Anda di halaman 1dari 12

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK

INDONESIA

OLEH

ANDI TENRI SANDA DATU

B8

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita


ucapkan. Atas karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini
akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah bertema wawasan nusantara
sebagai geopolitik indonesia. Tidak lupa shawalat serta salam
tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan
kita nantikan kelak.

Makalah berjudul “Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia “


merupakan sedikit contoh dari nilai nilai Pancasila disekitar kita. Isi
makalah ini membahas bagaimana wawasan nusantara bisa dipahami
seluruh rakyat Indonesia.

Adapun penulisan makalah bertema “Wawasan Nusantara Sebagai


geopolitik Indonesia” ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pancasila. Saya tidak hanya membahas konteks wawasan nusantara dari
segi Geopolitik Indonesia saja, tetapi juga pengembangan teori-teori
terkait.

saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung


serta membantu penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus menumbuhkan rasa
cinta tanah air.

Penyusun

Andi Tenri Sanda Datu


DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia
yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu
konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara
sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan
geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan
Nusantara.jadi Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik
bangsa Indonesia.

Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan


kehidupan bangsa.Sebagai Negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman
di dalamnya, Indonesia memiliki Wawasan Nusantara sebagai dasar
pengembangan wawasan nasional. Tak hanya faktor geografi, wawasan
nusantara juga mengutamakan kepentingan masyarakat dalam aspek lain seperti
social budaya, politik, pertahanan dan keamanan, dan ekonomi.

Kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bermartabat dengan mewujudkan


cita-cita dan tujuan nasional. Pemahaman dan pelaksanaan wawasan nusantara
yang lebih baik dalam ranah kehidupan pribadi maupun kolektif serta dalam
wilayah publik sangat menentukan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dibutuhkan kesadaran warga negara dan penyelanggara negara yang memadai
didalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab. Di tengah tekanan
berbagai masalah yang menghimpit bangsa.

Hal ini merupakan bagian integral yang menjamin eksitensi bangsa dan negara
dalam mewujudkan cita-cita nasional sekaligus manifestasi cita-cita leluhur kita,
dengan tetap menghargai kebhinekaan itu sebagai anugerah Tuhan dan aset
bangsa.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai keterkaitan antara wawasan nusantara


dan geopolitik, penulis mencoba membahasnya melalui sebuah makalah yang
berjudul “WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK
INDONESIA”.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian hakikat dan kedudukan wawasan nusantara?

2. Apa pengetian geopolitik?

3. Apa pentingnya wilayah sebagai ruang hidup bangsa?

4. Bagaimana Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia?

5. Bagaimana perwujudan wawasan nusantara?

6. Apa saja aspek-aspek dan unsur-unsur wawasan nusantara ?

7. Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara sebagai geopolitik


Indonesia?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara serta hakikat dan


kedudukannya!

2. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik!

3. Untuk mengetahui pentingnya wilayah sebagai ruang hidup bangsa!

4. Untuk mengetahui Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia!

5. Untuk mengetahui Perwujudan Wawasan Nusantara!

1.4 FUNGSI

Fungsi wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia secara umum yakni


memiliki peran sebagai motivasi, pedoman, dorongan, serta rambu-rambu guna
memastikan semua aturan, kebijaksanaan, ketentuan, tindakan, dan perbuatan
guna penyelenggaraan negara di pusat maupun daerah yang melingkupi seluruh
rakyat Indonesia.

Kemudian, wawasan nusantara pun berfungsi untuk membentuk, membina


persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Wawasan nusantara juga merupakan
ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan langkah pembangunan
Indonesia.
BAB 2
ISI

A. LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat,


kepercayaan, hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang
bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.

Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh


lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait
antara filosofi bangsa,idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi
social masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman
sejarah .

Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu


konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan hidup,keutuhan wilayah serta jati diri.

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat
atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara
melihat.

Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik


sehinga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam
menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar
kejayaanya.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor


penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa :
1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia / rakyat
3. Lingkungan

Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang
diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi &
interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah
lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut :

a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.”

b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap.


MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.

B. KONSEPESI WAWASAN NUSANTARA

Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi wawasan nusanatara


adalah sebagai berikut :

- Falsafah Pancasila

Pancasila merupakan dasar dalam terjadinya wawasan nusantara dari nilainilai yang
terdapat dalam Pancasila. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai
berikut..

 Penerapan HAM (Hak Asasi Manusia). misalnya pemberian kesempatan dalam


menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
 Mengutamakan pada kepentingan masyarakat dari pada kepentingan individu
dan golongan
 Pengambilan keputusan berdasarkan dalam musyawarah mufakat.

- Aspek Historis

Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa


yang bersatu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :

a. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah,
kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan,kesengsaraan,
kemiskinan dan kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri
bangsa Indonesia.

b. Politik Devide et impera. Dengan adanya politik ini orang-orang Indonesia


justru melawan bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan melawan penjajah
selalu ada pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa

c. Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah


Indonesia adalah wialayah bekas jajahan Belanda . Wilayah Hindia Belanda ini
masih terpisah-pisah berdasarkan ketentuan Ordonansi 1939 dimana laut
teritorial Hindia Belanda adalah sejauh 3 (tiga) mil. Dengan adanya ordonansi
tersebut , laut atau perairan yang ada diluar 3 mil tersebut merupakan lautan
bebas dan berlaku sebagai perairan internasional. Sebagai bangsa yang
terpecah-pecah dan terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa
Indonesia.Keadaan tersebut tidak mendudkung kita dalam mewujudkan bangsa
yang merdeka, bersatu dan berdaulat.Untuk bisa keluar dari keadaan tersebut
kita membutuhkan semangat kebangsaan yang melahirkan visi bangsa yang
bersatu. Upaya untuk mewujudkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang
utuh tidak lagi terpisah baru terjadi 12 tahun kemudian setelah Indonesia
merdeka yaitu ketika Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan pernyataan yang
selanjutnya disebut sebagai Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Isi
pokok dari deklarasi tersebut menyatakan bahwa laut territorial Indonesia tidak
lagi sejauh 3 mili melainkan selebar 12 mil dan secara resmi menggantikam
Ordonansi 1939. Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam UU No.4/Prp Tahun
1960 tenatang perairan Indonesia yang berisi :

1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman


Indonesia

2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut

3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi
dalam dari garis dasar.

Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara dimana laut


tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai perairan
Indonesia diperbaharui dengan UU No.6 Tahun 1996tentang Perairan Indonesia.

Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum internasional. Melalui


perjuangan panjanag akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April menerima “ The
United Nation Convention On The Law Of the Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan
Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut Indonesia diakui sebagai negara dengan asas
Negara Kepulauan (Archipelago State).
- Aspek Geografis dan Sosial Budaya

Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia meruapakan negara bangsa
dengan wialayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan
wilayah dan dan heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui visi
menjadi bangsa yang satu dan utuh .Keunikan wilayah dan heterogenitas itu anatara
lain sebagai berikut :

1. Indonesia bercirikam negara kepulauan atau maritim


2. Indonesia terletak anata dua benua dan dua sameudera(posisi silang)
3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa
4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim
5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkumpasifik dan
Mediterania
6. Wilayah subur dan dapat dihuni
7. Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam
8. Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang beragam
9. Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang besar.

- Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Prinsip geopolitik bahwa bangsa Indonesia memanndang wikayahnya sebagai


ruang hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas
wilayah sebagai ruang hidup (lebensraum). Salah satu kepentingan nasional
Indonesia adalah bagaimanan menjadikan bangsa dan wilayah negara Indonesia
senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari
cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi nasional.

C. LANDASAN WAWASAN NASIONAL

Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang
dianut oleh negara yang bersangkutan.
1. Paham-paham kekuasaan
a. Machiavelli (abad XVII)
Dengan judul bukunya The Prince dikatakan sebuah negara itu akan
bertahan apabila menerapkan dalil-dalil:
 Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan
 Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba(devide et empera) adalah
sah.
 Dalam dunia politik,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
b. Napoleon Bonaparte (abad XVIII)
Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang
mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon
berpendapat kekuatan politik harus didampingi dengan kekuatan logistik
dan ekonomi, yang didukung oleh sosial budaya berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk membentuk kekuatan
pertahanan keamanan dalam menduduki dan
menjajah negara lain.

c. Jendral Clausewitz (abad XVIII)


Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai
Rusia dan akhirnya dia bergabung dengan tantara kekaisaran Rusia. Dia
menulis sebuah buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen”
(tentang perang). Menurut dia perang adalah kelanjutan politik dengan
cara lain. Buat dia perang sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional
suatu bangsa.

d. Fuerback dan Hegel (abad XVII)


Paham materialisme Fuerback dan teori sintesis Hegel menimbulkan
aliran kapitalisme dan komunisme. Pada waktu itu berkembang paham
perdagangan bebas (Merchantilism). Menurut mereka ukuran
keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus
ekonominya, terutama diukur dengan seberapa banyak emas yang
dimiliki oleh negara itu.

e. Lenin (abad XIX)


Memodifikasi teori Clausewitz dan teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong
yaitu perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang
bahkan pertumpahan darah/revolusi di negara lain di seluruh dunia
adalah sah, yaitu dalam rangkamengkomuniskan bangsa di dunia.

f. Lucian W. Pye dan Sidney


Tahun 1972 dalam bukunya Political Cultural dan Political
Development dinyatakan bahwa kemantapan suatu sistem politik
hanya dapat dicapai apabila berakar pada kebudayaan politik bangsa
ybs. Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat
kesejarahan sebagai satu kesatuan budaya.

Dalam memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-


mata ditentukan oleh kondisi-kondisi obyektif tetapi juga harus
menghayati kondisi subyektif psikologis sehingga dapat menempatkan
kesadaran dalam kepribadian bangsa.

Anda mungkin juga menyukai