A. Soal Essay
1. Berikan penjelasan anda mengenai QoS (Quality of Services) dalam
jaringan dan berikan ukuran QoS berdasarkan standard ITU-T?
2. Berikanlah pejelasan fungsi dari IP Address dan mengapa IP Address
dibagi menjadi beberapa Kelas?
3. Kapankah kita mengimplementasikan ip address secara static dan
DHCP dalam jaringan computer? berikan contoh dan alasannya.
4. Apakah perbedaan antara Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
dan Variable Less Subnet Masking (VLSM) serta berikan contoh
penerapannya
B. Soal Case
Sebuah pusat pelatihan jaringan komputer ingin membangun jaringan
local yang memiliki Internet access dengan ketentuan sebagai berikut:
Internet Service Provider (ISP) memberikan sebuah static Public IP
Address
Terdapat 5 buah ruang kelas yang berada di lantai 1 dan lantai 2,
dengan jumlah maksimum komputer per kelas adalah 35 PC untuk
siswa dan 1 buah PC untuk Guru
Ada beberapa ruang lain pengelolaan seperti Ruang Guru dan Tata
Usaha di lantai 2 dan Ruang Umum yang ada di lantai 1
Pusat pelatihan tersebut juga memiliki Server Farm di lantai 1 yang
terdiri atas:
o Satu buah WEB server yang dapat diakses dari jaringan intranet
dan internet
A.
1. Quality of service (QoS) (Bahasa Indonesia:kualitas layanan) mengacu pada
teknologi apa pun yang mengelola lalu lintas data untuk mengurangi packet loss
(kehilangan paket), latency, dan jitter pada jaringan. QoS mengontrol dan
mengelola sumber daya jaringan dengan menetapkan prioritas untuk tipe data
tertentu pada jaringan. Jaringan perusahaan perlu menyediakan layanan yang
dapat diprediksi dan terukur sebagai aplikasi (seperti suara, video, dan data yang
sensitif terhadap keterlambatan) untuk melintasi jaringan. Organisasi
menggunakan QoS untuk memenuhi persyaratan lalu lintas dari aplikasi sensitif,
seperti suara dan video real-time, dan untuk mencegah penurunan kualitas yang
disebabkan oleh packet loss, penundaan dan jitter. Organisasi dapat mencapai
QoS dengan menggunakan alat dan teknik tertentu, seperti jitter buffer dan traffic
shaping. Bagi banyak organisasi, QoS termasuk dalam service-level agreement
(SLA) dengan penyedia layanan jaringan untuk menjamin tingkat kinerja tertentu.
Ukuran QoS berdasarkan standard ITU-T, yaitu :
- Throughput
Throughput adalah ukuran dari transfer bit di media selama jangka waktu
tertentu. Throughput biasanya tidak sesuai dengan bandwidth yang telah
ditentukan dalam implementasi lapisan fisik seperti Ethernet. Banyak faktor
yang mempengaruhi throughput. Diantara faktor-faktor tersebut jumlah lalu
lintas, jenis lalu lintas, dan jumlah perangkat jaringan ditemui pada jaringan
yang diukur. Dalam topologi multi-access seperti Ethernet, node bersaing
untuk akses media dan penggunaannya. Oleh karena itu, throughput masing-
masing node bercampur penggunaan media meningkat. Perhitungan nilai
Throughput yaitu :
- Jitter
Jitter merupakan variasinya delay antar paket yang terjadi pada jaringan
IP. Besarnya nilai jitter sangat dipengaruhi besarnya tumbukan antar paket
congestion yang ada pada jaringan IP.[15] Semakin besar beban trafik pada
jaringan akan menyebabkan semakin besar peluang terjadinya congestion
dengan demikian jitter akan semakin besar. Pada rekomendasi ITU-T nilai
jitter yang ditoleransi adalah kurang dari 50 ms. Perhitungan nilai Jitter yaitu :
Dimana,
D(i) = Jitter antar paket i dan i-1
Si = Waktu ketika paket i dikirimkan
Ri = Waktu kedatangan paket i di node tujuan
Maka nilai jitter dapat dihitung dengan persamaan berikut:
- Delay
Delay atau latency adalah waktu yang diperlukan oleh suatu paket data
dari tiyik pengirim hingga mencapai tujuan.
4. CIDR adalah cara penulisan subnet mask dari sebuah sub network dengan
cara mengubah notasi sub network dari desimal ke biner kemudian
menghitung jumlah total nilai biner 1 yang ada. Classless Inter Domain
Routing (CIDR) merupakan cara pengganti atau alternatif dalam klasifikasi
alamat IP kelas A, B, C, D, hingga E.
CIDR disebut juga Subnetting
Misal: 255.255.255.0/24
Walau sebenarnya jarang ada topologi seperti ini, sengaja kita pakai untuk
belajar dasar VLSM saja.
B.
A.
Access List:
Hanya bisa menerapkan satu ACL untuk setiap interface, setiap protocol
dan setiap arah. Artinya bahwa ketika membuat ACL IP, hanya bisa
membuat sebuah inbound ACL dan satu Outbound ACL untuk setiap
interface