Suatu ketika tersebutlah pasangan suami istri yang sangat mendambakan seorang anak.
Rasa sedih dan sepi selalu menyelimuti mereka saat itu. Tapi sekian lama berlalu, sang istri
pun menunjuka tanda bahwa di hamil. Mereka pun sangat senang akan hal itu. Tapi
kesenangan mereka tidak bertahan lama. Sang istri jatuh sakit. Sang suami pun bingung
karena tidak ada obat atau orang yang bias menyembuhkannya. Tapi tiba-tiba ada seorang
wanita tua yang menyarankan untuk memakan bunga rampion yang hanya tumbuh di balik
bukit.Sang suami pun pergi untuk mengambil bunga tersebut untuk dijadikan obat untuk
istrinya. Ternyata tempat dimana bunga tersebut tumbuh merupakan wilayah dari seorang
penyihir jahat. Sang suami pun tidak mempuyai pilihan lain, jika dia tidak mendapatkan
bunga tersebut istrinya akan meninggal. Dia akhirnya memberanikan diri untuk mengambil
bunga tersebut. Tapi sayang usahanya gagal, penyihir jahat pemilik kebun dimana bunga
rampion itu tumbuh memergoki sang suami sedang mencuri bunga dikebunya.
"Berani sekali kamu, mencuri bunga di kebun kesayangan ku!!!" Kata sang penyihir murka.
"Ku mohon ampunilah saya. Istri saya sedang mengandung dan sekarang sedang jatuh sakit.
Hanya bunga rampion ini lah yang bisa menyembuhkannnya." Sang suami memohon
"Kamu boleh membawa bunga rampion dari kebun ku sebanyak yang kamu butuhkan. Dan
saya juga memaafkan atas tidakkan mu ini. Tapi dengan satu syarat. Kamu harus
menyerahkan anak yang kelak lahir kepada ku. Tenang saja, saya akan memperlakukan anak
itu seperti anak ku sendiri" Kata sang penyihir.
Sang suami pun bingung. Akhirnya dia memilih untuk menyetujui syarat tersebut untuk
keselamatan istri, dirinya sendiri dan anak yang kelak lahir. Dan ketika bayinya lahir, sang
penyihir pun muncul dan memberi bayi tersebut nama Rapunzel dan mengambilnya dari
pelukan orang tuanya.Rapunzel tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Ketika dia
berumur 12 tahun, sang penyihir mengurungnya di sebuah menara di tengah hutan. Menara
tersbut tidak memiliki tangga atau pintu, hanya sebuah jenela kecil di bagian atas menara.
Dan ketika sang penyihir datang berkunjung, dia memerintahkan Rapunzel untuk
menurunkan rambutnya. Rapunzel dikaruniai rambut yang sangat cantik, panjang dan
berkilau seperti emas. Rapunzel harus menurukan rambutnya tersebut melalui jendela ke
bawah dan dengan rambut Rapunzel itu lah sang penyihir bisa naik ke atas menara.
Setelah beberapa tahun hidup dalam menara. Seorang pangeran tampan yang sendang
berburu di hutan tanpa sengaja mendengar nyanyian merdu yang berasal dari menara
tersebut. Dia mencoba mencari tahu dan ingin masuk ke dalam menara tersebut tapi dai tidak
menemukan pintu atau tangga untuk naik ke atas. Sang pangeran pun putus asa dan
memutuskan untuk pulang. Tapi nanyian yang dia dengar menyentuh hatinya. Oleh karena itu
setiap hari dia pergi ke hutan dan mendengarnya. Suatu waktu dia melihat seorang penyihir
datang ke menara tersebut dan berkata: