A. Contoh Soal PISA dan Kasus – Kasus Hasil Penilaian Yang Menyertai
1. Sebagai tugas rumah dengan topik lingkungan, siswa mengumpulkan informasi tentang waktu urai
Seorang siswa berpikir untuk menyajikan data tersebut dalam diagram batang. Berikan alasan
Komentar
Banyaknya siswa yang menjawab benar kira-kira 51% dari seluruh siswa, sehingga soal ini termasuk
kategori sedang. Soal ini membutuhkan penalaran dari data-data yang disajikan. Ada dua jawaban
benar yang diberikan siswa yaitu: (1) menggambar diagram batang dengan data itu sangat sulit, karena
datanya 1-3, 1-3, 0,5, beberapa hari, dan lebih dari 100 tahun, dan (2) ada perbedaan yang sangat besar
antara beberapa hari dan lebih dari 100 tahun. Siswa usia 15 tahun (SMP) di Indonesia sebenarnya
telah mempelajari kemampuan dasar yang diperlukan untuk menyelesaikan soal tersebut sejak di SD.
Di Kelas VI SD Semester 2 siswa telah belajar kompetensi dasar “menyajikan data ke bentuk tabel dan
diagram gambar, batang dan lingkaran” (KD 7.1). Sementara saat di kelas IX SMP Semester 1, siswa
telah mempelajarinya kembali dan memperdalam melalui kompetensi dasar “menyajikan data dalam
bentuk tabel, diagram batang, garis dan lingkaran” (KD 3.2). Namun demikian, siswa yang belum
berhasil menjawab dengan benar soal tersebut kemungkinan disebabkan dalam proses belajar sehari-
hari siswa yang kurang dibiasakan untuk menyelesaikan soal dengan cara memberi argumentasi.
2. Joe mengetahui bahwa harga sebuah pena 1 zed lebih mahal dari harga sebuah pensil. Temannya
membeli 2 buah pena dan 3 buah pensil seharga 17 zed. Berapa zed yang dibutuhkan Joe untuk
Komentar
Soal ini berada dalam domain konten aljabar dan domain kognitif penalaran. Dalam soal ini siswa
diminta untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan persaman linear dengan dua peubah.
Kompetensi dasar yang dibutuhkan untuk menjawab soal ini telah dipelajari siswa di kelas VIII SMP
Semester 1, yaitu “membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan
linear dua variabel” (KD 2.2) dan “menyelesaikan model matematika dari masalah matematika yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya” (KD 2.3). Soal tersebut
cukup sulit, karena secara internasional hanya 18% siswa yang menjawab benar, dan bagi siswa
Indonesia soal ini sangat sulit karena hanya 8% yang menjawab benar. Alasan bahwa soal ini sulit
disebabkan soal ini menguji domain kognitif penalaran dengan kemampuan memecahkan masalah non
rutin, bukan sekedar pengetahuan atau penerapan. Tampak bahwa mengubah kalimat biasa menjadi
kalimat matematika, dan kemudian menafsirkannya kembali merupakan salah satu kerikil tajam dalam
pembelajaran matematika
3. A pizzeria serves two round pizzas of the same thickness in different sizes.
The smaller one has a diameter of 30 cm and costs 30 zeds. The larger one
has a diameter of 40 cm and costs 40 zeds. Which pizza is better value for
Sebuah kedai pizza menyajikan dua pilihan pizza dengan ketebalan yang
sama namun berbeda dalam ukuran. Pizza yang kecil memiliki diameter 30
Komentar: Pada soal tersebut, siswa dituntut untuk mampu memahami maksud soal,
kemudianmampu menghitung luas atau besarnya satu pizza, besarnya pizza yang
diperolehdengan harga 1 zed atau harga setiap cm2 pizza dalam zed, dan menyimpulkan
pizzamana yang harganya lebih murah.Untuk pizza yang kecil (diameter 30 cm) luasnya adalah
30 30
π× × =225 π cm2dan harganya 30 zed, sehingga untuk setiap 1 zed didapatkan pizza
2 2
seluas225π: 30 = 7,5π atau seluas 23.6 cm2. Untuk pizza yang besar (diameter 40 cm),luasnya
40 40
adalah π × × =400 π cm 2 cm2 dan harganya 40 zed, sehingga untuksetiap 1 zed didapatkan
2 2
Sehingga pada pizza yang kecil, dengan uang 1 zed dapat dimiliki pizza seluas23,6 cm 2.
