Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANALISIS SOSIAL PERILAKU MASYARAKAT INDONESIA


SECARA KOMPREHENSIF DI ERA PANDEMI COVID-19

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti


Dauroh Marhalah II PD KAMMI Pekanbaru

OLEH :

RESTY JULIANA
PK KAMMI SUSKA

TEMBILAHAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukru kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Analisis Sosial Perilaku Masyarakat Indonesia secara Komprehensif di Era
Pandemi Covid-19” ini tepat pada waktunya.

Kritik dan saran membangun senantiasa saya harapkan untuk dapat


diberikan oleh yang telah membaca makalah ini, demi memaksimalkan hasil dari
penulisan saya.

Saya juga berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa memberi masukan dan pembahasan lebih lanjut nantinya.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagaian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Tembilahan, 05 Desember 2021

Resty Juliana

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4

A. Pengertian Analisis Sosial ..................................................................... 4


B. Ruang Lingkup dan Analisis Sosial Perilaku Masyarakat Indonesia
secara Komprehensif di Era Pandemi Covid-19 .................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 15

BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku masyarakat selalu berubah-rubah seiring dengan kemajuan


budaya dan perabadan, maka saat ini diperlukan tindakan meneliti sebagai
pijakan pemerintah, pengusaha, lembaga swadaya masyarakat, organisasi
masyarakat, akademis, dan sebagainya, dalam berfikir dan bertindak untuk
masyarakat. Perilaku masyarakat termasuk diantara deretan perilaku yang
bertahap bisa berubah, karena ia berkaitan dengan keseharian masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya.

Perilaku merupakan perbuatan atau tindakan dan perkataan seseorang


yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun
orang yang melakukannya. Perilaku dan gaya hidup juga tidak jauh dari watak
individu masing-masing. Tetapi lebih banyak faktor yang bisa mempengaruhi
perilaku masyarakat secara luas dari apa yang didengar, dilihat dan dirasakan.
Media hiburan, berita, dan kebiasaan masyarakat yang duperlihatkan secara
massal menjadi faktor signifikan pembentuk perilaku masyarakat. Jika perilaku
individu secara psikologis berdasarkan sugesti, imitasi, simpati, identifikasi,
motivasi, dan empati yang mungkin dilihatnya dari orang lain ataupun satu
kejadian. Perilaku masyarakat juga karena reaksi yang sama tadi hanya saja
objeknya dari hal yang disiarkan secara publik.

Islam ialah agama yang sempurna, yang mengatur seluruh perilaku


manusia dalam segenap kehidupannya. Islam mengatur bagaimana manusia
seharusnya melakukan kegiatan-kegiatan aktivitas-aktivitasnya. Berinteraksi, dan
berkomunikasi dengan sesama individu yang lain dalam tatanan masyarakat
sosial. Allah telah menetapkan batas- batas tertentu terhadap perilaku manusia,
juga memberika anjuran bahkan kewajiban sehingga tatanan masyarakat itu
tertata baik. Islam sebagai agama yang syamil wal mutakamil (sempurna dan

1
menyempurnakan), memberikan ajaran kepada umatnya tak terkecuali tanpa
batas, tanpa pandang suku-bangsa. Yang diartikan disini sangat konprehensif.
Tak terikat oleh waktu dan tempat seluruh masyarakat harusnya menerapkan
nilai-nilai, ataupun perilaku seorang muslim yang baik. Adanya adat-istiadat serta
budaya suatu masyarakat tidak menjadikan Islam menghapusnya, hanya saja
butuh penyesuaian budaya atau disebut sinkretisasi budaya dengan ajaran syari’at
Islam.

Perilaku manusia menjadi tolak ukur dalam menempuh hidupnya sehari-


hari, dan semuanya sudah diatur dalam ajaran Islam. Dalam beberapa tahun ini
kondisi masyarakat Indonesia dalam keadaan yang sulit dari berbagai aspek.
Pandemi Covid-19 dewasa ini telah membuat kondisi masyarakat kesulitan
terutama dari aspek kesehatan, ekonomi, pendidikan, kegiatan ibadah, dan
parawisata. Masyarakat Indonesia dihadapkan dengan peraturan pemerintah yang
meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes). Di sisi lain prokes
ini membuat masyarakat yang memiliki profesi tertentu harus terhambat dalam
berkerja. Contoh kecilnya diberlakukan keterbatasan waktu buka toko dan
warung, dan juga batasan jarak yang mengharuskan diadakannya berkumpul
dalam kerumunan.

Akan tetapi pemerintah dan beberapa masyarakat juga khawatir angka


korban positif, dan korban jiwa karena Pandemi Covid-19 ini semakin
bertambah. Sehingga ditemukan adanya rasa ketidakpercayaan masyarakat
terhadap pemerintah. Pemerintah mewajibkan vaksinasi untuk mengurangi
dampak Covid-19 kepada masyarakat dan menggelar vaksinasi gratis. Terjadi
banyak pro-kontra soal kebijakan vaksinasi ini terkait status kehalalannya dalam
agama Islam, kemudian dampaknya, hingga trobosan surat keterangan vaksinasi
yang beredar isu menjadi syarat-syarat tertentu dalam administrasi publik. Seperti
mengurus surat-surat seperti KTP, SIM, SKCK, PASPOR, dan lain sebagainya.

Bahkan sudah terjadi berbagai kejadian yang meresahkan dan menyayat


hati masyarak Indonesia terhadap kalangan elit, pejabat, pebisnis, dan masyarakat

2
menengah lainnya. Seperti dana korupsi, dan suap terkait dana bansos,
komersialisasi alat-alat kesehatan seperti vaksin, Alat Pelindung Diri (APD)
tenaga kesehatan, pemberlakuan PSBB sampai PPKM yang masih menyulitkan
masyarakat, justru pemerintah terkadang juga tidak terlalu memperhatikan prokes
di agenda-agenda kedinasannya. Seakan-akan memperdulikan nasib rakyat
seperti menyelanggarakan vaksin gratis, membiarkan terjadinya kerumunan.

Dari berbagai permasalahan yang telah penullis amati dan telah


dijabarkan diatas. Perhatian penulis menjadi lebih kontemporer tapi tetap
komprehensif dari seluruh kondisi masyarakat Indonesia. Maka penulis pun
menggagaskan untuk menulis makalah untuk memenuhi tugas dari serangakain
penugasan menuju Daurah Marhalah 2 PD KAMMI Pekanbaru yang berjudul
“Analisis Sosial Perilaku Masyarakat Indonesia secara Komprehensif di era
Pandemi Covid-19”.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah adalah sebagai


berikut:

1. Apa itu analisis sosial ?


2. Apa ruang lingkup dalam pembahasan Analisis Sosial Perilaku
Masyarakat Indonesia Secara Komprehensif di era covid-19?
3. Bagaimana Perilaku Masyarakat Secara Komprehensif di era covid-19

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dalam makalah adalah sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari analisis sosial


2. Untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan
3. Untuk mengetahui perilaku masyarakat secara komprehensif di era
pandemic covid-19

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Sosial

Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan


atau masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh
gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan
historis, struktural dan konsekuensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari
struktur sosial mendalami, fenomena-fenomena sosial, kaitan kaitan aspek
politik, ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana
terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-
masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial.1

Proses analisis sosial adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang


lebih lengkap tentang situasi sosial, hubungan-hubungan struktural, kultural, dan
historis. Sehingga memungkinkan menangkap dan memahami realitas yang
dihadapi. Suatu analisis pada dasarnya “mirip” dengan sebuah “penelitian
akademis” yang berusaha menyingkap suatu hal atau aspek tertentu.

Analisis sosial merupakan upaya untuk mengurai nalar, logika, kepekaan,


bahkan kepentingan dibalik sebuah fenomena sosial. Analisis sosial menangkap
logika struktural atau nalar dibalik sebuah gejala sosial. Analisis sosial dengan
demikian material empiris, dan buka sebaliknya, fiksi, dan mistis. Analisis sosial
menafsirakan gejala sosial dan gejala material.

Menurut Freire (1970), wilayah analisis sosial terbagi dari beberapa


sebagai berikut:

1. Sistem-sistem yang beroperasi dalam suatu masyarakat.

1
Baharuddin, sosiologi suatu pengantar, hlm, 119-121

4
2. Dimensi-dimensi obyektif masyarakat (organisasi sosial, lembaga
sosial, pola perilaku, kekuatan sosial masyarakat).
3. Dimensi-dimensi subyektif masyarkat (ideology, nalar,
kesadaran, logika berpikir, nilai, norma yang hidup di
masyarakat).

B. Ruang lingkup dan Analisis Sosial Perilaku Masyarakat Indonesia secara


Komprehensif di era Pandemi Covid-10

Sebelum kita lebih jauh mengulas apa itu “Analisis Sosial Perilaku
Masyarakat Indonesia secara Komprehensif di era Pandemi Covid 19 ini. Kita
sudah mengetahui maksud dari pembendaharaan kalimat ini. Analisis sosial
sudah dijelaskan di pembahasan sebelumnya tentang pengertian dan fungsinya.
Maka perilaku masyarakat Indonesia secara konprehensif dengan variabel
lainnya yaitu era pandemic covid-19 ini akan semakin membuat objek ini lebih
spesifik pembahasannya. Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh
individu, organisme, sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan
dirinya sendiri atau lingkungannya.2

Masyarakat Indonesia dalam dua tahun terakhir ini mengalami perubahan


kondisi sosial yang sangat signifikan berbeda. Dari berbagai sektor kehidupan
seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan agama. Tak lain dan tak bukan
dikarenakan Pandemi Covid-19 yang telah melanda seluruh negeri bahkan
Indonesia. Seluruh kebijakan pemerintah dikerahkan disegala sector untuk
menghambat pertumbuhan angka dampak negatif dari Pandemi Covid-19.
Seperti korban kematian, dan korban yang diagnosis mendapat gejala sakit dari
wabah ini.

Pemerintah sudah melakukan berbagai cara dalam menanggulangi


merebaknya wabah ini, dari sektor, ekonomi, dan sosial. Beberapa dari sekian

2
Hemakura, Gpts; Rainis, Ruslan (2018). Spatial Behaviour Modelling of Unauthorised Housing in
Colombo, Sri Lanka.

5
banyak kebijakan pemerintah yang umum diketahui banyak masyarakat seperti,
himbauan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi
kerumunan, membatasi akses berpergian di tempat tamasya, dan banyak lagi.
Akan tetapi kebijakan-kebijakan itu tidak dipatuhi secara mutlak dikarenakan
pemerintah, aparat negara tepatnya sering menunjukkan perilaku yang tidak
mencontohkan sebagai warga negara yang baik.

Beberapa kali masyarakat mengeluh akan kinerja pemerintah dan aparat


negara yang bertindak tidak semestinya. Seperti menutup usaha-usaha pedagang
kecil guna menyambung hidupnya. Tetapi dalam keseharian aparat negara
dengan garansi hidup masih terjamin karena tetap mendapatkan gaji dari
pemerintah. Bahkan pemerintah serta oknum aparat negara melakukan
pelanggaran-pelanggaran yang kewajiban-kewajiban serta himbauan-himbauan
yang mereka buat sendiri. Contohnya tidak menjalankan prokes, dan membuat
kerumunan.

Pemerintah, aparat, dan rakyat biasa wajib menaati apa yang mejadi
aturan berlaku tanpa pandang bulu di negeri ini. Karena itu semua termasuk
dalam elemen masyarakat. Mungkin klasifikasinya yang berbeda, tetapi negara
ini tidak memandang kasta mana yang memiliki kemudahan dalam menaati
aturan yang berlaku. Sehingga terbentuk sebuah perilaku berdasarkan analisis
yang ada. Masyarakat Indonesia yang terbagi dari banyak kalangan ini, memiliki
perilaku tersendiri. Juga dalam menjalani aspek-aspek kehidupan.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara aspek-aspek kehidupan


politik, ekonomi, sosial dan budaya saat ini dijalankan masyarakat dengan
perilaku terkhusus pula. Sehingga watak lama bangsa kita ini mungkin ada yang
bertahan dan ada juga bertransformasi. Dalam perilaku masyarakat di berbagai
bidang, berikut penjelasannya :

