Anda di halaman 1dari 2

SOP PENJAHITAN LUKA (HECTING)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

004 004 001


STANDAR
Tanggal terbit Ditetapkan oleh :
OPERASIONAL
Direktur Klinik
PROSEDUR
20/03/2020
Menjahit luka adalah tindakan mendekatkan tepi – tepi luka dan
PENGERTIAN
mempertahankan dengan benang atau jahitan tensile strength
luka tersebut dapat tersambung
TUJUAN 1. Menghentikan perdarahan
2. Mempercepat proses
penyembuhan luka
KEBIJAKAN Berlaku untuk semua pasien dewasa dan anak yang
mengalami luka terbuka

1. Persiapan Alat
PROSEDUR a. Steril
 Nald voeder, gunting jaringan (1) pinset anatomi (1)
pinset chirrurge (1), cup solution/ kom kecil (1), arteri
klem (2), duk klem (2)
 Duk lobang (1)
 Nal hecting cutting dan tapper
(qs)
 Benang catgut dan side
 Kasa steril

b. Non steril
 Plester
 Verband Role gs
 Gunting plester (5)
 Bengkok (1)
 Lampu sorot
c. Obat :
 Lidocain 2% / compositem (gs)
 Sufratul
 Betadine/povidon
 ATS injeksi
 Aquadest steril / Nacl 0,9 %

2. Memberi penjelasan tindakan yang akan dilakukan dan


meminta persetujuan pasien/ keluarga (jika pasien anak-
anak).
3. Pasien ditidurkan dengan nyaman, posisi menyamakan
lokasi luka

SOP PENJAHITAN LUKA (HECTING)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


004 004
002
STANDAR
Tanggal terbit Ditetapkan oleh :
OPERASIONAL
PROSEDUR 20/03/2020 Direktur Klinik

4. Melakukan anastesi dengan lidocain pada jaringan yang


luka sampai luka tidak sakit lagi saat dites
5. Membersihkan luka dengan Aquadest / NACL 0,9 %
sampai bersih betul, terakhir dengan betadine kalau perlu
lakukan necrotomi/ debridement
6. Lakukan penjahitan lapis demi lapis di mulai dari
lapisan yang dalam, jika ada perdarahan atasi
perdarahannya
7. Setelah penjahitan selesai tutup luka dengan sofratulle,
kemudian tutup dengan kassa steril
8. Alat-alat dibersihkan dan catat pada status pasien
9. Pasien kontrol setiap 3 hari sekali dan dirumah agar luka
dijaga jangan sampai kena air
10. Jahitan dibuka pada hari ke 5 untuk area kepala dan
wajah, untuk area lain hari ke 7 – 10

1. Respons atau keluhan pasien.


2. Observasi tekanan darah, nadi dan pernafasan.
3. Pengikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu
longgar.
Hal yang perlu
diperhatikan 4. Observasi tanda – tanda peningkatan sindrom
kompartmen dengan pemeriksaan NVD (neurovaskular
distal)

Anda mungkin juga menyukai