Anda di halaman 1dari 28

BAB I

SIKAP DAN PERILAKU


WIRAUSAHAWAN
Kompetensi Dasar

3.1 Memahami sikap dan perilaku wirausahawan

4.1 Memresentasikan sikap dan perilaku wirausahawan

A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi dunia mengalami perkembangan pesat dan sangat mempengaruhi
dunia bisnis bahkan kehidupan personal. Transformasi yang terjadi sebagai dampak
perkembangan teknologi dinilai berskala besar dan kompleks, bahkan belum pernah dialami
sepanjang sejarah. Transformasi yang dimaksud tak lain adalah revolusi industri keempat atau
dikenal dengan istilah Industri 4.0. Revolusi ini dipastikan berdampak pada semua aspek
kehidupan manusia.

Sumber: www.marketers.com
Gambar 3.1. Ilustrasi reformasi industri 4.0

Industri 4.0 tak lain mengintegrasikan dunia online dengan produksi industri. Ringkasnya,
bayangkan sebuah pabrik pintar yang di dalamnya mesin-mesin dan robot mampu bekerja
menjalankan tugas-tugas rumit, bertukar informasi, saling memberi dan menerima perintah
secara otomatis tanpa melibatkan manusia. Semua proses produksi tersebut berjalan dengan
internet sebagai penopang utama. Semua obyek dilengkapi perangkat teknologi yang dibantu
sensor mampu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi.
Suka atau tidak, model baru pengelolaan bisnis akan muncul. Pasar tenaga kerja dan dunia
kerja akan berubah drastis sebagai dampak digitalisasi kegiatan ekonomi. Di satu sisi,
kekhawatiran meningginya tingkat pengangguran akan terus membayangi perekonomian. Di sisi
lain, Industri 4.0 justru membuka peluang baru bagi kreativitas tenaga kerja sekaligus menaikkan
standardisasi tenaga kerja terampil. Untuk dapat tetap eksis dengan segala perubahan yang ada
diperlukan adanya sikap, perilaku, dan keterampilan wirausaha.

1
B. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan

1. Wirausaha

Sumber: …
Gambar 3.2. Wirausahawan (interpreneur)

Istilah wirausaha berasal dari dua suku kata, yaitu wira dan usaha. Wira adalah pahlawan,
laki-laki; berani, atau perwira. Sedangkan usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga,
pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya
upaya) untuk mencapai sesuatu. Wirausaha dalam bahasa Inggris adalah entrepreneur. Secara
etimologi kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu entreprende yang berarti
petualang, pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan
tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Beberapa pengertian wirausaha adalah sebagai berikut:
a.. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan
wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya.
b.. Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk
melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.
c.. Wirausaha, yaitu melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction (pengrusakan
yang kreatif) untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai
yang lebih tinggi, sehingga the core of entrepreneurial skill is creativity (inti dari
keterampilan wirausaha adalah kreativitas).
d.. Wirausaha adalah orang yang berani mengusahakan suatu pekerjaan baik untuk diri sendiri
ataupun untuk orang lain.
e.. Menurut Richard Cantillon (1755), entrepreneurial is an innovator and individual
developing something unique and new (wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang
membangun sesuatu yang unik dan baru).
f.. Menurut J.B Say (1803), wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola sumber-
sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efesien) dan tingkat produktivitas
yang rendah menjadi lebih tinggi.
g.. Menurut Dan Stein dan John F. Burgess (1993 : 35), wirausaha adalah orang yang
mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala risiko untuk menciptakan
peluang usaha dan usaha baru.
h.. Menurut Schumpeter (dalam Bygrave, 1996), wirausaha adalah seorang yang memperoleh
peluang dan menciptakan organisasi untuk mengejar peluang tersebut.
i.. Menurut Mas'ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004), wirausaha adalah seorang
inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa dijual, dapat
memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan.

2
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang berani
berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi
kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya untuk
menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.

2. Kewirausahaan
Kewirausahaan dalam bahasa Inggris adalah entrepreneurship, dalam bahasa Jerman adalah
unternehmer, dalam bahasa Belanda adalah ondernemen. Kewirausahaan merupakan sebuah
ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan, kepribadian/sikap, filosofi, keterampilan, seni,
profesi, naluri, impian (cita-cita), dan pilihan hidup, yang digabungkan dalam satu kemampuan
untuk dioptimalkan dan diberdayakan dalam mencapai keuntungan yang lebih besar.
Simak makna kewirausahaan berikut.
a. Kewirausahaan merupakan sebuah ilmu pengetahuan (knowledge)
Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan yang merupakan hasil uji coba di lapangan,
dikumpulkan, diteliti, dan dirangkai sebagai sumber informasi yang berguna bagi orang lain
yang membutuhkannya. Dengan demikian kewirausahaan dapat dimasukkan ke dalam sebuah
disiplin ilmu baik itu yang bersifat teori ataupun yang bersifat empiris (hasil uji lapangan).

b. Kewirausahaan merupakan kepribadian atau sikap


Unsur yang terkandung dalam karakteristik kewirausahaan adalah sikap positif, kepribadian
yang ulet, pantang menyerah, menjadi contoh bagi yang lain, dan tidak mudah puas diri. Jadi,
kewirausahaan merupakan kepribadian atau sikap seseorang atau sebuah pilihan kepribadian.

c. Kewirausahaan adalah sebuah filosofi


Pondasi kesuksesan untuk menjadi wirausaha yang cerdas adalah filosofi hidup dan bekerja.
Oleh karena itu, kewirausahan dapat digolongkan dalam sebuah filosofi hidup atau landasan
hidup dalam meniti karir guna meraih kesuksesan.

d. Kewirausahaan merupakan keterampilan (skill)


Kewirausahaan merupakan penggabungan dua konsep penting, yaitu pengetahuan dan
pengalaman yang dirasakan dan dilakukan melalui proses jatuh bangun untuk menjadi terampil
dan akhirnya menjadi sebuah keahlian dalam menjalankan roda bisnis. Keduanya tidak dapat
terpisahkan antara pengetahuan dan latihan yang terus menerus diperbaiki sehingga mencapai
sebuah kesempurnaan hingga menjadi ahli dan terampil. Untuk itu, kewirausahaan juga
merupakan sebuah keterampilan.

e. Kewirausahaan juga merupakan sebuah seni (art)


Kewirausahaan juga merupakan seni (art) karena dalam menemukan ide, inspirasi, dan
peluang bisnis dibutuhkan imajinasi, visualisasi, dan pemikiran yang terkadang harus
berlawanan dengan logika. Berpikir berbeda untuk menentukan ide-ide brilian (cemerlang).
Semua itu membutuhkan kreativitas, inovasi yang benar-benar baru sehingga unsur dan kekuatan
seni sangat diperlukan untuk menemukan ide dalam cara mengatasi kesulitan, mengendalikan
sumber daya manusia (SDM) juga pelanggan.
f. Kewirausahaan adalah sebuah profesi
Pilihan, baik itu menjadi pekerja (employee) atau berwirausaha haruslah bersikap profesional.
Untuk itu, menjadi wirausaha juga merupakan sebuah profesi sebagai pilihan hidup yang harus
dilakukan secara profesional dalam arti jujur, terbuka, komitmen, konsisten, tepat janji, tanggung
jawab, tahu batas hak-haknya, mengerti etika profesi, dan berdisiplin.

g. Kewirausahaan adalah naluri

3
Kewirausahaan itu membutuhkan naluri untuk menemukan sebuah peluang dan ide bisnis
yang akhirnya menjadi sebuah bisnis yang sukses. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa
wirausaha yang sukses pasti mempunyai naluri yang kuat tentang kewirausahaan.

h. Kewirausahaan adalah mimpi (cita-cita) seseorang


Kewirausahaan juga merupakan cita-cita yang terpendam sejak Anda masih kecil, remaja atau
dewasa. Contohnya adalah Bill Gates yang bermimpi ingin mendapatkan uang atau penghasilan l
juta $ di usia 25 tahun. Dan mimpi itu benar-benar terwujud sebelum usia 25 tahun setelah ia
memilih menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup.

i. Kewirausahaan adalah pilihan hidup seseorang


Kewirausahaan adalah salah satu jalan hidup untuk sukses, walaupun harus melalui jalan yang
terjal, jatuh bangun, dan keringat bercucuran tetapi pada akhirnya bisa meraih kesuksesan.

Pengertian kewirausahaan menurut beberapa ahli ekonomi adalah sebagai berikut:


a. Menurut Robert D. Hisrich, kewirausahaan adalah proses kreatif untuk menciptakan sesuatu
yang bernilai lebih tinggi dengan mengoptimalkan segala daya upaya, seperti mencurahkan
waktu, dana, psikologis, dan penerimaan penghargaan atas kepuasan seseorang.
b. Menurut Peter F. Drucker (1996), kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.
c. Menurut Stephen Robins (1996), kewirausahaan adalah proses mengejar berbagai peluang
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi.
d. Menurut Salim Siagian, kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan
memberikan respon positif kepada peluang untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri
dan pelayan yang lebih baik kepada pelanggan/masyarakat, serta menciptakan dan
menyediakan produk yang lebih bermanfaat dengan menerapkan cara kerja yang lebih
efesien dan efektif, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas, inovasi, dan
kemampuan manajemen.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah


kemampuan seorang manajer risiko (risk manager) dalam mengoptimalkan segala sumber daya
yang ada, baik itu materiil, intelektual, waktu, dan kemampuan kreativitasnya untuk
menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain.

C. Tujuan Kewirausahaan

Tujuan kewirausahaan bagi Anda dan dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan bekal masa depan Anda agar menjadi terampil. Pendidikan saja tidak cukup
menjadi bekal untuk masa depan, dibutuhkan keterampilan dan keahlian sebagai kontribusi
bagi perusahaan ataupun menjalankan suatu usaha.
2. Mempersiapkan Anda agar memiliki kecakapan untuk berkarir di bidang apapun.
Kewirausahaan dapat diterapkan di semua bidang pekerjaan dan kehidupan.
3. Memberikan ilmu untuk bertahan hidup dan mencari nafkah bila Anda terkena PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja).
4. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif serta kemakmuran bangsa
Indonesia.
5. Mewujudkan kesuksesan di dunia kerja atau usaha mandiri melalui kewirausahaan.
6. Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah.
7. Membuat Anda berprestasi di sekolah.
8. Membudayakan sikap unggul, berperilaku positif, dan kreatif.

