Ad Art 2017
Ad Art 2017
ANGGARAN DASAR
&
ANGGARAN RUMAH
TANGGA
MADIUN, 2017
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
BAB I
ORGANISASI
Pasal 1
Pendirian Organisasi
(1) Pusat :
a. SH TERATE didirikan pada tahun 1922 di Desa Pilangbango – Madiun - Provinsi
Jawa Timur, Indonesia, untuk jangka waktu yang tidak terbatas;
b. SH TERATE Pusat berkedudukan di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur,
Indonesia, dengan alamat Sekretariat dan Padepokan Agung di Jalan Merak
Nomor 10, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun,
Provinsi Jawa Timur.
(4) Cabang :
a. Cabang SH TERATE adalah organisasi SH TERATE di tingkat kota/kabupaten ;
b. Dengan pertimbangan tertentu, Cabang dapat dibentuk dengan wilayah lebih dari
1 (satu) kota/kabupaten atau dalam 1 (satu) kota/kabupaten dapat dibentuk lebih
dari 1 (satu) Cabang ;
c. Cabang baru SH TERATE dapat didirikan oleh paling sedikit 50 (lima puluh) orang
warga dan mempunyai siswa paling sedikit 50 (lima puluh) orang di tingkat
kabupaten/kota yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat dengan pertimbangan
Pengurus Cabang asal dan dinyatakan memenuhi syarat setelah dilakukan
verifikasi oleh Pengurus Pusat ; dan
d. Cabang SH TERATE ditetapkan oleh Ketua Umum Pusat.
(6) Ranting :
a. Ranting SH TERATE dapat didirikan di tingkat kecamatan atau wilayah setingkat
kecamatan oleh paling sedikit 5 (lima) orang warga, dan mempunyai siswa paling
sedikit 25 (dua puluh lima) orang ; dan
KEPUTUSAN PARAPATAN LUHUR TAHUN 2017 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE PUSAT MADIUN
b. Pembentukan Ranting ditetapkan oleh Ketua Cabang.
(7) Komisariat :
a. Komisariat SH TERATE dapat didirikan di perguruan tinggi atau pondok
pesantren yang terdapat paling sedikit 5 (lima) orang warga yang dapat melatih
dan mempunyai siswa paling sedikit 10 (sepuluh) orang ;
b. Dengan pertimbangan tertentu Ketua DKP / Ketua Cabang dapat menetapkan
Komisariat selain di Perguruan Tinggi dan Pondok Pesantren ; dan
c. Pembentukan Komisariat ditetapkan oleh Ketua DKP / Ketua Cabang.
(8) Rayon :
a. Rayon SH TERATE didirikan di tingkat desa / kelurahan oleh paling sedikit 3 (tiga)
orang warga dan mempunyai siswa paling sedikit 10 (sepuluh) orang ;
b. Pembentukan Rayon ditetapkan oleh Ketua Ranting ; dan
c. Rayon dapat membentuk sub-rayon/tempat latihan sesuai dengan kebutuhan atas
persetujuan Ketua Ranting.
Pasal 2
Kedudukan Organisasi
(1) SH TERATE Pusat berkedudukan tetap di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur,
Indonesia.
(2) SH TERATE Cabang berkedudukan di masing-masing wilayah kota / kabupaten atau
dimana Cabang tersebut berdiri.
(3) SH TERATE Cabang Khusus berkedudukan sesuai dengan tempat didirikannya
Cabang Khusus tersebut yang telah mendapatkan penetapan dan pengesahan dari
Ketua Umum Pusat.
(4) SH TERATE Ranting berkedudukan di wilayah kecamatan dan bertanggung jawab
kepada Ketua Cabang.
(5) SH TERATE Komisariat berkedudukan di perguruan tinggi atau pondok pesantren
dan bertanggung jawab kepada Ketua Cabang.
(6) SH TERATE Rayon berkedudukan di wilayah desa/kelurahan dan bertanggung jawab
kepada Ketua Ranting.
