Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran

Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\


STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI

Nuraeni
Prodi BK Jurusan PPB Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Mataram
E-mail: nuraeni@ikipmataram.ac.id

ABSTRAK: Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat tercapai
dengan optimal sesuai dengan yang direncanakan. Pendidik sebagai orang terdekat dengan
kehidupan anak di luar lingkungan keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Prinsip-prinsip pembelajaran PAUD adalah
berorientasi pada tujuan, aktivitas, individualitas, integritas, interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, motivasi. Sedangkan model-model pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak
adalah: model pendekatan Montesori, model pendekatan bank Street, model pendekatan High
Scope, model pendekatan kurikulum Kreatif, model pendekatan Regio Emillia.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran dan Anak Usia Dini

Abstract: Learning strategy is needed for optimal learning process according to planning.
Educators have an enormous influence on the growth and development of children's intelligence.
The principles of early childhood learning are goal-oriented, activity, individuality, integrity,
interactive, inspirational, fun, challenging, motivational. Student-centered learning approach
models are: Montesori approach model, Street bank approach model, High Scope approach model,
Creative curriculum approach model, Emillia Region approach model.

Keywords: Learning Strategies and Early Childhood

PENDAHULUAN atau informasi kepada anak didik sehingga


Salah satu masalah yang dihadapi anak didik mendapatkan pengalaman dan
dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pengayaan dirinya sendiri. Untuk memberikan
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, pengayaan kepada anak didik, sebaiknya guru
anak kurang didorong untuk mengembangkan harus mempunyai langkah yang tepat agar
kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di pembelajaran mencapai hasil yang diharapkan.
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan Guru sebagai sumber belajar
anak untuk menghafal informasi; otak anak merupakan kunci utama atas keberhasilan anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun didik sebagai pembelajar. Peran guru sangat
berbagai informasi tanpa dituntut untuk penting karena berkaitan erat dengan
memahami informasi yang diingatnya untuk penguasaan materi belajar atau kurikulum pada
menghubungkannya dengan kehidupan sehari- umumnya. Apapun yang ditanyakan anak didik
hari. Akibatnya Ketika anak didik kita lulus tentang materi belajar, guru harus memiliki
dari kehidupan sekolah, mereka pintar secara keyakinan untuk menjawabnya sehingga anak
teoritis, akan tetapi mereka miskin aplikasi. didik dapat memperoleh informasi yang
Untuk mengaplikasikan hasil belajar, memadai. Oleh karena itu, strategi
guru sebagai pendorong utama dan pelaksana pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses
kegiatan belajar, harus memiliki kemampuan belajar mengajar dapat tercapai dengan optimal
mengembangkan strategi pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan Pendidik
(Jansen, 2010). Suasana dan pembelajaran itu sebagai orang terdekat dengan kehidupan anak
diarahkan agar peserta didik dapat di luar lingkungan keluarga memberikan
mengembangkan potensi dirinya melalui pengaruh yang sangat besar terhadap
aktifitas belajar yang lebih aplikatif. pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
Pembelajaran bagi anak usia dini, lebih banyak anak. Oleh karena itu, mengenali dan
aktifitas uji coba, bermain sosial seperti halnya memahami sifat anak merupakan bekal yang
bermain peran, dan kegiatan stimulatif lainnya. sangat berharga bagi pendidik agar dapat
Peran guru sangat menentukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan
kegiatan pembelajaran, karena guru merupakan menggunakan strategi dan metode yang tepat
motivator dan penyampai ilmu pengetahuan dalam setiap kegiatan belajar (bermain) yang

