Laporan Akhir
Laporan Akhir
“ PROFIL TANAH “
OLEH :
KELOMPOK : 2
KELAS : A
NAMA : MUH. REF`VAND
STAMBUK : M1A120020
JURUSAN KEHUTANAN
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1. Pengamatan profil tanah
No Jenis lapisan Ketebalan Keterangan
tanah (cm)
1. Lapisan Atas 10 Lapisan tanah ini adalah tanah
(Tanah Timbunan) dengan struktur kasar.
Berwarna cerah kemerah-
merahan yang menandakan
adanya bahan organik selain
unsur besi. Sehingga tanah
tersebut memiliki drainase dan
aerasi yang baik.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap lapisan memiliki
kedalaman lapisan yang berbeda. Pada lapisan I memiliki kedalaman 10 cm,
lapisan II memiliki kedalaman 15,5 cm, sedangkan pada lapisan III memiliki
kedalaman 20 cm. Pengukuran kedalaman lapisan ini menggunakan meter yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu. Perbedaan kedalaman efektif dipengaruhi oleh
proses pengendapan bahan material yang terjadi sejak lama sehingga akar sudah
tidak mampu lagi menembusnya. Selain itu, tekstur tanah yang halus juga
mempengaruhi kemampuan penetrasi akar yang semakin menuju lapisan paling
bawah kemampuannya semakin rendah (Asnur dan Kurniasih, 2017).
Warna pada lapisan ini, dapat dilihat pada lapisan I, II dan III
menunjukkan warna yang berbeda-beda. Pada lapisan I memiliki warna cerah
kemerahan, pada lapisan II memiliki warna agak gelap, dan pada lapisan III
memiliki warna kuning cerah. Perbedaan warna tanah umumnya disebabkan
karena kondisi pengatusan yang cukup baik, sehingga memungkinkan tercucinya
kation-kation yang mudah larut dan kemungkinan yang tertinggal adalah Fe
membentuk oksida-oksida besi. Warna merah ini berkaitan langsung dengan
oksida senyawa besi yang terkandung di dalam bahan induk tanah selama proses
pembentukan tanah (Rajamuddin, 2010).
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Dalam
praktek di lapangan, diperoleh struktur tanah tiap lapisan agak berbeda. Pada
lapisan I struktur tanah sangat kasar sedangkan lapisan II dan lapisan III halus.
Struktur tanah adalah gabungan antara partikel tunggal tanah dalam bentuk
gumpalan yang dibatasi oleh bidang belah alami (Gusmara et al., 2016).
Lapisan I, II dan III memiliki tekstur yang berbeda-beda. Pada lapisan I
bertekstur pasir berlempung. Karena pada saat pengamatan tekstur tanah dengan
menggunakan indera perasa pita ini tak dapat terbentuk. Pada lapisan II dan III
bertekstur lempung berdebu, karena tanah ini dapat membentuk pita yang lemah.
Pengayaan lempung pada profil tanah disebabkan oleh pengaruh suasana
pembasahan lengas dan pengeringan yang berhubungan dengan lingkup lengas
tanah dan perbedaan agihan besar butir lebih sering dihubungkan dengan
perbedaan pelapukan, dimana pelapukan yang makin intensif akan menghasilkan
fraksi halus lebih banyak (Rajamuddin, 2010).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa profil tanah
adalah sebagai berikut:
1. Pada sifat tanah memiliki tiga sifat yaitu sifat fsika, sifat kimia dan sifat
biologi. Masing-masing sifat tersebut memiliki fungsi dan peranan yang
berbeda.
2. Masing-masing lapisan tanah juga memiliki bentuk struktur, warna, dan
tekstur-teksturnya. Struktur lapisan I, II, dan III juga berbeda. Ada yang kasar,
sedang dan halus. Perbedaan ini disebabkan karena kandungan air pada tanah
yang berbeda. Tekstur lapisan I, II dan III pun berbeda. Hal ini dikarenakan
perbedaan jumlah dan luas permukaan partikel-partikel pada tanah.
3. Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan
cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan
kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan
penelitiannya. Pengukuran kedalaman lapisan ini menggunakan meter yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu.
4.2 Saran
Praktikum yang dilakukan sudah bagus dimana setiap mahasiswa dibentuk
hanya beberapa kelompok dan didampingi oleh asisten dosen. Jadi perhatian
asisten dosen pada mahasiswa lebih banyak dan lebih terfokus, selain itu
mahasiswapun juga lebih mudah dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M., Putri, N.D., Sandrawati, A dan Harryanto, R. 2018. Pengaruh posisi
lereng terhadap sifat fisika dan kimia tanah pada Inceptisols di Jatinangor.
Soilrens. 16 (2) : 37–44.
Asnur, P. dan Kurniasih, R. 2017. Karakteristik morfologi tanah di bawah tegakan
jati (Tectona grandis) dan lahan terbuka di Kecamatan Manade Kabupaten
Cianjur Provinsi Jawa Barat. Jurnal Mahasiswa. 2 (1) : 1–10.
Delsiyanti, Widjajanto, D dan Rajamuddin, U.A. 2016. Sifat fisik tanah pada
beberapa penggunaan lahan di Desa Oloboju Kabupaten Sigi. Jurnal
Agrotekbis. 4 (3) : 227–234.
Gusmara, H. 2016. Bahan Ajar Dasar-Dasar Ilmu Tanah ITN-100. Universitas
Bengkulu Fakultas Pertanian : Bengkulu.
Manik, H., Marpaung, P dan Sabrina, T. 2017. Tingkat perkembangan tanah
berdasarkan pola distribusi mineral liat di Kecamatan Lumbanjulu
Kabupaten Toba Samosir. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera
Utara. 5 (2) : 422–433.
Margolang, R.D., Jamilah dan Sembiring, M. 2015. Karakteristik beberapa sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah pada sistem pertanian organik. Jurnal
Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara. 3 (2) : 104-544.
Mpapa, B. 2016. Analisis kesuburan tanah tempat tumbuh pohon jati (Tectona
grandis L.) pada ketinggian yang berbeda. Jurnal Agrista Unsyiah. 20 (3) :
135–139.
Pratama, I. M. R., Yulianti, I dan Masturi, M. 2017. Analisis sebaran butiran
agregat tanah, sebaran butir primer tanah dan permeabilitas tanah pada
pabrik the. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika. 2 (1) : 7–9.
Rajamuddin, U. A. 2010. Kajian tingkat perkembangan tanah pada lahan
persawahan di Desa Kaluku Tinggu Kabupaten Donggala Sulawesi
Tengah. J. Agroland. 16 (1) : 45–52.
Rayes, M.L. 2017. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Tim UB Press. Malang.
Ritonga, A.G., Rauf, H dan Jamilah. 2016. Karakteristik biologi tanah pada
berbagai penggunaan lahan di sub DAS petani Kabupaten Deli Serdang
Sumatera Utara. Agroekoteknologi. 4 (3) : 1983–1988.
Setiawan, J., Karim, A dan Arabia, T. 2020. Karakteristik, klasifikasi dan
pengelolaan tanah yang terbentuk di daerah Gunung Api Jaboi Kota
Sabang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 5 (2) : 283–292.
LAMPIRAN DOKUMENTASI