Anda di halaman 1dari 7

HIPERTENSI PORTOPULMONAL : Mari Lihat Secara Menyeluruh

Ainun Nur Kamilah1


1
Program Studi Kedokteran Umum, 1Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

ABSTRAK
Hipertensi portopumonal (Portopulmonary hypertension/ POPH) adalah suatu kondisi di
mana pembuluh darah di paru-paru menjadi menyempit, sehingga menyebabkan peningkatan
tekanan darah di pembuluh darah paru, yang menghalangi aliran darah melalui paru-paru.
POPH terjadi pada 2% sampai 6% pasien sirosis dekompensata. POPH dapat didiagnosis
secara pasti ketika pasien dengan hipertensi portal memiliki bukti hipertensi arteri pulmonal
dikonfirmasi oleh kateterisasi jantung kanan. Dispnea adalah keluhan yang paling umum pada
POPH. Sinkop, nyeri dada, dan kelelahan merupakan gejala yang muncul pada kurang dari
sepertiga kasus POPH. Pengobatan khusus hipertensi pulmonal digunakan pada POPH dan
mencakup berbagai kelas vasodilator, seperti analog prostasiklin, antagonis reseptor endotel,
dan penghambat fosfodiesterase tipe 5. Pasien yang memiliki POPH memiliki prognosis yang
lebih buruk dibandingkan dengan pasien yang memiliki hipertesi pulmonal.

Kata kunci : Hipertensi portopulmonal, hipertensi porta, hipertensi pulmonal, sirosis hepatis

ABSTRACT
Portopumonal hypertension (Portopulmonary hypertension/POPH) is a condition in which
the blood vessels in the lungs become narrowed, causing an increase in blood pressure in the
pulmonary veins, which blocks the flow of blood through the lungs. POPH occurs in 2% to
6% of patients with decompensated cirrhosis. POPH can be definitively diagnosed when a
patient with portal hypertension has evidence of pulmonary artery hypertension confirmed by
right heart catheterization. Dyspnea is the most common complaint in POPH. Syncope, chest
pain, and fatigue are symptoms present in less than one third of cases of POPH. Pulmonary
hypertension-specific treatment is used in POPH and includes various classes of
vasodilators, such as prostacyclin analogues, endothelial receptor antagonists, and
phosphodiesterase type 5 inhibitors. Patients who have POPH have a worse prognosis than
patients who have pulmonary hypertension.

Keyword : Portopulmonary hypertension, portal hypertension, pulmonary hypertension, liver


cirrhosis

PENDAHULUAN POPH) yang ditandai dengan peningkatan


Penyakit hati salah satunya sirosis tekanan dan resistensi arteri pulmonalis,
hepatis dan hipertensi portal dapat dan adanya sindrom hepatopulmoner yang
menyebabkan masalah pada pembuluh ditandai dengan dilatasi pembuluh darah
darah di paru-paru.1,2 Komplikasi vascular intrapulmoner.1,3 POPH terjadi pada 2%
yang berhubungan dengan adanya sampai 6% pasien sirosis dekompensata. 4
hipertensi portal adalah hipertensi porto-
pulmonal (Portopulmonary hypertension/
POPH masuk ke dalam salah satu klasifikasi hipertensi pulmonal.5

Bahkan, POPH menyumbang 5 sampai


15% dari pasien dengan hipertensi
pulmonal. Meskipun persentasinya tidak
terlalu besar, implikasi klinisnya sangat
besar.6
World Health Organization (WHO)
mengklasifikasikan hipertensi pulmonal ke
dalam kelompok dengan patologi
Gambar 1 Hubungan antara hipertensi
mendasar yang serupa. POPH termasuk ke pulmonal, hipertensi arteri pulmonal, dan
1
dalam kelompok I bersamaan dengan hipertensiberdasarkan
pilihan terapi portopulmonalkeparahan

hipertensi arteri pulmonal idiopatik, penyakit.3,5,7


hipertensi pulmonal herediter, hipertensi Kriteria diagnosis POPH adalah
arteri pulmonal yang terkait dengan adanya hipertensi portal dan:
gangguan jaringan ikat.3 Ulasan ini akan 1. Tekanan arteri pulmonalis rata-rata
fokus pada pemahaman tentang >25mmHg.
patofisiologi POPH, dan membahas 2. Tekanan oklusi arteri pulmonalis
manifestasi klinis, diagnosis, prognosis, rata-rata <15mmHg. Dan jika
dan pengobatan pasien dengan POPH. tekanan oklusi arteri pulmonalis
rata-rata >15mmHg, gradien
DIAGNOSIS transpulmoner >12mmHg.
POPH dapat didiagnosis secara pasti 3. Resistensi pembuluh darah paru
ketika pasien dengan hipertensi portal >240 dynes.s.cm-5.3,5
memiliki bukti hipertensi arteri pulmonal
dikonfirmasi oleh kateterisasi jantung PATOGENESIS
kanan dan penyebab lain dari hipertensi Patogenesis dari POPH belum
pulmonal telah disingkirkan seperti seluruhnya dipahami. Tetapi etiologi yang
penyakit jantung kongenital, penyakit stabil untuk saat ini adalah diperlukannya
3
tromboemboli, dan penyakit jaringan ikat. hipertensi portal untuk perkembangan
Kateterisasi jantung kanan juga penting POPH. Kondisi yang dapat menyebabkan
untuk membantu mengklasifikasikan hipertensi portal dan dengan demikian
keparahan hipertensi portopulmonal dan terlibat dalam etiologi POPH adalah sirosis
hepatis (paling umum), trombosis vena penurunan kapasitas fagositosis hati
portal, sklerosis vena hepatik, kelainan memungkinkan bakteri yang bersirkulasi
sirkulasi portal kongenital, atresia bilier dan endotoksin bakteri dari saluran
dan fibrosis periportal tanpa sirosis.3,8 pencernaan memasuki sirkulasi paru.10 Zat
Beberapa peneliti mengatakan bahwa seperti endotelin-1, serotonin, tromboksan
ketidakseimbangan antara faktor B2, prostaglandin F2, dan peptida usus
vasokonstriktor dan vasodilator di vasoaktif meningkat pada pasien dengan
vaskularisasi paru mungkin memainkan POPH.3,9

peran penting dalam patogenesis


Di antara zat yang disebutkan,
9
POPH. endotelin (ET)-1 dianggap memainkan

peran utama. ET-1 diproduksi oleh endotel


Hipotesis yang paling populer dalam
paru dan hati. Selain mengerahkan efek
patogenesis hipertensi portopulmonal
vasokonstriktor langsung, ET-1
adalah mediator humoral keluar dari
menginduksi fibrosis, merangsang
metabolisme hati dan mencapai sirkulasi
proliferasi sel otot polos pembuluh darah, ,
paru melalui kolateral portosistemik.
dan merupakan proinflamasi. mediator
Perkembangan portosystemic shunt dan
berdasarkan kapasitasnya untuk Terapi Kovensional
meningkatkan ekspresi molekul adhesi.9 Hipoksemia sering terjadi pada pasien
ET-1 dan serotonin dapat bekerja sama POPH. Hipoksemia sendiri dapat
(dual-action) menjadi neurohormone memperburuk POPH, oleh karena itu,
vakonstriksi kuat yang dapat menyebabkan terapi oksigen dianjurkan ketika tekanan
perubahan remodeling vaskular arteri parsial oksigen (PaO2) < 60 mmHg saat
pulmonalis yang signifikan.11 Regulasi istirahat.12 Selain itu, calcium channel
abnormalnya pada hipertensi portal blocker (CCB) merupakan kontraindikasi
menjadikannya kandidat potensial penting untuk hipertensi portopulmonal. CCB
dalam patogenesis dan patofisiologi menyebabkan dilatasi mesenterika, dimana
hipertensi portopulmonal. Pada saat yang hal ini dapat memberikan efek yang lebih
sama, produksi mediator vasodilator buruk pada pasien dengan POPH.13 Beta-
seperti nitrit oksida dan prostasiklin dapat blocker biasanya diberikan pada pasien
menurun pada POPH.1,10 dengan hipertesni porta untuk mencegah
perdarahan atau rebleeding, namun
TANDA DAN GEJALA penggunaan beta-blocker ini dapat
Gejala dan tanda POPH serupa dengan mengurangi kapasitas latihan pasien dan
hipertensi pulmonal.12 Selain itu, terdapat dapat merusak hemodinamik dari jantung
gejala klinis penyakit hati yang mendasari. kanan.13,14
Dispnea adalah keluhan yang paling umum Diuretik memiliki peran penting
pada POPH. Pada POPH stadium lanjut , terhadap gejala simptomatik pasien dengan
pasien dapat datang dengan keluhan gagal jantung kanan dan sirosis hepatis.
dispnea saat istirahat.13 Sinkop, nyeri dada, Oleh karena itu, diuretik memiliki peran
dan kelelahan merupakan gejala yang penting dalam manajemen terapi pasien
muncul pada kurang dari sepertiga kasus dengan POPH dengan cairan berlebih,
POPH. Gejala hipertensi porta juga Namun, terapi diuretik perlu dimonitor
didapatkan, seperti asites, splenomegali, dengan ketat karena dapat menyebabkan
varises esofagus, dan caput medusa Selain penurunan cardiac output dan gagal ginjal
itu, terdapat tanda-tanda gagal hati seperti akut.13,15
spider nevi, terry’s nail, dan eritema Terapi Vasodilator Paru
palmaris.5,12,13 Pengobatan khusus hipertensi
pulmonal digunakan pada POPH dan
TERAPI mencakup berbagai kelas vasodilator,
seperti analog prostasiklin, antagonis ini memblokir degradasi siklik guanosin
reseptor endotel, dan penghambat monofosfat (cGMP).12 cGMP adalah
fosfodiesterase tipe 5.13,14 Tujuan terapi second messenger untuk nitrit oksida (NO)
adalah untuk meningkatkan hemodinamik sehingga memperpanjang mediasi
dengan mengurangi tekanan arteri vasodilator NO, menghasilkan resistensi
pulmonalis dan resistensi pembuluh darah pembuluh darah paru yang lebih rendah.
paru. Obat ini dapat digunakan setelah Obat golongan Ini harus digunakan dengan
pasien terkonfimasi memiliki hipertensi hati-hati karena dapat meningkatkan
portopulmonal dengan peneriksaan hipertensi portal melalui vasodilatasi
kateterisasi jantung kanan.16 splanknik. 12,15,16
Antagonis Reseptor Endotel Prostasiklin
Seperti disebutkan diatas ET-1 Analog prostasiklin (prostanoid),
memainkan peran penting dalam seperti epoprostenol, beraprost, dan
patogenesis hipertensi portopulmonal.9,15 iloprost. Epoprostenol diberikan melalui
Obat ini memblokir (baik secara selektif infus intravena terus menerus. Ini adalah
maupun non-selektif) kemampuan ET-1 vasodilator paru dan sistemik yang poten,
untuk berikatan dengan reseptor endotelin memiliki efek antiproliferatif, dan inhibitor
A (ET-A) atau B (ET-B) pada sel otot poten agregasi platelet.12,16 Obat ini juga