BAB II
LAMBANG, LAGU DAN HAK PATEN
Pasal 3
Lambang
(1) SH TERATE memiliki Lambang berbentuk persegi empat dengan perbandingan 2 : 3
dengan dasar warna hitam yang di dalamnya terdapat :
a. Gambar lambang hati berwarna putih bertepi merah yang terletak tepat ditengah ;
b. Sinar putih yang memancar dari lambang hati.
c. Dibawah lambang hati terdapat bunga terate berwarna putih, berbentuk kuncup,
setengah mekar dan mekar, berdaun hijau yang terletak diatas permukaan air ;
KEPUTUSAN PARAPATAN LUHUR TAHUN 2017 2
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE PUSAT MADIUN
d. Di sebelah kiri lambang hati terdapat garis putih tegak lurus ditengahnya ada
garis merah ;
e. Di dalam lambang terdapat gambar senjata yang bercirikan pencak silat yaitu :
- Tongkat (toyak) diatas tulisan Persaudaraan ;
- Rambik dan belati diatas lambang hati ;
- Trisula dibawah bunga terate ; dan
- Pedang di kanan kiri bunga terate.
f. Di dalam lambang terdapat tulisan Persaudaraan Setia Hati Terate dengan
warna dan penempatan :
- Tulisan Persaudaraan berwarna putih terletak dibawah gambar tongkat
(toyak) ;
- Tulisan Setia berwarna putih terletak di sebelah kiri lambang hati ;
- Tulisan Hati berwarna putih terletak di sebelah kanan lambang hati ;
- Tulisan TERATE berwarna kuning emas terletak di bawah gambar bunga
terate.
(2) Gambar lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran
Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 4
Lagu Mars
SH TERATE memiliki lagu mars yang berisi semboyan untuk mengabdi kepada nusa
bangsa dan menjunjung tinggi Pancasila serta ajaran budi pekerti luhur, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 5
Bendera
Bendera SH TERATE berbentuk persegi panjang dengan dasar warna kuning emas
ditengahnya terdapat gambar lambang SH TERATE sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 dengan ukuran bendera sebagai berikut :
a. Bendera Pusat berukuran 120 cm x 180 cm ; dan
b. Bendera Cabang/Ranting/Komisariat berukuran 100 cm x 150 cm.
Pasal 6
Badge
(1) SH TERATE memiliki badge yang terbuat dari bahan kain dan / atau sejenisnya yang
berisikan lambang SH TERATE.
(2) Bentuk badge sebagaimana tercantum dalam Lampiran Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 7
Cap/Stempel
(1) SH TERATE memiliki cap/stempel berbentuk lingkaran, bergambar tiga kuntum
bunga terate terdiri dari kuncup, setengah mekar dan mekar, berdaun, tumbuh diatas
permukaan air.
Pasal 8
Pakaian
(1) Pakaian untuk siswa :
a. Baju lengan panjang warna hitam tanpa krah dengan tiga lubang kancing dan
lengan melebar keluar ;
b. Celana panjang warna hitam ;
c. Badge SH TERATE di dada sebelah kiri ;
d. Sabuk kain warna sesuai tingkatan : polos/hitam, jambon, hijau, putih ;
e. Khusus untuk siswa anak-anak / pra remaja, warna sabuk polos/hitam strip
jambon, hitam strip hijau, hitam strip putih ; dan
f. Ketentuan tentang bentuk dan warna sabuk sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Anggaran Rumah Tangga ini.
(2) Pakaian untuk warga :
a. Baju lengan panjang warna hitam, memakai krah, lima lubang tali putih di dada
dan lengan melebar keluar, di belakang/punggung ada lipatan yang
menunjukkan tingkatan warga yaitu :
1. Lipatan satu untuk Warga tingkat I ;
2. Lipatan dua untuk Warga tingkat II ; dan
3. Lipatan tiga untuk Warga tingkat III.
b. Celana panjang warna hitam ;
c. Badge SH TERATE di dada sebelah kiri ; dan
d. Sabuk mori sepanjang sak dedeg sak pengawe.
(3) Gambar bentuk pakaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
tercantum dalam Lampiran Anggaran Rumah Tangga ini ;
(4) Pengurus Pusat dapat menetapkan jenis pakaian untuk keperluan khusus.
Pasal 9
Hak Paten
(1) SH TERATE memiliki hak paten yang diterbitkan oleh Kementerian Hukum dan Hak
Azasi Manusia Republik Indonesia, yang meliputi :
a. Hak Cipta : Lambang Setia Hati Terate (Nomor : 030477 tanggal 22 Maret 2006) ;
b. Hak Cipta : Logo Setia Hati Terate (Nomor : C00201103323 tanggal 19 Agustus
2011) ;
BAB III
SUSUNAN PENGURUS DAN PERSYARATAN
Pasal 10
Susunan Pengurus
Susunan Pengurus SH Terate terdiri dari :
a. Dewan Pusat
Dewan Pusat berjumlah 9 (sembilan) orang, terdiri dari :
1). 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota ; dan
2). 8 (delapan) orang Anggota.
b. Pengurus Pusat
Pengurus Pusat terdiri dari :
1) Ketua Umum ;
2). Ketua I, membidangi Organisasi ;
3). Ketua II, membidangi Teknik Pencak Silat ;
4). Ketua III, membidangi Kerohanian (Ke-SH-an) ;
5). Ketua IV, membidangi Pengabdian Masyarakat ;
6). Ketua V, membidangi Hubungan Antar Lembaga ;
7). Sekretaris Umum ;
8). Sekretaris I ;
9). Sekretaris II ;
g. Rayon
Susunan Pengurus Rayon terdiri dari :
1) Koordinator Rayon ; dan
2) Pelatih Sub Rayon.
Pasal 11
Persyaratan Pengurus
(1) Persyaratan umum :
a. Berbudi luhur, dapat diteladani, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa ;
b. Memiliki dedikasi, loyalitas dan pengabdian yang tidak tercela ;
c. Diutamakan berpengalaman mengelola organisasi SH TERATE ;
d. Tidak pernah melanggar wasiat dan pepacuh SH TERATE ;
e. Khusus untuk unsur Pimpinan, tidak sedang menjadi Ketua organisasi politik ;
f. Untuk pengurus lainnya tidak sedang menjadi pengurus/anggota organisasi bela
diri lainnya ; dan
g. Diutamakan bertempat tinggal di wilayah kerja kepengurusannya.
6. Pengurus Ranting
Pengurus Ranting adalah Warga yang aktif mengikuti / melaksanakan kegiatan
organisasi SH TERATE di wilayah Ranting yang bersangkutan.
7. Pengurus Komisariat
Pengurus Komisariat adalah Warga yang aktif mengikuti / melaksanakan kegiatan
sebagai pelatih maupun asisten pelatih di Komisariat dan masih ada ikatan
administratif dengan perguruan tinggi / pondok pesantren yang bersangkutan.
(2) Pelaksanaan penetapan Dewan Pusat diatur lebih lanjut dalam peraturan tata tertib
Parapatan Luhur.
Pasal 13
Pemilihan Ketua
Pasal 14
Tugas Pokok
(1) Dewan Pusat :
a. Bertanggungjawab terhadap kelestarian ajaran SH TERATE ;
b. Menjaga suasana persaudaraan dan kerukunan anggota ;
c. Menjabarkan materi ajaran SH TERATE ;
d. Bersama Pengurus Pusat menyelenggarakan Parapatan Luhur setiap 5 (lima)
tahun sekali ;
e. Menetapkan Garis Besar Program Kerja organisasi dalam Parapatan Luhur ;
f. Menetapkan dan melantik Pengurus Pusat ;
g. Mengawasi dan memberi masukan kepada Pengurus Pusat dalam menjalankan
organisasi ;
h. Menetapkan Dewan Pengesah pada setiap pengesahan Warga tingkat I di
seluruh wilayah Indonesia maupun luar negeri ; dan
i. Memberikan pertimbangan kepada Pengurus Pusat dalam hal :
- Pengangkatan warga kehormatan ;
- Pemberian penghargaan ; dan
- Pelaksanaan kebijakan strategis.
(2) Pengurus Pusat :
a. Menjabarkan Garis Besar Program Kerja Organisasi yang telah ditetapkan dalam
Parapatan Luhur dan/atau kebijakan Dewan Pusat ;
b. Menjaga, melestarikan dan melaksanakan ajaran SH TERATE ;
c. Mengembangkan materi dan sistem pembelajaran pencak silat serta pembinaan
keluhuran budi ;
d. Mengembangkan pengabdian masyarakat dan hubungan antar lembaga ;
e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan keuangan setiap tahun kepada
Dewan Pusat dan setiap 5 (lima) tahun dalam Parapatan Luhur ;
f. Menetapkan, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap :
1. Pengurus DKP, Pengurus Cabang dan Pengurus Cabang Khusus ; dan
2. Dewan Pertimbangan Cabang.
g. Memberikan penghargaan kepada warga SH TERATE yang berprestasi luar
biasa dan warga masyarakat yang telah berjasa atas pengembangan organisasi ;
h. Memberi sanksi kepada Warga SH TERATE yang terbukti melakukan
pelanggaran berdasarkan rekomendasi Dewan Harkat Martabat ; dan
i. Bertanggungjawab kepada Dewan Pusat.
Pasal 15
Dewan Harkat Martabat
(1) Dewan Harkat Martabat berjumlah 9 (sembilan) orang terdiri dari :
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota ;
b. 1 (satu) orang Wakil Ketua merangkap anggota ;
c. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota ; dan
d. 6 (enam) orang anggota.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Harkat Martabat dapat membentuk Tim Ad
Hock sesuai kebutuhan.
(3) Tugas pokok dan tanggung jawab Dewan Harkat Martabat diatur dalam aturan
tersendiri oleh Dewan Pusat.
Pasal 16
Perwakilan Pusat
(1) Perwakilan Pusat ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
(2) Perwakilan Pusat bertugas :
a. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Pengurus Pusat yang
tertuang dalam Surat Tugas ;
b. Tugas-tugas tertentu sebagaimana dimaksud pada huruf a disesuaikan dengan
kebutuhan wilayah penugasannya, bersifat insidentil untuk mengkoordinasikan dan
memfasilitasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi ; dan
c. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum Pusat.
BAB V
PENGGANTIAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS
Pasal 17
Tata Cara Penggantian Dewan Pusat
(1) Ketua Dewan Pusat dipilih dari dan oleh anggota Dewan Pusat yang memenuhi
persyaratan.
(3) Apabila Ketua / Anggota Dewan Pusat tidak dapat melaksanakan tugas sampai
selesai masa baktinya karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka
Dewan Pusat yang ada diberi kewenangan khusus untuk menetapkan pengganti.
Pasal 18
Pemberhentian Pengurus
(1) Pengurus diberhentikan karena :
a. Berhalangan tetap sehingga tidak dapat/tidak mampu melaksanakan tugasnya ;
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri ; dan
c. Melakukan pelanggaran terhadap :
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ;
- Wasiat SH TERATE ; dan/atau
- Perbuatan yang mencemarkan nama baik SH TERATE.
(2) Penggantian Pengurus yang berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan oleh Pengurus yang menerbitkan keputusan penetapannya.
BAB VI
TATA CARA DAN PESERTA PARAPATAN
Pasal 19
Parapatan Luhur
(1) Parapatan Luhur SH TERATE diselenggarakan oleh Dewan Pusat bersama Pengurus
Pusat dengan peserta terdiri dari :
a. Dewan Pusat ;
b. Pengurus Pusat ;
c. Pengurus DKP, Cabang dan Cabang Khusus ; dan
d. Dewan Pertimbangan Cabang.
(2) Parapatan Luhur dapat dihadiri Peninjau atau undangan yang ditentukan.
(3) Parapatan Luhur dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi kuorum yang dihadiri
oleh lebih dari ½ jumlah Cabang.
(4) Apabila kuorum tidak tercapai, Parapatan Luhur dapat ditunda paling lama 30 (tiga
puluh) menit.
(5) Apabila setelah penundaan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kuorum
tetap tidak tercapai, maka Parapatan Luhur dapat diteruskan dan dapat mengambil
keputusan secara sah.
(1) Parapatan Cabang diselengggarakan oleh Pengurus Cabang dengan peserta terdiri
dari :
a. Pengurus Pusat ;
b. Pengurus Cabang ;
c. Dewan Pertimbangan Cabang ; dan
d. Pengurus Ranting dan Pengurus Komisariat.
(2) Parapatan Cabang dapat dihadiri Peninjau atau undangan yang ditentukan.
(3) Parapatan Cabang dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi kuorum yang dihadiri
oleh lebih dari ½ jumlah Ranting dan Komisariat.
(4) Apabila kuorum tidak tercapai, Parapatan Cabang dapat ditunda paling lama 30 (tiga
puluh) menit.
(5) Apabila setelah penundaan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kuorum
tetap tidak tercapai, maka Parapatan Cabang dapat diteruskan dan dapat mengambil
keputusan secara sah.
Pasal 21
Parapatan Cabang Khusus
Parapatan Cabang Khusus dan pemilihan Pengurus Cabang Khusus diatur tersendiri oleh
Pengurus Pusat.
Pasal 22
Parapatan Ranting
(1) Parapatan Ranting diselenggarakan oleh Pengurus Ranting dengan peserta terdiri
dari :
a. Pengurus Cabang ;
b. Pengurus Ranting ; dan
c. Koordinator Rayon.
(2) Parapatan Ranting dapat dihadiri Peninjau atau undangan yang ditentukan.
(3) Parapatan Ranting dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi kuorum, yang
dihadiri oleh lebih dari ½ jumlah peserta yang diundang.
(4) Apabila kuorum tidak tercapai, Parapatan Ranting dapat ditunda paling lama 30 (tiga
puluh) menit.
(5) Apabila setelah penundaan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kuorum
tetap tidak tercapai, maka Parapatan Ranting dapat diteruskan dan dapat mengambil
keputusan secara sah.
Pasal 24
Musyawarah Rayon
Musyawarah Rayon diselenggarakan oleh Koordinator Rayon, para Pelatih Sub Rayon,
Warga aktif dan Pengurus Ranting.
BAB VII
RAPAT
Pasal 25
(1) Rapat Pusat, terdiri dari :
a. Rapat Pimpinan, terdiri dari unsur Dewan Pusat dan Pimpinan Pengurus Pusat ;
b. Rapat Pengurus Harian, terdiri dari Ketua Umum dan para Ketua, Sekretaris
Umum dan para Sekretaris serta Bendahara Umum dan para Bendahara ;
c. Rapat Pleno, terdiri dari Dewan Pusat dan Seluruh Pengurus Pusat ;
d. Rapat Kerja Nasional, terdiri dari Dewan Pusat, Pengurus Pusat, Ketua DKP,
Cabang, Cabang Khusus dan Ketua Dewan Pertimbangan Cabang.
BAB VIII
KEANGGOTAAN
Pasal 26
Siswa
(1) Siswa SH TERATE adalah calon warga yang mengikuti latihan pencak silat SH
TERATE, mulai tingkat polos hingga tingkat putih.
(2) Persyaratan untuk menjadi siswa SH TERATE adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan pendaftaran dengan mengisi formulir pendaftaran ;
b. Membayar uang pendaftaran dan sumbangan yang besarannya ditetapkan oleh
Pengurus Cabang ;
c. Menggunakan pakaian seragam latihan dan sabuk sesuai dengan tingkatannya ;
dan
d. Harus mendapatkan ijin tertulis dari orang tua/wali siswa.
(3) Ketentuan tentang tata cara dan mekanisme penerimaan, pelaksanaan latihan dan
kenaikan tingkat siswa sampai dengan pengesahan menjadi Warga diatur lebih lanjut
oleh Pengurus Pusat.
Pasal 27
Siswa Privat
(1) Siswa privat adalah siswa yang dengan pertimbangan khusus dapat dilatih secara
tersendiri.
(2) Ketentuan tentang tata cara dan mekanisme penerimaan, pelaksanaan latihan dan
kenaikan tingkat siswa privat sampai dengan pengesahan menjadi Warga diatur lebih
lanjut oleh Pengurus Pusat.
Pasal 28
Siswa Anak-Anak / Pra Remaja
(1) Siswa anak-anak / pra remaja adalah siswa yang berusia antara 7 (tujuh) tahun
sampai dengan 12 (dua belas) tahun.
(2) Materi latihan siswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat rekreatif dan
edukatif dalam rangka mengenalkan seni dan budaya pencak silat.
(3) Ketentuan tentang tata cara dan mekanisme penerimaan, pelaksanaan latihan dan
kenaikan tingkat siswa anak-anak / pra remaja diatur lebih lanjut oleh Pengurus
Pusat.
KEPUTUSAN PARAPATAN LUHUR TAHUN 2017 17
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE PUSAT MADIUN
Pasal 29
Warga
(1) Warga SH TERATE adalah siswa yang memenuhi persyaratan dan telah disahkan
menjadi Warga melalui upacara pengesahan.
(2) Syarat dan tata cara untuk dapat disahkan menjadi Warga SH TERATE pada setiap
tingkatan diatur oleh Dewan Pusat.
(3) Setiap Warga SH TERATE berhak untuk mendapatkan KTA (Kartu Tanda Anggota),
Piagam Pengesahan dan Piagam Sumpah.
