Anda di halaman 1dari 20

KARAKTERISTIK HEMATOLOGI PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE

DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU


PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2013

Lisa Vebriani
Zaitul Wardana
Fridayenti
lisa.vebriani@yahoo.com

ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an acute epidemic diseases which require a
good clinical examination and complete, as well as laboratory investigations if clinical
symptoms is inadequate. Delay in diagnosis result in increased risk of death. This research is
to determine the characteristics of hematology in dengue fever patients in internist unit at
Arifin Achmad Riau Province Hospital at period 1 January - 31 December 2013. This
research is a retrospective descriptive study of total sampling. Based on the results of the
study, found patients aged 15-19 years (34.8%) and the majority are male (67.4%).
Hemoglobin levels on day 3, 4, 5 continued normal fever (39.2%), normal (45.6%), and
normal (47.8%). Hematocrit levels on day 3, 4, 5 continued normal fever (54.3%), normal
(43.5%), and low (50%). The number of leukocytes on day 3, 4, 5 continued fever leukopenia
(52.2%), leukopenia (47.8%), and normal (43.5%). Platelet count on day 3, 4, 5 continued
thrombocytopenia (97.9%), thrombocytopenia (95.6%), and thrombocytopenia (97.9%).
Many patients who do not carry out checks antidengue IgG and IgM antidengue (50%) and
secondary dengue patients (39.13%).

Keywords: dengue hemorrhagic fever, hematology, internist unit

PENDAHULUAN Penyakit DBD merupakan satu dari


Demam berdarah dengue (DBD) beberapa penyakit menular pada manusia
atau Dengue Haemorrahagic Fever (DHF) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes
adalah suatu penyakit epidemik akut yang aegypti dan Aedes albopictus.2 DBD
disebabkan oleh virus dengue yang disebabkan oleh 4 serotipe virus dengue
menyebar secara cepat di seluruh dunia yang dikenal sebagai kelompok B
terutama di daerah tropis dan sub tropis.1,2 Arthropod Virus (Arbovirosis) yaitu virus

Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 1


dengue-1 (DEN-1), virus dengue-2 (DEN- ditegakkan pada awal penyakit disebabkan
2), virus dengue-3 (DEN-3), dan virus tanda dan gajala yang tidak spesifik.9
dengue-4 (DEN-4).3,4 Gejala awal DBD awalnya mirip dengan
Dua perlima dari penduduk dunia penyakit lain, seperti demam tifoid,
atau sekitar 2,5 miliar manusia mempunyai faringitis akut, ensefalitis, campak, flu atau
risiko tinggi tertular demam dengue. infeksi saluran nafas akut lainnya yang
World Health Organiztion (WHO) disebabkan oleh virus. Seorang dokter
melaporkan setiap tahunnya sekitar 50-100 dituntut kecermatannya dalam
juta penderita dengue dan 500.000 mendiagnosis infeksi virus dengue,
penderita demam berdarah dengue di menilai gejala penyakit, ketajaman
seluruh dunia, dengan jumlah kematian pengamatan klinis dan interpretasi
sekitar 22.000 jiwa.2 Kasus DBD pertama laboratorium yang benar. Dengan
kali dilaporkan dari Filipina tepatnya di pemeriksaan klinis yang baik dan lengkap,
Manila pada tahun 1954.2,5 Sejak itu, serta pemeriksaan penunjang laboratorium
penyebaran DBD terjadi dengan cepat ke dapat membantu terutama bila gejala klinis
sebagian besar negara-negara Asia kurang memadai.8
Tenggara, termasuk di Indonesia.5 Pedoman untuk menegakkan
Tahun 2013 di Indonesia terjadi diagnosis DBD adalah dengan
angka kesakitan / Incidence Rate DBD menggunakan kriteria yang disusun oleh
sebesar 45,85 per 100.000 penduduk dan World Health Organization (WHO) tahun
angka kematian / Case Fatality Rate 2009 yang terdiri dari kriteria klinis dan
sebesar 0,77%, menurut laporan laboratorium. Kriteria klinis DBD terdiri
Kemenkes RI.6 Berdasarkan data kasus dari demam tinggi mendadak terus
DBD di Dinas Kesehatan Provinsi Riau menerus tanpa sebab yang jelas, adanya
tahun 2012 menunjukan angka kesakitan / manifestasi perdarahan, hepatomegali,
incidence rate (IR = 18,8 per 100.000 serta adanya syok. Kriteria laboratorium
penduduk) atau lebih dari 1.114 warga terdiri dari trombositopenia (trombosit
yang tinggal di berbagai wilayah <100.000/mm3) dan adaya kebocoran
kabupaten dan kota di Provinsi Riau plasma atau hemokonsentrasi (hematokrit
terjangkit penyakit DBD sepanjang tahun >20%).10 Diagnosis DBD dapat
2012 dengan angka kematian 1,4%.7 ditegakkan apabila ditemukan 2 kriteria
Kematian pasien DBD sering klinis dan 1 kriteria laboratorium.10,11
8
disebabkan oleh keterlambatan diagnosis. Pemeriksaan klinis dan laboratoris perlu
Diagnosis DBD pada umumnya sulit untuk juga ditunjang dengan pemeriksaan
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 2
serologis seperti pemeriksaan Anti Dengue Jenis penelitian ini adalah
IgM dan Anti Dengue IgG untuk penelitian deskriptif dengan pendekatan
menegakkan diagnosis DBD.12 Kelainan retrospektif.
laboratorium yang sering ditemukan pada Penelitian dilakukan pada bulan
pasien DBD adalah leukopenia dan Desember 2014 – Januari 2015 di Bagian
trombositopenia.13 Rekam Medik RSUD Arifin Achmad
Dari hasil penelitian di Rumah Provinsi Riau, dengan mengambil data
Sakit Islam Siti Hajar Mataram, periode 1 dari catatan rekam medik pasien demam
Juni 2005 sampai 1 Juni 2006 dengan berdarah dengue di bagian Penyakit Dalam
jumlah pasien 141 pasien DBD yang RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
dirawat dengan rentangan umur 1 - 75 periode 1 Januari – 31 Desember 2014.
tahun didapatkan kadar hematokrit rata- Populasi penelitian adalah seluruh
rata 39,4vol% dengan rentang antara 20 - data sekunder pasien demam berdarah
54,5vol%, jumlah trombosit rata-rata dengue yang dirawat di bagian Penyakit
adalah 56.000/ul dengan rentang antara Dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi
8.000 - 286.000/ul, hasil tes serologi Anti Riau tahun 2013 berjumlah sebanyak 262
Dengue IgM positif dan Anti Dengue IgG kasus.
negatif ada 19 orang (14%).14 Teknik pengambilan sampel
Rumah Sakit Umum Daerah Arifin menggunakan Total Sampling yaitu
Achmad merupakan Rumah Sakit Tipe B dengan mengambil seluruh data sekunder
Pendidikan yang menjadi pusat rujukan pasien demam berdarah dengue yang telah
Rumah Sakit Kabupaten/Kota se-Provinsi didiagnosa oleh dokter spesialis penyakit
Riau serta tempat pendidikan mahasiswa dalam di bagian Penyakit Dalam RSUD
Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013.
Instusi Pendidikan Kesehatan laiinya.15 Sampel yang diambil yaitu sampel yang
Maka peneliti ingin melakukan penelitian memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi
mengenai karakteristik hematologi pada adalah semua pasien yang didiagnosis
pasien demam berdarah dengue di bagian DBD yang mempunyai data-data lengkap
Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad sebagai berikut :
Provinsi Riau periode 1 Januari - 1. Umur
Desember 2013 dengan pengambilan data 2. Jenis kelamin
dari rekam medis. 3. Jumlah leukosit pada hari ke 3, 4, 5
demam
METODE PENELITIAN 4. Jumlah trombosit pada hari ke 3, 4, 5
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 3
demam distribusi frekuensi. Analisis data
5. Kadar hematokrit pada hari ke 3, 4, 5 menggunakan analisa statistik univariat
demam yaitu analisa yang dilakukan untuk
6. Kadar hemoglobin pada hari ke 3, 4, 5 menganalisi setiap variable dari hasil
demam penelitian.16 Dengan perhitungan :
Kriteria Eksklusi : P= x100%
1. Pasien DBD yang mempunyai
Keterangan P : Presentase
penyakit lain, seperti : demam tifoid,
X : Jumlah Data
malaria, chikungunya, faringitis akut,
N : Seluruh Populasi
ensefalitis, campak, flu atau infeksi
Penelitian ini telah lolos kaji etik
saluran nafas akut lainnya yang
dari Unit Etika Penelitian Kedokteran
disebabkan oleh infeksi virus.
Universitas Riau
Pengumpulan data dimulai dari
No.125/UN19.1.28/UEPKK/2014
pencatatan nomor rekam medik penderita
demam berdarah dengue (DBD) yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dirawat inap di Bagian Penyakit Dalam
Berdasarkan penelitian yang
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
dilakukan di Instalasi Rekam Medik
periode Januari – Desember 2013,
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
kemudian dilanjutkan dengan pengambilan
jumlah pasien yang tercatat sebagai pasien
data dari status rekam medik di Bagian
demam berdarah dengue yang dirawat di
Rekam Medik RSUD Arifin Achmad
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
Provinsi Riau, yang dicatat adalah umur,
periode Januari-Desember 2013 berjumlah
jenis kelamin, kadar hemoglobin, kadar
262 orang. Semua data yang terkumpul
hematokrit, jumlah leukosit, jumlah
dijadikan sampel, namun sampel yang
trombosit, dan hasil IgG antidengue dan
memenuhi kriteria inklusi pada penelitian
IgM antidengue. Nomor rekam medik
ini sebanyak 46 orang.
diketahui dari buku register (catatan) di
ruang rawat inap bagian Penyakit Dalam
Distribusi frekuensi pasien DBD di
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin
Data–data yang telah didapatkan
Achmad Provinsi Riau berdasarkan
dikelompokkan sesuai dengan variabel
umur dan jenis kelamin
yang ingin diteliti dan diolah secara
Distribusi pasien DBD yang
manual dan komputerisasi untuk
dirawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi
selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 4
Riau periode Januari-Desember 2013 DBD yang dirawat di RSUD Arifin
menurut umur dan jenis kelamin dapat Achmad Provinsi Riau dari hasil penelitian
dilihat pada Tabel 1 berikut: ini adalah 24 tahun dengan umur termuda
Tabel 1 Distribusi frekuensi pasien DBD 14 tahun 5 bulan dan tertua 60 tahun 8
dirawat di RSUD Arifin Achmad menurut bulan.
umur dan jenis kelamin Sedikit perbedaan dengan
Karakteristik Jumlah Persentase penelitian di Singapura, dilaporkan bahwa
(%) umur rentan terhadap DBD antara 15-24
Umur tahun.17 Penelitian Fitri pada tahun 2005 di
15-19 16 34,8% Pekanbaru memperlihatkan proporsi
20-24 10 21,8%
penderita DBD lebih banyak pada
25-29 3 6,5%
kelompok usia > 15 tahun atau remaja.18
30-34 4 8,7%
Umur 15-24 tahun merupakan umur
35-39 - 0%
remaja akhir dan dewasa muda.19 Hasil
>40 13 28,2%
Total 46 100% penelitian Soegeng Soegijanto pada tahun

