Anda di halaman 1dari 6

Power supply

Power supply adalah salah satu hardware di dalam perangkat komputer yang berperan untuk
memberikan suplai daya. Biasanya komponen power supplay ini bisa ditemukan
pada chasing komputer dan berbentuk persegi, fungsi utamanya adalah untuk mengubah arus
AC menjadi arus DC yang kemudian diubah menjadi daya atau energi yang dibutuhkan
komponen-komponen.
Berdasarkan rancangannya, power supply dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Power Supply/ Catu Daya Internal: yaitu power supply yang dibuat terintegrasi dengan
motherboard atau papan rangkaian induk. Contohnya; ampilifier, televisi, DVD Player;
power supply-nya menyatu dengan motherboard di dalam chasing perangkat tersebut.
2. Power Supply/ Catu Daya Eksternal: yaitu power supply yang dibuat terpisah dari
motherboard perangkat elektroniknya. Contohnya charger Laptop dan charger HP.

Komponen power supply


1. Trasformator (trafo)
Ini merupakan komponen di dalam pada Power Supply yang digunakan untuk
memindahkan tenaga listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi
elektromagnetik, trafo hanya berfungsi untuk Alternating Current (AC), seperti yang
terdapat pada stopkontak, bukan Direct Current (DC), atau arus yang searah.

Jenis trafo:
a. Trafo Step Up
Trafo step up ini digunakan dalam rangkaian-rangkaian pembangkit tegangan
pada perangkat elektronika, misalnya seperti trafo inverter monitor LCD, trafo
inverter TV, dan lain sebagainya. Fungsi trafo step up ini adalah untuk menaikkan
tegangan. Selain itu, fungsi trafo ini juga dapat digunakan dalam proses penaikan
tegangan AC.
b. Trafo Step Down ( 1A, 2A, 3A, 5A, dsb)
Kebalikan dari trafo step up, fungsi trafo step down adalah untuk menurunkan
tegangan listrik. Kamu dapat menemukan trafo step down pada power amplifier,
speaker aktif, televisi dan lain-lain.
c. Trafo Isolasi
Jenis trafo isolasi ini sering digunakan pada rangkaian inverter, yaitu rangkaian
untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC dengan besar tegangan
yang sama. Sesuai dengan namanya, fungsi trafo isolasi yaitu berfungsi untuk
mengisolasi tegangan input dan tegangan output.
d. Trafo CT dan Trafo Non CT
Fungsi trafo CT adalah untuk membuat rangkaian power supply simetris
gelombang penuh seperti yang biasa digunakan untuk amplifier saat ini yang
memakai kutub positif, netral, dan negatif.
Sedangkan fungsi trafo non CT ini adalah untuk power supply Non simetris, yakni
power supply yang hanya punya kutub positif serta kutub negatif saja.
e. Trafo Daya
Trafo daya merupakan trafo yang berukuran besar. Fungsi trafo daya ini biasanya
dipakai dalam aplikasi transfer daya tinggi di mana dayanya dapat mencapai
hingga 33 Kilo Volt.
f. Trafo Distribusi
Fungsi trafo ini adalah untuk mendistribusikan energi listrik dari pembangkit
listrik pada perumahan maupun pada lokasi industri.
g. Trafo PLN
Trafo ini dapat berfungsi untuk menaikkan daya, menurunkan daya dan masih
banyak lagi fungsi trafo PLN yang lainnya.
h. Trafo Arus
Berfungsi untuk mengonversi arus primer yang memiliki nilai arus yang besar.
Pada umumnya, nilai arus sekitar puluhan sampai dengan ribuan ampere, akan
dikonversi menjadi arus sekunder yang memiliki nilai rendah yaitu 1A atau 5A,
sesuai dari aplikasi yang dibutuhkan.

2. Diode
adalah gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda (positive) dan katoda (negative).
Sifat dari dioda yaitu menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus
pada aliran tegangan balik.

Jenis diode :
a. Diode Zener
Diode ini memiliki fungsi mengalirkan arus listrik searah dan juga bisa mengalirkan
suatu arus listrik ke arah yang berlawanan. Dioda ini juga mempunyai fungsi sebagai
penstabil tegangan di rangkaian Elektronika.
b. Diode TRIAC
TRIAC (Triode for Alternating Current) merupakan perangkat semikonduktor
thyristor dengan tiga terminal atau kaki yang dapat menghantar arus dua arah (AC).
c. Diode DIAC
Diode Alternating Current atau sering disingkat dengan DIAC adalah komponen aktif
Elektronika yang memiliki dua terminal dan dapat menghantarkan arus listrik dari
kedua arah jika tegangan melampui batas breakover-nya.Diode Penyearah (Rectifier)
Berfungsi buat menyearahkan tegangan, misal kamu ingin merubah suatu tegangan
bolak – balik (AC) jadi tegangan searah (DC).
d. Diode LED (Emisi Cahaya)
Berfungsi sebagai sebuah transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam jarak
tertentu, sebagai penggandeng rangkaian suatu elektronik yang terisolir secara total.
e. Diode Varactor
Dioda Varactor atau varicap merupakan jenis dioda khusus yang memiliki nilai
kapasitansi seperti kapasitor, dimana nilai kapasitas dapat berubah-ubah sesuai
dengan tegangan bias yang diberikan.
f. Diode Thyristor (SCR)
SCR singkatan dari Silicon Controlled Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi
sebagai pengendali. SCR masih termasuk keluarga semikonduktor dengan
karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya
adalah gate (G). SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran
P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya
disebut PNPN Trioda
g. Diode Photo (Dioda Cahaya)
Berfungsi sebagai suatu sensor, seperti sensor buat alarm, pengukuran cahaya, dan
pembacaan pita berlubang.

3. Kapasitor
Kondensator atau kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik. Bahan penyusun kapasitor yaitu dua keping atau dua
lembaran penghantar listrik yang dipisahkan menggunakan isolator listrik berupa
bahan dielektrik. Masing-masing keping atau lembaran penghantar listrik diberi muatan
listrik dalam jumlah yang sama tetapi berlainan jenis, yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Secara keseluruhan kapasitor sesungguhnya bermuatan netral. Kapasitor dapat
dibedakan berdasarkan bahan dielektrik yang digunakan menjadi kapasitor mika,
kapasitor kertas, kapasitor keramik, kapasitor elektrolit, dan kapasitor udara.
Berdasarkan jenis kutub (polar), kapasitor dibedakan menjadi kapasitor terkutub (polar)
dan kapasitor tak terkutub (non-polar). Kapasitor digunakan pada rangkaian
listrik sebagai penyimpan muatan listrik atau energi listrik dan sebagai pengaman
dari kegagalan listrik pada rangkaian listrik yang memiliki kumparan. Selain itu, kapasitor
juga digunakan pada bagian pengatur panjang gelombang sinyal pada
pesawat radio. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad yang diperoleh dari
nama penemunya yaitu Michael Faraday.

4. Resistor
Resistor adalah perangkat yang membantu Power Supply dalam menurunkan tegangan,
membagi tegangan, dan membatasi arus listrik yang masuk, sehingga akan dapat
mengontrol perangkat-perangkat keras yang ada pada motherboard.
Berdasarkan hukum Ohm

5. IC Regulator
IC Regulator berfungsi untuk mengatur tegangan pada rangkaian elektronika selalu
tetap stabil.
a. IC regulator 7805 akan mengeluarkan output sebesar 5V
b. IC regulator 7812 akan mengeluarkan output sebesar 12V
c. IC regulator 7902 akan mengeluarkan output sebesar -5V

6. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuit sumber listriknya.Transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input (Masukan) Basis,
yaitu pada keluaran tegangan dan arus output (keluaran) dari Kolektor.

Jenis transistor
1. Bipolar ( BJT)
a. Transistor NPN adalah transistor yang membutuhkan arus kecil dan tegangan
positif untuk mengendalikan terminal lainnya melalui terminal Basis (Dasar).
Pada transistor NPN arus dan tegangan besar yang dikendalikan mengalir dari
kaki/pin Emitter menuju Collector. Contoh bc547, 2n2222, c945, c1815, TIP3055,
dll
b. Transistor PNP adalah transistor yang menggunakan arus kecil dan tegangan
negatif sebagai input Basisnya untuk mengendalikan tegangan dan arus yang
lebih besar yang mengalir dari kaki/pin Collector menuju kaki/pin Emitter.
Contoh bc557,2n5401, 2n3906, dll.

2. Efek Medan (FET)


a. JFET ( Junction Field Effect Transistor)
Junction Field Effect Transistor atau JFET adalah jenis transistor efek medan yang
menggunakan persimpangan (junction) p-n bias terbalik sebagai isolator antara
Gate (G) dan channel-nya. Transistor JFET memiliki dua tipe channel yaitu p-
channel dan n-channel. Untuk membedakannya dapat dilihat dari tanda anak
panahnya, pada JFET n-channel tanda anak panah mengarah ke dalam
sedangkan pada JFET p-channel tanda anak panah mengarah pada bagian luar.
Transistor JFET terdiri dari 3 kaki/pin terminal yang masing-masing terminal
dinamakan dengan Gate (G), Source (S), dan Drain (D).
b. MOSFET (Metal Oxide Semiconduktor Field Effect Transistor)
MOSFET adalah transistor efek medan yang menggunakan isolator diantara
gerbang atau Gate (G) nya dengan channel, biasanya isolator yang digunakan
seperti silikon dioksida (SiO2). MOSFET terdiri dari 2 tipe channel yaitu tipe n-
channel dan p-channel. Transistor efek medan ini juga memiliki tiga kaki/pin
terminal yang disebut dengan Gate (G), Source (S), dan Drain (D).

3. UJT ( Uni Junction Transistor)


Uni Junction Transistor adalah jenis transistor yang juga masih satu kategori
Transistor Efek Medan ( Field Effect Transistor/FET). Uni Junction Transistor memiliki
2 terminal basis (B1 dan B2) dan memiliki satu terminal Emitter. UJT digunakan
khusus sebagai pengendali (switch) dan tidak dapat digunakan sebagai penguat.

OP-AMP

Merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan arus searah yang memiliki bati
sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnya
tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu.

1. Pembanding ( Komparator)
2. Penguat Pembalik

3. Penguat non-pembalik

Anda mungkin juga menyukai