Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ANALISIS USAHATANI KE-10

TAU 10 AGT K1

KELOMPOK 1

Nama Anggota:

1. Ririn Ambarwati (19025010001)


2. Magda Ike Setya B (19025010004)
3. Kiki Hidayati (19025010006)
4. Marina Ayu Febriyanti (19025010008)
5. Dian Dwi Purwanti (19025010009)

AGROTEKNOLOGI A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
2021
TUGAS ANALISIS USAHATANI KE-10 MATERI 6

“PERENCANAAN PENGEMBANGAN USAHATANI”

Pengertian perencanaan adalah merencanakan, menyiapkan suatu


kegiatan / usaha. Pengembagan adalah mengembangkan, memperluas,
meningkatkan, baik berupaomset, luasan lahan menjadi lebih besar dan luas.
Pengertian perencanaan pengembangan usahatani adalah ketika usahatani sudah
dilakukan dengan baik / mahir / rutin tidak berhenti sampai itu, namun perlu
dilakukan rencana pengembangan karena peluang dan potensi usaha jika bisa
dikembangkan maka akan sangat merugikan jika tidak dilakukan rencana
pengembangan. Namun, jika sudah mentok harus berhenti, dan tidak bisa
dipaksakan untuk berkembang karena akan menimbulkan kerugian.

Tahapan perencanaan pengembangan usahatani:

1. Bekerja sama antar sesama petani / pengusaha tani


2. Memperluas lahan usahatani (membeli, menyewa)
3. Mengintensifkan lahan yang tetap dan dimanage / diatur secara intensif.
Sehingga diharapkan hasilnya dapat mengembangkan usahatani dan
meningkatkan pendapatan usahatani
4. Beralih ke komoditas lain yang diharapkan memiliki potensi dan peluang
yang lebih luas / tinggi

Solusi kreatif dan inovatif strategi perencanaan pengembangan usahatani

1. Memilih alternative (dari 4 pilihan pada tahapan diatas) yang lebih berpotensi
untuk pengembangan usahatani, mula dari perencanaan (penyiapan
komoditas, memanage input dengan menggunkan teknologi tepat guni,
memasarkan, dan menyesuaikan harga) sampai pemasaran

Tujuan perencanaan usahatani adalah untuk meningkatkan daya guna


usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan usahatani. Sedangkan kegunaan
perencanaan usahatani antara lain: (1) sebagai alat penyesuaian kegiatan usahatani
akibat adanya perubahan dalam metode produksi maupun organisasinya, (2) untuk
ketenangan usaha, dan (3) dasar untuk permohonan kredit. Dengan adanya
perencanaan, kegiatan usahatani akan semakin mudah untuk dikerjakan karena sudah
diatur tentang apa yang dilakukan, siapa yang melakukannya, di mana melakukannya,
kapan kegiatan tersebut dilakukan, dan bagaimana kegiatan usahatani tersebut
dilakukan. Tahapan perencanaan pengembangan usahatani sebaiknya
mempertimbangkan faktor eksternal dan internal dikarenakan kedua hal ini mampu
memberikan penjelasan ataupun gambaran, pada usaha atau unit mana yang
diharapkan untuk masa depan yang baik.

Pendekatan sistem usaha tani terpadu melalui pengembangan pola usaha tani
yang berwawasan lingkungan ditujukan untuk meningkatkan produksi dan mutu
hasil, sekaligus meningkatkan pendapatan petani dan menjaga kelestarian sumber
daya melalui pengalokasian sumber daya yang efisien dan memanfaatkan keunggulan
komparatif, pengaturan tata ruang komoditas dan pola tanam yang menghasilkan
hubungan yang sinergistik antara cabang usaha tani. Dengan demikian efek sinergitas
dari cabang usaha tani diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi petani sebagai
produsen. Untuk memilih kombinasi beberapa kegiatan yang dapat memaksimumkan
pendapatan, maka dalam perencanaan pengembangan sistem usaha tani dapat
digunakan program linier. Model program linier harus memenuhi lima syarat yaitu:

a. Kejelasan tujuan
b. Alternative perbandingan
c. Sumber daya yang terbatas yang menjadi kendala untuk mencapai tujuan
d. Tujuan dan kendala dirumuskan secara kuantitatif
e. Keterkaitan peubah antara fungsi tujuan dan kendala

Kelebihan program linier dalam perencanaan dan pengembangan usaha tani adalah
model ini dapat dibuat seluas-luasnya tanpa khawatir terhadap beban perhitungan
yang ditimbulkan, efisien serta memberikan beberapa informasi yang bermanfaat
(pada pemecahan akhirnya).

Anda mungkin juga menyukai