Jenis kelamin 2000 di Jawa Timur menunjukkan kasus


Laki-laki 31 67,4% DBD cenderung meningkat pada
Perempuan 15 32,6% kelompok umur remaja dan dewasa.5
Total 46 100% Penyebab banyaknya umur remaja dan
dewasa muda terkena DBD bisa
Rentang umur pasien DBD yang disebabkan aktifitas di luar rumah yang
dirawat di Penyakit Dalam RSUD Arifin berpeluang terinfeksi virus dengue dan
Achmad Pekanbaru periode Januari - kurang waspada dalam perlindungan diri
Desember 2013 yaitu 15 tahun sampai >40 dari gigitan nyamuk.17 Nyamuk sangat
tahun. Hasil penelitian didapatkan mudah terbang dari satu rumah ke rumah
kelompok umur terbanyak adalah 15-19 yang lain, dari satu kantor ke kantor yang
tahun yang berjumlah 16 orang (34,8%), lain atau tempat umum seperti tempat
kemudian umur >40 tahun yang berjumlah ibadah, dan lain-lain.4 Selain itu, program
13 orang (28,2%), umur 20-24 tahun pengendalian jentik nyamuk banyak
sebanyak 10 orang (21,8%), umur 30-34 digalakkan di rumah dan terbukti
tahun berjumlah 4 orang (8,7%) umur 25- mengurangi jumlah nyamuk disekitar
29 tahun berjumlah 3 orang (6,5%), rumah, sehingga kemungkinnan terinfeksi
sedangkan tidak ada pasien yang berumur virus Dengue di dalam rumah menjadi
35-39 tahun (0%). Rata-rata umur pasien kecil dan di luar rumah menjadi besar.20
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 5
Lebih tinggi kasus DBD pada laki lebih banyak daripada pasien DBD
dewasa muda karena pada usia tersebut perempuan, yaitu terdapat 68 pasien laki-
memiliki mobilitas yang tinggi dan laki (59,6%) dan 46 pasien perempuan
perkembangan transportasi yang lancar, (40,4).24 Menurut Ditjen PP dan PL
sehingga memudahkan untuk tertular virus Depkes RI, distribusi kasus DBD
dengue yang sebelumnya belum pernah berdasarkan jenis kelamin pada tahun
ada pada suatu daerah.21 Hal ini sesuai 2008, presentase pasien laki-laki lebih
dengan penelitian Sumarno yang banyak dari pada perempuan, yaitu laki-
menyebutkan bahwa penyakit bisa laki (53,78%) dan perempuan (46,23%).25
menjalar dimulai dari suatu pusat sumber Pada penelitian di negara-negara Asia
penularan atau kota besar, kemudian lainnya seperti Malaysia, India, Singapura
mengikuti lalu lintas atau mobilitas dan Bangladesh menunjukkan jumlah
penduduk. Semakin tinggi mobilitas maka penderita DBD lebih banyak pada laki-
semakin besar kemungkinan penyebaran laki.26 Penelitian lain yang dilakukan oleh
penyakit DBD.22 Oleh karena itu Oslan Daud pada tahun 2004 distribusi
kelompok usia dewasa muda sering penderita DBD di Kecamatan Palu Selatan
menjadi sasaran utama terserang DBD sebagian besar laki-laki yaitu 50,45% dan
karena banyak mempunyai kegiatan yang tahun 2005 yaitu 54,26%.27 Pada
banyak pada siang hari di luar rumah.4 Penelitian yang dilakukan M. Rizki
Jenis kelamin pasien DBD yang Febrianto didapatkan penderita DBD di
dirawat di Penyakit Dalam RSUD Arifin Kecamatan Ngaliyan terdiri dari 21 laki-
Achmad Pekanbaru periode Januari - laki dan 18 permpuan.28 Kejadian DBD
Desember 2013 lebih banyak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan
dibandingkan wanita yaitu sebanyak 31 berkaitan dengan fakta bahwa laki-laki
orang (67,4%), sedangkan wanita banyak menghabiskan waktu di luar rumah
berjumlah 15 orang (32,6%). Penelitian dan berisiko terpapar infeksi Dengue.29
ini sesuai dengan penelitian yang Pada umumnya laki-laki akan lebih rentan
dilakukan oleh Siti Yusnia di Kecamatan terhadap penyakit DBD dibanding
Tembalang bulan Januari-Juni 2009 yang perempuan karena perempuan lebih mudah
mendapatkan hasil pasien DBD pria lebih dalam memproduksi imonuglobulin dan
banyak dari pada wanita yaitu sebanyak antibodi yang dikelola secara genetika dan
52,2% dan wanita 47,8%.23 Penelitian hormonal. Pada saat sebelum masa
Valentino di RS Kariadi Semarang reproduksi, sistem imun lelaki dan
memperlihatkan bahwa pasien DBD laki- perempuan adalah sama, tetapi ketika
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 6
sudah memasuki masa reproduksi, sistem
imun antara keduanya sangatlah berbeda. Tabel 2 Kadar hemoglobin pasien DBD
Hal ini disebabkan mulai adanya beberapa yang dirawat di RSUD Arifin Achmad
hormon yang muncul. Pada wanita telah pada hari ke 3, 4, dan 5 demam
diproduksi hormon estrogen yang Hari Kadar Laki- Peremp Juml (%)
mempengaruhi sintesis IgG dan IgA yang HB laki uan ah
menjadi lebih banyak. Dan peningkatan Ke-3 Rendah 10 4 14 30,4%

produksi IgG dan IgA menyebabkan Normal 11 7 18 39,2%


Tinggi 10 4 14 30,4%
wanita lebih kebal terhadap infeksi.
Ke-4 Rendah 12 4 16 34,8%
Sedangkan pada pria telah diproduksi
Normal 13 8 21 45,6%
hormon androgen yang bersifat
Tinggi 6 3 9 19,6%
imunosupresan sehingga memperkecil
Ke-5 Rendah 16 4 20 43,5%
resiko penyakit autoimun tetapi tidak
Normal 11 11 22 47,8%
membuat lebih kebal terhadap infeksi. Tinggi 4 0 4 8,7%
Oleh karenanya, wanita lebih banyak Kecenderungan Kadar Jumlah Persentase
terserang penyakit autoimun dan pria lebih HB (%)
sering terinfeksi, tetapi sampai sekarang Menurun 33 71,74%
tidak ada keterangan yang memberikan Meningkat 8 17,39%
jawaban dengan tuntas mengenai Menetap 5 10,87%

perbedaan jenis kelamin penderita Total 46 100%

DBD.30,31
Kadar hemoglobin pasien DBD di
14.5 14.2
bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin
14
13.6
Achmad Provinsi Riau pada hari ke 3, 13.5
4, dan 5 demam. 13.1
13
Kadar hemoglobin pasien DBD 12.5

yang dirawat di RSUD Arifin Achmad Hari ke-3


Hari ke-4
Hari ke-5
Provinsi Riau periode Januari-Desember
2013 pada hari ke 3, 4, dan 5 demam dapat Gambar 1 Rerata kadar hemoglobin
dilihat pada Tabel 2 berikut: pasien DBD yang dirawat di RSUD Arifin
Achmad pada hari ke 3, 4, dan 5 demam

Kadar hemoglobin pasien DBD


yang dirawat di RSUD Arifin Achmad

Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 7


Provinsi Riau pada hari ke-3, 4, dan 5 rata- keadaan normal, kemudian akan naik
rata dalam keadaan normal, hal ini terlihat mengikuti peningkatan hemokonsentrasi
dari rata-rata kadar hemoglobin pada hari dan merupakan kelainan hematologi awal
ke-3 yaitu 14,2 g/dl dengan jumlah pasien yang dapat ditemukan pada
18 orang ( 39,2%) , rata-rata kadar DBD.32,35 Kadar HB yang normal juga
hemoglobin pada hari ke-4 yaitu 13,6 g/dl dipengaruhi oleh pemberian terapi cairan
dengan jumlah pasien 21 orang (45,6%), yang dilakukan dengan cepat di rumah
selanjutnya rata-rata kadar hemoglobin sakit.36
pada hari ke- 5 yaitu 13,1 g/dl dengan Pada penelitian ini didapatkan
jumlah pasien 22 orang (47,8%). kadar hemoglobin memiliki
Hal ini hampir sama dengan kecenderungan menurun walaupun dalam
penelitian yang dilakukan oleh Shinta di keadaan normal. Berbeda dengan
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada ketetapan Departemen Kesehatan
tahun 2005, didapatkan banyak pasien Republik Indonesia, dijelaskan bahwa
DBD mempunyai kadar hemoglobin yang kenaikan kadar Hb lebih dari 20%
32
normal (46,5%). Penelitian yang menunjang diagnosa DBD.30 Kenaikan
dilakukan oleh Irwadi di RS Dr. Wahidin kadar HB mengikuti peningkatan
Sudirohusodo Makasar didapatkan rata- hemokonsentrasi dan merupakan kelainan
rata pasien DBD dengan kadar hemoglobin hematologi paling awal yang ditemukan
yang normal.33 Jika dibandingkan dengan pada pasien DBD.36
penelitian yang dilakukan oleh Mayetti
juga ada persamaan yaitu pada fase tanpa Kadar hematokrit pasien DBD di
syok atau fase awal demam kadar bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin
hemoglobin biasanya normal atau sedikit Achmad Provinsi Riau pada hari ke-3,
menurun, kemudian kadarnya akan naik 4, dan 5 demam.
34
mengikuti peningkatan hemokonsentrasi.
Hemokonsentrasi ini merupakan kelainan Kadar hematokrit pasien DBD
hematologi yang ditemukan paling awal yang dirawat di RSUD Arifin Achmad
dari kasus DBD.35 Provinsi Riau periode Januari-Desember
Pada penelitian ini didapatkan 2013 pada hari ke 3, 4,dan 5 demam dapat
kadar hemoglobin hari ke 3, 4, dan 5 dilihat pada Tabel 3 berikut:
demam rata-rata dalam keadaan normal Tabel 3 Kadar hematokrit pasien DBD
karena kadar hemoglobin hari-hari yang dirawat di RSUD Arifin Achmad
pertama demam berdarah dengue dalam pada hari ke 3, 4,dan 5 demam
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 8
Hari Kadar Laki Per Jum (%) 42,14 vol% dengan jumlah pasien 25
HT -laki emp lah orang ( 54,3%), kemudian rata-rata kadar
uan hematokrit pada hari ke-4 yaitu 40,2 vol%
Ke-3 Rendah 7 4 11 24 dengan jumlah pasien 20 orang (43,5%),
Normal 15 10 25 54,3
selanjutnya rata-rata kadar hemoglobin
Tinggi 9 1 10 21,7
pada hari ke- 5 yaitu 38,38 vol% dalam
Ke-4 Rendah 12 7 19 41,3
keadaan rendah atau menurun dengan
Normal 13 7 20 43,5
jumlah pasien 23 orang (50%).
Tinggi 6 1 7 15,2
Hal ini hampir sama dengan
Ke-5 Rendah 16 7 23 50
Normal 12 7 19 41,3 penelitian yang dilakukan wiwik di Rumah
Tinggi 3 1 4 8,7 Sakit Roemani Semarang, didapatkan

Kecenderungan Jumlah Persent banyak pasien DBD dengan kadar


Kadar Trombosit ase (%) hematokrit normal sebanyak 47 pasien
Menurun 34 orang 73,91% (54,7%).37 Amrina mendapatkan hasil
Meningkat 8 orang 17,39% penelitian kadar hematokrit yang normal
Menetap 4 orang 8,69% pada pasein DBD di RSUP Dr. M. Djamil
Total 46 orang 100% padang.38 Kadar hematokrit pada fase awal
demam biasanya normal dan terjadi

44 peningkatan jika ada demam tinggi, tidak


42.14
42
40.2
mau makan dan muntah. Perubahan kadar
40
38.38 hematokrit tergantung fase sakit yang
38
36 dialami pasien.11
Hari ke-3
Hari ke-4
Pada penelitian ini didapatkan
Hari ke-5
banyak kadar hematokrit yang normal
Gambar 2 Rerat kadar hemoglobin pasien pada hari ke 3 dan 4 demam hal ini bisa
DBD yang dirawat di RSUD Arifin saja disebabkan belum terjadinya
Achmad pada hari ke 3, 4, dan 5 demam perembesan plasma sehingga tidak terjadi
peningkatan permeabilitas kapiler. Pasien
Kadar hematokrit pasien DBD yang tidak mengalami permeabilitas
yang dirawat di RSUD Arifin Achmad kapiler akan cepat membaik.8 Penurunan
Provinsi Riau pada hari ke-3, 4, dan 5 rata- kadar hematokrit pada hari ke 5 ini terjadi
rata dalam keadaan normal pada hari ke-3 karena adanya pemberian terapi cairan.
dan hari ke-4, hal ini terlihat dari rata-rata Biasanya pasien sudah mulai stabil dan
kadar hematokrit pada hari ke-3 yaitu mulai sembuh karena cairan ekstravasasi
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 9
diabsorbsi dengan cepat dan menimbulkan Leukopenia 22 47,8%
penurunan kada hematokrit.5 Dalam Normal 15 32,6%
mendiagnosis pasien DBD menurut WHO Leukositosis 9 19,6%

tidak hanya peningkatan nilai hematokrit Hari ke-5


Leukopenia 15 32,6%
saja, namun juga penurunan hematokrit
Normal 20 43,5%
>20% yang disebabkan karena pasien
Leukositosis 11 23,9%
mendapatkan terapi cairan serta adanya
Kecenderungan Jumlah Persentase
perdarahan juga merupakan indikator
Jumlah Leukosit (%)
diagnosis pasien DBD .10,38,39 Pasien pada
Menurun 16 34,79%
masa kritis tetapi tidak mengalami
Meningkat 27 58,7%
peningkatan hematokrit dapat dikatakan Menetap 3 6,51%
mengalami demam berdarah yang tidak Total 46 100%
8
parah.

Jumlah leukosit pasien DBD di bagian


10000 8095 8780
Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad 6895

Provinsi Riau pada hari ke 3, 4, dan 5 5000


demam.
0
Hari ke-3Hari ke-4
Jumlah leukosit pasien DBD yang Hari ke-5

dirawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi


Gambar 3 Rerata jumlah leukosit pasien
Riau periode Januari-Desember 2013 pada
DBD yang dirawat di RSUD Arifin
hari ke 3, 4, dan 5 demam dapat dilihat
Achmad pada hari ke 3, 4, dan 5 demam
pada Tabel 4 berikut:
Jumlah leukosit pasien DBD yang
Tabel 4 Jumlah leukosit pasien DBD
dirawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi
yang dirawat di RSUD Arifin Achmad
Riau pada hari ke-3 demam banyak dalam
pada hari ke 3, 4, dan 5 demam
keadaan leukopenia dengan jumlah pasien
Jumlah leukosit Jumlah Persentase
24 orang (52,2%), kemudian pada hari ke-
(%)
4 demam banyak dalam keadaan
Hari ke-3
leukopenia dengan jumlah pasien 22 orang
Leukopenia 24 52,2%
(47,8%), selanjutanya pada hari ke-5
Normal 14 30,4%
Leukositosis 8 17,4% demam banyak dalam keadaan normal
Hari ke-4 dengan jumlah pasien 20 orang (43,5%).

Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 10


Hal ini hampir sama dengan penelitian seluler, sehingga pada fase akut terjadi
tentang hubungan klinis dan laboratorium leukopenia. Leukopenia terdapat pada
sebagai faktor risiko syok pada DBD yag demam berdarah dengue akibat perusakan
dilakukan oleh Mayetti, di dapatkan sel-sel prekursor pada sumsum tulang oleh
banyak pasien DBD mempunyai kondisi virus dengue.2
leukosit yang rendah atau leukopenia Beberapa peneliti mengungkapkan
(54,8%).40 Penelitian Yenni tentang bahwa pada pemeriksaan sumsum tulang
leukopenia sebagai predictor terjadinya penderita DBD pada awal masa demam,
sindrom syok dengue pada anak dengan terdapat hypoplasia sumsum tulang
demam berdarah dengue di RSPI. Prof. dr. hambatan pematangan dari semua sistem
Sulianti Saroso juga mendapatkan banyak hemopoesis. Pada penderita DBD dapat
kasus leukopenia pada pasien DBD.41 terjadi leukopenia ringan sampai
Penelitian Raihan di RSUP Dr. Cipto leukositosis sedang. Leukopenia dapat
Mangun Kusumo Jakarta dijumpai kasus dijumpai antara hari pertama dan ketiga
leukopenia dengan jumlah pasien 212 dengan hitung jenis yang masih dalam
42
orang (76,8%). batas normal. Jumlah granulosit menurun
Leukopenia adalah pertanda dalam pada hari ketiga sampai kedelapan. Dalam
24 jam kemudian akan turun dan pasien sediaan apus darah tepi penderita DBD
masuk dalam masa kritis.43 Masa kritis dapat ditemukan limfosit bertransformasi
pada DBD berkisar antara 48-72 jam yang atau atipik, terutama pada infeksi
10
biasanya dimulai pada hari ke 5-7 dengan sekunder.
masa penyembuhan yang cepat dan tanpa Migrasi leukosit yang diaktivasi
gejala sisa. Yang berperan dalam masa dari aliran darah ke jaringan inflamasi dan
kritis ini yaitu interferon, interleukin 1, bersamaan dengan produksi leukosit di
interleukin 6, interleukin 12, Tumor sumsum tulang yang intensif yang
Nekrosis Faktor (TNF), Leukosit dikeluarkan ke dalam aliran darah sebagai
44
Inhibiting Faktor (LIF), dan lainnya. sel leukosit yang berdiferensiasi atau sel
Banyak pasien dalam keadaan immature.45 Ketika leukosit melekat pada
leukopenia pada hari ke 3 dan 4 bisa endotel, gangguan vaskuler mulai terjadi.
disebabkan karena pasien dalam fase akut Perlekatan ini terjadi karena teraktivasinya
atau fase demam yang dimulai pada hari endotel, netrofil, dan limfosit oleh sitokin
ke-3 demam.4 Pasien mengalami dan kemokin yang dikeluarkan
leukopenia akibat sifat virus dengue yang monosit/makrofag dan sel lain seperti sel
dapat membuat perubaan imunologi endotel, trombosit, neutrophil, sel T,
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 11
keratinosit dan fibroblast sebagai respon melalui produksi sitokin-sitokin
terhadap proses infeksi atau kerusakan proinflamasi yang menekan sumsum
fisik.46 tulang.46
Pada pasien DBD dapat terjadi
leukopenia atau leukositisosis sedang. Jumlah trombosit pasien DBD di bagian
Leukopenia dapat terjadi pada hari demam Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad
pertama dan ke-3 demam pada 50% kasus Provinsi Riau pada hari ke 3, 4, dan 5
DBD ringan. Hal ini sebagian besar demam.
disebabkan oleh adanya degenerasi sel Jumlah trombosit pasien DBD yang
PMN yang matur dan pembentukan sel dirawat di RSUD Arifin Achmad Provinsi
PMN muda.47 Pada saat demam, mulai Riau periode Januari-Desember 2013 pada
terjadi pengurangan jumlah leukosit dan hari ke 3, 4, dan 5 demam dapat dilihat
netrofil disertai limfositosis relative. pada Tabel 5 berikut:
Leukopenia mencapai puncaknya sesaat Table 5 Jumlah trombosit pasien DBD
sebelum demam turun dan normal kembali yang dirawat di RSUD Arifin Achmad
pada 2-3 hari setelah defervescence pada hari ke 3, 4, dan 5 demam
(demam turun).41 Jumlah trombosit Jumlah Persentase (%)
Pada hari ke-5 demam banyak Hari ke-3
pasien dengan kondisi lekosit kembali Trombositopenia 45 97,9%

menjadi normal, hal ini disebabkan pada Normal 1 2,1%


Trombositosis 0 0%
hari ke-5 terjadi fase penyembuhan karena
Hari ke-4
kondisi pasien mendekati fase akhir
Trombositopenia 44 95,6%
demam. Leukopenia sampai leukosistosis
Normal 2 4,3%
rigan sering mendekati akhir fase demam.
Trombositosis 0 0%
Limfositosis relative dengan adanya
Hari ke-5
limfositosis atipikal adalah temuan umum Trombositopenia 45 97,9%
17
sebelum penurunan suhu atau syok. Pada Normal 1 2,1%
penyakit DBD jumlah leukosist biasanya Trombositosis 0 0%
menurun atau normal dengan dominasi sel
neutrophil. Terjadinya leukopsnia pada
infeksi dengue disebabkan karena adanya
penekanan sum-sum tulang akibat dari
prose infeksi virus secara langsung
ataupun karena mekanisme tidak langsung
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 12
Kecenderung Jumlah Persentase ke-4 demam 44 pasien dalam keadaan
an Kadar (%) trombositopenia (95,7%) dengan rata-rata
Trombosit jumlah trombosit 58.108 sel/µl, dan di hari
Menurun 18 39,13% ke-5 demam didapatkan 45 pasien dalam
Meningkat 22 47,83%
keadaan trombositopenia (97,9%) dengan
Menetap 6 13,04%
rata-rata jumlah trombosit 64.989 sel/µl.
Total 46 100%
Penelitian ini sama dengan kasus
DBD yang dirawat inap di RS Dr. Wahidin
Tabel 6 Jumlah trombosit pasien DBD
Sudirohusodo Makasar, yang menunjukan
yang berstatus trombositopenia di RSUD
nilai trombosit rata-rata pasien yang
Arifin Achmad pada hari ke 3, 4, dan 5
dirawat yaitu 70.120 sel/ul atau dalam
demam 48
keadaan trombositopenia. Penelitian
Trombositop Hari Hari ke- Hari ke-
Taufik di Rumah Sakit Umum Mataram
enia ke-3 4 5
N % N % N % ditemukan pasien DBD dengan jumlah
>100.000- 7 15,56% 1 2,27% 8 17,78% trombosit 50.000- 100.000 dengan jumlah
150.000sel/ pasien 48 orang (34%).14 Penelitian
µl
Amrina tentang hubungan nilai hematokrit
>80.000- 8 17,78% 7 15,91% 8 17,78%
terhadap jumlah trombosit pada penderita
100.000sel/
µl demam berdarah dengue dengan jumlah
>50.000- 10 22,22% 14 31,82% 10 22,22% sampel 112 pasein, didapatkan jumlah
80.000sel/ µl trombosit <150.000sel/mm3 pada semua
>30.000-
sampel (100%).38
50.000sel/ µl 8 17,78% 12 27,27% 8 17,78%
Trombositopenia mempunyai
>20.000-
30.000sel/ µl 4 8,88% 6 13,64% 4 8,88% hubungan yang bermakna dengan
>10.000- kebocoran plasma.33 Penurunan jumlah
20.000sel/ µl 8 17,78% 4 9,09% 7 15,56% trombosit disebabkan oleh gangguan
Total 45 100% 44 100% 45 100%
fungsi dan jumlah trombosit akibat
pembentukan himpunan kompleks imun
Berdasarkan jumlah trombosit yang
sebagai reaksi antigen virus dengue.48
didapat dari 46 pasien DBD di RSUD
Trombositopenia pada penyakit
Arifin Achmad ditemukan 45 pasien pada
DBD dapat terjadi melalui mekanisme
hari ke-3 demam dalam keadaan
supresi sumsum tulang dan destruksi atau
trombositopenia (97,9%) dengan rata-rata
pemendekan masa hidup trombosit.5
jumlah trombosit 63.815 sel/µl, pada hari
Sumsum tulang pada awal infeksi (< 5
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 13
hari) menunjukan keadaan hiposeluler dan Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad
supresi megakariosit. Setelah keadaan Provinsi Riau.
nadir tercapai akan terjadi peningkatan Hasil IgG antidengue dan IgM
proses hematopoiesis termasuk antidengue pasien DBD yang dirawat di
magekariopoiesis. Kadar trombopoietin RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
dalam darah pada saat terjadi periode Januari-Desember 2013 dapat
trombositopenia justru menunjukan dilihat pada Tabel 7 berikut:
kenaikan, hal ini menunjukan terjadinya Tabel 7 Hasil IgG antidengue dan IgM
stimulasi trombopoiesis sebagai antidengue pasien DBD yang dirawat di
mekanisme komopensasi terhadap keadaan RSUD Arifin Achmad
trombositopenia. Destruksi trombosit IgG dan IgM Jumlah Persentase
terjadi melalui pengikatan fragmen C3g, antidengue (%)
terdapatnya antibody VD, konsumsi Dengue Sekunder 18 39,13%

