ERMAWATI, S.Pd.
30 November 2021
Kunci dm 2 itu ada di MJM, minimal satu buku ini terkuasai. Untuk seluruh perangkat minimal satu buku
ini terkuasai.
Mengkader dai dan berjamaah. Skill ini harus kita terapkan di dm 2. Amal jama’i antar perangkat
dibangun sebagai contoh.
Tujuan DM 2:
Alur Desain:
Need assessment:
Analisis dilakukan dari data biodata. Analisis dari pusat belum ada format yang baku.
Pengkondisian:
Seperti amalan yaumiyah. Pengkondisian amalan yaumiyah. TARGETAN AMALAN YAUMIYAH 1 MINGGU
SEBELUM HARI H.
Workshop: simulasi dauroh yang melibatkan perangkat dauroh. Sampai imat, ini pengecualian saat
simulasi. Dihadiri oleh seluruh perangkat dauroh.
Adab dalam komunikasi: mengirimkan surat perizinan penyelenggaraan dauroh ke kiw diatasnya
Materi dm 2 10 materi
Orientasi menjadi bagian yang penting jadi jangan disepelekan. Orientasi dan ekspektasi adalah bagian
dari materi. Kalau tidak hadir bagaimana? Dikondisikan tetap diorientasi mungkin dikumpulkan kembali.
Instrumen dauroh berupa sarana dan prasarana dauroh. Disusun setelah mot menyusun materi dan
metodenya. Di desain sedikit lebih mewah daripada dm 1. Dan bajunya juga lebih formal. Kenapa di
desain lebih mewah? Karena level dakwahnya sudah masyarakat.
Desain ruang kelas, harus dilakukan sedemikian rupa. Letter U, setengah lingkaran, segitiga dll.
Kreativitas mot dan mcr.
Divisi acara tidak diperlukan pada dauroh karena instruktur yang membuat rundown.
Soal pre-test opsional bisa digabungkan semua diawal atau bisa juga disimpan sebelum permulan
materi. Saran dari teh erma, sebaiknya dilakukan keseluruhan diawal. Ini untuk menjadi bahan kita
sejauh mana pemahaman peserta diawal.
Post-test bisa setiap materi. Disini kita bisa lihat pencapaian indikator tiap materi. Bisa juga diakhir, tapi
kita bisa kelabakan kalau ada peserta yang belum tercapai indikatornya. Saran teh erma per materi
dibuat post test
Pre test disampaikan sebelum ekspektasi dan orientasi. Hasil ini jadi bahan untuk menjadi ekspektasi
dan orientasi.
Setelah materi baru refleksi. Bukan mengulang atau mengalurkan kembali. Bahasanya refleksi itu adalah
membangun kerangka berpikir yang peserta pahami.
Yang mengalurkan materi tugasnya mcr, tugasnya mot untuk merefleksikan dan merekonstruksikan.
Seharusnya post test dulu sebelum refleksi (beda dari alur). Baru penutup.
Bedah makalah bisa dibuat sebelum materi. Peserta sudah terkondisikan dan sudah dalam kondisi yang
sama.
Jangan sampai larut malam sehingga melalaikan amalan yaumiyah. Dikemas dengan substansi
maknawiyah, dibuat dengan aktivitas-aktivitas ruhiyah yang kental.
Memilih panelis sangat penting untuk memfasilitasi FGD. Sehingga diskusi bisa terarah dan sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Bisa 2 materi digabungkan dengan 1 fgd.
Kalau bisa jangan sampai diatas 12 malam. Ba’da subuh ada halaqah al-qur’an. Ustadzah dauroh coba
diaktifkan. Kalau bisa juga ada qailullah, jam 11-12.
Jangan sampai pendanaan kita mengalahkan ideology kita tentang urutan materi. Kalau pemateri
fundrising mungkin bisa di sg. Letakin di awal atau penutupan.
Ini bisa mengacaukan rekonstruksi yang akan dilakukan oleh mot. Workshop menghadiri sc, oc, dan
perangkat kaitannya dengan rundown dan pemateri. Koordinasi.