³Satu-VDWXQ\DVXPEHUGDULSHQJHWDKXDQDGDODKSHQJDODPDQ´
~ Albert Einstein~
³$QGDPXQJNLQELVDPHQXQGDWHWDSLZDNWXWLGDNDNDQPHQXQJJX anda´
~Benjamin Franklin~
³.DUHQDPDVDGHSDQPXVXQJJXKDGDGDQKDUDSDQPXWLGDNDNDQKLODQJ´
~ Amsal 28:13~
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
setiap berkat, rahmat serta tuntunan-Nya selama ini sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin
mempersembahkan skripsi ini sebagai wujud rasa terimakasih saya kepada :
1. Tuhan yang senantiasa memberikan berkat, kesehatan, rezeki serta penyertaan
dan perlindungan-Nya kepada saya selama berada di Yogyakarta
2. Orang Tua tercinta Bapak Laurensius Waghe dan Mama Hendrika Aurelia
Beo, Kakak laki-laki tersayang Jose Copertinho Adhi dan Adik perempuan
terbaik Maria Christin Wua serta Alm. Adik manis Maria Natalia Moi atas doa,
motivasi, kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan kepada saya
dengan sangat tulus, semoga ketulusan dari bapak, mama, kakak dan adik
dibalas oleh Tuhan Yesus Kristus
3. Om Pedri Meo sekeluarga selaku keluarga di Yogyakarta
4. Kakak Perempuan tersayang dan teristimewa Alin Moi, Lin Moi, dan Elsen
Kae Esi
5. Keluarga Besar Soa Yogyakarta (KBSY) dan Keluarga Besar Ngada
Yogyakarta (KBNY) yang menjadi tempat dimana saya belajar untuk
berorganisasi
6. Sahabat seperjuangan yang sangat saya kasihi Rini Nio, Marina Nio, San Meo,
Yastin Wonga, Caca Day, Ian Moi, Mario Jody dan Risna Ghenong yang
selalu memberikan doa, kasih sayang dan motivasi, serta teruntuk orang
spesial yang namanya masih disemogakan dalam doa terimakasih atas
dukungan dari jarak jauh yang selalu kau sempatkan, semoga Tuhan Yesus
selalu menyertai kalian semua.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Berkat dan Anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
VNULSVL \DQJ EHUMXGXO ³.DSDVLWDV 3HPHULQWDK 'HVD GDODP 3HPEHUGD\DDQ 8VDKD
0LNUR.HFLO0HQHQJDK80.0´GHQJDQODQFDUGDQEDLN6NULSVLLQLPHUXSDNDQ
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam memperoleh
gelar sarjana dari Program Studi Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi
3HPEDQJXQDQ0DV\DUDNDW'HVD³$30'´<RJ\DNDUWD
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak mungkin
bagi penulis untuk menyelesaikan studi dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya atas arahan dan bimbingan yang telah penulis terima selama
melakukan penyusunan skripsi ini kepada :
1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi
3HPEDQJXQDQ0DV\DUDNDW'HVD³$30'´<RJ\DNDUWD
2. Bapak Dr. Guno Tri Tjahjoko, M.A. selaku Ketua Program Studi Ilmu
3HPHULQWDKDQ 6HNRODK 7LQJJL 3HPEDQJXQDQ 0DV\DUDNDW 'HVD ³$30'´
Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis;
3. Dra. Sri Utami, M.Si selaku dosen pembimbing penulis, yang telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan ini;
4. Dra. Tri Daya Rini, M.Si dan Drs. Sumarjono, M.Si selaku dosen penguji dan
sekalian yang memberikan saran dan kritik untuk memperbaiki skripsi penulis;
5. Bapak Analius Giawa, S.IP, M.Si selaku dosen wali yang telah membimbing
penulis dari semester awal, proses akademis hingga dalam penulisan skripsi;
6. Seluruh dosen Program Studi Ilmu pemerintahan Sekolah Tinggi
3HPEDQJXQDQ0DV\DUDNDW'HVD³$30'´<RJ\DNDUWa;
7. Segenap pihak pemerintah desa, lembaga desa dan masyarakat desa
Towangsan yang tidak dapat disebutkan namanya satu per-satu, terimakasih
vi
banyak yang tak terhingga atas kerja sama yang baik sehingga dapat
membantu penulis dalam memberikan data-data yang dibutuhkan ;
8. Bapak, Mama serta Kakak dan Adik yang selalu memberikan motivasi dan
doa;
9. Teman-teman seperjuangan di kampus tercinta Sekolah Tinggi Pembangunan
0DV\DUDNDW'HVD³$30'´<RJ\DNDUWD
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per-satu
yang telah dengan cara nya masing-masing membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
vii
INTISARI
Pemerintah desa mempunyai peranan penting dalam pemberdayaan
masyarakat, sesuai dengan amanat Undang-undang pembukaan undang-undang
dasar 1945 pun secara tegas menyatakan bahwa salah satu tujuan didirikannya
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi pembangunan pada pengembangan
sektor pemberdayaan di desa merupakan langkah kongkrit untuk mewujudkan
indonesia yang sejahtera. Hal ini tentunya berkaitan dengan kapasitas dari
pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat desa. Kapasitas diartikan
sebagai kemampuan individu, kelompok, organisasi, institusi dan masyarakat
dalam melaksanakan tugas dan fungsi, termasuk menyelesaikan masalah dan
mencapai tujuan. Dalam hubungan dengan pemerintah desa, maka kapasitas
berkaitan dengan kemampuan pemerintah desa Towangsan (kepala desa beserta
perangkat desa dan BPD yang ikut terlibat dalam pengawasan) dalam pengelolaan
dan pelaksanaan UMKM untuk mengembangkan usaha mikro kecil menengah
(UMKM). Maka peneliti ingin mengkaji melalui judul penelitian ³.DSDVLWDV
Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM´
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan obyek
penelitian ini adalah kapasitas pemerintah desa dalam bidang pemberdayaan
masyarakat usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan subyek penelitian ini
terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD, dan masyarakat pelaku UMKM.
Pada penelitian ini jumlah informan terdiri dari 9 orang, teknik pengumpulan data
terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi guna mendapatkan data dan
informasi secara tepat dan jelas. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari
reduksi data, data display, dan penarikan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian terkait kapasitas pemerintah desa dalam
pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) menunjukan bahwa
pemerintah desa masih kurang peka, cekatan, kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan UMKM.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
pembangunan bagi desa, namun juga memberi lensa baru pada masyarakat
sebagai subyek (pelaku utama) dan tidak hanya sekedar obyek (sasaran) saja.
1
agar tidak terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang. Badan
Desa tidak terjebak dalam jeratan hukum. Maka disinilah perlu kita sadarkan
2
Pemerintah desa mempunyai peranan penting dalam pemberdayaan
dasar 1945 pun secara tegas menyatakan bahwa salah satu tujuan didirikannya
untuk mewujudkan indonesia yang sejahtera. Hal ini tentunya berkaitan dengan
dalam Sulistia (2015: 04), kemampuan berasal dari kata mampu yang dalam
diharapkan. Kapasitas dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana tindakan atau
masyarakat.
3
Menengah (UMKM) Sentra Industri Konveksi Dan Bordir (disusun oleh
satunya adalah dengan adanya UMKM, karena UMKM merupakan salah satu
Desa Towangsan adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Klaten
UMKM dan hasil dari penjualan produk UMKM ini merupakan sumber
sampai saat ini masih dihadapkan dengan tuntutan akan peningkatan hasil
produksi, yakni berkaitan dengan kebutuhan pasar yang besar namun masih
rendahnya harga jual hasil produksi dari pelaku UMKM dan tidak adanya
peran dari pemerintah untuk menyediakan pasar agar pelaku UMKM nantinya
4
Dalam upaya peningkatan yang dilakukan selama ini yakni dari unit
cenderung berjalan sendiri, hal ini nampak dari kegiatan yang dilaksanakan
selama ini yang belum ada keterlibatan langsung dari pemerintah desa untuk
pengelolaan UMKM yang selama ini terjadi masih kurang maksimal dan
inovatif, maka dari itulah perlu diperdayakan UMKM itu sendiri. Dalam hal ini
lah pemerintah desa harus mengambil peran yaitu dalam konteks kapasitas
yang diambil atau yang dilakukan oleh pemerintah desa Towangsan yaitu
tidak hanya sebatas kalimat memfasilitasi, hal ini harus dipahami bahwa
5
memfasilitasi dalam bentuk apakah yang dilakukan pemerintah desa. Selain
mengawasi jalannya pengelolaan UMKM ini, terlepas dari hal-hal yang sudah
pengawasan tentunya pemerintah desa tidak berjalan sendirian ini juga akan
kecil dari masyarakat ini dengan dilandaskan pada regulasi yang jelas untuk
akan tetapi membuka suatu arena misalnya pasar atau bekerja sama dengan
tersebut agar hal ini dapat memotivasi bagi warga untuk ikut bergabung dalam
memiliki dua fungsi pokok yaitu melakukan perlindungan dan distribusi dalam
6
Covid-19 sekarang ini tentunya sangat berpengaruh pada perekonomian
Towangsan saat ini mengalami penurunan volume atau omset yang cukup
drastis, namun para pelaku UMKM tetap menjalankan usaha mereka walaupun
hasil pendapatan menurun. Maka dari itu fokusnya yaitu perilaku dari
pendapatan.
Hal ini tentunya berdampak juga terhadap relasi antara pemerintah desa
dan para pelaku UMKM yaitu adanya kerja sama yang dimana pemerintah desa
memperhatikan UMKM yang ada di Desa Towangsan ini dan sebaliknya para
pelaku UMKM yang sudah difasilitasi dan diberikan kepastian oleh pemerintah
pemerintah desa dan apa saja fasilitas yang diberikan pemerintah desa
7
Hasil wawancara yang telah peneliti lakukan kepada masyarakat dan
modal untuk UMKM yang ada di Desa Towangsan ini. Hal ini yang akan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Kerangka Konseptual
1. Pengertian Kapasitas
Menurut Moenir (1998: 116), kemampuan berasal dari kata mampu yang
9
Menurut Morgan (dalam Milen, 2006), kapasitas adalah
tujuan mereka.
aspek jejaring kerjasama dan hubungan dengan pihak lain (networking and
10
Dalam Kamus Hukum dan Glosarium Otonomi Daerah, kapasitas
atau wawasan, sikap (attitude), etika, dan motivasi individu yang bekerja
desa membagi sumber daya desa secara seimbang dan merata secara
responsif, yaitu kemampuan berupa daya peka dan daya tangkap terhadap
11
yakni kemampuan pemerintah desa dan masyarakat dalam menjalin
beserta perangkat desa dan BPD yang ikut terlibat dalam pengawasan)
Towangsan.
2. Pemerintah Desa
secara wajar. Wastiono dan Tahir dalam Lasmana (2017: 13) juga
berdasarkan adat dan hukum yang menetap dalam suatu wilayah tertentu
batas-batasannya, memiliki ikatan lahir dan batin yang sangat kuat, baik
12
berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Seperti yang
dikatakan Widjaja dalam Lasmana (2017: 13) pemerintah desa terdiri dari :
pemberdayaan masyarakat.
dukuh, kepala urusan umum dan yang lainnya bertugas membantu kepala
13
desa menjalankan visi dan misi atau tujuannya. Dengan demikian,
diangkat oleh kepala desa setelah dikonsultasikan dengan camat atas nama
bupati/walikota.
baru. Misalnya, dengan hadirnya BPD atau yang disebut dengan nama lain.
Dimana badan legislatif yang baru ini berperan sebagai pengayom adat
14
pemerintah pusat secara terpusat (top-down), melainkan berasal dari
disebut pemerintahan dalam arti statis dan dapat dirtikan dinamis, yang
yang melekat pada lingkungan jabatan harus ada pemangku jabatan yakni
x Pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama
desa.
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
15
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Maria,
desa mencakup urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-
terhadap kinerja kepala desa. Dari ketiga tugas ini dapat disimpulkan
peraturan desa yang bakal menjadi pedoman pembangunan desa. Selain itu,
16
Dalam sebuah desa dibutuhkan pemerintahan untuk menata dan
mengurus setiap hal yang berkaitan dengan desa maka dari ini pemerintah
3. Pemberdayaan (Empowerment)
dunia perbankan. Terdapat tiga misi utama dalam pemberdayaan, yaitu (1)
harus dilakukan melalui tiga cara seperti berikut ini: (a) menciptakan iklim
yang mampu diakses oleh lapisan masyarakat paling bawah; dan (c)
17
ekonomi, sehingga mampu membangun kegiatan ekonomi produktif dan
dasarnya fungsi dari manajemen dibagi menjadi empat yaitu antara lain:
18
semua anggota kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai
kemiskinan dalam konteks para pelaku usaha-usaha kecil yang ada di desa
atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial masyarakat di
Desa Towangsan itu sendiri dalam usaha mikro kecil menengah yang
ditekuni.