trombosit selama proses koagulopati dan Dengue Primer 1 2,17%


Non Dengue 4 8,7%
sekuestrasi di perifer. Gangguan fungis
Tidak diperiksa 23 50%
trombosit terjadi melalui mekanisme
Total 46 100%
gangguan pelepasan ADP, peningkatan
kadar b-tromboglobulin dan PF4 yang
Berdasarkan pemeriksaan IgG antidengue
merupakan petanda degranulasi
dan IgM antidengue, didapatkan banyak
trombosit.10
pasien yang tidak dilakukan pemeriksaan
Virus dengue mengakibatkan
tersebut (50%). Mungkin dalam penegakan
trombositopenia melalui interaksi dengan
diagnosis pasien yang tidak melakukan
megakariosit dan trombosit dalam
pemeriksaan IgG antidengue dan IgM
sirkulasi. Ada dua mekanisme yang
antidengue dengan cara menilai suhu, lama
menyebabkan trombositopeni pada DBD
demam, trombosit dan nilai hematokrit.
yaitu gangguan proses trombopoiesis dan
Yang mengikuti pemeriksaan ada 23 orang
destruksi trombosit di sirkulasi.49
dengan hasil IgG antidengue (+) dan IgM
Trombositopenia sering terjadi pada hari
antidengue (+) berjumlah 13 orang
3-8 demam, yaitu sesaat sebelum
(28,3%), kemudian diikuti IgG antidengue
penurunan suhu tubuh atau pada onset
(+) dan IgM antidengue (-) berjumlah 5
syok.11
orang (10,9%), IgG antidengue (-) dan
IgM antidengue (-) berjumlah 4 orang
Hasil IgG antidengue dan IgM
antidengue pasien DBD di bagian
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 14
(8,7%), dan IgG antidengue (-) dan IgM igM setelah hari sakit kelima, diagnosis
antidengue (+) berjumlah 1 orang (2,1%). infeksi sekunder ditegakkan lebih dini
Pada DBD terjadi perubahan dengan adanya peningkatan antibody IgG
imunologis baik humoral maupun seluler. dan IgM yang cepat.5
Perubahan humoral dapat dibuktikan Bila hasil IgM antidengue positif
dengan terbentuknya antibody IgG dan dan IgG antidengue positif menunjukan
IgM, yang dapat diketahui melalui penderita DBD primer maupun sekunder,
pemeriksaan serologis. Setelah virus bila hanya IgM antidengue saja yang
dengue masuk ke dalam tubuh manusia, positif dan IgG antidengue negative yang
virus berkembang baik dalam sel menunjukan penyakit DBD primer,
retikuloendotelial yang selanjutnya diikuti sedangkan bila IgM antidengue dan IgG
dengan viremia yang berlangsung 5-7 hari. antidengue negative berasal dari penyakit
Akibat infeksi virus ini muncul respon demam lainnya atau non-DBD.5
imun baik humoral maupun seluler, antara Pentingnya diketahui bahwa IgG
lain antinetralisasi, antihemaglutinasi, dan antidengue bersifat diagnostik, dapat
antikomplemen. Antibody yang muncul menjadi parameter terjadinya dugaan
pada umunya adalah IgG dan IgM, pada infeksi dengue sekunder akut. Hal ini
infeksi dengue primer antibody ini mulai sesuai dengan teori yang masih dianut
terbentuk, dan pada infeksi sekunder kadar sampai saat ini, yaitu teori heterologous
antibody yang telah ada meningkat infection maupun ADE (antibody
5
(booster effect). dependent enhancement). Jadi IgG yang
Dalam menegakkan diagnosis terdeteksi tidak menunjukan adanya
DBD secara pasti perlu dilakukan proteksi atau sekedar infeksi virus dengue
pemeriksan IgG antidengue dan IgM di masa lampau.5
antidengue.10 Biasanya IgM terdeteksi
mulai hari 3-5 demam, meningkat sampai SIMPULAN DAN SARAN
minggu ke-3 demam, dan menghilang Berdasarkan penelitian yang
setelah 60-90 hari demam. IgG pada dilakukan pada catatan rekam medik
infeksi primer akan mulai terdeteksi pada pasien DBD yang berobat ke RSUD Arifin
hari ke -14 demam, sedangkan pada Achmad Provinsi Riau periode Januari-
infeksi sekunder antibody IgG meningkat Desember 2013 didapatkan kesimpulan
pada hati ke 2.5,10 Oleh karena itu, bahwa:
diagnosis dini infeksi primer hanya dapat 1. Berdasarkan umur, pasien DBD yang
ditegakkan dengan mendeteksi antibody berobat ke RSUD Arifin Achmad
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 15
Provinsi Riau periode Januari- ke 3, 4, dan 5 demam, didapatkan pada
Desember 2013 tersering adalah umur hari ke 3 demam banyak dalam keadaan
15-19 tahun yaitu berjumlah 16 orang leukopenia yaitu 24 orang (52,2%),
(34,8%) pada hari ke 4 demam banyak dalam
2. Berdasarkan jenis kelamin, pasien DBD keadaan leukopenia yaitu 22 orang
yang berobat ke RSUD Arifin Achmad (47,8%), dan pada hari ke 5 demam
Provinsi Riau periode Januari- banyak dalam keadaan normal dengan
Desember 2013 tersering adalah pria jumlah pasien 20 orang (43,5%).
yaitu berjumlah 31 orang (67,4%) 6. Berdasarkan jumlah trombosit pasien
3. Berdasarkan kadar hemoglobin pasien DBD di bagian Penyakit Dalam RSUD
DBD di bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada hari
Arifin Achmad Provinsi Riau pada hari ke 3, 4, dan 5 demam, didapatkan pada
ke 3, 4, dan 5 demam, didapatkan pada hari ke 3 demam banyak dalam keadaan
hari ke 3 demam banyak dalam keadaan trombositopenia yaitu 45 orang
normal yaitu 18 orang (39,2%), pada (97,9%), pada hari ke 4 demam banyak
hari ke 4 demam banyak dalam keadaan dalam keadaan trombositopenia yaitu
normal yaitu 21 orang (45,6%) dan 44 orang (95,6%), dan pada hari ke 5
pada hari ke 5 demam banyak dalam demam banyak dalam keadaan
keadaan normal yaitu 22 orang trombositopenia yaitu 45 orang
(47,8%). (97,9%).
4. Berdasarkan kadar hematokrit pasien 7. Berdasarkan hasil IgG antidengue dan
DBD di bagian Penyakit Dalam RSUD IgM antidengue pasien DBD di bagian
Arifin Achmad Provinsi Riau pada hari Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad
ke 3, 4, dan 5 demam, didapatkan pada Provinsi Riau, banyak pasien yang tidak
hari ke 3 demam banyak dalam keadaan dilakukan pemerisaan IgG antidengu
normal yaitu 25 orang (54,3%), pada dan IgM antidengue dengan jumlah
hari ke 4 demam banyak dalam keadaan pasien 23 orang (50%).
normal yaitu 20 orang (43,4%), dan
pada hari ke 5 demam banyak dalam Hasil penelitian tentang
keadaan hematokrit rendah dengan karakteristik pasien DBD yang berobat di
jumlah pasien 23 orang (50%). RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
5. Berdasarkan jumlah leukosit pasien periode Januari-Desember 2013, maka
DBD di bagian Penyakit Dalam RSUD disarankan sebagai berikut:
Arifin Achmad Provinsi Riau pada hari
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 16
1. Diharapkan kepada peneliti lain agar serta memberi masukan demi
dapat melakukan penelitian yang sama kesempurnaan skripsi ini.
dengan menggunakan sampel
penelitian di bawah umur 14 tahun DAFTAR PUSTAKA
agar ada perbandingan antara pasien 1. Dengue. Dengue Control: World
Health Organization 2014. [cited
DBD di atas 14 tahun dan di bawah 14
2014 May 29] Avaible from:
tahun. http://www.who.int/denguecontrol
/en/
2. Untuk menegakkan diagnosis DBD
2. Soedarto. Demam Berdarah
berdasarkan pemeriksaan klinis, lebih Dengue Dengue Haemorrhagic
Fever. Jakarta: CV Sagung Seto.
baik dilanjutkan dengan pemeriksaan
2012 : 2 – 4\
serologis untuk konfirmasi yang lebih 3. Sam S-S, Omar SFS, Teoh B-T,
Abd-Jamil J, AbuBakar S. Review
jelas ( pemeriksaan IgG antidengue
of Dengue Hemorrhagic Fever
dan IgM antidengue) Fatal Cases Seen Among Adults :
A Retrospective Study. PLoS Negl
3. Disarankan kepada pihak Rumah Sakit
Trop Dis 7(5): e2194.
untuk dapat melakukan pemeriksaan doi:10.1371/journal.pntd.0002194
4. Misnardiarly. Demam Berdarah
laboratorium dan menginterpretasikan
Dengue (DBD). Jakarta : Pustaka
dengan benar terutama bila gejala Populer Obor. 2009 : 72
5. Soegijanto, Soegeng. Demam
klinis kurang memadai sebagai bagian
berdarah Dengue Edisi II.
dalam penegakan diagnosis dan Surabaya : Airlanggga University.
2006 : 1 – 2
evaluasi dari DBD.
6. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2013.
UCAPAN TERIMAKASIH
Pengendalian penyakit dan
Penulis mengucapkan terima kasih dan kesehatan lingkungan: demam
berdarah dengue. Jakarta; 2014
penghargaan kepada pihak Fakultas
7. Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Universitas Riau, Zaitul Wardana RK. Profil Kesehatan Provinsi Riau
2012. Pekanbaru. 2012
S.Ked., dr., Sp.P.D., DTM&H dan
8. Dinas Kesehatan Pemerintah
Fridayenti, S.Ked., dr., Sp.P.K sebagai Provinsi DKI Jakarta, Kemiripan
DBD dengan penyakit lain.
pembimbing, Dani Rosdiana, S.Ked., dr.,
Jakarta. 2009
Sp.P.D dan Fatmawati, S.Ked., dr., Sp.P.K 9. Sutaryo. Perkembangan
patogenesis demam berdarah
selaku penguji dan Dewi Anggraini,
dengue. Dalam: Hadinegoro SRH,
S.Ked., dr., Sp.M.K sebagai supervisi yang Satari HI, editors. Demam
berdarah dengue. 1sted. Jakarta:
telah meluangkan waktu dan pikiran
Balai Penerbit FKUI; 2000. p. 32-
dengan penuh kesabaran untuk 43)
membimbing dan mengarahkan penulis
Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 17
10. Word Health Organization 52nd ed. New York: The
(WHO). Dengue Guidelines for McGraw-Hill Co., Inc; 2013.
Diagnosis, Treatment, Prevention 20. Anker, M., Arima, Y. (2011)
and Control. Geneva : WHO ‘Male-female differences in the
Press; 2009. number of reported incident
11. Suhendro, Naiggolan L, Chenk, dengue fever cases in six Asian
Pohan HT. Demam Berdarah countries’. Western Pacifi
Dengue. dalam : Sudoyo AW, Seti Surveillance and Response Journal
Yohadi B, Alwi I, Simadi Brata 2(2):17-23.
M, Setiadi S, editor. Buku Ajar 21. Stoddard et al. House-to-house
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. human movement drives dengue
Edisi ke – 5. Jakarta : Internal virus transmission. PNAS.
Publish, 2009, p. 2773 2013;110(3); 994-99
12. Aryati. Diagnosis laboratories dbd 22. Sumarno. Demam Berdarah
terkini. Fakultas Kedokteran/ Dengue pada Anak. Jakarta: UI
departemen Patologi Klinik. 2012 Pres. 2005. P1-66
Feb 02; [9 p.]. 23. Yusnia, S W N. analisis
13. Gatot D. Perubahan hematologi spasiotemporal kasus DBD di
pada infeksi dengue. Dalam: kecamatan tembalang bulan
Hadinegoro SRH, Satari HI, Januari- Juni 2009. Artikel Karya
editors. Demam berdarah dengue. Tulis Ilmiah. Universitas
1sted. Jakarta: Balai Penerbit FK Diponegoro. 2010
UI; 2000. p. 44-54 24. Valentino B. Hubungan Antara
14. Taufik SA, Yudhanto D, Wajdi Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap
F,Rohadi. Peranan kadar Dengan Derajat Klinik Infeksi
hematokrit, jumlah tombosit, dan Dengue Pada Pasien Dewasa di
serologi igg-igm antidhf dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang
memprediksikan terjadinya syok [Laporan Hasil Karya Tulis
pada pasien demam berdarah Ilmiah]. Semarang: Program
dengue (dbd) di rumah sakit islam Pendidikan Sarjana Kedokteran
siti hajar mataram. Jurnal Penyakit Fakultas Kedokteran Universitas
Dalam. 2007 May 02;8:105-1 Diponegoro; 2012.
15. Profil RSUD Arifin Achmad 25. Subdirektorat KLB, Ditjen
Provinsi Riau. PP&PL, Kementerian kesehatan
http://www.rsudpekanbaru.com/?p RI, 2009 Change To The vector
age_id=4 [cited: 29 Januari 2015] Borne Disease Indonesia
16. Sutrisna B. Pengantar medtoda 26. Bhatia1, et al. Changing
epidemiologi. Dian epidemiology of dengue in South‑
Rakyat.Jakarta.2010 East Asia. WHO South-East Asia
17. WHO. Dengue Haemorrhagic Journal of Public Health:2013:2(1)
Fever: diagnosis, treatment, 27. Daud O. Studi epidemiologi
prevention and control. 2nd ed. Kejadian Penyakit
Geneva: WHO, 1997: 1-27 DemamBerdarah Dengue dengan
18. Fitri, H. Hubungan golongan pendekatan Spasial Sistem
darah O dengan kejadian syok Informasi Geografis di Kecamatan
pada penderita demam beradarah Palu Selatan Kota Palu [thesis].
dengue.[thesis]. Universitas Yogyakarta: Universitas Gadjah
Diponegoro: 2005 Mada; 2008.
19. Papadakis M, McPhee S. Current 28. Febrianto MR. Analisis
Medical Diagnosis & Treatment. Spasiotemporal Kasus Demam

Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 18


Berdarah Dengue di Kecmatan dengue di Indonesia. Departemen
Ngaliyan Bulan Januari-Mei 2012. Kesehatan RI dan Direktorat
Jurnal Media Medika Muda. Jenderal Pemberantasan Penyakit
Semarang : Universitas Menular dan Penyehatan
Diponegoro; 2013. Lingkungan. 2004
29. Aamir, et al. Gender Difference in 37. Harjdjoeno, H. 2007. Interpretasi
patients with Dengue Fever Hasil Tes Laboratorium
admitted in a Teaching Hospital, Diagnostik Edisi III. Makassar:
Lahore. LPI UNHAS Sadikin M, 2002.
http://pjmhsonline.com/JanMar20 Biokimia Darah. Jakarta: Widya
14/gender_difference_in_patients_ Medika
with_dengue.htm 38. Rasyada A. Hubungan nilai
30. Departemen Kesehatan RI. hematokrit terhadap jumlah
Demam Berdarah Dengue di trombosit pada penderita demam
Indonesia Tahun 1968-2009. berdarah dengue. J Kes Andalas ,
Buletin Jendela Epidemiologi. 2014;3(3)
2010 Agustus (2): p.6 39. Fujimoto DE, Koifman S. Clinical
31. Anggun Paramita Djati, Baning and laboratory characteristics of
Rahayujati, Sri Raharto, 2012. patients with dengue hemorrhagic
faktor risiko demam berdarah fever manifestations and their
dengue di kecamatanwonosari transfusion profile. Rev Bras
kabupaten gunungkidul provinsi Hematol Hemoter. 2014;36:115–
diy tahun 2010, Fakultas 120.
Kedokteran Bagian Ilmu 40. Loho T. Diagnosis Laboratorium
Kesehatan Masyarakat Peminatan Demam Berdarah Dengue. Dalam,
32. Anggia SD. Gambaran Klinis Suplemen Naskah Pendidikan
Penderita DBD yang di Rawat di Berkesinambungan Patologi
Bagian Penyakit Dalam RSUD Klinik 2002. Bagian Patologi
Arifin Achmad Provinsi Riiau Klinik FK-UI
Periode 1 Januari-31 Desember 41. Risniati Y, Tarigan L H, Tjitra E.
2005 [skripsi]. Pekanbaru : leukopenia sebagai predictor
Universitas Riau; 2006 Terjadinya Sindrom Syok Dengue
33. Irwadi D, dkk. Gambaran Pada Anak Dengan Demam
serologis IgM – IgG Cepat dan Berdarah Dengue di RSPI. Prof.
hematologi Rutin Penderita DBD. dr. Sulianti Saroso. Media Litbang
Indonesian Journal of clinical Kesehatan. 2011;21:96-100
Pathology and Medical 42. Raihan, dkk. Faktor prognosis
Laboratory. 2007;2(13): 45-48 terjadinya syok pada DBD. Sari
34. Mayetti. Hubungan Gambaran Pediatri. 2010; 12(1); 47-52
Klinis dan Laboratorium Sebagai 43. WHO, 2007 : Ministry of health &
Faktor Risiko Syok pada Demam family and WHO. National
Berdarah Dengue [skripsi]. Guidelines For Clinical
Padang : Universitas Andalas; management of Dengue
2010 Syndrome. Government of
35. Rena NMRA, dkk. Kelainan Bangladesh. 2000:5-9
hematologi pada demam berdarah 44. Harli N. Respon Imun dan Derajat
dengue. J Peny Dalam, 2009; kesakitan Demama Berdarah
10:218-19 Dengue dan Sindrom Syok
36. Hadinegoro SRH, et al. (editor). Dengue. Cermin Dunia
Tata laksana demam berdarah kedokteran. 2002;134:46-48

Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 19


45. Departemen Kesehatan RI.
Pedoman tatalaksana klinis infeksi
dengue di sarana pelayanan
kesehatan. 2005.p.1-48
46. Baratawidjaja Karnen G. 2004.
Imunologi Dasar. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia:
Jakarta
47. Guglani L, Kabra SK. T Cell
Immunopathogenesis of Dengue
Virus Infection. Dengue Bulletin
2005;29:58-69
48. Nisa WD, dkk. Karakteristik
Demam Berdarah Dengue pada
Anak di Rumah Sakit Roemani
Semarang [skripsi]. Semarang :
Universitas Muhammadiyah; 2011
49. Hotez, et al. The neglected tropical
diseases and neglected infection of
poverty. United States of America.
PLoS Neglected Tropical
Diseases. 2011

Jom FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 20

Anda mungkin juga menyukai