Anda di halaman 1dari 11

ANGGARAN PENJUALAN

Makalah
Disusun guna memenuhi tugas Mata Penganggaran Perusahaan
Dosen Pengampu :Sri khayati, Msi..

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


PEKALONGAN
2016
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian
manajemen,  karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planing), dan pengendalian
(control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony & Govindarajah 2005).
Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing dalam
persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran tidak hanya sebagai alat
perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi dan
evaluasi kerja dan motivasi serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada
bawahan.
           Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk dapat menjelaskan
tujuan-tujuan organisasi ke dimensi kuantitatif dari waktu, serta mengkomunikasikannya kepada
manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang maupun jangka pendek.
Sasaran anggaran dapat dicapai melalui pelaksanaan serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam bentuk anggaran (Amrul dan Nasir, 2002). Anggaran adalah salah salah satu
bentuk perencanaan yang diperlukan oleh perusahaan. Dengan demikian kompleks permasalahan
yang ada akan setiap kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang baik. Sehingga
dalam makalah ini penulis mendeskripsikan beberapa hal yang penting mengenai anggaran
perusahaan.
B.    Rumusan Masalah
            Rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian Anggaran penjualan ?
2.      Apa Tujuan penyusunan anggaran penjualan ?
3.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan ?
4.      Bagaimana Penyusunan anggaran penjualan ?
5.      Bagaimana Teknis Penyususan Anggaran Penjualan dan Ilustrasi ?

ANGGARAN PENJUALAN

A.    Pengertian anggaran penjualan


Glenn A. Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:
"Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized
approach for accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of
management". Dari pengertian tersebut, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar
manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran
dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan,
mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional
didalam badan usaha.
Perencanaan merupakan satu diantara fungsi-fungsi manajemen, begitu juga dengan
pengendalian. Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang erat kaitannya dengan
anggaran. Perencanaan yang telah disiapkan dengan baik, tidak akan ada manfaatnya tanpa ada
pengendalian, demikian pula sebaliknya.
Anggaran penjualan adalah rencana kerja perusahaan dimasa mendatang pada suatu
kurun waktu tertentu dibidang penjualan produk perusahaan.[1] Didalam anggaran penualan ini
terkait beberapa variabel terkait, seperti volue penjualan (dalam arti unit, meter, lembar,
kilogram, ton, buah, liter, barel, dan sebagainnya) dan harga jual per unitnya.
            Anggaran penjualan merupakan dasar dari penyusunnan  anggaran lainnya dan umumnya
disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran yang lainnya. Oleh sebab itu anggaran
penjualan bisa disebut sebagai anggaran kunci.  Anggaran penjualan juga bisa disefinisikan
sebagai budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode
yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan
dijual, jumlah (kuantitas) harga barang, waktu penjualan, seta temapat/daerah penjualannya.
Kesimpulannya yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan adalah dasar penyusunan
anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya.
Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci. Berhasil tidaknya
sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan
penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari
laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan
kesalahan pada anggaran yang lain.
Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah merupakan salah satu
bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran (sales planning). Beberapa
rencana perusahaan di bidang pemasaran yang lain misalnya:
1.      Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maks
1.      Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar ( market penetration ), pengembangan pasar
(market develovment), mempertahankan market share, memperkenalkan produk baru, dan
sebagainya.
2.      Rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang.
3.      Rencana tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang.
4.      Rencana tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang.
5.      Rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
6.      Rencana tentang biaya promosi selama periode yang akan datang.
7.      Rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya
            Anggaran penjualan dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa variabel tertentu, yang
saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, misalnya pengelompokkan berdasarkan:
1.      Wilayah pemasaran
2.      Kelompok konsumen
Rencana penjualan juga dapt pula dibagi berdasarkan kelompok yang ingin dijadikan sasaran
penjualan oleh perusahaan. Misalnya berdaasarkan umur tertentu, jenis kelamin, tingkat
pendapatan.
3.      Jenis produk
Membagi target penjualan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan atau ingin dijual
perusahaan.
4.      Kelompok wiraniaga
Yaitu membagi target penjualan yang harus dicapai oleh wiraniaga atau setiap tim wiraniaga
yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya ali harus mampu menjual 120 unit perbulan
Manfaat penyusunan anggaran penjualan
B.     Tujuan penyusunan anggaran penjualan
Anggaran penjualan digunakan untuk meramalkan setepat mungkin tingkat penjualan pada
periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan cerminan kejadian
perusahaan dimasa lalu, khususnya dibidang penjualan.[2] Kegunaan anggaran penjualan sendiri
sebagai:
a.       Pedoman kerja
b.      Alat koordinasi dan pengawasan kerja
c.       Sebagai  dasar penyusunan budget-budget yang lainnya.
C.     Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan
Menurut menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu terdapat dua faktor yang mempengaruhi
anggaran penjualan, yaitu:[3]
1.      Faktor internal
a.       Penjualan tahun-tahun yang lalu
b.      Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan
c.       Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya.
d.      Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahlian
e.       Modal kerja yang dimiliki perusahaan
f.       Fasilitas lain yang menunjang.
2.      Faktor ekternal
1.      Keadaan pesaing dipasar
2.      Posisi perusahaan dalam persaingan
3.      Tingkat pertumbuhan penduduk
4.      Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan
5.      Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh
Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya:
1.      Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan,
apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen
apakah konsumen akhir atau konsumen industri.
2.      Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja mendukung
pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar
upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
3.      Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti
meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4.      Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga kesempatan untuk
menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
5.      Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan kelahiran
dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
6.      Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
7.      Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang dianggarkan
apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
8.      Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan pemerintah
tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan.
D.    Penyusunan anggaran penjualan
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan menurut M.
Nafarin (2007 : 176), yaitu:
1.      Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2.      Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3.      Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan produk
yang akan dijual pada daerah tertentu.
4.      Memperhitungkan anggaran penjualan.
5.      Menyusun anggaran penjualan
6.       Bentuk Anggaran Penjualan
Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan jika akan
menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk
menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup rencana tentang jenis (kualitas)
barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan
dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualan.
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran Penjualan
a.       Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang akan dijual
serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun nantinya seluruh penjualan
akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan perlu masing-masing jenis peroduk yang
dijual tersebut diketahui jumlahnya.
b.      Rincian daerah pemasaran.
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai daerah
pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam penyusunan
anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan tersebut
akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta memudahkan pengawasan
penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini akan dibagi menjadi beberapa daerah
pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang
paling umum digunakan adalah letak geografis dan tidak jarang pula yang mempergunakan
pembagian atas dasar kota tujuan atau kelompok kota tujuan pemasaran.
c.       Diskriminasi harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan harga
yan8g sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran yang ada. Namun
demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan
diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk perusahaan-perusahaan semacam ini harga
yang dapat ditentukan untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga
dapat diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing
daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan
mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang
berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.
d.      Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai adanya
potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah tertentu, atau
pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang
berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam
anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan diberikan
oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan persyaratan-persyaratan khusus tersebut.
Pengawasan pemberian potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah
mempersiapkan didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana
potongan pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu
pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi dengan
anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat disusun sendiri atau
berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung digabungkan dengan anggaran penjualan
yang ada.
Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun.
Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut
selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan
bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari
pada pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk
perusahaan perbulan dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan
menjumlahkan seluruh penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang menyusun
peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini
akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang
telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada
periode yang bersangkutan.
Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah pula
manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan kegiatan
penjualan perusahaan ini.
E.      Teknis Penyususan Anggaran Penjualan dan Ilustrasi
Analisis trend
Metode trend mencoba melihat pola dan amatan melalui tebaran titik dari pasangan data
penjualan pada setiap waktunya.
         Trend semi average
Metode ini membagi data menjadi dua kelompok yang sama besar
Y = a + bx
Dimana
a = rata-rata kelompok I
b = rata-rata kelompok II – rata-rata kelompok I
n
n = jumlah tahun dalam kelompok
x = jumlah tahun dihitung dari periode dasar
contoh:

tahun Penjualan (unit)


2005 6.300
2006 6.480
2007 6.720
2008 6.840
2009 6.960

Dari contoh diatas dapat ditentukan kelompok pertama dan kelompok keduanya, yaitu 2005,
2006, 2007 adalah kelompok 1 dan 2008, 2009, 2010 adalah kelompok 2.
Dari setiap kelompok dicari rata-ratanya, yaitu ditunjukkan pada tabel berikut:
Penyelesaian Perhitungan:
            a = 6.500
            b = 6.980 – 6.500     = 160
            Sehingga persamaannya adalah:
                        Y = 6.500 + 160(x)
Maka forecast untuk tahun 2011 adalah
            Y = 6.500 + 160(5) = 7.300
•      Forecast tahun 2012 = 7.460
•      Forecast tahun 2013 = 7.620
•      Forecast tahun 2016 = 8.100 dst
         Trend secara matematis
1) Metode Moment (penentuan tahun berada pada awal data)
           Y = a + bx
        ∑Y = na + b∑X
        ∑X.Y = a∑X + b∑X2
Perbedaannya dengan metode semi average adalah pemberian score X nya. Pemberian score X
untuk metode moment ini score 0 diberikan pada data pertama.

tahun Penjualan obat x Xi.Yi X2

2006 382.500 0  0 0
2007 409.050 1 409.050 1
2008 474.750 2 949.500 4
2009 562.500 3 1.687.500 9
2010 612.000 4 2.448.000 16
Jumlah 2.440.800 10 5.494.050 30

Persamaan (1) = 2.440.800 = 5a + 10b → x 2 →   4.881.600 = 10a+20b


Persamaan(2) =  5.494.050 = 10a+30b → x 1 →   5.494.050 = 10a+30b
                                                                                   -612.450 = -10b
   b = 61.245b =61.245→ 4.881.600 = 10a+20b
 4.881.600 = 10a+20(61.245)
 4.881.600 = 10a+ 1.224.900
 10a = 3.656.700
a = 365.670 → Y’ = 365.670 + 61.245X
Y’ = 365.670 + 61.245X
            Maka Y’ (2011) = Y’ = 365.670 + 61.245X
                                                = Y’ = 365.670 + 61.245 (5)
                                              = 671.895
            Maka Y’ (2012) = Y’ = 365.670 + 61.245X
                                                = Y’ = 365.670 + 61.245 (6)
                                                = 733.140
2)       Metode Least Square
     Penentuan tahun dasar berada pada tengah data
            Data genap, maka score X-nya adalah: …-5,-3,-1,1,3,5,…
            Data ganjil, maka score X-nya adalah: …-2,-1,0,1,2,…
Dengan persamaan trend  Y =  a+bx, dimana :
a =    ∑Y
 n
b =   ∑XY
  ∑X2
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Anggaran penjualan adalah rencana kerja perusahaan dimasa mendatang pada suatu
kurun waktu tertentu dibidang penjualan produk perusahaan. Didalam anggaran penualan ini
terkait beberapa variabel terkait, seperti volue penjualan (dalam arti unit, meter, lembar,
kilogram, ton, buah, liter, barel, dan sebagainnya) dan harga jual per unitnya.
            Anggaran penjualan merupakan dasar dari penyusunnan  anggaran lainnya dan umumnya
disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran yang lainnya. Oleh sebab itu anggaran
penjualan bisa disebut sebagai anggaran kunci.  Anggaran penjualan juga bisa disefinisikan
sebagai budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode
yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan
dijual, jumlah (kuantitas) harga barang, waktu penjualan, seta temapat/daerah penjualannya.
Kesimpulannya yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan adalah dasar penyusunan
anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya.
Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci. Berhasil tidaknya
sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan
penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari
laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan
kesalahan pada anggaran yang lain.
B.     Saran
Manajer dalam perusahaan harus mampu membuat perencanaan keuangan perusahaan
karena perencanaan penganggaran merupakan pedoman kerja yang memberikan manfaat bagi
manajer puncak untuk meningkatkan kinerja dan motivasi para manajer tingkat menengah dan
bawah dalam mencapai tujuan organisasi melalui anggaran.

DAFTARPUSTAKA

Rudianto. 2009.  Penganggaran tehnik dan konsep penyusunan anggaran. Erlangga.


Tendiharunam, sri rahayu. 2007. Penyusunan anggaran perusahaan. yogyakarta Graha ilmu.

[1] Rudianto. Penganggaran tehnik dan konsep penyusunan anggaran. Hlm. 48


[2]Tendiharunam, sri rahayu.  Penyusunan anggaran perusahaan. Hlm. 45
[3] Ibid. Hlm. 46
- April 02, 2017 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)


BUKALAH

MATERIAL HANDLING
MATERIAL HANDLING DAN TIPE TIEP LAYOUT SERTA PENENTUAN LAYOUT SECARA
MAKSIMAL  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah M...

 analisis produk manajemen pemasaran


HASIL LAPORAN  ANALISIS PEMASARAN PRODUK TUPPERWARE Diajukan untuk Memenuhi Salah
Satu Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1 ...
 MAKALAH MATERIAL HANDLING DAN LAYOUT
MATERIAL HANDLING DAN TIPE TIEP LAYOUT SERTA PENENTUAN LAYOUT SECARA
MAKSIMAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuli...
 Anggaran Penjualan
alhamdulilah telah selesai makalah kami , semoga bermanfaat ,, jangan lupa like share ... ANGGARAN
PENJUALAN Makalah Disusun gu...
Cari Blog Ini

Halaman

 Beranda
Arsip Blog Laporkan Penyal
 ►  2018 (5)
 ▼  2017 (1)
o ▼  April (1)
 Anggaran Penjualan
 ►  2016 (9)
Tema Sederhana. Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai