Bahasa Arab
Bahasa Arab
َّجَر ِة؟
َ ت الش
َ ْ َو َما ذَا حَت: أَالب
?Bapak : Dan apa yang ada di bawah pohon
َّجَر ِة؟
َ ف الش
َ َو َما َذا َخ ْل: أَالب
?Bapak : Apa yang ada di belakang pohon
ب األَطْ َف ِال؟ ِ
ُ َوأَيْ َن َمالَع: أَالب
?Bapak : Dan dimana tempat bermain anak
الش َج َر ِة
َّ ين ِ ِ ِ
َ ب األَطْ َفال يَم
ُ َمالَع: االبْن
.Anak : Tempat bermain anak ada di sebelah kanan pohon
َوأَيْ َن امل ْسبَ ُح؟: أَالب
َ
?Bapak : Dan dimana kolam renang
.الش َج َر ِة
َّ ام
َ اَل َْم ْسبَ ُح أ ََم: االبْن
.Anak : Kolam renang ada di depan pohon
ِ ضر
ب؟ ِ ِ
َ ْ ب ُكَرة امل
ُ َوأَيْ َن َم ْل َع: أَالب
?Bapak : Dan dimana tempat bermain bola tenis
اك؟
َ ََّاس ُهن
ُ َو َماذَا َي ْف َع ُل الن: األب
?Bapak : Dan apa yang orang-orang lakukan disana
الش َج َر ِة؟
َّ ت َه ِذ ِه ِ
َ َو َماذَا َي ْف َع ُل َه ُؤاالَء تَ ْح: األب
?Bapak : Dan apa yang mereka lakukan di bawah pohon ini
ِ ِهي قَ ِربةٌ ِمن الب ْي. نُ ِريْ ُد أَ ْن نَ ْذ َهب إِلَى َه ِذ ِه الح ِدي َق ِة،ت
.ت َ ل َْو َس َم ْح، َوالِ ِدي: االبْن
َ َ َ َ َ ُ
.Anak : Wahai bapakku, jika berkenan kita ingin pergi ke taman ini, itu dekat dengan rumah
Mubatada adalah isim marfu’ (yang i’rabnya dirafa’kan) dimana ia terbebas dari amil (faktor
atau yang mengharuskan seuatu) lafdzi. ‘Amil itu sendiri ada 2 macam, yaitu amil afdzi dan
amil maknawi. Amil lafdzi ialah amil yang bisa diucapkan dengan lisan dan nampak terlihat
lafadznya, sedangkan ‘amil maknawi ialah kebalikan dari amil lafdzi tadi.
Contoh :
Pembagian Mubtada
Mubatada terbagi menjadi dua bagian yaitu mubtada isim zhahir dan mubtada isim dhamir.
Untuk penjelasan isim zhahir sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya pada bab fa’il, lihat
disini : Pengertian Fa’il
Contoh
Sedangkan mubtada isim dhamir adalah mubtada yang terdiri atas isim dhamir yang
jumlahnya ada 12, yaitu :
Contoh :
dst….
Khabar
Khabar ialah isim marfu (yang i’rabnya dirafa’kan) dimana ia selalu disandarkan pada
mubtada tadi, tidak akan ada khabar kalau tidak ada mubtada dan mubtada itulah yang
merafa’kan khabar tersebut.
Contoh seperti tadi :
Pembagian khabar
Khabar terbagi atas dua macam, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair mufrad.
Khabar mufrad adalah khabar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan pula syibih
(serupa) jumlah. Ingat, yang dimaksud mufrad disini tidak sama dengan isim mufrad yang
menunjukan bilanga tunggal.
Contoh :
Khabar ghair mufrad adalah kebalikannya, yaitu khabar yang terdiri dari jumlah dan syibih
(serupa) jumlah. Khabar Jumlah itu sendiri ada dua, yaitu jumlah ismiyah (jumlah yang
terdiri dari mubtada dan khabar) dan jumlah fi’liyah (jumlah yang terdiri dari fi’il dan fa’il).
Sedangkan khabar syibih (serupa) jumlah ada dua juga, yaitu yang terdiri dari jar majrur dan
zharaf. Maka khabar ghair mufrad itu semuanya terdiri dari empat bagian yaitu : jumlah
ismiyah, jumlah fi’liyah, jar + majrur dan zharaf.
Ada ketentuan tertentu dimana jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah bisa jadi khabar.
Jika jumlah ismiyah maka pada mubtadanya hrus terdapat dhamir yang kembali pada
mubtada pertama.
Jika jumlah fi’liyah maka pada fa’ilnya harus terdapat dhamir yang kembali pada mubtada.
Mubtada ialah isim yang selamanya di-rafa'-kan dan terbebas dari setiap lafazh yang menjadi
amil.
Mubtada itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu mubtada yang zhahir dan mubtada yang
mudhmar(dhamir). Mubtada zhahir penjelasannya telah dikemukakan.
Sedangkan mubtada yang mudhmar (isim dhamir) ada dua belas, yaitu: (saya), (kami
Kata nazhim:
Tidak diperbolehkan membuat mubtada dengan menggunakan isim dhamir muttashil, tetapi
diperbolehkan dengan setiap dhamir yang munfashil. Diantaranya
ialah:
Pembagian Khabar
Khabar itu ada dua bagian, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair mufrad.
1. Khabar mufrad
(Khabar mufrad) adalah khabar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan pula menyerupai
jumlah.
Khabar ghair mufrad ada empat macam, yaitu: 1. Jar dan majrur; 2. zharaf; 3. fi'il beserta
berada di dalam rumah); khabarnya terdiri dari jar dan majrur. (Zaid berada di
sisimu); khabarnya zharaf, (Zaid, ayahnya telah berdiri); khabarnya terdiri dari fi'il dan
Adakalanya khabar itu mufrad dan ghair mufrad. Yang pertama ialah (khabar mufrad), yaitu
lafazh dalam nazhaman (bait syair) yang telah disebutkan.
(lp 77)
Sedangkan khabar ghair mufrad hanya terbatas pada empat macam, yang lain tidak. Empat
macam itu ialah zharaf, jar dan majrur, fa'il beserta fi'ilnya yang telah dikemukakan, dan
mubtada beserta khabar yang dimilikinya