Penilaian Kondisi Jembatan
Penilaian Kondisi Jembatan
Disusun untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Sistem Manajemen Jembatan
Diploma IV Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Jurusan
Teknik Sipil
Oleh
Irfan Naufal Rahmat 151134011
Muhamad Naufal Rachmat 151134016
Naufal Ulwan Al Fidhlan 151134019
Wildan Zaky Nurhasan 151134028
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini berjudul
“Pemeriksaan Jembatan Komposit dan Jembatan Rangka” laporan ini disusun
untuk memenuhi syarat mata kuliah Sistem Manajemen Jembatan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta doa dalam
penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini, yaitu kepada:
1. Bapak Hendry. Dipl. Ing.HTL.,MT sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil,
Politeknik Negeri Bandung
2. Bapak R.Desutama RBP, ST., MT., sebagai Ketua Program Studi Teknik
Perancangan Jalan dan Jembatan
3. Bapak Moeljono, Drs., SP1. Selaku dosen pengajar Sistem Manajemen
Jembatan yang senantiasa membimbing pengerjaan Laporan ini.
4. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
5. Rekan-rekan D4-TPJJ 2015 (PEJABAT) yang telah memberikan dukungan
penuh kepada penulis dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini belum sempurna. Hal ini
karena keterbatasan penulis baik dari segi pengetahuan maupun dari segi
pemahaman materi yang didapatkan. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka akan adanya kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun sehingga pembuatan laporan ini dapat
menjadi lebih baik kedepannya. Atas segala perhatiannya, penulis mengucapkan
terima kasih.
Bandung, Januari 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
Tujuan.................................................................................................... 3
Sistematika Penulisan............................................................................. 5
Pemeriksaan Inventarisasi....................................................... 10
Umum .................................................................................................. 25
Persiapan Survey.................................................................................. 26
ii
Pemeriksaan Inventarisasi .................................................................... 30
BAB VI 64
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. 1 Lokasi Jembatan Komposit pada Google Satelitte ............................ 4
Gambar I. 2 Lokasi Jembatan Rangka Baja pada Google Satelitte ........................ 4
Gambar II. 1 Bagan Alir Pemeriksaan Jembatan dalam SIMJ (Sistem Informasi
Manajemen Jembatan) ......................................................................................... 7
Gambar II. 2 Formulir Data Administrasi........................................................... 12
Gambar II. 3 Formulir Jenis Lintasan dan Data Geometris ................................. 13
Gambar II. 4 Panjang Total dan Bentang 1 ......................................................... 13
Gambar II. 5 Panjang Total dan Bentang 2 ......................................................... 14
Gambar II. 6 Sudut Miring (derajat) ................................................................... 14
Gambar II. 7 Jembatan Busur ............................................................................. 15
Gambar II. 8 Panjang-bentang, lebar lantai kendaraan, lebar trotoar dan ruang bebas
.......................................................................................................................... 15
Gambar II. 9 Tipe Bangunan Atas ...................................................................... 16
Gambar II. 10 Tipe Bangunan Bawah ................................................................ 17
Gambar II. 11 Kode-Kode Pemeriksaan Jembatan ............................................. 18
Gambar II. 12 Permukaan Lantai Jembatan ........................................................ 24
Gambar III. 1 Diagram Alir Pemeriksaan Jembatan Secara Umum .................... 25
Gambar III. 2 Urutan Pemeriksaan Jembatan ..................................................... 27
Gambar III. 3 Diagram Alir Pelaksanaan Survei Pemeriksaan Inventarisasi ....... 30
Gambar IV. 1 Prosedur pemeriksaan ................................................................. 33
Gambar IV. 2 Data Administrasi ....................................................................... 33
Gambar IV. 3 Potongan memanjang ................................................................. 35
Gambar IV. 4 Potongan melintang .................................................................... 35
Gambar IV. 5 Potongan memajang ................................................................... 36
Gambar IV. 6 Gelagar induk ............................................................................. 36
Gambar IV. 7 Sandaran..................................................................................... 38
v
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
vital bagi kelangsungan perkembangan kegiatan ekonomi, social, budaya, dan
perpindahan atau jalan akses dalam satu wilayah maupun antar wilayah.
(Triwiyono, 2013). Secara keseluruhan jembatan di indonesia mencapai 88 ribu
buah dengan ekivalen sepanjang 1.000 Km. Dari jumlah tersebut 30 ribu
diantaranya berstatus sebagai jembatan nasional dan jembatan provinsi dengan
ekivalen sepanjang 500 Km. Menurut Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal
(Ditjen) Bina Marga Danis Hidayat Sumadilaga, jumlah jembatan tersebut relatif
masih sedikit mengingat kondisi geografis Indonesia berupa negara kepulauan.
Akan tetapi, kenyataannya di lapangan, jembatan-jembatan di Indonesia yang
sudah ada belum di kelola secara optimal.
2
dan prediksi kerusakan yang dapat menghasilkan nila BCR yang berguna untuk
perbandingan prioritas jembatan yang akan dilakukan pemeliharaann terlebih
dahulu supaya kegiatan perekonomian maupun tranportasi perpindahan barang dan
orang yang menggunakan infrastruktur atau prasarana kedua jembatan tersebut
Tujuan
Ruang Lingkup
1. Jembatan yang ditinjau adalah jembatan rangka baja dan jembatan komposit
2. Pemeriksaan inventarisasi Jembatan Citarum Lama Rancamanyar dan
Jembatan Overpass Tol Pasteur STA. 2+975
3. Penggu
3
(2) Tempat pemeriksaan: Jembatan Komposit Overpass Tol Pasteur KM
2+975, Jalan Tol Pasteur, Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat
(3) Nama Pemeriksa: Kelompok 4 SMJB
(4) Peta lokasi pemeriksaan:
4
Sistematika Penulisan
1 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, waktu
pelaksanaan dan lokasi, serta sistematika penulisan laporan pemeriksaan
inventarisasi jembatan.
2 BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai pemeriksaan inventarisasi dan bagian-bagian
pemeriksaan inventaris.
3 BAB III METODOLOGI
Bab ini berisi persiapan survei, persiapan alat, pelaksanaan survei,
pengumpulan data dan hasil pemeriksaan.
4 BAB IV PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN KOMPOSIT
Bab ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan Jembatan komposit yang
berisi data administrasi, jenis lintasan dan data geometrik, data bentang dan
komponen utama, nilai kondisi inventaris, dan data pelengkap kedua jembatan
tersebut.
5 BAB V PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN BAJA
Bab ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan Jembatan Rangka Baja
yang berisi data administrasi, jenis lintasan dan data geometrik, data bentang
dan komponen utama, nilai kondisi inventaris, dan data pelengkap kedua
jembatan tersebut.
6 BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sistem Pemeriksaan Jembatan
Jembatan merupakan bagian yang penting dalam suatu sistem jaringan jalan
karena pengaruhnya yang berarti bila jembatan itu runtuh atau jika tidak berfungsi
dengan baik. Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang
lalu lintas lainnya, maka keruntuhan jembatan akan mengurangi atau menahan lalu
lintas, yang akibatnya mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu lintas dan
terganggunya hubungan perekonomian.
Maksud dari pemeriksaan jembatan adalah untuk meyakinkan bahwa
jembatan berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan dan juga
mengamankan nilai investasi jembatan itu. Pemeriksaan jembatan merupakan suatu
proses pengumpulan data fisik dan kondisi struktur jembatan.
Data jembatan dari hasil pemeriksaan digunakan untuk merencanakan suatu
program pemeliharaan, rehabilitasi, perkuatan dan penggantian jembatan.
Pemeriksaan jembatan dilaksanakan dibawah sistem manajemen jembatan.
6
dipantau dan dapat dilakukan tindakan yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa
jembatan dalam keadaan aman dan nyaman, dengan menggunakan dana yang
optimum untuk pekerjaan jembatan. Bagan alir Pemeriksaan Jembatan dalam
Gambar 2.1 memperlihatkan hubungan antara pemeriksaan dalam SIMJ (Sistem
Informasi Manajemen jembatan).
Gambar II. 1 Bagan Alir Pemeriksaan Jembatan dalam SIMJ (Sistem Informasi Manajemen Jembatan)
Sumber: Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Kementerian PU. “Pemeriksaan Jembatan”
Sistem ini berisi database jembatan dan beberapa program komputer yang
sesuai untuk:
Memasukkan dan mengambil data pemeriksaan dan data lainnya.
Menyiapkan laporan standar jembatan.
7
Memeriksa database dan mengambil dalam kombinasi informasi yang
bermacam-macam.
Skrining dan ranking jembatan serta menyiapkan program penanganan
jembatan.
Menyiapkan program jembatan tahunan dan lima tahunan.
Analisa kasus per kasus untuk menentukan strategi penanganan guna
menentukan penanganan yang optimum untuk setiap jembatan.
Data yang digunakan dari sistem ini adalah data lalu lintas, biaya operasi
kendaraan, data referensi, dasar pertumbuhan lalu lintas dan data lainnya dari sistem
informasi manajemen jalan, untuk melaksanakan rencana dan program jembatan.
8
Laporan Pemeriksaan
9
jembatan. Hal ini tergantung pada kriterianya dan tingkat kepentingan ruas jalan
dalam suatu jaringan jalan. Jembatan-jembatan yang berada pada urutan atas adalah
jembatan yang memerlukan penanganan terlebih dahulu. Setelah kegiatan ini
selesai (skrining dan ranking teknis), selanjutnya adalah melakukan penilaian
secara ekonomi guna mendapatkan ranking program pekerjaan jembatan. Jadi data
hasil pemeriksaan merupakan suatu data yang penting sekali bagi rencana dan
program jembatan, dipergunakan untuk membantu para perencana dalam
menentukan keputusan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang diperlukan bagi
setiap jembatan.
Pemeriksaan Inventarisasi
10
Pemeriksa Jembatan
Urutan Pemeriksaan
(1). Periksa dan catat data administrasi pada Halaman 1 dan 3 dari Laporan
Pemeriksaan Inventarisasi nama jembatan, lokasi, cabang, dan seterusnya.
(2). Kelilingi jembatan untuk mengetahui tata letak umum dari struktur
(3). Catat jenis lintasan dan ukur serta mencatat data geometrik pada Halaman
3 dari Laporan -- jumlah bentang, panjang keseluruhan, sudut miring
(4). Ukur dan catat dimensi bentang pada Halaman 3 dari Laporan panjang,
lebar antara kerb, lebar tempat pejalan kaki, dan seterusnya
11
(5). Tentukan dan catat jenis, material, sumber dan kondisi dari komponen
utama pada bangunan atas dan bangunan bawah pada Halaman 3 dari
Laporan
(6). Tentukan dan catat data pelengkap jembatan pada Halaman 4 dari Laporan
pembatasan fungsional yang ada, keadaan lalu lintas, detour dan
permindahan jalan, dan seterusnya
(7). Catat pada Halaman 1 dari Laporan apakah dianjurkan Tindakan Darurat
dan alasannya
(8). Buat catatan yang diperlukan dalam bagian Catatan pada Halaman 1 dari
Laporan
Data Administrasi
12
Jenis Lintasan dan Data Geometris
Data ini meliputi jenis lintasan, jumlah bentang, panjang total, tahun pembangunan,
dan sudut miring. Data tersebut dicatat dalam form seperti pada Gambar
13
Gambar II. 5 Panjang Total dan Bentang 2
Bila as kepala jembatan tidak tegak lurus terhadap as jalan, jembatan disebut
jembatan bersudut. Sudut miring adalah sudut antara as pilar/kepala jembatan dan
garis tegak lurus terhadap as jalan.
Sudut miring dapat bersifat positif atau negatif seperti terlihat dalam
14
Gambar II. 7 Jembatan Busur
Tahun pembangunan, informasi ini biasanya terletak pada pelat nama atau
pada balok ujung atau bagian bawah rangka ujung. Bila tidak, dapat ditanyakan
pada penduduk setempat atau dapat menulis perkiraan tahun konstruksi.
Dua komponen utama jembatan, yaitu Bangunan atas dan Bangunan bawah,
yang dipertimbangkan dalam Pemeriksaan Inventarisasi. Untuk tujuan
Pemeriksaan Detail, diputuskan bahwa komponen utama ketiga, yaitu aliran
sungai/tanah timbunan, untuk pengelompokkan elemen jembatan. Tetapi, demi
menjaga konsistensi analisis data, Bangunan Atas dan Bangunan Bawah hanya
dipertahankan sebagai komponen utama untuk Pemeriksaan Inventarisasi.
Gambar II. 8 Panjang-bentang, lebar lantai kendaraan, lebar trotoar dan ruang bebas
15
Bagian-Bagian Pemeriksaan Inventarisasi Jembatan
Data ini dicatat untuk lima komponen utama dari bangunan atas dan bangunan
bawah dalam setiap bentang jembatan, seperti berikut:
Bangunan atas:
Struktur bangunan atas, yaitu rangka, gelagar, dan seterusnya
Permukaan lantai kendaraan '
Sandaran
16
Bangunan Bawah:
Pondasi
Kepala jembatan dan pilar
17
Gambar II. 11 Kode-Kode Pemeriksaan Jembatan
Jembatan terdiri atas banyak elemen yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu, elemen-elemen jembatan dibagi dalam beberapa level
hierarki dalam prosedur pemeriksaan jembatan.
Jembatan memiliki lima level dalam sistem hierarkinya, adalah sebagai berikut :
Level 1 adalah jembatan secara keseluruhan, dan mempunyai kode elemen
1.000 - jembatan.
Level 2 terdiri dari dua struktur utama jembatan dan aliran sungai/tanah
timbunan, yaitu :
o 2200 Aliran sungai/tanah timbunan,
o 2.300 Bangunan bawah,
o 2.400 Bangunan atas.
Level 3 adalah komponen utama yang merupakan bagian dari struktur
utama jembatan, yaitu sebagai berikut :
o 3.210 Aliran sungai
o 3.220 Bangunan pengaman
o 3.230 Tanah timbunan
18
o 3.310 Fondasi dan seterusnya
Level 4 adalah elemen yang merupakan bagian dari komponen utama
jembatan. Contohnya bangunan pengaman dengan kode 3.220 ( level 3 ),
terbagi dalam beberapa elemen yaitu:
o 4.221 Krib/pengarah arus sungai
o 4.222 Bottom controller
o 4.223 Talud
o 4.224 Turap dan seterusnya
Elemen pada level 4 adalah semua jenis elemen jembatan secara
keseluruhan, jadi elemen 4.224 adalah semua elemen turap pada lokasi
jembatan.
Level 5 adalah elemen jembatan yang merupakan bagian dari level 4 tetapi
mempunyai lokasi tertentu pada jembatan. Setiap elemen "level 5"
mempunyai kode yang sama dengan kelompok pada level 4 tetapi
mempunyai lokasi yang khusus untuk membedakannya dari elemen lain
dalam kelompok yang sama. Sebagai contoh, elemen Turap (kode 4.224)
pada A1 berarti turap yang letaknya di kepala jembatan 1.
4.221
Krib/Pengarah Arus Sungai
4.222
Bottom Controller
4.223
Talud
4.224
Turap Fender
Aliran Sungai/ 3.220 Bangunan Pengaman 4.225
Dinding Penahan Tanah
2.200 Tanah 4.226
Pengamanan dasar sungai
Timbunan 4.227
Tiang Pengaman
4.228
Pagar Pengaman
4.229
4.231
Timbunan Jalan Pendekat
4.232
Drainase -Timbunan
3.230 Tanah Timbunan 4.233
Lapisan Perkerasan
4.234
Pelat Injak Tanah Bertulang
4.235
1.000 Jembatan
4.311
Tiang Pancang
4.312
Fondasi Sumuran
4.313
3.310 Fondasi Fondasi Langsung
4.314
Angkur Fondasi
4.315
Balok Pelengkung Tiang Bor
4.316
19
KODE LEVEL 1 KODE LEVEL 2 KODE LEVEL 3 KODE LEVEL 4
4.411 Gelagar
4.412 Gelagar Melintang
4.413 Diafragma
4.414 Sambungan Gelagar
4.415 Perkuatan Ikatan Angin
3.410 Sistem Gelagar
4.416 Pelat Pengaku (Stiffener)
4.417 Pelat Penguat (Cover Plate)
4.418 Diafragma Baja Horizontal
4.419 Diafragma Baja Diagonal
4.420 Sambungan Diafragma
20
KODE LEVEL 1 KODE LEVEL 2 KODE LEVEL 3 KODE LEVEL 4
21
Tabel 2. 2 Nilai Kondisi Inventarisai dengan penilalian
22
Nilai Kondisi a. Eleemen runtuh atau tidak berfungsi lagi
5 b. Contoh: bangunan atas yang runtuh, timbunan tanah
yang hanyut
a. Data Pelengkap
Bagian laporan pemeriksaan inventarisasi digunakan untuk memberikan
informasi umum mengenai jembatan, membantu persiapan strategi pemeliharaan
jembatan.