Pasal 30
Warga Kehormatan
(1) Warga Kehormatan adalah seseorang yang karena ketokohan dan loyalitasnya
kepada SH TERATE dapat diangkat dan ditetapkan menjadi Warga Kehormatan SH
TERATE.
(2) Pengangkatan Warga Kehormatan dapat diusulkan oleh Pengurus Cabang dan
ditetapkan oleh Pengurus Pusat atas persetujuan Dewan Pusat.
(3) Persyaratan dan tata cara pengangkatan menjadi Warga Kehormatan diatur lebih
lanjut oleh Pengurus Pusat.
BAB IX
AJARAN
Pasal 31
Ajaran SH TERATE meliputi :
1. Persaudaraan ;
2. Olah Raga ;
3. Bela Diri ;
4. Seni ; dan
5. Ke SH an / Kerohanian.
yang selanjutnya disebut Panca Dasar.
BAB X
WASIAT
Pasal 32
(1) Anggota SH TERATE harus :
a. Menjaga kebaikan nama Persaudaraan SETIA HATI TERATE ;
b. Bersikap kesatria dan tetap pendiriannya ;
c. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbakti kepada
orang tua dan gurunya ;
d. Berdiri diatas keadilan, kebenaran dan tidak boleh berat sebelah ;
e. Berani karena benar dan takut karena salah ;
f. Bertanggung jawab atas segala perbuatannya ;
KEPUTUSAN PARAPATAN LUHUR TAHUN 2017 18
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE PUSAT MADIUN
g. Menjaga ketentraman, menjunjung tinggi Nusantara dan bangsa Indonesia
dengan penuh kecintaan dan kesetiaan hatinya ;
h. Membuktikan sebagai bangsa yang merdeka ;
i. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri ; dan
j. Kekal dalam persaudaraan, menerapkan sifat tolong menolong diantara sesama
umat manusia umumnya, bangsa Indonesia pada khususnya, terutama dengan
anggota Persaudaraan SETIA HATI TERATE.
BAB XI
PENGHARGAAN
Pasal 33
(1) Warga yang berprestasi dan memberi manfaat bagi pengembangan organisasi dapat
diberikan penghargaan oleh Dewan Pusat atas usulan Pengurus Pusat dan/atau
Pengurus Cabang.
(2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Pengurus
Pusat atas persetujuan Dewan Pusat.
BAB XII
KEUANGAN DAN ASET
Pasal 34
Pengelolaan Keuangan dan Aset Pusat
(1) Keuangan dan aset SH TERATE Pusat dikelola oleh Pengurus Pusat untuk
melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Parapatan Luhur.
(2) Penjabaran program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh Pengurus Pusat dengan persetujuan Dewan Pusat.
(3) Pelaksanaan program dan kegiatan oleh Pengurus Pusat harus dilakukan secara
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
KEPUTUSAN PARAPATAN LUHUR TAHUN 2017 19
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE PUSAT MADIUN
(4) Pengurus Pusat menyampaikan laporan pelaksanaan program dan kegiatan dalam
Rapat Kerja Nasional setiap 2 (dua) tahun sekali.
Pasal 35
Pengelolaan Keuangan dan Aset Cabang
(1) Pengurus Cabang diberikan hak sepenuhnya dalam mengelola keuangan dan aset
Cabang berdasarkan musyawarah Cabang.
(2) Keuangan dan aset Cabang dipergunakan untuk melaksanakan program dan
kegiatan Cabang yang pelaksanaannya harus dilakukan secara transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Pengurus Cabang menyampaikan laporan pelaksanaan program dan kegiatan
setiap tahun melalui Rapat Kerja Cabang.
BAB XIII
SANKSI
Pasal 36
Sanksi Kepada Warga
(1) Setiap warga yang dengan sengaja melanggar ketentuan organisasi dapat diberikan
sanksi oleh Pengurus agar yang bersangkutan dapat memperbaiki diri atas
kesalahannya.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :
a. Teguran secara lisan ;
b. Peringatan tertulis ;
c. Skorsing tidak diperkenankan menggunakan atribut dan ikut serta dalam
kegiatan SH TERATE ; dan
d. Pencabutan status sebagai anggota.
(3) Sanksi teguran secara lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dapat
dilakukan oleh Pengurus Ranting.
(4) Sanksi peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat
dilakukan oleh Pengurus Cabang.
(5) Sanksi skorsing, tidak diperkenankan menggunakan atribut dan ikut serta dalam
kegiatan SH TERATE sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c didasarkan pada
tingkat kesalahan yang pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
a. Sanksi ringan, tidak diperkenankan menggunakan atribut dan ikut serta dalam
kegiatan SH TERATE dalam waktu sampai dengan 2 (dua) tahun dapat
dilakukan oleh Pengurus Cabang ;
b. Sanksi sedang, tidak diperkenankan menggunakan atribut dan ikut serta dalam
kegiatan SH TERATE dalam waktu lebih dari 2 (dua) tahun sampai dengan 4
(empat) tahun dapat dilakukan oleh Pengurus Cabang ; dan
c. Sanksi berat, berupa pencabutan status sebagai anggota SH TERATE dilakukan
oleh Dewan Pusat.
Pasal 38
Tata Cara Pemberian Sanksi Kepada Warga Tingkat II
(1) Apabila warga tingkat II dinilai melakukan pelanggaran, DHM atas penugasan Dewan
Pusat dapat melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan.
(2) Apabila berdasarkan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbukti
bersalah, DHM melaporkan hasil klarifikasi dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Pusat.
(3) Berdasarkan rekomendasi DHM sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Dewan Pusat
dapat memberikan sanksi kepada yang bersangkutan.
Pasal 39
(1) Pemberian sanksi organisasi bersifat pembinaan dengan tujuan agar yang
bersangkutan menyadari kesalahannya dan dapat memperbaiki diri, kecuali terhadap
pelanggaran berat kepada Negara dan tindakan merongrong organisasi yang
dilakukan secara terus menerus, terencana, sistematis dan masiv.
(2) Pemberian sanksi terhadap Warga yang terbukti bersalah dibuat dalam bentuk
tertulis kecuali sanksi berupa teguran secara lisan, disampaikan kepada pihak-pihak
yang terkait.
(3) Pengampunan kepada Warga yang telah mendapat sanksi dapat dilakukan apabila
Warga yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf secara tertulis dan
berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatannya serta
menunjukkan kesetiaannya kepada SH TERATE.
(4) Hal-hal yang bersifat teknis mengenai tata cara pemberian sanksi diatur lebih lanjut
oleh Dewan Pusat.
Pasal 40
Aturan Peralihan
(1) Dewan Pusat yang dimaksud didalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ini adalah Majelis Luhur yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga sebelumnya.
(2) Hal-hal yang telah ditetapkan sebelum Parapatan Luhur yang bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 41
Ketentuan Lain-lain
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
peraturan / ketentuan organisasi oleh Dewan Pusat / Pengurus Pusat.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan aturan lebih lanjut dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar.
(3) Dalam hal yang bersifat khusus yang dapat merugikan atau membahayakan
organisasi, Dewan Pusat dapat bertindak dan mengambil kebijaksanaan /
keputusan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 42
Penutup
(1) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dalam
Parapatan Luhur.
(2) Dengan diberlakukannya Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggaran Rumah
Tangga yang ada sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Ditetapkan di Madiun
pada tanggal 28 Oktober 2017
Dengan Rahmat dan Ridho serta memanjatkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, pada hari ini ;
Jumat, tanggal Sepuluh bulan Nopember tahun Dua Ribu Tujuh Belas,
Kami DEWAN PUSAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pusat Madiun dengan
ini mengesyahkan ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE, yang telah dihasilkan dan ditetapkan dalam Parapatan Luhur PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE Pusat Madiun Tahun 2017.
Dengan harapan semoga ANGGARAN DASAR ini dapat memberikan manfaat bagi
Keluarga Besar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam menjaga dan mewujudkan
tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pusat Madiun.