6
1. Politik

Pandemi Covid-19 bagi pemerintah menjadi berbagai manuver dalam


meningkatkan citra di hadapan masyarakat. Pemerintah menggadang
tingkat kepercayaan masyarakat cukup tinggi atas dedikasi
pemerintah menangani Pandemi Covid-19 ini. Sebagai contoh

Gambar 1.2 Evaluasi Kinerja Pemerintah ( Hasil Survei Spektrum Politika Institut)

7
Gambar 2.2 Indeks Partai Terlibat Korupsi( KPK Watch)

Gambar 3.2 21 Kepala Daerah yang tertangkap KPK

8
Gambar 4.2 Elektabilitas Partai Politik

Pada gambar 1.2 tingkat kepuasan masyarakat dengan pemimpin lebih


tinggi daripada tingkat ketidakpuasan masyarakat dalam
penanggulangan Pandemi Covid-19. Namun pada gambar 2.2 partai
pengusung bahkan partai politik pemerintah yang juga memegang
kursi terbanyak di legislatif PDI-P lebih banyak terlibat korupsi.
Begitu juga pada gambar 3.2 kasus OTT KPK juga lebih banyak
dipegang rekornya oleh partai penguasa seperti PDI-P dan Golkar.

Sebuah hal yang membuat miris ketika kita mengetahui ternyata


masyarakat masih percaya dan memiliki elektabilitas kepada partai
dengan track record buruk sebagai partai dengan elektabilitas tinggi.
Baik yang urutan pertama dan kedua. Hal ini menunjukkan bahwa
perilaku elite pemerintah, pejabat ataupun aparat. Masih menari-
menari dibawah penderitaan rakyat dan kurangnya rasa simpati dan
empati ditengah kesulitan yang dihadapi masyarakat. Pemerintah
penguasa saat ini masih bersiasat dalam politik bagaimana kekuasaan
mereka tetap dipegan dengan karya dan pengabdian terkesan
formalitas, serta hanya menggunakan serangan-serangan media dan
relasi oligarki dalam menjaga citra pemerintahan. Justru di tengah
permasalahan wabah, masih juga kalangan elit melakukan korupsi

9
bahkan dana bagi orang yang sangat membutuhkan yaitu dana bansos
yang dilakukan oleh Menteri Sosial itu sendiri Juliari Batubara.

Meski tidak kalangan elit semua memiliki perilaku seperti itu. Tapi
cukup untuk membuat beberapa kalangan masyarakat terpelajar sadar.
Masih ada badan terpercaya yang menjaga keadilan di negara ini
seperti KPK. Sebaliknya tidak sedikit pula masyarakat masih fanatik
buta dengan pemimpin yang didukungnya yang menimbulkan perilaku
sosial yang tidak sehat terhadap perpolitikan di Indonesia ini.

2. Ekonomi

Indonesia di hadapkan dengan banyak masalah terkait aspek ekonomi


akibat dari Covid-19. Ekonomi di Indonesia pada tahun 2020
diperkirakan tumbuh negatif, angka pengangguran dan kemiskinan
meningkat. Berdasarkan perhitungan Year on Year pertumbuhan
ekonomi pada triwulan pertama tahun 2020 menunjukkan adanya
pelemahan dengan hanya mencapai 2,97% dibandingkan capaian
triwulan pertama tahun 2019 yang sebesar 5.07%. Data pada triwulan
kedua juga kurang bersahabat dengan menunjukkan kemunduran yang
dalam sebesar -5,32%, terburuk sejak tahun 1999. Data pada triwulan
ketiga mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 %, sedangkan
pada triwulan keempat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar
2,19%. Dampak dari menurunnya persentase ekonomi di Indonesia,
salah satunya adalah peningkatan angka pengangguran dan penduduk
miskin yang disebabkan karena PHK selama masa pandemi Covid-19.

