= n Y( n−1) + X ( n )
n 1
Y( n ) = Y( n−1) + X (n)
n +1 n +1
X (n) y (n)
+ ×
1
n+1
Z-1
×
Sistem rekursif adalah kausal. Untuk sistem kausal dan rekursif yang dapat
direalisasikan secara praktis dapat dinyatakan secara umum sebagai :
Sistem Rekursif
(a) (b)
Gambar 4.9 a) Sistem Non Rekursif b) Sistem Rekursif
Pada bagian ini kita memusatkan pada kelompok sistem LTI yang
didiskripsikan dengan hubungan masukan keluaran yang dinamakan persamaan
diferensi dengan koefisien konstan. Sistem ini juga masuk dalam sub golongan
sistem rekursif dan non rekursif.
Persamaan masukan-keluaran untuk sistem rekursif :
y(n) = a y(n-1) + x(n) (4.21)
dimana a adalah konstanta, dan sistem LTI.
Respon sistem y(n) tersebut terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama, yang berisi
y(-1) adalah hasil kondisi awal sistem y(0). Bagian kedua adalah repons sistem
terhadap sinyal masukan x(n).
Jika sistem mula-mula berelaksasi pada waktu n = 0, maka memorinya
(keluaran tunda) akan menjadi nol, y(-1) = 0. Jadi sistem rekursif berelaksasi jika
dimulai dengan kondisi awal nol. Dengan kata lain, sistem pada keadaan nol dan
keluarannya yang sesuai dinamakan respons keadaan nol atau respons paksa,
yzs(n).
n
yzs(n) = ∑a
k =o
k
x(n − k ), n ≥ 0 (4.24)
Bila sistem, y(n) = a y(n-1) + x(n) ; mula-mula tidak berelaksasi dengan kata
lain y(-1) ≠ 0 dan masukan x(n) = 0 untuk semua n, keluaran sistem dengan
masukan nol ini dinamakan respons masukan nol atau respons natural, yzi(n).
yzi(n) = a n+1 y(-1), n ≥ 0 (4.25)
Jadi suatu sistem rekursif dengan kondisi awal tidak nol tidak berelaksasi
dengan pengertian bahwa ia dapat memproduksi suatu keluaran tanpa dieksitasi.
Respons total sistem menjadi :
y(n) = yzi(n) + yzs(n) (4.26)
Bentuk umum persamaan sistem rekursif dapat juga ditulis :
N M
y (n) = - ∑a
k =0
k y(n − k ) + ∑ b x(n − k )
M =0
k (4.27)
N M
atau ekuivalennya : ∑a y k ( n−k )
= ∑b x k ( n − k ),
ao ≡ 1 (4.28)
k =0 k =0
Jawab :
Pertama : y =y
(n) zi ( n )
+y zs ( n )
= C1 y zsi ( n ) + C 2 y zs 2( n )
y zi ( n )
= a [C y n +1
1 1 ( −1 )
+C y 2 2 ( −1 )
]
= C1 y zi1( n ) + C2 y zi 2 ( n )
N M
∑a y
k =0
k ( n−k )
= ∑b x
k =0
k ( n−k ) a0 ≡ 1 (4.30)
∑a y =0 (4.31)
k ( n−k )
k =0
polinomial :
∑ a k λn−k = 0 (4.33)
k=0
Atau : λ n−N
(λ + a λ
N
1
N −1
+ a λ
2
N −2
+ ... + a N +1
λ + a )= 0
N
biasanya real.
Sekarang kita asumsikan bahwa akar-akar adalah nyata (real), sehingga solusi
umum terhadap persamaan diferensi serba sama adalah:
yh(n) = C1.λ1n + C2.λ2n +…..+ CN.λNn (4.34)
C1, C2, …….,CN adalah koefisien-koefisien bobot.
Koefisien-koefisien ini ditentukan dari kondisi awal yang ditentukan untuk
sistem. Karena x(n) = 0, persamaan diatas dapat digunakan untuk memperoleh
respon masukan nol dari sistem.
λn-1(λ + a1) = 0
λ = -a1
oleh karena itu, solusi untuk persamaan diferensi serba sama adalah:
yh(n) = C λn = C (-a1)n
Respon masukan nol dari sistem dapat ditentukan dari kedua persamaan
diatas.
yh(n) = C1λ1n + C2 n λ1n + C3 n3 λ1n +……+ Cm nm-1 λ1n + Cm+1 λ1n + CNλm (4.35)
yp(n) = K u(n)
Dengan K adalah factor skala
Substitusi solusi ke persamaan:
y(n) + a1 y(n-1) = x(n)
y(0) + a1 y(n-1) = 1
y(0) = 1
Untuk solusi total: n = 0
y(0) = C + 1/(1+a1)
Substitusi: C + 1/(1+a1) = 1
C = a1 / (1+a1)
b. X ( n ) = {1,1,1,1} h( n ) = {6,5,4,3,2,1}
c. X ( n ) = {0,0,0,1,1,1,1} h( n ) = {1,1,0,0,0}
d. X ( n ) = {0 ,0 ,1,1,1,1} h ( n ) = {1,1, 0}
keluaran:
Y( n ) = {1,2,2,5,3,3,3,2,1,0, KK}