b. Pembatasan Fungsional yang Ada
c. Lalu Lintas
Lebar jembatan yang berpengaruh pada arus lalu lintas dinilai dan dicatat seperti
terlihat dalam Gambar 2.6
Tabel 2. 5 Lebar Jembatan
Lebar jembatan yang ada dan pengaruhnya terhadap arus lalu lintas :
Pilih
Longgar - Kendaraan bebas melintas diatas jembatan
1,2,3
Cukup Lebar - Kendaraan melaju perlahan diatas jembatan
Sempit - Kendaraan harus sering berhenti dari antri
Bagian ini mencatat rute alternatif atau jalan samping uang tersedia bila jembatan
ditutup untuk lalu lintas umum, seperti terlihat dalam Tabel 2.7
23
e. Data Banjir Tertinggi
Ketinggian muka air banjir tertinggi yang diketahui berhubungan dengan
elevasi permukaan lantai jembatan dan sumber informasi harus dicatat seperti
terlihat dalam Tabel 2.8. Data ini dapat digunakan dalam emenentukan ketinggian
permukaan lantai jembatan dari suatu jembatan baru. Gambar 2.9 menampilkan
metode pengukuran.
Tabel 2. 7 Permukaan Lantai Jembatan dan Sumber Informasi
Muka air banjir terbesa yang diketahui :
Pilih + jika diatas lantai atau – jika dibawah lantai (m)
Tanggal terjadinya banjir terbesar (bulan,tahun)
Sumber keterangan dari
24
BAB III
METODOLOGI
Umum
25
Persiapan Survey
26
c. Data Struktur Utama dan Aliran Sungai
d. Data Kerusakan Jembatan
Data – data yang diperoleh dikumpulkan dan selanjutnya akan diolah.
Kecukupan data perlu diperiksa untuk mempermudah pengolahan data, jika
data sudah cukup maka data dapat langsung diolah, sedangkan apabila data
yang diperoleh belum cukup maka diperlukan survei kembali
6. Pengolahan Data
Pengolahan data untuk pemeriksaan inventarisasi dan detail jembatan
merujuk pada manual standar Bridge Management System (BMS).
Dalam melakukan pemeriksaan, diperlukan urutan yang sesuai dengan
standar yang bertujuan agar seluruh elemen jembatan diperiksa tanpa ada
yang terlewati. BMS telah menentukan urutan pemeriksaan seperti tertera
pada Gambar 3.2 yang diawali dari sebelah kiri kepala jembatan 1 (A1).
Persiapan Alat
27
Tabel 3. 1 Peralatan Survey
2. Kertas/Buku Untuk
Catatan menggambar
sketsa atau
sebagai catatan
Untuk menulis
3. Pena dan
menggambar
sketsa
Untuk
5. Pita Ukur mengukur suatu
jarak, lebar,
ketinggian
komponen
jembatan
28
No Nama Alat / Gambar Fungsi
Bahan
Untuk
6. Odometer/Metera mengukur suatu
n Dorong jarak lebar jalan
dan panjang
bentang
jembatan
Untuk
7. Kalkulator memecahkan
masalah dalam
hal hitungan
Untuk
mengukur
8. Busur Derajat derajat dari
suatu jarak
Sebagai buku
Pedoman Bridge pegangan
9. Management pemeriksaan
System (BMS) jembatan di
lapangan
Untuk
memperlihatkan
10. Peta ruas jalan atau
lokasi jembatan
yang akan
ditinjau
29
Pemeriksaan Inventarisasi
30
BAB IV
PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN KOMPOSIT
Prosedur Pemeriksaan Inventarisasi
31
Tabel IV. 1 Alat dan bahan
Alas menulis
Papan Dada Kayu 1 buah
komponen jembatan
untuk menghapus
Penghapus Karet 1 buah
ballpoint atau pencil
32
Sisi Kiri
Sisi Kanan
Pemeriksaan inventaris dimulai dari bagian atas dengan melihat komponen bagian
atas dan mendokumentasikan nya dan mengikuti arah panah pada gambar diatas.
Secara garis besar tahapan pemeriksaan diatas dilakukan dengan memeriksa
abutmen 1 dari atas sebelah kiri dilanjutkan memutar ke bawah jembatan sampai
batas bentang pertama, untuk melihat bagian bawah jembatan sampai pada pier 1
dan 3.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan mengikuti arah panah memutar sisi kanan untuk
sampai pada bagian sisi atas kanan jembatan dengan memeriksa bagian atas
sepanjang sisi kanan jembatan dilanjutkan dengan memutar turun ke bawah
abutmen 2 sisi kanan bawah mengikuti arah panah menmutari pier 4 dan dismabung
pier 2 kemudian naik ke atas sesai panah untuk melihat dan memeriksa bagian atas
sisi kiri jembatan, dilanjtukan mengikuti panah untuk melihat kondisi jembatan
bagian atas pada sisi kiri sampai abutmen 1 bagian atas.
33
Tabel IV. 2 Jenis Lintasan dan Data Geometri
No Ite m Uraian Keterangan
1 Jenis Lintasan Jalan Jalan Tol
2 Jumlah Bentang 3 Bentang
3 Panjang Bentang 1 15 m
4 Panjang Bentang 2 24 m
5 Panjang Bentang 3 15 m
6 Panjang Oprit 1 2 m
7 Panjang Oprit 2 5 m
8 Panjang Total 62 m
9 Sudut Miring 0 Derajat
10 Tahun pembuatan - -
34
Gambar IV. 3 Potongan memanjang
35
Gambar IV. 5 Potongan memajang
36
b. Struktur Utama
Struktur utama jembatan dibagi kedalam 3 komponen yaitu
- Struktur atas
Struktur atas jembatan merupakan bagian paling atas
jembatan yang menerima beban langsung dari permukaan
yang terdiri dari :
37
Sandaran
Slab Jembata
Gelagar
Gambar 4. 2 Gelagar
38
Gambar 4. 3 Tumpuan
Struktur bawah
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul dan meneruskanya ke pondasi
akibat dari seluruh beban struktur atas dan beban yang ditimbulkan tanah, struktur
bawah jembatan terdiri dari :
Gambar 4. 4 Oprit
39
Gambar 4. 6 Kepala pier
Gambar 4. 7 Pier
Gambar 4. 8 Corbel
40
Gambar 4. 9 Tumpuan bearing
Gambar 4. 10 JLL
Gambar 4. 11 RTH
41
Gambar 4. 12 Trotoar
Gambar 4. 13 Median
42
D. Data Pelengkap
Data pelengkap dalam formulir pemeriksaan inventarisasi
digunakan untuk memberikan informasi umum mengenai
pembatasan fungsional, lalu lintas jembatan, jalan memutar dan
jalan alternatif (detour), data banjir tetinggi, tipe jembatan dan
gambar kosntruksi terlaksana untuk membantu persiapan strategi
penanganan jembatan
a. Pembatasan fungsional
Tabel 4. 1
Uraian Keterangan
Batas Muatan Gandar (ton) Max Golongan 7c
Batas Lebar Jalan (m) Min 3.5 m
Kendaraan Golongan 1 dan
Batasan Lain 8 dilarang melintas
b. Lalu lintas
Tabel 4. 2
43
KODE LEVEL 1 KODE LEVEL 2 KODE LEVEL 3 KODE LEVEL 4 Keterangan
4.211 Tebing Sungai
Tidak
ada
4.514 Headwall
1.000 Jembatan
4.515 Drainase dinding
4.331 Perletakan Karet Ada
3.340 Landasan / Perletakan
4.332 Angker Tidak ada
4.411 Gelagar Memanjang Ada
4.412 Gelagar Melintang
Tidak ada
3.410 Sistem Gelagar Tipe Komposit 4.413 Diafragma
4.414 Sambungan Gelagar
4.415 Pelat Pengaku (stiffner)
3.420 Sandaran 4.421 Tiang Sandaran Ada
2.400 Bangunan Atas 4.431 Batas - Batas Ukuran Ada
4.432 Rambu rambu dan tanda tanda Ada
4.433 Marka Jalan Ada
3.430 Perlengkapan 4.434 Papan Nama Ada
4.435 Lampu Penerangan Ada
4.436 Tiang lampu Tidak ada 44
4.437 Utilitas Tidak ada
2. Prediksi Kerusakan atau kondisi
Prediksi kerusakan atau kondisi dilakukan dengan cara mendetailakn
tiap komponen kemudian mencantumkan letak, kondisi dilapangan, dan
pemberian nilai CR berdasarkan table dibawah ini
Tabel 4. 3
Nilai CR Keterangan
Penurunan kondisi (kerusakan) secara keseluruhan
1
(kondisi gagal)
2 Nilai antara
4 Nilai antara
6 Nilai antara
9 Tidak Terlihat
45
Kompone n Sub Type CR Le tak Ke terangan Kondisi Usulan Gambar
Pembersihan atau
Kepala abutmen 6 Semua Kotor Baik
pemeliharaan rutin
Beton Tidak
Footing 9 Semua - -
Abutment diketahui -
Tiang 6 Semua - Baik -
Pembersihan atau
Stem Pas. Batako 5 Semua Ditumbuhi lumut Baik
pemeliharaan rutin
Tidak
Footing 9 Semua -
terlihat
Pembersihan atau
Kepala pier 6 Semua Kotor Baik
Beton pemeliharaan rutin
Pilar jembatan Korbel bertulang 6 Semua - Baik -
Kolom pier 6 Semua - Baik -
Tidak
Tiang pancang 9 Semua - -
diketahui
Bearing Karet 4 Semua Mulai getas Sedang Penggantian karet
Beton Dilakukan
Dek slab 5 Semua Permukaan aus Baik
bertulang grooving/layering
Dek
Dilakukan
Oprit Beton 6 Semua Permukaan aus Baik
grooving/layering
46
Komponen Sub Type CR Letak Keterangan Kondisi Usulan Gambar
Gelagar anak - - 8 - - - - -
Join Expansion join 4 Semua sisi Kesusakan kecil Sedang Rehabilitasi
Permukaan perkerasan - Beton 4 - Sedang -
Trotorar Median 6 Baik -
Kotor dan sedikit Pembersihan dan
Curb Dinding Pengaman 6 Semua Baik
keropos pelapisan cat
47
3. Nilai BCR
Menentukan nilai Bridge Condition Ratio dilakukan dengan
merekapitulasi tabel prediksi kerusakan dan dicari nilai Condition Ratio
yang paling kecil disetiap komponen yang telah diketahui nilai bobot
tiap komponen
Nilai CR Keterangan
Penurunan kondisi (kerusakan) secara keseluruhan
1
(kondisi gagal)
2 Nilai antara
4 Nilai antara
6 Nilai antara
9 Tidak Terlihat
48
49
Bobot x
Komponen Bobot CR Kondisi Usulan
CR
Pemeliharaan
Gelagar utama 10 6 60 Good
rutin dan berkala
Pemeliharaan
Abutment 8 6 48 Good
rutin dan berkala
Pemeliharaan
Dek 8 5 40 Good
rutin dan berkala
Dudukan Pemeliharaan
6 5 30 Good
jembatan rutin dan berkala
Pemeliharaan
Tumpuan 6 9 54 Good
rutin dan berkala
Pemeliharaan
Dinding sayap 5 8 40 Good
rutin dan berkala
Dinding Pemeliharaan
5 6 30 Good
belakang rutin dan berkala
Pemeliharaan
Gelagar anak 5 8 40 Good
rutin dan berkala
50
Menetukan nilai Bridge Cndition Ratio didapatkan dengan
menggunakan rumus seperti dibawah ini
∑
(1)
∑
Sehingga didapatkan nilai BCR sebesar 5.889 denga kondisi bagus dan
usulan penanganan untuk jembatan dilakukan pemeliharaan rutin dan
berkala. Untuk mengetahui umur atau perkiraan usia jembatan
dilakukan menggunaka rumus
5
100 − 5 − 6 (7 − )
(2)
100
Dengan nilai a sebesar 4.66 dan nilai b sebesar 1.9051 maka dari hasil
perhitungan diatas didapatkan nulai perkiraan usia jembatan adalah 21
tahun
51
BAB V
PEMERIKSAAN INVENTARISASI
JEMBATAN RANGKA BAJA
Jembatan rangka baja yang merupakan salah satu jenis bangunan atas
jembatan adalah bagian yang penting dari jembatan, maka pemanfaatan rangka baja
jembatan harus seefektif dan seefesien mungkin, mulai dari tahap perencanaan,
fabrikasi dan pelaksanaan hingga rehabilitasi, sehingga dana telah dialokasikan
dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pemeriksaan jembatan rangka baja ini dengan
menggunakan pemerikasaan inventarisasi dan pemeriksaan detail.
Pemeriksaan Inventarisasi
52
Alat dokumentasi (kamera atau hendycam)
Alat pengukur jarak (Theodolit, rambu ukur, pita ukur)
Alat penentuan lokasi jembatan (GPS)
Kalkulator
Buku pegangan pemeriksaan jembatan di lapangan
Peta yang memperlihatkan ruas jalan
Laporan data lalu lintaas dan ruas jalan
Selama pemeriksaan berlangsung pemeriksaan harus mengambil foto jembatan
mengenai :
Tampak depan jembatan
Tampak samping jembatan
Kerusakan dan masalah yang membutuhkan perhatian
Harus dilengkapi dengan gambar sketsa agar laporan lebih jelas.
53
Gambar 5. 1 Lokasi Jembatan Nanjung Rancamanyar
Sumber : Google Earth
54
Gambar 5. 2 Tampak Depan Jembatan Nanjung Rancamanyar
Sumber : Dokumen Pribadi
Data pada struktur utama ini terbagi menjadi dua data penting yaitu
bangunan struktur atas dan bangunan struktur bawah, lebih jelasnya dapat dilihat
pada uraian subab – subab berikut.
55
VI.2.1.1 Data Struktur Utama Jembatan
Data struktur utama ini terdiri dari data jembatan bangunan atas dan data bangunan
bawah, yang akan diuraikan sebagai berikut.
Baut
A. Bahan : Baja (B)
B. Nilai Kondisi : 3( Baut berkarat da nada yang hilang, kerusakan
membutuhkan perhatian)
56
Gambar 5. 5 Kondisi Baut dan Pelat Buhul
Sumber : Dokumen Pribadi
Lantai Kendaraan
A. Bahan : Beton bertulang (T)
B. Nilai Kondisi : Elemen dalam kondisi baik dan tanpa kerusakan (0)
57
Gambar 5. 7 Kondisi Lantai Kerja
Sumber : Dokumen Pribadi
Lapis Permukaan
A. Bahan : Aspal (A)
B. Nilai Kondisi : 3(lapis permukaan mengalami kerusakan yaitu berlubang
dan terdapat banyak sampah, kerusakan membutuhkan perhatian)
Railling
A. Kode : 4.715 (Parapet atau tembok sedada)
B. Bahan : Baja
C. Nilai Kondisi :Gambar 5.9 menunjukkan bahwa sandaran jembatan kurang
aman dan juga berkarat sehingga diperlukan pemantauan atau pemeliharaan
berkala.
58
Gambar 5. 9 Kondisi Pagar Pengaman Jembatan Nanjung
Sumber : Dokumen Pribadi
Trotoar
A. Bahan : Beton bertulang
B. Nilai Kondisi : 2 (kondisi trotoar mengalami kerusakan ringan dan
sudah ditumbuhi oleh rumput, sehingga memerlukan pemeliharaan
rutin)
Siar Muai
A. Bahan : Baja (B)
B. Nilai Kondisi :Siar muai tidak diketahui
Perlengkapan
59
A. Papan Nama
B. Kode : 4.713 (Papan Nama)
C. Bahan : Lain-lain (L)
D. Nilai kondisi : Kondisi papan nama dalam keadaan sangat tidak
baik karena sudah tidak dapat dibaca, ini terlihat pada Gambar 5.11.
A. Bahan : Lain-Lain
B. Nilai Kondisi : marka sekitar jalan sudah tidak terlihat sehingga
dibutuhkan pemeliharaan rutin
Lampu Penerangan
A. Kode : 4.713 (Lampu Penerangan)
B. Bahan : Lain-lain (L)
C. Nilai kondisi : 1 ( karat pada permukaan, pemeliharaan rutin)
60
Tipe : Dinding penuh (B)
Bahan : Beton bertulang (T)
Nilai Kondisi : kepala jembatan banyak ditumbuhi rerumputan dan
banyak terdapat sampah sehingga perlu dilakukan
pemeliharaan dan pemantauan(2).
3. Kepala Abutment A1 dan A2
Tipe : Dinding penuh (B)
Bahan : Beton bertulang (T)
Nilai Kondisi : (1) kepala abutment mengalami scour sedikit, perlu
pemeliharaan rutin
4. Bearing Pad
Kode : 4.331
Tipe : Perletakan Karet
Bahan : Karet ,baja
Nilai Kondisi : 3 (Kondisi berkarat,dipenuhi banyak rumput dan
sampah sehingga perlu dilakukan perawatan rutin)
61
Gambar 5. 13 Bearing Pad
Sumber : Dokumen Pribadi
62
63
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dari hasil kesimpulan dan investigasi dilapangan diperoleh bebebrapa saran untuk
mencapai umur layan jembatan yaitu
1. Perlu dilakukannya pembersihan dan pemeliharaan secara berkala untuk
semua jembatan
2. Perlunya database existing jembatan yang ada di seluruh Indonesia terutama
dearha bandung, untuk memudahkan dalam investigasi dan mengetahui sisa
masa layan
64
Daftar Pustaka
Kementrerian Pekerjaan Umum. 2012. Pemeriksaan Jembatan. Pedoman Bahan
Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil.
65