Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL APPRAISAL RCT

Langkah 1 : pertanyaan apa yang akan dijawab


Populasi/ masalah :
Intervensi :
Comparison (kontrol) :
Outcome(s) :

Langkah 2 : sebaik apakah penelitian ini dikerjakan? (validity internal)


Rekrutmen – Apakah subjek mewakili?
What is best? Where do I find the information?
Apakah kita mengetahui kelompok Metode harus menjelaskan bagaimana pasien
pasien ini (lokasi, kriteria dipilih untuk penelitian
inklusi/ekslusi)? Idealnya, subjek harus
berhubungan (atau kadang diacak),
tapi proporsi pasien yang memenuhi
syarat dan setuju terlibat harus
diketahui
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment:
Alokasi – Apakah penempatan diacak dan disembunyikan?
What is best? Where do I find the information?
Pengacakan dengan computer terpusat Metode harus menerangkan bagaimana
adalah ideal dan sering dipakai dalam pasien ditempatkan ke kelompok-kelompok
percobaan multisenter. Percobaan yang dan apakah diacak secara sembunyi atau
lebih kecil mungkin menggunakan tidak. Penulis harus mendeskripsikan
orang yang tidak terkait penelitian bagaiman proses pengawasan atau jika ada
(missal pegawai farmasi rumah sakit) masking (missal placebo dengan tampilan
untuk menjaga pengacakan yang sama atau terapi palsu)
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment:
Kelompok kelompok sebanding dengan awal percobaan?
What is best? Where do I find the information?
Jika proses pengacakan dilakukan Hasil harus mempunyai tabel karakteristik
dengan baik yaitu dicapai kelompok dasar yang membandingkan kelompok-
yang sebanding) maka semua kelompok yang diacak pada sejumlah
kelompok akan tampak serupa. variabel yang bisa mempengaruhi outcome
Semakin mirip kelompok-kelompok ini (usia,faktor risiko, dll). Jika tidak mungkin
maka semakin baik. Harus ada ada deskripsi tentang kesamaan kelompok
beberapa petunjuk apakah perbedaan dala paragraph pertama dari bagia hasil
kelompok ini signifikan secara statistic
(missal nilai P)
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment:
Maintenance – Apakah kelompok – kelompok mendapat intervensi ko
intervensi yang sama?
What is best? Where do I find the information?
Selain dari intervensi, pasien dalam Lihat dalam metode tentang protocol
kelompok yang berbeda harus perlakuan yang diikuti untuk setiap
diperlakukan persis sama (missal kelompok (seprti jadwal follow up,
berkenaan dengan perlakuan tambahan pengobatan tambahan yang diizinkan dll)
atau tes, pengukuran)
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment:
Apakah ada kecukupan tindak lanjut?
What is best? Where do I find the information?
Kehilangan pada tindak lanjut harus Bagian hasil harus menjelaskan berapa
diminimalisasi lebih baik kurang dari banyak pasien yang diacak dan berapa
20%. Pasien juga harus dianalisis banyak pasien yang benar-benar dimasukkan
dalam grup dimana mereka diacak dalam analisis. Kadang-kadang dalam bentuk
sebuah diagram alur (tapi jika tidak, cobalah
atau menggambar sendiri)
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment:
Pengukuran – Apakah subjek dan penilai disamarkan terhadap perlakuan yang
diterima atau apakah pengukurannya objektif?
What is best?
Untuk outcome objektif (missal kematian) penyamaran kurang penting tapi untuk
outcome subjektif (missal gejala fungsi) maka penyamaran penilai outcome adalah
sangat penting
Where do I find the information?
Bagian metode harus mendeskripsikan bagian outcome dinilai dan apakah penilai
mengetahui kelompok perlakuan pasien
This paper: Yes  No  Unclear 
Comment:

Langkah 3 : Apa makna dari hasil penelitian?


Pengukuran apa yang dipakai dan seberapa besar efek perlakuan?
NNT (1/ARR)
Dapatkah efek yang terjadi disebabkan oleh faktor kebetulan?
P value……… Confident interval (CI)……….

Kesimpulan
Validitas internal :
Hasil :

CRITICAL APPRAISAL RCT


Langkah 1 : pertanyaan apa yang akan dijawab
Populasi/ masalah : Low-Birth-Weight Infants
Intervensi : Insulin Therapy
Comparison (kontrol) : Plasebo
Outcome(s) : Mortality and Morbidity
Langkah 2 : sebaik apakah penelitian ini dikerjakan? (validity internal)
Rekrutmen – Apakah subjek mewakili?
What is best? Where do I find the information?
Apakah kita mengetahui kelompok Pada bagian studi populasi halaman 1874,
pasien ini (lokasi, kriteria tercantum dengan jelas mengenai populasi
inklusi/ekslusi)? Idealnya, subjek harus yang dipelajari yaitubayi berat lahir sangat
berhubungan (atau kadang diacak), rendah yang memenuhi standar kriteria
tapi proporsi pasien yang memenuhi
kelayakan yang direkrut antara tahun 2005
syarat dan setuju terlibat harus
dan 2007 dari delapan pusat perawatan
diketahui
intensif neonatal. Bayi yang usianya
kurang dari 24 jam dimasukkan jika berat
lahir mereka kurang dari1500 g,
membutuhkan perawatan intensif, dan
orang tua diberikan informed consent
tertulis. Kriteria eksklusinya adalah
diabetes maternal dan kelainan kongenital
mayor.

“Very-low-birth-weight infants who met


predefined eligibility criteria were
recruited between 2005 and 2007 from
eight neonatal intensive care centers.
These centers were located in Cambridge,
Edinburgh, Leeds, and Luton (United
Kingdom); Leuven and Genk (Belgium);
Amsterdam; and Barcelona. Infants
younger than 24 hours of age were
included if their birth weight was less
than 1500 g, they required intensive care,
and their parents provided written
informed consent. Exclusion criteria were
maternal diabetes and major fetal
congenital abnormalities.”

This paper: Yes  No  Unclear 


Comment:
Alokasi – Apakah penempatan diacak dan disembunyikan?
What is best? Where do I find the information?
Pengacakan dengan computer terpusat Pada bagian studi populasi halaman 1874,
adalah ideal dan sering dipakai dalam dijelaskan bahwa penelitian dilakukan
percobaan multisenter. Percobaan yang secara acak. Pengacakan dicapai dengan
lebih kecil mungkin menggunakan penggunaan program berbasis internet 24
orang yang tidak terkait penelitian
jam (www.thesealedenvelope.com)yang
(missal pegawai farmasi rumah sakit)
digunakan untuk mengurangi variabilitas
untuk menjaga pengacakan
menurut pusat, berat badan lahir(<1000 g
atau 1000 untuk1500 g), dan usia
kehamilan(<25 minggu atau≥25minggu).
Bayisecara acak ditugaskan untuk studi
Kelompok sesegera mungkin selama hari
pertama hidup.

“The study was an international, open-


label,randomized, controlled trial.
Randomization wasachieved with the use
of a 24-hour Internetbasedprogram
(www.thesealedenvelope.com) thatused
minimization to reduce variability
accordingto center, birth weight (<1000 g
or 1000 to1500 g), and gestational age
(<25 weeks or ≥25weeks). Infants were
randomly assigned to a studygroup as
soon as possible during the first day
oflife.”
This paper: Yes √ No  Unclear 
Comment:
Kelompok kelompok sebanding dengan awal percobaan?
What is best? Where do I find the information?
Jika proses pengacakan dilakukan Pada tabel 1 dijelaskan mengenai
dengan baik yaitu dicapai kelompok karakteristik klinis dasar dari bayi dan ibu
yang sebanding) maka
semua yang direkrut dalam penelitian.
kelompok akan tampak serupa. Karakteristik bayi tersebut berupa usia
Semakin mirip kelompok-kelompok ini
kehamilan ketika lahir, lingkar kepala bayi,
maka semakin baik. Harus ada
jenis kelamin bayi, standar deviasi skor
beberapa petunjuk apakah perbedaan
untuk berat badan lahir,Indeks Risiko Klinis
kelompok ini signifikan secara statistic
untuk Bayi (CRIB) skor (skorberkisar dari 0
(missal nilai P)
sampai 23, dengan skor yang lebih tinggi
menunjukkanlebih parah penyakit).
Karakteristik ibunya adalah ada
tidaknyakorioamnionitis, ada
tidaknyaprolonged rupture of
membranes(PROM), dan
menerimaglukokortikoid antenatal atau
tidak.
This paper: Yes √ No  Unclear 
Comment:
Maintenance – Apakah kelompok – kelompok mendapat intervensi ko
intervensi yang sama?
What is best? Where do I find the information?
Selain dari intervensi, pasien dalam Pada bagian intervensi halaman 1874,
kelompok yang berbeda harus dijelaskan bahwa manajemenkontrol
diperlakukan persis sama (missal glukosadi
berkenaan dengan perlakuan tambahan keduastudikelompokditentukandalamproto
atau tes, pengukuran)
koldandilaksanakan
melaluiproseduroperasi standar.Akses
vena sentraldiperlukanuntukper-protokol
infusnutrisiparenteraldandekstrosa 20%,
dengan demikian, hanya bayiyang masih
adaaksessentral yangdipertimbangkan
untuk dimasukkandalampenelitian.
Perlakuan pada kelompok terapi dan
kelompok control dijelaskan pada
halaman 1874-1875. Kelompok yang
mendapatkan terapi insulin menerima
dosis tetap terus menerusinfus insulin
(0,05 U per kilogram per jam),dengan
dextrose 20% intravena tambahan untuk
mempertahankaneuglycemia (target
kisaran, 4 sampai 8 mmol per liter [72-144
mg per desiliter]) dalam 24jam setelah
lahir sampai umur 7 hari. Insulin
ASPART(Novo Nordisk) digunakan,
karena analog insulin inimemiliki short
half-life.Dextrose adalahdiberikanjika
kadar glukosa darah menurun sampai
kurangdari 4,0 mmol per liter (72 mg per
desiliter), mulaipada 1 ml per kilogram
per jam, dan insulindihentikan jika infus
ini tidak mencegahterjadinya
hipoglikemia (<2,6 mmol per liter[47 mg
per desiliter]).Jika adayang
bertahanhiperglikemia (> 10 mmol per
liter [180 mg perdesiliter]), tingkat infus
glukosa dikurangiatau di infuskan insulin
tambahan. Pada kelompok kontrol, bayi
menerima perawatan standar di mana
dokterbertanggung jawab atas perawatan
klinis kadar glukosa yang lebih besar dari
10 mmol perliter (180 mg per desiliter)
atau kurang dari 2,6 mmol(47 mg
perdesiliter). Dokter akan
menentukanapakah laju infus
dekstrosaharus dikurangi atau ditambah
atau jika terapi insulinharus dimulai.
Insulin dimulai hanyasetelah dua kadar
glukosa lebih besar dari 10 mmolper liter
dengan menggunakan skala geser dan
awaldosis 0,05 U per kilogram per jam.

“Management of glucose control in both


studygroups was predetermined in the
protocol andimplemented through
standard operating procedures.Central
venous access was required for theper-
protocol infusion of parenteral nutrition
and20% dextrose; thus, only infants with
extant centralaccess were considered for
inclusion in thestudy”
“Early-insulin group.
Infants who were randomly assigned to
the earlyinsulin group received a fixed-
dose continuous nfusion of insulin (0.05 U
per kilogram per hour), with additional
intravenous 20% dextrose to maintain
euglycemia (target range, 4 to 8 mmol per
liter [72 to 144 mg per deciliter]) from
within 24hours after birth until 7 days of
age. Insulin aspart(Novo Nordisk) was
used, since this insulinanalogue has a
short half-life.Dextrose wasinfused if
blood glucose levels decreased to lessthan
4.0 mmol per liter (72 mg per deciliter),
startingat 1 ml per kilogram per hour,19
and insulinwas discontinued if this
infusion did not preventa drift toward
hypoglycemia (<2.6 mmol per liter[47 mg
per deciliter]). If there was
persistinghyperglycemia (>10 mmol per
liter [180 mg perdeciliter]), rates of
infusion of glucose were reducedor
additional insulin was infused”

“Control Group
Infants who were randomly assigned to
the controlgroup received standard care
in which the physicianwho was
responsible for clinical care
reviewedglucose levels that were greater
than 10 mmol perliter (180 mg per
deciliter) or less than 2.6 mmol(47 mg per
deciliter). The physician would
determinewhether the rate of infusion of
dextroseshould be reduced or increased
or if insulin therapyshould be initiated.
Insulin was initiated onlyafter two glucose
levels were greater than 10 mmol per liter
with the use of a sliding scale and an
initialdose of 0.05 U per kilogram per
hour”

Pada bagian kelompok kontrol halaman


1875, dijelaskan mengenai perlakuan yang
diberikan pada kelompok control atau
kelompok pembanding. Seperti yang telah
dijelaskan pada poin b diatas, Pada
kelompok kontrol, bayi menerima
perawatan standar di mana
dokterbertanggung jawab atas perawatan
klinis kadar glukosa yang lebih besar dari
10 mmol perliter (180 mg per desiliter)
atau kurang dari 2,6 mmol(47 mg
perdesiliter). Dokter akan
menentukanapakah laju infus
dekstrosaharus dikurangi atau ditambah
atau jika terapi insulinharus dimulai.
Insulin dimulai hanyasetelah dua kadar
glukosa lebih besar dari 10 mmolper liter
dengan menggunakan skala geser dan
awaldosis 0,05 U per kilogram per jam.

“Control Group
Infants who were randomly assigned to
the control group received standard care
in which the physician who was
responsible for clinical care reviewed
glucose levels that were greater than 10
mmol per liter (180 mg per deciliter) or
less than 2.6 mmol (47 mg per deciliter).
The physician would determine whether
the rate of infusion of dextrose should be
reduced or increased or if insulin therapy
should be initiated. Insulin was initiated
only after two glucose levels were greater
than 10 mmol per liter with the use of a
sliding scale and an initial dose of 0.05 U
per kilogram per hour”
Follow up dilakukan secara lengkap, dan
dijelaskan pada bagan 1 halaman 1877.

This paper: Yes √ No  Unclear 


Comment:
Apakah ada kecukupan tindak lanjut?
What is best? Where do I find the information?
Kehilangan pada tindak lanjut harus
diminimalisasi lebih baik kurang dari
20%. Pasien juga harus dianalisis
dalam grup dimana mereka diacak
This paper: Yes  No √ Unclear 
Comment:
Pengukuran – Apakah subjek dan penilai disamarkan terhadap perlakuan yang
diterima atau apakah pengukurannya objektif?
What is best?
Untuk outcome objektif (missal kematian) penyamaran kurang penting tapi untuk
outcome subjektif (missal gejala fungsi) maka penyamaran penilai outcome adalah
sangat penting
Where do I find the information?
Pada penelitian ini, pengobatan tidak dilakukan secara “blind”. Hal tersebut
dijelaskan pada metode studi populasi halaman 1874. Pengobatan yang dilakukan
secara blind tidaklayak, karena tidakakanmencapaiperbedaanyang memadaidalam
kontrol glukosaantarakelompokdan mungkinmengurangikeselamatan pasien.
“Blinding of the treatment allocation was not feasible, since it would not achieve
adequate differences in glucose control between the groups and might reduce patient
safety.”
This paper: Yes √ No  Unclear 
Comment:

Langkah 3 : Apa makna dari hasil penelitian?


Pengukuran apa yang dipakai dan seberapa besar efek perlakuan?
NNT (1/ARR)
Dapatkah efek yang terjadi disebabkan oleh faktor kebetulan?
P value 0,2 Confident interval (CI) 0.33-1.15

Kesimpulan
Validitas internal : Hasil dari penelitian ini dapat diterapkan pada populasi lokal,
karena pasien lokal dapat memenuhi kriteria pada penelitian ini, baik kriteria inklusi maupun
eksklusi.
Hasil : Hasil perhitungan pada mortalitas, odds rationya sebesar 0,61
dengan interval kepercayaan 95% : 0.33-1.15 dan P 0,2. Sedangkan odds ratio pada kejadian
sepsis sebesar 1.11 (0.69-1.8), necrotizing enterocolitis 0.92 (0.49-1.71), retinopathy 0.88
(0.42-1.84), penyakit intracranial 0.83 (0.53-1.28), penyakit paru kronik 0.85(0.54-1.35).
Estimasi efek terapinya kurang tepat.

Anda mungkin juga menyukai