FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010 Kalsifikasi adalah adalah proses yang menghasilkan kapur dan pembentukan rangka karang. 1. Kapur dihasilkan dalam reaksi yang terjadi dalam ektodermis karang. 2. Reaksi pembentukan deposit kapur, mensyaratkan tersedianya ion kalsium dan ion karbonat. Ion kalsium tersedia dalam perairan yang berasal dari pengikisan batuan di darat. Ion karbonat berasal dari pemecahan asam karbonat.Kalsium karbonat yang terbentuk kemudian membentuk endapan menjadi rangka hewan karang. Sementara itu, karbondioksida akan diambil oleh zooxanthellae untuk fotosintesis. Pengambilan atau pemanfaatan karbon (CO2) dalam jumlah yang sangat besar untuk keperluan kalsifikasi yang kemudian menghasilkan terumbu karang sebaran vertikal dan horisontal yang amat luas, menjadikan terumbu karang sebagai CARBON SINK.
3. Kalsifikasi dipengaruhi oleh fotosintesis zooxanthellae dan hasilnya. Sebagai contoh
Pearse dan Muscatine menggunakan senyaw a radioaktif untuk menelusuri hasil fotosintesis. Hasilnya menunjukkan bahw a hasil fotosintesis banyak di ujung-ujung cabang (lihat Wood 1983). Hasil fotosintesis menunjang pertumbuhan cabang 4. Kenaikan nutrien akan menurunkan kalsifikasi karena terjadi peningkatan fosfat. Terumbu karang adalah endapan endapan massif yang penting dari kalsium karbonat (CaCO3) yang terutama dihasilkan oleh karang (filum Cnidaria, klas Anthozoa, ordo Madreporia / Sklerektinia) dengan sedikit tambahan dari alga berkapur dan organismeorganisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat. Melalui terumbu yang merupakan kumpulan dari CaCO3 tersebut, hewan karang mengakumulasi karbon bersama-sama dengan kalsium sehingga membentuk hamparan terumbu karang yang luas di lautan. Selain proses kalsifikasi tersebut, peran terumbu karang sebagai penyerap karbon dapat ditunjukan juga oleh produktivitas primernya. Produktivitas primer di terumbu karang sangat tinggi, diperkirakan mencapai 1500- 3500 gC/m2/tahun (Nybakken, 1988). Produktivitas primer ini berasal dari tumbuhan yang berasosiasi dengan terumbu seperti alga koralin, alga hijau, dan cokelat dan memiliki kemampuan melakukan fotosintesis yang sangat besar. Selain itu produktivitas primer juga berasal dari zooxanthelae yang merupakan organisme ototrofik yang sangat berdayaguna untuk menyerap karbon seperti halnya fitoplankton lain, dan karena berada di seluruh terumbu maka akan membentuk biomassa yang sangat berarti. Zooxanthelae juga membantu terumbu dalam mempercepat proses kalsifikasi yang sangat diperlukan untuk menjaga terumbu dari berbagai tenaga yang dapat merusaknya. Kalsifikasi adalah proses pembentukan kalsium karbonat oleh coral dan calcareous algae, yang bersumber dari kalsium yang ada pada air laut (Anonimus , 2003b). Fotosintesis ,yang dilakukan alga autotrop, dan kalsifikasi berpasangan secara erat pada sebagian besar coral dan komunitas coral reef. Hasil metabolisme yang dihasilkan dalam proses fotosisntesis berupa CO2, menjadi sumber karbon yang sangat penting dalam proses kalsifikasi. Zooxanthella mempercepat pembentukan skeletal dalam bangunan terumbu karang melalui sebuah fenomena yang disebut “light enhanced calcification”. Zooxanthella memiliki peran ganda dalam menjelaskan keberhasilan terumbukarang, pertama, melalui kontribusinya pada sumbangan energi bagi coral (coral’s energy budget) dan kedua, melalui percepatan laju kalsifikasi dan tentu saja laju pertumbuhannya dalam kompetisi dengan organisme bentik lain. Secara pasti bagaimana kalsifikasi dipercepat belum dimengerti sepenuhnya. Beberapa mekanisme yang mungkin antara lain: 1. Tekanan kondisi fisikokimia yang mendukung kalsifikasi : Ca2+ + 2HCO3- ↔ Ca(HCO3)2 ↔ CaCO3 + H2CO3 ↔ CaCO3 + H2O+CO2 Hilangnya air dan karbon dioksida melalui fotosisntesis ( H2O + CO2 → CH2O +O2) menekan persamaan diatas kearah kanan dan menghasilkan bentuk kalsium karbonat (CaCO3). 2. Kontribusi energi yang diperoleh dari pemecahan produk fotosintetik yang dipindahkan menjadi proses kalsifikasi. 3. Fotosintesis meningkatkan pH (menjadi lebih basa) yang akan meningkatkan konsentrasi ion karbon yang ada. 4. Fotosintesis menghilangkan/mengurangi nutrien organic (seperti fosfat) yang menempati formasi kristal-kristal aragonite (kalsium karbonat) Bentic algae juga secara aktif berpartisipsi dalam produktivitas primer di ekosistem terumbu karang. Sekitar 5.5 Kg C/m2/tahun disumbangkan oleh alga bentik. Dengan demikian alga merupakan kontributor penting dalam kalsifikasi terumbu (Payri, 2003) DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2003 b. An Introduction to Coral Reefs. http:// manta.uvi.edu/coralreefer/
(download:29 Oktober 2003)
Kawaroe, Mujizat. 2005. Kajian Marine Carbon Sink Sebagai Potensi Kelautan Yang Belum Populer. Sekolah Pasca sarjana Institut Pertanian Bogor