143
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
diselenggarakan, sesuai dengan usia, tahap berarti proses pendidikan harus berorientasi
perkembangan, kebutuhan, minat belajar anak. pada pembelajaran berpusat pada anak.
Keempat, akhir dari proses
HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan adalah kemampuan anak untuk
A. Strategi Pembelajaran memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Lemahnya dunia pendidikan kita pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan
adalah masalah proses pembelajaran. akhlak mulia, keterampilan sosialisasi
Dalam proses ini anak didik kurang dengan masyarakat, bangsa dan negara.
dimotivasi untuk mengembangkan Dengan demikian proses pendidikan
kemampuan berpikir dan berketerampilan. berujung pada pembentukan sikap,
Untuk anak usia dini pada usia-usia tertentu pengembangan kecerdasan atau intelektual,
tidak diberikan kesempatan untuk dan pengembangan keterampilan.
mengembangkan kemampuan-kemampuan Permendiknas No 58 tahun 2009 tentang
yang dimilikinya, baik oleh guru maupun Standar Pendidikan Anak Usia Dini
orangtua, terlihat masih banyak anak-anak merupakan bagian integral dari Standar
yang penakut, tidak mandiri dan tidak Nasional Pendidikan, yang dirumuskan
percaya diri. Terlebih di sekolah yang dengan mempertimbangkan karakteristik
kurang inovatif dan kurang kreatif di mana penyelenggaraan PAUD dalam empat
banyak hal saat kegiatan dibantu oleh para kelompok standar, yaitu (1) Standar tingkat
guru, ketika anak didik selesai mengikuti pencapaian perkembangan; (2) Standar
kegiatan pendidikan pra sekolah, mereka pendidik dan tenaga kependidikan, (3)
pintar namun menjadi kurang mandiri. Standar isi, proses, dan penilaian dan (4)
Undang-undang Nomor 20 Tahun Standar sarana dan prasarana, pengelolaan
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan pembiayaan.
menyatakan bahwa pendidikan adalah Standar tingkat pencapaian
usaha sadar dan terencana untuk perkembangan berisi kaidah pertumbuhan
mewujudkan suasana belajar dan proses dan perkembangan anak usia dini sejak
pembelajaran agar peserta didik secara aktif lahir sampai dengan usia 6 tahun. Tingkat
mengembangkan potensi dirinya untuk pencapaian perkembangan memuat
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, aktualisasi potensi yang dimiliki setiap anak
pengendalian diri kepribadian, kecerdasanm melalui tahapan-tahapan perkembangan
ahlak mulia, serta keterampilan yang bukan tahapan pada akademiknya.
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Standar pendidik dan tenaga
negara. kependidikan memuat kualifikasi dan
Berdasarkan konsep pendidikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi guru,
menurut undang-undang tersebut, maka guru pendamping, pengasuh, dan tenaga
sedikitnya ada empat hal yang perlu kependidikan PAUD. Standar isi, proses,
dicermati lebih lanjut (Mutiah, 2010). dan penilaian meliputi perencanaan,
Pertama, pendidikan adalah usaha pelaksanaan, dan penilaian program yang
sadar yang terencana, berarti proses dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu
pendidikan di lembaga-lembaga belajar atau sesuai dengan kebutuhan anak. Standar
sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
secara asal, tetapi proses yang bertujuan pembiayaan mengatur persyaratan fasilitas,
sehingga segala aktivitas belajar yang manajemen, dan pembiayaan dalam
dilakukan guru dan anak didik diarahkan penyelenggaraan PAUD.
pada pencapaian tujuan. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Kedua, proses pendekatan yang Strategi pembelajaran adalah
terencana diarahkan untuk mewujudkan pola umum perbuatan guru dan murid
suasana belajar dan proses pembelajaran dalam mewujudkan kegiatan belajar
yang harus dimaknai oleh anak didik bahwa mengajar. Strategi pembelajaran adalah
belajar harus memperoleh hasil dan segala usaha guru untuk menerapkan
manfaatnya yang berjalan secara seimbang berbagai metode pembelajaran dalam
untuk menempuh menjadi manusia yang mencapai tujuan yang diharapkan.
berkembang secara utuh. Dengan demikian strategi pembelajaran
Ketiga, suasana pembelajaran menekankan kepada bagaimana
diarahkan agar anak didik dapat aktivitas guru mengajar dan aktivitas
mengembangkan potensi dirinya, hal ini anak belajar ( Yaumi, 2013).

144
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
Fadlillah (2012) mengemukakan bahasa, dan estetika. Selain dari
strategi pembelajaran dapat diartikan aspek domain tersebut, dapat juga
sebagai kegiatan merencanakan untuk mengembangkan pemahaman
pembelajaran yang berisi tentang anak mengenai nilai-nilai, etika dan
rangkaian kegiatan yang harus sebagainya.
dilakukan guru dan murid, termasuk di b. Karakteristik anak sebagai peserta
dalamnya penggunaan metode dan didik baik usianya maupun
pemanfaatan sumber daya untuk kemampuannya. Setiap anak
mencapai tujuan pembelajaran yang memiliki karakteristik dan
efektif dan efisien. kemampuan yang berbeda-beda.
Anita Yus (2011) menjelaskan Guru harus terlebih dahulu peka
pendekatan atau model pembelajaran dalam membaca dua hal tersebut,
adalah: sehingga dapat membuat strategi
a. Pola pembelajaran yang sistematis yang sesuai dengan usia dan
dan terukur yang didapatkan melalui kemampuan anak didiknya agar
proses berpikir keras (hard thinking) tidak terjadi suatu pemaksaan
dan pola tersebut didukung oleh terhadap kemampuan anak.
teori/asumsi serta kinerja refleksi c. Karakteristik tempat yang akan
yang kuat dan mendalam dari digunakan untuk kegiatan
penemu atau penciptanya. pembelajaran apakah di luar atau di
b. Seperangkat asumsi untuk mencapai dalam ruangan. Lingkungan sangat
suatu tujuan pembelajaran. mempengaruhi perilaku. Oleh karena
Contohnya pendekatan Maria itu, penting bagi guru dalam
Montessori, Bank Street, High merancang strategi pembelajaran,
Scope, Reggio Emilia, kurikulum untuk memikirkan juga tempat yang
kreatif, BCCT, dan pendekatan akan dipakai agar tidak terjadi hal-
PAUD lainnya. hal yang tidak diinginkan. Misalnya,
Yaumi (2013) mengatakan sentra bermain alam agar dilakukan
metode pembelajaran adalah : di luar ruangan, dikarenakan
a. Cara yang digunakan untuk kegiatan dalam sentra tersebut lebih
mengimplementasikan rencana yang banyak menggunakan bahan-bahan
sudah disusun dalam kegiatan nyata sifat cair, sehingga akan terhindar
agar tujuan yang telah disusun dari terjatuhnya anak karena lantai
tercapai secara optimal. Cara yang yang licin, dan sebagainya.
digunakan dalam menyampaikan d. Karakteristik tema atau bahan ajar
materi untuk mencapai tujuan yang akan disajikan kepada anak.
pembelajaran Guru dapat melibatkan orang tua dan
b. Cara agar peserta melakukan lingkungan sekitar sekolah dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan menetapkan tema dan bahan ajar
pembelajaran. Contohnya ceramah, untuk anak. Misalnya, guru dapat
tanya jawab, menyanyi, bercerita, memaksimalkan kekayaan alam
mendongeng, bermain peran, yang ada di sekitar lingkungan
demonstrasi, diskusi ,dan sekolah untuk dijadikan bahan ajar.
sebagainya. Dengan memaksimalkan potensi
Fadlillah (2012) Teknik alam di sekitar lingkungan anak,
pembelajaran adalah suatu cara maka anak akan menjadi lebih peka
pengelolaan secara sistematis untuk terhadap lingkungannya. Selain
mencapai tujuan pembelajaran yang memaksimalkan potensi alam, dapat
diharapkan. Contohnya, wawancara, juga memaksimalkan potensi dari
angket, dsb. para orangtua murid. Misalnya,
Beberapa kriteria yang penting dengan mengundang orangtua murid
untuk menjadi pertimbangan guru dengan profesi tertentu sebagai guru
dalam memilih strategi pembelajaran, tamu pada saat membahas tema yang
adalah sebagai berikut (Anita Yus, sesuai. Dengan begitu anak didik
2011). akan merasa bangga dengan
a. Karakteristik tujuan pembelajaran, orangtua mereka, dan bersemangat
yaitu mengembangkan domain fisik- dalam kegiatan tersebut. Banyak hal
motorik, kognitif, sosial emosi, yang dapat dilakukan untuk

145
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
memotivasi anak agar menaruh informasi, tetapi pembelajaran
minat yang besar pada setiap adalah berbuat untuk memperoleh
kegiatan yang akan disajikan. Dan pengalaman baru. Oleh karena itu
hal yang menjadi pokok adalah strategi pembelajaran harus dapat
menetapkan tema dan bahan ajar mendorong anak didik untuk banyak
yang berguna, baik dan sesuai untuk melakukan uji coba dan permainan-
anak serta dikemas secara menarik. permainan baru, meliputi aktifitas
e. Karakteristik pola kegiatan yang yang bersifat psikis seperti aktifitas
akan digunakan apakah melalui mental.
pengarahan langsung, semi kreatif c. Individualistis
atau kreatif. Guru juga perlu Pembelajaran adalah usaha
memikirkan cara penyampaian mengembangkan setiap individu
bahan ajar atau materi agar dapat anak didik, sebaiknya standar
tersampaikan dan diterima dengan keberhasilannya ditentukan oleh
baik oleh anak didik. Pengarahan standar keberhasilan guru, semakin
materi yang baik, akan terlihat dari tinggi standar keberhasilan, semakin
cara anak dalam bekerja. Anak akan berkualitas proses pembelajaran.
bekerja sesuai dengan arahan yang d. Integritas
diberikan oleh guru sebelumnya. Pembelajaran bukan hanya
Sedangkan apabila arahan tidak mengembangkan kemampuan
diberikan dengan baik, maka anak kognitif saja, tetapi harus
akan lebih banyak bertanya atau mengembangkan aspek lain, yaitu
terlihat bingung untuk memulai afektif dan psikomotor. Oleh karena
kegiatan. Namun tentu saja, daya itu strategi pembelajaran harus
tangkap setiap anak berbeda, oleh mengembangkan aspek-aspek
karena itu dibutuhkan kepekaan guru tersebut secara integrasi, salah
dalam membaca anak. satunya metode diskusi tidak hanya
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Anak Usia mendorong intelektual anak didik,
Dini tetapi mereka didorong secara
Nurani (2011) mengungkapkan keseluruhan untuk bersikap jujur,
prinsip-prinsip pembelajaran PAUD tenggang rasa dan lainnya.
adalah sebagai berikut: Di dalam peraturan
a. Berorientasi pada tujuan pemerintah no. 19 tahun 2005 Bab
Hal tersebut merupakan IV pasal 19 dikatakan bahwa proses
komponen yang utama, segala pembelajaran diselenggarakan secara
aktifitas pembelajaran antara guru interaktif, inspiratif, menyenangkan,
dan anak didik sangat penting, sebab menantang, dan memotivasi anak
pembelajaran adalah proses kegiatan didik untk berpartisipasi aktif,
yang bertujuan. Oleh karenanya berprakarasa, kreatif dan mandiri
keberhasilan suatu strategi sesuai dengan bakat, minat dan
pembelajaran dapat dirasakan perkembangan fisik serta psikologis
keberhasilannya bila anak didik anak didik.
mencapai tujuan pembelajaran yang e. Interaktif
telah ditentukan. Dengan demikian Interaktif mengandung
guru harus terlebih dulu menetapkan makna bahwa mengajar bukan hanya
tujuan pembelajaran sebelum sekedar menyampaikan pengetahuan
memberikan pelayanan kepada anak dari guru ke anak didik, melainkan
didik, seperti pembuatan rencana mengajar sebagai proses mengatur
kegiatan harian, mingguan maupun lingkungan yang dapat merangsang
bulanan atau yang biasa disebut anak untuk belajar. Dengan
dengan lesson plan. Dalam lesson demikian melalui proses interaksi
plan, selain menetapkan kegiatan memungkinkan anak berkembang
dan materi yang akan disampaikan, baik mental maupun intelektual.
perlu juga menetapkan tujuan dari f. Inspiratif,
kegiatan tersebut. Inspiratif mengandung makna
b. Aktivitas agar setiap anak didik selalu
Pembelajaran bukan saja mencoba dan melakukan hal-hal
menghafal fakta atau sekedar yang baru dengan mendapatkan

146
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
informasi dan dapat memecahkan pengalaman dan materi belajar untuk
masalahnya sendiri. Dengan kebutuhan dirinya, dengan demikian
demikian guru harus memberikan anak didik belajar tidak sekedar
kesempatan kepada setiap anak didik memperoleh nilai atau pujian
agar dapat berbuat dan berpikir melainkan didorong oleh rasa ingin
sesuai dengan inspirasinya. tahu sesuai kebutuhannya.
g. Menyenangkan,
Menyenangkan mengandung B. Filosofi Pembelajaran Berpusat Pada
makna bahwa pembelajaran untuk Anak
anak didik terbebas dari rasa takut Sepanjang hidupnya, dimanapun
dan menegangkan. Oleh karena itu mereka berada baik dirumah maupun di
guru harus mengupayakan situasi sekolah, anak- anak akan melewati dan
pembelajaran yang menyenangkan, merasakan bahwa apa yang di lakukannya
dimulai dengan penataan lingkungan merupakan pengalaman dan perubahan
main yang apik dan menarik, serta pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi
memenuhi unsur kesehatan, mulai lebih tahu, anak- anak adalah pembelajaran
dari kebersihan lingkungan main, yang aktif, kreatif dan inovatif. Untuk
pengaturan cahaya apabila belajar di mempersiapkan anak- anak menjadi
dalam ruangan, ventilasi yang baik, pembelajar yang aktif, kreatf dan inovatif,
dan memenuhi unsur keindahan. pembelajaran harus berpusat pada anak.
Misalnya cat dinding yang segar dan Fadlillah (2012) berpendapat bahwa
bersih, lukisan dan karya-karya anak pembelajaran berpusat pada anak
yang tertata rapi, media dan sumber memadukan metodologi dan praktek untuk
belajar yang relevan, dan bahasa memahaminya, menghargai dan
tubuh guru yang mampu mendukung kemampuan yang diperlukan
membangkitkan motivasi belajar sesuai perkembangan masing masing anak
anak didik. dengan ciri ciri anak akan: Menghadapi
h. Menantang, tantangan, Menjadi pemikir yang kritis,
Menantang mengandung mampu memilih. Menjadi pendeteksi
makna bahwa pembelajaran adalah masalah dan pemecah masalah, Menjadi
proses yang menantang anak didik kreatif, imajinatif dan inofatif,
untuk mengembangkan kemampuan Memperhatikan masyarakat, budaya dan
berpikir untuk merangsang kerja lingkungannya.
otak secara maksimal. Anita Yus (2011) berpendapat
Kemampuan menantang pembelajaran yang berpusat pada anak di
dapat melalui aktifitas kerja anak dasarkan pada keyakinan bahwa anak- anak
dengan mencoba berbagai kegiatan akan tumbuh dan berkembang secara
main memanfaatkan bahan main alamiah, lingkungan bermain dirancang
yang berasal dari daun-daunan, dengan setting pembelajaran untuk
tanah liat, lumpur, dan lain-lain mendorong anak untuk berekreasi dan
sehingga secara tidak langsung anak bereksperimen baik indoor mapun outdoor.
sudah berpikir secara intuitif atau Pendampingan pembelajaran yang berpusat
bereksplorasi. pada anak dilakukan oleh guru, guru
Apabila guru hendak pendamping atau pengasuh yang sudah
memberikan informasi, harus menyiapkan segala bahan pembelajaran
mampu membangkitkan anak didik dengan menyiapkan lesson plan kegiatan
menelan untuk memikirkan sebelum dengan tujuan yang sesuai kebutuhan untuk
mengambil kesimpulan. memenuhi dan menanggapi masing –
i. Motivasi, masing anak, serta menghargai kelebihan
Motivasi mengandung makna setiap anak, dengan menjaga rasa ingin tahu
dorongan dari dalam jiwa anak didik yang secara alami dimiliki setiap anak
untuk bertindak atau melakukan sehingga dapat mendukung pembelajaran
sesuatu. Dorongan itu hanya bersama.
mungkin muncul dalam diri anak
didik manakala anak didik merasa C. Tiga Prinsip Utama Pembelajaran
membutuhkan. Oleh karena itu guru Berpusat Pada Anak
harus dapat menunjukkan
pentingnya setiap anak mempunyai

147
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
Menurut Anita Yus (2012) Metodologi yang sesuai dengan
pembelajaran berpusat pada anak mencakup perkembangan meliputi kegiatan –
3 aliran utama, yaitu : kegiatan yang mengacu pada minat
1. Konstruktivisme anak, perkembangan kognitif dan
Anak membangun pemahaman kematangan sosial emosional.
mereka sendiri terhadap apa yang Pendekatan perkembangan didasarkan
diketahui di lingkungan sekitarnya, pada teori Jean Piaget, Eric Erickson
pembelajaran menjadi proses interaktif dan L.S Vygotsky
antara teman dan gurunya, anak 3. Pendidikan Progresif
membangun pemahaman mereka sendiri Jhon dewey, yang dikenal
yang ada di lingkungan sekitarnya, sebagai bapak pendidikan progresif,
mereka memahami apa yang terjadi menekankan bahwa pendidikan
disekitarnya dengan mensintesa dipandang sebagai proses sepanjang
pengalaman barunya yang telah hidup. Dewei (1983) berpendapat bahwa
dipahami sebelumnya. Contoh pendidikan sebagai persiapan untuk
pembelajaran konstruktivisme : Saat kehidupan masa dewasa. Pelaksanaan
anak bermain balok, lalu mereka pendidikan progresif dibangun
membuat sebuah bangunan yang berdasarkan prinsip konstruktif.
sebelumnya guru memperlihatkan Pendidikan yang berpusat pada anak
gambar gedung dengan ketinggian mendudukung lingkungan belajar yang
tertentu. Salah satu anak mengatakan meningkatkan keterampilan dan minat
bahwa bangunan baloknya tidak sama masing – masing anak sementara itu
dengan bangun yang diperlihatkan guru pula memperlihatkan pentingnya
karena bangunan balok yang di buatnya pembelajaran antar teman sebaya dan
diatasnya dibangun taman, kemudian pembelajaran dalam kelompok -
guru bertanya apa fungsi dari taman kelompok kecil.
tersebut dan anak akan menjawab Pembelajaran yang berpusat pada
”untuk meneduhkan orang apabila anak merancang berkesempatan bagi
berada diatas bangunan tersebut”. anak untuk memilih melalui susunan
Informasi tersebut dicerna dengan apa kelas. Setiap kelas memiliki beberapa
yang telah diketahui dan disesuaikan pusat kegiatan yang berisi berbagai
dengan mental yang sudah dibentuk macam bahan ajar bagi eksplorasi dan
secara rasional, meskipun anak harus perminan. Pusat kegiatan bervariasi dari
membangun pikirannya secara satu kelas ke kelas lainnya, namun
menyeluruh. Peran orang dewasa semua kelas memiliki pusat kegiatan
ataupun guru sebagai fasilitator dan utama, yaitu :
meiator sangatlah penting karena a. Kesenian
dukungan atau petunjuknya akan Pusat kesenian mendorong
mengoptimalisasikan kesempatan belajr anak–anak untuk mengembangkan
yang langsung diserap dan belum tentu dan mengeksplorasi kreativitas
ada kesempatan untuk melakukannya mereka serta bersenang – senang
kembali, tentunya di tunjang dengan dengan bahan–bahan baru dan
media belajar (bahan-bahan dan alat - pengalaman fisik (Cat, Kertas,
alat yang mendukung). Crayon, gunting).
2. Metodologi yang Sesuai Dengan b. Memasak
Perkembangan Memasak merupakansaat
Metodologi yang sesuai dengan yang istimewa bagi anak untuk
perkembangan adalah didasarkan pada mengalami pross reaksi ilmiah.
pengetahuan perkembangan anak, Mencicipi makanan – makanan baru,
semua anak berkembang sesuai dengan menyantap makanan, dan
tahapan–tahapannya. Orang dewasa, menimbang makanan akan membuat
pengasuh maupun pendidik harus faham mereka memahami konsep
dan mengerti bahwa setiap anak matematika.
mempunyai keunikan masing–masing c. Drama Peran
walaupun pada saat tertentu Pusat drama peran memiliki
keunikannya dapat bersatu tergantung baju – baju bagus dan benda benda
dari kegiatan bersama yang dilakukan lain yang mendorong anak
bersama sama dengan teman sebayanya. memperagakan apa yang mereka

148
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
lihat dari kehidupan mereka, h. Pasir dan Air
membantu mereka untuk memahami Anak–anak sibuk bermain di
dunia mereka dan memainkan pusat pembelajaran pasir dan air,
berbagai macam peran. baik di dalam kelas, dimeja pasir dan
d. Pusat Kegiatan Bacaan dan Tulisan air maupun diluar kelasdi wilayah
Pusat kegiatan membaca dan kotak air dan pasir.Wilayah–wilayah
menulis meliputi buku–buku dan ini menawarkan banyak kesempatan
bahan–bahan untuk kegiatan bagi anak anak untuk menggunakan
menyimak dan menulis. Wilayah ini panca indra mereka. Bahan–bahan
adalah tempat yang tenang sehingga yang digunakan dipusat
anak–anak dapat melihat buku, pembelajaran ini antara lain sekop,
membacakan temannya atau saringan dan ember kecil.
meminta guru untuk i. Ilmu Pengetahuan Alam
membacakannya. Pusat pembelajaran Ilmu
e. Matematika/ Berhitung Pengetahuan alam (IPA)
Tempat untuk matematika/ mencerminkan langsung minat
berhitung memiliki buah–buahan anak–anak terhadap kejadian–
yang dapat dipisah–pisahkan dan kejadian almiah dan benda–benda
disatukan anak–anak. Seperti puzzle yang mereka temukan. Guru
dan balok–balok kecil. Disini mempersiapkan tempat dikelas
permainan–permainan bersifat dapat untuk pameran dan ekslporasi yang
belajar mencocokan, berhitung, dan menarik. Pembelajaran juga
mengelompokan serta menciptakan berlangsung pada ilmu lingkungan
sendiri permainan yang mereka hidup dan alamiah saat anak–anak
sukai dan berlatih kemampuan me;lihat tumbuh-tumbuhan,
berbahasa mereka. pepohonan dan binatang. Peran guru
f. Musik adalah menekankan proses ilmiah.
Musik dapat dipergunakan Para guru bertanggung jawab
sepanjang hari untuk menyatukan untuk menciptakan lingkungan,
kegiatan pembelajaran. Bernyanyi, memancing pembicaraan,
menggerakan badan, bertepuk menimbulkan keingintahuan dan
tangan, menari dan memainkan alat memperhatikan anak anak. Sehingga
musik atau menyimak dengan kegiatan pembelajaran dapat
tenang. Kesemuanya dapat diberikan disesuaikan untuk memenuhi
sebagai kegiatan pembelajaran kebutuhan anak yang berubah–ubah.
sepanjang hari. Musik
mengembangkan panca indra, D. Strategi pembelajaran anak usia dini
mengajarkan ritme, berhitung dan Isjoni ( 2010) mengemukakan
pola kalimat, memperkuat otot halis beberapa jenis strategi pembelajaran untuk
dan kasar dan mendorong kreatifitas. PAUD, antara lain:
g. Kegiatan diluar Kelas 1. Strategi pembelajaran langsung,
Kegiatan diluar kelas Yaitu materi pembelajaran
merupakan bagian yang penting disajikan langsung pada anak didik dan
dalam jadwal sehari–hari. Semuanya anak didik langsung mengolahnya,
dapat dipelajari dan diajarkan misalnya bermain balok, puzzle,
didalam atau diluar kelas. Anak– melukis dan lain-lain. Diharapkan anak
anak dapat belajar ilmu pengetahuan didik bekerja secara menyeluruh dan
alam, matematika, keterampilan peran guru hanya sebagai fasilitator.
sosial dan mengembangkan 2. Strategi belajar individual,
kecintaan terhadap lingkungan. Dilakukan oleh anak didik secara
Mereka juga dapat meningkatkan mandiri. Kecepatan, kelambatan dan
penggunaan otot – otot halus dan keberhasilan pembelajaran anak didik
kasar. Lingkungan diluar kelas sangat ditentukan oleh masing-masing
dipandang sebagai wilayah individu anak yang bersangkutan.
perluasan kelas dan kegiatan 3. Strategi belajar kelompok,
pembelajaran diluar kelas Secara beregu. Bentuk belajar
direncanakan secermat kegiatan di kelompok bisa dalam pembelajaran
dalam kelas. kelompok besar, dan kelompok kecil.

149
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
Strategi kelompok tidak memperhatikan b. Anak aktif dalam mengkonstruksi
kecepatan belajar individual karena pemahaman mereka tentang dunia,
setiap individu dianggap sama. melalui interaksi dengan benda-
Oleh karena itu belajar kelompok benda dan lingkungannya.
dapat terjadi pada anak didik yang c. Mempertimbangkan anak secara
memiliki kemampuan tinggi akan keseluruhan
terhambat oleh anak didik yang d. Melibatkan orangtua dan
kemampuannya biasa-biasa saja. membangun komunikasi dengan
Strategi pembelajaran kelompok orangtua.
dapat dikatakan strategi pembelajaran e. Peranan guru sebagai pengamat dan
deduktif dan induktif. fasilitator pembelajaran
4. Strategi pembelajaran deduktif Catatan tentang Model
Adalah strategi pembelajaran Pendekatan Bank Street
yang dilakukan dengan mempelajari Apa potensi yang ada pada diri
konsep-konsep, kemudian dicari manusia-anak, guru, dan diri kita
kesimpulan dan ilustrasi dari yang sendiri-apakah kita ingin melihat
abstrak menuju ke hal yang kongkret. perkembangannya?
Strategi ini disebut juga strategi a. Kebahagiaan hidup yang diperoleh
pembelajaran dari umum ke khusus. di dunia menggunakan lima panca
5. Strategi induktif, indera
Bahan yang dipelajari dimulai b. Kehidupan keinginntahuan
dari hal-hal yang konkret kemudian intelektual menjadikan dunia sebagai
secara perlahan anak didik dihadapkan laboratorium yang menarik dan
pada materi yang cukup rumit, strategi mendorong orang untuk belajar
ini dinamakan strategi pembelajaran sepanjang hayat.
dari khusus ke umum. c. Fleksibilitas terhadap perubahan
dan mampu menyesuaikan diri
E. Model Pendekatan Pembelajaran terhadap perubahan.
Berpusat Pada Anak d. Semangat kerja, tidak dirundung
Anita Yus (2012) mengemukakan ketakutan dan efisien, dalam dunia
Model-model pembelajaran yang berpusat dengan kebutuhan baru,
pada anak yang sudah di kenal dan permasalahan baru dan ide-ide baru.
dilaksanakan oleh masyarakat di antaranya e. Keberanian dikombinasikan dengan
adalah sebagai berikut: kearifan dalam menentukan
1. Model Pendekatan Montessori kebijakan terhadap orang lainnya.
Pendekatan Montessori f. Sensitivitas , tidak hanya pada
menggunakan bahan-bahan yang dapat peraturan yang bersifat formal tetapi
dimainkan anak, namun di dalam bagi dirinya sebagai manusia lainnya
pendekatan ini tidak memberikan anak memandang kehidupan yang baik
di bawah 6 tahun untuk berfantasi. melalui kajian dirinya sendiri.
Padahal jika seorang anak bermain, g. Menumbuhkan kehidupan
maka salah satu unsur bermain adalah demokratis, baik di sekolah maupun
berfantasi (berpura-pura). Dengan di luar sekolah sebagai suatu konsep
demikian di dalam pendekatan ini anak yang paling baik untuk
tidak bisa bermain secara bebas, tetapi meningkatkan konsep tentang
sangat terstruktur sehingga imajinasinya demokrasi
tidak berkembang. Pengaruh guru untuk h. Semua falsafah memerlukan standar
memberikan mainan yang sudah terpola etika dan sikap ilmiah. Kerja kita
dan berurutan secara ketat membatasi berdasarkan kepada falsafah bahwa
kreativitas anak dalam mengeksplorasi manusia dapat meningkatkan
mainannya. Dengan anak belajar secara kemasyarakatan yang diciptakan.
mandiri, maka kesempatan anak untuk 3. Model pendekatan High/Scope
berinteraksi dengan teman sangat Pada prinsipnya ada beberapa
terbatas. prinsip dasar dari pendekatan
2. Model Pendekatan Bank Street High/Scope:
Pendekatan Bank Street memiliki a. Berdasarkan teori konstruktif Piaget
unsur-unsur, yaitu : b. Mementingkan pembelajaran aktif
a. Menekankan pada bermain