rakyat yang perlu memperoleh perhatian serius. Usaha kecil dan menengah
19
Indonesia, termasuk masyarakat desa. Sebagai gambaran, UKM memberi
Alasan pertama adalah karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam
hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kedua, sebagai bagian dari
besar. Kuncoro (2000) juga menyebutkan bahwa usaha kecil dan usaha
kecil sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat informal dan karena itu
20
benarnya setidaknya bila dikaitkan dengan perannya dalam meminimalkan
biasanya perseorangan.
tidak memerlukan banyak bantuan dari pemerintah agar dapat maju dan
21
besar pihak menganggap kalau bantuan itu harus berupa modal. Padahal
ada banyak lagi bantuan yang diperlukan UKM untuk berkembang pesat
UKM, seperti kurang modal, kurang promosi, kurang akses pasar, kurang
hanya diberikan modal bagi para pelaku UMK tetapi juga diberikan
22
F. Ruang Lingkup
mengembangkan UMKM
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
23
dengan pertanyaan penelitian yang ditanyakan, kemudian di analisis
yang menjelaskan tentang suatu fenomena yang terjadi sesuai dengan fakta
2. Unit Analisis
Untuk unit analisis dalam penelitian ini adalah objek dan subyek
penelitian atau kesatuan unit yang akan diteliti. Obyek penelitian ini
usaha mikro kecil menengah (UMKM). Subyek dari penelitian ini adalah
Subjek adalah:
24
x Produsen Keripik Belut = 1 Orang
Total = 9 Orang
Klaten.
a. Observasi
realibilitas.
25
Menurut (Nasution, 2003: 56) mengungkapkkan bahwa
yang diperoleh melalui observasi. Dalam hal ini yang menjadi objek
b. Wawancara
26
menggunakan record yang bisa dipertanggungjawabkan. Dalam hal ini
UMKM.
c. Dokumentasi
Dokumen :
yang digunkan dalam penelitian ini adalah adalah model analisis data
interaktif dari Miles dan Huberman. Dalam teknik ini ketiga komponen
27
utama yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang
c. Penaikan kesimpulan
mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui. Dari data yang diperoleh
28
BAB II
A. Letak Geografi
Gambar 1.1
K E C . JO G O N A L A N
K E C .W E D I
JU D U L P E T A
D k . T u ren
R W 06 A D M IN IS T R A S I
R W 07
D k . S em b u n g an D k . T o sad u
LO K A SI
D E S A T O W A N G S A N K E C A M A T A N G A N T IW A R N O
K ABUPATEN KLATEN
D k. Pundung
LEGENDA
K an to r D e sa
Jalan L in g k u n g an
Jalan K ab u p aten
S u n g ai
R W 05
B atas D esa
D k . T itan g
D ESA CEPORAN
R W 01
R W 03 100
D k . T an g k isan
R W 02
D k . T an g k isan R W 04
PROGRAM
D k . T an g k isan
R E N C A N A P E N A T A A N P E M U K IM A N
D E S A T O W A N G S A N K E C A M A T A N G A N T IW A R N O
K A BU PA TEN K LA TEN
D k . T an g k isan
H A S IL S U R V E I S W A D A Y A
T IP D A N T IM C S P D M C K L A T E N
TA H U N 2010
1
D E S A JA B U N G
29
- Ketinggian tanah : 135 mdpl
Towangsan tidak jauh dari perkotaan jadi desa Towangsan bukanlah desa
namun yang dirasakan pada saat saya berada di desa Towangsan tersebut
ternyata lebih panas dari 31o C, dan selama saya melakukan observasi di desa
Towangsan yaitu dataran rendah dan curah hujan di desa Towangsan yaitu 236
rendah, maka tanahnya terbilang subur dan lapang sehingga masyarakat yang
30
Dari data diatas menunjukan bahwa Desa Towangsan merupakan desa
yang sangat strategis, karena seperti yang kita ketahui Desa Towangsan
sendiri memiliki suhu udara 310 C dan terletak diketinggian 135 (MDPL), dan
Desa Towangsan sendiri tidak mudah untuk terkena banjir. Dengan kondisi
subur untuk bertani dan berkebun, dengan memanfaatkan tanah yang yang
subur tersebut perekonomian masyarakat desa Towangsan akan jadi lebih baik,
meningkat.
B. Demografi
Tabel 1.1
31
kelamin, agama dan usia. Jumlah penduduk Desa Towangsan berdasarkan
jenis kelamin pada tahun 2018 adalah 2.428 jiwa dengan rincian 1.210
beragama Islam, hal ini dibuktikan dengan data diatas yang menunjukan
orang, selain agama Islam adapun agama Katolik yang jumlahnya sebesar
346 orang dan agama Kristen dengan jumlah 15 orang. Sedangkan untuk
agama Hindu dan Budha tidak ada. Berdasarkan data pada tabel diatas
32
3) Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia :
Tabel 1.3
Jumlah penduduk berdasarkan usia
Jumlah Persentase
No Usia Keterangan
(Jiwa) (%)
1 0 ± 3 th 71 Balita
2 4 ± 6 th 100 7 , 04
3 7 ± 12 th 198 Anak-anak 12 , 52
4 13 ± 15 th 106
5 16 ± 18 th 194 Remaja 7 , 99
6 19 -56 th 1.347 Dewasa 55 , 47
7 57-65 th 217 8 , 93
8 66 ke atas 274 Lansia 11 , 28
Jumlah 2.428 Jiwa 100
dari segi usia paling banyak berada di tingkat dewasa dengan jumlah
anak-anak 304 orang, dan untuk usia ditingkat remaja hanya berjumlah
33
12 Karyawan Swasta 196
13 Karyawan BUMN 3
14 Karyawan Honorer 8
15 Buruh Harian Lepas 786
16 Buruh Tani/ Perkebunan 4
17 Buruh Kasar 6
18 Penjahit 12
19 Penata Rias 1
20 Mekanik 1
21 Pastor 1
22 Dosen 1
23 Guru 9
24 Dokter 3
25 Bidan 1
26 Perawat 1
27 Perangkat Desa 7
28 Kepala Desa 1
29 Wiraswasta 63
(Sumber : IPPD Desa Towangsan)
Dari data-data pada tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa data-
Towangsan menurut jenis kelamin pada tahun 2018 adalah 2.428 jiwa
dengan rincian 1.210 jiwa laki-laki dan 1.218 jiwa perempuan. Dan dari
memiliki tiga agama yang dianut atara lain Islam, Katolik, dan Kristen.
34
Dan mayoritas agama yang yang ada di Desa Towangsan menganut agama
dengan yang lainnya. Dan dari segi jumlah penduduk menurut usia Desa
tingkat dewasa dengan jumlah 1.564 orang. Dari data diatas dengan
sendiri untuk orang dewasa secara umum lebih memilih berkerja keluar
setempat bahwa orang desa lebih memilih untuk bekerja di kota dari pada
wilayah Kecamatan Gantiwano dengan luas wilayah 147.4070 Ha, yang terdiri
dari :
x Tanah Tegalan : -
x Lain-lain : 7.7915 Ha
35
Dengan batas wilayah sebagai berikut :
Jalan yang menghubungkan antara desa yang satu ke desa yang lain,
dari desa Towangsan bisa dikatakan cukup baik akan tetapi masih terdapat
beberapa jalan yang berlubang atau kualitas jalannya kurang bagus dan untuk
pribadi jadi cukup memadai. Sehingga hal ini juga berguna bagi kelancaran
36
E. Pembagian Wilayah Desa
Padukuhan yaitu :
x Padukuhan Tangkisan
x Padukuhan Titang
x Padukuhan Pundung
x Padukuhan Sembungan
x Padukuhan Tosadu
x Padukuhan Turen
F. Sosial Ekonomi
oleh karena itu pemerintah desa selama satu periode masa jabatan ini berusaha
pembinaan ini pelaku umkm wajib ikut serta merta untuk mengetahui apa
apa saja yang akan di bahas melalui pembinaan ini, mungkin dari pihak
37
sehingga para pelaku umkm ini juga secara gampang dapat mengetahui
Dengan adanya kerjasama ini maka para warga atau lebih khusus
para pelaku umkm ini akan sangat mudah untuk mempersiapkan skill
ini, sehingga dengan mudah juga mereka mengetahui apa saja yang akan
dalam bekerja sehingga mereka juga dapat bekerja sesuai dengan yang
diinginkan.
38
pengusaha keripik belut, dan pengusaha tas kulit. Kalau saya melihat dari
pendidikan yang bagus, namun sayangnya pelaku usaha ini kurang mendapat
berbagai kumpulan hasil wawancara dari setiap informan yang saya dapat
kurang nya kerjasama antar warga sekitar dengan pemerintah desa yang ada di
Desa Towangsan. Dan masyarakat juga menyatakan bahwa ketika ada event-
hanya sebagian saja yang di undang ke forum diskusi tetapi yang diundang itu
bukan pelaku UMKM tetapi pelaku peternakan, sedangkan pelaku peternak ini
tidak termasuk dalam pelaku UMKM, karena pelaku peternakan ini adalah
Dari data diatas pada dasarnya sosial ekonomi Desa Towangsan, dari
39
terbentuknya badan-badan pembiayaan, contohnya pinjaman modal bagi
Towangsan itu sendiri, menjalin kerja sama dengan lembaga pelatihan yang
adanya kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah Desa Towangsan maka
para masyarakat khususnya para pelaku UMKM akan sangat mudah untuk
bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimilik khususnya bagi para pelaku
UMKM. Sehingga dengan mudahnya pelaku UMKM ini mengetahui apa yang
akan mereka kerjakan, dan dari Desa Towangsan sendiri pemerintah Desa
melainkan UMKM ini berkembang dengan sendiri nya tanpa bantuan lain dari
Pemerintah Desa. UMKM ini berjalan dengan dana pribadi dan mandiri, pada
saat diadakannya rapat atau semacam pertemuan kecil para pelaku UMKM ini
jarang untuk diundang atau dilibatkan untuk hadir dalam rapat tersebut, namun
disitu lah pelaku UMKM tersebut dilibatkan oleh pemerintah desa, dengan
sendiri kurang peka terhadap pontensi yang dimiliki para pelaku UMKM ini,
apabila Pemerintah Desa bekerja sama dengan pelaku UMKM ini, maka ini
mereka memiliki ciri khas tersendiri dari hasil-hasil produk yang mereka
miliki.
40
G. Sarana Prasarana
ketersediaan sarana dan prasarana seperti yang ada di beberapa desa lain pada
karena letak desa yang tidak terlalu jauh dari pusat Kota Klaten. Hal ini sesuai
dengan hasil survey yang saya lakukan. Setelah melakukan pengumpulan data,
dan prasarana yang ada di Desa Towangsan dapat dilihat sebagai berikut :
g. Polindes : 1 buah
Desa satu buah, satu buah gedung khusus untuk PKK, tiga buah kantor
Sekretariat BPD serta ditambah lagi dengan satu buah Polindes. Hal ini
dapat dilihat dari balai desa ini telah dilengkapi dengan kursi yang cukup
41
untuk melakukan rapat-rapat desa atau pertemuan tingkat desa seperti
Rapat Mingguan ataupun Tahunan. Selain itu balai desa ini juga telah
tersedia. Kantor Desa juga ini telah dilengkapi dengan satu buah mesin
printer, dua buah leptop yang berada di ruangan perangkat desa, dan
struktur organisasi, dan buku peta wilayah juga terdapat dalam Kantor
Desa.
a. TK : 2 buah
b. SD : 1 buah
d. SMA / SLTA : -
Towangsan terdiri dari dua buah TK, satu buah SD, dan satu buah
a. Masjid : 4 buah
c. Gereja : -
d. Pura : -
42
e. Vihara : -
sholat berjamaah dan pengajian rutin. Akan tetapi dari Profil Desa Tahun
2017 yang saya dapatkan disini kita tidak melihat data bahwa adanya
sarana ibadah bagi masyarakat yang non-muslim. Hal ini mungkin karena
tersedianya sarana ibadah bagi mereka yang non-muslim. Oleh sebab itu,
pergi ke desa tetangga yang memiliki rumah Ibadah bagi mereka yang
Ibadah.
lapangan bola volly dua buah dan lapangan tenis meja tujuh buah. Sarana
olahraga ini biasa di gunakan pada saat adanya lomba 17-an Agustus
di Desa Towangsan ini tidak memiliki lapangan sepak bola sama sekali,
43
yang terlihat disana bahwa kadang kala anak-anak menggunakan lahan
H. Sosial Budaya
desa sendiri indentik dengan yang nama budaya dan juga lingkungannya
masih alami, sejuk dan warga mayasarakat yang di desa juga ramah-ramah ke
semua orang walaupun orang yang baru dikenal. Kemudian warga masyarakat
di desa tingkat kepedulian dan kekeluargaannya masih tinggi. Hal itu bisa
dibuktikan dengan adanya adat istiadat dan budaya yang masih kental. Salah
satunya adalah adat istiadat dan budaya yang masih kental dan masih di
junjung tinggi oleh masyarakat desa. salah satu contohnya kegiatan gotong
royong, warga masyarkat desa selalu ikut serta dalam kegiatan gotong royong
tersebut dan apabila ada salah satu keluarganya terkena musibah masyarakat
akan senantiasa saling membantu. Bagi saya kebiasaan baik ini merupakan
budaya warga masyarakat Desa Towangsan yang sampai saat ini masih terjaga
dengan baik. Dan juga ini merupakan salah satu desa yang masih sangat
memelihara budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka. Hal ini
bisa lihat dari peraturan desa yang mengatur tentang budaya yang ada di Desa
44
Towangsan. Maka dengan ini untuk tetap melestarikan budaya yang ada di
antara lain:
bulan ruwah
menghormati antara lain: toleransi yang tinggi, menjunjung nilai dan norma
yang ada, dan yang sangat mencolok dari Desa Towangsan sendiri yaitu
budaya gotong-royang yang masih sangat terjaga dengan baik. Dan dari segi
kultur Desa Towangsan sendiri memiliki tradisi antara lain, tradisi sandranan
dan rawutan yaitu tradisi mendoakan leluhur yang telah mendahului yang
45
I. Pemerintahan Desa
berjalan dengan baik begitu juga dengan lembaga-lembaga desa yang ada.
1) Pemerintahan Desa
Tabel 1.5
Sekretaris Desa
(H. Suryohadiyanto)
46
Sedangkan untuk susunan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
2) Lembaga Desa
x LPMD
47
Merupakan lembaga desa yang bertugas untuk memberdayakan kaum
perempuan dan menangani kesehatan ibu dan anak serta tim keluarga
x Karang Taruna
x Kelompok Tani
di Desa Towangsan.
48
J. Visi dan Misi
a. Visi
b. Misi
GDODPEHQWXNSHQJHPEDQJDQ³%DGDQ8VDKD0LOLN'HVD%80'(6´
konflik kepentingan.
49
x Peningkatan semangat keterbukaan dan peran masyarakat dalam
50
DAFTAR PUSTAKA
Berdesa. (2017, Oktober 11). Apa Tugas Utama Badan Permusyawaratan Desa
(BPD), Ini Jawabannya. Retrieved Oktober 20, 2020, from
http://www.berdesa.com: http://www.berdesa.com/apa-tugas-utama-bpd-
ini-jawabannya/
Berry, A., Rodriquez, E. & Sandeem, H. (2001). Small and medium enterprises
dynamics in Indonesia. Bulletin of Indonesia Economic Studies, 37(3),
363-384.
70
Gunawan, S.dan Ari, W. (2016). Membangun Indonesia dari Desa. Media
Pressindo.
Lia Bismala. 2016. Model Manajemen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
untuk Meningkatkan Evektivitas Usaha Kecil Menengah. Volume 5 Nomor
1.
71
Gunungpati Kota Semarang. Retrieved Februari 14, 2021, from
lib,unnes.ac.id 1201414066_Optimized.pdf
Redaksi Sinar. (2017). Peraturan lengkap desa (UU RI No. 6 Tahun 2014).
Jakarta: Sinar Grafika.
72
Usman, H. (2009). Metode Penelitian Sosial. PT Bumi Aksara.
73