A. PENDAHULUAN
Sebelum mempelajari cara membantu ibu, Kita perlu memahami mengapa
menyusui itu penting, dan apa saja keuntungannya.
Kita perlu mengetahui perbedaan antara ASI dan susu formula, serta
bahaya pemberian makanan buatan.
1
10. Makanan pengganti : Makanan pengganti adalah proses pemberian
makanan pada anak yang tidak mendapat ASI dengan asupan yang
menyediakan semua asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi sampai usia anak
dapat diberikan makanan keluarga secara penuh.
2
c. Bayi yang disusui terbukti memiliki angka Intelligence Quotient (IQ),
perkembangan bahasa, dan kemampuan matematika yang lebih baik.
d. Menyusui mencegah obesitas
3. Manfaat bagi ibu, yaitu :
a. Menyusui melindungi kesehatan ibu dengan beberapa cara dan dapat
memberi manfaat bagi seluruh keluarga, baik secara emosional maupun
ekonomi.
b. Menurunkan perdarahan pasca bersalin dan anemia
c. Menyusui secara eksklusif memiliki efek kontraseptif yang menekan
ovulasi dan menunda kembalinya kesuburan.
d. Menyusui memiliki efek melindungi terhadap kanker payudara dan
ovarium dan menurunkan risiko terkena penyakit tersebut.
e. Obesitas lebih jarang ditemukan pada wanita menyusui; menyusui
membantu ibu kembali ke berat badan semula.
4. Manfaat yang dinikmati keluarga
a. Ekonomis
b. Bayi yang disusui lebih jarang sakit sehingga mengurangi beban
finansial keluarga.
c. Menyusui nyaman dan dapat dilakukan di mana saja kapan saja
d. Menyusui meningkatkan kedekatan batin keluarga.
5. Manfaat yang dinikmati oleh masyarakat, yaitu :
a. Menyusui bersifat ramah lingkungan,sedangkan makanan buatan
meningkatkan terjadinya penebangan hutan, erosi tanah, polusi air,
udara, dan tanah.
b. Bayi yang disusui berkembang menjadi sumber daya manusia yang lebih
baik sehingga meningkatkan produktifitas dan status ekonomi negara.
3
Manfaat Menyusui
ASI : Menyusui:
Nutrisi sempurna Meningkatkan ikatan
Mudah dicerna batin dan
Siap saji perkembangan
Perlindungan Membantu
melawan infeksi pertumbuhan dan
Perlindungan perkembangan anak
melawan penyakit Meningkatkan angka
saat dewasa (diabetes, kecerdasan
tekanan darah tinggi) intelegensia bayi
Mencegah hipotermia
Gambar 1.1. Manfaat Menyusui
Kandungan gizi antara ASI, susu hewan dan susu formula tidak sama. Tabel 1.1
membandingkan semua zat gizi dalam ASI dengan zat gizi pada susu hewan
dan formula.
4
Tabel 1.1 Rangkuman Perbedaan AntaraASI dan Susu Hewani
ASI Susu Hewan Susu Formula
Kontaminasi Tidak ada Mungkin Mungkin
bakteri
Zat anti- Ada Tidak ada Tidak ada
infeksi
Faktor Ada Tidak ada Tidak ada
pertumbuhan
Protein Jumlah tepat, Terlalu banyak, Terkoreksi
mudah dicerna sulit dicerna, sebagian
terkoreksi
sebagian
Lemak Cukup kandungan Kurang kandungan Kurang kandungan
asam lemak asam lemak asam lemak
esensial, esensial, tidak ada esensial, tidak ada
mengandung lipase lipase lipase
untuk membantu
pencernaan
Zat besi Sedikit, diserap Sedikit, tidak dapat Ditambahkan, tidak
dengan baik diserap dengan dapat diserap
baik dengan baik
Vitamin Mencukupi Tidak mencukupi Vitamin A dan C
ditambahkan
Air Mencukupi Perlu tambahan Mungkin perlu
tambahan
Semua susu mengandung lemak sebagai sumber energi yang dibutuhkan anak
manusia dan anak hewan; mengandung protein untuk pertumbuhan;
mengandung gula susu khusus yaitu laktosa yang juga berfungsi sebagai
sumber energy.
Protein adalah zat gizi penting, dan anda mungkin berpikir lebih banyak protein
lebih baik. Walaupun demikian, hewan tumbuh lebih cepat daripada manusia,
sehingga membutuhkan susu dengan konsentrasi protein lebih tinggi. Sulit bagi
ginjal bayi yang masih belum matang untuk mengeluarkan sisa metabolisme
tambahan akibat protein pada susu hewani. Susu formula pun berbeda dengan
ASI, walalupun secara kuantitas telah disesuaikan. Susu formula dibuat dari
5
berbagai produk, termasuk susu hewani, kacang kedelai, dan minyak sayur.
Jenis makanan ini jauh dari sempurna untuk bayi.
6
Rasio asam lemak polyunsaturated: saturated(P/S ratio)pada manusia
adalah 1,3 dan pada susu sapi 4. Rasio P/S yang lebih rendah dalam ASI
membantu absorpsi kalsium dan lemak.
Feses bayi yang diberi makanan buatan berbeda dengan bayi yang
menyusu.Hal ini sebagian disebabkan karena feses bayi yang mendapat
makanan buatan lebih banyak mengandung lemak yang tidak digunakan.
7
Ibu yang terkena infeksi
Sel d
untu
8
Gambar 1/3 menunjukkan cara istimewa ASI dalam melindungi bayi melawan
infeksi baru yang mungkin dialami oleh ibu, atau ada pada lingkungan keluarga
saat ini.
Saat ibu mengalami infeksi (1), sel darah putih di dalam tubuh ibu akan menjadi
aktif, dan membuat antibodi melawan inteksi tersebut untuk melindungi ibu (2),
beberapa sel darah putih ini masuk ke dalam payudara dan membuat antibodi
(3) yang dikeluarkan ke dalam ASI untuk melindungi bayi.
Dengan demikian bayi seharusnya tidak dipisahkan dari ibu saat mengalami
infeksi, karena ASI-nya dapat melindungi anaknya dari infeksi.
Makanan buatan merupakan benda mati.Makanan buatan tidak mengandung
sel darah putih hidup maupun antibodi, maupun beberapa faktor anti-infeksi
lainnya, sehingga tidak banyak melindungi bayi terhadap infeksi.
9
panas. Jika bayi terpuaskan rasa hausnya dari pemberian tambahan air, bayi
akan lebih sedikit menyusu.
Ibu terkadang khawatir ASInya terlalu "encer".ASI tidak pernah "terlalu
encer".Bayi memerlukan baik foremilk danhindmilk untuk mendapatkan
"makanan" yang lengkap serta air yang dibutuhkannya.
10
e. Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan, yang membantu
perkembangan usus bayi setelah lahir. Hal ini akan mencegah bayi
mengalami alergi dan intoleransi terhadap berbagai makanan.
f. Kolostrum lebih kaya akan beberapa vitamin, terutama vitamin A,
dibandingkan ASI matur. Vitamin A membantu menurunkan beratnya infeksi
yang mungkin dialami bayi
Oleh karena itu, sangatlah penting bayi mendapat kolostrum pada penyusuan-
penyusuan awal.Kolostrum sudah tersedia di dalam payudara saat bayi
dilahirkan.Ini semua yang dibutuhkan bayi sebelum ASI matur muncul.
Bayi sebaiknya tidak diberikan makanan atau minuman lain sebelum mulai
menyusu. Makanan buatan yang diberikan sebelum bayi mendapat kolostrum
adalah yang membahayakan.
11
I. MENYUSU MELINDUNGI MALNUTRISI DINI (KURANG GIZI DAN OBESITAS)
Menyusu melindungi bayi dari kekurangan gizi dini, dan juga melindungi dari
obesitas.Pemberian makan yang salah seperti awal menyusu yang terlambat,
cairan prelakteal, menyusui sebagian, dan pemberian makanan buatan
menyebabkan malnutrisi dan infeksi.Tindakan-tindakan ini juga berperan dalam
kematian yang bermakna selama masa neonatal.Menyusui eksklusif sampai
enam bulan dan makanan pendamping yang tepat setelahnya dengan
melanjutkan menyusui mencegah gangguan pertumbuhan.Pada kalangan
mampu, makanan buatan menyebabkan obesitas.Pada beberapa daerah
perkotaan 15% anak terkategori obesitas.Menyusui mencegah obesitas dan
komplikasi berikutnya.
12
intervensi menyusui yang terpenting dalam menurunkan mortalitas neonatal.
Inisiasi menyusu pada hari pertama dapat menurunkan mortalitas neonatal
sebesar 16,3 %. Inisiasi menyusu pada hari kedua dan seterusnya
meningkatkan kematian neonatal sebesar 2,4 kali lipat. Pemberian makanan lain
berbasis susu dan makanan padat meningkatkan kematian bayi sebesar 4 kali
lipat.
Gap Energi
Semua bayi baik yang menyusu eksklusif maupun mendapat makanan buatan
membutuhkan pengenalan makanan pendamping yang tepat setelah usia enam
bulan.
13
1. Mencegah gangguan pertumbuhan
2. Menurunkan risiko defisiensi nutrisi
3. Menurunkan risiko penyakit
4. Membantu perkembangan yang sesuai
Menggangu Bonding
IBU:
Kemungkinan cepat hamil kembali
Meningkatkan risiko anemia, kanker ovarium, dan kanker payudara.
Gambar 1.5. Bahaya Pemberian Makanan Buatan dan Menyusui dengan Botol
14
Gambar 1.5. merangkum bahaya makanan buatan, yaitu :
1. Makanan buatan mengganggu ikatan batin. Ibu dan bayi mungkin tidak
menjalin hubungan yang dekat dan penuh kasih sayang.
2. Bayi dengan makanan buatan lebih cenderung mengalami diare,
pneumonia, infeksi telinga dan infeksi lainnya.
3. Zat gizi yang didapat bayi kurang seimbang dan lebih besar kemungkinan
mengalami gangguan nutrisi.
4. Bayi mungkin kurang mendapat susu dan menjadi malnutrisi karena
frekuensi yang kurang, atau pengenceran yang berlebihan. Bayi lebih
mungkin mengalami kekurangan vitamin A.
5. Bayi dengan makanan buatan lebih cenderung mengalami kematian akibat
infeksi dan malnutrisi dibandingkan bayi yang disusui. Produk formula
memiliki risiko kontaminasi mikroba seperti c.sakazakii dan salmonella dan
zat kimia berbahaya seperti melamin dan BPA. Telah dilaporkan adanya
beberapa masalah pada produksi formula di seluruh dunia.
6. Bayi mungkin mengalami alergi kepada susu hewani sehingga
menyebabkan diare, ruam, dan gejala lain.
7. Risiko beberapa penyakit kronik seperti diabetes, hipertensi meningkat pada
saat mencapai usia dewasa.
8. Bayi mungkin mendapat terlalu banyak susu buatan dan menjadi obesitas.
9. Bayi mungkin tidak berkembang terlalu baik secara mental dan memiliki hasil
skor uji intelegensia lebih rendah.
10. Ibu yang tidak menyusui cenderung hamil kembali lebih cepat.
11. Ibu memiliki risiko terkena kanker ovarium dan payudara lebih besar
setelahnya.
15
REKOMENDASI
Mulailah menyusui dalam satu jam setelah persalinan
Menyusuilah secara eksklusif sejak bayi lahir hingga usia enam bulan
Berikan makanan pendamping yang tepat setelah bayi berusia enam bulan
Pertahankan menyusui selama dua tahun dan lebih
16
BAB II
CARA KERJA MENYUSUI
A. PENDAHULUAN
Pada sesi ini, Anda akan mempelajari anatomi dan fisiologi menyusui. Untuk
membantu para ibu, Anda perlu memahami bagaimana proses menyusui.
Anda tidak bisa mempelajari cara spesifik konseling untuk masing-masing
kondisi, atau setiap kesulitan. Namun, jika Anda memahami bagaimana proses
menyusui, Anda dapat mengetahui apa yang terjadi dan membantu ibu untuk
menentukan apa yang terbaik untuknya.
17
terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery yang
mensekresi cairan berminyak untuk menjaga kondisi kulit tetap sehat.
Di dalam payudara terdapat alveoli, berupa kantung-kantung yang amat kecil
terbuat dari sel-sel penghasili air susu. Ada jutaan alveoli – pada gambar di atas
hanya ditunjukkan beberapa. Kotak pada diagram di atas menunjukkan tiga
alveoli yang diperbesar. Hormon prolaktin membuat sel-sel ini dapat
memproduksi air susu.
Di sekitar alveoli terdapat otot lurik, yang dapat berkontraksi dan memerah air
susu keluar. Hormon oksitosin dapat membuat sel-sel otot tersebut berkontraksi
untuk mengeluarkan air susu.
Saluran kecil, atau duktus, membawa air susu dari alveoli keluar. Di bawah
areola, saluran-saluran duktus menjadi semakin lebar, dan membentuk sinus
laktiferus, di mana air susu dikumpulkan untuk persiapan menyusui. Saluran-
saluran tersebut menjadi kecil lagi saat melewati puting susu.
Alveoli dan duktus dikelilingi oleh jaringan penyangga dan lemak. Jaringan
penyangga dan lemaklah yang memberi bentuk pada payudara dan membuat
perbedaan besar kecil ukuran payudara. Payudara besar maupun kecil,
keduanya memiliki jaringan kelenjar yang relatif sama, sehingga keduanya
dapat membuat air susu yang banyak.
18
Gambar 2.2. menjelaskan tentang hormon prolaktin. Saat bayi menyusu dari
payudara, ada impuls sensori yang berjalan dari puting susu ke otak. Sebagai
respon, bagian anterior (depan) kelenjari pituitari di dasar otak mensekresi
prolaktin. Prolaktin mengalir melalui darah ke payudara dan membuat sel
penghasil air susu memproduksi air susu ibu.
Kadar prolaktin mencapai puncak di darah sekitar 30 menit setelah menyusui –
membuat payudara memproduksi air susu untuk menyusui berikutnya. Untuk
kegiatan menyusui saat ini, bayi mengambil air susu yang sudah tersedia di
payudara.
Kebanyakan ibu dapat memproduksi air susu lebih dari kebutuhan bayi. Jika
seorang ibu memiliki dua orang bayi dan keduanya menyusu, payudaranya akan
memproduksi air susu untuk dua bayi. Kebanyakan ibu dapat memproduksi air
susu yang cukup setidaknya untuk dua bayi.
Jika seorang bayi jarang menyusu, payudara akan membuat air susu lebih
sedikit. Jika seorang bayi berhenti menyusu, payudara akan segera berhenti
memproduksi air susu.
Beberapa hal penting yang perlu diingat tentang prolaktin, adalah:
1. Prolaktin lebih banyak diproduksi malam hari, sehingga menyusui saat
malam hari sangat membantu menjaga pasokan air susu
2. Prolaktin membuat ibu merasa nyaman dan kadang mengantuk, sehingga
biasany ibu dapat istirahat dengan baik walaupun dia menyusui di malam
hari
3. Prolaktin dapat menghambat ovulasi, sehingga menyusui dapat membantu
menunda kehamilan. Menyusui di malam hari juga penting untuk hal ini.
Gambar 2.3. menjelaskan tentang hormon oksitosin. Saat bayi menyusu, impuls
sensoris berjalan dari puting susu ke otak. Sebagai respon, bagian posterior
(belakang) dari kelenjar pituitari di dasar otak mensekresi hormon oksitosin.
Oksitosin mengalir melalui darah ke payudara, dan membuat otot polos di
sekitar alveoli kontraksi. Hal ini membuat air susu yang sudah berada di alveoli
mengalir melalui saluran-saluran ke sinus laktiferus. Kadang, air susu mengalir
sampai keluar. Ini disebut refleks oksitosin atau reflek pengeluaran air susu.
Oksitosin lebih cepat diproduksi daripada prolaktin. Dia membuat air susu di
payudara mengalir untuk pemberian air susu saat ini. Oksitosin dapat mulai
bekerja sebelum bayi menyusu, saat ibu hendak menyusui.
19
Gambar 2.3. Refleks Oksitosin
Jika reflek oksitosin tidak bekerja dengan baik, bayi mungkin mengalami
kesulitan mendapat air susu. Bisa juga seakan-akan payudara telah berhenti
memproduksi air susu. Namun, payudara tetap memproduksi air susu, hanya
saja tidak mengalir keluar.
Poin penting lain tentang oksitosim ialah dapat membuat rahim ibu berkontraksi
setelah persalinan. Hal ini dapat mengurangi perdarahan, namun terkadang
dapat menyebabkan nyeri di bagian rahim serta pengeluaran darah saat
menyusui di hari-hari pertama menyusui. Nyerinya dapat cukup menyakitkan.
Diagram 2.4. menunjukkan bagaimana refleks oksitosin dapat dengan mudah
dipengaruhi oleh pikiran ibu, perasaan serta sensasi
Perasaan yang baik, seperti merasa bahagia dengan bayi, memikirkan hal-hal
yang indah dengan bayi, merasa percaya diri bahwa air susu ibu adalah yang
terbaik untuk bayi, dapat membantu refleks oksitosin untuk bekerja dan air susu
mengalir. Sensasi seperti menyentuh atau melihat bayi, mendengar tangisan
bayi, juga dapat membantu refleks ini.
Namun perasaan tidak nyaman seperti nyeri, kekhawatiran, maupun keraguan
tidak memiliki cukup air susu, dapat menghambat refleks dan menghentikan
aliran air susu. Untungnya efek ini biasanya hanya sementara.
20
Gambar 2.4. Membantu dan Menghambat Refleks Oksitosin
Penghambat ASI
21
Jika payudara tetap
penuh oleh ASI, maka
produksi dihentikan
Produksi ASI juga dikendalikan dari dalam payudara itu sendiri. Anda mungkin
heran mengapa salah satu payudara bisa berhenti memproduksi air susu,
sedangkan payudara lainnya terus memproduksi air susu – meskipun oksitosin
dan prolaktin bekerja pada kedua payudara. Gambar di atas akan menjelaskan.
Ada zat dalam ASI yang dapat mengurangi atau menghambat produksi air susu.
Jika terdapat banyak ASI di dalam payudara, makan inhibitor akan
menghentikan sel-sel untuk mensekresi air susu lagi. Ini membantu menjaga
payudara dari efek buruk payudara terlalu penuh. Hal ini diperlukan jika bayi
meninggal atau berhenti menyusu karena alasan lain.
Jika air susu dikeluarkan dari payudara, baik menyusui langsung maupun
diperah, inhibitor pun hilang. Sehingga payudara dapat membuat air susu lagi.
Hal ini membuat anda mengerti mengapa:
1. Jika bayi berhenti menyusu dari satu payudara, payudara tersebut akan
berhenti memproduksi air susu
2. Jika bayi menyusu lebih banyak pada satu payudara, payudara tersebut
akan membuat lebih banyak air susu dan menjadi lebih besar dari payudara
lainnya
Hal ini juga akan membuat Anda mengerti bahwa :
1. Agar payudara dapat terus memproduksi air susu, air susu harus
dikeluarkan
2. Jika bayi tidak dapat menyusu dari salah satu atau kedua payudara, air susu
harus dikeluarkan dengan diperah untuk mempertahankan produksi air susu
Kunci pokok : Bayi yang menyusu dapat mengendalikan semua. Proses
menyusu bayilah yang membuat payudara memproduksi air susu. Jika bayi
22
tidak dapat menyusu atau ibu tidak dapat menyusui, memerah payudara secara
rutin dapat membantu kelangsungan produksi air susu.
Kadang, orang berkata supaya ibu dapat memproduksi air susu lebih banyak,
harus diberi makan lebih banyak, minum lebih banyak, istirahat lebih banyak,
maupun obat-obatan. Penting bagi ibu untuk makan dan minum cukup, namun
hal ini tidak akan membantu produksi air susu jika bayi tidak menyusu.
Supaya ibu dapat memproduksi air susu yang cukup, bayinya harus menyusu
cukup sering, dan harus menyusu dengan cara yang benar.
Gambar 2.6. menunjukkan bagian dalam mulut dan bagaimana bayi mengambil
payudara ke dalam mulutnya. Perhatikan poin-poin berikut :
1. Bayi ini mengambil cukup banyak bagian areola dan jaringan di bawahnya
ke dalam mulutnya
2. Sinus laktiferus termasuk di jaringan yang masuk
3. Bayi memanjangkan jaringan payudara untuk memanjangkan puting
4. Puting susu membentuk hanya sepertiga dari ukuran puting saat menyusu
5. Bayi menyusu dari payudara, bukan dari puting
23
Perhatikan posisi lidah bayi. Lidahnya maju ke depan melampaui gusi bawahnya
dan berada di bawah sinus laktiferus. Lidahnya membentuk mangkuk yang
melingkupi bagian bawah jaringan payudara. Anda tidak dapat melihatnya pada
gambar ini, tapi anda mungkin akan melihatnya saat mengamati seorang bayi
24
menutup rongga hidung. Air susu didorong ke kerongkongan dan kemudian
ditelan
5. Siklus kompresi berlanjut dan berakhir di dasar lidah. Penurunan bagian
belakang lidah menyebabkan tekanan negatif, menarik puting susu dan air
susu yang terdapat di dalamnya sekelai lagi ke dalam mulut. Hal ini disertai
dengan penurunan rahang, yang membuat air susu mengalir dari payudara
ke puting.
25
Lihatlah dua gambar 2.8. Gambar 1 menunjukkan bayi dengan pelekatan yang
baik ke payudara. Gambar dua menunjukkan bayi menyusu dengan cara yang lain.
Perbedaan paling penting dari gambar nomor 2 di atas adalah :
1. Hanya puting saja yang masuk ke mulut bayi, jaringan payudaranya tidak
2. Sinus laktiferus berada di luar mulut bayi karena lidahnya tidak dapat
menjangkau
3. Lidah bayi berada di dalam mulut bayi dan tidak menekan sinus laktiferus
Bayi pada gambar no 2 pelekatannya tidak baik, dia “menyusu pada puting”.
Produksi susu seolah kurang bayi tidak kenyang, ingin menyusu lebih banyak
bayi frustrasi, menolak menyusu
Payudara membuat susu lebih sedikitberat badan bayi tidak naik
Diagram di atas menjelaskan apa yang mungkin terjadi jika bayi melekat dengan buruk
ke payudara.
Gambar di atas menunjukkan apa yang mungkin terjadi jika pelekatan bayi tidak
baik. Jika pelekatan bayi tidak baik dan menyusu pada puting, akan menyakitkan
bayi ibu. Pelekatan yang buruk
Diagram ini merangkum apa yang akan terjadi jika bayi melekat dengan tidak baik
ke payudara. Jika bayi melekat kurang baik, maka ia akan menghisap puting dan
menimbulkan nyeri pada ibunya. Pelekatan yang tidak baik ini merupakan
penyebab utama puting lecet. Jika bayi menghisap dengan kuat untuk
mendapatkan air susu, dia akan menarik puting ke dalam dan keluar. Hal ini
menyebabkan kulit puting bergesekan dengan mulut bayi. Jika bayi terus-menerus
menghisap dengan cara ini makan kulit puting akan rusak dan menyebankan
keretakan (fisura). Hisapan pada puting dapat menyebabkan fisura di sekitar ujung
puting. Menggosok kulit di bagian dasar puting dapat menyebabkan fisura di sekitar
dasar puitng.
27
Jika bayi tidak melekat baik, dia tidak dapat mengeluarkan air susu ibu dengan
efektif. Cara menyusunya disebut menyusu tidak efektif. Hal-hal berikut bisa
menjadi akibatnya :
1. Payudara bengkak
2. Bayi tidak kenyang, karena air susu mengalir lambat. Bayi mungkin saja jadi
banyak
3. menangis dan ingin sering menyusu atau durasi menyusu sangat lama
4. Bayi mungkin saja tidak mendapat cukup air susu. Bisa saja frustrasi dan
menolak menyusu. Bisa saja berat badannya tidak naik.
Jika refleks oksitosin bekerja dengan baik, bayi mungkin bisa mendapat cukup air
susu, setidaknya untuk beberapa minggu awal dengan frekuensi menyusu yang
sangat sering. Ini dapat melelahkan bagi ibu dan bayi.
Payudara mungkin saja membuat lebih sedikit air susu karena air susu tidak
dikeluarkan.
Jadi pelekatan yang buruk bisa TERLIHAT seakan-akan ibu tidak memproduksi air
susu yang cukup. Dengan kata lain ibu memiliki pasokan air susu yang terlihat
kurang. Jika situasi ini berlanjut, payudaranya bisa saja membuat air susu lebih
sedikit. Pada situasi lain bisa berdampak pada kenaikan berat badan yang kurang
dan kegagalan menyusui.
28
Gambar 2.11. menjelaskan hal-hal yang umumnya dapat menyebabkan pelekatan
yang buruk pada payudara.
1. Penggunaan botol dot
Jika bayi minum dengan botol sebelum menyusu pada payudara berlangsung
dengan mantap, bayi bisa saja mengalami kesulitan menyusu dengan efektif.
Beberapa bayi yang memulai dengan botol dot setelah beberapa minggu
menyusu pada payudara juga dapat menyusu dengan tidak efektif.
Kegiatan menghisap dari botol dot berbeda dengan menyusu pada payudara.
Bayi yang sudah pernah minum dari botol dot akan mencoba menghisap
payudara seolah itu botol, dan ini akan membuat mereka menyusu pada puting.
Jika hal ini terjadi, biasanya disebut “bingung hisapan” atau “bingung puting”.
Jadi memberi bayi minum dengan botol dot dapat mempengaruhi menyusui.
Bantuan dari tenaga terlatih diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
2. Ibu yang belum berpengalaman
Jika seorang ibu belum pernah memiliki bayi sebelumnya, atau memberi susu
dengan botol dot ke anak sebelumnya, atau mengalami kesulitan menyusui
pada bayi sebelumnya, dia bisa saja mendapat kesulitan melekatkan bayi
dengan baik ke payudaranya. (Namun, ibu yang dapat menyusui anak
sebelumnya dengan bayi pun kadang masih bisa mengalami kesulitan)
3. Hambatan fungsional
Beberapa situasi yang dapat mempersulit bayi untuk melekat dengan baik pada
payudara, di antaranya :
a. Jika bayi sangat kecil dan lemah
b. Jika puting ibu dan jaringan dibawahnya kurang protaktil (sulit untuk
memanjang dan membentuk “dot”, lihat sesi 14 (kondisi payudara)
c. Jika payudara ibu bengkak
d. Jika ada penundaan memulai menyusu
Ibu dan bayi dapat menyusu di segala kondisi, namun mungkin perlu bantuan
lebih dari tenaga terlatih agar dapat berhasil.
4. Kurangnya bantuan dari tenaga terlatih
Ini adalah sebab yang sangat penting. Beberapa ibu terpencil dan kurang
mendapat dukungan dari masyarakat. Mereka bisa saja kurang mendapat
29
bantuan dari ibu lain yang sudah berpengalaman, misalnya ibu mereka sendiri,
dukun bersalin, yang di beberapa daerah sering sangat terlatih untuk membantu
menyusui.
Ibu yang berada di tengah masyarakat yang terbiasa dengan botol dot mungkin
tidak familiar dengan bagaimana cara ibu menyusui memegang yang menyusui
bayinya. Mungkin saja mereka belum pernah melihat bayi menyusu.
Tenaga kesehatan yang merawat ibu dan bayi, seperti dokter dan bidan,
mungkin belum terlatih untuk membantu ibu menyusui.
Refleks menelan
30
Ada empat refleks utama : refleks rooting, refleks sucking (menghisap), refleks gag,
dan refleks swallowing (menelan).
Ketika sesuatu menyentuh bibir atau pipi bayi, dia akan membuka mulutnya dan
menolehkan kepalanya untuk mencari. Bayi akan menurunkan lidahnya kebawah
dan mengarahkannya ke depan. Ini disebut refleks rooting (mencari). Normalnya,
payudaralah yang ‘dicari’ oleh bayi.
Ketika sesuatu menyentuh bagian depan dari lidah, bayi baru lahir akan
mendorongnya keluar. Ini adalah refleks gag. Area sensitif untuk stimulus gag
refleks akan berjalan ke arah belakang seiring dengan bertambahnya umur. Hal ini
menjelaskan mengapa sulit untuk melekatkan bayi ke payudara saat mereka
menangis atau saat puting diarahkan ke lidah atau saat bayi diletakkan ke payudara
dari atas. Ini juga menjelaskan mengapa sulit bagi bayi untuk menerima makanan
padat di usia enam-tujuh bulan dan memuntahkannya.
Ketika mulut bayi terisi air susu, bayi akan menelan. Ini adalah refleks menelan
(swallowing).
Hal-hal di atas adalah refleks, yang terjadi secara otomatis tanpa bayi harus
mempelajarinya.
Namun, ada beberapa hal yang harus dipelajari ibudan bayi. Seorang ibu harus
mempelajari cara memegang payudara dan memposisikan bayinya, sehingga bayi
dapat melekat dengan baik. Seorang bayi harus mempelajari cara memasukkan
payudara ke mulutnya untuk menyusu dengan efektif.
Banyak ibu dan bayi yang dengan mudah dapat melakukannya. Tetapi beberapa
memerlukan bantuan – khususnya pada beberapa situasi yang disebutkan pada
gambar 2/11.
Anda akan melihat pada gambar 2/12 jika bayi tidak datang langsung berhadapan
dengan payudara. Bayi sebaiknya diposisikan dari bawah puting, hal ini akan
membantunya karena :
a. Puting ditujukan untuk berada di langit-langit mulut bayi, sehingga dapat
menstimulasi refleks menghisap.
b. Bibir bawah bayi akan berada di bawah puting sehingga bayi dapat meletakkan
lidahnya di bawah sinus laktiferus
31
Rangkuman
Aliran air susu bergantung pada pemikiran ibu, perasaan dan sensasi. Penting untuk
ibu dan bayi terus bersama sepanjang hari dan membantu ibu untuk memiliki perasaan
yang baik terhadap kegiatan menyusui.
Banyak kesulitan umumnya disebabkan karena pelekatan yang tidak baik. Kesulitan ini
dapat diatasi dengan membantu ibu untuk memperbaiki posisi bayinya. Hal ini dapat
dicegah dengan membantu ibu untuk memposisikan bayinya pada hari-hari pertama.
Jumalh air susu yang diproduksi payudara tergantung dari berapa banyak bayi
menyusu. Semakin sering menyusu akan membuat semakin banyak air susu.
Kebanyakan ibu dapat membuat lebih dari yang dibutuhkan bayinya, bahkan mereka
mampu memproduksi cukup untuk bayi kembar.
32
33