Banyak dari tenaga kerja Indonesia yang beralih profesi dari pegawai
membuka usaha kecil-kecilan. Yang disayangkannya, usaha-usaha
rakyat menengah kebawah banyak mengalami pembatasan sehingga
menyulitkan mereka mendapatkan keuntungan maksimal. Seringkali
terjadi di media-media seorang pedagang bersitegang dengan aparat

10
dikarenakan lapak jualan mereka, dan batas jam mereka diminta untuk
tidak boleh beroprasi.

Elektabilitas tinggi bagi kinerja pemerintah kemungkinan besar


berasal dari representasi masyarakat kecil yang berada di desa yang
tidak begitu terkena dampak dari PSBB dan PPKM. Sedangkan yang
banyak mengalami dampak kelemahan ekonomi di Indonesia yang
berada di sektor ekonomi perdagangan kota-kota besar.

Kejadian-kejadian ini membuat perilaku pejabat mencoba


menghalalkan segala cara untuk menunjang bisnisnya. Baik kalangan
elit atau menengah kebawah terkena dampak ekonomi dari covid-19.
Sehingga sudah mulai menginisiasi cara cerdik dalam berusaha.
Contohnya kaum elit menggunakan kekuasaan untuk mengelabuhi
aturan-aturan pada masa Covid-19 untuk menutupi kerugiannya
dikarenakan covid-19. Dalam penjualan, pengesahan alat pelindung
diri, vaksinasi, izin transportasi. Banyak mental masyarakat menjadi
miskin dan semua ingin mengharapkan bantuan sosial, padahal sudah
berkecukupan. Mentalitas miskin adalah pola pikir yang dianut
seseorang bahwa dirinya tidak memiliki harta, serba kekurangan, dan
tidak tercukupi kebutuhannya. Dalam kasus ASN menerima bansos,
katanya, orang tersebut jelas hidup berkecukupan, tetapi dia merasa
sebagai pihak yang harus menerima bantuan.

3. Sosial dan Budaya


Kondisi-kondisi seperti di atas menjadikan hubungan sosial manusia
sebagai makhluk sosial menjadi “cacat”. Bagaimana tidak? manusia
sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dan selalu
membutuhkan bantuan orang lain, kini dikarenakan pandemi
memaksa mereka harus menjadi manusia egois, yang hanya
memikirkan diri sendiri dan orang terdekatnya untuk dapat bertahan
hidup.

11
Dikatakan egois apabila seseorang tersebut mengambil kesempatan
atas kondisi yang ada untuk kepentingan diri sendiri atau
kelompoknya tanpa memikirkan dampaknya bagi orang lain. Seperti
kasus kepanikan sosial di awal-awal munculnya virus corona, dimana
banyak oknum yang melakukan penimbunan masker dan
handsanitizer yang pada akhirnya mengakibatkan kerugian materi
maupun non materi bagi orang lain.

Tidak hanya mengguncang aspek sosial, pandemi ini juga


mengakibatkan perubahan kebiasaan dalam masyarakat. Semenjak
semakin tingginya angka kasus covid-19 ini mengakibatkan banyak
orang menjadi “gila media sosial”. Hampir setiap saat mereka selalu
update mengenai informasi wabah covid-19 yang melanda negeri ini.

Penggunaan internet atau media sosial tidak hanya mereka gunakan


untuk mengupdate informasi, namun juga untuk kepentingan sekolah,
kuliah, dan pekerjaan. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa telah
terjadi perubahan budaya masyarakat, dari yang sebelumnya non
virtual bergeser ke arah budaya masyarakat virtual, yakni masyarakat
yang aktivitas sosialnya dilakukan secara virtual menggunakan media
sosial.

Namun demikian, pandemi ini juga mengajarkan banyak hal.


Terganggunya kehidupan dan aktivitas sosial masyarakat ini harus
kita sikapi secara positif. Karena bagaimanapun, yang terpenting
adalah kita mampu mensyukuri apa yang terjadi dengan selalu
menjaga kesehatan agar terhindar dari virus corona yang kini
melanda.

Karena sampai saat ini pandemi global dan virus corona belumlah
hilang dari kehidupan kita, yang bisa dilakukan adalah sebisa

12
mungkin hidup berdampingan dengan virus ini tanpa menyentuhnya
dan mencoba menerima keadaan dengan selalu menerapkan protokol
kesehatan dan berharap pandemi global segerai usai, sehingga
kehidupan sosial budaya masyarakat dapat kembali ke tatanan
sebelumnya bahkan bisa berubah menjadi tatanan masyarakat yang
lebih baik lagi.

Walau di pertengahan 2020 hingga sampai di penghujung Desember


2021. Kebiasaan masyarakat mulai kembali ke sebelum covid-19
datang. Hanya saja daerah-daerah zona merah covid-19 yang masih
mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Perubahan budaya
juga tidak begitu signifikan berubah. Hanya saja ketika pelaksanaa
adat-istiadat menerapkan teknis-teknis tertentu melihat situasi dan
kondisi. Contohnya upacara keagamaan, adat budaya yang
menerapkan Physical Distancing seperti ibadah di hari-hari besar,
pesta pernikahan, dan perayaan lainnya. Tidak sedikit pula
masyarakat sekarang ini acuh tak acuh dengan protokol kesehatan
dalam menjalani kegiatan-kegiatan budaya dan keagamaan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau


masalah sosial secara objektif.
2. Ruang lingkup analisis sosial ini meliputi Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya.
3. perilaku masyarakat Indonesia di era pandemi Covid-19 ini menjadi semakin
menurun, selain disebabkan oleh bencana Covid-19 itu sendiri, hal ini juga
disebabkan oleh semakin buruknya kebijakan dan peraturan yang
diberlakukan oleh pemerintah, sehingga ini mempengaruhi pola pikir dan
perilaku masyarakat Indonesia secara komprehensif.

B. Saran

Sebagai salah satu dari masyarakat yang dibahas dalam makalah ini, saya
memiliki saran tentang pentingnya negara Indonesia melakukan perbaikan
perilaku masyarakat revolusi mental yang digadang pemerintah harus benar-
benar serius dikerahkan, dan tidak bisa menjadi slogan politis atau kampanye
semata. Harus muncul pelopor, tokoh, penguasa, kelompok masyarakat yang
memiliki nilai mulia Pancasila. Sehingga nantinya pejuang bangsa bisa
memerintah, menentukan kebijakan dan memelopori perbaikan masyarakat .
Dari kalangan elit sampai akar rumput rakyat Indonesia ini harus serius bahu
membahu untuk kebangkitan negeri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Basrowi, Pengantar Sosoilogi. Penerbit: Ghalia Indonesia 1968

Rudianto, 24 Jam Mengubah Perilaku dengan Outbound Training,Penerbit:


Andi Publisher 2010

Sorjoeno Soekanto, Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Ghalia


Indonesia 1984

Weny Andika Darmayanti. (2021) Kondisi Perekonomian Indonesia di Tengah


Pandemi Covid-19 diakses pada 4 Desember 2021, dari
http://bem.fmipa.unej.ac.id/kastrad-beraksi2-kondisi-perekonomian-
indonesia-di-tengah-pandemi-covid-19/

15
BIOGRAFI PENULIS

Resty Juliana, yang akrab disapa Resty adalah


seorang perempuan kelahiran Tembilahan, 25 Juli 1998.
Lulusan S-1 Program Studi Manajemen, UIN Sultan
Syarif Kasim Riau tahun 2021. Memiliki hobi menulis
dan mendesain grafis, selaras dengan amanah yang
diembannya saat ini sebagai Koordinator Akhwat
Bidang Komukasi dan Informsasi di PK KAMMI Sultan Syarif Kasim.
Anak pertama dari dua bersaudara ini telah memiliki tulisan-tulisan yang
dimuat kedalam beberapa buku antologi, yang pertama adalah tulisan dengan judul
“Tujuan Wanita Belajar” pada buku “Tersesat di Hutan” yang di terbitkan oleh One
Peach Media.
Isi dari tulisan itulah yang kini mengantarkannya pada Dauroh Marhalah II
ini, melanjutkan dari Dauroh Marhalah I yang telah diikuti sejak tahun 2018 lalu.
Jika ingin mengenal lebih jauh, bisa menghubunginya via email di
restyjuliana25@gmail.com. Instagram: @julianaresty dan Facebook: Resty
Juliana.

16

Anda mungkin juga menyukai