Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL MIKROBIOLOGI

Nama : Ugi Hermawati


NPM : 195040028
Kelas : Biologi A 2019

1. Tuliskan intisari materi pertemuan 2 sampai pertemuan 5 yang meliputi Bakteri, fungi,
Algae dan Protozoa masing-masing maksimal setengah halaman!
Jawab :
➢ Pertemuan 2 Materi Bakteri
Bakteri ialah organisme hidup yang sangat kecil (mikroskopik) dan kebanyakan
uniseluler (bersel tunggal) dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nucleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas.
Reproduksi bakteri dibagi menjadi dua golongan besar yaitu aseksual (seperti
pembelahan, pembentukkan tunas/cabang, dan pembentukan filamen) dan
seksual (secara meiosis dan fertilisasi mengkombinasi DNA dari dua individu
ke dalam satu zigot).
Klasifikasi atau jenis bakteri dibagi menjadi beberapa golongan pembeda yaitu:
a. Berdasarkan cara memperoleh makanan
b. Berdasarkan kebutuhan oksigen
c. Berdasarkan suhu untuk pertumbuhannya
d. Berdasarkan struktur kimia dinding selnya
e. Berdasarkan hubungan evolusinya
f. Berdasarkan sifat kimia
g. Berdasarkan bentuknya
h. Berdasarkan kedudukan alat geraknya

Metabolisme bakteri terbagi menjadi metabolisme karbohidrat (fermentasi dan


respirasi aerob dan non aerob), lemak dan protein. Karakteristik bakteri secara
umum merupakan organisme prokariota yang berukuran mikroskopik,
merupakan organisme parasite dan non parasite yang kebanyakkan tidak
berklorofil. Bakteri memiliki manfaat dibidang pangan dan Kesehatan. Dalam
segi pangan seperti pada pembuatan nata de coco, yogurt dan cuka. Pada bidang
Kesehatan bakteri dimanfaatkan dalam pembuatan antibiotic, vitamin, enzim
dekstran dan asam amino.

➢ Pertemuan 3 Materi Fungi


Fungi ialah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota
lainnya di tinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi structural, serta
pertumbuhan dan reproduksi.
Fungi ditempatkan dalam sebuah kingdom tersendiri berdasarkan
sejumlah ciri yang berbeda. Fungi memperoleh makanannya dengan cara
penyerapan bukan dengan ingesti lalu menyerap produk-produk digesti yang
terjadi diluar tersebut. Kebanyakkan fungi memiliki dinding sel yang terbuat
dari kitin suatu polisakarida yang mengandung amino. Semua fung tidak
memiliki flagella dan terbatas mobilitasnya.
Pada umumnya usia fungi mencapat 400 juta tahun lebih dari 100.000
spesies fungi yang sudah dikenal dibagi-bagi ke dalam 4 divisi dasar sehingga
mempermudah kita untuk mengenal dan mempelajarinya. Pengklasifikasian
tersebut terdiri dari anak divisi fungi dibagi menjadi 2 kelas yaitu :
- Mycomycetes dan Phycomycetes, kemudian lagi menjadi beberapa bangsa
yaitu :
a. Myxochytridiales
b. Chytridiates
c. Blastocladiates
d. Monoblepharidales
e. Oomycetales
f. Zygomycetales
g. Velas eumycetales
h. Anak kelas Ascomycetes

