Anda di halaman 1dari 25

BASANDO

Pelajaran Bahasa Indonesia # Info Pelajar dan Pendidik

Selasa, 31 Juli 2012

Ceramah: Pengertian, Metode, Jenis, Komponen

Ceramah dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan
petunjuk-petunjuk, sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Dengan melihat kepada
pengertian diatas, ceramah dapat diartikan sebagai bentuk dari dakwah yaitu dakwah bil-kalam yang
berarti menyampaikan ajaran-ajaran, nasehat, mengajak seseorang dengan melalui lisan.

Jenis-jenis ceramah, yaitu:

• Ceramah umum

Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk, sementara ada
audiens yang bertindak sebagai pendengar. Sedangkan umum adalah keseluruhan untuk siapa saja,
khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk
memberikan nasehat kepada khalayak umum atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum ini
keseluruhannya bersifat menyeluruh, tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua
muapun muda, materinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.

• Ceramah khusus

Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali ini akan dipaparkan
pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah tersendiri,istimewa, taka ada yang
lain, jadi ceramah khusu itu sendiri berarti cermah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat
kepada mad’u atau khalayak tertentu dan jug abersifat khusus baik itu materi maupun yang lainnya.
Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibua mulai dari audiens yang sesuai
dengan yang diinginkan dan materi juga yng menyesuaikan denagn keadaan. Contoh: Peringatan Hari
Besar Islam (PHBI) seperti Is ra’miraj, maulid nabi, bulan puasa dll.
Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen-komponen dakwah:

Da’i (penceramah)

Seorang da’i atau pencermah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang da’I atau pencermah,
artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa tugas dari pencermah, modal dan bekal itu
sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh seorang pencermah.

Mad’u

Mad’u atau audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens bermacam-macam


kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas, status ekonomi, status sosial,
pendidikan, jenis kelamin dll.

Materi

Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi-materi yang diberikan oleh
sang pencermah. Oleh sebab itu, harus dapat memiliki bahan yang tepat atau menarik agar si mad’u
tertarik, dan sesuai dengan pokok acara, materi yang akan disampaikan harus betuk-betul dikuasai
sehingga penampilan penuh keyakinan, tidak ragu, dan jangan sampai menghilangkan konsentrasi
dirinya sendiri. Dengan itu, materi harus disusun secara sisitematis, dengan artian judul, isi, dan acara
tersebut sifatnya betul-betul mempunyai hubungan. Sehingga pembahasan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada audiens yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah
dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan
paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli
dan paham audiens. Sedangkan metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i
guna menyampaikan materi. Sumber metode ceramah adalah alquran dan hadis, menunjukkan begitu
besar perannya metode dalam berdakwah.

Media dakwah
Media adalah alat yang digunakan umtuk menyampaikan materi ceramah kepada audiens. Berdakwah
pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para mubaligh di masjid, tetapi bisa dilakukan
dengan banyak cara dan banyak tempat banyak media yang bisa digunakan pada zaman sekarang
sebagai media dakwah seperti televisi, koran, majalah, buku, lagu dan internet. Hal ini seperti yang
dilakukan oleh beberapa grup musik nasyid yang menggunakan lagu sebagai media dakwah.

2 komentar:

Monica MaharaniSabtu, 05 Oktober 2013 19.33.00 WIB

nice blog :D

Balas

Winda Rachmainda FirdausMinggu, 05 November 2017 21.54.00 WIB

thankyou

Balas

Harap beri komentar yang positif. Oke boss.....

Tautkan ke sini

Buat sebuah Link

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.


ITA PURNAMA SARI

Rabu, 11 Oktober 2017

makalah tentang metode ceramah.strategi belajar mengajar

METODE CERAMAH

Hasil gambar untuk logo stkip pk sintang

Disusun oleh :

Nama : Ita Purnama Sari

Nim :1607061287

Kelas : D7

Prodi : PGSD

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Persada Khatulistiwa Sintang

2017/2018

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karuniaNyalah kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengejar. Makalah ini
berisi mengenai metode Ceramah.

Kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat kami harapkan, untuk kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………................... i

DAFTAR ISI ………………………..............................................................................................ii

BAB I Pendahuluan

Latar belakang……………………………………………………………….....................1

Rumusan masalah…………………………………………………………....................…2

Tujuan ……………………………………………………………......……………...........2

Manfaat …………………………………………………………................……...............2

BAB II Landasan Teori

Pengertian metode ceramah.................................................................................................3

Kelebihan metode ceramah…………………………………………………......................5


Kekurangan metode ceramah…………………………………………...............................6

Unsur-unsur metode ceramah…………………………..…................................................7

Langkah-langkah penerapan metode ceramah………………………………….…............8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ………………….............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat
perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang
seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan kebudayaan kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan
pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa
depan. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemenrintah telah menyelenggarakan perbaikan-
perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan
belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal(sekolah) dewasa ini adalah masih
rendahnya daya serap peserta didik, hal ini tampak rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa
masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih
bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu (belajar untuk belajar).

Untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dan memudahkan guru dalam mengajarkan
konsep-konsep tersebut diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang langsung mengaitkan materi
konteks pelajaran dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sendiri.

Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk menyampaikan
berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep
tersebut.

Pada makalah ini akan dibahas metode yang biasa dipakai di sekolah formal dalam menyampaikan
materi kepada anak didik yakni Metode Ceramah..

Namun akan di temukan kekurangan dan kelebihan pada metode ini, dan perlu di ketahui bahwa
tidak ada metode yang tepat untuk segala situasi dan kondisi. Untuk itu pendidik di harapakan mampu
menyesuaikan materi dengan metode yang akan di pakai, agar materi tersampaikan dengan baik.

B. Rumusan masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari latar belakang diatas yaitu :

1. Apakah pengertian metode ceramah?

2. Bagaimanakah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menggunakan metode
ceramah?

3. Apakah kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran ceramah?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Menganalisis pengertian metode ceramah.

2. Mendeskripsikan langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam menggunakan metode ceramah.

3. Menganalisis kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran ceramah.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :

1. kita dapat mengetahui pengertian metode pembeajaran “ cerama

2. kita dapat mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menggunakan
metode cerama

3. kita dapat kelebihan dan kekurangan metode metode pembelajaran “ ceramah “.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Ceramah

Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar,
karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif. Metode mengajar dapat diartikan sebagai
cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat
berlangsungnya pengajaran.

Pengajaran dikatakan efektif bila guru dapat membimbing anak-anak untuk memasuki situasi yang
memberikan pengalaman yang dapat menimbulkan kegiatan belajar pada anak itu. Guru secara terus
menerus membimbing anak untuk berpartisipasi secara aktif dan tekun mengikuti pengajaran secara
sukarela. Oleh karena itu pengalaman belajar yang

diberikan oleh guru dalam kegiatan demonstrasi harus relevan dengan kehidupan dan ada
kesinambungan dengan pengalaman yang lalu maupun pengalaman yang akan datang.

Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan dalam proses belajar
mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien
bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik. Metode
ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena
sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

Anggapan-anggapan negatif tentang metode ceramah sudah seharusnya patut diluruskan, baik dari segi
pemahaman artikulasi oleh guru maupun penerapannya dalam proses belajar mengajar disekolah.

Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu
media pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya.

Definisi lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego (bahasa latin) yang diartikan secara umum
dengan “mengajar” sebagai akibat guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan
mendiktekan pelajaran dengan menggunakan buku kemudian menjadi lecture method atau metode
ceramah.Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini
beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain Metode ceramah adalah penyajian informasi
secara lisan baik formal maupun informal.

Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan
menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode
ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang
rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode
yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi
bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat
dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian metode ceramah, dapat kita lihat
beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:

Menurut Suryono

Metode ceramah adalah Penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di mana dalam pelaksanaanya
guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada
murid-muridnya.

