MENGAMATI
Sebagai tambahan atas pembelajaran ini, lakukan wawancara dengan pengusaha reparasi perangkat keras
komputer yang ada didaerahmu. Buatlah wawancara mengenai sejarah berdirinya usaha tersebut dan halangan
apa saja ketika membangun dan menjalankan usaha tersebut!
Menurut Dan Stein dan John F. Burgess (1993 : 35), wirausaha adalah orang yang
mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala risiko untuk menciptakan
peluang usaha dan usaha baru.
Menurut Schumpeter (dalarn Bygrave, 1996), wirausaha adalah seorang yang memperoleh
peluang dan menciptakan organisasi untuk mengejar peluang tersebut.
Menurut Mas'ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004), wirausaha adalah seorang
inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa di jual, dapat
memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu. biaya, serta . kecakapan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang berani
berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya upaya meliputi
kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi dan produksi baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur pemodalan operasinya
untuk yang bernilai lebih tinggi.
2. Kewirausahaan
Kewirausahaan dalam bahas inggris adalah enterpreneurship, dalam bahas Jerman
adalah unternehmer, dalam bahasa Belanda adalah ondernemen. Kewirausahaan merupakan
sebuah ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan, kepribadian/sikap, filosofi, keterampilan,
seni, profesi, naluri, impian (cita-cita), dan pilihan hidup, yang digabungkan dalam satu
kemampuan untuk dioptimalkan dan diberdayakan dalam mencapai keuntungan yang lebih
besar.
Tujauan kewirausahaan bagi Anda dan dunia pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Mempersiapkan bekal masa depan Anda agar menjadi terampil. Pendidikan saja tidak
cukup menjadi bekal untuk masa depan, dibutuhkan keterampilan dan keahlian sebagai
konstribusi bagi perusahaan ataupun suatu usaha.
2. Mempersiapkan Anda agar memiliki kecakapan untuk berkarir di bidang apapun.
Kewirausahaan dapat diterapkan di semua bidang pekerjaan dan kehidupan.
3. Memberikan ilmu untuk bertahan hidup dan mencari nafkah bila Anda terkena PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja).
4. Mewujudkan kesuksesan di dunia kerja atau usaha mandiri melalui kewirausahaan.
5. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif serta kemakmuran bangsa
Indonesia.
6. Meningkatkan pendapat keluarga dan daerah.
7. Membuat Anda berprestasi di sekolah.
8. Membudayakan sikap unggul, berprilaku posotif, dan kreatif.
4. Ruang Lingkup Kewirausahaan
Di zaman teknologi seperti sekarang ini, komputer bukanlah benda yang asing bagi kita
masyarakat Indonesia. Selain itu, perkembangan komputer juga sangat pesat, karena tiap tahun
atau bahkan tiap bulan selalu saja ada perangkat komputer baru, baik dari perangkat keras
(hardware) ataupun perangkat lunak (software).
Komputer tampaknya sudah menjadi kebutuhan. Kita bisa melihat di sekeliling kita. Setiap
kegiatan membutuhkan komputer, seperti urusan administrasi, pengiriman data, dokumentasi
file, analisa data, multimedia dan lain sebagainya. Hal ini bisa kita jadikan pendorong agar kita
mau membukan usaha dibidang komputer. Usaha di bidang komputer bisa dibilang tidak pernah
mati karena selalu pelanggannya, bahkan pelanggannya akan semakin meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi.
Meski menjanjikan keuntungan dan stabilitas usaha yang besar, membangun usaha dalam
bidang komputer bukanlah perkara mudah. Sekarang ini, banyak usaha komputer, khususnya
yang bergerak di bidang hardware mengalami penurunan yang signifikan. Namun, meskipun
mengalami penurunan, usaha komputer tetap tidak akan mati. Memang, terdapat beberapa kasus
tentang kerugian besar yang dialami perusahaan komputer. Sebagai contoh, CrunchPad Project
yang memproduksi table touchscreen seharga 3 jutaan tiba-tiba gulung tikar, bahkan sebelum
mereka dapat meluncurkan sebuah produk. Michael Arrington, penanggung jawab CrunchPad
project menyalakan Fusion Garage, perusahaan mitra CrunchPad. Meskipun gulung tikar, proyek
CrunchPad masih akan dilanjutkan oleh Fusion Garage.
Contoh diatas memang bukti yang nyata mengenai turunya stabilitas usaha komputer.
Namun, jangan khawatir. Usaha komputer masih aman untuk dijalankan. Terdapat banyak
contoh kesuksesan dalam kaitannya dengan usaha komputer, yakni kesuksesan yang terdapat
pada produk Flip, The Chumby, dan lain-lain.
Lalu, apa saja yang menjadi kendala dalam membangun usaha komputer yang bergerak di
bidang perangkat keras? Berikut adalah penjelasannya.
1). Kerasnya Bisnis Perangkat keras Komputer
Beberapa permasalahan dalam bisnis perangkat keras komputer salah satunya adalah
masalah perwilayahan. Perusahaan perangkat keras membangun produk dalam bentuk fisik,
bukan sekedar rumus atau logaritma, seperti pada usaha perangkat lunak komputer.
Salah satu masalah yang tidak diperhitungkan oleh wirausahawan perangkat keras komputer
adalah bahwa mereka yang harus berusaha dengan fakta bahwa bagian bagian di dalam
perangkat keras di buat negara lain. Akibatnya, proses iterasi yang dilakukan oleh perusahaan
perusahan perangkat keras komputer memakan waktu yang sangat lama. Waktu iterasi yang
lama otomatis akan membuat biaya semakin membengkak. Mengapa demikian? Karena dalam
usaha perangkat keras komputer, memperbaiki masalah yang ada dalam perangkat keras sama
dengan megulangi pekerjaan dari awal, sehingga akan membengkakkan biaya dan mengulur ulur
waktu.
2).Melawan Perusahaan yang Lebih Besar
Selain adanya halangan dari segi waktu dan biaya, perusahaan perusahaan hardwere harus
juga menghadapi fakta bahwa mereka harus menghadapi perusahaan perusahaan hardwere yang
lebih besar dan tak terkalahkan.
Sangat sulit untuk bersain dengan perusahaan perusaahan hardwere yang lebih besar dan
memiliki sumber daya yang hampir tak terbatas. Perusahaan besar mampu bangun dari
kegagalan lebih cepat dari pada perusahaan hardwere kecil. Pada perusahaan kecil, mereka harus
mencari pinjaman dana untuk menghasilkan produk lain yang lebih baik dari produk lalu yang
dianggap gagal.
Namun, tidak semua perusahaan besar tidak dapat dikalahkan. Satu fakta yang dapat
menjadi motivasi bagi para wirausahawan perangkat keras komputer adalah bahwa perusahaan
besar tidak memiliki inovasi sebaik perusahaan kecil dan rintisan. Jadi, alih-alih bersaing,
perusahaan perangkat keras berskala kecil harus mampu berinovasi agar dapat dibeli oleh
perusahaan-perusahaan perangkat keras berskala besar.
3). Investor yang Tidak Sabaran
Dengan segala macam tantangan tang telah dikemukakan sebelumnya, merupakan hal yang
tak mengejutkan bahwa invertor akan mendanai perusahaan perangkat keras berskala kecil.
Tidak adanya investasi yang cukup menyebabkan perusahaan-perusahaan perangkat keras
berskala kecil tidak bisa bekerja dengan baik.
Hasil analisis dari perusahaan analisis, CB insights, 97 persen perusahaan perangkat keras
komputer manjadi perusahaan mati atau zombie karena memang kekurangan dana. Maka, tidak
mengherankan bahwa banyak perusahaan perangkar keras beralih ke
metode crowdfounding (sumbangan umum) dalam mencari sumber dana.
Para investor memiliki kriteria-kriteria tertentu tentang waktu bagi perusahaan-perusahaan
perangkat keras berskala kecil untuk dapat menghasilkan keuntungan. Jadi, merupakan sebuah
keberuntungan apabila ada sebuah perusahaan perangkat keras yang mampu memilih investor
yang mau mendengarkan kesulitan yang dialami oleh mereka.
b. Mengatasi Kendala dalam Membangun Usaha Komputer
Membangun usaha perangkat keras komputer memiliki banyak kendala, mulai dari
mengembangkan produk, menyusun proses produksi sampai memasarkan produk.
Berikut adalah hal–hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan- hambatan yang
muncul ketika membangun usaha perangkat keras :
Karakteristik Wirausaha yang baik akan membawa Anda ke arah kebenaran, keselamatan,
serta meningkatkan derajat dan martabat. Seorang wirausaha harus dapat bekerja sama dengan
lingkungan, keluarga, teman, atasan, bawahan, guru, sehingga akan terbentuk kebiasaan-
kebiasaan yang positif yang akan menjadi sebuah karakter.