4
D. Perkembangan Kewirausahaan

Sebelum abad pertengahan

Abad pertengahan
Perkembangan
Abad/era industri
Kewirausahaan
Abad 19 dan 20

Abad 2l
Perkembangan kewirausahaan diuraian sebagai berikut.

1. Kewirausahaan sebelum abad pertengahan


Pada masa ini, wirausaha adalah contractor, yaitu pemborong/orang yang melakukan
kesepakatan kerja atas sejumlah pekerjaan yang ditentukan sebelumnya dengan kompensasinya,
yaitu sejumlah uang dengan segala risiko yang ditanggung oleh penerima kontrak. Oleh sebab
itu, wirausaha di masa ini disebut risk taker (pengambil risiko) atas sebuah kesepakatan.
Karakteristik kewirausahaan pada masa ini mengandung tiga hal pokok, yaitu sebagai berikut:
a. Bersifat kesepakatan kerja dengan uang sebagai kompensasinya.
b. Ada unsur risk taker (pengambilan risiko) karena situasi dan kondisi yang belum diketahui
sebelumnya. Pada saat itu, tempat, keadaan, cara menuju ke suatu tempat, dan transportasi
bersifat baru dan belum diketahui oleh pengambil risiko.
c. Hasilnya dijual ke pihak yang menyepakati kontrak. Jadi ada unsur untung bila hasilnya besar
dan rugi bila hasilnya tidak sesuai serta ada unsur spekulasi di dalamnya.

2. Kewirausahaan pada abad pertengahan (sebelum abad 17)


Abad pertengahan merupakan era agro (pertanian massal). Pada masa ini, wirausaha adalah
orang yang mampu mengendalikan, mengatur, dan mengoptimalkan sumber daya dalam sebuah
proyek yang dikuasai untuk mendapatkan suatu imbalan tertentu dalam konsep produksi.
Sebelum abad pertengahan belum ada konsep produksi sedangkan pada abad pertengahan sudah
ada konsep produksi. Inilah yang membedakan kewirausahaan pada abad pertengahan dengan
masa sebelumnya.

3. Kewirausahaan pada abad/era industri


James Watt telah merubah era pertanian ke era industri dengan ditemukannya mesin uap di
Inggris. Wirausaha (entrepreneur) lain, yaitu Alexander Graham Bell, selain karyanya dalam
teknologi telekomunikasi (telepon), ia juga menyumbangkan kemajuan penting dalam teknologi
penerbangan dan hidrofoil. Kewirausahaan semakin berkembang setelah ditemukannya pesawat
terbang oleh Wright bersaudara. Dalam era industri, wirausaha adalah orang yang berani
mengambil risiko (risk taker) dan walaupun tidak punya modal uang (capital) tetap berani
melakukan kesepakatan untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu dengan memberdayakan
semua sumber dayanya, bekerja sama dengan para pemilik modal. Hal inilah yang membedakan
kewirausahaan pada era industri dengan abad pertengahan, yaitu pada aspek strategi dalam
penyediaan modal. Pada masa ini, kewirausahaan disebut juga join venture capital di mana salah
satu pihak sebagai intelectual capital (penyumbang ide/gagasan/pikiran) dan pihak lainnya
sebagai equity capital (penyandang dana).

5
4. Kewirausahaan pada abad 19 dan 20
Pada masa ini, wirausaha adalah orang yang mempunyai pengalaman, keahlian, dan
kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah usaha, baik dari awal atau yang sudah berjalan
untuk tujuan pribadi, yaitu kemakmuran. Pada abad 20 terdapat unsur kemampuan dan
keberanian menanggung semua risiko baik modal, waktu, dan nama baik yang tidak ada di era
sebelumnya. Di era industri bersifat modal gabungan (venture capital) tetapi di abad 20 belum
tentu demikian. Kewirausahan dapat dilakukan sendiri/individu atau bersifat kerja sama
(partnership).

5. Kewirausahaan pada abad 2l


Pada abad 21, kewirausahaan sudah lebih dari sekedar mengorganisasi, karena dapat terdiri
dari pencipta (creator), pemodal (inventor), dan pelaku inovasi (innovator). Pada masa ini,
kreativitas wirausaha menjadi tulang punggung sebuah bisnis.
Dengan demikian, dapat diuraikan dengan rinci bahwa kewirausahaan merupakan ilmu
yang menggabungkan sumber daya yang dimiliki seperti pengalaman hidup, latar belakang
pendidikan, jaringan pertemanan (network), informasi yang diterima, kejadian-kejadian setiap
hari, dan dana baik itu berupa uang atau aset untuk dikelola dengan segala risiko yang
diperhitungkan dengan matang oleh manajer risiko (risk manager), yang digunakan sebagai
modal dalam berkreasi dan berinovasi serta menciptakan perubahan dan produk yang dapat
berguna bagi dirinya dan masa depannya.

E. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Internal
Ruang Lingkup
Kewirausahaan
Eksternal

Ruang lingkup kewirausahaan terbagi atas 2 macam, yaitu:


1. Ruang lingkup internal
a. Dalam kehidupan sehari-hari: untuk keluar dari kesulitan, untuk tetap bertahan hidup,
mendapatkan penghasilan, dan mengatasi keterbatasan.
b. Dalam bekerja: untuk meraih kesuksesan dalam karir.
c. Dalam keluarga: untuk menjadi lokomotif ekonomi keluarga.

2. Ruang lingkup eksternal


a. Dalam dunia usaha: untuk menjadi wirausaha yang sukses.
b. Dalam dunia masyarakat: untuk menjadi contoh orang yang sukses dan menjadi teladan
bagi lingkungan, RT (Rukun tetangga), RW (rukun warga), dan juga membantu orang
lain mendapatkan nafkah bagi keluarganya.
c. Dalam kenegaraan: untuk membantu program pemerintah dalam mengurangi tingkat
pengangguranyang tinggi dan membantu mengatasi pengentasan kemiskinan, serta
menjadi lokomotif kemajuan ekonomi suatu negara.

F. Karakteristik Wirausaha
…yang mandiri
Karakteristik …dalam kehidupan sehari-hari
Wirausaha
…di lingkungan sekolah

6
1. Karakteristik wirausaha yang mandiri
Karakteristik wirausaha yang baik akan membawa Anda ke arah kebenaran, keselamatan,
serta meningkatkan derajat dan martabat. Seorang wirausaha harus dapat bekerja sama dengan
lingkungan, keluarga, teman, atasan, bawahan, guru, sehingga akan terbentuk kebiasaan-
kebiasaan yang positif yang akan menjadi sebuah karakter.
Karakteristik wirausaha mandiri yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan adalah sebagai
berikut.
a. Kerja keras dan kerja cerdas.
b. Disiplin dan percaya diri.
c. Berwatak baik dan luhur.
d. Berpikiran prestatif dan tidak mau menjadi orang yang biasa saja.
e. Mandiri dan realistis.
f. Komitmen yang tinggi dan konsisten.
g. Dapat mengendalikan emosi (strong emotional attachment).
h. Tidak ingkar janji dan tepat waktu.
i. Berpikiran positif dan bertanggung jawab.
j. Bisa bekerja sama dengan orang lain dan disukai.
k. Memperhitungkan risiko yang akan terjadi dan tidak gegabah.
l. Tahu kebutuhan orang lain, peka serta intuitif.
m. Bisa membangun tim dan bekerja dalam tim.
n. Seorang motivator yang hebat untuk diri sendiri dan orang sekitarnya.
o. Selalu berpikir ada jalan keluar (problem solver).
p. Mempunyai keinginan berprestasi tinggi (high achiever) serta tidak cepat merasa puas diri.
q. Bisa merencanakan, bisa bertindak, dan mengerjakannya.
r. Visioner atau berpandangan jauh ke depan.
s. Punya integritas yang tinggi (tidak plin-plan).
t. Punya determinasi (keteguhan hati) yang tinggi dan kuat dalam prinsip.
u. Total dalam bekerja dan tidak mau setengah-setengah atau seenaknya saja.

Agar lebih jelas lagi, simak uraian berikut ini tentang karakteristik wirausaha menurut
Bygrave seorang pakar kewirausahaan yang terkenal dengan 10 D.
a. Dream (mimpi)
Tidak ada wirausaha yang tidak punya mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi
dan misi ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkannya.
b. Decisiveness (ketegasan)
Seorang wirausaha itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan
tidak bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan dan
ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
c. Doing (bertindak)
Wirausaha tidak suka menunda pekerjaan dan selalu menindaklanjuti keputusan yang telah
dibuat, mempunyai kecepatan dan tenaga ekstra dalam bertindak dibanding yang lain.
d. Determination (ketetapan hati/kebulatan tekad)
Seorang wirausaha mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi
sehingga tidak pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan.
e. Dedication (pengabdian)
Seorang wirausaha yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya,
karena dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya.
f. Devotion (kecintaan/kesetiaan)
Bisnis akan menyita banyak waktu, pikiran, tenaga, energi, fokus, dan semangat seorang
wirausaha, sehingga Ia harus mencintai pekerjaannya dan pandai membagi waktu.
g. Details (terperinci)

7
Untuk mencapai kesuksesan, wirausaha harus berpikir detail (terperinci) karena ketika
menjalankan usaha, aspek keuangan dan perencanaan strategi memerlukan pemikiran secara
detail.
h. Destiny (nasib)
Wirausaha membutuhkan keberuntungan dan ia harus mulai berusaha untuk memprediksi
kapan keberuntungan itu dating menghampirinya, TIME (time, intuition, momentum, effort)
adalah waktu keberuntungan. Keberuntungan membutuhkan Timing (waktu yang tepat),
Intuition (intuisi/gerak hati yang terus dilatih), Momentum (saat yang tepat), dan Effort (usaha
agar timing, intuition, momentum, dan effort dapat terjadi bersamaan).
i. Dollars (materi/uang)
Seorang wirausaha sangat memperhitungkan nilai waktu, tenaga, pikiran, strategi, dan usaha
ditinjau dari nilai mata uang, tetapi hindari menjadi seorang wirausaha yang materialis karena
itu berbahaya.
j. Distribute (menyalurkan/mendistribusikan)
Wirausaha yang baik selalu berorientasi untuk memberi dan mendistribusikan kesuksesannya,
filosofinya, kepemilikannya, ilmunya, uang yang dimilikinya untuk kesejahteraan para
karyawan dan tentunya mendistribusikan kemampuan, ide, saran dan inspirasi kreatifnya
untuk membantu mengembangkan bisnis, agar pelanggannya senantiasa setia dan selalu
membeli barang dan jasa.

2. Karakteristik wirausaha dalam kehidupan sehari-hari


Banyak orang membiarkan dirinya hanyut dalam situasi, kondisi, pola pikir, paradigma, dan
tingkah laku sehari-hari dari lingkungan ia berada, sehingga tidak terasa pikirannya telah
terkontaminasi oleh hal-hal yang dilihat, didengar, diketahui, dan dikenalnya dari lingkungan
tersebut.
Sebagai contoh, Andi adalah seorang sarjana teknologi lulusan dari universitas ternama dan
Doni adalah lulusan SMA/SMK dari sekolah biasa saja. Setelah lulus mereka berdua belum
mendapat pekerjaan, namun pola pikir Andi kurang percaya diri, kurang ulet, kurang tekun,
maunya cepat sukses, dan tidak kreatif. Berbeda dengan Doni, walaupun hanya lulusan
SMA/SMK tetapi Doni mempunyai karakteristik ulet, tekun, orientasi kerja dan hasil yang
tinggi, berpikiran maju, tidak mau santai-santai, berani menerima tantangan, jujur, dan terbuka.
Ketika belum mendapatkan pekerjaan keduanya terpaksa menjadi tukang ojek. Saat Doni
menerima pelanggan ia melayani dengan jujur, sungguh-sungguh, baik, dan ramah. Sedangkan
Andi beranggapan tukang ojek adalah jasa mengantar orang, jadi hanya mengantar saja. Dalam
pikiran Andi tidak ada peluang dari bekerja sebagai tukang ojek.
Suatu ketika ada seorang penumpang yang menghampiri mereka berdua. Karena
berpenampilan seadanya maka Andi berpikir negatif, yaitu pasti tidak ada uang sehingga
penumpang itu diberikan kepada Doni untuk mengantarnya karena meminta upahnya rendah.
Dalam perjalanan Doni mengajaknya bicara dan menawarkan diri untuk membantu
mendistribusikan dan mengembangkan pasar penjualan telur yang sedang dikelola
penumpangnya. Karena Doni mau dan terus belajar maka semakin luas pengetahuan,
keterampilan, dan wawasanya hingga Doni tidak lagi bekerja sebagai tukang ojek. Dalam
pekerjaan barunya itu, Doni menganalisa risiko dan yakin ada kelebihan uang untuk menutupi
biaya hidup dan transportasi, sehingga Doni meminta sedikit upah untuk menutupi biaya
operasional dan kehidupannya. Akhirnya kesepakatan terjadi dan Doni telah menjadi individu
entrepreneur yang mulai menapaki karir kehidupan yang baru yaitu wirausaha. Selang beberapa
tahun, ia berjumpa lagi dengan Andi yang ternyata masih menjadi tukang ojek.
Sebuah perbedaan cara pandang, sikap, perilaku, dan karakteristik kewirausahaan dari Doni
yang tidak dimiliki oleh Andi membuat jalan hidup, karir, kehidupan dan masa depan mereka
jadi berbeda jauh. Dengan demikian, gagasan hanyalah bibit untuk dituai, untuk memperoleh
hasilnya membutuhkan kerja keras, ketekunan, serta strategi.

8
Kegagalan dan keberhasilan seseorang tidak ditentukan dari pengetahuan saja, tetapi juga
ditentukan dari:
a. karakter (sikap, perilaku, dan mental) yang lebih maju,
b. cara menyikapi kegagalan,
c. pemikiran yang jauh ke depan,
d. lingkungan sehari-hari,
e. bagaimana Anda bertindak, dan
f. kreativitas.
Ada beberapa jenis kemampuan yang diperlukan dalam kewirausahaan, yaitu sebagai berikut:
a. Kemampuan mengatasi masalah mental diri Anda (emotional attachment) dan kecerdasan
spiritual (spiritual quotient).
b. Kemampuan menarik sisi positif dan hikmahnya.
c. Kemampuan mencari modal dan rekan (partner).
d. Kemampuan merumuskan visi dan misi serta tujuan usaha.
e. Kemampuan memotivasi diri.
f. Kemampuan berinovasi.
g. Kemampuan untuk mengatur waktu kerja.

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik kewirausahaan sangat penting dan mempunyai


dampak positif bagi perkembangan karir Anda dan terbukti merupakan salah satu jalan untuk
sukses.

3. Karakteristik Wirausaha di Lingkungan Sekolah


Di sekolah dan dalam proses belajar, Anda juga memerlukan karakteristik kewirausahaan
untuk meraih prestasi akademis. Bila mata pelajaran dijadikan jenis pekerjaan dan belajar adalah
proses bekerja, maka ujian atau ulangan atau tes adalah tantangan yang harus dihadapi untuk
segera dilewati. Untuk itu, karakteristik kewirausahaan dibutuhkan dalam proses belajar untuk
meraih prestasi, karena prestasi adalah kesuksesan Anda dalam menuntut ilmu di sekolah dan
guru adalah mentor (pembimbing) Anda. Jadi, Anda harus berusaha keras meraih prestasi atau
seumur hidup Anda akan sulit mengejar impian Anda.

G. Sikap dan Perilaku Wirausaha


Sikap dan perilaku seorang wirausaha tentu berbeda dengan sikap dan perilaku yang bukan
wirausaha (pekerja dan pengangguran).
Simak uraian berikut tentang sikap dan perilaku wirausaha.
1. Sikap Wirausaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sikap adalah perbuatan dan sebagainya
yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan. Pengertian lainnya sikap adalah respon
individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cetcaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan
kesulitan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap wirausaha adalah respon, cara
pandang, dan pola pikir (mind set) individu terhadap hal yang dihadapinya, seperti rasa takut,
kesulitan, cobaan, kritikan, saran, tekanan, dan hambatan dalam menjalankan usaha.
Sikap wirausaha, antara lain sebagai berikut:
a. Selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking).
b. Berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju. dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah
berlalu (think of the future, not the past).
c. Tidak gentar saat melihat pesaing (competitor), namun justru bersyukur mempunyai pesaing,
karena dengan adanya pesaing, Anda dapat terus berkembang dan berusaha untuk tetap
bertahan (survive). Pesaing ikut membantu membesarkan usaha Anda, tanpa pesaing bisnis
Anda akan stagnan (mandek) atau tidak mengalami perubahan.
d. Selalu ingin tahu, membuat Anda selalu mencari jalan keluar untuk maju.
9
e. Ingin memberi yang terbaik untuk orang lain.
f. Penuh semangat dan berjuang keras hingga menimbulkan pengaruh yang baik untuk
sekelilingnya.
Kesuksesan itu menular ke lingkungan karena ada motivasi di dalamnya. Kemiskinan pikiran
juga berdampak buruk bagi lingkungan karena dapat membuat demotivasi (turun motivasinya).
Dengan demikian, Anda harus berteman dengan orang sukses agar Anda bisa bersikap yang
sama.

2. Perilaku Wirausaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku adalah tanggapan atau reaksi
individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa, perilaku wirausaha adalah langkah dan tindakan yang dilakukan untuk menghadapi dan
menyiasati pekerjaan sehari-hari.
Perilaku wirausaha dibagi menjadi lima kelompok, yaitu sebagai berikut.

a. Perilaku wirausaha secara individu


1) Teguh pendiriannya.
2) Selalu yakin dengan apa yang dikerjakan dan dilakukan, sehingga kadang cenderung
keras kepala tetapi sebenarnya hanya mempunyai konsep dan alasan yang kuat dalam
melakukan sesuatu.
3) Berperilaku profesional dalam arti memiliki tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin,
berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, jujur, dan terbuka.
4) Optimis dalam segala perilaku yang dilakukan.
5) Berpikir positif ketika mendengar serta menanggapi cemoohan pihak lain. Anggap hal itu
sebagai tantangan yang memotivasi diri untuk mewujudkan semua cita-cita.
6) Tidak gegabah dan penuh dengan rencana dalam setiap tindakan (visioner).
7) Selalu berorientasi mencari jalan keluar, sehingga berpikir kreatif dan inovatif untuk
menemukan solusinya. Serta yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

b. Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan


1) Berpenampilan rapi dan disukai oleh setiap orang.
2) Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya.
3) Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang baik.
4) Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan pelanggannya.
5) Pandai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak orang yang senang
dengannya.

c. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan


1) Orientasi pada tujuan dan tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna.
2) Gila kerja (workaholic) dan bekerja dengan baik sehingga segala sesuatunya ingin
sempuma (perfectionist).
3) Tidak suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat menyelesaikan pekerjaan.
4) Haus akan prestasi sempurna (excellence).
5) Tuntas dalam mengerjakan tugas.
6) Energik atau penuh semangat dalam bekerja dan mengerjakan tugas.
7) Sangat menyukai pekerjaan yang baru dan menantang.
8) Kreatif dan inovatif sehingga selalu mempunyai ide-ide yang cemerlang dan mampu
keluar dari tekanan.

d. Perilaku wirausaha dalam menghadapi risiko


1) Mengevaluasi risiko dan dampaknya terlebih dahulu.
2) Mencari keputusan yang tepat dan optimal.

10
3) Tidak takut terhadap risiko karena mempunyai intuisi yang kuat.
4) Waspada dan antisipatif/tanggap sehingga selalu berperilaku proaktif.

e. Perilaku wirausaha dalam kepemimpinan (leadership)


1) Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan.
2) Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lain.
3) Membuat karyawan tenang dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya.
4) Mempunyai karisma dan berjiwa besar.

