O
L
E
H
S1 KEPERAWATAN
STIKES GUNUNG SARI MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasien krisis adalah perubahan dalm proses yang mengindikasikan
hasilnya sembuh atau mati,sedangkan dalam bahasa yunani artinya berubah atau
berpisah.
Pasien kritis adalah pasien dengan disfungsi atau gagal pada satu atau lebih sistem
tubuh, tergantung pada penggunaan peralatan monitoring dan terapi.
Suatu perawatan intensif adalah perawatan yang menggabungkan teknologi tinggi
dengan keahlian khusus dalam bidang perawatan dan kedokteran gawat darurat
yang dibutuhkan untuk merawat pasien sakit kritis. Pasien kritis adalah pasien
yang memerlukan pemantauan yang canggih dan terapi yang intensif.
Kematian adalah sebuah keniscayaan. Ia bisa menemui siapa saja baik tua
maupun muda tanpa bisa dimajukan atau dijadwal mundur. Orang yang masih
muda ataupun mereka yang sudah tua, yang masih dalam keadaan sehat maupun
yang sedang mengalami sakit, semuanya bisa saja menemui kematiannya tanpa
dapat diduga-duga. Kematian tidak lebih dekat kepada orang tua dari pada anak
muda, pun tidak lebih dekat kepada orang yang sakit dari pada orang yang sehat.
Berapa banyak kematian menghampiri seorang anak muda ketika ia sedang
tenggelam di dalam mimpi-mimpinya. Dan berapa banyak pula orang tua yang
sudah begitu renta justru masih panjang masa hidupnya padahal setiap harinya ia
selalu berjaga-jaga jikalau datang ajalnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan pendampingan masa kritis ?
2. Apakah langkah-langkah sakratul maut?
3. Apakah yang dimaksud dengan perawatan jenazah ?
4. Apakah adab terhadap jenazah dan tata cara mengkafani ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memandikan Jenazah
Siapkan tali pengikat kafan secara vertikal di bawah kain kafan lapis pertama
yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
Beri wewangian pada kain kafan lapis pertama lalu bentangkan kain kafan
lapis kedua.
Beri wewangian pada kain kafan lapis kedua lalu bentangkan kaki kafan lapis
ketiga.
Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga kemudian letakkan jenazah di
tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
Tutup jenazah menggunakan kain kafan dari kanan lalu kiri.
Ikat kain menggunakan tali pengikat yang sudah disediakan.
Mengafani jenazah perempuan cukup berbeda dengan jenazah laki-laki, berikut tata
cara mengurus jenazah perempuan:
4. Menyalatkan Jenazah
Setelah memandikan dan mengafani jenazah, kamu dapat langsung melakukan salat
jenazah. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyalatkan jenazah:
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkan dia (dari
beberapa hal yang tidak disukainya), maafkanlah dia dan tempatkan dia di Surga,
luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari
segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran,
berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), pasangan yang lebih baik
dari pasangannya (di dunia), dan masukanlah dia ke Surga, jagalah dia dari siksa
kubur dan Neraka” (HR. Muslim no.963)
Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu wagfir lanaa wa la-hu
(–haa untuk perempuan) Artinya: “Ya Allah, jangan menghalangi kami untuk tidak
memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalannya, ampunilah kami
dan ampunilah dia.
Mandikan Jenazah Wanita Jadi TSK, ICJR: Sulit Disebut Kasus Penodaan Agama
Artinya: Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini
karena Allah Ta'ala.
Berikut ini tata cara memandikan jenazah dalam islam yang perlu kamu tahu.
Pastikan untuk memperlakukan jenazah dengan lembut saat membalik maupun saat
menggosok anggota tubuhnya.
Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan, setelah itu ikuti tata caranya seperti
berikut ini.
1. Membaca niat
2. Berikan kain bersih penutup jenazah agar aurat tidak terlihat
3. Tinggikan kepala jenazah untuk menghindari air mengalir ke bagian kepala.
Lalu, bersihkan seluruh anggota badannya (gigi, lubang hidung, celah ketiak,
lubang telinga, celah jari tangan, dan rambut)
4. Tekan dengan lembut bagian perutnya untuk mengeluarkan kotoran yang
mungkin masih tersisa, bersihkan sampai bersih bagian qubul dan dubur
5. Siramkan air terlebih dahulu ke bagian anggota tubuh yang sebelah kanan,
lalu ke bagian sebelah kiri
6. Mandikan dengan menggunakan air sabun, jenazah diwudhukan, bersihkan
rambut dengan sampo atau daun bidara
7. Gunakan air yang dicampur wangi-wangian pada bilasan terakhir
8. Setelah selesai dimandikan, keringkan tubuh jenazah dengan kain agar tidak
basah saat dikafani
9. Sebelum dikafani, beri wewangian non alkohol, misalnya kapur barus
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
https://www.suara.com/news/2021/02/24/192312/memandikan-jenazah-
dalam-islam-tata-cara-doa-dan-yang-berhak-memandikan?page=all
https://www.99.co/blog/indonesia/tata-cara-mengurus-jenazah-menurut-islam/
https://www.slideshare.net/stikesbykebidanan/pendampingan-klien-kritis