Karakteristik wirausaha mandiri yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan adalah sebagai
berikut.
a. Kerja keras dan kerja cerdas.
b. Disiplin dan percaya diri.
c. Berwatak baik dan luhur.
d. Mandiri dan realistik.
e. Berpikiran prestatif dan tidak mau menjadi orang yang biasa saja.
f. Komitmen yang tinggi dan konsisten.
g. Dapat mengendalikan emosi (strong emotional attachment).
h. Tidak ingkar janji dan tepat waktu.
i. Berpikiran positif dan bertanggung jawab.
j. Memperhitungkan risiko yang akan terjadi dan tidak gegabah.
k. Tahu kebutuhan orang lain, peka serta intuitif.
l. Bisa bekerja sama dengan orang lain dan disukai.
m. Bisa membangun timdan bekerja dalam tim.
n. Seorang motivator yang hebat untuk diri sendiri dan orang sekitarnya.
o. Selalu berpikir ada jalan keluar (problem solver).
p. Mempunyai keinginan berprestasi tinggi (high achiever) serta tidak cepat merasa puas diri.
q. Bisa merencanakan, bisa bertindak, dan mengerjakannya.
r. Visioner atau berpandangan jauh kedepan.
s. Punya determisi (keteguhan hati) yang tinggi dan kuat dalam prinsip.
t. Punya integritas yang tinggi (tidak plin-plan).
u. Total dalam bekerja dan tidak mau setengah-setengah atau seenaknya saja.
Agar lebih jelas lagi, simak uraian berikut ini tentang karakteristik wirausaha menurut
Bygrave seorang pakar kewirausahaan yang terkenal dengan 10 D.
a. Dream (mimpi)
Tidak ada wirausaha yang tidak punya mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai
visi dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkannya.
b. Decisiveness (ketegasan)
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan
tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan
ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
c. Doing (bertindak)
Wirausaha tidak suka menunda pekerjaan dan selalu menindaklanjuti keputusan yang telah
dibuat, mempunyai kecepatan dan tenaga ekstra dalam bertindak dibanding yang lain.
e. Dedication (pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya,
karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya.
f. Devotion (kecintaan/kesetiaan)
Bisnis akan menyita banyak waktu, pikiran, tenaga, energi, fokus, dan semangat seorang
wirausaha, sehingga ia harus mencintai pekerjaannya dan pandai membagi waktu.
g. Details (terperinci)
Untuk mencapai kesuksesan, wirausaha harus berpikir detail (terperinci) karena ketika
menjalankan usaha, aspek keuangan dan perencanaan strategi memerlukan pemikiran secara
detail.
h. Destiny (nasib)
Wirausaha membutuhkan keberuntungan dan ia harus mulai berusaha untuk memprediksi
kapan keberuntungan itu datang menghampirinya. TIME ( time, intuition, momentum, effort)
adalah waktu keberuntungan membutuhkan tuning (waktu yang tepat), intiution (intuisi/gerak
hati yang telah dialih), momentum (saat yang tepat), dan effort (usaha agar tuning, intution,
momentum, dan effort dapat terjadi bersamaan).
i. Dollars (Materi/Uang)
Seorang wirausaha sangat memperhitungkan nilai waktu, tenaga, pikiran, strategi, dan usaha
ditinjau dari nilai mata uang , tetapi hindari menjadi seorang wirausaha yang materialis karena
itu berbahaya.
j. Ditribute (menyalurkan/mendistribusikan)
Wirausaha yang baik selalu berorientasi untuk memberi dan mendistribusikan
kesuksesannya filosofinya, kepemilikannya, ilmunya, uang yang dimilikinya untuk kesejahteraan
para karyawan dan tentunya mendistribusikan kemampuan, ide, saran dan inspirasi kreatifnya
untuk membantu mengembangkan bisnis, agar pelanggannya senantiasa setia dan selalu membeli
barang dan jasa.
Kegagalan dan keberhasilan seseorang tidak ditentukan dari pengetahuan saja, tetapi juga
ditentukan dari:
a. karakter (sikap, perilaku, dan mental) yang lebih maju,
b. cara menyikapi kegagalan,
c. pemikiran yang jauh kedepan,
d. lingkungan sehari-hari,
e. bagaimana Anda bertindak, dan
f. kreativitas
Ada beberapa jenis kemampuan yang diperlukan dalam kewirausahaan, yaitu sebagai
berikut.
a. Kemampuan mengatasi masalah mental diri Anda (emotional attachment) dan kecerdasan
spiritual (piritual quotient).
b. Kemampuan menarik posisi positif dan hikmahnya.
c. Kemampuan mencari modal dan rekan (partner)
d. Kemampuan merumuskan visi dan misi serta tujuan usaha.
e. Kemampuan memotivasi diri.
f. Kemampuan berinovasi.
g. Kemampuan untuk mengatur waktu kerja.
Di sekolah dan dalam proses belajar, Anda juga memerlukan karakteristik kewirausahaan
untuk meraih prestasi akademis. Bila mata pelajaran dijadikan jenis pekerjaandan belajar adalah
proses bekerja, maka ujian atau ulangan atau tes adalah tantangan yang harus dihadapi untuk
segera dilewati. Untuk itu, karakteristik kewirausahaan dibutuhkan dalam proses belajar untuk
mearih prestasi, karena prestasi adalah kesuksesan Anda dalam menuntut ilmu disekolah dan
guru adalah mentor (pembimbing) Anda. Jadi, Anda harus berusaha keras meraih prestasi atau
seumur hidup Anda akan sulit mengejar impian Anda.
4. Karaktersitik Dasar Seorang Wirausahawan
a. Memiliki persepsi terhadap ketidakpastian dan mampu menanggung risiko yang dihadapi.
Frank Knight dan Peter Drucker mendefinisikan kewirausahaan sebagai kegiatan
menghindari risiko untuk mendapatkan keuntungan. Seorang wirausahawan berani
mempertaruhkan karir serta kemapanan keuangannya agar dia bisa mewujudkan ide usahanya,
sekalipun usahanya masih dalam ketidakpastian. Namun, sering kali wirausahawan tidak sadar
bahwa mereka telah mengambil risiko yang cukup besar karena mereka mengira risiko tersebut
tidak berarti jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu, Knight
mendefinisikan risiko menjadi beberapa bagian, yaitu :
1) Risiko Biasa
Risiko biasa adalah risiko yang dapat dihitung secara matematis.
2) Risiko yang Ambigu
Risiko yang ambigu adalah risiko yang tak dapat diukur secara matematis.
3) Ketidakpastian Murni atau Ketidakpastian ala Knight
Kepastian murni adalah ketidakpastian yang tidak bisa diukur dengan cara apapun.
Ketidakpastian murni merupakan jenis risiko yang paling sering dihadapi oleh seorang
pengusaha, terutama jika badan usaha yang dimilikinya mengeluarkan produk baru yang
sebelumnya belum ada dipasaran. Sebuah studi yang dilakukan oleh ETH Zurich pada tahum
2014 menemukan bahwa dibandingkan dengan menajer biasa, para wirausahawan, memiliki
tingkat efisiensi lebih tinggi dalam pengambilan keputusan.
Usaha yang sederhana sesalu akan menjadi usaha yang unggulan. Usaha yang rumit akan
cepat menhgalamai keruntuhan. Sejarah menunjukkan bahwa usaha hardware yang bangun
dengan prinsip kesederhanaan akan mengalahkan usaha yang dibangun dengan cara yang rumit.
2. Jangan Takut Memulai
Jangan ragu untuk memulai usaha perangkat keras komputer. Usaha perangkat keras adalah
usaha yang stabil dan mampu menghadirkan keuntungan yang sangat besar.
3. Meminimalkan Resiko
Salah satu cara untuk meminimalkan resiko adalah membatasi biaya pengembangan. Selain
itu, sewalah lebih satu ahli rekayasa perangkat keras. Dengan jalan tersebut, ulasan atas desain
produk kita akan dilakukan secara berlapis-lapis sebelum masuk ke fase prototype. Dengan
adanya ulasan yang berlapis-lapis dari ahli rekayasa perangkat lunak, mka kemungkinan
kesalahan desain akan dapat dihindari.
4. Buatlah Jalinan Kerjasama dengan Perusahaan Perangkat Keras Lain
Jika kita mampu mejalin kerja sama dengan wirausahawan perangkat keras lain, maka kita
akan mampu meminimalkan modal dalam membangun perusahaan perangkat keras komputer
C. SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
Sikap dan perilaku seorang wirausaha tentu berbeda dengan sikap dan perilaku yang bukan
wirausaha (pekerja dan pengangguran). Simak uraian berikut tentang sikap dan perilaku
wirausaha.
1. Sikap Wirausaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sikap adalah perbuatan dan sebagainya
yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan. Pengertian lainnya sikap adalah respon
individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan
kesulitan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap wirausaha adalah respon, cara
pandang, dan pola pikir (mind set) individu terhadap hal yang dihadapinya, seperti rasa takut,
kesulitan, cobaan, kritikan, saran, tekanan, dan hambatan dalam menjalankan usaha.
Seorang entrepreneur, entah itu nursepreneur atau entrepreneur dibidang lain harus memiliki
sifat-sifat positif yang dapat menunjang keberlangsungan usahanya. Sifat-sifat apakah itu ?
Berikut adalah sifat sifat yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan:
a. Selalu berani mengambil resiko
Seorang yang berpikir dan bertindak menjadi wirausahawan sudah tentu memiliki
konsekuensi untuk menghadapi resiko dalam perjalanan wirausanya. Sebagian orang
beranggapan menjadi wirausaha adalah sebuah langkah riskan karena ia akan merintis ide baru
yang dianggap tidak lazim ataupun mengagunkan hartanya untuk modal usaha. Seorang
wirausaha yang tangguh tentunya akan berani menghadapi resiko dipermulaan usahanya
dibanding tetap berada dalam zona nyaman atau malah berada dalam kondisi yang kurang
menguntungkan.
Sebuah pemikiran yang perlu dicermati dalam langkah wirausaha ke depan adalah selalu dan
tetap mengambil resiko. Beberapa pengusaha yang sudah berhasil dan merasa nyaman dengan
wirausahanya terkadang merasa usahanya sudah cukup setelah terkondisi dengan kenyamanan
dan biasanya wirausaha tersebut akan nyaman dalam kondisi status quo. Kenyataan tersebut
berdasarkan Donal R. Keough (mantan Direktur Coca-Cola Company), ternyata bisa
menghambat perkembangan usaha karena ketika seorang wirausaha sudah berhenti mengambil
tindakan-tindakan baru maka hal ini akan menjadi sesuatu yang berbahaya.Seseorang yang
berhenti mengambil peluang-peluang baru akan mengalami kondisi masa depan yang terancam.
Kesimpulannya adalah jika seseorang selalu berani mengambil risiko dan tidak cepat puas
akan usahanya maka risiko yang ditempuh akan menciptakan peluang-peluang baru yang
mungkin akan menguntungkan pengusaha dalam konteks jangka waktu yang lebih
panjang. Intinya seorang wirausaha tangguh harus selalu berani mengambil risiko!
b. Bersikap fleksibel
Sikap yang fleksibel erat kaitannya dengan sikap sebelumnya yaitu berani mengambil
risiko. Sebetulnya sikap fleksibel bisa diartikan pula sebagai sikap adaptif. Sikap fleksibel amat
diperlukan di dunia usaha karena dari waktu kewaktu iklim usaha akan mengalami perubahan
dan sifatnya sangat situasional sesuai dengan perkembangan terkini. Seseorang yang fleksibel
tentunya akan tanggap terhadap keadaan sehingga apapun yang terjadi, wirausaha akan tetap
bertahan dengan mencari solusi yang terbaik untuk mempertahankan usahanya.
c. Berusaha mengenal bisnis anda
Seseorang wira usaha yang tangguh tentunya akan berupaya sebaik mungkin untuk
mengenal apa yang terjadi dengan bisnisnya. Sikap yang bertolak belakang adalah sikap
mengucilkan diri dan menganggap bisnis atau usaha yang dilakukan sedah berjalan dengan
baik. Sebetulnya kita bisa memelihara sikap positif dengan melakukan banyak hal antara lain
dengan melihat kondisi disekitar bisnis kita, mengenal lebih jauh orang-orang yang terlibat
dalam bisnis yang kita jalankan. Intinya membuka diri terhadap informasi yang berkembang dan
menghargai apapun yang bisa membantu perkembangan bisnis yang kita jalankan.
d. Mengakui jika memiliki kesalahan
Elemen penting dalam mentalitas seorang wirauasaha tangguh adalah mengakui jika
memiliki kesalahan. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa ia tidak sempurna dan bisa saja
memiliki kesalahan. Dalam dunia wirausaha, lebih baik mengakui kesalahan langkah dan
memperbaikinya dibanding terus menjalankan usaha dalam konsep yang salah. Untuk
mempertimbangkan salah atau benar langkah yang dilakukan, kita bisa melakukan komunikasi
dengan orang yang terlibat dalam usaha maupun melakukan pengamatan dan observasi secara
periodik terhadap usaha yang dilakukan.
e. Bersikap jujur
Dalam sebuah usaha, nilai etika yang harus dipegang adalah kejujuran. Kejujuran dapat
menimbulkan respek dari kustomer atau konsumen. Dengan memegang prinsip
kejujuran, seorang wirausaha dapat bertahan dalam usaha. Bayangkan jika kita sebagai
wirausaha mencoba menipu konsumen dengan misalnya memberikan informasi yang
menyesatkan tentang produknya, mungkin usaha tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena
itu jika kita ingin menjadi wirausahawan tangguh, mungkin prinsip kejujuran amat berharga
sebagai modal awal.
f. Optimis dengan masa depan
Pada umumnya masyarakat menghormati seseorang yang berhati-hati serta bijaksana dengan
masa depan. Sikap kehati-hatian barangkali tidak bermasalah namun akan menjadi pokok
permasalahan bila kehati-hatian itu menyebabkan hilangnya peluang bisnis yang lewat di depan
mata. Prinsip dalam menjalankan usaha tentunya harus berani gagal namun sekaligus optimis
bahwa dibalik usaha akan ada keberhasilan.
Berlawan dengan sifat optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis sebenarnya erat kaitan
dengan fokus seseorang akan kegagalan oleh karena itu memelihara sifat ini pasti akan
membuyarkan rencana serta tindakan seorang wirausaha. Minimal seorang wirausaha akan
berfikir maju mundur karena diliputi ketakutan dan kekhawatiran.
g. Memiliki Gairah dalam Wirasusaha
Wirausaha yang tangguh menjalankan usaha sepenuh hati. Bila kita bekerja sesuai dengan
hobi tentunya proses untuk mencapai keberhasilan tidak akan terasa berat. Semua terasa
menyenangkan dan bayangkan bila kita terjun dalam sebuah usaha, katakanlah membuat sebuah
produk yang kita sendiri tidak menyukainya. Walaupun gairah akan kecintaan terhadap bidang
usaha yang kita geluti belum ada, kita sebernanya bisa berusaha memupuknya antara lain dengan
menciptakan hubungan emosional anatara kita dengan produk kita. Langkah selanjutnya adalah
menciptakan hubunganemosional dengan pelanggan kita, tangkap apa yang mereka rasakan
tentang produk kita dan koversikan menjadi sesuatu hal yang produktif bagi usaha.
2. Perilaku Wirausaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku adalah tanggapan atau reaksi
individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa, perilaku wirausaha adalah langkah dan tindakan yang dilakukan untuk menghadapi dan
menyiasati pekerjaan sehari-hari. Perilaku wirausaha dibagi menjadi lima kelompok, yaitu
sebagai berikut.
Secara singkat telah diterangkan bahwa wirausaha yang sukses pasti cerdas (smart) .
Simak uraian berikut tentang faktor-faktor keberhasilan wirausaha.
a. Faktor peluang
Banyak peluang emas tetapi belum tentu tepat untuk Anda, karena peluang emas itu harus
ada keselarasan, keserasian, keharmonisan antara Anda, bisnis, pasar, kondisi, situasi, dan
perilaku pasar sehingga Anda dapat menemukan peluang emas yang tepat untuk Anda.
c. Faktor keuangan
Hindari berpikir bahwa bisnis tanpa keuangan/arus kas (cash flow) yang lancar
itu bisa berhasil. Arus kas itu bagaikan aliran darah dalam tubuh Anda. Bila arus
kas tidak mengalir maka bisnis pasti akan berhenti dan mati. Jadi faktor keuangan
juga sangat penting bagi kelangsungan usaha. Contohnya:
1) Pengendalian biaya dan anggaran (budget).
2) Pencairan dana modal kerja, dana investasi, dan dana lainnya.
3) Perencanaan dan penetapan harga produk, perincian biaya, dan laba rugi.
4) Perhitungan rasio keuangan sehingga risiko keuangan bisa dikendalikan
dengan baik, seperti rasio kecukupan modal, rasio likuiditas, dan rasio hutang
vs modal.
5) Struktur biaya seperti margin (batas) kontribusi, laba berbanding penjualan,
dan biaya berbanding penjualan.
Untuk kelancaran usaha perlu dibuat dan diterapkan hal berikut ini, antara lain:
1) Semua data transaksi dicatat dalam pembukuan.
2) Pisahkan antara harta pribadi dan keuangan usaha.
3) Catat semua uang masuk dan uang keluar.
4) Periksa keabsahan semua bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan uang.
5) Buat perincian gaji yang baik (termasuk gaji pemilik usaha)_
6) Buatlah anggaran dari semua aspek keuangan dan bandingkan dengan
realisasinya, lalu lakukan analisa.
d. Faktor organisasi
Organisasi usaha sebaiknya tidak statis tetapi dinamis, kreatif, dan berwawasan
ke depan. Organisasi sangat penting untuk karyawan dan Anda. Adapun hal-hal
yang perlu diketahui dan dilaksanakan oleh karyawan adalah sebagai berikut.
1) Jenis pekerjaan yang harus dilakukan.
2) Batasan, uraian tugas, wewenang, hak, dan tanggung jawab.
3) Hubungan pekerjaan dengan rekan kerja.
4) Batasan yang jelas antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain.
5) Terjalingya hubungan yang berkesinambungan dan kedekatan antara
karyawan yang satu dengan yang lain.
Organisasi akan menguntungkan dan menjadi faktor kesuksesan sebuah usaha
apabila:
1) Ada jalur komunikasi yang jelas antara karyawan dan atasan.
2) Sistem pertanggungjawabannya jelas.
3) Deskripsi pekerjaannya (job description) jelas.
4) Hubungan yang tegas antarkaryawan.
5) Karyawan mengetahui tugasnya masing-masing.
6) Ada keteraturan dalam bekerja.
Ketiga faktor operasional tersebut, yaitu quality, cost, dan time (QCT) harus
harmonis, seimbang, sesuai tujuan dan target, serta bersinergi. Tanpa itu maka tidak
akan menghasilkan produk yang baik.
h. Faktor administrasi
Tanpa pencatatan, dokumentasi, pengumpulan data dan pengelompokan data
administrasi yang baik, strategi, taktik. perencanaan, pengembangan, program-
program. dan arah perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. karena akan
dilakukan henlasnrkanfeding (perasaan) Anda saja. Ini akan berbahaya dan menjadi
penghalang kesuksesan wirausaha. Dengan demikian. faktor administrasi penting
untuk diperhatikan.
i. Faktor peraturan pemerintah, politik, ekonomi, sosial, dan hudan (poleksosbud)
Apapun usaha Anda, rencanakan dengan baik. Banyak usaha yang tiba-tiba
tutup dikarenakan tidak mempunyai perencanaan yang jelas. Keuntungan membuat
rencana usaha, antara lain:
1) Sebuah rencana usaha akan membuat energi Anda terpusat pada satu tekad
untuk mewujudkannya dengan segala upaya”
2) Dapat mengukur kinerja usaha Anda.
3) Menjadi pedoman dalam langkah-langkah usaha. ”
4) Dengan rencana usaha, Anda bisa mencari rekan bisnis dan investor karena
punya perencanaan ke depan.
b. Usaha yang dijalankan bertentangan dengan pendidikan, latar belakang,
pengalaman, atau kesukaan wirausaha
Usaha itu seperti pasangan jiwa, sehingga bila hati dan diri Anda tidak cocok
dengan jenis usahanya, sudah pasti terjadi penolakan dari dalam hati dan pikiran
Anda.
Semakin cocok diri Anda dengan usaha Anda, maka rasa senang itu akan
muncul dan akan melakukannya dengan senang hati. Kreativitas bisa muncul
dengan sendirinya bila Anda mencintai pekerjaan Anda.
l. Kesulitan keuangan
Ini yang sebagian besar menghinggapi dan menjadi faktor kegagalan wirausaha, karena
adanya masalah keuangan berarti energi sebuah bisnis juga bermasalah sehingga berdampak
pada moral karyawan. Contoh masalah keuangan:
1) Masalah piutang macet yang terlalu besar sehingga aliran kas uang masuk mengalami masalah.
2) Masalah pendapatan (omzet) yang tidak tumbuh, sedangkan biaya terus bertambah sehingga
menyebabkan masalah pada arus kas (cashflow) perusahaan.
3) Masalah biaya usaha yang terlalu besar dan tidak efisien.
4) Pendapatan (omzet) yang menurun drastis.
5) Terlalu banyak investasi pada gedung, kendaraan, rumah, dan lain-lain yang sulit dijual kembali
bila dibutuhkan.
6) Masalah korupsi, manipulasi dan sistem pengendalian keuangan yang tidak rapi dan sistematis.
7) Uang pribadi yang dijadikan satu dengan uang perusahaan.
Mitos yang keliru sering menjadi penghalang dan menghalangi seseorang untuk mengambil
keputusan menjadi wirausaha. Banyak alasan cenderung dilontarkan hanya karena ingin
menutupi rasa takutnya yang berlebihan. Alasan-alasan ini sering dikeluarkan untuk menghibur
diri agar ia dibenarkan oleh alasan tersebut.
Hampir sebagian besar orang ingin menjadi sukses dikemudian hari. Namun, ketika diminta
memilih, sebagian besar lebih memilih untuk menjadi pekerja yang sukses/top eksekutif
(manajer atau direktur) daripada menjadi wirausaha yang sukses. Namun, untuk menjadi menajer
atau direktur juga tidak hanya berbekal pengetahuan umum saja, tetapi juga memerlukan
keterampilan yang mendukung untuk membuat pengetahuan Anda lebih baik (soft skill). Salah
satu soft skilll (kemampuan mengelola diri) yang dibutuhkan adalah corporate
entrepreneurship (kewirausahaan perusahaan) atau intrapreneurship (kewirausahaan organisasi).
Ada beberapa alasan mengapa seseorang tidak berminat untuk berwirausaha, yaitu sebagai
berikut :
Kemampuan wirausaha dapat dibagi berdasarkan tingkatan dalam seberapa besar ia mampu
mengatasi rasa takut akan kegagalan atau kesulitan yang dihadapi. Tingkatan kemampuan
wirausaha dibagi menjadi lima tingkat, yaitu sebagai berikut.
1. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut: kecil sekali
Pada tingkat ini seseorang cenderung menghindari risiko ( avoid a risk ) , sering disebut risk
avoider or averter (penghindar risiko).
Ciri-ciri risk avoider or averter (penghindar risiko):
a. Senang mempertahankan rasa nyamannya (comfort zone)
Selalu ingin menikmati keadaan saat ini yang menghanyutkan diri. Biasanya orang seperti
ini senang dengan kedamaian dan kenyaman sesaat, menghibur diri sendiri dan senang mencari
alasan apapun untuk di lontarkan agar bisa terhndar dari kerja keras.
b. Selalu melihat kesulitan di depan mata bukan kemampuannya.
c. Merupakan orang yang pesimis, bukan optimis
d. Melihat dengan rasa takut akan resiko ( risk phobia).
e. Pemalas dan enggan bekerja keras.
f. Banyak alasan untuk menghindari kerja keras.
g. Berusaha menutupi rasa takutnya.
h. Senang menganggur, tidak ada kerjaan yang berat.
i. Senang bekerja dengan hasil yang instan.
j. Tidak mau menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk meraih hasil yang lebih baik.
Semua hal di atas disebut mental block bagi kesuksesan Anda. Pada tingkat ini tidak ada
jiwa kewirausahaan (zero entrepreneurial skill) sehingga tidak pernah sukses. Kondisi yang
sering terjadi adalah tidak mempunyai pekerjaan tetap (unemployement atau job less ). Hindari
berada pada level ini, karena sudah pasti Anda tidak akan sukses.
Hampir sebagian besar orang yang sukses menjadi pengusaha besar berawal dari tingkatan
ini. Para lulusan SMA/SMK lebih memiliki peluang untuk memulai dari tingkatan ini dan
ternyata bisa lebih cepat sukses. Contoh: pendiri Microsoft, yaitu Bill Gates memulai dari
keahlian dari membuat perangkat lunak/software; pendiri DELL Computer, yaitu Michael Dell
yang mengawali sebagai tenaga penjual computer; dan pendiri google. yaitu Sergey Brin dan
Larry Page yang diawali dari penelitian dan riset.