Translate Jurnal Hockey 1
Translate Jurnal Hockey 1
ISSN: 2456-0057
IJPNPE 2017; 2(2): 384-387 © 2017 IJPNPE www.journalofsports.com Received: 10-05-2017 Accepted: 14-06-2017
Correspondence
Ardhi Mardiyanto Indra
Purnomo
University of Nusantara PGRI Kediri, East Java, Indonesia
The implementation oftraining method toward the improvement of push
strike ability viewed by motor ability of hockey player in Tulungagung
Regency
Ardhi Mardiyanto Indra Purnomo and Mokhammad Firdaus
Abstract
Abstrak
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan rancangan faktorial 2x2. Sampel penelitian adalah 20 pemain. Peneliti
menggunakan purposive random sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Variabel independen dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel
manipulatif: metode latihan praktik terdistribusi dan praktik massal, dan variabel atributif: kemampuan motorik baik dan kura ng. Variabel
dependen adalah kemampuan push strike. Teknik pengumpulan data menggunakan ANAVA 2x2 dengan signifikansi = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang dibuktikan dengan F hitung = 73,51> F tabel = 4,11 menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara kedua metode pelatihan. Hipotesis kedua
terbukti F hitung = 225,39> F tabel = 4,11 menunjukkan ada peningkatan yang signifikan terhadap push strike. Hipotesis ketiga dibuktikan dengan
F hitung 186,67> F tabel = 4,11 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara metode latihan dengan kemampuan motorik.
1. Perkenalan
Pencapaian prestasi olahraga dewasa ini membutuhkan waktu dan proses yang lama dalam pelatihan karena prestasi tersebut tidak
dapat dicapai dalam waktu yang singkat. Salah satu cabang olahraga yang berkembang saat ini adalah olahraga hoki. Dalam
olahraga hoki, para pemain perlu mengetahui teknik-teknik yang baik selama bermain. Teknik dasar dalam bermain hoki adalah
penguasaan kompetensi yang harus disahkan oleh para pemainnya. Teknik dasar dalam bermain hoki meliputi: grip, dribbling,
stopping, dan passing. Umumnya keempat teknik dasar tersebut mempengaruhi pencapaian pemain. Jika para pemain memiliki
teknik yang bagus, mereka dapat tampil dengan baik selama kompetisi dan juga meningkatkan prestasinya.
Pukulan push sering digunakan sebagai umpan pendek, terutama pada hoki dalam ruangan yang lebih banyak menggunakan umpan
dorong karena pukulan keras tidak diperbolehkan. Pukulan push adalah pukulan yang dilakukan dengan cara mendorong bola ke
dalam tongkat dan mendorongnya dengan kuat dan tepat ke sasaran.
Pada dasarnya kemampuan pemain tidak lepas dari cara beradaptasi dalam menguasai kompetensi atau kemampuan
motoriknya. Kemampuan motorik merupakan salah satu kondisi internal yang membedakan individu dalam peningkatan kemampuan
motorik. Dapat disimpulkan bahwa metode latihan praktik terdistribusi merupakan salah satu metode pelatihan yang pelaksanaan
kegiatannya dibagi menjadi beberapa kali. Sedangkan metode latihan praktek masal merupakan metode latihan yang dilakukan secara terus
menerus tanpa ada waktu istirahat. (Lankor, 2007: 98) [3] .
1. Adakah pengaruh yang berbeda dari metode latihan terdistribusi dan latihan massal terhadap peningkatan pukulan push di
hoki?
2. Adakah pengaruh yang berbeda dari peningkatan pukulan dorong pada pemain dengan kemampuan motorik tinggi dan
kemampuan motorik rendah?
3. Adakah pengaruh metode pelatihan interaksi kemampuan motorik terhadap siswa
~ 384 ~
2 Pengaruh yang berbeda dari peningkatan pukulan dorong pada pemain dengan kemampuan motorik tinggi dan kemampuan
motorik rendah.
3 Pengaruh interaksi antara metode latihan dan kemampuan motorik terhadap peningkatan pukulan dorong.
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para dosen atau pelatih dalam menyelenggarakan metode latihan yang
tepat dengan mempertimbangkan kemampuan motorik pemain. Selain itu juga dapat membantu para pemain untuk
beradaptasi dengan cepat dengan model dan program latihan yang diberikan oleh para pelatih.
3. Secara praktis bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding ketika peneliti
ingin melakukan penelitian tentang metode latihan praktek terdistribusi, latihan masal, dan kemampuan motorik terhadap
peningkatan pukulan dorong.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan pengukuran beberapa variabel sebagai berikut: tingkat
kemampuan motorik pemain yang dibutuhkan diperoleh dengan menggunakan Tes Kemampuan Motorik Pinjam yang terdiri dari 6
butir soal; Lompat jauh berdiri, lemparan bola lembut, lari zig-zag, operan dinding, bola obat, dan lari 60 yard. Data kemampuan push
strike pada hoki yang digunakan adalah modifikasi tes kompetensi dalam melakukan push strike. (Tim peneliti FKIP-IKIP Medan
(1982: 18).