Sedangkan untuk pizza yang besar, dengan uang 1 zed dapat dimiliki pizza seluas 31,4cm 2. Oleh
karena itu pizza yang besar lebih murah daripada pizza yang kecil.
Tujuan pertanyaan tersebut untuk menerapkan pemahaman tentang luas dan nilaiuang
melalui suatu masalah. Dari seluruh siswa di dunia yang mengikuti tes, hanya11% yang
menjawab benar. Oleh karenanya soal ini dinilai sebagai salah satudiantara soal yang sulit.
Kemungkinan penyebab hal itu adalah banyaknya kontenmatematika yang termuat di dalamnya,
antara lain: kemampuan menghitung luaslingkaran, melakukan operasi hitung perkalian dan
lain adalah siswakurang terbiasa melakukan proses pemecahan masalah dengan benar, yaitu
kemampuanmembaca yang tinggi, namun bila siswa tidak dibiasakan untuk memecahkan
masalahdengan tahapan proses yang benar maka siswa akan cenderung mengalami
yangmelatih munculnya kreativitas dalam rangka membuat kesimpulan. Pada soal ini,untuk
menyimpulkan pizza mana yang lebih murah dibutuhkan kreativitas agardiperoleh data
(bilangan) yang mudah untuk dibandingkan sehingga kesimpulandapat diambil dengan mudah.
Dalam hal ini kreativitas tersebut terjadi dalam bentukide mencari luas pizza untuk setiap harga 1
kemampuan yang diperlukan untuk menjawab soal tersebut semestinya telahdibelajarkan. Untuk
menjawab soal tersebut diperlukan kemampuan menghitung luaslingkaran, dan hal itu telah
dipelajari siswa sejak belajar di SD. Pada saat siswa diKelas VI SD Semester 1 telah belajar
“menghitung luas lingkaran” (KD 3.2) dankemudian dipelajari kembali dan diperdalam di kelas
VIII SMP Semester dua melaluikompetensi dasar “menghitung keliling dan luas lingkaran” (KD
4.2). Untukmenyelesaikan soal tersebut juga diperlukan kemampuan mengalikan dan membagi
bilangan bulat dan membandingkan bilangan yang sudah dipelajari sejak SD,kemudian dipelajari
dan diperdalam lagi di Kelas VII semester 1 dengan kompetensidasar “melakukan operasi hitung
bilangan bulat dan pecahan” (KD 1.1). Namun,sekali lagi agar dapat menyelesaikan soal
tersebut diperlukan kemampuanmemecahkan masalah yang terdiri atas empat tahap, yaitu
danmengecek hasil pemecahan masalah, serta diperlukan juga kreativitas yang tinggi.(Wardani
4.
Circle either ‘yes’ or ‘no’ for each design to indicate whether the garden bed canbe made
Design A A Yes/No
Design B B Yes/No
Design C C Yes/No
Design D Yes/No
Seorang tukang kayu mempunyai pagar sepanjang 32 meter dan akanmenggunakannya untuk
Lingkarilah “ya” atau “tidak” pada jawaban yang Anda anggap tepat.Dapatkah pagar sepanjang
Desain A Ya/tidak
Desain B Ya/tidak
Desain C Ya/tidak
Desain D Ya/tidak
This was one of the more difficult items in the PISA 2003 survey, with a correct response
rate of a little less than 20%. It can be solved by the application of geometrical knowledge
and reasoning. Enough information is given to enable direct calculation of the exact
reasoned that while the ‘horizontal’ components of the four shapes are equivalent, the
oblique sides of Design B are longer than the sum of the ‘vertical’ components of each of
the other shapes. The communication capability is called on in reading and understanding
the question, and to link the information provided in the text with the graphical
representation of the four garden beds. The task has been presented in overtly mathematical
form, hence no mathematisation is needed. Real world considerations, such as the lengths of
the pieces of timber available and the geometry of the corners, do not come into the
problems as posed here. The key capability demanded to solve the problem is the reasoning
and argument needed to identify Design B which has too great a perimeter, and to
appreciate that the lengths of the ‘vertical’ components of Design A are in themselves
unknown, but that the total ‘vertical’ length is known (similarly with Design C with both
vertical and horizontal lengths). Devising a strategy involves recognising that the perimeter
information needed can be found in spite of the fact that some of the individual lengths are
not known. Using symbolic, formal and technical language and operations is needed in the
Ini adalah salah satu item yang lebih sulit dalam survei PISA 2003, dengan tingkat
respons yang benar kurang dari 20%. Ini dapat diselesaikan dengan penerapan pengetahuan
dan penalaran geometris. Informasi yang cukup diberikan untuk memungkinkan perhitungan
langsung dari perimeter yang tepat untuk Desain A, C dan D, yang masing-masing adalah 32
meter. Namun, informasi yang diberikan tidak cukup untuk Desain B; oleh karena itu
'horizontal' dari empat bentuk adalah setara, sisi miring Desain B lebih panjang daripada
untuk menghubungkan informasi yang diberikan dalam teks dengan representasi grafis dari
empat tempat tidur taman. Tugas telah disajikan dalam bentuk matematis yang jelas, maka
tidak diperlukan matematisasi. Pertimbangan dunia nyata, seperti panjang potongan kayu
yang tersedia dan geometri sudutnya, tidak menjadi masalah seperti yang diajukan di sini.
Kemampuan kunci yang dituntut untuk memecahkan masalah adalah penalaran dan argumen
yang diperlukan untuk mengidentifikasi Desain B yang memiliki perimeter terlalu besar, dan
untuk menghargai bahwa panjang komponen 'vertikal' dari Desain A itu sendiri tidak
diketahui, tetapi total ' panjang vertikal diketahui (sama halnya dengan Desain C dengan
panjang vertikal dan horizontal). Merancang strategi melibatkan pengakuan bahwa informasi
perimeter yang dibutuhkan dapat ditemukan meskipun fakta bahwa beberapa panjang
individu tidak diketahui. Penggunaan bahasa dan operasi simbolik, formal dan teknis
diperlukan dalam bentuk pemahaman dan manipulasi keliling bentuk yang disajikan,
termasuk sifat sisi, dan penambahan panjang sisi. Menggunakan alat matematika mungkin
tidak diperlukan.
5. Rock Concert For a rock concert a rectangular field of size 100 m by 50 m was reserved for the
audience. The concert was completely sold out and the field was full with all the fans standing.
Which one of the following is likely to be the best estimate of the total number of people attending
Untuk konser music rock, sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang berukuran panjang 100 meter
dan lebar 50 meter disiapkan untuk pengunjung. Tiket terjual habis bahkan banyak fans yang berdiri.
Berapakah kira-kira banyaknya pengunjung konser tersebut? A. 2000 B. 5000 C. 20.000 D. 50.000 E.
100.000
Komentar
Pada ujicoba soal, sekitar 28% siswa menjawab benar, yaitu dengan jawaban 20.000. Dengan demikian
soal ini tergolong cukup sulit. Untuk menyelesaikan soal ini sebenarnya tidak memerlukan perhitungan
atau rumus matematika yang sulit karena utamanya yang diperlukan adalah daya imajinasi dan
kreativitas. Jumlah orang yang ditampung tergantung dari luas lapangan yang berbentuk persegi panjang
itu. Untuk menyelesaikan soal tersebut diperlukan kemampuan menghitung luas persegi panjang dan
memecahkan masalah. Untuk siswa Indonesia usia 15 tahun yang mengikuti PISA, kemampuan
menghitung luas persegi panjang dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas
persegi panjang telah dipelajari siswa sejak di SD, yaitu Kelas III Semester 2 pada pada KD “menghitung
luas persegi dan persegi panjang” (KD 5.2) dan “menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling,
luas persegi dan persegi panjang” (KD 5.3). Setelah siswa belajar di SMP, kemampuan tersebut dipelajari
lagi dan diperdalam di Kelas VII Semester 2 pada kompetensi dasar “menghitung keliling dan luas
bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah” (KD 6.3). Dalam
proses menyelesaikan soal tersebut, boleh jadi siswa sukses dalam menghitung luas lapangan, namun
siswa tidak berhasil dalam memperkirakan berapa banyaknya orang yang dapat termuat di lapangan untuk
tiap meter persegi. Di sinilah kemungkinan siswa Indonesia mengalami kesulitan yang disebabkan
mereka kurang terbiasa melakukan perkiraan pada suatu situasi. Pilihan jawaban yang disajikan
sebenarnya sangat membantu siswa untuk mengetahui jawaban yang tepat. Ketika siswa mengetahui
bahwa luas lapangan adalah 100 × 50 = 5000 m2 , siswa mulai melakukan eliminasi terhadap pilihan
jawaban yang salah. Untuk jawaban A, yaitu 2000 orang tidak mungkin, karena ada informasi yang
menyebutkan bahwa lapangan penuh dan banyak fans yang berdiri. Untuk jawaban B, yaitu 5000 orang
juga tidak mungkin, karena 5000 orang berarti tiap 1 m2 ditempati 1 orang, karena ruangnya jadi longgar.
Untuk jawaban C, karena ada 20.000 orang, maka tiap 1 m2 ditempati oleh 4 orang (diperoleh dari 20.000
: 5.000), dan jawaban ini masuk akal. Untuk jawaban D dan E, siswa mestinya melihat bahwa pilihan D
menunjukkan tiap 1 m2 ditempati 10 orang, ini jelas tidak mungkin, kecuali orangnya bertumpuk-
tumpuk, padahal informasinya tidak demikian dan jawaban E lebih tidak mungkin karena berarti ada 20
orang dalam 1 m2 .
B. Soal-Soal Matematika dalam TIMSS dan Kasus-Kasus Hasil Penilaian yang Menyertai
1.
Diagram diatas menunjukkan hasil survey dari 400 orang siswa tentang
ketertarikannya pada grup music rock: Dreadlocks, Red Hot Peppers, dan
Stone Cold. Buatlah sebuah diagram batang yang menggambarkan data
yang tersaji pada diagram lingkaran diatas!
Komentar:
Soal ini berada dalam domain konten data dan peluang, serta domain kognitif penerapan.
Kemampuan yang diperlukan untuk menjawab soal tersebut semestinya telah dipelajari di Kelas
VI SD Semester 2 yaitu “menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram gambar batang,
lingkaran” (KD 7.1). Kemampuan itu kembali diperdalam di kelas IX, namun peserta TIMSS
adalah kelas VIII, sehingga mereka belum memperdalam lebih lanjut. Namun mengingat bahwa
soal cukup sederhana, mestinya jika kompetensi yang diperlukan benar-benar telah dikuasai di
SD, maka hal itu tidak menjadi masalah. Tetapi ternyata, masih banyak siswa Indonesia
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Hanya 14% siswa peserta Indonesia
yang mampu menjawab benar, sementara di tingkat internasional ada 27% siswa menjawab
benar.
Banyaknya siswa yang tidak berhasil menjawab dengan benar kemungkinan disebabkan
soal tersebut membutuhkan dua kemampuan sekaligus, yaitu kemampuan membaca data pada
diagram lingkaran dan kemampuan untuk menyajikan data tersebut ke dalam diagram batang,
sehingga ada dua langkah yang diperlukan. Guru di Indonesia, sering sekali hanya memberikan
persoalan seperti ini dalam satu langkah saja, misalnya hanya meminta siswa membuat diagram
batang atau membuat diagram lingkaran saja. (Wardhani & Rumiati, 2011b)
Sebanyak 100 siswa di sebuah sekolah diukur tinggi badannya dalam satuan
centi meter (cm). Tabel berikut menunjukkan hasil pengukuran tinggi badan
siswa tersebut
2.
Tinggi 145 150 155 160
badan (cm)
Jumlah 16 40 25 19
Siswa
Lengkapilah grafik di bawah ini dengan informasi yang sama dengan
tabel
Komentar :
Siswa yang menjawab dengan benar pada soal Gambar 2 sebanyak 78%. Soal ini
termasuk dalam domain konten data dan peluang dengan domain kognitif yang diuji adalah
knowing. Tujuan dari soal ini adalah untuk melihat kemampuan siswa dalam membaca grafik.
Dengan demikian masih ada 22% siswa yang belum bisa membaca grafik dengan tepat.
3.
Jawab :
Komentar :
Soal ini termasuk ke dalam domain konten geometri dan domain kognitif applying. Pada soal
tersebut siswa diminta menghitung besarnya sudut yang belum diketahui yaitu x 0 jika beberapa
sudut diketahui. Untuk menjawab soal tersebut siswa perlu memahami bahwa jumlah sudut
dalam segitiga adalah 1800 , dan besar sudut dalam sepihak adalah sama. Sudut . Sehingga P +
600 + 800 = 1800 dan P = 1800 – (600 + 800 ) = 400 . Sudut x 0 = P, jadi x = 40. Hasil
penelitian ini menunjukkan hanya 37% siswa yang menjawab dengan benar dan sebagian
besarnya 63% menjawab salah. Ada banyak kemungkinan penyebabnya sehingga siswa belum
berhasil menjawab dengan benar, antara lain siswa kurang memahami pengetahuan terkait sudut
dalam segitiga, serta hubungan antar sudut. Penyebab lain adalah siswa kurang terbiasa
melakukan penalaran.
4.
Tom dan Saudara laki-lakinya, Peter, menerima sejumlah uang yang sama.
Tom menghabiskan 1 3 uangnya untuk membeli buku dan 3 5 nya yang masih
tersisa untuk membeli sepatu. Peter menghabiskan 3 5 uangnya untuk
membeli sepatu. Siapakah yang menghabiskan uang lebih banyak untuk
membeli sepatu?
Komentar :
Soal pada Gambar 7 termasuk ke dalam domain konten bilangan dan domain kognitif
reasoning. Soal tersebut menguji kemampuan siswa dalam melakukan penalaran mengenai
pecahan merupakan bagian dari keseluruhan dalam masalah-masalah nyata sehari-hari dan
menjelaskan alasan dari sebuah jawaban. Hanya 23,4% siswa yang menjawab soal dengan benar,
dan sisanya sebagian besar menjawab salah. Diantara jawaban siswa yang benar: “Peter
menghabiskan uang lebih banyak untuk membeli sepatu, karena 3/5 dari 2/3 adalah 2/5,
sedangkan 3/5 dari 1 adalah 3/5. 3/5 lebih besar dari 2/5, jadi Peter menghabiskan uang lebih
banyak”. Diantara jawaban siswa yang salah: “Tom menghabiskan uang lebih banyak untuk
membeli sepatu, karena Tom belanja uangnya 1/3 dan 3/5, sedangkan Peter hanya belanja 3/5
saja”. Dari jawaban salah terlihat siswa kurang memahami bahwa pecahan merupakan bagian
dari keseluruhan. Kemungkinan kekeliruan yang lain adalah siswa tidak bisa melakukan operasi
pengurangan pecahan dan tidak bisa membandingkan mana pecahan yang lebih besar dan mana
yang lebih kecil. Walaupun soal tersebut masuk dalam domain konten namun untuk
menjawabnya perlu memiliki kemampuan penalaran yang tinggi dan menguasai konsep-konsep
5.
a. k +5
b. 5k
c. k 5
d. 5(k+1)
Komentar :
Jika dilihat dari jawaban siswa, sebanyak 52,3% memilih jawaban b. 5k yang merupakan
jawaban benar dari soal tersebut. Sebanyak 8,4% siswa menjawab pilihan jawaban a. k+5.
Sebanyak 32,3% siswa menjawab c. k 5 , dan 7% siswa menjawab pilihan jawaban d. 5(k + 1).
Soal ini mengungkap pemahaman siswa dalam melakukan operasi dasar bentuk aljabar.
Kekeliruan siswa tampak pada jawaban salah yang menganggap bahwa k + k + k + k + k adalah
k + 5 atau k5 .