3. Keterampilan Wirausaha
Untuk sukses di dunia usaha, seorang wirausaha itu harus cerdas dan terampil, tidak hanya
tahu ilmu kewirausahaan saja tetapi juga harus terampil menggunakannya serta kreatif dalam
setiap usahanya. Keterampilan yang perlu dimiliki wirausaha, antara lain sebagai berikut:
a. Keterampilan manajerial (managerial skill)
Keterampilan manajerial digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengorganisasi
suatu pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
b. Keterampilan konseptual (conceptual skill)
Keterampilan dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep dan visi serta misi agar
memiliki arah yang jelas.
c. Keterampilan mengelola sumber daya manusia (human skill)
Keterampilan memahami orang lain, berempati, berkomunikasi, memotivasi, memberi contoh
dan menjadi teladan bagi orang lain serta berhubungan baik dengan pelanggan merupakan
perwujudan dari keterampilan menggelola sumber daya manusia.
d. Keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan (decision making skill)
Proses menuju kesuksesan tidak pernah luput dari masalah. Oleh karena itu, salah satu
keterampilan yang harus dimiliki adalah keterampilan mengambil keputusan yang tepat.
e. Keterampilan mengelola waktu (time management skill)
Pada umumnya, jam kerja Anda terbatas sampai 12 jam dan sisanya digunakan untuk
kepentingan lain. Untuk mewujudkan rencana kerja yang padat, Anda harus pandai mengelola
waktu secara efektif dan eflsien agar memperoleh hasil yang optimal.
f. Keterampilan teknis (technical skill)
Setiap jenis usaha pasti memiliki keterampilan teknis yang diperlukan sebagai keterampilan
intinya (specialist skill), contoh:
1) Usaha restoran perlu keterampilan memasak.
2) Usaha konveksi perlu keterampilan mendesain dan menjahit.
3) Usaha distribusi perlu keterampilan menjual dan memasarkan
4) Usaha servis komputer perlu keterampilan mengenai komputer.

H. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha


Sebuah inspirasi yang bermanfaat bagi Anda tentang konsep dan strategi dalam menjalankan
usaha sangat tergantung pada bagaimana Anda menyikapi, menarik sisi positifnya, serta
mewaspadai dan melakukan tindakan proaktif dan antisipatif atas faktor-faktor keberhasilan
usaha.
Simak uraian berikut tentang faktor keberhasilan dan kegagalan suatu usaha.

1. Faktor Keberhasilan Wirausaha


Faktor keberhasilan usaha seorang wirausaha bukan hanya dilihat dari seberapa keras Anda
bekerja, tetapi seberapa cerdas Anda melakukan dan merencanakan strategi serta
mewujudkannya. Jadi, Anda harus menjadi wirausaha yang cerdas (smart entrepreneur). Tetapi
ada makna tersendiri tentang smart entrepreneur (wirausahawan yang cerdas), yaitu SMART
(Strategic thinker, Motivator, Ambitious, Risk manager, dan Totalitas).
11
Baca baik-baik uraian berikut ini:
a. Strategic thinker
Seorang wirausaha merupakan strategic planner (pembuat rencana strategis) yang andal, yang
bekerja tidak hanya dengan otot saja tetapi juga dengan menggunakan otak. Jadi, hindari
bermodal nekat saja.
b. Motivator
Wirausaha merupakan motivator bagi dirinya. Bila mengalami kegagalan ia akan selalu
bangkit dari kegagalan (pantang menyerah) serta menjadi motivator yang andal bagi tim dan
karyawannya.
c. Ambitious
Seorang wirausaha juga harus punya ambisi yang baik. Sedangkan ambisi yang buruk adalah
target waktu yang kurang realistis atau ingin cepat (instan), sehingga cenderung
menghalalkan segala cara, yang penting mencapai target dan cepat sukses. Dengan ambisi
yang tepat maka Anda mempunyai semangat dan keinginan yang kuat untuk mewujudkannya.
d. Risk manager
Wirausaha bukan hanya risk taker (pengambil risiko) tetapi juga seorang risk manager
(manajer risiko) bagi dirinya dan usahanya. Manajer risiko berarti tidak boleh gegabah dan
terburu-buru. Manajer risiko harus cermat, taktis, cerdas, dan jeli membaca risiko dan peluang
sehingga ia akan memilih risiko yang optimal (paling menguntungkan) bagi perusahaannya.
e. Totalitas
Seorang wirausaha harus total dalam mengerjakan sesuatu dan total membangun usahanya
serta pantang mundur ke belakang. Bekerja secara total dengan full commitment
(berkomitmen tinggi) pada usahanya, benar-benar mencintai usahanya. Untuk itu ia berusaha
agar usahanya tidak jatuh dan gagal.

Adapun faktor-faktor keberhasilan wirausaha, antara lain:


a. Faktor peluang
Banyak peluang emas tetapi belum tentu tepat untuk Anda, karena peluang emas itu harus ada
keselarasan, keserasian dan keharmonisan antara Anda, bisnis, pasar, kondisi, situasi, dan
perilaku pasar sehingga Anda dapat menemukan peluang emas yang tepat untuk Anda.

b. Faktor manusia (SDM)


Setidaknya ada lima faktor kesuksesan operasional usaha, yaitu:
1) Strategic planner (pembuat rencana)
Untuk membuat perencanaan yang matang membutuhkan SDM (sumber daya manusia)
yang berkualitas. Dengan demikian pembuat rencana (strategic planner) merupakan
faktor sumber daya manusia (SDM) yang perlu disiapkan pertama kali.
2) Great mananager (manajer yang hebat)
Untuk melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan perencanaan serta kreatif
dalam mengatasi masalah membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang andal, yaitu
manajer yang hebat.
3) Controller (pengatur/pengawas)
Quality control (pengawas kualitas), financial control (pengawas keuangan) serta
supervisor (pengawas) sangat diperlukan untuk mengawasi suatu pekerjaan agar sesuai
dengan perencanaan dan target yang telah ditetapkan.
4) Marketer (pemasaran) dan seller (penjual)
Untuk mengembangkan suatu usaha dibutuhkan orang yang hebat dalam memasarkan
dan menjual, yaitu marketer (pemasar) dan seller (penjual). Faktor sumber daya manusia
(SDM) merupakan lokomotif sebuah usaha atau bisnis. Dengan demikian, Anda adalah
factor keberhasilan sebuah usaha.
5) Leadership (kepemimpinan)

12
Tidak akan ada kesuksesan bila tidak mempunyai pemimpin yang hebat. Dengan
demikian, faktor utama keberhasilan usaha adalah sumber daya manusia (SDM).

c. Faktor keuangan
Hindari berpikir bahwa bisnis tanpa keuangan/arus kas (cash flow) yang lancar itu bisa
berhasil. Arus kas itu bagaikan aliran darah dalam tubuh Anda. Bila arus kas tidak mengalir
maka bisnis pasti akan berhenti dan mati.
Jadi faktor keuangan juga sangat penting bagi kelangsungan usaha. Contohnya:
1) Pengendalian biaya dan anggaran (budget).
2) Pencairan dana modal kerja, dana investasi, dan dana lainnya.
3) Perencanaan dan penetapanharga produk, perincian biaya, dan laba rugi.
4) Perhitungan rasio keuangan sehingga risiko keuangan bisa dikendalikan dengan baik,
seperti rasio kecukupan modal, rasio likuiditas, dan rasio hutang vs modal.
5) Struktur biaya seperti margin (batas) kontribusi, laba berbanding penjualan, dan biaya
berbanding penjualan.

Untuk kelancaran usaha perlu dibuat dan diterapkan hal berikut ini, antara lain:
1) Semua data transaksi dicatat dalam pembukuan.
2) Pisahkan antata harta pribadi dan keuangan usaha.
3) Catat semua uang masuk dan uang keluar.
4) Periksa keabsahan semua bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan uang.
5) Buat perincian gaji yang baik (termasuk gaji pemilik usaha).
6) Buatlah anggaran dari semua aspekkeuangan dan bandingkan dengan realisasinya, lalu
lakukan analisa.

d. Faktor organisasi
Organisasi usaha sebaiknya tidak statis tetapi dinamis, kreatif', dan berwawasan ke depan.
Organisasi sangat penting untuk karyawan dan Anda. Adapun hal-hal yang perlu diketahui
dan dilaksanakan oleh karyawan adalah sebagai berikut.
1) Jenis pekerjaan yang harus dilakukan.
2) Batasan, uraian tugas, wewenang, hak, dan tanggung jawab.
3) Hubungan pekerjaan dengan rekan kerja.
4) Batasan yang jelas antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain.
5) Terjalinnya hubungan yang berkesinambungan dan kedekatan antara karyawan yang satu
dengan yang lain.

Organisasi akan menguntungkan dan menjadi faktor kesuksesan sebuah usaha apabila:
1) Ada jalur komunikasi yang jelas antara karyawan dan atasan.
2) Sistem pertanggungjawabannya jelas.
3) Deskripsi pekerjaannya (job description) jelas.
4) Hubungan yang tegas antarkaryawan.
5) Karyawan mengetahui tugasnya masing-masing.
6) Ada keteraturan dalam bekerja.
e. Faktor perencanaan
Bekerja tanpa rencana berarti berjalan tanpa tujuan yang jelas. Jadi sudah pasti rencana
adalah faktor penting dalam sebuah usaha. Contohnya:
1) Perencanaan visi, misi, strategi jangka pendek, dan strategi jangka panjang.
2) Perencanaan operasional dan program-program pemasaran.
3) Perencanaan produk.
4) Perencanaan informasi teknologi.
5) Perencanaanpendistribusianproduk.
6) Perencanaan jumlah produk yang akan dijual.

13
f. Faktor pengelolaan usaha
Semua faktor diatas adalah soft plan success factors (factor-faktor keberhasilan
wirausaha), tetapi Anda juga membutuhkan action your plan as well as your dream (tindak
lanjut dari rencana Anda sebaik mimpi Anda). Itulah pentingnya pengelolaan usaha, yaitu
sebagai berikut.
1) Menyusun organisasi.
2) Mengelola sumber daya alam (SDM).
3) Mengelola aset.
4) Membuat jadwal usaha dan kegiatan.
5) Menetapkan jumlah tenaga kerja.
6) Mengatur distribusi barang.
7) Mengendalikan persediaan barang.
8) Mengendalikan mutu produk.
Dalam mengelola usaha, ada 3 faktor penting operasional yang dibutuhkan oleh wirausaha
cerdas, yaitu sebagai berikut.
1) Quality (kualitas): mutu produk, mutu operasional, dan mutu pelayanan harus baik.
2) Time (waktu): waktu penyelesaian produk, waktu pekerjaan, waktu perbaikan juga penting
dan menunjang mutu produk
3) Cost (biaya): mutu yang baik memerlukan biaya, tetapi biaya yang tinggi juga belum tentu
menghasilkan mutu yang baik.
Ketiga faktor operasional tersebut, yaitu quality, cost, dan time (QCT) harus harmonis,
seimbang, sesuai tujuan dan target, serta bersinergi. Tanpa itu maka tidak akan menghasilkan
produk yang baik.

g. Faktor pemasaran dan penjualan


Pemasaran dan penjualan adalah lokomotif bagi divisi/bagian lainnya seperti keuangan,
personalia, produksi, distribusi, logistik, dan pembelian. Faktor pemasaran dan penjualan
sangat penting bagi kelancaran usaha. Banyak usaha yang gagal karena hanya mementingkan
bagiannya saja dan lupa bahwa pemasarannya belum berjalan dengan baik.
h. Faktor administrasi
Tanpa pencatatan, dokumentasi, pengumpulan data, dan pengelompokan data administrasi
yang baik, strategi, taktik, perencanaan, pengembangan, program-program, dan arah
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik, karena akan dilakukan berdasarkan feeling
(perasaan) Anda saja. Ini akan berbahaya dan menjadi penghalang kesuksesan wirausaha.
Dengan demikian, faktor administrasi penting untuk diperhatikan.

i. Faktor peraturan pemerintah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya (poleksosbud)


Faktor peraturan pemerintah dan poleksosbud besar pengaruhnya karena wirausaha juga
berhubungan dengan hal-hal berikut ini.
1) Peraturan pemerintah dan peraturan daerah seperti pajak, retribusi, dan pendapatan daerah.
2) Legalitas dan perijinan.
3) Situasi ekonomi dan politik.
4) Perkembangan budaya lokal yang harus diikuti.
5) Lingkungan sosial yang berbeda di setiap daerah.

j. Faktor catatan bisnis


Banyak usaha yang sulit dan tidak berkembang hanya karena Anda tidak tahu sudah sejauh
mana bisnis Anda berjalan. Catatan usaha atau bisnis akan membuat Anda tahu sudah sejauh
mana Anda menjalankan usaha, sampai dimana, mengapa sampai di sini, apa yang
menyebabkan Anda mengalami ini.
Contoh catatan bisnis, sebagai berikut:
1) Keuangan: neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahan modal.

14
2) SDM dan personalia: jenis posisi dan bagian, jumlah karyawan, golongan profil, dan
tingkat produktivitas.
3) Pemasaran: omzet, kontribusi produk, pasar, area, wilayah, konsumen, lokasi, pembelian,
dan penjualan.
4) Produksi: stok, jumlah produksi, posisi produksi, dan kualitas.

2. Faktor Kegagalan Wirausaha


Tidak ada wirausaha yang tidak pernah mengalami kegagalan dan wirausaha yang sukses
selalu bangkit dari setiap kegagalan yang dialaminya. Apabila wirausaha itu berhenti mencoba
lagi maka wirausaha tersebut telah gagal dalam usaha.
Faktor kegagalan wirausaha, yaitu sebagai berikut:
a. Tidak pernah/jarang membuat perencanaan usaha secara tertulis
Apapun usaha Anda, rencanakan dengan baik. Banyak usaha yang tiba-tiba tutup
dikarenakan tidak mempunyai perencanaan yang jelas. Keuntungan membuat rencana usaha,
antara lain:
1) Sebuah rencana usaha akan membuat energi Anda terpusat pada satu tekad untuk
mewujudkannya dengan segala upaya
2) Dapat mengukur kinerja usaha Anda.
3) Menjadi pedoman dalam langkah-langkah usaha.
4) Dengan rencana usaha. Anda bisa mencari rekan bisnis dan investor karena punya
perencanaan ke depan.

b. Usaha yang dijalankan bertentangan dengan pendidikan, latar belakang, pengalaman,


atau kesukaan wirausaha
Usaha itu seperti pasangan jiwa, sehingga bila hati dan diri Anda tidak cocok dengan jenis
usahanya, sudah pasti terjadi penolakan dari dalam hati dan pikiran Anda. Semakin cocok diri
Anda dengan usaha Anda, maka rasa senang itu akan muncul dan akan melakukannya dengan
senang hati. Kreativitas bisa muncul dengan sendirinya bila Anda mencintai pekerjaan Anda.

c. Lokasi yang tidak tepat untuk usaha


Usaha membutuhkan lokasi dengan tingkat lalu lintas (traffic) yang tinggi sehingga nama
usaha Anda cepat dikenal, diketahui pelanggan, dan akan semakin populer. Lokasi adalah
salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha.
Pemilihan lokasi yang baik adalah sebagai berikut:
1) Dengan tingkat lalu lintas yang tinggi. Semakin ramai lalu lintasnya, maka potensi
berkembangnya, semakin tinggi.
2) Di tempat kerumunan (crowded place) karena peluang tumbuh akan muncul disaat
keramaian itu ada seperti mall atau pasar.
3) Memiliki lahan parkir yang luas.
4) Daerah yang terkenal.
5) Kecenderungan ramai dan bagus.
6) Mudah dilihat dan diakses orang.

d. Tidak memiliki specialist person (karyawan yang ahli)


Setiap usaha itu pasti mengandung unsur specialist person (karyawan yang memiliki
keahlian tertentu) yang menjadi factor penentu kualitas dan perkembangan perusahaan.
Contoh:
1) Restoran : Koki sebagai spesialis
2) Sekolah : Guru sebagai spesialis
3) Bengkel : Montir sebagai spesialis
4) Rumah sakit : Dokter sebagai spesialis

15
e. Perencanaan usaha tidak berorientasi ke depan
Usaha memerlukan perencanaan usaha yang berorientasi ke depan, baik perencanaan
jangka panjang atau jangka pendek, visi dan misi ke depan akan menentukan arah gerak
pertumbuhan perusahaan. Itulah pentingnya sebuah tujuan (goal) yang akan membentuk
seperti apa usaha Anda ke depan.

f. Tidak melakukan riset dan analisa pasar


Setiap usaha membutuhkan riset/penelitian dan analisa pasar. Usaha yang tidak melakukan
riset berarti usaha yang asal-asalan atau cerderung nekat sehingga mudah sekali jatuh karena
tidak ada link (hubungan) dengan pasarnya, dan ini tentu sulit berkembang.

g. Masalah legalitas dan perijinan


Usaha juga memerlukan ijin dan legalitas, baik itu ijin usaha, ijin domisili, SIUP (Surat Ijin
Usaha Perusahaan), atau HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) seperti merek dan nama
perusahaan. Bila tidak ada legalitas dan perijinan, usaha Anda suatu saat dapat disegel dan
dilarang beroperasi, hal ini tentu membahayakan.

h. Tidak kreatif dan inovatif


Innovative or die (mencari sesuatu yang baru atau usaha Anda akan mati) pasti akan
ditawarkan oleh pasar kepada usaha Anda. Kesulitan, hambatan, cobaan, tantangan dan
kegagalan akan Anda hadapi setiap saat. Jadi, bila Anda ingin tetap bertahan maka Anda
harus kreatif dalam mengatasi masalah yang ada menjadi sebuah manfaat dan harus inovatif
agar usaha Anda memiliki ciri khas, keunikan, nilai tambah, perbedaan (differentiation) yang
jelas dari pesaing dan juga akan membuat bisnis Anda mudah diingat oleh pelanggan. Dengan
demikian, kreativitas dan inovasi merupakan cara jitu untuk keluar dari tekanan persaingan.

i. Cepat puas diri


Hindari rasa cepat berpuas diri karena menurut kata-kata bijak "pesaing itu tidak pernah
tidur", maka teruslah berinovasi.

j. One man show or the boss (dominan)


Banyak wirausaha yang bermental bossy (seorang bos) yang cenderung one man show
(saya adalah segala-galanya). Dalam proses pengambilan keputusan, tidak ada yang berani
mengganggu gugat. Karyawan harus menuruti perintah, bukan diajak bekerja sama. Tipe ini
biasanya otoriter, merasa tidak pernah salah, dan bila ada masalah biasanya seperti
kebingungan atau panik sehingga dalam mengatasi masalah tidak mencari inti
permasalahannya dan mencari jalan keluarnya, sehingga banyak karyawan yang demotivasi,
semangat kerja keras menurun, bekerja hanya jika ada atasan dan santai jika atasan tidak ada,
dan bila ada masalah tidak ada yang bersedia bertanggung jawab. Usaha yang ditangani oleh
pemimpin tipe ini akan mengalami banyak kendala sehingga tingkat kegagalannya cenderung
tinggi.

k. Anggota keluarga ikut masuk ke dalamnya


Perusahaan keluarga memang memiliki kelemahan terutama bila istri/suami masuk
kedalam proses operasional dan ikut dalam pengambilan keputusan, padahal tidak mempunyai
kompetensi dalam bidangnya. Jadi tampak tidak jelas lagi dan kegagalan sering menghinggapi
usaha yang mempunyai masalah ini.

l. Kesulitan keuangan
Ini yang sebagian besar menghinggapi dan menjadi faktor kegagalan wirausaha, karena
adanya masalah keuangan berarti energi sebuah bisnis juga bermasalah sehingga berdampak
pada moral karyawan. Contoh masalah keuangan:

16
1) Masalah piutang macet yang terlalu besar sehingga aliran kas uang masuk mengalami
masalah.
2) Masalah pendapatan (omzet) yang tidak tumbuh, sedangkan biaya terus bertambah
sehingga menyebabkan masalah pada arus kas (cashflow) perusahaan.
3) Masalah biaya usaha yang terlalu besar dan tidak efisien.
4) Pendapatan (omzet) yang menurun drastis.
5) Terlalu banyak investasi pada gedung, kendaraan, rumah, dan lain-lain yang sulit dijual
kembali bila dibutuhkan.
6) Masalah korupsi, manipulasi dan sistem pengendalian keuangan yang tidak rapi dan
sistematis.
7) Uang pribadi yang dijadikan satu dengan uang perusahaan.

m. Terjadi bencana (force majeure)


Kegagalan usaha disebabkan karena bencana, baik itu bencana alam seperti gempa bumi
yang dapat merobohkan tempat usaha Anda, banjir, dan tanah longsor, ataupun bencana yang
disebabkan oleh kelalaian manusia seperti kebakaran yang menghanguskan sebuah pabrik.

Menurut Karakaya dan Kobu (1994), identifikasi penyebab kegagalan wirausaha dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Berkaitan dengan pasar
1) Waktu peluncuran produk kurang tepat.
2) Desain produk yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
3) Tidak mengikuti selera pasar.
4) Strategi distribusi yang tidak tepat.
5) Kemasan produk dan kualitasnya tidak sesuai dengan target pasamya.

b. Berkaitan dengan aspek keuangan


1) Harga terlalu mahal dan tidak terjangkau oleh pasar.
2) Aliran dana (cashflow) tidak lancar.
3) Piutang macet terlalu besar.
4) Hutang perusahaan terlalu besar dan tidak bisa mengembalikan kredit atau membayar
beban bunga.

c. Berkaitan dengan manajemen


1) Manajemen kualitas yang buruk.
2) Lemah dalam manajemen.
3) Konsep tim tidak dibangun dengan baik.
4) Lemah dalam proses produksi.

I. Mitos yang Salah tentang Kewirausahaan


Tidak ada hambatan yang bersifat genetik (keturunan) bagi seseorang untuk menjadi
wirausaha. Mc. Clelland (1966) mengatakan bahwa sifat wirausaha bukanlah terbentuk dari
keturunan namun karena lingkungan. Mc. Clelland juga mengatakan terdapat faktor-faktor
khusus dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor tersebut adalah nilai-nilai yang
ditanamkan oleh keluarga kepada anaknya, yaitu dorongan untuk maju dan berprestasi tanpa ada
tekanan yang dapat membentuk sifat kewirausahaannya. Hal inilah yang menjelaskan bahwa
keluarga memiliki peranan yang sangat besar bagi pembentukan sifat kewirausahaan seseorang.
Banyak pola pikir yang keliru dan telah tertanam puluhan tahun bahkan sudah turun-temurun
hingga menjadi sebuah mitos yang keliru. Mitos inilah yang sering ditanamkan oleh keluarga,
orang tua, dan lingkungan agar menjauhi profesi wirausaha. Mitos yang salah tersebut itu adalah
sebagai berikut.
17
1. Menjadi wirausaha yang sukses itu adalah bakat
Pendapat ini ada karena pada zaman dahulu hanya orang yang berani dan tidak takut saja yang
mau menjadi wirausaha. Namun, pendapat tersebut keliru karena menjadi wirausaha yang sukses
itu tergantung pada kemampuan mengatasi dan mengelola risiko. Jadi tidak benar bahwa menjadi
wirausaha itu harus karena bakat. Anda juga bisa, ada dua cara yang bisa dilakukan bila Anda
tidak punya keberanian yang besar untuk memulai menjadi wirausaha, antara lain:
a. Belajar untuk mengurangi risiko kegagalan, melalui uji coba (trial), dan ikut orang lain yang
telah sukses terlebih dahulu. Setelah Anda berani baru memulai usaha mandiri.
b. Membentuk the bussiness team skill (tim keterampilan usaha) agar menjadi bagian dari bisnis
yang baru dibentuk. Jadi, bagi Anda yang memiliki rasa takut, bisa menjadi anggota tim, dan
teman tim Anda yang ahli dibidangnya bisa menjadi pimpinan dan motor penggeraknya.

2. Menjadi wirausaha ini adalah faktor keturunan


Belum tentu seorang pedagang mempunyai anak yang menjadi pedagang juga, namun yang
pasti orang tua pedagang tersebut cenderung menginginkan anaknya menjadi pedagang. Bila si
anak akhirnya menjadi pedagang, dimungkinkan karena faktor lingkungan keluarga yang
membentuk sifat wirausahanya.

3. Menjadi wirausaha membutuhkan modal uang yang banyak


Ini merupakan mitos yang keliru karena modal bisa diperoleh dari mana saja, salah satunya
bekerja sama dengan pemilik modal atau meminjam uang ke bank.

4. Menjadi wirausaha itu harus mempunyai peluang emas dulu


Padahal peluang itu didapat setelah Anda meneliti, terjun ke lapangan, dan sering mengamati
pasar atau industri terlebih dahulu baru dihubungkan dengan personality (kepribadian) Anda.
Untuk itu, putuskan mencari jenis wirausaha yang akan digeluti, lalu temukan peluang emasnya.

5. Menjadi wirausaha itu harus nekad


Dikarenakan modal uang dan waktu itu terbatas, jadi kenekadan itu terkadang diperlukan,
tetapi nekad juga perlu alasan yang kuat. Selain Anda punya keberanian, Anda juga harus
membuat dahulu perencanaan, strategi, taktik, percobaan (trial), penelitian (survey), dan konsep
wirausaha.

J. Alasan Seseorang Tidak Berminat Menjadi Wirausaha


Mitos yang keliru sering menjadi penghalang dan menghalangi seseorang untuk mengambil
keputusan menjadi wirausaha. Banyak alasan cenderung dilontarkan hanya karena ingin
menutupi rasa takutnya yang berlebihan. Alasan-alasan ini sering dikeluarkan untuk menghibur
diri agar ia dibenarkan oleh alasan tersebut.
Hampir sebagian besar orang ingin menjadi sukses di kemudian hari. Namum ketika diminta
memilih, sebagian besar lebih memilih untuk menjadi pekerja yang sukses/top eksekutif daripada
menjadi wirausaha yang sukses. Namun untuk menjadi manager atau direktur juga tidak hanya
berbekal pengetahuan umum saja, tetapi juga memerlukan keterampilan yang mendukung untuk
membuat pengetahuan anda lebih baik. Salah satu soft skill (kemampuan mengelola diri) yang
dibutuhkan adalah corporate entrepeneurship (kewirausahaan perusahaan) dan intrapreneurship
(kewirausahaan organisasi).
Soft skill merupakan pengetahuan dan keterampilan yang bukan bersifat menggunakan otot
tetapi lebih menitikberatkan pada otak, hati, dan watak untuk menunjang pekerjaan, sehingga
keempat aspek tersebut menyatu menjadi sebuah sinergi yang utuh. Contoh soft skill
(kemampuan mengelola diri), antara lain:

18
1. Kemampuan berkomunikasi
2. Emotional Intelligence (kecerdasan emosional), percaya diri, pengelolaan emosi, dan
bersikap positif
3. Kedisiplinan
4. Keterampilan presentasi di depan banyak orang
5. Pantang menyerah
Intrapreneurship adalah kewirausahaan yang dibangun dalam diri karyawan suatu perusahaan
untuk menghasilkan, mengembangkan produk, melaksanakan, dan menemukan strategi baru
dengan kreativitasnya yang sesuai dengan keinginan pasar sehingga akan memberikan kontribusi
bagi tim, kelompok, departemen, dan perusahaan.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang tidak berminat untuk berwirausaha, yaitu sebagai
berikut:

1. Tidak tahu bagaimana caranya


Anda harus memelajari dahulu, bisa dari membaca buku, tahu pengetahuannya, tahu trik dan
tipsnya, tahu prosesnya, kemudian belajar strategi kewirausahaan, dan akhirnya mengenal. Bisa
dengan mencoba dulu, atau ikut teman. Akhirnya Anda mengerti dan termotivasi untuk menjadi
wirausaha. Lihat kembali bagaimana proses dan tahapan untuk menjadi wirausaha yang cerdas
(SMART) dimateri sebelumnya.

2. Tidak mempunyai pengalaman


Bagaimana anda bisa memiliki pengalaman bila anda tidak pernah mau mencoba untuk masuk
ke dalamnya dan mengetahui lebih dalam lagi. Anda akan mengerti dan akhirnya akan jatuh
cinta pada kewirausahaan jika anda mengenalnya dengan baik sebagai ilmu untuk mencari
nafkah.
3. Tidak mempunyai modal
Modal untuk menjadi wirausaha tidak hanya berupa uang, ada modal lain selain uang yang
bisa digunakan sebagai modal awal dalam memulai usaha. Modal tersebut antara lain
pengetahuan, keterampilan, keahlian, latar belakang pendidikan, jaringan pertemanan, informasi
dan peluang.

4. Tidak punya keberanian


Keberanian itu tidak akan muncul tiba- tiba dan tidak akan pernah datang pada diri Anda
dengan sendirinya, tetapi keberanian itu ada saat proses, dibentuk, diciptakan, dan dimunculkan
secara perlahan-lahan hingga Anda menguasainya sehingga timbul keberanian pada diri Anda.

5. Tidak ada yang menuntun


Ketika Anda belajar tentu membutuhkan penuntun atau mentor agar Anda tidak jatuh terlalu
dalam. Dituntun pun tidak selamanya, perlu uji coba dan masa-masa belajar untuk mencoba.
Penuntun dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya:
a. Dari mencoba dahulu
b. Minta bimbingan dari orang yang telah sukses menjadi wirausaha
c. Belajar dari buku yang ditulis oleh orang yang telah sukses sebagai wirausaha

6. Takut untuk keluar dari zona nyaman


Rasa nyaman membuat Anda terjebak dan tidak mau berubah serta tidak mau bergerak demi
kemajuan diri anda. Zona nyaman dapat menyebabkan kemunduran dan kerugian bagi diri Anda
serta dijadikan alasan untuk tidak mau berwirausaha. Sebetulnya wirausaha adalah hal yang
menantang, menarik, menggiurkan, yang dapat membuat hidup Anda santai 24 jam karena uang
yang akan bekerja untuk Anda.

19
Menjadi pekerja atau pun wirausaha itu sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu hidup
sukses, kaya, dan makmur. Perbedaannya ada pada hasrat atas zona nyaman dan keinginan untuk
sukses. Pekerja itu santai, nyaman, dan aman pada masa awalnya saja. Bila Anda tidak ingin
kerja keras di awal justru akan membuat tidak nyaman di tengah usia dan di akhir purna bakti
kerjanya, Bisa saja di-PHK, merasa bosan kerja terus, atau warisan habis hingga hidup dimasa
tuanya menjadi tidak nyaman dan justru harus kerja keras lagi untuk anaknya.
Sedangkan wirausaha itu kerja keras di awal dan setelah sukses maka hidupnya akan terus
nyaman dengan terus mengelola usaha hingga bisnisnya menjadi mesin uang. Bahkan ketika
Anda tidur pun bisnis tetap menghasilkan, sehingga di masa tuanya, bisnis bisa diwariskan
kepada anak cucu karena masih tetap menghasilkan.
Dari uraian di atas, jelas sekali banyak alasan dan faktor penghalang untuk menjadi
wirausaha yang sukses. Faktor-faktor penghalang itu, antara lain:
1. Rasa takut yang berlebihan. Dimana rasa takut Anda telah menghilangkan kemampuan Anda
yang hebat.
2. Tidak ada rasa percaya diri dan keyakinan diri bahwa kelak Anda bisa sukses.
3. Bingung.
4. Suka menunggu dan menunda.
5. Malas.
6. Mencari-cari alasan yang tidak tepat untuk menghindari profesi wirausaha.

K. Tingkat Kemampuan Wirausaha

kecil sekali

sedang
Tingkat kemampuan
menghadapi rasa takut tinggi

kompleks

Sangat tinggi

Kemampuan wirausaha dapat dibagi berdasarkan tingkatan dalam seberapa besar ia mampu
mengatasi rasa takut akan kegagalan atau kesulitan yang dihadapi. Tingkatan kemampuan
wirausaha dibagi menjadi lima tingkat, yaitu sebagai berikut.

1. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut: kecil sekali


Pada tingkat ini seseorang cenderung menghindari risiko (avoid a risk), sering disebut risk
avoider or averter (penghindar risiko).
Ciri-ciri risk avoider or averter (penghindar risiko):
a. Senang mempertahankan rasa nyamannya (comfort zone). Selalu ingin menikmati keadaan
saat ini yang menghanyutkan diri. Biasanya orang seperti ini senang dengan kedamaian dan
kenyaman sesaat, menghibur diri sendiri dan senang mencari alasan apapun untuk
dilontarkan agar bisa terhindar dari kerja keras.
b. Selalu melihat kesulitan di depan mata bukan kemampuannya.
c. Merupakan orang yang pesimis, bukan optimis.
d. Melihat dengan rasa takut akan risiko (risk phobia).
e. Pemalas dan enggan bekerja keras.
f. Banyak alasan untuk menghindari kerja keras.
g. Berusaha menutupi rasa takutnya.
20
h. Senang menganggur, tidak ada kerjaan yang berat.
i. Senang bekerja dengan hasil yang instan.
j. Tidak mau menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk meraih hasil yang lebih
baik.
Semua hal di atas disebut mental block bagi kesuksesan Anda. Pada tingkat ini tidak ada jiwa
kewirausahaan (zero entrepreneurial skill) sehingga tidak pernah sukses. Kondisi yang sering
terjadi adalah tidak mempunyai pekerjaan tetap (unemployement atau job less). Hindari berada
pada level ini, karena sudah pasti Anda tidak akan sukses.

2. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut: sedang


Pada tingkat ini seseorang selalu menggunakan pengetahuannya untuk bekerja lebih baik
lagi. Tingkat ini disebut comfort risk calculation taker (orang yang selalu menghitung risiko
yang ditanggung harus lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh) sehingga orang yang berada
pada tingkatan ini berorientasi hanya mencari pekerjaan yang nyaman, aman dari PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja) atau yang biasa-biasa saja.
Ciri-cirinya comfort risk calculation taker (orang yang selalu menghitung risiko ditanggung
harus kecil dari keuntungan yang diperoleh) antara lain:
a. Senang bekerja tetapi yang nyaman dan aman.
b. Mengedepankan keuntungan daripada kerugian.
c. Tidak berpandangan jauh dan melihat masa lalu (past oriented) sebagai acuan untuk berpikir
saat ini.
d. Berpikir selalu realistis (kenyataan).
e. Berpikir lebih aman bekerja daripada berwirausaha.
f. Mencari kerja sebagai pegawai yang ada tunjangan pensiunnya, walaupun di masa
mendatang nilainya sudah tidak berarti lagi untuk kehidupannya.
g. Berpikir cukup (menerima apa adanya) tetapi tidak ada kemampuan berpikir untuk mencari
sesuatu yang lebih baik.
Untuk level kewirausahaan ini disebut level intrapreneurship atau employee entrepreneurial
skill. Tingkatan ini bisa sukses menjadi top eksekutif apabila menghilangkan hambatan-
hambatan pikiran dan mental (mental block) yang ingin santai, nyaman, tidak ada semangat dan
pikiran negatif lainnya. Dapat sukses bila lebih giat dari meningkatkan kemampuan
kewirausahaannya dengan cara belajar untuk meningkatkan kemampuannya.

3. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut: tinggi


Pada tingkat ini seseorang berani mcnanggung atau mengatasi risiko kegagalan dan berani
menghadapi rasa takutnya karena ia merasa mampu, mempunyai pengetahuan, dan pengalaman
kerjanya sesuai dengan apa yang ia kerjakan dalam bisnisnya. Tingkatan ini disebut risk
calculation taker atau berani mengambil risiko usaha dengan perhitungan risiko yang paling
optimal.
Ciri-ciri risk calculation taker (berani mengambil risiko usaha), antara lain:
a. Selalu bekerja secara individu dalam mengelola usahanya dan mengambil keputusan.
b. Bisnis dan usahanya tidak atau belum dikelola dalam organisasi yang baik.
c. Berani mengambil keputusan untuk berwirausaha bila ia mampu melakukannya karena
berdasarkan keahlian, pengalaman, dan pengetahuan (latar belakang pendidikan).
d. Usahanya sangat dipengaruhi oleh waktunya sendiri.
e. Punya pandangan jauh ke depan
f. Bosan bekerja terus-menerus.
g. Ingin menjadi bos bagi dirinya sendiri.
h. Berpikir realistis.
Untuk itu, tingkatan kewirausahaan ini sering disebut wirausaha mandiri (individual
entrepreneur) atau sering disebut sebagai self bussinessman. Tingkatan ini bisa sukses secara
mandiri tetapi ada kelemahannya, yaitu sebagai berikut:

21
a. Bisnis atau usahanya sangat tergantung pada popularitas dirinya atau image dirinya sendiri.
b. Usia usahanya biasanya tergantung usia pemiliknya, yaitu sang wirausaha itu sendiri.
c. Membutuhkan bussiness team skill (tim keterampilan usaha) untuk lebih sukses dan besar.
Misalnya: leader (pemimpin bisnis), financial and quality control (pengawas keuangan dan
kualitas), marketer (pemasar atau penjual), dan organisator (manajer).
d. Biasanya menjadi spesialis dalam bisnis tersebut. Contoh: dokter yang membuka praktek,
lulusan tata boga membuka restoran, dan lulusan SMK mesin membuka bengkel.
Hampir sebagian besar orang yang sukses menjadi pengusaha besar berawal dari tingkatan
ini. Para lulusan SMA/SMK lebih memiliki peluang untuk memulai dari tingkatan ini dan
ternyata bisa lebih cepat sukses. Contoh: pendiri Microsoft, yaitu Bill Gates memulai dari
keahlian dari membuat perangkat lunak/software; pendiri DELL Computer, yaitu Michael Dell
yang mengawali sebagai tenaga penjual computer; dan pendiri Google, yaitu Sergey Brin dan
Larry Page yang diawali dari penelitian dan riset.

4. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut: kompleks


Pada tingkat ini kemampuan memperhitungkan, mengendalikan, mengatasi, dan
menanggung risiko kegagalan usahanya lebih besar dibanding dengan ketiga tingkatan di atas. Ia
berani mengalahkan dan mengatasi rasa takutnya bukan hanya karena pengetahuan, kerampilan,
dan pengalamannya saja, tetapi lebih kompleks dari itu. Biasanya jenis usaha yang diambil dan
dimulainya lebih berskala industri atau tidak mengarah ke individual entrepreneur (bisnis yang
dikelola secara individu). Tingkatan ini disebut manajer risiko bagi dirinya (risk manager).
Ciri-ciri risk manager (manajer risiko), yaitu sebagai berikut:
a. Mengambil keputusan dari berbagai sisi risiko, informasi, dan kondisi untuk suatu nilai
(value) yang lebih optimal dan tepat.
b. Ada unsur visioner (wawasan ke depan), yang sering terlihat dari keputusan yang ia ambil,
sehingga cenderung berkesan itu keputusan nekad (sebenarnya tidak).
c. Punya mimpi dan orientasi bisnis berskala besar atau skala industri (well organized).
d. Naluri (instinct) bisnisnya kuat dan didukung oleh kekuatan intuisi yang diambil berdasarkan
pengalaman yang ia miliki, informasi, kejadian sebelumnya, pengetahuan yang ia punyai,
visualisasi, dan imajinasinya yang begitu kuat.
e. Kesempurnaan adalah target utamanya.
f. Tidak suka menyerah dan cepat berpuas diri.
g. Punya keyakinan kuat terhadap apa yang ia pikirkan.
h. Seorang pemimpin (leader) yang kuat dan merupakan (pimpinan yang cenderung
menggunakan perencanaan yang kuat atau well plan.
i. Kreativitas dan inovasi tinggi.
j. Keteguhan hati yang kuat.
k. Seorang pimpinan yang disegani.
l. Seorang analisator (kuat dalam analisa dan strategi) yang baik.

5. Tingkat kemampuan dalam menghadapi rasa takut: sangat tinggi


Pada tingkat ini kemampuan seseorang dalam hal mengatasi rasa takut akan kegagalan cukup
besar sehingga cenderung mengambil keputusan menggunakan intuisinya yang kuat sekali,
bahkan bisa cenderung sedikit mengadu keberuntungan. Tingkatan ini di sebut risk taker atau
pengambil risiko. Tingkatan ini bisa dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Tingkat risk taker (pengambil risiko) yang lebih realistis dan analitis.
Tingkat ini sering disebut juga "investor" atau penanam modal yang memang menjadi
wirausaha dengan tujuan untuk memiliki saham (kepemilikan perusahaan) atas sebuah
perusahaan dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan keuntungan baik berupa deviden
(pembagian laba kepada pemegang saham sesuai proporsinya) atau kenaikan nilai saham
apabila saham tersebut dijual kembali pada orang lain.

22
b. Tingkat risk taker (pengambil risiko) yang bersifat intuisi dan menggunakan perasaannya
(feeling) semata.
Tingkat ini tidak bersifat bisnis, tetapi lebih mengarah pada hobi saja.

LATIHAN SOAL BAB I

A. Soal Pilihan Ganda


Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

1. Sikap wirausaha salah satunya adalah bersikap positif dalam hal . . . .


a. melihat kegagalan
b. berpikir untuk diri sendiri
c. menjalankan tugas
d. bergaul di lingkungan
e. membuat rencana

2. Wirausaha adalah seorang penemu dan individu yang membangun sesuatu yang unik dan
baru. Ini merupakan pengertian wirausaha menurut . . .
a. J.B Say
b. Shumpeter
c. Bygrave
d. Richard Cantillon
e. Mahmud Mach foedz

3. Pesaing itu berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah . ..


a. berbahaya bagi bisnis kita
b. membuat kita berpikir untuk bertahan dan maju agar bertahan
c. bisa diajak sebagai rekan bisnis
d. bisa membuat kita menjadi toleran
e. bisa menjadi partner kerja

4. Sikap wirausaha yang selalu ingin tahu, membuat wirausaha selalu . . . .


a. suka membaca buku
b. bersikap curiga agar bisa menghindar dari kegagalan
c. senang dengan inforrnasi
d. selalu mencari jalan keluar untuk maju
e. senang bertanya

5. Sikap wirausaha itu juga penting bagi siswa yang sedang menuntut ilmu, yaitu untuk . . ..
a. ingin bergaul
b. berorientasi maju
c. agar terkenal di sekolah
d. agar bisa berjualan di sekolah
e. mendapatkan penghasilan
6. Tingkat kemampuan wirausaha dalam mengatasi rasa takut akan kegagalan atau kesulitan
dibagi menjadi lima tingkat. Seseorang yang selalu menghitung risiko yang ditanggung
harus lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh (comfort risk calculation taker)
memiliki tingkatan kemampuan mengatasi rasa takut yang . . .
a. sangat kecil
b. sedang
c. tinggi
d. komplek

23
e. sangat tinggi

7. Sikap adalah....
a. kehidupan sehari-hari
b. pola pikir atas hal-hal yang dihadapinya
c. keberanian dalam berhubungan dengan orang lain
d. kekuatan dalam belajar
e. kekuatan mental seseorang

8. Langkah dan tindakan yang dilakukan untuk menghadapi dan menyiasati pekerjaan
sehari-hari, merupakan pengertian dari . . .
a. sikap wirausaha
b. mental wirausaha
c. perilaku wirausaha
d. bakat wirausaha
e. sifat wirausaha

9. Menurut Karakaya dan Kobu (1994), identifikasi penyebab kegagalan usaha dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu berkaitan dengan aspek keuntungan, berkaitan dengan
manajemen, dan berkaitan dengan . . .
a. pasar
b. force majeus
c. lokasi
d. inovasi
e. harga

10. Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan, antara lain adalah. . . .
a. berorientasi pada tujuan
b. berperilaku baik dengan orang lain
c. tidak takut risiko gagal
d. berani mengambil keputusan
e. haus akan prestasi

11. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan, antara lain adalah . . .


a. berorientasi tujuan dan tetap berkeinginan kuat akan hasil yang sempurna
b. berperilaku yang selalu berpakaian rapi
c. punya karisma dan berjiwa besar
d. membuat karyawan lain tenang
e. mempunyai karisma dan berjiwa besar

12. Salah satu keterampilan wirausaha adalah keterampilan dalam memimpin. Ini merupakan
keterampilan. . . .
a. manajerial
b. konseptual
c. mengelola waktu
d. merumuskan masalah
e. teknis

13. Dalam wirausaha keterampilan menjual merupakan bagian dari keterampilan . . .


a. manajerial
b. konseptual
c. mengelola waktu

24
d. merumuskan masalah
e. teknis

14. Keterampilan wirausaha dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep, dan visi
serta misi agar memiliki arah yang jelas, disebut keterampilan . . .
a. manajerial
b. konseptual
c. mengelola waktu
d. merumuska masalah
e. mengelola sumber daya alam

15. Bila Anda membuka usaha restoran, maka membutuhkan keterampilan khusus yang
bersifat teknis, yaitu....
a. wiraniaga
b. kasir
c. koki
d. satpam
e. cleaning services

16. Ruang lingkup kewirausahaan terdiri dari ruang lingkup …


a. besar dan kecil
b. vertikal dan horizontal
c. ke depan dan ke belakang
d. ke samping dan ke atas
e. internal dan eksternal

17. Berikut ini yang merupakan salah satu ruang lingkup internal adalah….
a. iklim persaingan
b. keluarga dan kehidupan sehari-hari
c. lingkungan masyarakat
d. kenegaraan
e. wilayah propinsi

18. Berikut ini merupakan mitos yang salah tentang kewirausahaan, yaitu . .
a. kewirausahaan adalah seni, jadi hanya untuk orang yang berjiwa seni tinggi saja
b. berwirausaha adalah bersifat dinamis sehingga kekuatan fisik itu penting
c. menjadi wirausaha yang sukses itu adalah bakat
d. jangan mencoba bila tidak tahu artinya
e. kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan

19. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan bila tidak memiliki keberanian yang besar untuk
berwirausaha, yaitu. . . .
a. Menghindari wirausaha
b. memantau usaha teman Anda
c. ikut orang lain yang telah sukses terlebih dahulu
d. bergembira dan bersemangat dalam membangun usaha
e. menunggu peluang emas dahulu

20. Dalam wirausaha melakukan uji coba (trial) dan ikut orang lain yang telah sukses,
merupakan usaha untuk . . .
a. mengumpulkan uang banyak
b. bersahabat dengan orang lain

25
c. suatu kegiatan dalam mencari tantangan
d. mengurangi risiko kegagalan dari informasi dan pengalaman
e. mencari pengalaman

21. Menjadi wirausaha itu membutuhkan modal uang banyak, ini merupakan . . .
a. keharusan dalam wirausaha
b. modal utama
c. mitos yang salah tentang wirausaha
d. sebuah langkah awal untuk sukses
e. mitos yang benar tentang wirausaha

22. Berikut ini yang merupakan salah satu alasan seseorang tidak berminat menjadi wirausaha
adalah . . .
a. tidak punya rekan kerja
b. tidak mempunyai pengalaman
c. tidak mempunyai ide usaha
d. tidak punya calon pegawai
e. tidak mempunyai peluang

23. Dalam wirausaha, rasa nyaman merupakan . . .


a. rasa bahagia yang dirasakan oleh Anda
b. sesuatu yang membuat Anda takut untuk memasuki hal-hal yang baru
c. sesuatu yang dicari oleh orang yang ingin mengatasi kegagalan
d. keadaan yang harus diciptakan saat Anda memulai usaha.
e. cara untuk membangkitkan semangat

24. Berikut ini yang merupakan karakteristik wirausaha yang mandiri adalah . . .
a. kerja keras dan kerja cerdas
b. nekat dalam menjalankan usaha
c. mengutamakan rasa nyaman
d. berpikir ke belakang
e. bekerja keras di akhir usia

25. Seorang wirausaha merupakan pembuat rencana strategis yang andal, yang bekerja tidak
hanya dengan otot saja tetapi juga dengan menggunakan otak. Dalam smart entrepreneur
wirausaha ini disebut. . . .
a. motivator
b. ambitious
c. totalitas
d. strategic thinker
e. risk manager

B. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas, dan benar.

1. Jelaskan pengertian dari:


a. Wirausaha
b. Kewirausahaan
2. Sebutkan tujuan kewirausahaan untuk siswa dan dunia pendidikan!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sikap wirausaha yang baik dan perilaku wirausaha
yang baik!
26
4. Sebutkan jenis kemampuan yang diperlukan dalam kewirausahaan!
5. Sebutkan lima macam perilaku wirausaha. Berikan contohnya minimal tiga!
6. Sebutkan tiga faktor penting operasional yang dibutuhkan oleh wirausaha cerdas!
7. Jelaskan secara singkat tentang perkembangan kewirausahaan!
8. Sebutkan dan jelaskan apa saja keterampilan yang perlu dimiliki seorang wirausaha!
9. Sebutkan dan jelaskan tentang ruang lingkup wirausaha!
10. Sebutkan dan jelaskan apa saja mitos yang salah tentang kewirausahaan!
11. Sebutkan dan jelaskan tingkat kemampuan wirausaha dalam mengatasi rasa takut akan
kegagalan yang dihadapinya!
12. Sebutkan dan jelaskan sepuluh karakteristik kewirausahaan menurut Bygrave, seorang
pakar kewirausahaan!
13. Sebutkan dan jelaskan apa saja faktor kegagalan wirausaha!
14. Sebutkan dan jelaskan keterampilan yang menunjang kompetensi bisnis dalam
berwirausaha!
15. Sebutkan faktor keberhasilan wirausaha!

Tugas 1.1. (Individu)

Petunjuk:
1. Cari informasi dari berbagai sumber minimal 2 orang wirausahawan dari dalam negeri dan 1
orang wirausahawan dari dalam negeri. Tidak boleh sama nama wirausahawan antara 1 siswa
dengan lainnya.
2. Buatlah tabel dibuku tugas atau dengan komputer sebagaimana contoh di bawah ini dan isikan
data sesuai dengan judul kolom.
3. Hasilnya dipresentasikan
Nama Sikap dan Perilaku yang
No Bidang Usaha
Wirausahawan dimiliki
1

Tugas 1.2 (Individu)

Petunjuk:
1. Dari materi yang telah diuraikan sebelumnya, silakan Anda bercita-cita atau berangan-
angan menjadi seorang wirausahawan yang bergerak dalam bidang usaha tertentu.
2. Buatlah tabel dibuku tugas atau dengan komputer sebagaimana contoh di bawah ini dan
analisislah potensi sikap dan perilaku yang telah dimiliki dan yang perlu digali untuk
menyukseskan usaha tersebut sesuai dengan judul kolom yang tersedia.
3. Hasilnya dipresentasikan
Potensi Sikap dan Potensi Sikap dan
Bidang Usaha Perilaku yang telah Perilaku yang masih
dimiliki perlu digali

27
Tugas 1.3 (Kelompok)

Petunjuk:
1. Buatlah kelompok kerja, masing-masing kelompok dapat 3-5 siswa.
2. Lakukan pengamatan dan wawancara pada seorang wirausahawan yang cukup sukses di
daerahmu yang bergerak dibidang apapun.
3. Gali berbagai informasi yang terkait dengan perjalanan kesuksesannya:
a. Lakukan identifikasi berupa:
1) Nama perusahaan
2) Nama pemilik
3) Nama bidang usaha
4) Jumlah karyawan
b. Lakukan wawancara ke pemilik usaha tersebut untuk mengetahui:
1) Keunggulan produk atau jasa
2) Kiat sukses
3) Pengalaman usaha
4) Suka duka
c. Lakukan pengamatan (wawancara dengan pihak lain, misalkan karyawan atau tetangga)
tentang :
1) Sikap dan perilaku wirausahawan tersebut
2) Kebiasan-kebiasan yang dilakukan wirausahawan tersebut.
4. Siapkan bahan yang akan dipresentasikan. Lebih baik jika dilengkapi dengan foto-foto atau
video.
5. Hasilnya dipresentasi di depan teman-teman kelas
6. Minta tanggapan, saran, atau masukan dari teman-temanmu

28

Anda mungkin juga menyukai