Anda di halaman 1dari 9

e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020.

Hal 80-88

EVALUASI HASIL PELATIHAN MEMBUAT BROS ANTING BAGI IBU-IBU


PENGAJIAN UPKQ AI-HIKMAH DI WIYUNG SURABAYA
Hana Wahidah Salsabila
Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
hanasalsabila@mhs.unesa.ac.id
Mein Kharnolis
Dosen Pembimbing PKK S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
meinkharnolis@unesa.ac.id

Abstrak

Bros anting merupakan jenis bros yang menjadi trend dikalangan ibu-ibu selama
ramadhan 2018 termasuk ibu- ibu pengajian UPKQ Al- Hikmah di Wiyung Surabaya. Tujuan dari
penelitian ini yaitu: (1) untuk mengevaluasi aktivitas instruktur, (2) untuk mengevaluasi aktivitas
peserta, (3) untuk mengetahui hasil jadi bros anting, (4) untuk mengetahui respon ibu- ibu UPKQ
Al- Hikmah di Wiyung Surabaya setelah melaksanakan pelatihan. Penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif kuantitatif dan untuk desain penelitian yang digunakan adalah one - shot case
study. Sasaran penelitian merupakan 15 orang anggota pengajian UPKQ AL- Hikmah di Wiyung
Surabaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dengan
menggunakan instrumen lembar observasi yang dilibatkan adalah 4 observer serta metode angket
dengan instrumen lembar angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah mean dan
persentase. Hasil Penelitian yaitu: (1) Aktivitas instruktur memperoleh nilai rata- rata 3,39 dengan
kategori sangat baik, (2) Aktivitas peserta memperoleh nilai rata- rata 3,33 dengan kategori sangat
baik, (3) Hasil jadi bros anting 4 peserta memperoleh kategori cukup baik memperoleh nilai 61-
70, 3 peserta memperoleh kategori baik karena nilai yang diperoleh 71- 80, 8 peserta memperoleh
kategori sangat baik karena nilai yang diperoleh 81- 100, (4) Respon peserta terhadap pelatihan
bros anting untuk aspek alat dan bahan memperoleh persentase 90% (sangat baik), aspek materi
memperoleh persentase 100% (sangat baik), aspek proses pelatihan memperoleh persentase 93%
(sangat baik), dan aspek manfaat pelatihan memperoleh persentase 82% (sangat baik).

Kata Kunci: Pelatihan, Evaluasi, Aktivitas Instruktur dan Peserta, Hasil Jadi Bros Anting, Respon
Peserta.

Abstract

Anting’s brooches is a type of brooches that have become a trend among mothers during
the 2018 Ramadan, including those who study the UPKQ Al-Hikmah in Wiyung, Surabaya. The
purpose of this study are: (1) to evaluate instructor activities, (2) to evaluate participant activities,
(3) to find out the results of antings brooches, (4) to determine the responses of UPKQ Al-Hikmah
mothers in Wiyung Surabaya after implementing the training. This research is a quantitative
descriptive study and the research design used is a one-shot case study. The research objectives
were 15 members of the Al-Hikmah UPKQ study group in Wiyung, Surabaya. The data collection
method used was the observation method using the observation sheet instruments involved were 4
observers and the questionnaire method with the questionnaire sheet instrument. The data analysis
technique used is mean and percentage. The results of the study are: (1) The instructor's activity
received an average value of 3,39 get a very good category, (2) The participant's activity gained
an average value of 3,33 get a very good category, (3) The results became a brooch earrings 4
participants got the category is good enough to get a score of 61-70, 3 participants get a good
category because the scores obtained are 71-80, 8 participants get a very good category because
the scores obtained are 81-100, (4) Participants' responses to the anting’s brooch training are for
the aspect of tools and materials received a percentage of 90% (very good), the material aspect
gained a percentage of 100% (very good), the aspect of the training process gained a percentage
of 93% (very good), and the aspect of training benefits gained a percentage of 82% (very good).

Key Word: Training, Evaluation, Instructor and Participant Activity, The Result ofAnting’s
brooches, Participant’s Responses.

80
e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020. Hal 80-88

PENDAHULUAN dibebaskan untuk berhias sesuai


Pelengkap busana secara umum dibagi keinginannya, hal tersebut menyebabkan
menjadi dua yaitu aksesoris dan milineris. ibu- ibu pengajian lebih sering merasa
Aksesoris menurut Sherly (2011: 2) yaitu kurang puas dalam berhias. Hal tersebut
penghias tubuh yang dapat menambah dapat diatasi apabila ibu- ibu pengajian
kepercayaan diri si pemakai serta membuat UPKQ AL- Hikmah dapat menciptakan
diri terlihat cantik, elegan dan menarik. sendiri aksesoris mereka, sehingga desain
Perhiasan atau jewelry merupakan salah satu produk dapat menyesuaikan kepribadian
golongan aksesoris yang tediri dari kalug, masing- masing dan dapat pula menjadi
gelang, cincin, bros dan pin, anting, dan peluang bisnis aksesoris bros anting, namun
sebagainya. Jenis perhiasan yang paling didapati kendala yaitu peserta tertarik
diminati pengguna hijab terutama pengguna membuat bros anting sendiri, namun
khimar adalah bros dan pin, Sherly (2011: sebagian besar dari ibu-ibu pengajian UPKQ
7). Dikutip dari (Radar Surabaya, edisi 10 Al- Hikmah Wiyung Surabaya belum
Juli 2018, Surabaya, Aries Wahyudianto) memiliki keahlian dalam membuat bros
jenis bros yang menjadi trend dikalangan ataupun pernah mengikuti pelatihan
muda hingga ibu-ibu selama ramadhan 2018 keterampilan membuat bros.
yaitu bros anting, termasuk ibu- ibu Berdasarkan latar belakang tersebut
pengajian UPKQ AL- Hikmah di Wiyung maka peneliti memutuskan untuk
Surabaya. Bros anting menurut Hardiana melaksanakan pelatihan teknik dasar
(2014: 4) merupakan bros dengan bentuk pembuatan bros dan merangkai bros anting
menjuntai seperti anting dengan hiasan bulu, hingga menjadi produk siap pakai dengan
manik, pita, dan renda yang dipakai sebagai desain sesuai keinginan masing- masing.
pemberat hijab. Bagian-bagian bros anting Robinson dalam Saleh Marzuki (2010: 174)
menurut Hardiana (2014: 87) bros anting menjelaskan bahwa training atau pelatihan
dibagi menjadi dua bagian yaitu: (1) Kepala/ jika didefinisikan adalah pemberian
bunga bros (2) Rantai anting. Setiap ibu-ibu pengalaman kepada seseorang untuk
pengajian UPKQ Al- Hikmah di Wiyung mengembangkan (pengetahuan, skill, sikap)
Surabaya memiliki setidaknya satu buah untuk tercapainya hal yang diinginkan.
bros anting dalam koleksi bros mereka. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
Wawancara awal telah dilaksanakan mengevaluasi hasil pelatihan pembuatan
peneliti terhadap ibu- ibu pengajian UPKQ bros anting ibu- ibu UPKQ Al- Hikmah di
Al- Hikmah di Wiyung dan ditemukan fakta Wiyung Surabaya meliputi: (1) Aktivitas
yaitu adanya perasaan kurang puas ibu- ibu instruktur selama pelatihan (2) Aktivitas
pengajian terhadap desain bros anting yang peserta selama pelatihan, (3) Penilaian hasil
telah dimiliknya. Perasaan tersebut timbul jadi bros anting ibu- ibu pengajian UPKQ
dikarenakan adanya tekanan dari masyarakat Al- Hikmah Wiyung Surabaya, (4) Respon
postmodern, dikutip dari Lubis dalam peserta setelah mengikuti pelatihan
Setyowati (2019: 21) “Masyarakat pembuatan bros anting di pengajian UPKQ
posmodern pada umumnya mengkritik Al- Hikmah Wiyung Surabaya.
penyeragaman. Masyarakat posmodern lebih
menekankan kepada perbedaan seperti METODE PENELITIAN
keberagaman identitas, seksualitas, dan A. Jenis Penelitian
budaya, serta anti-essensialisme”. UPKQ Jenis dari penelitian ini temasuk
Al- Hikmah di Wiyung Surabaya sudah dalam penelitian deskriptif kuantitatif.
berdiri kurang lebih 9 tahun dan telah Penelitian deskriptif menurut Arikunto (
memiliki 5 kelas materi, namun pengajian ni 2010: 3) merupakan penelitian yang
masih belum memiliki seragam khusus dimaksudkan untuk menyelidiki kondisi,
untuk dipakai selama mengikuti kelas keadaani, atau hal- hal lain yang telah
sehinga ibu- ibu anggota pengajian terjadi, dan hasilnya dipaparkan dalam
bentuk laporan penelitian.

