Anda di halaman 1dari 4

Sop overhead crane

1. 1. STANDARD OPERATING PROCEDURE ELECTRIC OVERHEAD TRAVELING


CRANE (OVERHEAD CRANE) Prepared by : Kaliman Iman Sasmitha, M.Si., AK3.
2. 2. TUJUAN DIBUATNYA SOP • Untuk melindungi tenaga kerja/operator • Melindungi
orang-orang yang berada disekitar lokasi kerja • Melindungi peralatan kerja/pesawat
angkat • Mengamankan beban yang diangkat
3. 3. ORGANISASI-ORGANISASI YANG MEMBUAT REGULASI K3 MENYANGKUT
PEMBUATAN, PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN ANTARA LAIN DALAH : • ANSI
American National Standard Institute • CMAA Crane Manufacturers Assosation of
America • CSA Canadian Standards Assosation • OHSA Occupational Safety & Health
Administration
4. 4. PERATURAN-PERATURAN PENGOPERASIAN OVERHEAD CRANE 1. Yang
dimaksud pengoperasian crane meliputi : • Persiapan operasi • Menghidupkan •
Menjalankan/pembebanan • Mematikan/stop Semua langkah tsb diatas merupakan satu
rangkaian kerja terpadu pada saat yang sama
5. 5. 2. Bila saat mengangkat beban ada indikasi terjadi drift, maka segera hentikan operasi
dan lakukan perbaikan/penyetelan brake/rem-nya atau lakukan plugging.
6. 6. 3. Pada saat trveling dengan kecepatan penuh, harus dalam batas rate kecepatan
yang diperkenankan. Pengoperasian dengan kecepatan penuh dan berlebihan akan
menyebabkan motor dan resistor cepat panas/overheat
7. 7. 4. Peralatan/Instrumen/Alarm Operasi harus difungsikan (ON) pada saat Crane
dioperasikan/bergerak, untuk memberikan peringatan pada orang-orang disekitarnya
bahwa crane sedang melakukan pekerjaan
8. 8. 5. Dilarang membebani crane melebihi kapasitas maksimum, kecuali untuk kebutuhan
pengujian atau sertifikasi unit.
9. 9. 6. Pengangkatan beban harus tegak lurus/vertical dan memindahkannya
mendatar/horizontal. Dilarang memindahkan beban dengan posisi hoist wire rope
miring atau diseret dengan gerakan swing.
10. 10. Angkat Beban tegak lurus ( Vertical ) & Pindahkan mendatar (Horizontal)
11. 11. 7. Dilarang keras menarik beban dari posisi samping. Praktek pengangkatan yang
demikian akan menyebabkan beban terayun sehingga beban dapat terlepas dari
ikatannya dan terjatuh. Cara kerja yang salah ini juga dapat menyebabkan Hoist Wire
Rope pada Drum bertumpuk jika dilakukan sambil mengangkat/Lifting.
12. 12. 8. Pengankatan beban harus dilakukan perlahan-lahan (halus) untuk menghindari
tertumpuknya Hoist Wire Rope/Tali Kawat Baja Angkat pada Drum yang pada umumnya
disebabkan Hoist Wire Rope kendur.
13. 13. 9. Jangan lakukan pengangkatan beban yang tidak aman (labil). Perbaiki dulu
stabilitas beban hingga aman. Gunakan Tali Tambera untuk mengotrol beban
yang panjang dan lebar tipis (lembaran plat baja).
14. 14. 10. Jika ada yang memberika aba-aba/isyarat bah wa operasi pengangkatan harus
dihentikan (STOP), patuhilah. Jalankan /operasikan Crane jika situasi dan kondisinya
benar-benar aman.
15. 15. 11. Aba-aba/isyarat selama bekerja hanya boleh diberikan oleh satu orang. Namun
dalam keadaan darurat/emergency setiap orang boleh memberikan aba-aba agar Crane
dihentikan pengoperasiannya (STOP).
16. 16. 12. Dalam keadaan normal hanya operator yang terlatih yang memiliki wewenang/yg
boleh mengoperasikan Crane. Pengecualian hanya diberikan kepada, instruktur
pelatihan untuk kebutuhan perawatan, perbaikan dan pelatihan.
17. 17. 13. Hindari menurunkan Hook Block hingga titik terendah (ujung TKB mati pada drum
terlampaui). Sisakan minimal dua lingkar Tali Kawat baja pada Drum agar arah
turun/naik sistim Hoist sesuai dengan yang ada didalam sistem kendali. Hal ini juga
untuk mencegah rusaknya TKB (Hoist Wire Rope) pada ujung yang terdapat di Drum
(Tali Mati).
18. 18. 14. Jika Hook Block diturunkan terlalu jauh dan TKB mulai menggulung kearah
putaran yang berlawanan, STOP SEGERA ! Pastikan bahwa Drum menggulung kearah
yang benar sesuai dengan Tombol/Lever Kontrolnya.
19. 19. 15. Untuk Magnet Crane. Dilarang mengangkat beban diatas orang dan peralatan
lain. Bebaskan daerah angkat (lokasi operasi) dari orang da peralatan lain. Jika hal ini
dilakukan dan tiba-tiba saja saat itu listrik padam, maka dengan sendirinya beban akan
jatuh terhempas menimpa apa saja yang ada dibawahnya.
20. 20. 16. Hidari mengangkat beban yang panas diatas orang ataupun disampingnya.
Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
21. 21. 17. Jangan menggunakan Bumper sebagai rem/brake. Jangan menabrakkan Crane
pada Crane lain untuk menghentikan gerakan Crane yang sedang kita operasikan.
Menghentikan Crane dengan benturan akan menyebabkan komponen crane rusak,
begitu pula denga sistem kelistrikannya.
22. 22. 18. Jika mengangkat beban dengan penjepit yang digantungkan pada Hook Block,
yakinkan beban telah benar-benar stabil sebelum Crane digerakkan. Yakinkan pula gigi-
gigi pada penjepit harus masih layak pakai. Gigi yang tumpul dapat menyebabkan beban
terlepas dari jepitan.
23. 23. PLATE CLAMPS
24. 24. 19. Crane lain atau juga konstruksi serta peralatan lain harus aman dari benturan
beban yang kita angkat yang mungkin saja tiba-tiba dapat bergerak karena terpaan angin
kencang atau gaya lain yang datang dari luar beban (misalnya kesalahan dalam rigging)
25. 25. 20. Seluruh Overhead Crane harus dilengkapi APAR. Kebakaran sangat mungkin
terjadi pada semua peralatan yang menggunakan listrik sebagi energi penggeraknya
26. 26. 21. Aba-aba/isyarat yang digunakan harus Standard dan merupakan persyaratan
dalam operasi walaupun ada peralatan lain yang dapat menggantikan fungsinya seperti
Radio Komunikasi dan Telepon. Aba-aba yang digunakan selain Standard juga harus
dimengerti oleh Crane Operator dan Riggernya. Hand Si gnal s f or Crane Operat i ons
27. 27. 22. Rated Capacity harus tertera pada OHC dan Trolley. Hindari Over Load /
pembebanan melebihi kapasitas.
28. 28. 23. Beban maksimum tidak diperkenankan untuk diangkat kecuali kondisi dan
kemampuan Brake/rem telah diuji. Pengujian fungsi Brake dilakukan dengan cara
mengangkat beban tidak terlalu tinggi dari lantai kerja dan membiarkannya
beberapa saat untuk mengetahui apakah terjadi drift.
29. 29. 24. Bila pengangkat beban/peralatan angkat yang menggunakan sistem magnet
akan diperbaiki, maka peralatan yang akan diperbaiki tsb. harus di-OFF-kan sistem
magnetnya oleh operator dan menggantungkan tanda Safety Tag pada Switch yang di-
OFF-kan tadi yang menginformasikan bahwa sistem magnet pada alat tsb OFF (Open
Circuit) sebelum Safety Tag tsb. dilapas.
30. 30. 25. Semua peringatan dan tanda bahaya yang diberlakukan dan tertera pada
Overhead Crane wajib dipatuhi oleh semua orang. Ingat Utamakan Keselamatan / Safety
First
31. 31. SELAMAT BEKERJA DENGAN BAIK, BENAR dan AMAN
1. Yang dimaksud pengoperasian crane meliputi : • Persiapan operasi • Menghidupkan •
Menjalankan/pembebanan • Mematikan/stop Semua langkah tsb diatas merupakan satu
rangkaian kerja terpadu pada saat yang sama
2. Bila saat mengangkat beban ada indikasi terjadi drift, maka segera hentikan operasi dan
lakukan perbaikan/penyetelan brake/rem-nya atau lakukan plugging.
3. Pada saat trveling dengan kecepatan penuh, harus dalam batas rate kecepatan yang
diperkenankan. Pengoperasian dengan kecepatan penuh dan berlebihan akan
menyebabkan motor dan resistor cepat panas/overheat
4. Peralatan/Instrumen/Alarm Operasi harus difungsikan (ON) pada saat Crane
dioperasikan/bergerak, untuk memberikan peringatan pada orang-orang disekitarnya
bahwa crane sedang melakukan pekerjaan
5. Dilarang membebani crane melebihi kapasitas maksimum, kecuali untuk
kebutuhan pengujian atau sertifikasi unit.
6. Pengangkatan beban harus tegak lurus/vertical dan memindahkannya
mendatar/horizontal. Dilarang memindahkan beban dengan posisi hoist wire rope miring
atau diseret dengan gerakan swing.
7. Angkat Beban tegak lurus ( Vertical ) & Pindahkan mendatar (Horizontal)
8. Dilarang keras menarik beban dari posisi samping. Praktek pengangkatan yang
demikian akan menyebabkan beban terayun sehingga beban dapat terlepas dari
ikatannya dan terjatuh. Cara kerja yang salah ini juga dapat menyebabkan Hoist Wire
Rope pada Drum bertumpuk jika dilakukan sambil mengangkat/Lifting.
9. Pengankatan beban harus dilakukan perlahan-lahan (halus) untuk menghindari
tertumpuknya Hoist Wire Rope/Tali Kawat Baja Angkat pada Drum yang pada
umumnya disebabkan Hoist Wire Rope kendur.
10. Jangan lakukan pengangkatan beban yang tidak aman (labil). Perbaiki dulu stabilitas
beban hingga aman. Gunakan Tali Tambera untuk mengotrol beban yang panjang dan
lebar tipis (lembaran plat baja).
11. Jika ada yang memberika aba-aba/isyarat bah wa operasi pengangkatan harus
dihentikan (STOP), patuhilah. Jalankan /operasikan Crane jika situasi dan kondisinya
benar-benar aman.
12. Aba-aba/isyarat selama bekerja hanya boleh diberikan oleh satu orang. Namun dalam
keadaan darurat/emergency setiap orang boleh memberikan aba-aba agar Crane
dihentikan pengoperasiannya (STOP).
13. Dalam keadaan normal hanya operator yang terlatih yang memiliki wewenang/yg boleh
mengoperasikan Crane. Pengecualian hanya diberikan kepada, instruktur pelatihan
untuk kebutuhan perawatan, perbaikan dan pelatihan.
14. Hindari menurunkan Hook Block hingga titik terendah (ujung TKB mati pada drum
terlampaui). Sisakan minimal dua lingkar Tali Kawat baja pada Drum agar arah
turun/naik sistim Hoist sesuai dengan yang ada didalam sistem kendali. Hal ini juga
untuk mencegah rusaknya TKB (Hoist Wire Rope) pada ujung yang terdapat di
Drum (Tali Mati).
15. Jika Hook Block diturunkan terlalu jauh dan TKB mulai menggulung kearah putaran yang
berlawanan, STOP SEGERA ! Pastikan bahwa Drum menggulung kearah yang benar
sesuai dengan Tombol/Lever Kontrolnya.
16. Untuk Magnet Crane. Dilarang mengangkat beban diatas orang dan peralatan lain.
Bebaskan daerah angkat (lokasi operasi) dari orang da peralatan lain. Jika hal ini
dilakukan dan tiba-tiba saja saat itu listrik padam, maka dengan sendirinya beban akan
jatuh terhempas menimpa apa saja yang ada dibawahnya.
17. Hidari mengangkat beban yang panas diatas orang ataupun disampingnya. Kondisi ini
sangat berbahaya dan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
18. Jangan menggunakan Bumper sebagai rem/brake. Jangan menabrakkan Crane
pada Crane lain untuk menghentikan gerakan Crane yang sedang kita operasikan.
Menghentikan Crane dengan benturan akan menyebabkan komponen crane rusak,
begitu pula denga sistem kelistrikannya.
19. Jika mengangkat beban dengan penjepit yang digantungkan pada Hook Block, yakinkan
beban telah benar-benar stabil sebelum Crane digerakkan. Yakinkan pula gigi-gigi pada
penjepit harus masih layak pakai. Gigi yang tumpul dapat menyebabkan beban terlepas
dari jepitan.
20. PLATE CLAMPS
21. Crane lain atau juga konstruksi serta peralatan lain harus aman dari benturan beban
yang kita angkat yang mungkin saja tiba-tiba dapat bergerak karena terpaan angin
kencang atau gaya lain yang datang dari luar beban (misalnya kesalahan dalam rigging)
22. Seluruh Overhead Crane harus dilengkapi APAR. Kebakaran sangat mungkin terjadi
pada semua peralatan yang menggunakan listrik sebagi energi penggeraknya
23. Aba-aba/isyarat yang digunakan harus Standard dan merupakan persyaratan dalam
operasi walaupun ada peralatan lain yang dapat menggantikan fungsinya seperti Radio
Komunikasi dan Telepon. Aba-aba yang digunakan selain Standard juga harus
dimengerti oleh Crane Operator dan Riggernya. Hand Si gnal s f or Crane Operat i ons
24. Rated Capacity harus tertera pada OHC dan Trolley. Hindari Over Load / pembebanan
melebihi kapasitas.
25. Beban maksimum tidak diperkenankan untuk diangkat kecuali kondisi dan kemampuan
Brake/rem telah diuji. Pengujian fungsi Brake dilakukan dengan cara mengangkat beban
tidak terlalu tinggi dari lantai kerja dan membiarkannya beberapa saat untuk mengetahui
apakah terjadi drift.
26. Bila pengangkat beban/peralatan angkat yang menggunakan sistem magnet akan
diperbaiki, maka peralatan yang akan diperbaiki tsb. harus di-OFF-kan sistem
magnetnya oleh operator dan menggantungkan tanda Safety Tag pada Switch yang di-
OFF-kan tadi yang menginformasikan bahwa sistem magnet pada alat tsb OFF (Open
Circuit) sebelum Safety Tag tsb. dilapas.
27. Semua peringatan dan tanda bahaya yang diberlakukan dan tertera pada Overhead
Crane wajib dipatuhi oleh semua orang. Ingat Utamakan Keselamatan / Safety First

Cara Pengoperasian Overhead Crane


1. Periksalah overhead crane secara visual,pastikan hook, safety lock dan sling dalam keadaan baik.
2. Hidupkan switch breaker, test crane tanpa beban.
3. Pastikan keselamatan serta keamanan area kerja dan barang yang akan diangkat.
4. Harus memakai topi keselamatan (safety head).
5. Pastikan berat beban yang akan diangkat tidak melebihi kapasitas dari overhead crane.
6. Pilihlah sling yang akan digunakan (diameter dan panjang harus sesuai dengan berat beban yang akan
diangkat).
7. Ikat beban yang akan diangkat dengan baik dan benar.
8. Angkat beban dengan perlahan dan bila bergerak usahakan jarak dgn lantai tidak terlalu tinggi.
9. Selama pengangkatan perhatikan beban yang sedang diangkat, beban tidak boleh bergoyang dan
tidak ada yang menghalanginya.
10. Jangan meninggalkan beban dalam keadaan tergantung.
11. Letakan overhead crane dan beban yang diangkat pada tempat yang aman.
12. Matikan switch breaker.

Anda mungkin juga menyukai