➢ Pertemuan 4 Materi Algae


Alga merupakan organisme yang mengandung klorofil serta talus, alga
disebut tumbuhan talus karena tidak memupunyai akar, batang maupun daun
sejati. Didalam bahasa Indonesia, alga dikenal dengan ganggang.
Secara umum alga dapat terbagi menjadi 7 kelompok, yaitu:
1. Cyanophyta
2. Euglenophyta
3. Cholrophyta
4. Pyrrophyta
5. Crysophyta
6. Phaeophhyta
7. Rhodophyta
Habitat hidup alga atau ganggang adalah di tempat yang lembab, basah dan
berair, baik air laut ataupun air tawar. Alga bisa membuat makanannya sendiri
dengan melalui proses yang disebut dengan fotosintesis, sehingga alga juga
mempunyai organel kloroplas yang terkandung didalamnya klorofil (plastid).
Alga mempunyai ukuran yang bervariatif antara jenis yang satu dengan
lainnya, mulai dari yang ukurannya kecil (mikroskopis) sampai yang ukurannya
sangat besar.
Alga mempunyai jumlah yang beranekaragam, ada yang jumlahnya satu ada
juga yang jumlahya lebih dari satu jenis. Alga atau ganggang yang dapat
bergerak aktif adalah alga yang merupakan penyusun dari plankton.
Sedangkan jenis alga yang habitat hidupnya di air dan melekat pada batu atau
kayu disebut juga dengan bentos.
Alga mempunyai zat warna (pigmen) didalam tubuhnya, yaitu:
1. Fikoasiasin = Warna Biru
2. Klorofil = Hijau
3. Fikoeritrin = merah
4. Karoten = keemasan
5. Xantofil = warna kuning
Selain itu, alga juga merupakan organisme multiseluller dan
uniseluler, dimana beberapa organisme alga ada yang hanya mempunyai 1 sel,
sedangkan ada juga organismenya yang mempunyai lebih dari 1 sel.

➢ Pertemuan 5 Materi Protozoa


Protozoa merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal) yang
memiliki membrane nucleus (eukariotik). Protozoa hidup soliter atau berkoloni
yang sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup ditempat atau habitat
apapun. Protozoa umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof),
hidupnya bebas, saprofit atau parasite. Alat gerak berupa pseudopodia, silia,
atau flagella.
Struktur sel protozoa meliputi membrane sel, vakuola makanan, vakuola
kontraktil dan inti sel.
Secara morfologi, semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil.
Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari
sel, atau unutk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil
berbeda pada setiap spesies.
Secara fisiologi, protozoa bersifat aerobic artinya protozoa dapat
bertahan hidup dalam lingkungan yang terdapat oksigen. Dan protozoa bersifat
anaerobik, salah satu contohnya yaitu bedara dalam saluran pencernaan manusia
dan hewan ruminansia dimana didalam saluran pencernaan itu tidak terdapat
oksigen. Tetapi protozoa masih tetap hidup.
Klasifikasi protozoa yaitu :
a. Rhizopoda
b. Flagellata
c. Cilliata
d. Sporozoan

Reproduksi protozoa dibagi menjadi dua yaitu aseksual dengan


schizogoni ialah membelah diri di dalam tubuh inang dan sporogoni ialah
membuat spora di dalam tubuh inang perantara, serta bereproduksi secara
seksual dengan peleburan makrogamet dan mikrogamet di dalam tubuh
nyamuk.

2. Tahapan Infeksi Virus HIV


Virus HIV bisa masuk dalam tubuh manusia melalui beberapa cara seperti
akibat hubungan seksual, melalui ASI, jarum suntik, donor darah, dan transplantasi
organ. Infeksi HIV akan menyerang sel CD4 atau sel yang sangat berperan penting
dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Dalam dunia medis, sel CD4 juga kerap disebut
sebagai limfosit atau sel darah putih atau sel-T. Sayangnya, virus HIV bukan hanya
menyerang sel CD4, tetapi juga berusaha untuk menghancurkannya.
Secara garis besar, sel T atau limfosit akan digunakan oleh virus HIV untuk
menyebarkan dan menginfeksi seluruh bagian tubuh manusia. Proses penyerangan dan
penghancuran sel-T oleh virus HIV sering juga disebut oleh siklus hidup HIV (HIV life
cycle). Kemudian, virus HIV ini menginfeksi tubuh manusia melalui beberapa tahapan
berikut:
• Binding. Pada tahap ini virus akan dengan mudah menempel sendiri pada
permukaan sel CD4. Hal ini bisa lantaran virus HIV juga memiliki protein,
sehingga sel-T dengan mudah menerima virus HIV untuk masuk ke dalam selnya.
• Fusion. Di tahap ini, virus HIV akan dengan mudah bergabung dengan membran
sel CD4. Hal ini karena virus HIV berusaha menduplikasi gen yang dimiliki
manusia.
• Reverse Transcription. Virus HIV juga memiliki gen RNA dan berusaha
menduplikasi gen DNA yang dimiliki manusia. Pada proses ini, akan
memungkinkan virus HIV memasuki inti sel-T dan bergabung dengan materi
genetik selnya.
• Integration. Pada tahap ini, virus HIV akan melepaskan dan memasukan DNA
HIV ke dalam sel inang. Tanpa disadari saat sel berusaha memproduksi protein
baru, sel tersebut akan menghasilkan dan membuat sel HIV yang baru.
• Eplication. Usai virus HIV menjadi 'bagian' dari sel darah putih atau limfosit,
maka virus tersebut akan memanfaatkan sel-T sebagai alat untuk memproduksi
lebih banyak lagi virus HIV.
• Assembly. Pada tahap ini, virus HIV yang tanpa disadari telah diproduksi oleh sel
CD4 akan pindah ke permukaan sel. Mereka kemudian berkumpul dengan berbagai
virus lainnya yang belum matang atau masih dalam proses pertumbuhan. Ingat,
virus HIV yang bisa menyerang sel tubuh lainnya adalah virus yang sudah dewasa.
• Budding. Virus ini akan melepas enzim yang dimiliki virus HIV. Virus yang sudah
matang atau dewasa, kemudian akan menjangkiti atau menularkannya pada sel
CD4 lainnya.

3. Jelaskan mekanisme Corona Virus (CoVID 19) dari mulai menginfeksi, memperbanyak
diri dalam tubuh inang sampai menyebabkan kematian inang!
1. Absorpsi (perlekatan)
Pada tahap absorpsi, partikel virus (virion) akan menempelkan ekornya pada
permukaan sel yang menjadi inang. Virus melekat pada reseptor, yaitu protein khusus
pada membran plasma inang yang mengenali virus.
2. Penetrasi
Pada tahap penetrasi, virus akan menembus membran sel dan masuk ke sitoplasma,
misalnya dengan mendegradasi sel menggunakan enzim tertentu.Setelah dinding sel
melemah, materi genetik virus (DNA) akan meninggalkan kapsid dan disuntikkan ke
dalam inti sel inang. Untuk mencegah terdeteksi oleh sistem kekebalan, materi genetik
ini terkadang bisa melingkar untuk meniru bakteri.
3. Transkripsi
Pada tahap transkripsi, virion akan mengambil alih proses biologis sel, lalu memulai
mekanisme transkripsi untuk menghasilkan fag (phage) dan protein yang diperlukan
virus untuk melakukan reproduksi.
4. Replikasi atau sintesis
Fase replikasi atau sintesis merupakan fase di mana sel inang menghasilkan profag
(genom) virus secara terus-menerus melalui tiga tahap:
• Fase replikasi awal: protein virus mencegah terjadinya pembentukan protein bakteri
inang.
• Fase replikasi tengah: asam nukleat virus ditranskripsi.
• Fase replikasi akhir: kepala dan ekor virus peranakan diproduksi.
Pada fase ini, sel juga dapat memproduksi komponen virus, yaitu asam nukleat dan
protein, untuk kapsid.
5. Perakitan (pematangan)
Fase perakitan merupakan fase penyusunan asam nukleat dan protein virus menjadi
virion yang utuh. Virion menjalani proses pematangan menjadi fag virus dewasa, yang
dilengkapi dengan kepala dan ekor.

Anda mungkin juga menyukai