polos endotel dan arteri, sehingga menurunkan rata-rata tekanan arteri
menghambat terjadinya vasokonstriksi.16 pulmonalis. Efek samping dan komplikasi
Contoh obat golongan ini adalah yang umum disebabkan oleh obat ini
bosentan, ambrisentan, dan sitaxentan.12 adalah nyeri rahang, sakit kepala, diare,
Bosentan adalah antagonis ganda endotel mual, dan muntah.16
1A dan 1B yang meningkatkan kapasitas
latihan, kelas fungsional, hemodinamik PROGNOSIS
paru dan jantung, dan bahkan mencegah Pasien yang memiliki POPH memiliki
perburukan klinis. Penggunaan bosentan prognosis yang lebih buruk dibandingkan
harus dihindari pada pasien dengan dengan pasien yang memiliki hipertesi
disfungsi hati sedang sampai berat dan pulmonal. Pasien dengan POPH memiliki
peningkatan enzim hati.16 angka kelangsungan hidup hanya 38%
Penghambat Fosfodiesterase-5 (PDE-5) dalam 3 tahun, sedangkan pasien hipertensi
Contoh obat golongan ini adalah pulmonal memiliki angka kelangsungan
sildenafil, vardenafil, tadalafil. Golongan hidup 78% dalam 3 tahun. 2,13 Prognosis ini
tidak terlalu mengejutkan mengingat Journal Of Pediatrics 2018; 196 : 14-21.
pasien dengan POPH memiliki hipertensi 3. Moreno-hoyos JF, Nick H.
porta dan biasanya disertai dengan sirosis Portopulmonary hypertension, do not
hepatis.12 forget to look the lungs. Elsevier.
2011;13(52):150–8.
KESIMPULAN 4. Bartolome SD. Portopulmonary
POPH adalah jenis hipertensi pulmonal hypertension: Diagnosis, clinical
yang diakibatkan oleh adanya hipertensi features, and medical therapy. Clinical
porta. Saat ini POPH sudah mulai dikenal Liver Disease 2014;4(2):42–5.
dengan baik. Hipertensi portopulmonal 5. Saleemi S. Portopulmonary
paling umum terjadi pada pasien dengan hypertension. Annals of Thoracic
penyakit hati stadium akhir, dan tingkat Medicine. 2010;5(1):5–9.
keparahan hipertensi portopulmonal 6. Savale L, Guimas M, Ebstein N, Fertin
tampaknya tidak terkait dengan etiologi M, Jevnikar M, Renard S, et al.
atau tingkat keparahan penyakit hati. Portopulmonary hypertension in the
POPH dapat disebabkan oleh beberapa current era of pulmonary hypertension
mekanisme, termasuk keadaan management. Journal of Hepatologi
hiperdinamik, ketidakseimbangan zat 2020;73(1):130–9.
vasoaktif, dan faktor genetik dan lainnya. 7. Frost A, Badesch D, Gibbs JSR,
Diagnosis POPH dikonfirmasi dengan Gopalan D, Khanna D, Manes A, et al.
kateterisasi jantung kanan. Pada akhirnya, Diagnosis of pulmonary hypertension.
pencegahan menjadi pengobatan terbaik Europian Respiratory Society J
untuk POPH ini. 2019;53:1-12.
8. Rafanan AL, Maurer J, Mehta AC,
DAFTAR PUSTAKA Schilz R. Progressive portopulmonary
1. American Thoracic Society. Pulmonary hypertension after liver transplantation
Vascular Complications of Liver treated with epoprostenol. Chest
Disease. Amerika : ATS Patient 2000;118(5):1497–500.
Education Series. 2018. 9. Lv Y, Han G, Fan D. Portopulmonary
2. Lee SW, Wong YS, Ivy DD, Sokol RJ. hypertension. Scandinavian Journal of
Hepatopulmonary Syndrome and Gastroenterology 2016;51(7):795–806.
Portopulmonary Hypertension in 10.Porres-Aguilar M, Zuckerman MJ,
Children: Recent Advances in Figueroa-Casas JB, Krowka MJ.
Diagnosis and Management. The Portopulmonary hypertension: State of
the art. Annals of Hepatology Hepatopulmonary Syndrome and
2008;7(4):321–30. Portopulmonary Hypertension:
11.Golbin JM, Krowka MJ. Implications for Liver Transplantation.
Portopulmonary Hypertension. Clin Clin Chest Med 2017;38(4):785–95.
Chest Med. 2007;28(1):203–18. 15.Dubrock HM, Salgia RJ, Sussman NL,
12.Medarov BI, Chopra A, Judson MA. Bartolome SD, Kadry Z, Mulligan DC,
Clinical aspects of portopulmonary et al. Portopulmonary Hypertension: A
hypertension. Respiratory Medicine Survey of Practice Patterns and
2014;108(7):943–54. Provider Attitudes. Transplantation
13.Giusca S, Jinga M, Jurcut C, Jurcut R, Direct 2019;5(6):1–8.
Serban M, Ginghina C. Portopulmonary 16.Shimozono E, Cristina AA, Caruy,
hypertension: From diagnosis to Cardoso AR, Derli CM.
treatment. Europian Journal of Internal Portopulmonary hypertension. INTECH
Medicine 2011;22(5):441–7. 2016;51(7):795–806.
14.Iqbal S, Smith KA, Khungar V.

Anda mungkin juga menyukai