putusan.mahkamahagung.go.id
LAWAN :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
DAN :
Telah membaca berkas perkara yang terdiri dari Surat Gugatan, berita
acara sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara, semua surat-surat yang
diajukan dimuka persidangan, salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Utara tanggal 4 Desember 2018, Nomor: 561/Pdt.G/2017/PN Jkt.Utr.
serta surat-surat lain yang berhubungan dengan pemeriksaan perkara ini di
tingkat banding;
Republi
1.1. Surat No.017/DSS/IV/2017, tanggal 21 April 2017, Perihal :
Undangan dan Somasi pertama.
1.2. Surat No.018/DSS/1V/2017, tanggal 26 April 2017, Perihal :
Somasi Terakhir.
Republi
Tergugat III, mengenai dimana tempat lelangnya akan dilakukan, Jam
berapa, dan apa syarta-syarat lelang.
6. Bahwa sehubungan dengan lelang, Penggugat hanya pernah
menerima surat pemberitahuan dari Turut Tergugat dengan surat
Nomor : 072/DOC/BLS/IX/2016, tanggal 05 April 2016, Perihal :
Pemberitahuan pelaksaan kegiatan Pro lelang, Eksekusi Hak
Tanggugan, namun pada saat tersebut tidak ada pembeli yang
berminat.
7. Bahwa Penggugat hanya mengetahui yang akan melaksanakan Pra
Lelang terhadap tanah/asset milik Penggugat adalah Turut Tergugat
dan Pra Lelang tersebut tidak dilaksanakan.
8. Bahwa Tergugat III sebelum melelang aset Penggugat tersebut,
seharusnya memberitahukan kepada Penggugat secara tertulis
paling sedikit 14 (empat belas) hari sebelum aset tersebut dilelang,
yaitu memberitahu dimana tempat lelangnya, pukul berapa, berapa
harga limitnya, dan bagaimana syarat-syarat lelangnya, sehingga
Republi
tercipta pelelangan secara terbuka (transparan), bersaing
(kompetitif), jujur dan dapat dipertanggungjawabkan, oleh karena
penjualan aset yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat III
menyangkut hak dan nasib Penggugat dan keluarganya.
Republi
12. Bahwa Tergugat III sebelum melelang aset Penggugat harus
didasarkan pada peraturan yang berlaku antara lain, pelelangan itu
dan syarat-syaratnya harus diumukan dalam surat kabar sebanyak 2
(dua) kali dalam tenggang waktu antara satu dengan yang lain paling
sedikit 2 (dua) minggu atau 14 (empat belas) hari.
Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor : 27/PMK.06/2016, Pasal 1, ayat 1, disebutkan
sebagai berikut:
“Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum
dengan penawaran harga secara tertulis dan/ atau lisan yang
semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga
tertinggi, yang didahului dengan Pengumuman Lelang ”.
Ayat 2 :
“Pengumuman Lelang adalah pemberitahuan kepada
masyarakat ten tang akan adanya Lelang dengan maksud untuk
menghimpun peminat lelang dan pemberitahuan kepada pihak
Republi
yang berkepentingan”.
13. Bahwa oleh karena itu Perbuatan Tergugat I, Tergugat II, dan
Tergugat III yang menjual dan membeli aset milik Penggugat tersebut
tanpa melalui prosedur hukum yang benar, didasarkan secara gelap
karena tidak pernah diberitahukan kepada Penggugat paling sedikit 2
Republi
15. Bahwa berdasarkan fakta hukum yang diuraikan tersebut diatas,
maka Penggugat mohon kepada Pengadilan agar Kutipan Risalah
Lelang Nomor 624./2016, tanggal 10 Nopember 2016 dinyatakan
batal demi hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum.
16. Bahwa dikarenakan pelelangan yang dilakukan Tergugat III
dimenangkan oleh Tergugat II, maka Penggugat sangat khawatir atas
tindakan Tergugat II yang akan mengambil paksa serta melakukan
pengosongan secara paksa atas tanah objek sengketa dari
penguasaan Penggugat dan Tergugat II juga ada indikasi untuk
mengalihkan obyek tersebut kepada pihak lain, maka untuk
mencegah terjadinya hal demikian adalah adil bagi Penggugat
memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini, agar meletakan sita jaminan terhadap :
- Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya seluas
148 M2, Sertifikat Hak Milik No. 3249, yang terletak di jalan Teluk
Gong Indah I Blok S Kav. No. 56 (setempat dikenal dengan jalan
Republi
Mazda Raya), Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan,
Jakarta Utara.
17. Bahwa gugatan Penggugat terhadap Para Tergugat dan Turut
Tergugat adalah berdasrkan bukti-bukti yang otentik, karenanya
mohon putusan ini dapat dilakukan terlebih dahulu walaupun ada
Republi
atas permohonan Tergugat I yang dimenangkan oleh Tergugat II atas
tanah milik Penggugat berupa :
- Sebidang tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya seluas
148 M2, Sertifikat Hak Milik No.3249, yang terletak di jalan Teluk
Gong Indah I Blok S Kav. No.56 (setempat dikenal dengan
Jl.Mazda Raya), Kelurahan : Pejagalan, Kecamatan : Penjaringan,
Jakarta Utara, sesuai dengan Kutipan Risalah Lelang
No.624/2016, tanggal 10 Nopember 2016, adalah tidak sah dan
batal demi hukum.
6. Menyatakan Kutipan Risalah Lelang No. 624/2016, tanggal 10
Nopember 2016 adalah tidak mempunyai kekuatan hukum.
7. Menghukum Tergugat II atau pihak manapun juga untuk tidak
melakukan pengosongan atas sebidang tanah berikut bangunan
yang berdiri diatasnya seluas 148 M2, Sertifikat Hak Milik No.3249,
yang terletak di jalan Teluk Gong Indah I Blok S Kav. No. 56
(setempat dikenal dengan jalan Mazda Raya), Kelurahan Pejagalan,
Republi
Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara milik Penggugat.
8. Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk tunduk pada
dan mematuhi putusan ini
Republi
atau Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan
lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan
lelang sudah lengkap dan telah memenuhi Legalitas Formal
Subjek dan Objek Lelang”;
7) Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 ayat 1 Peraturan Menteri
Keuangan No: 27/PMK.06/2016 jo Peraturan Menteri Keuangan
No: 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang,
pelaksanaan lelang ini telah diumumkan melalui Pengumuman
Pertama Lelang Eksekusi Tanggungan melalui selebaran tanggal
12 Oktober 2016 dan Pengumumam Kedua Lelang Eksekusi Hak
Tanggungan melalui Koran Harian Terbit tanggal 27 Oktober 2016;
8) Bahwa Pejabat Lelang yang ditunjuk untuk melaksanakan lelang
ini telah mendapatkan Surat Tugas dengan No: ST-
1352/WKN.07/KNL.01/2016 tanggal 1 November 2017 untuk
melaksanakan lelang terhadap obyek sengketa. Dengan demikian,
tindakan Pejabat Lelang adalah sah dan telah sesuai dengan
ketentuan Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
158/PMK.06/2013 jo Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
174/PMK.06/2010 Tentang Pejabat Lelang Kelas I, yang
menyebutkan: “Pejabat Lelang Kelas I hanya dapat melaksanakan
lelang setelah mendapat surat tugas dari Kepala KPKNL”.
ME N G A D I L I
PANITERA PENGGANTI