Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ANALISIS USAHATANI KE-9

TAU 9 AGT A K 1

KELOMPOK 1

Nama Anggota:

1. Ririn Ambarwati (19025010001)


2. Magda Ike Setya B (19025010004)
3. Kiki Hidayati (19025010006)
4. Marina Ayu Febriyanti (19025010008)
5. Dian Dwi Purwanti (19025010009)

AGROTEKNOLOGI A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
2021
TUGAS USAHATANI KE-9 MATERI 3

“KEDUDUKAN USAHATANI DALAM SISTEM AGRIBISNIS”

Dalam gambar sistem agribisnis terdapat sub sistem satu input, sub sistem
kedua onfarm atau budidaya usaha tani, sub sistem tiga yaitu pengolahan hasil
pertanian, dan sub sistem empat itu pemasaran hasil pertanian, dan dibawahnya
ada sub sistem penunjang. sub sistem penunjang itu supaya masing masing sub
sistem dapat berjalan dengan lancar. sistem penunjang itu menunjang sub sistem
satu, sub sistem dua, sub sistem tiga, dan sub sistem empat sistem penunjang
terdiri dari lembaga pemerintah pertanian dan lembaga teknologi yang menghasilkan
bibit unggul yang menghasikkan teknologi tepat guna yang menghasilkan informasi
pasar baik harga maupun jenis komoditas dan jenis tempatnya, lembaga keuangan
untuk penyedia fasilitas keuangan, lembaga pendidikan, koperasi tani yang
mengkooperasikan petani.

Keterkaitan usaha tani dalam sistem agribisnis dalam gambar sistem


agribisnis usaha tani menempati sub sistem kedua bisa disebut on farm atau
budidaya usaha tani. apa keterkaitan usahatani kedepan setelah sub sistem dua
yaitu sub sistem tiga dimana sub sistem tiga adalah pengolahan hasil pertanian.
keterkaitan sub sistem usahatani dengan sub sistem ke tiga pengolahan hasil
pertanian bahwa usaha tani ini sebagai penyedia hasil pertanian. hasil usaha tani
yang tidak terjual karena komoditas hasil tidak awet supaya bisa meningkat nilai
jualnya maka diolah seperti contoh nanas jika nanas tidak habis dijual maka
kesegaran nanas akan terjual. supaya masih bisa dipertahankan agar tidak turun
harganya maka nanas diolah menjadi sirup, selai, dan jelly. keterkaitan sistem usaha
tani dengan sub sistem keempat ialah pemasaran hasil pertanian. sistem usaha tani
sebagai penyedia hasil pertanian yang nanti dijuall dalam pasar pertanian atau
dipasarkan, komoditas pertanian yang termasuk dipasarkan itu berasal dari hasil
usaha tani. dalam kondisi panen petani menjual semua hasilnya itu akan terjadi
kerugian karena jika musim panen dijual semua itu komoditas melimpah dengan
harga yang turun.
Petani yang menjual berasnya seketika pada waktu panen dengan harga
yang turun mengalami kerugian. bagaimana agar petani tidak rugi 1. menjual
perkelompok 2. tidak menjual semua tetapi menjual sebagian (tunda jual), Sebagian
itu seberapa misalkan dikembalikan lagi dibulan yang bersangkutan petani dan
keluarganya perlu dana berapa untuk menunjang kehidupan petani dan keluarga,
petani padi panen dibulan September dijual Sebagian, petani yang bersangkutan
dibulan September kebutuhan untuk menunjang kebutuhan keluarganya misalkan
1.500.000 jual lah hasil panen sampai 1.500.000 untuk yang lainnya disimpan. diluar
musim panen dengan menunda jual itu petani tidak merasa rugi. berkaitan dengan
kebelakang dengan sistem satu kaitan usaha tani itu pengguna input yang dihasilkan
oleh sub sistem satu, sub sistem satu sebagai penyedia input mulai dari bibit, pupuk,
obat obatan, peralatan pertanian, lahan, tenaga kerja.

Keterkaitan sistem usaha tani dengan kebelakang sub sistem satu ialah
usaha tani itu pengguna input yang disahkan oleh sub sistem satu. sub sistem satu
juga menyediakan bagusnya dalam kondisi seimbang jangan sampai terjadi
ketimpangan, seperti ketersediaan pupuk itu berlebihan sedangkan ketersedian bibit
padi kurang misalkan kebutuhan usaha tani 100 hektar menanam padi perhektarnya
50 kg dikali 100 jadi ada 5000 kilo ketersedian itu tidak 5000 kilo tetapi 1000 kilo inii
terjadi ketimpangan. disisi lain misalkan pupuk N perhektar 1 kwintal ada 100 hektar
berarti ada 100 kwintal yang terjadi 1000 kwintal ini tidak pas, jadi harus saling
terpadu. Adapun tidak hanya jumlah yang diurusi oleh sub sitem satu yaitu
jumlahnya, jenisnya, mutunya, harganya, dan juga waktunya. karena petabi
mepupuk waktunya tertentu ketika saat memupuk tidak ada pupuk lewat sudah dan
tidak ada guna dalam waktu, harga juga dimana petani dengan modal pas pas an
terjangkau karena itu ada subsidi pupuk.

Solusi kreatif dan inovatif strategi keberhasilan sistem agribisnis bagaimana


sistem agribisnis bisa menghantarkan kondisi agribisnis yang maju itu ada dua yang
pertama masing masing sub sistem itu secara interen itu terpadu didalam subsistem
ada keterpaduan, yang kedua keterpaduan antar sub sistem dimana kata terpadu ini
seimbang cuman tidak semudah itu untuk memadukan. jadi yang dimaksud
memadukan sub sistem satu yaitu memadukan antar jenis itu masing masing
harganya masing masing waktunya masing masing jumlahnya. dalam istem usaha
tani keterpaduan yang dihasilkan seperti buah yang dihasilkan, sayur yang
dihasilkan dan yang lainnya baik ternak maupun perikanan dengan kondisi yang
terpadu. sub sistem tiga bagaimana memadukan itu mengatasi mengolah hasil
pertanian yang tidak terjual bagaimana masih bisa dipertanahnkan nilai tambahnya
sub sistem pemasaran itu memadukan memasarkan bagaimana memasarkan beras
sayuran hasil perikanan, dan peternakan dalam satu pasar disesuaikan dengan
kebutuhan setempat. lahan sebagai faktor produksi pokok petani. pengertian lahan
usaha tani adalah tempat untuk melakukan budidaya usaha tani. sehingga lahan ini
bisa berupa tegalan bisa berupa sawah bisa berupa kolam bisa berupa danau
tempat kandang ayam.

Karakteristik lahan atas dasar kepemilikan jadi lahan usaha tani itu ada yang
berstatus hak milik punya petok d atau sertifikat atau lahan sewa yang berarti lahan
orang lain yang disewa dan dijadikan untuk lahan usaha tani jadi ada perjanjian
sewa disahkan dengan bagi hasil. bukan lahan sendiri ataupun lahan sendiri tapi
perjanjian pengerjaa antara tenaga kerja dengan pemilik ini nanti berupa bentuk bagi
hasil. misalkan lahan si A tetapi si A tidak bisa mengusahatanikan menanam padi
atau menanam lainnya sehingga perlu tenaga kerja lain yang mengusahatanikan
sehingga perjanjian antara pemilik lahan sama tenaga kerja. lahan sewa yang
penyewa itulah yang berstatus pemilik cumin dari lahan sewa lalu dikerjakan dengan
orang lain sehingga terjadi perjanjian bagi hasil. karakteristik lahan menurut lokasi,
lokasi ada yang strategis dan tidak strategis.

Lokasi yang strategis terletak dipinggi jalan aspal pinggir jalan masuk kedesa
yaitu setengah strategis yang dipojok pojok desa itulah yang kurang strategis.
strategis atau tidaknya bisa menentukan harga jual tanah lahan. tempat yang
strategis jika dijual akan lebih mahal dibandingkan yang masuk kedalam atau kurang
strategis dari lokasi seperti lokasi desa dengan lokasi kota dimana harga jual dilokasi
kota mahal daripada lokasi di desa. lokasi lahan terkait dengan kesuburan lahan
dalam usaha tani itu tingkat kesuburan bisa mempengaruhi terhadap pendapatan
usaha tani yang jelas semakin subur suatu lahan mengandung mineral mineral yang
dikeluarkan oleh tumbuhan kondisi tanah itu remah tidak seperti bongkahan
sehingga semakin subur suatu lahan, semakin tinggi nilai jualnya. kesuburan tidak
terletak dilokasi strategis ada juga lokasi yang tidak strategis tapi subur. karakteristik
lahan terkait ketinggiannya ada dataran rendah 0 – 300, dataran sedang 300 – 600,
dan dataran tinggi diatas 600. didataran tinggi tidak berpotensi dan tidak
menghasilkan. ada jenis jenis tersendiri terkait ketinggian. padi jagung kacang
didataran rendah didataran tinggi tumbuh tapi hasilnya panen kurang baik. jika
didataran tinggi umumnya menanam sayur sayuran jadi seperti kentang, kubis,
wortel, dan sawi. solusi kreatif inovatif dalam penggunaan lahan pertama yang dilihat
jenis tanaman atau hewan yang akan dibudidayakan. yang paling menghasilkan
yaitu milik karena tidak membayar sewa jadi lahannya milik dan memilih tinggi
rendahnya tergantung dari jenis, jika subur atau tidak subur memilih yang subur ini
hanya faktor pemilihan. lokasi kalua milik sudah tetap tidak akan pindah. dan
memilih lokasi yang strategis dan memperhitungkan biaya biayanya. kreatif dan
inovatif itu dua hal kondisinya itu bagaimana seperti kesuburan milik atau sewa
dataran tinggi atau rendah dan berlanjut kepada hitungan pendapatan sehingga ada
pertimbangan kondisi yang baik dan pendapatan yang tinggi akan berjalan dengan
baik.
TUGAS USAHATANI KE-9 MATERI 4

MANAJEMEN SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI POKOK

USAHATANI

Pengertian management usaha tani adalah segala sesuatu yang melakukan


management pengelolaan, mengelola usaha tani, dan management usaha tani.
Petani memiliki peranan dan status yang bermacam-macam, sepertihalnya petani
sebagai manager yang harus mengelola usahatninya. Dalam management
usahatani terdapat tahap perencanaan. Perencanaan dalam usahatani petani harus
mampu merencanakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan kedepannya.
Perencanaan dalam usahatani yang paling mendasar yaitu perencanaan jenis
tanaman apa yang akan ditanam dan tidak melakukan penanaman secara asal-
asalan atau ikut-ikutan. Dalam menentukan jenis tanaman dapat didasarkan pada
kebutuhan input, potensi daya saing produk dari produk-produk lainnya di pasaran,
prediksi kebutuhan dan harga pasar kedepannya.

Management usahatani juga perlu membuat perencanaan untuk mengakses


informasi pasar. Dalam perencanaan informasi pasar harus diorganisir dari input
yang dimulai dari kebutuhan bibit atau benih, pupuk, peralatan, obat-obatan. Dan
dalam menjalankan perencanaan usahatani perlu diatur untuk kelancaran
keberlangsungan usahatani. Dibentuknya pengaturan dalam usahatani akan
tercapai efektivitas dan efisiensi dalam management input usahatani. Effisien yang
dimaksudkan yaitu dari segi input operasional dan effektive dimaksudkan pada hasil
yang menuju ke hasil panen raya. Dalam mengarahkan (Equiting) yang dimulai dari
prediksi potensi sampai denga akses pasar yang diharapkan tidak terjadi kesalahan
arah. Dalam pengorganisasian pengarahan (Equiting) harus memperhatikan jumlah
jenis mutu, waktu, harga agar diperoleh hasil yang effektif dan effesien.

Dalam management usahatani secara berlanjut dapat memanfaatkan


teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna yang dimaksudkan yaitu adalah
pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan juga keadaan.
Penggunaan teknologi tepat guna dalam menjalankan usahatani juga perlu
dilakukan pertimbangan dari aspek hasil produksi, harga jual, dan keuntungan yang
diperoleh. Sehingga dapat diketahui fungsi management dari usahatani saling
berkaitan dan padu sehingga tercapai effisien dan effektive.

Jenis manajemen dalam budidaya usahatani dapat dibedakan menjadi


management keluarga petani yaitu yang dikelola bersama keluarganya dan
management usahatani perusahaan pertanian yang lebih terstruktur, resmi, badan
hukum. Management usahatani yang dijalankan oleh keluarga dan perusahaan
tentunya sangat berbeda. Management dalam perusahaan akan diperhitungkan
secara teliti, sedangkan pada manajemen informal itu kadang-kadang ada bagian-
bagian yang tidak terhitung, seperti petaninya sendiri bekerja di lahannya.

Fungsi Fungsi Manajemen dalam Budidaya Usahatani ada 4 yaitu


1. perencanaan, sebelum melaksanakan usaha tani petani harus
merencanakan dalam arti mau nanam apa dengan melihat bisa menguasai
dengan menanam tanaman apa tidak ikut ikut an yang lain agar lebih
menguntungkan dengan melihat potensi ,input dan kondisi pasar kedepan.
2. Pengorganisasian, yaitu mengatur dari pengaturan ini tercapai efisiensi
oprasional dari manajemen proses budidayanya dan efektif dari hasilya.
3. Penggerakan (actuating) mengarahkan mulai dari prediksi dan potensi akses
pasar. Didalam actuating perlu TTG supaya pengorganisasian input efisien
dan efektif. Didalam actuating ini perlu teknologi tepat guna untuk tanaman
tersebut.
4. Evaluasi, Penilaian adalah proses pengukuran dengan membandingkan
hasil-hasil pekerjaan yang telah dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya
dicapai.

Karakteristik Jenis Manajemen dalam Budidaya Usahatani ada 5 yaitu

1. Pengurusan
pengurusan adalah untuk menjamin bahwa perusahaan dapat
mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Ciri dari perusahaan yang baik
adalah pertumbuhan kondisi perusahaan setiap tahun baru harus melebihi
tahun yang sebelumnya.
2. Pelaksanaan
Tujuan pokok dari setiap perusahaan tidak lain adalah untuk
mencapai sesuatu tujuan yang telat ditetapkan dalam rencana. Tujuan
tersebut dapat dicapai apabila perusahaan tersebut dapat berjalan secara
terus menerus, dalam bahwa sekali berjalan tetap terus berjalan.
3. Kewaspadaan
Tindaka-tindakan si pengusaha/ petani harus diperhitungkan menurut
ukuran, ruang dan waktu sedemikian rupa sehingga di peroleh manfaat yang
sebesar-besarnya bagi perusahaan. Resiko usaha.

Dalam mangement usahatani penanganan pasca panen itu bagusnya yaitu


mengadakan tunda jual. Dalam hal ini keresahan petani dalam biaya transpotasi
pemasaran prooduk, maka pada tahapan ini diperlukannya peranan pemerintah
untuk menyikapi permsalahan ini. Dalam melakukan tunda jual maka dapat
dilakukan perencananaan dari informasi pasar agar tidak sampai menjual produk
pada saat komoditas di pasar melimpah sehingga hasil yang diperoleh adalah harga
minimum atau harga anjlok sehingga menimbulkan kerugian bagi petani. Solusi
untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan pembuatan kelompok tani
sebagai sumber pemasok kebutuhan produk pasar dengan tujuan meminimalkan
terjadinya kerugian bagi petani. Sehingga kebersamaan itu akan memperkuat
sekaligus menjadikan suatu organisasi kelompok yang benar-benar tangguh di
dalam berusaha tani karena punya modal.

Solusi Kreatif dan Inovatif Strategi Penggunaan Manajemen Usahatani yaitu dengan
pelaksanaan usahatani pertanian dapat dimulai dengan merencanakan suatu lahan dengan
membuat pertimbangan dari ketersediaan unsur hara, pengairan, serta sumberdaya yang ada
di sekitar. Setelah itu, dapat menentukan komoditas yang sesuai dengan lahan tersebut.
Dalam aktivitas usahatani akan lebih baik jika pengembangannya dibantu oleh masyarakat
untuk mengelolanya.

Anda mungkin juga menyukai