DEWAN PUSAT
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
PUSAT MADIUN – INDONESIA
2. GUNAWAN : ..................................
7. SUBAGYO, SE : ..................................
1. LAMBANG :
4. BADGE :
5. CAP / STEMPEL :
Baju Hitam :
Tampak Depan :
Tampak Belakang :
Keterangan Lipatan :
Celana Hitam :
Baju Hitam :
Tampak Depan :
Tampak Belakang :
1 Lipatan
2 Lipatan
3 Lipatan
Keterangan Lipatan :
Celana Hitam :
PASAL I
KEWAJIBAN
PASAL II
LARANGAN
1. Memberi pelajaran Pencak Silat tanpa surat mandat dari Pengurus Pusat
2. Sombong dan membuat sakit hati sesamanya
3. Menunjukkan kepandaiannya dimana tidak berguna
4. Menunjukkan kepandaiannya dimuka umum, sehingga membuat sakit hati orang lain
5. Menerima segala sesuatu yang tidak sah
PASAL III
PEPACUH
PASAL IV
Semua Anggota Setia Hati Terate harus memegang teguh Wasiat ”Setia Hati Terate”
1. Berusia minimal 17 (tujuh belas) tahun terhitung sejak mendaftarkan sebagai Calon
Siswa,
2. Mengajukan Surat Permohonan menjadi Siswa secara tertulis kepada Pimpinan
Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate di Madiun, Jawa Timur - Indonesia,
3. Melampirkan Surat Rekomendasi dari Pelatih/Pengurus Komisariat setempat,
4. Membuat/mengisi Surat Pernyataan Kesanggupan menjadi Siswa,
5. Melampirkan Surat Rekomendasi dari Kedutaan Besar/Konsulat Republik Indonesia
yang ada di Negara tersebut,
6. Melampirkan pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar (Buku Induk
Siswa di Pusat, Buku Induk Siswa di Komisariat, Kartu Siswa dari Pusat),
7. Membayar Biaya Pendaftaran dan Perlengkapan Siswa kepada Pengurus Pusat.
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila serta berbudi pekerti
luhur.
2. Masa pengesahan sebagai Warga di Tingkat I minimal 15 tahun.
3. Sehat jasmani dan rokhani.
4. Memiliki dedikasi, pengabdian dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi
Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun secara berkesinambungan.
5. Dapat menjadi teladan bagi Warga/Siswa Setia Hati Terate khususnya, masyarakat
dan bangsa Indonesia pada umumnya.
6. Mampu mengemban misi organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
7. Memiliki wawasan dan cakrawala pandang yang luas/secara nasional/internasional,
kreaktif dan inovatif.
A. BIDANG ORGANISASI :
Memahami dan dapat menyampaikan dengan benar :
1. Sejarah berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate,
2. Perkembangan organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate sejak berdiri sampai
sekarang,
3. Tatanan dan sistim organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate,
C. BIDANG KEROKHANIAN :
Memahami dan dapat menyampaikan dengan benar materi :
1. Arti dan Makna Lambang Persaudaraan Setia Hati Terate,
2. Arti dan Makna Salam Pembukaan,
3. Mars “ Setia Hati Terate “
4. Memberikan ceramah Ke SH an.
1. Peserta yang dinyatakan Lulus penyaringan / seleksi oleh Pengurus Pusat, mengikuti
latihan di Program Latihan Tingkat II Kelas C,
2. Peserta Program Latihan Tingkat II Kelas C dapat mengikuti Tes kenaikan menuju
Program Latihan Tingkat II Kelas B,
3. Peserta Program Latihan Tingkat II Kelas B dapat mengikuti Tes kenaikan menuju
Program Latihan Tingkat II Kelas A,
4. Peserta Program Latihan Tingkat II Kelas A dapat mengikuti Tes untuk mengikuti
Pengesahan Warga Tingkat II,
5. Materi pelajaran yang diberikan :
Kelas C : Memperdalam materi pelajaran Tingkat I,
Kelas B : Memperdalam materi pelajaran Tingkat I dan
Menerima sebagian materi pelajaran Tingkat II,
Kelas A : Menerima dan memperdalam materi pelajaran Tingkat II.
6. Program Latihan Tingkat II hanya diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan
bertempat di Pusat Organisasi ( di Madiun ), kecuali atas kebijakan Pimpinan Pusat.
7. Team Pelatih ditunjuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Pimpinan Pusat,
8. Pelaksanaan Program Latihan Tingkat II diatur dan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
DEWAN PUSAT
KETUA UMUM
KETUA I s/d V
SEKRETARIS UMUM
SEKRETARIS I , II
BENDAHARA UMUM
BENDAHARA I , II
PERWAKILAN
PUSAT
RANTING /
KOMISARIAT
PERGURUAN TINGGI
RAYON
TEMPAT LATIHAN
Keterangan :
: Koordinasi
: Komando