150
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
c. Mementingkan benda-benda yang merupakan hasil pemikiran anak yang
dapat dimanipulasi luar biasa dan harus dihargai, karena
d. Adanya peranan orang dewasa di pengalaman anak adalah penguatan
dalam memfokuskan perhatian anak untuk karya=karyanya dikemudian hari.
dan penggunaan bahasa dalam
pembelajaran F. Strategi Pengelolaan Kegiatan Main
e. Menekankan pada pilihan dan Anak
kegiatan di dalam sentra Asmawati dkk (2009)
f. Mementingkan pengamatan dan mengemukakan strategi pengelolaan
penilaian (assessment) kegiatan main anak meliputi Kegiatan di
4. Model Pendekatan Kurikulum Kreatif dalam ruangan (Indoor) ataupun kegiatan
Prinsip-prinsip kurikulum kreatif diluar ruangan (Outdoor), akan di jelaskan
adalah : sebagai berikut:
a. Konsepnya berdasarkan riset dan 1. Pengelolaan kegiatan main anak
teori. didalam kelas (Indoor) meliputi :
b. Peranan aktif dari anak sangat a. Sentra
dominan pada saat bermain dan Prinsip dasar pembelajaran
bereksplorasi sentra adalah Pendidikan
c. Menekankan pada kualitas bahan- berorientasi pada anak, Dunia anak
bahan dan pengaturan lingkungan adalah dunia bermain, Kegiatan
pembelajaran pembelajaran dirancang secara
d. Fokus pada pengamatan dan cermat untuk membangun
penilaian agar dapat mencapai sistematika kerja, Kegiatan
tujuan perkembangan anak secara pembelajaran berorientasi pada
menyeluruh pengembangan kecakapan hidup
e. Mementingkan hubungan dengan anak, Pendidikan dilaksanakan
keluarga dan antara anak dan guru. secara bertahap dan berulang-ulang,
5. Model Pendekatan Regio Emillia mengacu pada perkembangan anak.
Model pendekatan pembelajaran b. Classical
Regio Emillia sangat mengutamakan Prinsip dasar pembelajaran
pada kebutuhan anak dan didukung oleh classical adalah menggunakan
masyarakat (orang tua), dan lembaga metode klasifikasi kelas menurut
PAUD. usia anak.
Pendekatan Regio Emillia sangat c. Sudut
focus terhadap perkembangan anak oleh Prinsip dasar pembelajaran
karena setiap anak perlu diberikan sudut adalah pembelajaran dengan
kesempatan untuk mengembangkan menggnakan sudut–sudut ruangan
seluruh kemampuan dan potensi yang sebagai tempat pembelajaran yang
dimilikinya agar kecerdasaran anak didalamnya terdapat media–media
dapat tumbuh dan berkembang secara tertentu untuk menunjang proses
optimal. pembelajaran.
Peran masyarakat (orang tua) d. Area
wajib mendukung secra penuh di setiap Serupa dengan prinsip dasar
kegiatan yang dilakukan anak baik pembelajaran sudut. Hanya saja
disekolah maupun di rumah. Bahkan Area adalah pembelajaran yang tidak
orang tua terlibat untuk merencanakan hanya menggunakan sudut–sudut
program kegiatan yang disusun oleh ruangan sebagai tempat
lembaga PAUD. pembelajaran.
Peran Guru sebagai fasilitator 2. Pengelolaan kegiatan main anak di luar
dan motivator sangat penting dalam kelas, meliputi :
mendorong dan menyediakan berbagai Asmawati (2009) adapun
fasilitas belajar yang diperlukan anak. pengelolaan kegiatan main anak dengan
Hasil kegiatan anak kegiatan di luar kelas meliputi
didokumentasikan dalam bentuk buku lingkungan di luar kelas yang dapat
atau fortofolio. digunakan untuk tempat belajar. Taman,
Model Pendekatan Regio Emillia telaga, danau, kebun dan yang lainnya,
sangat menekankan bahwa apa yang merupakan tempat yang menarik untuk
dilakukan anak sekecil apapun anak–anak belajar dan bertumbuh.

151
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
Keunggulannya adalah anak–anak dapat SIMPULAN
menunjukan ketertarikan secara alami Untuk mengaplikasikan hasil belajar,
dan rasa ingin tahu yang dalam. Disini guru sebagai pendorong utama dan pelaksana
anak–anak dapat belajar disemua tempat kegiatan belajar, harus memiliki kemampuan
perkembangan dan guru guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran.
meningkatkan pertumbuhan mereka Suasana dan pembelajaran itu diarahkan agar
melalui pengamatan, interaksi dan peserta didik dapat mengembangkan potensi
kegiatan yang telah direncanakan. dirinya melalui aktifitas belajar yang lebih
Lingkungan diluar kelas aplikatif. Pembelajaran bagi anak usia dini,
menambah keseimbangan hari. Sangat lebih banyak aktifitas uji coba, bermain sosial
sehat dan baik untuk anak–anak dan seperti halnya bermain peran, dan kegiatan
guru dalam menghirup udara segar, stimulatif lainnya.
merasakan udara, menikmati kebebasan Guru sebagai sumber belajar
ruangan terbuka dan menggunakan merupakan kunci utama atas keberhasilan anak
otot–otot dengan cara yang baru. didik sebagai pembelajar. Peran guru sangat
Menurut Sanjaya (2006) penting karena berkaitan erat dengan
beberapa dampak positf dari kegiatan di penguasaan materi belajar atau kurikulum pada
luar kelas adalah sebagai berikut : umumnya. Apapun yang ditanyakan anak didik
a. Perkembangan Fisik tentang materi belajar, guru harus memiliki
Diluar ruangan, anak–anak keyakinan untuk menjawabnya sehingga anak
akan semakin tahu bagaimana tubuh didik dapat memperoleh informasi yang
mereka bekerja dalam ruangan yang memadai. Oleh karena itu, strategi
berbeda dengan merasakan kekuatan pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses
fisik, keseimbangan, dan stamina belajar mengajar dapat tercapai dengan optimal
dikembangkan dengan terampil. sesuai dengan yang direncanakan Pendidik
b. Keterampilan Sosial Budaya sebagai orang terdekat dengan kehidupan anak
Lingkungan diluar secara di luar lingkungan keluarga memberikan
alami mendorong interaksi diantara pengaruh yang sangat besar terhadap
anak dan lingkungannya. Suara pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
keras diluar ruangan sangat anak. Oleh karena itu, mengenali dan
diperbolehkan dan menyanyi dan memahami sifat anak merupakan bekal yang
berteriak juga akan menjadi media sangat berharga bagi pendidik agar dapat
interaksi mereka. Beberapa anak melaksanakan pembelajaran dengan
yang pendiam akan lebih mudah menggunakan strategi dan metode yang tepat
bergaul ketika berada di luar dalam setiap kegiatan belajar (bermain) yang
ruangan. Karena keadaan di luar diselenggarakan, sesuai dengan usia, tahap
yang dinamis pula, guru–guru akan perkembangan, kebutuhan, minat belajar anak.
mampu mengamati anak–anak lebih
jauh. DAFTAR RUJUKAN
c. Perkembangan Intelektual Anita Yus. 2011. Model Pendidikan Anak Usia
Perkembangan intelektual Dini. Jakarta: Kencana Prenada media
akan meningkat bagi setiap anak Asmawati dkk. 2009. Pengelolaan Kegiatan
ketika belajar di luar ruang kelas. Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Mereka akan dapat melihat proses Modul UT
alami secara langsung dan Fadlillah Muhammad. 2012. Desain
mendokumentasikannya dalam Pembelajaran PAUD. Jakarta: Ar-Ruz
setiap kegiatan yang berlangsung. Media
Hal ini tentu jauh lebih baik daripada Isjoni, Drs M.Si, Ph.D. 2010. Model
anak–anak dipaksa untuk Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta:
membayangkan beberapa peristiwa Alfabeta
alam yang hanya diungkapkan Jensen Eric, (2010), Guru Super dan Super
secara verbal oleh guru. Lingkungan Teaching, Edisi Keempat, Indeks,
diluar akan membuat anak–anak Jakarta.
mengembangan imajinasi daya Mutiah Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak
khayalnya serta mengasah Usia Dini. Jakarta: Kencana
kreativitas mereka Nurani Yuliani Sujiono. 2009. Konsep dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Indeks.

152
Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran
Matematika dan IPA “PRISMA SAINS” Vol. 2. No.2 ISSN 2338-4530\
Sanjaya Wina . 2006. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada.
Yaumi Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip
Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana

153

Anda mungkin juga menyukai