A. GERAK LURUS
G erak ada di sekitar kita. Kita melihatnya dalam aktivitas manusia sehari-hari, pada mobil-mobil yang berlalu
lalang di jalan raya, pepohonan yang tertiup angin, dan juga (jika kita cukup sabar) pergerakan bintang di
langit malam. Bahkan ada gerak mikroskopik yang tidak dapat terlihat langsung oleh mata, seperti bergetarnya atom
yang menimbulkan suara, mengalirnya elektron pada kawat berarus listrik, dan getaran elektron yang menimbulkan
cahaya.
Gerak ada dimana-mana. Allah Subhanahu Wa Taala mengatur semua gerakan tersebut.
Gerak, mudah diamati tetapi sulit dipahami. Bahkan ilmuwan Yunani 2000 tahun yang lalu, cukup berhasil untuk
memahami banyak konsep fisika, tetapi mengalami kesulitan dalam memformulasikan gerak. Kegagalan tersebut
disebabkan ketidaktahuan mereka tentang konsep 'perubahan'.
Suatu kuantitas dibagi waktu, disebut perubahan. Hal tersebut menyatakan 'seberapa cepat' sesuatu
berlangsung atau berapa banyak sesuatu berubah dalam jangka waktu tertentu. 'Perubahan' dapat berupa 'kelajuan',
'kecepatan', atau 'percepatan'.
Dalam mempelajari gerak, besaran-besaran yang akan diperhatikan adalah sebagai berikut:
1 POSISI
Untuk mengetahui sebuah benda bergerak atau tidak, maka
kita memerlukan titik acuan atau kerangka acuan. Setiap benda
mempunyai posisi terhadap titik acuan tersebut. Misalkan sebuah siput
(sea food ?) berada 10 m di bagian kanan sebuah pohon. Kita dapat
menganggap pohon itu sebagai titik acuan (acuan).
Jika posisi siput tetap di sebelah kanan pohon tersebut selama 1 jam, maka kita katakan siput tersebut
sedang diam selama 1 jam !
Tetapi jika posisi siput tersebut berubah terhadap pohon, misalnya tadinya 10 m menjadi 11,5 m di sebelah kanan
pohon, maka tentu kita katakan siput telah bergerak !
akhir S3 B
C
Kita katakan siput telah menempuh jarak sebesar = S1 + S2 + S3
Tapi jika kita hanya melihat posisi awal dan posisi akhirnya saja, maka kita katakan siput telah melakukan
perpindahan 10 m ke arah OC.
Jadi, jika kita ingat pelajaran lalu, kita dapat simpulkan bahwa:
Ketika merencanakan perjalanan dengan mobil, seorang supir selalu ingin mengetahui berapa lama
mobilnya akan menempuh suatu jarak tertentu. Mobil tersebut tentu saja tidak bergerak dengan kelajuan
yang sama setiap saat sepanjang perjalanannya. Para supir menghitung kelajuan rata-rata dari rencana
perjalanannya secara keseluruhannya. Kelajuan rata-rata tersebut didefinisikan sebagai :
jarak total
Kelajuan rata-rata = waktu tempuh
Kelajuan rata-rata dapat dihitung dengan lebih mudah. Sebagai contoh jika kita mengadakan
perjalanan sejauh 240 km dalam waktu 4 jam, maka kelajuan rata-rata kita adalah :
240 km
kelajuan rata rata 60 km jam
4 jam
Kelajuan rata-rata tidak menggambarkan variasi perubahan kelajuan, yang selalu akan muncul pada
perjalanan sebuah mobil. Jadi kelajuan rata-rata sangat berbeda dengan kelajuan sesaat.
4 KECEPATAN
Dalam bahasa sehari-hari, kelajuan dan kecepatan dipakai bergantian. Dalam fisika kelajuan
dibedakan dengan kecepatan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kecepatan adalah kelajuan pada arah
tertentu.
Ketika kita katakan bahwa sebuah mobil bergerak 60 km/jam, maka artinya kelajuannya adalah
60 km/jam. Tetapi jika kita katakan, mobil tersebut bergerak ke Utara 60 km/jam, maka itu adalah kecepatan.
Kelajuan menunjukkan seberapa cepat, kecepatan menyatakan seberapa cepat dan kemana arahnya.
perpindahan
Kecepatan = waktu tempuh
Dengan demikian kelajuan adalah besaran skalar, sedang kecepatan besaran vektor.
LATIHAN SOAL
1. Pada setiap speedometer sebuah mobil, selalu
disertakan odometer, yaitu alat pencatat jarak yang
telah ditempuh mobil. Jika pada awal sebuah
perjalanan, odometer sebuah mobil menunjukkan
angka nol, dan menjadi 35 km setelah mobil
bergerak selama setengah jam, maka berapakah
kelajuan rata-rata mobil?
Apakah mungkin mencapai kelajuan rata-rata
tersebut, jika speedometer tidak boleh melewati
angka 70 km/jam ?
50 km 50 km 50 km 50 km
Jika kita pikirkan sekarang, berapa jarak yang ditempuh mobil selama 2 jam? Tentu 100 km bukan?
Karena jika mobil bergerak dengan kecepatan konstan 50 km/jam, artinya mobil tersebut akan menempuh
jarak 50 km dalam waktu 1 jam. Maka tentu ia akan menempuh jarak 100 km dalam waktu 2 jam, 150 km
dalam waktu 3 jam, dan seterusnya.
Jika jarak tempuh dilambangkan dengan s, kecepatan v dan waktu adalah t maka tentunya hubungan di
atas dapat ditulis sebagai:
s=vt
Adapun secara grafis, maka GLB dapat digambarkan sebagai berikut (pada saat awal mobil bergerak, t
= 0 detik):
s (km) v (km/jam)
50
t (jam) t (jam)
LATIHAN SOAL
4. Izhar yang mengendarai sepeda bergerak dengan
kecepatan konstan 30 km/jam. Berapakah jarak yang
telah ditempuhnya setelah
a. bergerak 1 jam ?
b. bergerak 2 jam ?
c. bergerak 3 1/2 jam ?
Gerak dengan percepatan konstan sering pula disebut sebagai Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB). Besar kecepatan dari gerak jenis ini berubah secara beraturan. Mobil yang bergerak dengan
kelajuan yang bertambah 4 m/s setiap detiknya seperti di atas melakukan GLBB, bajaj yang diperlambat
2 m/s setiap detiknya pada arah tetap juga dikatakan ber-GLBB.
Jika kita terjun bebas dari menara Masjidil Haram di Mekkah maka kita juga akan ber-GLBB. Pada
0 m/s
10 m/s
20 m/s
30 m/s
2
saat jatuh, tubuh kita mendapat percepatan gravitasi yang besarnya sekitar 10 m/s (besar kecepatan akan
bertambah 10 m/s setiap detiknya) dan arahnya konstan ke bawah.
Bagaimana kalau kita melemparkan batu vertikal ke atas? Batu akan mengalami
perlambatan yang besarnya 10 m/s2 juga dan konstan. Batu akan diperlambat beraturan.
10 m/s
20 m/s
30 m/s
Misalkan kita lemparkan batu dengan besar kecepatan 30 m/s. Maka setelah satu detik besar kecepatannya
tinggal 20 m/s (berkurang 10 m/s setiap detik). Setelah 2 detik tinggal 10 m/s, dan seterusnya. Maka setelah berapa
detik batu akan mencapai titik tertinggi ? Setelah berapa detik batu mencapai tanah kembali ?
Untuk gerak jatuh bebas, dimana percepatannya adalah percepatan gravitasi (g) maka
persamaannya berbentuk:
vt = vo + g t
Jika jarak tempuh (s) yang ditempuh benda yang ber-GLBB dari detik ke-0 sampai detik ke-t kita
rumuskan, maka:
s = (kelajuan rata-rata) (waktu tempuh)
vo vt
= t
2
= 1/2 vo t + 1/2 vt.t
Jika harga vt kita ambil dari persamaan kecepatan di atas, maka akan didapat:
s = vo . t + 1/2 a t2
Bagaimanakah persamaan jarak untuk Gerak Jatuh Bebas?
h = 1/2 g t2
s v
vo
t t
LATIHAN SOAL
10.Sebuah mobil dipercepat beraturan 6 m/s2 dari
keadaan diam. Berapakah besar kecepatannya pada
a. detik kesatu ?
b. detik kedua ?
c. detik keempat ?
LATIHAN SOAL
19.Seorang anak melempar buah jambu yang berada tepat
di atasnya di ranting yang tingginya 5 meter dari tanah.
Supaya jambu terkena batu, berapakah minimal besar
kecepatan awalnya?
v(m/s)
40
0 t (s)
4 6 8
21.Dua buah benda bergerak dari posisi yang sama dengan
keadaan yang berbeda seperti yang ditunjukkan oleh
grafik.
v(m/s) A
36 B
t (s)
0 6
Pada saat kedua benda bertemu,
a. kelajuan benda A adalah ?
b. Jarak yang ditempuh benda B adalah ?
v(m/s) A
40 B
20 t (s)
0 4
grafik.