Teknik analisis data digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan varian dua arah dengan standar
signifikansi α = 0,05. Jika nilai F yang diperoleh adalah (F 0 ), maka analisis signifikansi dilanjutkan ke uji ekspansi. Newman-
Keuls (Sudjana, 2006: 36) [8] . Untuk melengkapi asumsi dalam teknik ANAVA, perlu dilakukan analisis prasyarat yang meliputi
uji normalitas (uji Liliefors) dan uji homogenitas (uji Bartlet) (Sujana, 2006: 261-264) [8] . Setelah dilakukan analisis prasyarat,
dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan ANAVA dua jalur, kemudian dilanjutkan ke uji ekspansi Newman-Keuls.
3. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan mengukur kemampuan motorik dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 1: Gambaran kemampuan push strike tiap kelompok berdasarkan metode latihan dan kemampuan motorik.
Kemampuan Rata-
Motorik Total rata
Tingkat Baik Kurang
2 3
2 4
Didistribusikan
4 4
Praktek 3 3
4 2
Total 15 16 31
Latihan Rata-rata 3.0 3.2 3.1
metode 4 5
5 3
Massed
5 4
Praktek 3 3
4 2
Total 21 17 38
Rata-rata 4.2 3.4 3.8
Jumlah
seluruhnya 36 33 69
Rata-rata 3.6 3.3 3.45
Rata-rata kemampuan motorik baik adalah 3,0. Rata-rata kemampuan motorik kurang adalah 3,2. Dengan demikian rata-rata
metode latihan dengan kemampuan motorik baik dan kurang adalah 3,1. Sedangkan rata-rata pelaksanaan metode latihan
praktik massal dengan kemampuan motorik baik adalah 4, 2. Rata-rata metode latihan praktik massal dengan kemampuan
motorik baik dan kurang adalah 3, 4. Dengan demikian rata-rata metode latihan praktik massal dengan kemampuan motorik
baik dan kurang adalah 3,8 Rata-rata terakhir yang diperoleh dari pelaksanaan metode latihan distributif dan latihan massal
dengan tingkat kemampuan motorik baik dan kurang adalah 3, 6 dan 3,3. Dengan demikian, kombinasi rata-rata dua metode
latihan tingkat kemampuan motorik baik dan kurang adalah 3,45.
Tabel 2: Gambaran rata-rata dan standar deviasi hasil kemampuan push strike pada hoki masing-masing kelompok berdasarkan metode latihan dan
kemampuan motorik.
~ 385 ~
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Bartlet. Berikut hasil tes dua kelompok:
Tabel 5: Rangkuman Skor Rata-rata Peningkatan Kemampuan Push Strike Berdasarkan Penerapan Praktek Terdistribusi,
Latihan Massal, dan Kemampuan Motorik .
Variabel
A1 A2
Rata-rata Kekuatan Otot Lengan
B1 B2 B1 B2
Hasil pretest 4.800 4.200 4.000 4.000
Hasil posttest 7.800 7.400 8.200 7.400
Perbaikan 3.000 3.200 4.200 3.400
catatan:
F
Sumber Variasi Dk JK RJK o Ft
B 1 476.55 238.27 225.39 4.11
Kesalahan 14 14.8 1.057
catatan:
Tanda * signifikan dengan <0,05.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis sebagai berikut:
dapat dibuktikan dengan F hitung = 225,39> F tabel = 4,11. Artinya hipotesis nol (Ho) ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penerapan metode latihan praktek massal dengan
kemampuan motorik. Hal ini dibuktikan dengan perubahan hasil tes yang tidak sejajar dan memiliki titik tengah di antara kedua
garis tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan motorik berpengaruh terhadap penerapan metode latihan praktek
massal.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis datanya dapat disimpulkan bahwa:
4.1 Ada pengaruh yang signifikan antara metode latihan praktek terdistribusi dan massa terhadap peningkatan hasil tes kemampuan
push strike. Penerapan metode latihan praktek masal lebih baik daripada metode latihan praktek terdistribusi.
~ 386 ~
Referensi
1. Fajar Teguh. Perbandingan Kecepatan Speed Ball
pada Pukulan Tekan, Pukul, dan Jentik pada Pertandingan
Hoki (Studi Lapangan Atlet Lapangan Hoki
Unesa). Jurnal Kesehatan Olahraga. 2014; 2 (2): 120-128.
~ 387 ~