METABOLISME KARBOHIDRAT
DISUSUN OLEH
Kelompok 1
Puji syukur kita marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh
pengikutnya yakni Nabiullah Muhammad SAW. “ Metabolisme Karbohidrat” ini sengaja
dibahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih
mengenal tentang biokimia.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
2. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
3. Manfaat Penulisan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Pengertian Metabolisme Karbohidrat..................................................................................3
a. Isomerase Glukosa 6-Fosfat................................................................................................5
b. Fosforealasi Fruktosa -6-Fosfat Menjadi Fruktosa 1.6 Difosfat.........................................5
c. Pembentukan Trio Fosfa......................................................................................................5
d. Interkonversi Asam 3-Fosfogliserat Menjadi 2-Fosfogliserat.............................................6
e. Pembentukan Asam Fosfoenol Piruvat...............................................................................6
f. Hidrolisis Asam Fosfoenol Piruvat Menjadi Piruvat...........................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................23
A. KESIMPULAN.................................................................................................................23
B. SARAN..............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefnisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat yang paling
sederhana adlah aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Karbohidrat terdiri
atas atom C,H, dan O.
Karbohidrat merupakan senyawa biomolekul yang paling banyak
jumlahnya di permukaan bumi. Polimer karbohidrat yang tidak larut
merupakan pelindung dan pembentuk energi sel bakteri; pada tumbuhan
senyawa ini berfungsi sebagai penopang dan pada hewan berfungsi sebagai
jaringan ikat dan “cel coat”. Fungsi utama dari metabolisme karbohidrat
adalah untuk menghasilkan energi dalam ntuk senyawa yang mengandung
ikatan fosfat bertenga tinggi.
Metabolisme karbohidrat yaitu metabolisme mencakup sintesis
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organuk kompleks.
Metabilisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim,
yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan
semua proses biokimia didalam organisme.Metabolisme sel mencakup
semua proses kimia didalam sel.
Metabolisme karbohidrat dimulali dengan pencernaan amilum dalam
usus halus. Hasli pencernaan berupa monosakarida diserap oleh usus halus.
Glukosa merupakan senyawa utama yang paling bnayak dibahas dalam
metabolisme karbohidrat. Rangkaian reaksi yang membentuk beberapa
jalur, seperti glikolisis, siklus asam sitrat, jalur pentose,transfer elektron,
hingga fosforilasi oksidatif.
1
1. Rumusan Masalah
2. Tujuan Penulisan
3. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASA
3
Berikut ini jalur metabolisme karbohidrat yaitu:
1. Glikolisis
Glikolisis merupakan sebuah rangakaian reaksi biokimia dimana
glukosa dioksidaisi menjadi asam piruvat. Dalam keadaaan anaerob piruvat
dikonversi menjadi asetil KoA yang kemudian masuk dalam jalur asam
trikarboksilat.Sedangkan serangkaian reaksi yang trjadi berurutann dalam
jalur EMP untuk mengkonversi glukosa untuk menjadi asam piruvat yang
secara garis besar dapat dikelompokkan dalam dua tahap yaitu, perubahan
glukosa menjadi triosa fosfat (yang memerlukan energi kimia) dan tahap
perubahan triofosfat menjadi asam piruvat sambil melepaskan energi kimia
ke lingkungannya.
4
a. Isomerase Glukosa 6-Fosfat
Reaksi berikutnya adalah reaksi isomerase glukosa menjadi fruktosa 6-
fosfat. Reaksi dan sebaliknya dikatalisis enzim fosfat glukoisomerase
(ΔG±1400 kalori,Ph)
6
Satu molekul asam piruvat yang dihasilkan memiliki total energi tersimpan
kira-kira sebesar 564 kcal, seadangkan energi yang tersimpan dalam satu
molekul glukosa sekitar 686 kcal. Sehingga energy yang tersimpan dalam dua
molekul asam piruvat lebih besar daripada satu molekul glukosa sebagai
bahan dasarnya. Singkatnya seluruh proses glikolisis melibatkan pemecahan
satu molekul glukosa dan menghasilkan 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, 2
molekul H2O dan 2 molekul asam piruvat.Produk tersebut selanjutnya
digunakan dalam siklus/jalus asam sitrat yang merupakan bagian dari
respirasi selular.
7
Sebagai jalur metabolisme, siklus krebs sangat berperan penting
pada ketersediaan ATP yang dieperlukan jaringan. Beberapa fungsi dar siklus
krebs diantaranya yaitu sebagai jalur terakhir oksidasi karbohidrat,protein dan
lipid yang akan dimetabolisme menjadi Asetil Koenzim-A, menghasilkan
sebgaian besar CO2 dengan mengoksidasi glukosa; dan menghasilkan
sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakan rantai pernapasan untuk
memproduksi ATP (Adenosin Trfosfat) serta menyediakan sejumlah bahan
untuk kebutuhan sintesis protein dan asam nukleat mengkonversi sejumlah
energi zat yang berlebihan untuk digunakan pada sintesis asam lemak
sebelum pembentukan trigleserida untuk penimbunan lemak dan juga
bertindak sebagai pengendalian langsung maupun tidak langsung terhadap
system enzim melalui komponen siklus.
8
glikolisis masuk kedalam mitokondria terlebih dulu melalui proses
dekarbosilasi oksidatif agar proses siklus jrebs dapat berlangsung.
Pada tahap dekarbosilasi oksidatif, asam piruvat akan diubah
menjadi Asetil Koenzim-A. Proses pengubahan ini diperantai oleh enzim
piruvat dehydrogenase yang ada pada mitokondria sel eukariotik.
Berikut adalah tahapan pengubahan asam piruvat menjadi Asetil Ko-A atau
disebut dengan dekarbosilasi oksidatif:
Pelepas gugus karboksilat (-COO) dari asam piruvat menjadi CO2;
Sisa dua atom karbon (Ch3COO-) dari piruvat akan mentrasfer
kelebihan elektronnya ke NAD+ sehingga akan terbentuk NADH dan
dua molekul tadi akan menjadi asetat.
Selanjutnya, Koenzim-A (Ko-A) akan diikatkan pada asetat yang telah
terbentuk pada asetat yang telah terbentuk sebelumnya sehingga
dihasilkan Asetil Koenzim-A (Ko-A). Asetil Ko-A inilah yang
menjadi bahan baku dalam siklus kreb yang berlangsung di
mitokondria untuk menghasilkan ATP, NADH, FADH2, dan CO2.
Terdapat 8 tahapan dalam siklus krebs diantaranya yaitu sebagai
berikut:
9
b. Tahap II : Isomerase Sitrat
Pada tahap ini, asam sitrat yang telah terbentuk diubah menjadi isositrat
dengan bantuan enzim akotinase yang mengandung Fe2+.
10
e. Tahap V : Suksinat Thikonase
Pada tahap ini, terjadinya konversi suksinil Ko-A menjadi suksinat. Pada
tahap ini proses konversi atau pengubahan tidak hanya dibantu oleh enzim
namun juga memerlukan Mg2+ dan GPD dengan Pi (fosfat) akan
membentuk GTP. GTP inilah yang nantinya akan diubah menjadi ATP.
Pada tahap ini terjadi proses hidrasi, yaitu proses penambahan atom
hydrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat
sehingga menghasilkan malat.
11
h. Tahap VIII : Regenerasi Oksaloasetat
12
3. Jalur Pentosa Fosfat
13
Reaksi pentosa fosfat terjadi dalam sitosol.Enzim pada lintasan pentosa
fosfat seperti pada glikolisis ditemukan di dalam sitosol.Seperti pada
glikolisis, oksidasi dicapai lewat reaksi dehidrogenasi, tetapi dalam hal
lintasan pentosa fosfat, sebagai akseptor hidrogen digunakan NADP+ dan
bukan NAD+.Tidak ada ATP yang digunakan ataupun diproduksi pada
jalur ini.
Terdapat 2 fase pada pentosa fosfat :
1. Fase oksidatif yang menghasilkan NADPH
Pada fase yang pertama, glukosa 6-phosphate menjalani proses
dehidroginase dan dekarboksilase untuk memberikan sebuah senyawa
pentosa, yaitu ribosa 5-phosphate.
2. Fase nonoksidatif yang menghasilkan prekursor ribosa
Pada fase yang kedua, ribulosa 5-fosfat dikonversi kembali
menjadi glukosa 6-fosfat oleh serangkaian reaksi yang terutama
melibatkan dua enzim yaitu transketolase dan transaldolase.
14
Tahap oksidasi yang kedua dikatalisis oleh enzim 6-fosfoglukonat
dehydrogenase, yang juga memerlukan NADP+ Sebagai akseptor hydrogen.
Dekarbosilasi kemudia terjadi dengan pembentukan senyawa ketopentosa
yaitu ribulosa 5-fosfat. Reaksi mungkin berlangsung dalam dua tahap
melalui intermediate 3-keto-6-fosfoglukonat.
15
Transketolase memindahkan unut dua-karbon yang terdiri atas
karbon aldehid pada gula aldosa. Oleh karena itu, enzim ini mempengaruhi
konversi gula pentosa menjadi aldosa dengan berkurangnya dua karbon,
dan sekaligus mengonversi gula aldosa menjadi ketosa dengan
bertambahnya dua atom karbon. Reaksi tersebut memerlukam vitamin B,
yaitu tiamin.
Enzim transketolase mengkatalisis proses pemindahan unit dua
karbon dari xilulosa 5 fosfat kepada ribulosa 5 fosfat yang menghasilkan
ketosa sedoheptulosa 7-fosfat 7 karbon dan aldosa gliseraldehid 3-fosfat.
Kedua produk ini kemudian memasuki reaksi lainnya yang dikenal sebagai
reaksi transdolasi.Enzim transdolase memungkinka pemindahan moietas
dihidroksiaseton 3 karbon (karbon 1-3), dari ketosa sedoheptulosa 7-fosfat
kepda aldosa gliseraldehid 3-fosfat untuk membentuk ketosa fruktosa 6-
fosfat dan aldosa eritrosa 4-fosfat 4 karbon.
Kemudian berlangsung reaksi selanjutnya yang sekali lagi
melibatkan enzim transketolase dengan xilulosa 5-fosfat berfungsi sebagai
donor glikoaldehid. Pada keadaan ini, eritrosit 4-fosfat yang terbentuk di
atas bertindak sebagai akseptor, dan hasil reaksinya adalah fruktosa 6-
fosfat serat gliseraldehid 3-fosfat.
16
4. Jalur Tranfer Elektron
Saat elektron berlalu dari satu operator elektron ke yang lain ion
hidrogen diangkut ke ruang antarmembran di tiga titik-titik tertentu dalam
rantai. Pengangkutan ion hidrogen menciptakan konsentrasi yang lebih besar
dari ion hidrogen dalam ruang antarmembran dibandingkan dalam matriks
yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan ATP Sintase dan
menghasilkan ATP (molekul energi tinggi).
17
Transfer Elektron
21
elektron dilepaskan dari NADH dan dipindahkan ke oksigen melalui
serangkaian enzim yang akan melepaskan sejumlah kecil energi pada tiap-tiap
enzim tersebut. Rangkaian enzim yang terdiri dari kompleks I sampai dengan
kompleks IV ini disebut sebagai rantai transpor elektron dan ditemukan
dalam membran dalam mitokondria.
1. Kompleks I (NADH dehidrogenase)
2. Kompleks II: Suksinat-Q oksidoreduktase.
3. Komplek 3 (Q-sitokrom c oksidoreduktase)
4. Kompleks IV: Sitokrom C Oksidase.
5. Komplek V (ATP sintase)
2. Pengertian Metabolisme
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
23
DAFTAR PUSTAKA
Lehninger,L.A.1993.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta:Erlangga.
Strayer,L.1995.Biochemistry.W.H.Freeman and Company,New York and
Basingstoke.