Menurut Roestiyah N.K

Metode ceramah adalah Suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau
informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.

Menurut Team Didaktik Metodik


Metode ceramah adalah Penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas”.

Menurut Winarno Surahmad, M.Ed,

Ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan
peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh
guru.

Dengan berbagai macam pendapat yang penulis paparkan di atas, maka setelah dianalisa dengan baik
dan seksama maka pada dasarnya pengertian itu sama, yaitu penulis mengambil kesimpulan bahwa
metode ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada
sejumlah pendengar di suatu ruangan.

Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak digunakan, hal ini mungkin dianggap
oleh guru sebagai metode mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Kalau bahan pelajaran dikuasai
dan sudah ditentukan urutan penyampaiannya, guru tinggal menyajikannya di depan kelas. Siswa-siswa
memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat catatan.

B. Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh guru dalam menerapkan metode ceramah

Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah metode ceramah paling populer dikalangan para pendidik.
Sebelum metode lain yang dipakai untuk mengajar, metode ceramah yang paling dulu digunakan, hanya
bagaimana menggunakan metode ceramah yang efektif dan efisien. Oleh karena itu disarankan agar para
pendidik dapat mengikuti langkah-langkah penggunaan metode ceramah di bawah ini:

1.Melakukan pendahuluan sebelum bahan baru diberikan dengan cara sebagai berikut:

a). Menjelaskan tujuan lebih dulu kepada peserta didik dengan maksud agar peserta didik mengetahui
arah kegiatannya dalam belajar, bahkan tujuan itu dapat membangkitkan motivasi belajar jika bertalian
dengan kebutuhan mereka.

b). Setelah itu baru dikemukakan pokok-pokok materi yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik melihat luasnya bahan pelajaran yang akan dipelajarinya.

c). Memancing pengalaman peserta didik yang cocok dengan materi yang akan dipelajarinya. Caranya
ialah dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian mereka.

2. Menyajikan bahan baru dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Perhatian peserta didik dari awal sampai akhir pelajaran harus tetap terpelihara. Semangat mengajar
memberi bantuan sepenuhnya dalam memelihara perhatian peserta didik kepada pelajarannya.

2. Menyajikan pelajaran secara sistematis, tidak berbelit-belit dan tidak meloncat-loncat.

3. Kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif, jangan membiarkan peserta didik hanya duduk
dan mendengarkan, tetapi berilah kesempatan untuk berpikir dan berbuat. Misalnya pelatihan
mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, atau melihat peragaan.
4. Memberi ulangan pelajaran kepada response, jawaban yang salah dan benar perlu ditanggapi sebaik-
baiknya.

5. Membangkitkan motivasi belajar secara terus menerus selama perjalanan berlangsung. Motivasi
belajar akan selalu tumbuh jika sesuatu belajar menyenangkan.

6. Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai dengan tujuan pelajaran.

3. Menutup pelajaran pada akhir pelajaran. Kegiatan perlu diperhatikan pada penutupan itu adalah
sebagai berikut:

1. Mengambil kesimpulan dari semua pelajaran yang telah diberikan, dilakukan oleh peserta didik di
bawah bimbingan guru.

2. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanggapi materi pelajaran yang telah diberikan
terutama mengenai hubungan dengan pelajaran lain.

3. Melaksanakan penilaian secara komprehensif untuk mengukur perubahan tingkah laku.

Dalam memberikan suatu ceramah seharusnya menggunakan gaya percakapan yang antusias, dan
ceramah juga harus disampaikan dengan suara yang cukup nyaring. Banyak guru yang berbicara terlalu
lemah, sehingga kelas gaduh. Hal ini dapat menimbulkan frustasi pada siswa yang tidak pandai
menangkap arti kata-kata yang di ucapkan oleh guru.

