Anda di halaman 1dari 108

Teks eksplanasi di atas dikembangkan dengan pola pengembangan

Aspek sebab-akibat berisi hal berikut ini, kecuali


Kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi kausal

Teks di atas, jika dilihat dari klasifikasi strukturnya termasuk


Kalimat pernyatana umum yang tepat untuk teks ekplanasi tentang kekeringan
yaitu

Ciri bahasa yang dipakai dalam kalimat di atas adalah

Dalam paragraf di atas, kalimat yang tidak koheren adalah kalimat


Pada teks di atas yang termasuk kata istilah ditunjukkan nomor

Konjungsi yang tepat untuk mengisi kalimat rumpang di atas adalah


teks eksplanasi di atas adalah
kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi
teks di atas, jika dilihat dari klasifikasi termasuk
intit teks eksplanasi terdapat pada bagian
urutan kalimat tersebut yang tepat adalah

kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi


kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi kausal
teks di atas dapat diklasifikasikan teks eksplanasi karena
kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi kausal
kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi kausal
cupluikan di atas mengenalkan fenomena
urutan struktur teks eksplanasi yang tepat adalah
teks eksplanasi adalah
urutan peristiwa sebab-akibat dalam paragraf tersebut adalah
topik teks di atas adalah
gagasan utama paragraf di atas adalah
teks eksplanasi ditulis menjawab pertanyaan
paragraf tersebut termasuk struktur teks eksplanasi bagian
teks eksplanasi di atas menuangkan tentang fenomena
kalimat yang menggunakan keterangan waktu dan konjungsi penyebaban dalam paragfra di atas dinyatakan
dengan nomor
kutipkan teks eksplanasi di atasa urutan kejadiannya menggunakan pola
jenis kalimat yang digunakan dalam kalimat nomor 1 paragraf di atas adalah
berikut ini simpulan dari informasi yang disajikan
teks di atas, jika dilihat dari klasifikasi
pernyataan umum dalam paragraf tersebut
Teks di atas memiliki struktur
berikut ini yang tidak termasuk kalimay yang
kaya yang dicetak tebal merupakan konjungsi
kutipan teks eksplanasi di atas urutan kejadiannya menggunakan
Kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi kausal
Kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi
Teks di atas, jika dilihat dari klasifikasi termasuk
Ciri bahasa yang dipakai dalam kalimat di atas adalah
Urutan peristiwa sebab-akibat dalam paragraf tersebut adalah
Urutan struktur teks eksplanasi yang tepat adalah
Kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi kausal
Teks di atas, jika dilihat dari klasifikasi strukturnya termasuk
Kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi kausal
Jenis kalimat yang digunakan dalam kalimat normor 1 paragraf di atas adalah
Pada teks di atas yang termasuk kata istilah ditunjukkan nomor
Pernyataan umum dalam paragraf di atas terletak pada kalimat nomor
Teks di atas, jika dilihat dari klasifikasi strukturnya termasuk
Teks eksplanasi di atas menuangkan tentang fenomena
Aspek sebab-akibat berisi hal berikut ini, kecuali
Berikut ini simpulan dari infromasi yang disajikan pada paragraf di atasm kecuali
Kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi
Teks eksplanasi di atas adalah
Kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi
Kata yang dicetak tebal merupakan konjungsi kausal
Penyajian Nasi Goreng Telur Spesial

Nasi merupakan makanan pokok yang secara umum dikonsumsi oleh


sebagian besar masyarakat Indonesia. Nasi dapat diolah menjadi jenis
makan baru, misalnya nasi goreng. Nasi goreng adalah salah satu
makanan Indonesia yang terkenal lezat bahkan terkenal hingga
mancanegara. Cara pembuatannya yang mudah dan sederhana
menjadikan nasi goreng sebagai makanan favorit bagi keluarga. Berikut ini
adalah bahan serta cara membuat nasi goreng
Bahan :
1. nasi putih (2 piring)
2. telur (2 butir/sesuai selera)
3. bawang merah (3 siung)
4. bawang putih (2 siung)
5. garam secukupnya
6. merica (1/4 sendok)
7. cabai rawit (3 buah)
8. minyak goreng (5 sendok)
9. saus (2 sendok)
10. kecap manis (1 sendok)
11. pelengkap: daging ayam, sosis, bakso, udang, daun bawang atau
sesuai selera

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


Cara penyajian:
1. Siapkan pisau untuk memotong-motong daun bawang!
2. Potonglah daun bawang secara teratur ukurannya dengan pisau,
kemudian hasil potongan diletakkan pada piring.
3. Siapkan bumbu yang akan dihaluskan di atas cobek!
4. Haluskan bumbu-bumbu yaitu bawang merah, bawang putih, cabai, merica,
garam dengan ulekan!
5. Siapkan kompor kemudian letakkan wajan dan tuangkan minyak goreng!
6. Nyalakan api kompor dan diatur minimum, hingga minyak dalam wajan
mulai panas!
7. Masukkan telur dan orak-arik dengan spatula hingga matang!
8. Masukkan bumbu-bumbu yang dihaluskan ke dalam wajan dan aduk dengan
spatula hingga beraroma sedap!
9. Masukkan nasi putih dan aduk hingga tercampur rata dengan bumbu!
10. Jangan lupa tambahkan saus dan kecap, aduk hingga merata!
11. Jika nasi sudah tampak matang, matikan kompor!
12. Siapkan piring dan sendok garpu!
13. Angkat nasi dari wajan dan sajikan di atas piring!
14. Agar menarik nasi goreng telur spesial ditaburi hiasan daun bawang yang
sudah dipotong-potong sebelumnya. Nasi goreng siap disajikan.

Langkah-langkah di atas sederhana dan tentunya mudah untuk


dipraktikkan di rumah. Dengan demikian, Anda bisa mencobanya sebagai
menu makan untuk keluarga. Semoga informasi ini bisa membangkitkan
semangat Anda dalam memasak.

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


Pada bagian ini akan membahas tentang cara menentukan struktur

yang terdapat dalam teks prosedur kompleks. Penjelasan sebelumnya,

struktur prosedur terdiri dari

Apabila semua struktur itu lengkap pada sebuah teks prosedur, maka

dapat dikatakan teks tersebut adalah teks prosedur kompleks. Perhatikan

contoh analisis struktur teks prosedur kompleks dengan judul Penyajian

Nasi Goreng Telur Spesial:

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


1. Judul : Penyajian Nasi Goreng Telur Spesial

2. Pernyataan umum :

Nasi merupakan makanan pokok yang secara umum dikonsumsi oleh

sebagian besar masyarakat Indonesia. Nasi dapat diolah menjadi jenis

makan baru, misalnya nasi goreng. Nasi goreng adalah salah satu

makanan Indonesia yang terkenal lezat bahkan hampir terkenal hingga

mancanegara.

3. Material : Ada penjelasan tentang bahan-bahan yang dilengkapi dengan


ukuran yang dipakai.

4. Langkah-langkah :

Pada teks di atas dapat dilihat bahwa ada 14 yang dilakukan untuk

menyiapkan nasi goreng spesial.

5. Penutup:

Terdapat pada kalimat dengan demikian, Anda bisa mencobanya

sebagai menu makan untuk keluarga. Semoga informasi ini bisa

membangkitkan semangat Anda dalam memasak.

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


Setiap hari kita selalu melakukan suatu kegiatan, misalnya membaca buku,
naik kendaraan, menggunakan alat-alat elektronik, dan melayani tamu. Agar dapat
melakukannya dengan benar, kita memerlukan serangkaian petunjuk melakukan
kegiatan tersebut. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut petunjuk-
petunjuk itu. Ada yang menyebutnya kiat, tips, resep, cara jitu, dan sebutan
lainnya. Mari kita sebut saja semuanya itu dengan istilah prosedur. Penting sekali
kita mempelajarinya agar dapat memahami dan menyusun prosedur, bahkan dapat
melakukan suatu kegiatan sesuai dengan prosedur. Dengan begitu, kita dapat
memberikan penjelasan kepada teman, kerabat, atau orang lain tentang cara
melakukan sesuatu sesuai dengan tahapan yang benar. Untuk membekali
kemampuan menyusun teks prosedur, pada bab ini kamu akan belajar:
KD 3.1 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur

Dalam melakukan suatu kegiatan, pemahaman tahap-tahap dalam


mengerjakannya sangat penting. Pelaksanaan setiap tahap tersebut menggambarkan
proses berlangsungnya suatu kegiatan yang dilakukan seseorang. Apabila seseorang
memahami cara melakukan suatu kegiatan, maka keberhasilan kegiatan tersebut
sudah tergambar. Namun sebaliknya, apabila melakukan suatu kegiatan tetapi tidak
memahami caranya atau prosedurnya, maka kemungkinan kegagalan akan lebih
besar.

Pada kesempatan ini kita akan membahas


teks prosedur. Tujuan mempelajari materi ini
adalah peserta didik dapat mengelompokkan
informasi yang berupa pernyataan umum dan
menyiapkan tahapan-tahapan jika hendak menulis teks prosedur. Setiap kegiatan
yang hendak dikerjakan tentu mengalami tahapan-tahapan yang dilalui untuk
mencapai suatu kegiatan. Tahapan-tahapan yang dilalui tersebut dinamakan
dengan prosedur.

Menurut KBBI prosedur adalah langkah-langkah suatu aktivitas atau kegiatan


untuk menyelesaikan pekerjaan. Teks
prosedur adalah jenis teks yang
menunjukkan dan menjelaskan sebuah
proses dalam membuat atau
mengoperasikan sesuatu yang dikerjakan
melalui langkah-langkah agar tujuan

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA 2


tercapai. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan atau menunjukkan bagaimana
mengerjakan seesuatu dengan langkah-langkah yang urut dan sistematis.

Perhatikan teks berikut ini!

Apa yang Harus Anda Lakukan Jika terkena Tilang

Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika pengendara


melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya. Pengendara
kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan. Berikut ini hal yang
harus Anda perhatikan ketika dikenakan surat bukti pelanggaran berlalu lintas.
Dengan memperhatikan hal ini, ketika melakukan pelanggaran, Anda tidak akan
dirugikan dan akan mendapat sanksi sesuai
dengan peraturan.

Pertama, kenali si petugas. Cobalah


mengenali nama dan pangkat polisi yang
tercantum di pakaian seragamnya. Mereka
mempunyai kewajiban menunjukkan tanda
pengenal. Nama dan pangkat polisi menjadi
penting apabila bertindak di luar prosedur.
Jangan hentikan kendaraan Anda jika ada
orang berpakaian preman mengaku sebagai
polisi lalu lintas ( polantas ).

Kedua, pahami kesalahan Anda. Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal


berapa yang dilanggar, dan berapa dendanya. Sebagai pembimbing masyarakat,
polisi harus menjelaskan kesalahan pengendara agar kesalahan tersebut tidak

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA 3


terulang kembali. Alasan pelanggaran dan besarnya denda juga harus berdasarkan
hukum yang berlaku.

Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran. Pengendara sudah selayaknya


mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak. Jika polisi
menyatakan Anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok kiri, Anda
harus yakin bahwa tanda tersebut benar-benar ada.

Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK ( surat tanda nomor


kendaraan ) begitu saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK,
kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu
mengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM. Jadi,
utamakanlah SIM ( surat izin mengemudi ) sebagai surat yang ditahan oleh polantas.

Kelima, terima atau tolak tuduhan. Setiap pengemudi mempunyai dua


alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polantas, yaitu menerima
atau menolak tuduhan tersebut. Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia
membayar denda ke bank. Anda akan diberi surat tilang berwarna biru. Tanda
tanganilah surat bukti pelanggaran berlalu lintas itu. Dibaliknya terdapat bukti
penyerahan surat atau kendaraan yang dititipkan. Surat atau kendaraan yang
ditahan dapat diambil jika Anda dapat menunjukkan bukti pembayaran denda. Jika
menolak tuduhan, katakan keberatan Anda dengan sopan. Anda akan diberi surat
bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk
mengikuti sidang. Penentuan hari sidang memerlukan waktu 5-12 hari. Barang
sitaan baru dapat dikembalikan kepada pelanggar setelah ada keputusan hakim.

( Diadaptasikan dari sumber samsat dan kepolisian )


Pelatihan 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas !


1. Ditujukan kepada siapakah teks seperti itu dibuat ?
2. Apakah tujuan teks itu ?
3. Apakah yang kalian terima dari polisi jika menerima tuduhan pelanggaran ?
4. Di manakah kalian harus membayar denda ?
5. Kapankah kalian menerima kembali barang-barang yang disita ?
6. Bagaimanakah jika kalian menolak tuduhan pelanggaran ?
7. Mengapa penting bagi kalian mengenali nama dan pangkat petugas ?
8. Ada berapa langkah yang diberikan dalam teks di atas ?
9. Apakah teks di atas bisa digolongkan dalam teks prosedur ?

Jenis, Struktur dan Ciri Teks Prosedur Teks


Struktur Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur adalah langkah-langkah atau tahapan yang harus dilaksanakan


dalam melakukan suatu kegiatan sehingga suatu kegiatan itu dapat terlaksana
dengan baik dan berhasil. Fungsi teks prosedur ialah untuk membantu seseorang
dalam memahami bagaimana cara melakukan sesuatu secara tepat, sehingga tujuan
dapat tercapai secara efesien dan efektif. Berikut ini adalah stuktur teks prosedur
kompleks antara lain:

1. Judul, bagian ini berupa topik yang akan dibahas pada teks.
2. Pernyataan umum, bagian ini berisi pembuka atau pendahuluan mengenai
pembahasan materi yang akan ditulis seperti tujuan dan manfaat penulisan
sehingga hasil akhirnya sesuai keinginannya pembaca.
3. Material, pada bagian ini terdapat materi atau bahan-bahan yang dibutuhkan,
jika teks prosedurnya tentang pembuatan sesuatu maka pastinya
membutuhkan materi/bahan-bahan untuk membantu langkah-langkahnya,
tetapi tidak semua prosedur kompleks terdapat bagian yang menunjukkan
bagian material

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA 6


Ciri Teks Prosedur Kompleks

Selain mempelajari strukturnya, kita juga harus mempelajari ciri-ciri teks prosedur
kompleks. Ciri-ciri teks prosedur kompleks terdiri atas dua macam, yaitu:

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA 7


MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA 8
KEBAHASAAN STRUKTUR
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

Pada bagian sebelumnya, kita telah mempelajari

ciri, tujuan dan struktur teks prosedur kompleks. Nah

pada bagian ini kita akan mempelajari struktur

kebahasaan yang terdapat dalam teks prosedur

kompleks.

Pada umumnya teks prosedur memiliki struktur kebahasaan sebagai

berikut:

1. Menggunakan kalimat imperatif

Kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi permintaan atau menyuruh

seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini berfungsi untuk

meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.

Contoh:

a) Periksa faktanya.

b) Pahami kesalahan Anda.

c) Cermati alamatnya.

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


KEBAHASAAN STRUKTUR
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
2. Menggunakan kalimat deklaratif

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat ini

berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

Contoh:

a) Berita hoaks sering sekali membubuhi judul sensasional yang

provokatif.

b) Di grup-grup diskusi ini, warganet bisa ikut bertanya apakah suatu

informasi merupakan hoaks atau bukan.

3. Menggunakan kalimat interogatif

Kalimat interogatif adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu

atau kalimat yang berisi pertanyaan. Kalimat ini berfungsi untuk

meminta informasi tentang sesuatu.

Contoh:

a) Apakah Anda mengenali petugas?

b) Dari mana berita itu berasal?

c) Apakah tujuan berita hoaks itu dibuat?

4. Penggunaan konjungsi

Konjungsi atau kata penghubung adalah suatu kata yang digunakan

untuk merangkaikan atau menghubungkan antarkata, antarfrasa,

antarklausa, antarkalimat dan antarparagraf. Konjungsi yang banyak

digunakan dalam teks prosedur kompleks adalah konjungsi

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


KEBAHASAAN STRUKTUR
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
penambahan, konjungsi temporal, konjungsi syarat. Berikut ini adalah

jenis-jenis konjungsi.

Konjungsi ada beberapa macam

a. Konjungsi penambahan : dan, serta

b. Konjungsi pemilihan : atau

c. Konjungsi pertentangan : tetapi, namun, sedangkan

d. Konjungsi akibat : oleh sebab itu,

e. Konjungsi syarat : jika, kalau, bila, asalkan

f. Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk

g. Konjungsi perbandingan : seperti, laksana, seumpama

h. Konjungsi penjelasan : bahwa

i. Konjungsi penegasan : bahkan, apalagi, demikian pula

j. Konjungsi waktu/temporal : ketika, sejak, setelah, sebelum, semenjak

k. Konjungsi penyebaban : sebab, karena, disebabkan oleh, dikarenakan oleh

5. Penggunaan partisipan manusia secara umum

Partisipan manusia yang digunakan dalam teks prosedur kompleks

meliputi pronomina atau kata kata ganti yang digunakan untuk

penyebutan berikutnya, seperti ( kata ganti orang ketiga tunggal ) yang

mengacu pada subjek ( orang ).

Contoh:

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


KEBAHASAAN STRUKTUR
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
a) Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib

menilangnya.

b) Semua pengendara motor diwajibkan memakai masker supaya

terhindar dari polusi udara maupun virus corona.

6. Penggunaan verba material dan verba tingkah laku

Verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik. Contoh:

a) Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib

menilangnya.

b) Petugas keamanan menangkap pelaku pencurian.

c) Potong cabai, haluskan bahan dan lain sebagainya!

Sedangkan verba tingkah laku adalah verba yang mengacu pada sikap yang

dinyatakan dengan ungkapan verbal atu sebuah tindakan.

Contoh:

a) Pengendara motor itu merasa bersalah.

b) Wanita itu dengan halus menolak penawaran temannya.

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


KEBAHASAAN STRUKTUR
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
7. Penanda atau bilangan urutan Umumnya, penanda urutan pada teks prosedur

berupa angka atau numbering.

Contoh:

Adapun tips menjaga diri agar terbebas dari penyebaran virus corona

ketika Anda berpergian jauh, antara lain:

1) diawali dengan memakai masker;

2) selanjutnya lengkapi APD dengan menggunakan pakaian tebal dan

menutupi seluruh tubuh;

3) setelah tiba di tempat tujuan, Anda diwajibkan mandi (bersih

diri) dengan sabun antiseptik;

4) selanjutnya,segeralah cuci APD yang dipakai untuk perjalanan;

5) kemudian cuci tangan dengan bersih

menggunakan handsinitizer; dan

6) selanjutnya, mulai aktivitas dan

interaksimu.

MGMP BAHASA INDONESIA SMAK FRATERAN SURABAYA


Mengembangkan Teks Prosedur

Dengan mengetahui struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur,

mudah pula bagi kita untuk memahami maksud teks itu. Pemahaman

tentang teks prosedur sangatlah penting jika kita tidak berharap

memperoleh efek bahayanya. Paling tidak petunjuk itu menjadi tidak efektif.

Teks prosedur yang salah dapat berisiko tinggi apabila petunjuk itu

berkenaan dengan sesuatu yang membahayakan, misalnya berupa

penggunaan mesin atau obat-obatan. Ketidakjelasan prosedur dapat

berakibat kerusakan pada mesin ataupun kematian bagi penggunanya.

Dengan demikian, kejelasan itu merupakan hal yang utama dalam suatu

teks prosedur.
Mengembangkan Teks Prosedur

Pada bagian ini kalian akan berlatih memproduksi teks prosedur

kompleks dengan memperhatikan isi, struktur, dan kebahasaannya.

Aktivitas belajar ini mengarahkan siswa dan siswi memiliki kecakapan atau

keterampilan mengembangkan sebuah informasi menjadi lebih menarik

untuk para pembaca.

Berdasarkan latar belakang tersebut, ada beberapa

hal yang harus diperhatikan agar kegiatan

memproduksi teks prosedur kompleks ini sesuai

dengan tujuannya. Ikutilah langkah-langkah sebagai

berikut:

1. menyimak informasi dengan penuh konsentrasi;

2. membuat catatan penting terhadap hal-hal pokok dari informasi;

3. mengumpulkan/melengkapi data dari setiap pokok informasi yang sudah

dicatat sebelumnya;

4. mengembangkan setiap hal pokok informasi ke bentuk paragraf;

5. menyusun dan menggabungkan semua paragraf yang sudah dikembangkan

menjadi sebuah bacaan serta sesuaikan dengan struktur teks prosedur

kompleks;

6. mengemas teks prosedur kompleks dengan dilengkapi konten menarik

kepada pembaca, misal: gambar ataupun tampilan/layout


Mengembangkan Teks Prosedur
Pernahkah kalian mendengar atau membaca teks informasi mengenai

fenomena atau peristiwa yang terjadi di lingkunganmu? Fenomena atau

peristiwa tersebut, seperti hujan deras, gempa bumi, angin puting beliung dan

yang lainnya. Selain itu, kita sering pula mendengar peristiwa-peristiwa yang

terkait dengan masalah sosial dan budaya, misalnya seorang siswa SMA yang

berhasil menjuarai lomba penelitian remaja, lomba salah satu jenis olahraga,

atau siswa SMK yang berhasil menciptakan alat pendeteksi gempa bumi.

Mungkin juga, kamu membaca peristiwa politik dan ekonomi, misalnya

tentang pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak atau tentang

investasi asing yang mulai merambah ke daerah-daerah. Informasi tentang

peristiwa atau fenomena tersebut disajikan dalam jenis teks eksplanasi. Untuk

membekali kemampuaanmu pada bab ini kalian akan belajar


2. mengonstruksi informasi dalam teks eksplanasi;

3. menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi; dan

4. mengembangkan teks eksplansi dengan memperhatikan struktur dan

kebahasaan.

Pada bab ini kalian akan mempelajari teks eksplanasi. Teks eksplanasi

memuat informasi yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa di lingkungan

sekitar. Peristiwa yang dibahas tentang hubungan sebab-akibat maupun

urutan peristiwa fenomenal. Tujuan utama mengapa informasi sangat penting

dalam sebuah teks eksplanasi adalah untuk menambah wawasan agar para

pembaca mampu menjelaskan secara runtut tentang kronologi dengan acuan


Teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang berisi penjelasan-penjelasan

lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan berbagai fenomena,

baik fenomena alam maupun fenomena sosial yang terjadi di kehidupan

sehari-hari. Teks eksplanasi juga didefinisikan sebagai teks yang berisi

tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu

pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik

peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu mempunyai

hubungan sebab akibat dan proses. Teks eksplanasi merupakan teks yang

menjustifikasi tentang suatu hal yang dijelaskan secara kausal tersebut

benar adanya.

Adapun ciri-ciri dari teks eksplanasi, antara lain

1. informasi dalam teks eksplanasi berisi berdasarkan faktual;

2. informasi teks eksplanasi memiliki sifat objektif;

3. informasi teks eksplanasi berkaitan dengan hal ilmiah;

4. teks eksplanasi membahas sebuah peristiwa ditandai dengan kausalitas;

5. teks ekplanasi merupakan jenis teks yang bersifat informatif.


Struktur teks eksplanasi dibagi menjadi 3 bagian.
Mengonstruksi Informasi Teks Eksplanasi

Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan hal-hal terkait informasi

dalam teks eksplanasi. Pembahasaan bagian selanjutnya, Anda diminta untuk

menentukan urutan atau inti informasi dari teks eksplanasi. Hal-hal yang

harus diperhatikan antara lain:

1) mengidentifikasi suatu fenomena dari setiap paragraf

2) menentukan urutan pokok/ide paragraf

3) menentukan judul yang tepat dengan mengkaitkan pokok-pokok gagasan setiap

paragraf.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini Anda bisa melihat salah satu contoh teks

eksplanasi yang sudah dilengkapi dengan identifikasi kerangka awal sebelum

menjadi teks eksplanasi yang utuh.


Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-
tiba. Banjir ini akan menggenangi, hingga mengalir deras sehingga mampu
menghanyutkan benda-benda besar seperti kayu bahkan mobil di sekitar area
yang terbanjiri.

Banjir bandang terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah


yang diakibatkan hujan yang turun terus-menerus atau menderas. Banjir ini
terjadi saat penambahan debit air
terhadap tanah di wilayah tersebut
berlangsung dengan sangat cepat hingga
tidak dapat diserap lagi.

Namun bukan hujan deras yang tak


kunjung henti saja alasannya,
penyebabnya sangatlah beragam, termasuk tertutupnya area tanah oleh
lantai, aspal dan rumah-rumah yang dibangun di sekitar. Singkat kata,
pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam dapat menjadi
penyebabnya juga.

Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan


rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya,
segala macam benda yang dilewatinya tergenang air secara tiba-tiba.
Akhirnya, banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar.

Menanggulangi banjir adalah hal yang terpaksa dilakukan, namun


mencegahnya adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan. Alasan banjir
bandang yang paling sering terjadi adalah akibat dari meluapnya air sungai
yang sudah tidak dapat mengalir dengan cepat karena terhambat oleh
sampah. Sehingga mari disiplin untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Pada dasarnya teks di atas tersusun dari 5 paragraf. Paragraf tersebut
tentunya memiliki ide gagasan masing-masing sebelum dikembangkan
menjadi susunan pola paragraf yang baik. Untuk detil pokok/ide gagasan
tersebut, Anda dapat melihat mengonstruksi teks berikut ini.

Paragraf Ide Gagasan Keterangan Pokok Gagasan

1 Banjir bandang atau air bah adalah banjir definsi banjir bandang
besar yang datang secara tiba- tiba.

2 Banjir bandang terjadi secara tiba- tiba sebab banjir bandang


di daerah permukaan rendah yang
diakibat hujan yang turun terus-menerus

3 Singkat kata, pembangunan yang tidak contoh kasus untuk sebab


memperhatikan keseimbangan alam banjir
dapat menjadi penyebabnya juga.

4 Akhirnya, banjir bandang dapat akibat dari banjir bandang


mengakibatkan kerugian yang sangat
besar.

5 Sehingga mari disiplin untuk tidak solusi atau penanggulang


membuang sampah ke sungai. banjir bandang
Paragraf di atas dengan pola “sebab-akibat” dengan skema

a. definsi banjir bandang;

b. sebab banjir bandang;

c. contoh kasus untuk sebab banjir;

d. akibat dari banjir bandang; dan

e. solusi atau penanggulang banjir bandang.

Judul eksplanasi di atas sudah benar, yakni “Terjadinya Musibah Banjir

Bandang”.
Seperti halnya pada teks sebelumnya, setiap
teks yang disajikan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia memiliki struktur tertentu, demikian
juga halnya tentang teks eksplanasi ini. Untuk
itu, hal yang diharapkan dalam pembelajaran
ini adalah peserta didik dapat menganalisis
struktur teks eksplanasi dan menunjukkan ciri kebahasaan yang digunakan dalam
teks eksplanasi. Kebahasaan yang dimaksudkan merupakan bentuk penanda atau
ciri khas dari setiap teks yang ada. Pada kebahasaan teks eksplanasi ini lebih
ditunjukkan pada kata: (1)istilah ilmiah (serapan); (2)hubung (konjungsi)
kausalitas; (3)hubung (konjungsi) eksternal dan internal.

Untuk lebih jelasnya, pahamilah tentang pemaparan kebahasaan untuk


teks eksplanasi berikut ini.

1. Kata Istilah Ilmiah dan Kata Serapan


Kata istilah ilmiah merupakan kata yang termasuk dalam bidang/konteks
pembicaraan atau pembahasan. Sebagai contoh bacalah penggalan
paragraf berikut tentang proses penyerbukan pada tumbuhan
KebahasaanTeks Eksplanasi

Sedangkan kata serapan merupakan sebuah kata dari bahasa lain (bahasa
daerah atau bahasa asing) yang kemudian diucapkan, dieja, dan ditulis
disesuaikan dengan orang Indonesia untuk memperkaya kosakata. Berikut
ini beberapa contoh kumpulan untuk kata serapan:

Bahasa Asing (Inggris) Bahasa Indonesia


pollination polinasi
biology biologi
computer komputer
discount diskon
homonym homonim
restaurant restoran
nuclear nuklir
photo foto

2. Konjungsi Kausalitas
Kausalitas artinya kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan
sebab akibat dari sebuah peristiwa tertentu. Konjungsi kausalitas
berdasarkan fungsinya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) konjungsi kausal “syarat”
Konjungsi ini menerapkan syarat untuk terjadinya akibat. Konjungsi
kausal syarat ditandai dengan kata jika, kalau, dan bila.
Contoh:
KebahasaanTeks Eksplanasi

b) konjungsi kausal “alasan”


Konjungsi ini menyebutkan adanya alasan atau penyebab dari suatu
kejadian yang menimbulkan akibat. Konjungsi ini ditandai dengan kata
karena.

c) Konjungsi kausal “simpulan”


Konjungsi ini memuat suatu kesimpulan dari adanya sebab dan akibat.
Konjungsi ini menggunakan kata demikian dan jadi.

d) Konjungsi kausal “akibat”


Konjungsi ini memuat akibat yang terjadi karena munculnya sebab. Kata
yang digunakan dalam konjungsi kausal akibat, yaitu oleh sebab itu,
sehingga, oleh karena itu, dan maka.
Konjungsi ini menyatakan suatu keharusan sebab karena adanya
akibat. Konjungsi kausal ditandai dengan kata agar dan untuk itu.

3. Konjungsi eksternal dan internal


Konjungsi eksternal adalah konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa,
deskripsi benda, atau kualitas yang berbeda dalam sebuah susunan klausa
kompleks atau antara dua kalimat simpleks. Ada empat kategori makna
yang termasuk dalam konjungsi eksternal, yaitu
a) Penambahan (dan, atau)

b) Perbandingan (tetapi, sementara)

c) Waktu (setelah, sebelum, sejak, ketika, saat)


KebahasaanTeks Eksplanasi

d) Sebab-akibat (sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun,


maka, kalau).

Konjungsi internal adalah kata penghubung atau konjungsi yang membangun


teks dengan cara menghubungkan argumen atau ide terdapat dalam dua
klausa simpleks atau kalimat tunggal. Konjungsi internal juga dapat dibagi ke
dalam empat kategori makna, yaitu:
a) Penambahan (selain itu, di samping itu, lebih lanjut)

b) Perbandingan (akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain)

c) Waktu (pertama, kedua, kemudian, lalu, berikutnya, selanjutnya)


KebahasaanTeks Eksplanasi

d) Sebab-akibat (akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).

Perhatikan tabel di bawah ini untuk membedakan konjungsi eksternal


dan internal

Konjungsi
No. Fungsional
Eksternal Internal
Menambah kejadian
1. Penambahan Menambah argumen
atau aktivitas.
Membandingkan
Membandingkan argumen dan
2. Perbandingan kejadian, suatu hal
bukti
dan kualitas
Mengurutkan Mengurutkan argumen dalam
3. Waktu
kejadian suatu teks
Menjelaskan mengapa
Mengambil kesimpulan atau
4. Sebab-akibat dan bagaimana suatu
menyangkal argumen
peristiwa terjadi
Pernahkah kalian mendengar atau membaca teks informasi mengenai

fenomena atau peristiwa yang terjadi di lingkunganmu? Fenomena atau

peristiwa tersebut, seperti hujan deras, gempa bumi, angin puting beliung dan

yang lainnya. Selain itu, kita sering pula mendengar peristiwa-peristiwa yang

terkait dengan masalah sosial dan budaya, misalnya seorang siswa SMA yang

berhasil menjuarai lomba penelitian remaja, lomba salah satu jenis olahraga,

atau siswa SMK yang berhasil menciptakan alat pendeteksi gempa bumi.

Mungkin juga, kamu membaca peristiwa politik dan ekonomi, misalnya

tentang pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak atau tentang

investasi asing yang mulai merambah ke daerah-daerah. Informasi tentang

peristiwa atau fenomena tersebut disajikan dalam jenis teks eksplanasi. Untuk

membekali kemampuaanmu pada bab ini kalian akan belajar


2. mengonstruksi informasi dalam teks eksplanasi;

3. menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi; dan

4. mengembangkan teks eksplansi dengan memperhatikan struktur dan

kebahasaan.

Pada bab ini kalian akan mempelajari teks eksplanasi. Teks eksplanasi

memuat informasi yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa di lingkungan

sekitar. Peristiwa yang dibahas tentang hubungan sebab-akibat maupun

urutan peristiwa fenomenal. Tujuan utama mengapa informasi sangat penting

dalam sebuah teks eksplanasi adalah untuk menambah wawasan agar para

pembaca mampu menjelaskan secara runtut tentang kronologi dengan acuan


Teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang berisi penjelasan-penjelasan

lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan berbagai fenomena,

baik fenomena alam maupun fenomena sosial yang terjadi di kehidupan

sehari-hari. Teks eksplanasi juga didefinisikan sebagai teks yang berisi

tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu

pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik

peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu mempunyai

hubungan sebab akibat dan proses. Teks eksplanasi merupakan teks yang

menjustifikasi tentang suatu hal yang dijelaskan secara kausal tersebut

benar adanya.

Adapun ciri-ciri dari teks eksplanasi, antara lain

1. informasi dalam teks eksplanasi berisi berdasarkan faktual;

2. informasi teks eksplanasi memiliki sifat objektif;

3. informasi teks eksplanasi berkaitan dengan hal ilmiah;

4. teks eksplanasi membahas sebuah peristiwa ditandai dengan kausalitas;

5. teks ekplanasi merupakan jenis teks yang bersifat informatif.


Struktur teks eksplanasi dibagi menjadi 3 bagian.
Mengonstruksi Informasi Teks Eksplanasi

Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan hal-hal terkait informasi

dalam teks eksplanasi. Pembahasaan bagian selanjutnya, Anda diminta untuk

menentukan urutan atau inti informasi dari teks eksplanasi. Hal-hal yang

harus diperhatikan antara lain:

1) mengidentifikasi suatu fenomena dari setiap paragraf

2) menentukan urutan pokok/ide paragraf

3) menentukan judul yang tepat dengan mengkaitkan pokok-pokok gagasan setiap

paragraf.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini Anda bisa melihat salah satu contoh teks

eksplanasi yang sudah dilengkapi dengan identifikasi kerangka awal sebelum

menjadi teks eksplanasi yang utuh.


Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-
tiba. Banjir ini akan menggenangi, hingga mengalir deras sehingga mampu
menghanyutkan benda-benda besar seperti kayu bahkan mobil di sekitar area
yang terbanjiri.

Banjir bandang terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah


yang diakibatkan hujan yang turun terus-menerus atau menderas. Banjir ini
terjadi saat penambahan debit air
terhadap tanah di wilayah tersebut
berlangsung dengan sangat cepat hingga
tidak dapat diserap lagi.

Namun bukan hujan deras yang tak


kunjung henti saja alasannya,
penyebabnya sangatlah beragam, termasuk tertutupnya area tanah oleh
lantai, aspal dan rumah-rumah yang dibangun di sekitar. Singkat kata,
pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam dapat menjadi
penyebabnya juga.

Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan


rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya,
segala macam benda yang dilewatinya tergenang air secara tiba-tiba.
Akhirnya, banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar.

Menanggulangi banjir adalah hal yang terpaksa dilakukan, namun


mencegahnya adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan. Alasan banjir
bandang yang paling sering terjadi adalah akibat dari meluapnya air sungai
yang sudah tidak dapat mengalir dengan cepat karena terhambat oleh
sampah. Sehingga mari disiplin untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Pada dasarnya teks di atas tersusun dari 5 paragraf. Paragraf tersebut
tentunya memiliki ide gagasan masing-masing sebelum dikembangkan
menjadi susunan pola paragraf yang baik. Untuk detil pokok/ide gagasan
tersebut, Anda dapat melihat mengonstruksi teks berikut ini.

Paragraf Ide Gagasan Keterangan Pokok Gagasan

1 Banjir bandang atau air bah adalah banjir definsi banjir bandang
besar yang datang secara tiba- tiba.

2 Banjir bandang terjadi secara tiba- tiba sebab banjir bandang


di daerah permukaan rendah yang
diakibat hujan yang turun terus-menerus

3 Singkat kata, pembangunan yang tidak contoh kasus untuk sebab


memperhatikan keseimbangan alam banjir
dapat menjadi penyebabnya juga.

4 Akhirnya, banjir bandang dapat akibat dari banjir bandang


mengakibatkan kerugian yang sangat
besar.

5 Sehingga mari disiplin untuk tidak solusi atau penanggulang


membuang sampah ke sungai. banjir bandang
Paragraf di atas dengan pola “sebab-akibat” dengan skema

a. definsi banjir bandang;

b. sebab banjir bandang;

c. contoh kasus untuk sebab banjir;

d. akibat dari banjir bandang; dan

e. solusi atau penanggulang banjir bandang.

Judul eksplanasi di atas sudah benar, yakni “Terjadinya Musibah Banjir

Bandang”.
Seperti halnya pada teks sebelumnya, setiap
teks yang disajikan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia memiliki struktur tertentu, demikian
juga halnya tentang teks eksplanasi ini. Untuk
itu, hal yang diharapkan dalam pembelajaran
ini adalah peserta didik dapat menganalisis
struktur teks eksplanasi dan menunjukkan ciri kebahasaan yang digunakan dalam
teks eksplanasi. Kebahasaan yang dimaksudkan merupakan bentuk penanda atau
ciri khas dari setiap teks yang ada. Pada kebahasaan teks eksplanasi ini lebih
ditunjukkan pada kata: (1)istilah ilmiah (serapan); (2)hubung (konjungsi)
kausalitas; (3)hubung (konjungsi) eksternal dan internal.

Untuk lebih jelasnya, pahamilah tentang pemaparan kebahasaan untuk


teks eksplanasi berikut ini.

1. Kata Istilah Ilmiah dan Kata Serapan


Kata istilah ilmiah merupakan kata yang termasuk dalam bidang/konteks
pembicaraan atau pembahasan. Sebagai contoh bacalah penggalan
paragraf berikut tentang proses penyerbukan pada tumbuhan
KebahasaanTeks Eksplanasi

Sedangkan kata serapan merupakan sebuah kata dari bahasa lain (bahasa
daerah atau bahasa asing) yang kemudian diucapkan, dieja, dan ditulis
disesuaikan dengan orang Indonesia untuk memperkaya kosakata. Berikut
ini beberapa contoh kumpulan untuk kata serapan:

Bahasa Asing (Inggris) Bahasa Indonesia


pollination polinasi
biology biologi
computer komputer
discount diskon
homonym homonim
restaurant restoran
nuclear nuklir
photo foto

2. Konjungsi Kausalitas
Kausalitas artinya kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan
sebab akibat dari sebuah peristiwa tertentu. Konjungsi kausalitas
berdasarkan fungsinya, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) konjungsi kausal “syarat”
Konjungsi ini menerapkan syarat untuk terjadinya akibat. Konjungsi
kausal syarat ditandai dengan kata jika, kalau, dan bila.
Contoh:
KebahasaanTeks Eksplanasi

b) konjungsi kausal “alasan”


Konjungsi ini menyebutkan adanya alasan atau penyebab dari suatu
kejadian yang menimbulkan akibat. Konjungsi ini ditandai dengan kata
karena.

c) Konjungsi kausal “simpulan”


Konjungsi ini memuat suatu kesimpulan dari adanya sebab dan akibat.
Konjungsi ini menggunakan kata demikian dan jadi.

d) Konjungsi kausal “akibat”


Konjungsi ini memuat akibat yang terjadi karena munculnya sebab. Kata
yang digunakan dalam konjungsi kausal akibat, yaitu oleh sebab itu,
sehingga, oleh karena itu, dan maka.
Konjungsi ini menyatakan suatu keharusan sebab karena adanya
akibat. Konjungsi kausal ditandai dengan kata agar dan untuk itu.

3. Konjungsi eksternal dan internal


Konjungsi eksternal adalah konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa,
deskripsi benda, atau kualitas yang berbeda dalam sebuah susunan klausa
kompleks atau antara dua kalimat simpleks. Ada empat kategori makna
yang termasuk dalam konjungsi eksternal, yaitu
a) Penambahan (dan, atau)

b) Perbandingan (tetapi, sementara)

c) Waktu (setelah, sebelum, sejak, ketika, saat)


KebahasaanTeks Eksplanasi

d) Sebab-akibat (sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun,


maka, kalau).

Konjungsi internal adalah kata penghubung atau konjungsi yang membangun


teks dengan cara menghubungkan argumen atau ide terdapat dalam dua
klausa simpleks atau kalimat tunggal. Konjungsi internal juga dapat dibagi ke
dalam empat kategori makna, yaitu:
a) Penambahan (selain itu, di samping itu, lebih lanjut)

b) Perbandingan (akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain)

c) Waktu (pertama, kedua, kemudian, lalu, berikutnya, selanjutnya)


KebahasaanTeks Eksplanasi

d) Sebab-akibat (akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).

Perhatikan tabel di bawah ini untuk membedakan konjungsi eksternal


dan internal

Konjungsi
No. Fungsional
Eksternal Internal
Menambah kejadian
1. Penambahan Menambah argumen
atau aktivitas.
Membandingkan
Membandingkan argumen dan
2. Perbandingan kejadian, suatu hal
bukti
dan kualitas
Mengurutkan Mengurutkan argumen dalam
3. Waktu
kejadian suatu teks
Menjelaskan mengapa
Mengambil kesimpulan atau
4. Sebab-akibat dan bagaimana suatu
menyangkal argumen
peristiwa terjadi
Pada pembelajaran ini, tujuan yang diharapkan yaitu siswa dapat
membuat sebuah teks eksplanasi dengan memperhatikan materi yang telah
diberikan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hal penting yang perlu
mendapat perhatian utama dalam menyusun teks eksplanasi adalah bahwa
teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu
fenomena, baik itu berkenaan dengan alam, budaya, ataupun sosial. Adapun
pengembangannya bisa berpola kronologis ataupun kausalitas.
Teks eksplanasi tergolong ke dalam genre faktual. Oleh karena itu, topik-
topik yang dipilih haruslah berupa topik yang dapat memperluas
wawasan ataupun pengetahuan
pembacanya tentang suatu proses.
Adapun yang dimaksud dengan proses
merupakan suatu urutan dari suatu
kejadian atau peristiwa. Paparannya
harus berdasarkan fakta ataupun
pendapat-pendapat yang benar, bukan
hasil imajinasi, rekaan, ataupun sesuatu yang bersifat fiktif.
Hal lain yang harus diperhatikan di dalam penulisan teks eksplanasi
adalah hubungan antarbagiannya yang berupa peristiwa. Pola hubungan
antarperistiwa itu disusun dalam bentuk kronologis ataupun sebab akibat.
Bentuknya dinyatakan dengan konjungsi yang digunakannya sebagai berikut.
Untuk menyusun kedua pola itu, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2. Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3. Penulis menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas
sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas
(Kosasih, 2014: 191)

Adapun langkah-langkah penyusunannya adalah


• menentukan satu fenomena peristiwa alam atau sosial budaya
misalnya, peristiwa alam gempa bumi,
• mendafar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi teks
eksplanasi.

dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya
dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat
saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya
dengan topik yang lain.

Struktur Teks eksplanasi Topik-Topik

a) pengertian gempa bumi


1) Identifkasi
b) daerah/tempat terjadinya gempa.
fenomena
c) macam gempa bumi
a) proses terjadinya gempa tektonik
2) Proses kejadian b) proses terjadinya gempa vulkanik
c) akibat gempa
a) simpulan waktu terjadinya gempa
3) Ulasan b) tindakan persiapan menghadapi gempa
c) tindakan saat terjadi gempa

• Pengumpulan data
Dalam hal ini kita bisa melakukannya dengan membaca berbagai
referensi, melakukan observasi, dan wawancara.
• Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang
lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: identifkasi
fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita harus
menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun dapat saja
membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti konjungsi-
konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi, sehingga kalimat-
kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Teks Ceramah

Kebahasaan Teks Ceramah

Pasti kalian sudah tahu apa itu ceramah? Pada modul sebelumnya

sudah dibahas tentang pengertian dari ceramah, isi dan struktur teks

ceramah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ceramah adalah pidato

oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal,

pengetahuan, dan sebagainya.

Seseorang yang menyampaikan ceramah biasanya disebut sebagai

penceramah. Untuk berceramah di depan umum terlebih dahulu kita harus

memahami unsur kebahasaan dari teks ceramah, yang nanti setelah itu

kalian diharapkan mampu menulis materi atau topik apa yang akan kalian

bahas untuk menyampaikan ceramah yang baik. Sebagaimana jenis teks

lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung

berbeda dengan teks-teks lainnya.


Teks Ceramah

Merujuk pada contoh-contoh di atas teks ceramah memiliki kaidah

kebahasaan sebagai berikut,

1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti

orang kedua jamak, sebagai sapaan.

Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga menggunakan

kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks

ceramah sering kali menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada

orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-

saudara.

2. Menggunakan kata-kata teknis ataupun peistilahan yang berkenaan

dengan topik yang dibahas.

Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus

pembahasannya istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah

sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika

berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi

(sebab-akibat).

Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh

karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang

menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/ pertentangan,

seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya,sebaliknya, berbeda

halnya, namun.

4. Menggunakan kata kerja mental

Kata kerja mental seperti memprihatinkan, mengagumkan, menduga, dan

lain-lain.
5. Menggunakan kata kerja persuasif

Kata-kata persuasif seperti hendaklah, sebaiknya, perlu, harus.

Contoh:

Dampak negatif lain dari adanya kemajuan teknologi adalah banyaknya

terjadi kasus penipuan dengan

menggunakan media sosial sebagai

akibat dari teknologi yang semakin

tinggi. Dan yang paling penting adalah

bahwa kini korbannya adalah ibu –

ibu rumah tangga. Karena terlalu

sering main ponsel genggam, mereka menjadi susah untuk membedakan

mana hal yang nyata dan mana yang hanya berita gosip saja. Oleh karena

itu, kita seharusnya bijak dalam menggunakan teknologi. Mari kita jaga

generasi muda kita agar menjadi generasi yang bersahaja.


kira-kira bagaimana membuat sebuah teks

ceramah atau jika kamu diberi kesempatan

untuk berceramah. Hal apa yang harus kamu

persiapkan untuk menciptakan suasana ceramah

nantinya akan membuat para pendengarnya

tertarik.

Berikut adalah tata cara mengonstruksi atau membuat sebuah teks

ceramah yang baik dan bisa disampaikan kepada khalayak pendengar.

Adapun langkah-langkah penyusunannya

1. Menentukan Topik

Beberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah:

a. pengalaman pribadi,

b. hobi dan keterampilan,

c. pengalaman dalam pekerjaan,

d. pelajaran sekolah atau kuliah,

e. pendapat pribadi,

f. peristiwa hangat dan pembicaraan publik,

g. masalah keagamaan,

h. problem pribadi,

i. biografi tokoh terkenal,dan

j. minat khalayak.
Teks Ceramah

2. Merumuskan tujuan ceramah

Ada dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

A. Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu

1. Memberitahukan (informatif)

Ceramah informatif ditujukan untuk menambah pengetahuan

pendengar. Misalnya, ceramah tentang peranan para pelajar

pada masa perang kemerdekaan, posisi Indonesia di kancah

internasional.

2. Memengaruhi (persuasif),

Ceramah persuasif, ditujukan agar

pendengar mempercayai, menyetujui,

atau bahkan mengikuti ajakan

pembicara. Misalnya, ceramah tentang

caracara hidup sehat dan menjaga

kesehatan lingkungan.

3. Menghibur (rekreatif).

Ceramah rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur.

Karena itu, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot,

ataupun guyonanguyonan yang memancing tertawa pendengar.


Teks Ceramah

B. Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan

umum. Tujuan umum lebih informasional, lebih jelas, dan terukur

dalam pencapaiannya. Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum,

dan tujuan khusus.

Topik : Keragaman

Tujuan umum : Informatif (memberi tahu)

Tujuan khusus : Pendengar mengetahui bahwa:

1) setiap daerah memiliki budaya yang khas;

2) dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai

kehidupan yang bisa kitapetik.

3. Menyusun kerangka ceramah

Kerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar

materi yang akan diceramahkan. Kerangka ceramah bermanfaat dalam

memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih

sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan,

serta membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

Kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup.

b. Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas.

c. Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan.

d. Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secara logis.


Teks Ceramah

4. Menyusun ceramah berdasarkan kerangka

Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah

ceramah yang utuh dan lengkap. Namun bersamaan dengan itu, perlu

dilakukan pemahaman dan pengahayatan terhadap bahan-bahan yang

ada, yakni dengan jalan:

a. mengkaji bahan secara kritis,

b. meninjau kelayakan bahan dengan khalayak(audien),

c. meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra,

d. menyusun sistematika bahan ceramah, dan

e. menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis


Jika kalian mendengar kata ceramah, sebagian dari

kita mungkin akan langsung berpikir tentang pemuka

agama, entah itu Ustadz, Pastor, dan lain sebagainya.

Padahal, ceramah bukan semata bisa dilakukan atau

berkaitan dengan agama saja. Ceramah bisa

dilakukan oleh siapapun, dan biasanya, ada teks

pendukung untuk itu. Kita mengenalnya dengan istilah teks ceramah.

Sebagaimana kalian tahu bahwa ceramah merupakan kegiatan yang

dilakukan antara pembicara dan khalayak umum sebagai pendengar.

Tujuannya untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan. Pembicara

yang membawakan ceramah umumnya adalah orang yang dianggap

menguasai bidangnya dengan baik. Ceramah dapat dilakukan secara

langsung maupun menggunakan sarana komunikasi, seperti televisi, radio,

dan internet.
Teks Ceramah

Ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui terkait teks ceramah,

terutama dalam hal ini adalah masalah isi dan struktur dalam teks

ceramah. Mari kita pelajari uraian materi berikut ini.

1. Isi Teks Ceramah

Jika kalian memerhatikan isi teks ceramah biasanya berkenaan dengan

informasi tentang beragam kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya,

pendidikan, maupun kesehatan. Isi tersebut

dianggap sesuatu yang penting bagi

pendengarnya dan dapat memberikan

wawasan dan ilmu pengetahuan bagi

pendengarnya. Isinya selalu berkaitan dengan

tema ceramah yang hendak disampaikan.

Misalnya, ceramah bertema kebersihan, isinya berkaitan dengan masalah

kebersihan pula. Teks ceramah biasanya memiliki pesan yang bertujuan

untuk memberikan nasihat, petunjuk, atau petuah secara lisan. Khalayak

yang mendengarkan pun bisa siapa saja. Akan tetapi umumnya khalayak

dari teks ceramah bersifat spesifik karena diumumkan di komunitas atau

kelompok masyarakat tertentu.


Teks Ceramah

Perhatikan kutipan berikut!

Isi cuplikan teks tersebut adalah telah ditempelnya slogan kebersihan dan
masih adanya warga sekolah yang kurang peduli terhadap kebersihan
sekolah.

2. Struktur Teks Ceramah

Jika kalian pernah menyimak orang yang sedang berceramah, atau

pernah melihat naskah ceramah, kalian dapat menganalisis dari apa yang

disampaikan dari cermah tersebut. Ada beberapa hal yang dapat kalian

temukan dari teks ceramah tersebut, yaitu bagian pembuka, isi dan
Teks Ceramah
Teks Ceramah

Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.

a. Pendahuluan
Teks Ceramah

b. Isi (Rangkaian Argumen)

c. Penutup (Penegasan)
Selamat pagi anak-anakku,

Pada Senin pagi hari yang cerah ini, izinkanlah Bapak

menyampaikan sedikit petuah untuk kalian semua. Tak lupa kita ucapkan

rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberi nikmat

sehat dan dapat berkumpul di lapangan ini tanpa kekurangan suatu

apapun. Ceramah upacara kali ini akan membahas “Remaja dan Dunianya”.

Anak-anakku,

Usia remaja adalah usia yang sering membuat gelisah orang tua.

Saat memasuki remaja, seseorang akan berpikir hal-hal baru yang

dianggapnya tabu. Rasa penasaran itu membuatnya bertindak melakukan

hal-hal yang dilarang. Sikap ingin tahu itu yang akhirnya menjerumuskan

ke dalam pergaulan yang salah. Contohnya, tawuran, mencuri, dan hal

lainnya.

Fase ini, remaja berada dalam tahap stress dan strom, kebutuhan

mereka harus dipenuhi oleh orang tuanya. Kondisi ini menyebabkan

kelabilan emosi dan bertindak merugikan orang lain.


Teks Ceramah

Anak-anakku, kalian perlu membekali diri kalian dengan agama,

pendidikan, dan pembentukan karakter yang kuat. Sebab, pembentukan

karakter salah satu jembatan untuk menahan perbuatan kenakalan remaja

dan menyongsong hari esok yang berseri.

Kalian juga harus pintar dalam memilih teman bergaul dan

lingkungan yang baik. Bentuklah ketahanan diri kalian agar tidak mudah

terpengaruh jika bergaul dengan teman atau komunitas yang tidak sesuai

harapan. Ikutilah juga berbagai kegiatan positif baik di lingkungan sekolah,

rumah, maupun lingkungan lainnya. Misalnya saja mengikuti komunitas

olahraga bola basket, karang taruna, sepak bola, dan kegiatan-kegiatan baik

lainnya. Pilihlah bentuk kegiatan yang disukai agar tercipta kenyamaan dan

menghindari kebosanan. Mari bersama-sama kita lawan kenakalan remaja

dan kriminalitas yang terjadi terhadap remaja. Remaja hebat, remaja

harapan bangsa.

(https://tambahpinter.com/teks-ceramah/)
Teks Ceramah

Selamat pagi anak-anakku,

Marilah kita memanjatkan puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha

Esa karena hingga saat ini kita masih diberikan nikmat sehat dan dapat

berkumpul di SMA Pelita Hati tanpa kurang suatu apapun.

Anak-anak yang Bapak cintai dan banggakan,

Saat ini masuknya budaya asing ke Indonesia sudah sangat pesat.

Salah satu contohnya adalah masuknya budaya Korea Selatan di Indonesia.

Banyak remaja seusia kalian mengidolakan dan memuji secara berlebihan.

Masuknya budaya Korea di Indonesia tentu tidak lepas oleh pengaruh

globalisasi. Tidak dapat dipungkiri banyaknya media yang berperan dalam

menyebarkan budaya tersebut, seperti halnya internet. Masyarakat dengan

mudahnya dapat mengakses melalui situs-situs yang tersedia seperti

layarkaca21, nonton dramamu.com, atau melalui beberapa channel video.

Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang rela menerjemahkan bahasa

tersebut ke dalam bahasa Indonesia.

Marilah anak-anakku, kita tanamkan semangat nasionalisme yang

tangguh. Contohnya, membeli produk dalam negeri dan mengamalkan nilai-

nilai Pancasila. Namun demikian, kita tidak menutup kemungkinan akan

budaya asing yang masuk.


Teks Ceramah

Jika masuknya budaya asing tidak diimbangi dengan mencintai

budaya sendiri, maka budaya Indonesia akan tergerus dan terkikis, hanya

meninggalkan jejak. Oleh karena itu, pentingnya kesadaran akan budaya

lokal untuk mengokohkan ketahanan budaya sendiri. Kita sebagai warga

negara, juga harus tanggap dan peduli terhadap kebudayaan sendiri agar

tidak diakui negara lain.

Dalam sehari, masyarakat Indonesia khususnya anak muda, dapat

menghabiskan waktu mereka lebih dari tiga jam sehari untuk menonton

serial tv ataupun drama Korea. Menurut data hasil statistik pada tahun

2011, jumlah penggemar budaya Korea atau Korean Wave mencapai 3,3 juta

di seluruh dunia. Berdasarkan data tersebut, kawasan Asia menempati

peringkat pertama dengan jumlah penggemar terbanyak.

Demikian ceramah singkat yang dapat Bapak sampaikan. Semoga

kita bersama-sama saling menjaga keutuhan negeri ini dengan mencintai

budaya dan produknya. Wassalam.

(Sumber dari https://tambahpinter.com/teks-ceramah/ dengan perubahan)


Teks Ceramah

Informasi penting dalam sebuah teks dapat digali dengan sejumlah


pertanyaan untuk mengetahui permasalahan aktual yang disampaikan
melalui sebuah gagasan yang didukung dengan argumentasi yang logis.
Argumentasi tersebut, bisa saja berupa pendapat penulis sesuai dengan
sudut pandangnya, bisa juga berupa fakta langsung, baik yang sifatnya
kuantitatif maupun kualitatif.

Itulah bagian-bagian penting dalam sebuah teks ceramah yang harus


kalian kuasai melalui kegiatan
pembelajaran ini. Adapun bagian
penting dari sebuah teks ceramah
adalah permasalahan atau pandangan
umum, argumentasi berupa pendapat
dan fakta, serta saran atau
rekomendasi.
Penyusunan yang Penting untuk Persiapan dalam Ceramah

Ada beberapa hal yang harus dilakukan, baik pada tahap persiapan
maupun pada tahap pelaksanaan. Hal-hal tersebut sebagai berikut:

a. Pemilihan tema disesuaikan dengan audiens.

Tema yang dimaksudkan mengarah pada hal-hal yang hangat dan aktual.

b. Penggunaan cara/teknik yang dianggap mempermudah dalam ceramah.

Seorang pembicara memiliki cara sendiri untuk mengatasi ha-hal negatif


yang akan terjadi maka metode sangat diperlukan agar ceramah berjalan
lancar dan baik.

1. Impromptu (spontan)

Metode pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa


persiapan yang hanya mengandalakan pengalaman dan wawasan. Dalam
metode ini, pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi).
Biasanya, metode ini digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan
disajikan menurut kebutuhan saat itu.

2. Ekstemporan (penjabaran kerangka)

Metode pidato ekstemporan merupakan teknik berpidato dengan


menjabarkan materi yang terpola. Maksud terpola yaitu materi yang akan
disampaikan harus dipersiapkan garis besarnya dengan menuliskan halhal
yang di anggap penting.
Metode pidato naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah
yang telah dibuat sebelumnya. Metode ini biasanya digunakan dalam
pidato resmi dimana pembicara selalu membaca naskah yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi
kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan dalam situasi resmi akan
di sebarluaskan dan dijadikan figur masyarakat serta dikutip oleh media
massa.

4. Menghafal (tanpa teks)

Metode pidato menghafal yaitu menghafal suatu rencana pidato yang


telah dibuat sebelumnya.

Mengonstruksi informasi dalam teks ceramah dapat dilakukan


dengan menceritakan kembali atau memberi tanggapan teks tersebut. Salah
satu bentuk tanggapan yang dapat kita lakukan adalah komentar. Dengan
memberi komentar secara tidak
langsung kita telah mengonstruksi
(membangun kembali) informasi dalam
teks tersebut karena komentar tentu
berlandaskan informasi.
Ada beberapa hal yang perlu
diketahui sebelum memberi komentar,
yaitu bentuk, isi, dan cara
menyampaikannya. Mari kita bahas
satu per satu.
Mengenali konteks berarti mengenal peserta ceramah dan situasinya. Isu
atau topik yang disampaikan tentu akan berbeda jika audiensinya
berbeda pula. Sebagai contoh, topik untuk siswa akan berbeda dengan
topik untuk orang dewasa. Demikian pula dengan situasinya. Gaya
ceramah yang akan disampaikan tentu akan berbeda antara gaya
berceramah dalam situasi resmi dan suasana santai.

B. Menentukan Topik
Penentuan isu ceramah tersebut sebaiknya mempertimbangkan:
• sesuai dengan latar belakang dan pengetahuan pendengar,
• menarik minat,
• ruang lingkup jelas dan spesifik, dan d. sesuai dengan waktu dan
situasi.

C. Menyusun Kerangka Ceramah


Kerangka ceramah memuat pokok-pokok materi yang
akan diceramahkan. Kerangka akan memudahkan
kita dalam menyusun ceramah. Ceramah menjadi
lebih sistematis, pengulangan pembahasan dapat
dihindari, serta pengumpulan data dan sumber-
sumber menjadi lebih terukur. Adapun kerangka
ceramah yang baik memiliki ciri-ciri berikut.
❖ Meliputi tiga bagian pokok, yakni pengenalan isu, rangkaian
argumen, dan penegasan kembali.
❖ Mengungkapkan maksud yang jelas.
❖ Setiap bagian dalam kerangka hanya mengandung satu gagasan.
❖ Bagian-bagian dalam kerangka karangan harus tersusun secara logis.
D. Mengumpulkan dan Memilih Bahan
Pengumpulan bahan dapat dilakukan dari sumber-sumber berikut:
➢ surat kabar atau buku yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan.
➢ contoh teks ceramah,
➢ istilah-istilah populer, cerita, atau humor-humor yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai