Anda di halaman 1dari 3

Dongeng Rapunzel

Suatu ketika tersebutlah pasangan suami istri yang sangat mendambakan seorang anak. Rasa
sedih dan sepi selalu menyelimuti mereka saat itu. Tapi sekian lama berlalu, sang istri pun
menunjuka tanda bahwa di hamil. Mereka pun sangat senang akan hal itu.

Tapi kesenangan mereka tidak bertahan lama. Sang istri jatuh sakit. Sang suami pun bingung
karena tidak ada obat atau orang yang bias menyembuhkannya. Tapi tiba-tiba ada seorang
wanita tua yang menyarankan untuk memakan bunga rampion yang hanya tumbuh di balik
bukit.

Sang suami pun pergi untuk mengambil bunga tersebut untuk dijadikan obat untuk istrinya.
Ternyata tempat dimana bunga tersebut tumbuh merupakan wilayah dari seorang penyihir
jahat. Sang suami pun tidak mempuyai pilihan lain, jika dia tidak mendapatkan bunga
tersebut istrinya akan meninggal. Dia akhirnya memberanikan diri untuk mengambil bunga
tersebut. Tapi sayang usahanya gagal, penyihir jahat pemilik kebun dimana bunga rampion
itu tumbuh memergoki sang suami sedang mencuri bunga dikebunya.

"Berani sekali kamu, mencuri bunga di kebun kesayangan ku!!!" Kata sang penyihir murka.

"Ku mohon ampunilah saya. Istri saya sedang mengandung dan sekarang sedang jatuh sakit.
Hanya bunga rampion ini lah yang bisa menyembuhkannnya." Sang suami memohon

"Hahahahahha... Hahahahah... Hahahahah..." tiba-tiba sang penyihir tersebut tertawa.

"Kamu boleh membawa bunga rampion dari kebun ku sebanyak yang kamu butuhkan. Dan
saya juga memaafkan atas tidakkan mu ini. Tapi dengan satu syarat. Kamu harus
menyerahkan anak yang kelak lahir kepada ku. Tenang saja, saya akan memperlakukan anak
itu seperti anak ku sendiri" Kata sang penyihir.

Sang suami pun bingung. Akhirnya dia memilih untuk menyetujui syarat tersebut untuk
keselamatan istri, dirinya sendiri dan anak yang kelak lahir. Dan ketika bayinya lahir, sang
penyihir pun muncul dan memberi bayi tersebut nama Rapunzel dan mengambilnya dari
pelukan orang tuanya.
Rapunzel tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Ketika dia berumur 12 tahun, sang
penyihir mengurungnya di sebuah menara di tengah hutan. Menara tersbut tidak memiliki
tangga atau pintu, hanya sebuah jenela kecil di bagian atas menara. Dan ketika sang penyihir
datang berkunjung, dia memerintahkan Rapunzel untuk menurunkan rambutnya.

Rapunzel dikaruniai rambut yang sangat cantik, panjang dan berkilau seperti emas. Rapunzel
harus menurukan rambutnya tersebut melalui jendela ke bawah dan dengan rambut Rapunzel
itu lah sang penyihir bisa naik ke atas menara.

Setelah beberapa tahun hidup dalam menara. Suatu hari ada sebuah undangan pesta dansa
dari istana untuk semua gadis. Gadis yang bruntung dapat menikah dengan Pangeran yang
sangat tampan.

Hari yang di nantipun telah tiba.


‘’ Bolehkah aku ikut ke pesta dansa bu?’’ tanyanya dengan suara memelas.

‘’ Tidak boleh, kamu harus tetap berada di menara ini.’’ Jawab sang penyihir

‘’ Tapi aku sangat ingin ikut,bu.’’ Rapunzel mencoba mempertahankan keinginannya.

Walaupun Rapunzel sudah memohon, akan tetapi sang penyihir tidak mengijinkan dia datang
ke pesta sanga pangeran tampan.

Kemudian Rapunzel masuk ke dalam kamar, ia sangat sedih dan berkata. ‘’ Aku sangat ingin
pergi. Seandainya aku bisa pergi ke pesta dansa dan dapat bertemu dengan Pangeran. Tetapi
aku juga tidak dapat pergi dengan pakaian kotor dan bau seperti ini, tapi aku ingin sekali
pergi.’’ Ujarnya dalam hati. Rapunzel menangis di dalam kamar.

Tiba-tiba ada cahaya yang sangat terang dan suara gemuruh di sampingnya. Muncullah Ibu
Peri yang sangat baik hati. ‘’ Rapunzel, berhentilah kamu menangis.’’ Ia sangat terkejut di
sebelahnya ada seorang ibu peri sambil tersenyum ramah. ‘’ Aku ibu peri yang akan
menolongmu pergi ke pesta dansa itu. Tapi sebelum itu kamu harus mencari enam Tikus,
enam Kadal, dan Labu Emas. Kamu dapat mendapatkan itu di kebun belakang, dan kemudian
bawakan kesini.’’

Rapunzel segera mencari Labu Emas, enam Tikus dan enam Kadal. Rapunzel segera
membawanya. Ibu peri mengahampiri mereka satu persatu dan dengan tongkatnya Labu
Emas berubah menjadi Pedati Emas yang sangat indah. ke enam Tikus berubah menjadi enam
Kuda berwarna Keemasan. Dan Kadal menjadi pengawal dengan berbadan kekar. Rapunzel
sangat terkejut. Lalu, ibu peri menghampirinya dan dengan tongkatnya pakaian Rapunzel
yang sangat jelek dan kotor berubah menjadi Gaun Emas yang sangat berkilau dengan
perhiasan yang sangat indah dan berkilau.

Sementara kakinya, ada sepasang sepatu kaca yang sangat cantik. Rapunzel menari-nari
dengan sangat gembira, sebelum ia pergi, ibu peri berpesan.

‘’ Rapunzel, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam. Karena
itu, tepat pukul dua belas malam kamu harus meninggalkan pesta dansa.’’ Kata Ibu peri

‘’ Baiklah, ibu peri. Aku akan ingat pesan ini dan meninggalkan pesta tepat pukul 12 malam.
Terima kasih ibu peri.’’ Jawab Rapunzel dan ia langsung menaiki kendaraannya.

Ketika Rapunzel tiba di pesta dia tampak sangat cantik. Ia langsung masuk kedalam aula
istana. Begitu ia masuk kedalam. Semua mata tertuju padanya. Mereka sangat terkejut dan
sangat kagum dengan kecantikan Rapunzel.

‘’ Putri itu sangat cantik sekali.’’ Kata seseorang yang ikut pesta dansa.

‘’ Putri dari Negara mana secantik itu.’’

Pangeran tampan pergi mengahampiri Rapunzel. ‘’ Putri, kau sangat cantik sekali. Maukah
kamu berdansa denganku?’’ ujar Pengeran.

‘’ Iya, aku mau Pangeran.’’ Jawab Rapunzel sambil tersenyum.


Mereka berdua berdansa dengan rasa bahagia. pangeran berkata, ‘’ Kamu adalah wanita yang
selama ini saya cari.’’ Rapunzel sangat bahagia dan lupa waktu. Ternyata, jam mulai
mendekati pukul dua belas.

‘’ Maafkan aku Pangeran, aku harus segera pulang.’’ Rapunzel menarik tangannya dari
genggaman Pangeran dan langsung berlari ke luar istana.

Tiba-tiba di tengah perjalannya keluar istana. Sepatunya terlepas sebelah. Rapunzel terus
berlari. Pangeran berlari mengejarnya dan menemukan sepatu kaca milik Rapunzel di tengah
anak tangga. Pangeran langsung mengambil sepatu itu.

‘’ Aku akan mencari pemilik sepatu ini.’’ Katanya dalam hati.

Rapunzel segera kembali ke menaranya, agar sang penyihir tidak mengetahui kalau dirinya
mengikuti pesta dansa. Namun, ia sangat bahagia karena dapat pergi berpesta dan berdansa
dengan Pangeran.

Suatu pagi, Pangeran dan para Prajuritnya pergi dari rumah ke rumah dan bahkan samapai ke
hutan-hutan untuk mencari kaki yang cocok dengan sepatu kaca tersebut. Ia mencari sampai
kepelosok negeri untuk mencocokkan sepatu kaca. Namun, tidak ada dari mereka yang
cocok.

Akhirnya tibalah di hutan, dimana disitu terdapat menara yang tinggi dan tidak ada tangga
untuk menaiki menara tersebut. Kemudian pangeran dn para prajuritnya mendengar suara
nyanyian dari atas menara tersebut.

‘’ Permisi. Apakah ada orang diatas sana!!!.’’ Jerit para Pengawal.

‘’Iya, ada apa?’’ Jawab Rapunzel dari jendelanya yamg kecil.

‘’ Hei kamu. Kemari. Cobalah sepatu ini!’’

Kemudian, Rapunzel turun dan mencoba sepatu tersebut.

‘’ Ternyata, kamulah putri yang di cari Pangeran.’’ Seru salah satu pengawal gembira.

‘’ Rapunzel, selamat..’’ Rapunzel langsung menoleh ke belakang.

Disana telah berdiri Ibu Peri yang baik hati. ‘’ Hiduplah dengan bahagia dengan Pangeran.’’
Katanya. Ibu peri langsung menghampiri dan menggerekkan tongkatnya dan membaca
mantra. ‘’ Sim Salaaaabim..’’

Rapunzel berubah menjadi Putri dengan memakai gaun yang sangat indah. Pengawal
langsung membawa Rapunzel ke Istana. Sesampainya ia di istana. Pangeran menyambutnya
dengan gembira dan tersenyum. Rapunzel dan Pangeran akhirnya menikah dan hidup sangat
bahagia selama-lamanya.

~SELESAI~

Anda mungkin juga menyukai