Bahaya lain yang tersembunyi yaitu kecenderungan guru-guru yang biasa menggunakan bahasa yang
hanya dipahami oleh kalangan tertentu. Ini sering dilakukan untuk menunjukan bahwa mereka cerdas,
berpendidikan tinggi. Padahal sebenarnya sebagian besar dari mereka tidak memahaminya. Seharusnya
jika ingin menggunakan kata-kata baru, terlebih dahulu seorang guru harus memberikan definisinya.

Teknik lain yaitu menggunakan gerakan badan, karena banyak guru dalam pelaksanaan mengajar hanya
terpaku di mejanya. Mereka tidak pernah berjalan-jalan diantara tempat duduk siswanya. Penceramah
seharusnya bebas bergerak, dengan demikian, ia dapat menarik perhatian siswa-siswanya (seperti
sasaran yang bergerak), disamping dapat juga mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh siswa-
siswanya.

Selanjutnya, begitu memulai pelajaran tataplah muka para siswa adakanlah kontak mata, mereka akan
lebih tertarik bila melihat gurunya memberikan perhatian kepada mereka. Selain itu perlu juga
dihindarkan kebiasaan-kebiasaan bicara yang kiranya dapat mengganggu mereka. Karena bila digunakan
secara berlebihan sudah pasti sangat merugikan. Nada suara yang monoton pun dapat membelokan
perhatian terhadap materi pelajaran.

C. Kelebihan Metode Ceramah


Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan, yaitu:

a) Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses
ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti
demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru,
dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.

b) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat
dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.

c) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat
mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
yang ingin dicapai.

d) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena se-penuhnya kelas merupakan
tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.

e) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah
tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit.
Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat
dilakukan.

D. Kelemahan Metode Ceramah

Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:

a) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai
guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah
apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai
guru.

b) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme

c) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai
metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun
secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran, pikirannya melayang ke
mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.

d) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang
dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang
pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
E. Unsur-unsur Ceramah Bervariasi

Disebut ceramah bervariasi karena dalam strategi ini terdapat beberapa

komponen yaitu:

1. Variasi Metode

Ceramah murni hanya efektif 15 menit setelah itu diganti dengan metode

Tanya jawab atau metode diskusi kelompok. Dengan demikian interaksi

belajar mengajar menjadi bervariasi (lihat gambar di bawah ini) tidak

membosankan.

2. Variasi Media

Alat indera siswa dilibatkan sebanyak mungkin dalam proses belajar

mengajar. Untuk itu media pengajaran divariasikan sehingga fungsi

melihat (visual), fungsi mendengar (audio) dan fungsi meraba dan mencium diaktifkan pada hal-hal
tertentu. Alternatif variasi media dapat disusun sebagai berikut:

a. Media audio – media visual-media audio

b. Media audio-psychomotor

c. Media visual-media audio-media visual

d. Media visual-perabaan-penciuman

3. Variasi Penampilan

a. Variasi gerak. Dalam menyampaikan ceramah guru tidak terpaku

pada tempat tertentu, gerakannya disesuaikan dengan bahan ceramah

dan situasi kelas

b. Variasi isyarat/mimik. Isi ceramah tidak hanya disampaikan melalui

kata-kata tetapi juga melalui mimik guru

c. Variasi suara. Variasi tinggi rendahnya suara, cepat lambatnya

diucapkan setiap kata dan keras lemahnya memberikan nilai tersendiri


dalam berkomunikasi melalui ceramah.

F. Langkah-langkah penerapan metode ceramah

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai
berikut:

a. Langkah Persiapan

Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-
pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan
appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.

b. Langkah Penyajian

Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.

c. Langkah Generalisasi

Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan
mengenai pokok-pokok masalah.

d. Langkah Aplikasi Penggunan

Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna
kesimpulan itu.
G. Contoh Materi Yang Digunakan Dalam Metode Ceramah

Salah satu contoh materi yang digunakan dalam metode cerama misalnya seperti materi tentang
sosialisasi.

a. Pengertian sosialisasi

Secara sederhana sosialisasi adalah sebagai sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan cara
individu mempelajari hidup, norma, dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat
berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya. Adapun definisi sosialisasi menurut
para ahli antara lain:

1. Sorjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk
berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang-orang di sekitarnya.

Contoh: Bu Tina mengajarkan anaknya mengucapkan kata “terima kasih” setelah diberi sesuatu oleh
orang lain dengan tujuan agar anaknya bisa menghargai orang lain.

2. Broom & Selznic

Sosialisasi adalah proses membangun atau menanamkan nilai-nilai kelompok pada diri seseorang.

Contoh: Sekelompok polisi yang memberikan pengarahan tentang keselamatan berkendara.

3. Peter L. Berger

Sosialisasi ialah proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat. Adapun
yang dipelajarinya ialah peranan pola hidup dalam masyarakat yang sesuai dengan nilai dan norma-
norma maupun kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan Ceramah merupakan salah satu metode mengajar
yang paling banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan
cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan.
Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya
banyak dan mempunyai banyak peserta didik. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh
dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai
alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka saran dari penulis makalah ini yaitu :

1. Bagi mereka yang terlibat dalam dunia keguruan termasuk teman-teman mahasiswa bimbingan dan
konseling, hendaknya secara antusias meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Sebagai calon pendidik harus Meningkatkan gaya pengajaran dengan memahami berbagai metode,
teknik, dan pendekatan sesuai dengan kondisi.

3. Disamping menggunakan berbagai teknik mengajar, perlu juga Memanfaatkan teknologi agar terdapat
fariasi dalam proses belajar-mengajar.

Daftar Pustaka
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Pidarta,Made. 1990.Cara Belajar Mengajar di Universitas Negara Maju. Jakarta: Bumi Aksara.

Soetopo, Hendyat. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. Malang : UMM Press.

http://www.masbied.com/2011/09/19/kelebihan-kekurangan-metode-ceramah-dalam- pembelajaran/

http://www.sarjanaku.com/2011/08/metode-ceramah.html.

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/11/metode-mengajar-ceramah.html

ita purnama Sari di 23.28

Berbagi
Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

ita purnama Sari

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Kumpulan Makalah Pendidikan

Jumat, 27 Maret 2015

Metode Ceramah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, keampuan seorang
pendidik dalam menguasai materi saja tidaklah mencukupi. Disamping penguasaan materi, seorang
pendidik juga harus memiliki kemampuan untuk mengelolah proses belajar mengajar dengan baik, yaitu
melalui berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dalam proses belajar mengajar
sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi.
Sebagaimana kita tahu, bahwa metode mengajar merupakan sasaran interaksi antara guru dengan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah
metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru
dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif. Belajar mengajar
merupakan kegiatan yang komplek. Oleh karenanya, maka hampir tidak mungkin untuk menunjukkan
dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode
belajar mengajar yang lain dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Metode Ceramah?

2. Apa Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah?

3. Bagaimana Pelaksanaan Metode Ceramah?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Ceramah

Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti "Melalui" dan hodos berarti
"Cara". dengan demikian, metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
sebuah tujuan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Meted adalah suatu sarana untuk
menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut.

Ceramah merupakan salah satu metode mengajar yang paling banyak digunakan dalam proses belajar
mengajar. Metode ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien
bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik. Metode
ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan, oleh karena itu metode ini boleh dikatakan sebagai metode pengajaran tradisional karena
sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Metode ini sejak dulu sudah digunakan dalam mengembangkan dan mendakwakan agama Islam baik
Nabi Muhammad saw maupun para Sahabat-sahabatnya. .
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengertian metode ceramah, dapat kita lihat
beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:

· Menurut Suryono

Metode ceramah adalah Penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di mana dalam pelaksanaanya
guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada
murid-muridnya.[1]

· Menurut Roestiyah N.K

Metode ceramah adalah Suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau
informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.[2]

· Menurut Team Didaktik Metodik

“Metode ceramah adalah Penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas”.[3]

2.2 Kelebihan & Kekurangan Metode Ceramah dalam Pembelajaran

Kelebihan Metode Ceramah

1. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah.

2. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.

3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat
digunakan sebaik mungkin.

4. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat
terlaksananya pelajaran dengan ceramah.[4]

Kekurangan Metode Ceramah

1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk
menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif membuat catatan saja.

2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan
yang diajarkan.

3. Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.


4. Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak mengakibatkan
timbulnya pengertian.[5]

Salah satu peran penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru atau pendidik. Tugas guru adalah
melihat apakah berbagai pengaruh yang ada disekeliling siswa telah dipilih dan diatur agar dapat
mendorong timbulnya minat belajar dikalangan anak didik. Untuk bidang studi matematika, guru diminta
agar tidak mendominasi kelas dan pengajaran supaya berpusat kepada anak atau siswa.

Sebenarnya dalam penggunaan metode ceramah pada proses belajar mengajar adalah metode yang
sangat baik, dengan memperhatikan isyarat yang dikemukakan oleh Iman Al Gazali dalam M. Athiyah Al
Abrasyi Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam.

Seorang guru membatasi dirinya dalam berbicara dengan anak-anak sesuai dengan daya pengertiannya,
jangan diberikan kepadanya sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh akalnya karena akibatnya ia akan
lari dari pelajaran atau akalnya memberontak terhadapnya.[6]

Isyarat tersebut di atas harus diperhatikan oleh seorang guru di dalam memberikan pelajaran, karena
ketika guru memberikan pelajaran yang tidak sesuai dengan materi pelajaran yang diterimanya atau
tingkat kecerdasannya maka akan sangat fatal akibatnya bagi anak bahkan akan menimbulkan trauma
bagi anak . Olehnya itu di dalam menyajikan suatu pelajaran bagi guru hendaknya sesuai dengan materi
pelajaran yang diajarkan dan sesuai dengan tingkat pola pikir anak didik.

2.3. Pelaksanaan Metode Ceramah

Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan
telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam
pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat
menarik perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan
tujuan, agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.

Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:

v Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.

v Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.

v Guru akn merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa
memahami dan mengerti secara menyeluruh.

v Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang
telah lalu (Asosiasi).

v Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disampaikan melalui metode ini. Langkah-
langkah penerapan metode ceramah
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai
berikut:

a. Langkah Persiapan

Persiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-
pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan
appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.

b. Langkah Penyajian

Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.

c. Langkah Generalisasi

Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan
mengenai pokok-pokok masalah.

d. Langkah Aplikasi Penggunan

Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna
kesimpulan itu. Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni
itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-
teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan
intensif.

BAB III

KESIMPULAN

Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak digunakan, hal ini mungkin dianggap
oleh guru sebagai metode mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Kalau bahan pelajaran dikuasai
dan sudah ditentukan urutan penyamapainnya, guru tinggal menyajikannya didepan kelas. Siswa-siswa
memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat catatan.

Langkah-langkah penerapan metode ceramah:

a. Langkah Persiapan

b. Langkah Penyajian
c. Langkah Generalisasi

d. Langkah Aplikasi Penggunan

DAFTAR PUSTAKA

Suryono, dkk, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Cet. I;Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 99

Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 137

Team Didaktik Metodik, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Cet. V; Jakarta: PT. Grafindo
persada, 1995), h. 39

Erman Suherman, dkk., op cit, h. 201

Erman Suherman, dkk., op cit., h. 202

Ibid

M. Athiyah Al Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Bulan

[1] Suryono, dkk, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Cet. I;Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 99
[2] Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 137

[3] Team Didaktik Metodik, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Cet. V; Jakarta: PT. Grafindo
persada, 1995), h. 39

[4] Erman Suherman, dkk., op cit, h. 201

[5] Erman Suherman, dkk., op cit., h. 202

[6] Ibid

Misbach AM di 20.52

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Iki Profilku

Foto saya

Misbach AM

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai