Anda di halaman 1dari 7

MENGANALISIS PROGRAM MATLAB BAB 5

NAMA : IKA PRATIWI

KELAS : 2TB

NIM : 061930330061

Pada program >> x = 1:8; y=[20 22 25 30 28 25 24 22];

>> plot(x,y)

Hasil yang keluar ialah muncul gambar grafik, akan


tetapi grafik ini tidak menggunakan program linspace
sehingga bentuknya kaku dan tidak lentur.

Pada contoh program Y=X^3

Hasil yang keluar ialah gambar grafik yang perbedaan


cara yang pertama dan kedua adalah terletak pada
pemulisan array x. Pada cara pertama tidak
menggunakan linspace sedangkan untuk cara kedua
menggunakan linspace. Penulisan linspace sendiri
berfungsi untuk membangun array yang seragam pada
interval [a,b]sehingga didefinisikan sesuai dengan
fungsi yang akan dihasilkan grafik yang agak kaku dan
tidak lentur seperti grafik hasil cara kedua.
Pada program :

>> clear
>> x=linspace(0,5,500);
>> y1=exp(-x); plot(x,y1);
>> grid on
>> hold on
>> y2=exp(-0.5*x); plot(x,y2);
>> y3=exp(-0.25*x); plot(x,y3);
>> y4=exp(-0.1*x); plot(x,y4);
>> xlabel('sumbu-x'), ylabel('sumbu-y')
>> title('Perbandingan fungsi
eksponensial ... negatif')
Hasil yang keluar ialah grafik hold on yang berfungsi
untuk menambah grafik pada window, sehingga terdapat
lebih dari satu grafik dalam satu window. Perintah
ini digunakan agar jika ada grafik baru yang
ditambahkan, grafik sebelumnya tidak akan hilang.
Pada program :

>> figure

>> t=0:0.05:10;

>> sinus=sin(2*pi*0.25*t);

>> cosinus=cos(2*pi*0.25*t);

>> kotak=square(2*pi*0.25*t);

>> gigi=sawtooth(2*pi*0.25*t);

>> subplot(2,2,1);

>> plot(t,sinus), title('sinus 1/4 Hz')

>> subplot(2,2,2);

>> plot(t,cosinus), title('cosinus 1/4 Hz')

>> subplot(2,2,3);

>> plot(t,kotak), title('kotak 1/4 Hz')

>> subplot(2,2,4);

>> plot(t,gigi), title('gigi gergaji 1/4 Hz')

Hasil yang keluar adalah grafik subplo, variabel x


berfungsi sebagai jarak atau interval. Kemudian
figure untuk memanggil windows baru.

Subplot disini berfungsi membuat subplot. Terdapat


2 baris dan 2 kolom sehingga terdapat 4 bagian
subplot. Contohnya subplot 1 akan menempatkan
grafik pada bagian pertama sesuai dengan baris dan
kolom yang ditentukan, begitupun seterusnya.
Pada
program :

>> figure

theta=linspace(0,2*pi,500);

rho=(cos(theta.*3)).^2;

polar(theta,rho);

Hasil yang keluar ialah grafik polar figure untuk


menduduki figure window. Theta dan rho membuat
koordinat sudut theta (satuan radian) dengan
properti yang ditentukan oleh string. Seperti yang
kita ketahui grafik polar membentuk lingkaran
sempurna yang memerlukan rho, radians. Juga
menggunakan perintah linspace agar terbentuk grafik
lingkaran sempurna yang tidak kaku.
Pada program :

>> figure

>> semilogy(x,y1,x,y2,x,y3,x,y4)

>> grid on

>> xlabel('sumbu-x'), ylabel('sumbu-y')

>> title('Kurva y = exp(-Ax)')

>> legend('A=1','A=0.5','A=0.25','A=0.1')

Hasil yang keluar ialah grafikplot semi logaritmik,


figure untuk menciptakan windows baru yang siap
untuk diplot. Grafik ini menggunakan perintah
semilogy yang menggunakan skala logaritmik. Dan
menggunakan fungsi grid on untuk mengatur jarak dan
legend untuk menambah legenda pada plot yang dibuat
dst. Title untuk memberi nama pada grafik.
Pada program :

>> batas_x = -10:1:10; batas y = -10:4:10;

>> [X,Y] = meshgrid(batas_x,batas_y);

>> Z = X.^2 + Y.^2;

>> mesh(X,Y,Z);

Hasil yang keluar ialah grafik mesh dan surf,


menghasilkan gambar bidang full colour, sedangkan mesh
hanya terdiri dari grid-grid. Jika fungsi-fungsi
tersebut ditambahkan huruf ‘c’, maka di dasar plot
(bidang xy) terdapat garis-garis contour dari fungsi
f(x,y).

Pada program :

>> figure; contour(X,Y,Z);

>> figure; meshc(X,Y,Z);

Hasil yang keluar ialah grafik plot contour yang


digunakan untuk membuat garis kontur dari data 3D.
Garis-garis kontur ini dibuat dengan teknik interpolasi
dari titik-titik terdekat.

Anda mungkin juga menyukai