81
e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020. Hal 80-88

B. Tempat dan Waktu Penelitian a. Aktivitas instruktur.


Masjid Al- Hikmah Babatan Lembar observasi berisikan
Pratama, Wiyung Surabaya. Penelitian 6 pertanyaan dinilai oleh 4 orang
dilaksanakan mulai bulan Januari 2020 observer degan rentangan nilai:
sampai selesai. Tabel 1. Rentangan Penilaian
C. Subjek Penelitian Aktivitas Instruktur
Subjek penelitian ini merupakan 15
ibu-ibu peserta pengajian UPKQ Al-
Hikmah Wiyung Surabaya.
D. Rancangan Penelitian
Desain : One Shot Case Study
Skema Rancangan: X →O
(Suharsimi Arikunto, 2010: 124) b. Aktivitas peserta.
Keterangan : Lembar observasi berisikan 10
X= Treatment atau perlakuan pertanyaan dinilai oleh 4 orang
O= Hasil dari treatment observer degan rentangan nilai:
E. Prosedur Penelitian Tabel 2. Rentangan Penilaian
1. Tahap Pra Pelatihan Aktivitas Peserta
Peneliti mewawancarai dan
membuat surat izin untuk
melaksanakan pelatihan di pengajian
UPKQ Al-Hikmah Wiyung Surabaya.
Mempersiapkan media pembelajaran
berupa modul, membuat rincian
kegiatan pelatihan dan mempersiapkan 2. Metode Angket
alat dan bahan yang akan digunakan Angket digunakan oleh peneliti
selama pelatihan bros anting. untuk menilai respon peserta terhadap
2. Tahap Pelatihan pelatihan pembuatan bros anting.
Tahap pelatihan diadakan selama Berisikan 10 pertanyaan ya dan tidak,
1 kali pertemuan seusai kelas terjemah diisi oleh ke- 15 peserta yang
quran tingkat dasar dengan durasi mengikuti pelatihan.
pertemuan selama 2 jam. G. Teknik Analisis Data
3. Tahap Evaluasi 1. Rata- rata (mean)
Setelah melaksanakan pelatihan Mean digunakan peneliti untuk
pembuatan aksesoris, peneliti menghitung nilai aktivitas instruktur,
melaksanakan evaluasi berupa. aktivitas peserta, dan hasil jadi bros
a. Observasi mengenai keterampilan anting
peserta meliputi hasil jadi bros
anting.
b. Angket untuk mengetahui respon
peserta setelah melaksanakan
pelatihan pembuatan bros anting.
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan
Data
1. Metode Observasi Khusus untuk nilai hasil jadi bros
Instrumen yang digunakan untuk anting didapat setelah rerata pada tiap
mengevauasi hasil observasi aktivitas aspek diakumulasi total. Hasil
merupakan lembar observasi dengan perhitungan total disesuaikan dengan
rentangan penilaian yaitu: rentangan nilai berikut:

82
e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020. Hal 80-88

Tabel 3. Rentangan Penilaian Hasil Ditinjau dari diagram bar


Jadi Bros Anting dinyatakan bahwa: (1) Aspek 1 yaitu
menyampaikan tujuan pelatihan
meperoleh nilai 3,23 dengan kategori
nilai baik (B), (2) Aspek 2 yaitu
membagikan alat dan bahan
memperoleh nilai 3,60 dengan
kategori nilai sangat baik (SB), (3)
Aspek 3 pemahaman instruktur
mengenai alat dan bahan memperoleh
2. Persentase (%) nilai 3,78 dengan kategori nilai
Persentase digunakan untuk sangat baik (SB), (4) Aspek 4
menghitung nilai respon peserta kesesuaian langkah- langkah atau
terhadap pelatihan bros anting prosedur pembuatan bros anting yang
di demonstrasikan instruktur dengan
handout mendapat nilai 3,40 dengan
kategori nilai sangat baik (SB), (5)
Aspek 5 kecepatan dan ketepatan
dalam mendemonstrasikan materi
mendapat nilai 3,18 dengan kategori
nilai baik (B), (6) Aspek 6 penilaian
dalam menjawab pertanyaan
Untuk menentukan hasil akhir mendapat nilai 3,20 dengan kategori
perhitungan persentase disesuaikan nilai baik (B).
dengan rentangan nilai berikut: 2. Aktivitas Peserta
Tabel 4. Rentangan Penilaian Respon
Peserta Terhadap Pelatihan Bros
Anting

Gambar 2. Diagram Aktivitas Peserta

Ditinjau dari diagram bar


dinyatakan bahwa: (1) Aspek 1 yaitu
respon peserta terhadap salam
HASIL DAN PEMBAHASAN
memperoleh nilai 3,48 degan
A. Hasil Penelitian
kategori nilai sangat baik (SB), (2)
1. Aktivitas Instruktur
Aspek 2 yaitu mengisi presensi
memperoleh nilai 3,38 dengan
kategori nilai sangat baik (SB), (3)
Aspek 3 yaitu respon saat
pembagian alat dan bahan
memperoleh nilai 3,00 dengan
kategori nilai baik (B), (4) Aspek 4
yaitu memperhatikan instruktur saat
Gambar 1. Diagram Aktivitas mendemonsrasikan materi
Instruktur memperoleh nilai 3,75 dengan
kategori nilai sangat baik (SB), (5)
Aspek 5 keterampilan dalam

83
e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020. Hal 80-88

menggunakan alat memperoleh nilai b. 3 orang peserta memperoleh


3,40 dengan kategori nilai sangat kategori baik (B) dikarenakan
baik (SB), (6) Aspek 6 membaca dan perolehan nilai peserta berada
memahami materi dalam handout dalam rentangan nilai antara 71-
memperoleh nilai 2,80 dengan 80.
kategori nilai baik (B), (7) Aspek 7 c. 8 orang peserta memperoleh
kesesuaian langkah- langkah atau kategori sangat baik (SB)
prosedur pembuatan bros anting dikarenakan perolehan nilai
peserta dengan apa yang peserta berada dalam rentangan
didemonstrasikan instruktur dan nilai antara 81- 100.
handout memperoleh nilai 3,25 d. Hasil Respon Peserta Terhadap
dengan kategori baik (B), (8) Aspek Pelatihan Bros Anting
8 kerapian dalam membuat
komponen bros memperoleh nilai
3,33 dengan kategori nilai sangat
baik (SB), (9) Aspek 9 kecepatan
dalam merakit komponen bros
memperoleh nilai 3,25 dengan
kategori baik (B), (10) Aspek 10
yaitu keaktifan dalam bertanya
Gambar 4. Persentase Hasil Respon
memperoleh nilai 3,63 dengan
Peserta Terhadap Pelatihan Bros Anting
kategori nilai sangat baik (SB).
Dapat diambil hasil berupa nilai
tertinggi diperoleh aspek 4 yaitu Dari diagram diatas dapat
dijelaskan perolehan perhitungan
memperhatikan instruktur saat
persentase nilai angket dapat
mendemonsrasikan materi, dan nilai
dideskripsikan sebagai berikut :
terendah diperoleh aspek 6 yaitu
a. Persentase yang dicapai oleh aspek alat
membaca dan memahami materi
dalam handout. dan bahan yaitu 90% dengan kategori
nilai sangat baik (SB). Persentase
3. Hasil Jadi Bros Anting
diperoleh dari 15 orang setuju pada
pertanyaan apakah alat dan bahan bros
4
anting mudah untuk ditemukan?, dan
8
3 12 orang setuju dengan pertanyaan
apakah alat untuk membuat bros anting
mudah untuk dikuasai?.
Cukup Baik Baik Sangat Baik b. Persentase yang dicapai oleh aspek
materi yaitu 100% dengan kategori
Gambar 3. Diagram Rata- Rata nilai sangat baik (SB). Persentase
Capaian Hasil Jadi Bros Anting diperoleh dari 15 orang setuju pada ke-
Per- Peserta 3 pertanyaan yaitu: apakah materi
membuat bros anting merupakan hal
Dilihat dari diagram diatas dapat baru?, apakah pelatih sudah mampu
disimpulkan nilai rata-rata capaian menyampakan materi pelatihan dengan
hasil jadi bros anting tiap peserta baik?, apakah materi membuat bros
pelatihan bros anting bahwa: anting mudah dipahami?.
a. 4 orang peserta memperoleh c. Persentase yang dicapai oleh aspek
kategori cukup baik (CB) proses pelatihan yaitu 93% dengan
dikarenakan perolehan nilai kategori nilai sangat baik (SB).
peserta berada dalam rentangan Persentase diperoleh dari 15 orang
nilai antara 61- 70. setuju pada pertanyaan apakah alat dan

84
e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020. Hal 80-88

bahan yang disiapkan sudah sesuai kecepatan instruktur, seperti


dengan materi pelatihan bros anting? memasukkan benang dalam jarum,
Dan 13 orang setuju dengan pertanyaan memilih manik- manik, dan lain- lain
apakah proses pelatihan bros anting sehingga instruktur harus
dapat selesai tepat waktu? melambatkan ritme saat menjelaskan
d. Persentase yang dicapai oleh aspek materi. Adapun pelatihan
manfaat pelatihan yaitu 82% dengan demonstrasi yang dimaksud yaitu
kategori nilai sangat baik (SB). pelatihan dimana peserta yang dilatih
Persentase diperoleh dari 12 orang dalam proses pembelajaran
setuju pada pertanyaan apakah anda menggunakan alat yang
puas dengan desain bros anting buatan sesungguhnya atau dengan simulasi
anda?, 15 orang setuju dengan yang digunakan dalam pekerjaan
pertanyaan apakah anda merasa senang yang sebenarnya. (Chaerudin, 2019:
dengan diadakannya pelatihan ini?, dan 131). Maka dari hasil perhitungan
10 orang setuju dengan pertanyaan rerata nilai aktivitas instruktur yang
apakah setelah melaksanakan pelatihan telah diambil oleh ke-4 observer
ini anda jadi tertarik untuk diperoleh kesimpulan: 3 aspek
mengembangkan keterampilan anda memperoleh kategori nilai sangat
membuat bros anting yang lain?. baik (SB) dan 3 aspek lainnya baik
B. Pembahasan (B). Pelatihan demonstrasi ini juga
1. Aktivitas Instruktur sesuai dengan penelitian yang
Ditinjau dari hasil data, dapat dilakukan oleh Nur Sholihati
diambil hasil berupa nilai tertinggi Amaliyah (2015). Menyatakan
diperoleh aspek 3 yaitu pemahaman metode pelatihan yang dipakai untuk
instruktur mengenai alat dan bahan, pelatihan ibu-ibu PKK di desa
nilai tersebut dapat diperoleh Ngabetan yaitu metode demonstrasi
dikarenakan insruktur berhasil dan bantuan handout. Setelah
menerapkan peranannya sebagai dilaksanakan pelatihan memperoleh
penyaji/ presenter dalam pelatihan hasil 4,05 kategori sangat baik untuk
seperti menurut Lippit dan Nadler aktivitas instruktur pertemuan ke 1
dalam Marzuki (2010: 177) Pelatih dan 2.
sebagai penyaji/ presenter, 2. Aktivitas Peserta
bertanggung jawab melaksanakan Ditinjau dari hasil data, dapat
tugas sebagai berikut: (1) diambil hasil berupa nilai tertinggi
meyakinkan peserta bahwa lokasi diperoleh aspek 4 yaitu
pelatihan nyaman, (2) menyampaikan memperhatikan instruktur saat
secara jelas, (3) merespon keinginan mendemonsrasikan materi materi.
peserta, (4) menilai kemajuan Hasil tersebut diperoleh karena
peserta, (5) mahir dalam tinginya motivasi peserta untuk
menggunakan peralatan pelatihan, (6) memiliki bros dagu dengan desain
memahami dinamika komunikasi, (7) sesuai keinginan, adapun motivasi ini
memiliki pengetahuan mengenai dipicu oleh teori pendekatan
prinsip- prinsip belajar. kebutuhan. Abraham Maslow
Nilai terendah diperoleh aspek 5 menyatakan dalam Chaerudin (2019:
yaitu kecepatan dan ketepatan dalam 49) Motivasi dapat muncul karena
mendemonstrasikan materi. adanya kebutuhan, kebutuhan sendiri
Dikarenakan selama pelatihan merupakan kesenjagan yang bila
demonstrasi berlangsung terdapat tidak dipenuhi akan menunjukan
banyak hambatan bagi ibu- ibu perasaan tidak puas dan bila
peserta untuk menyeimbangi

85
e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020. Hal 80-88

terpenuhi maka individu itu akan mengukur apa yang hendak diukur.
puas/ bahagia. Dalam hal ini hasil jadi bros lah yang
Nilai terendah diperoleh aspek 6 ingin diukur, seperti penelitian Ratna
yaitu membaca dan memahami Yulinda Su’udy, (2016) yang juga
materi dalam handout. Penyebabnya mengukur hasil jadi produk aksesori
dikarenakan selama pelatihan untuk pelatihannya di panti asuhan
berlangsung ibu- ibu peserta lebih Siti Fatimah Pandaan menggunakan
suka bertanya langsung dibanding proentase. 63% peserta pelatihan
membaca dari buku, hal ini mungkin mendapat kategori hasil jadi
terjadi karena instruktur tidak aksesoris sangat baik, 4% peserta
berhasil dalam mengelola emosi mendapat kategori hasil jadi
peserta menurut Marzuki (2010: 189) aksesoris baik, 12,5% peserta
Emosi berperan dalam prinsip belajar mendapat kategori nilai cukup baik,
orang dewasa, yaitu pembelajaran lalu 8% peserta mendapat kategori
akan berhasil apabila: Diberi kurang baik, dan 12,5 % peserta
kebebasan mengemukakan pendapat, mendapat nilai ≤50 dengan kategori
tidak merasakan ada tekanan dari hasil jadi aksesoris sangat tidak baik.
instruktur, pengalaman belajar 4. Hasil Respon Peserta Terhadap
diberikan dengan pengulangan Pelatihan Bros Anting
secukupnya melalui komunikasi dua Persentase tertinggi diperoleh
arah, Belajar hendaknya tidak kategori materi dengan hasil 100%
menjadi beban mental bagi warga atau ke- 15 peserta setuju dengan ke
belajar. Kesimpulan dari hasil 3 pertanyaan termasuk apakah pelatih
aktivitas peserta yang telah diambil sudah mampu menyampakan materi
oleh ke-4 observer yaitu: sebanyak 6 pelatihan dengan baik?, hal ini
aspek memperoleh kategori nilai merupakan bukti bahwa insruktur
sangat baik (SB) dan 4 aspek berhasil menerapkan peranannya
memperoleh kategori nilai baik (B). sebagai penyaji/ presenter dalam
Media pelatihan ini sesuai dengan pelatihan seperti menurut Lippit dan
penelitian yang dilakukan oleh Nur Nadler dalam Marzuki (2010: 177)
Sholihati Amaliyah (2015). Pelatih sebagai penyaji/ presenter,
Menyatakan metode pelatihan yang bertanggung jawab melaksanakan
dipakai untuk pelatihan kepada tugas sebagai berikut: (1)
ibuibu PKK di desa Ngabetan yaitu meyakinkan peserta bahwa lokasi
metode demonstrasi dan bantuan pelatihan nyaman, (2) menyampaikan
handout. Setelah dilaksanakan secara jelas, (3) merespon keinginan
pelatihan memperoleh hasil 3,76 peserta, (4) menilai kemajuan
kategori nilai baik. peserta, (5) mahir dalam
3. Hasil Jadi Bros Anting menggunakan peralatan pelatihan, (6)
Kriteria penilaian hasil jadi bros memahami dinamika komunikasi, (7)
anting diperoleh dari hasil memiliki pengetahuan mengenai
pengamatan ke 4 observer yang prinsip- prinsip belajar.
menilai hasil jadi produk yang dibuat Persentase terendah diperoleh
15 orang peserta pelatihan dan setiap aspek manfaat pelatihan dengan hasil
produk dinilai menggunakan 8 poin 82%. Persentase terendah dalam
aspek penilaian yang diperoleh aspek ini yaitu pertanyaan apakah
melalui proses validasi yaitu menurut setelah melaksanakan pelatihan ini
Scarvia B dalam Uno (2016: 103) anda jadi tertarik untuk
sebuah tes/ penilaian dikatakan valid mengembangkan keterampilan anda
apabila hasil tes tersebut dapat membuat bros anting yang lain?

86
e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020. Hal 80-88

Dengan hanya 10 orang yang 1. Penelitian pembuatan bros anting


menyetujuinya. Respon ini mungkin lainnya dapat lebih
muncul akibat rasa puas karena telah mengembangkan bahan seperti
berhasil membuat bros antig dengan penggunaan bulu, kancing dan jenis
desain sesuai keinginan. manik- manik lainnya dan pemilhan
Bagaimanapun reaksi atau respon teknik pembuatan yang lain selain
peserta dalam angket ini didasari oleh yag telah di ajarkan pada penelitian
model asumsi naif seperti dijelaskan ini.
oleh Foddy dalam Neuman (2019:
379) model asumsi naif (naïve DAFTAR PUSTAKA
assumption model) merupakan jenis Akdon dan Riduwan, 2012, Rumus dan Data
penelitian survei standar yang dalam Analisis Statistika, Bandung;
membutuhkan jawaban responden Alfabeta.
sesuai dengan pemikiran mereka saat
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
itu. Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta; Rineka Cipta.
Chaerudin, Ali. 2019. Manajemen
PENUTUP
Pendidikan dan Pelatihan SDM.
A. Simpulan Sukabumi; CV Jejak.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Hardiana, Iva. 2014. 50 Kreasi Bros Anting
pembahasan yang telah dijelaskan dapat untuk Hijab. Jakarta: PT Gramedia
diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pustaka Utama.
1. Hasil aktivitas instruktur pelatihan
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2013.
pembuatan bros anting untuk ibu-
Manajemen Sumber Daya Manusia
ibu pengajian UPKQ Al- Hikmah di Perusahaan. Bandung; Remaja
Wiyung Surabaya memperoleh nilai Rosdakarya.
rata-rata 3,39 dengan kategori nilai
Marzuki, Saleh. 2010. Pendidikan
sangat baik Nonformal: dimensi dalam
2. Hasil aktivitas peserta pelatihan keakaraan fungsional, pelatihan, dan
pembuatan bros anting untuk ibu- andragogi. Bandung; Remaja
ibu pengajian UPKQ Al- Hikmah di Rosdakarya.
Wiyung Surabaya memperoleh nilai Neuman, W. Laurence. 2019. Metedologi
rata-rata 3,33 dengan kategori nilai Penelitian Sosial: Pendekatan
sangat baik. Kualitatif dan Kuatitatif. Jakarta; PT
3. Hasil hasil jadi bros anting, Indeks
menunjukkan anting 4 orang Riduwan. 2012. Metode & Teknik Menyusun
peserta memperoleh kategori cukup Proposal Penelitian. Bandung;
baik, 3 orang peserta memperoleh Alfabeta.
kategori baik, 8 orang peserta Sastrohadiwiryo, Siswanto B. 2005.
memperoleh kategori sangat baik. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
4. Hasil respon peserta terhadap Pendekatan Administratif dan
pelatihan bros anting di UPKQ AL- Operasional. Jakarta; bumi Aksara.
Hikmah Wiyung Surabaya Setyowati H, Agnes. 2019. Cultural Studies:
memperoleh kategori nilai sangat Sebuah Pengatar, Teori, dan konsep.
baik. Jakarta; Mitra Wacana Media
Sherly. 2011. Aneka Aksesori Jilbab Cantik
B. Saran untuk Hobi dan Bisnis. Bekasi;
Berdasarkan hasil penelitian yang Laskar Aksara
telah dilaksanakan, peneliti dapat Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke 6.
memberikan saran yaitu: Bandung; Tarsito.

87
e- Journal Volume 09 Nomor 2 Tahun 2020. Edisi Yudisium Periode Agustus 2020. Hal 80-88

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung; Afabeta
Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran Invatif Progresif.
Jakarta ; Kencana Prenada Group.
Triyanto. 2012. Mendesain Aksesori Busana.
Sleman; Intan Sejati.
Uno, Hamzah B. 2016. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta; PT Bumi
Aksara.
Wahyudianto, Aries. 2018. Trend Bros
anting Juntai Untuk Hijaber Gresik:
Semakin diminati Karena Trend
Hijab Makin Variatif. Dalam Radar
Surabaya, 10 Juli 2018. Surabaya.
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik
Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta; Pustaka Pelajar.
Yusuf, A. Muri. 2015. Metode Penelitian:
kuantitatif, kualiatif & penelitian
gabungan. Jakarta; Kencana
Prenadamedia Group

88

Anda mungkin juga menyukai