Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENTINGNYA MENGETAHUI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Oleh

Kelompok 5 :

Reski Pratiwi (21212009)

Maria mangar (21212031

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) GUNUNG SARI

MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiratnya Allah SWT, karena berkatrahmat dan
hidayahnyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Agama yang berjudul
PENTINGNYA MENGETAHUI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Makalah ini kami susun sebagai pelengkap tugas dan mempunyai tujuan untukmenambah
pengetahuan bagi pembacanya dan pihak yang terkait didalamnya. Kami menyadari bahwa
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Olehkarena itu penyusun sangat
membutuhkan saran serta kritik yang membangun untukdapat menyempurnakan makalah ini
karena kami sadari tidak ada manusia yangsempurna.

Dalam penyusunan makalah ini,kami juga mengucapkan terima kasih yangsebesar-


besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungansehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik

Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATAPENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

LATAR BELAKANG

Rumusan Masalah

Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

A.Perkembangan agama dari waktu ke waktu

B.Pentingnya umat agama mengikuti perkembangan teknologi

C.Perkembangan agama-agama saat ini

D.Dampak perkembangan IPTEK terhadap nilai-nilai agama

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi dalam bentuk media online saat ini semakin pesat.Hal
ini dapat diketahui dengan semakin banyaknya pengguna internet yang ada di Indonesia mulai
dari kalangan anak-anak,remaja, mahasiswa, maupun orang tua (dewasa).Segala sesuatu bisa
didapatkan dari media online,termasuk informasi yang menunjang kegiatan belajar mahasiswa.
Bahkan saat ini dengan perkembangan teknologi, melalui handphone pun pengguna bisa
mengakses berbagai informasi dari genggamannya.Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi
kehidupan manusia,baik ekonomi,sosial,budaya maupun pendidikan.Oleh karena itu agar
pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-
penyesuaian.Teknologi komunikasi merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari satu perangkat ke perangkat
lainnya. Sedangkan teknologi informasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Dewasa ini perguruan
tinggi mengembangkan kemajuan teknologi sebagai instrument pengembangan kreatifitas
mahasiswa. Oleh sebab itu,mahasiswa dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang
ada,dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan wawasan ilmu pengetahuan. Internet
merupakan teknologi yang menyimpan segudang fasilitas dan layanan yang patut dipahami
dan dikuasai oleh siapapun di zaman modern.Namun internet bagaikan hutan rimba.
Penjelajah yang belum berpengalaman tentu membutuhkan peta dan pemahaman baik konsep
maupun teknis akses nya agar tidak tersesat dan dapat menikmati kegiatan penjelajahan.2
Seperti yang diutarakan oleh W.F. Ogburn, bahwa ketertinggalan budaya akan terjadi ketika
variabel-variabel dalam masyarakat tidak dapat berkembang secara bersamaan, ada satu
variabel yang tidak berjalan sejajar dengan variabel yang lain. Sebagai contoh pesantren
yang sama sekali tidak memanfaatkan atau menyediakan fasilitas internet, baik itu untuk
keperluan administrasi maupun kegiatan pembelajaran, karena di khawatirkan dengan adanya
fasilitas internet
di lingkungan pondok pesantren maka akan digunakan untuk keperluan yang tidak penting,
seperti game online, chatting melalui situs jejaring sosial semacam twitter, facebook,
instagram, bbm, line, whatsapp, atau malah mengakses situs porno, selain itu juga di
khawatirkan akan membuat para santri tersebut lupa akan waktu karena sudah terlalu
asyik dengan media online tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumya,maka dapat merumuskan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian, yaitu:

Bagaimana fungsi media online dalam membangun prestasi belajar ?

Bagaimana dampak media online dalam membangun prestasi belajar ?

C. Tujuan

Bertitik tolak pada rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah sebagai berikut:Mengetahui
tentang berbagai macam fungsi media online dalam membangun prestasi belajar
BAB II

PEMBAHASAN

A.PERKEMBANGAN AGAMA DARI WAKTU KE WAKTU

Al-Qur’an merupakan mukjizat  yang diam, jika manusia, terlebih kaum muslim  tak mau dan
mampu menggerakkannya, maka kebesarannya akan tetap terselimuti sepanjang masa.

PADA abad pertengahan, Islam menjadi pemimpin kebudayaan dan peradaban dunia. Hal itu
dibuktikan dengan banyaknya kaum nonmuslim yang mencari referensi ilmu pengetahuan dari
Islam. Suatu keadaan yang memperkukuh bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin.
Agama yang dapat menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Berbagai disiplin ilmu pengetahuan berkembang pesat, yang menjadikan ia sebagai motor
penggerak dunia. Yang mana, hal itu juga menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang
tak menihilkan kehidupan dunia, namun justru realita kehidupan dijadikan sebagai mediasi
dalam mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Singkat kata, nilai-nilai ajaran Islam yang tertuang
dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, merupakan sesuatu yang sangat implementatif.

Akan tetapi, mulai kurang-lebih abad ke-13 hingga saat ini Islam lumpuh. Islam yang dahulunya
sangat produktif dalam menemukan sebuah inovasi untuk kesejahteraan umat manusia menjadi
mandul kreativitas. Entah karena human error ataukah takdir? Yang jelas agama Islam adalah
agama yang optimistis. Islam memberi kebebasan kepada manusia. Apakah ia ingin maju atau
tetap berdiri seraya melihat orang lain berlari menuju kemenangan dunia? Bahkan hingga ada
sebuah motivasi hebat dari Islam, yakni man jadda wajada. Barang siapa yang berusaha, maka ia
akan mendapatkannya.

Sehingga, tak heran jika ada orang yang mengatakan bahwa “Orang Islam mundur karena
meninggalkan ajarannya. Sedangkan orang Barat maju karena meninggalkan agamanya.” Ini
berarti terdapat suatu nilai besar dalam Islam yang terlupakan. Hal itu seakan menekankan
bahwa Islam saat ini sedang terninabobokan oleh kejayaan pada masa lampau. Mereka lebih
bangga menceritakan kejayaan pada masa dahulu, ketimbang membuat sejarah baru, yang
nantinya menjadi bekal pada generasi mendatang.
Alasan ketidaksemangatan Islam karena dunia ini hanya sementara dan hidup hanya untuk
beribadah, tampaknya harus mulai dikikis. Dengan kesementaraan itu, alangkah baiknya jika
dapat menorehkan sebuah kenangan manis. Seperti kata pepatah “gajah mati meninggalkan
gading, harimau mati meninggalkan belang” yang berarti manusia mati meninggalkan nama.

Juga, ibadah berupa amal jariyah untuk kemanfaatan umat manusia, nilainya jauh lebih besar.
Katakanlah, Thomas A. Eddison, sang penemu lampu, jika ia adalah seorang Islam, tak bisa
dibayangkan berapa amal jariyah yang terus mengalir tiap detiknya. Hal itu yang kelihatannya
dilupakan oleh umat Islam pada masa kontemporer ini. Terbukti hingga saat ini Islam masih
terkapar mencari jati diri.

Umat Islam disibukkan dengan masalah intern yang tak kunjung tuntas. Bahkan, Islam saling
menghancurkan satu sama lain. bukan berpikir bagaimana cara menjadikan Islam sebagai rahmat
seluruh alam. Justru membuat Islam seolah-olah agama yang anarkhis, bahkan sempat dicap
sebagai agama teroris. Perbedaan bukan menjadi rahmat, tapi malah menjadi laknat.

Selebihnya, redup-terangnya Islam dapat digambarkan sebagai sebuah siklus lingkaran. Masa
sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW merupakan tonggak dasar atau pijakan orang Islam
pertama kali. Dimulai siklus yang paling bawah tersebut, Islam menampakkan sebagai sebuah
kekuatan besar. Perjuangan-perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyiarkan agama Islam
dapat dikatakan suatu fase menuju puncak siklus lingkaran tersebut.

Periode sahabat hingga para pemikir Islam abad pertengahan dianalogikan sebagai puncak siklus
lingkaran atau puncak kejayaan Islam. Yang mana, berbagai macam ilmu tumbuh dan
berkembang dalam kubu Islam, yang menjadikannya sebagai agama yang tak bisa dianggap
sepele. Kekuatan Islam menghegemoni di seantero jagat, karya-karya tulis Islam menjadi harta
karun yang sangat berharga. Sehingga, tak mengherankan jika banyak kaum non-Islam yang
turut belajar kepada Islam. Saat seperti inilah, Islam begitu terlihat jelas sebagai agama rahmat
bagi seluruh umat manusia.

Akan tetapi, sekitar tujuh abad Islam merasakan sebuah kejayaan atau siklus puncak, ia turun
melandai. Hal tersebut tak begitu disadari umat Islam, hingga kunci kejayaan, berupa karya-
karya hebat telah dipegang oleh orang non-muslim. Kemudian, Islam tertinggal, terlihat dari
merosotnya karya Islam dibanding non-muslim, baru umat Islam tahu. Setelah semua kunci
keberhasilan Islam dipegang oleh orang bukan Islam, Islam berada di dasar siklus lingkaran tadi,
kembali pada masa awal. Umat Islam dalam keadaan “bodoh” sains dan teknologi.

Jika kita cermati, seharusnya Islam bangkit kembali pada abad kontemporer saat ini. Masa
kejayaan yang kurang-lebih tujuh abad, lalu keterpurukan mulai kurang lebih abad ke-13 hingga
saat ini, lebih dari tujuh abad ketertinggalannya, yakni sekitar delapan abad. Sehingga, jika
melihat dari siklus alam tersebut seharusnya Islam saat ini sudah bangkit untuk mencapai
kejayaan lagi.

Siklus alam tersebut tak dapat dianggap remeh, karena ketika Islam sudah acuh terhadap
kehidupan dunia, apalagi hanya sebagai konsumen belaka, maka kebangkitan kebudayaan dan
peradaban Islam hanya menjadi imajinasi semata. Sungguh, ini menjadi tugas bersama.Seiring
dengan perkmbangan zaman, ada banyak permasalah di kalangan masyarakat Muslim yang tidak
ada di Era Nabi Muhammad SAW. Permasalahan ini memerlukan solusi yang tepat dan cepat.

Modernisasi dalam Islam adalah gerakan Islam terpadu dan ilmu-ilmu modern (barat).
Akibatnya, Islam harus menyesuaikan diri dengan doktrin-doktrin dan prinsip-prinsip keinginan
Barat. Dampak dari gerakan ini akan merusak prinsip-prinsip Islam dan mendorong orang-orang
Muslim untuk mengakui nilai-nilai modernitas Barat.

B. PERKEMBANGAN UMAT AGAMA MENGIKUTI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Dalam islam, sains dan teknologi sangatlah penting untuk membangun dan mengembangkan
peradaban yang kokoh dan tangguh. Seperti halnya para khalifah dahulu, dalam mendorong
kaum muslim untuk mencipatakan teknologi dan membuat karya ilmiah untuk mengembangkan
dan memanfaatkan Sumber daya alam yang telah tersedia.

Seperti yangtelah diketahui para ilmuwan islam seperti al-Khawarizmi ahli matematika, Ibnu
Firnas konseptor pesawat terbang, Jabir bin Haiyan bapak kimia, dan masih banyak lagi. Beliau
semua mengerahkan segenap daya dan upaya bemi berkarya untuk umat. Jadi, agama Islam tidak
pernah melarang sains dan teknologi, malah justru agama Islam selalu terdepan dalam sains dan
teknologi sejak 13 abad yang lalu.

Agama dan Ilmu pengetahuan-teknologi merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan antara
satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan untuk
kemuncul berbagai penemuan baru dan ide-ide baru. sedangkan teknologi adalah aplikasi dari
ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih kompleks dan dapat mendorong
manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Tetapi, terlepas dari semua hal tersebut,
perkembangan teknologi juga tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai agama Islam.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi memang berdampak positif, yakni
dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan
transportasi, misalnya, terbukti bermanfaat. Tapi di sisi lain, tak jarang teknologi berdampak
negatif karena merugikan membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Di sinilah, peran
agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk dilihat kembali.

Untuk menghindari dampak dari perkembangan teknologi, sebagai umat Islam yang bijak dan
taat pada aturan ajaran agamanya, semestinya berawal dari diri sendiri dalam menyikapi
terjangan perkembangan teknologi. Pergunakan manfaat yang postifnya apabila dampak dari
perkembangan teknologi itu bisa bermanfaat dalam kehidupan umat Islam.

Dan menjauhi atau buang dampak negatifnya apabila dampak dari perkembangan teknologi
komunikasi itu cenderung bersifat mengarah kedalam kebathilan. Dikarenakan agama Islam
tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga tidak anti terhadap barang-
barang produk teknologi baik di masa lalu atau di masa sekarang, maupun di waktu-waktu yg
kan datang.

C. PERKEMBANGAN AGAMA-AGAMA SAAT INI

Perkembangan agama Islam di Indonesia mencapai jumlah penganut yang begitu besar
ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia
tersebut telah melalui berbagai periodisasi yang cukup menarik untuk kita ketahui.Sejarah dalam
bahasa Indonesia berasal dari Melayu yang menyerap kata syajarah dari bahasa Arab yang
berarti pohon, keturunan, asal-usul, silsilah dan riwayat. Kata ini masuk kedalam bahasa
Melayu setelah akulturasi pada abad ke-13. Akulturasi yang kedua yaitu ketika masuknya
kebudayaan barat pada abad ke-15 yang membawa kata historie (Belanda) history
(Inggris) berasal dari bahasa Yunani, istoria yang berarti ilmu.Sejarah adalah pengalaman
hidup manusia pada masa lalu dan akan berlangsung terus sepanjang usia manusia.1 Sejarah
memiliki tujuan dalam pembelajarannya agar pengalaman manusia, baik manusia lain atau
dirinya sendiri pada masa lampau, dapat menjadi pelajaran, pengingat, inspirasi sekaligus
motivasi dalam menjalani kehidupan di masa sekarang dan mendatang. Sejarah merupakan
cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan

perkembangan, proses perubahan atau dinamika kehidupan masyarakat dengan segala


aspek kehidupannya yang terjadi pada masa lampau. Islam sebagai agama yang telah
berkembang selama lebih dari empat belas abad menyimpan peristiwa-peristiwa sejarah
yang perlu terus dikaji berdasarkan sudut pandang (Perspektif). Peristiwa-peristiwa sejarah
yang secara garis besar menyangkut masalah-masalah ajaran, pemikiran, sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan sebagainya.2 Masyarakat Islam dibangun atas peradaban timur tengah
kuno yang telah mapan sebelumnya. Dari peradaban timur tengah Pra-Islam, masyarakat Islam
mewarisi pola institusi yang turut membentuk ihwal mereka pada zaman modern. Sejumlah
institusi tersebut juga mencakup tatanan masyarakat kecil yang dibangun berdasarkan ikatan
keluarga, keturunan (nasab) kekerabatan dan ikatan etnis, masyarakat pertanian dan perkotaan.3
Masuknya agama Islam ke dalam negeri Melayu ini nampaknya mempunyai keistimewaan
sendiri, yaitu dengan jalan damai dan berangsur-angsur, jarang sekali dengan kekerasan dan di
terima dengan sukarela oleh penduduk meskipun tidak dengan sekaligus.4 Agama Islam
merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia saat ini. Secara bertahap dan
berkesinambungan, agama ini mampu berkembang ke semua lapisan masyarakat.5 Bersamaan
dengan masuknya agama Islam di Indonesia, Islam juga menyebar di Palembang yaitu
setelah terjadinya hubungan dagang antara Sriwijaya dan para pedagang Arab, Gujarat dan
Cina. Para pedagang Islam datang dan menetap di Palembang untuk berdagang, sekaligus
berdakwa dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Islampun terus menyebar ke berbagai
daerah termasuk Desa Semuntul, Desa Semuntul merupakan desa yang berada di Kacamatan
Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin. Desa Semuntul terletak di tepian sungai musi. Desa
yang sebagian besar warganya petani pasang surut dan nelayan ini merupakan wilayah
kecamatan yang berbatasan langsung dangan kota Palembang bagian Utara. Desa yang
mayoritas penduduknya berasal dari suku

D. DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP NILAI-NILAI AGAMA

Agama dan IPTEK pada saat ini memiliki beberapa kemungkinan hubungan yang akan terjadi.
Pertama Agama dan IPTEK bisa hidup berseberangan atau bertentangan, yang kedua Agama dan
IPTEK dapat hidup bertentangan tetapi masih bisa hidup berdampingan secara damai,
selanjutnya Agama dan IPTEK dapat hidup tanpa ada pertentangan,yang terakhir Agama dan
IPTEK dapat hidup dengan saling mendukung satu sama lain yang dimana agama mendasari
pengembangan IPTEK dan IPTEK mendasari penghayatan agama.

Pola hubungan yang pertama itu adalah berseberangan atau bertentangan, yang maksudnya
adalah IPTEK dan Agama saling tolak menolak. Karena, apa yang dianggap benar oleh agama,
tidak dianggap benar oleh IPTEK, demikian juga sebaliknya. Pengembangan IPTEK akan
menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran Agamanya dan pendalaman agama akan
menjauhkan orang dari keyakinan dan kebenaran ilmu pengetahuan..

Orang yang ingin menekuni agama cenderung akan menjauhi perkembangan Ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pola kehidupan seperti ini pernah terjadi pada zaman sebelumnya, yaitu pada
zaman Galileo-Galilei, yang dimana galileo mempercayai bahwa dalam sistem semesta bumi
mengitari matahari, sedangkan gereja pada masa itu mempercayai bahwa mataharilah yang
mengitari bumi, dikarenakan hal tersebut Galileo dipersalahkan dan Galileo dihukum karena
dianggap menyesatkan masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah membahas tentang pentingnya mengetahui perkembangan teknologi, dapat ditarik
kesimpulan bahwa teknologi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Tanpa adanya teknologi kita tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
Perkembangan teknologi meliputi proses:
a. Perkembangan agama dari waktu ke waktu
b. Pentingnya umat agama mengikuti perkembangan teknologi
c. Perkembangan agama-agama saat ini
d. Dampak perkembangan IPTEK terhadap niai-nilai agama
B. Saran
Berdasarkan makalah tersebut, kita sebagai masyarakat yang beragama harus mampu
mengembangkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai