Anda di halaman 1dari 6

URAIAN TUGAS TUTORIAL TATAP MUKA

Ke : 1

NAMA : DIAN NOVITA ARUM SARI


NIM 837491808
PRODI / SMT : PGSD UT/ 9
POKJAR : UT Nganjuk
UPBJJ : UPBJJ UT Malang

Nama Mata Kuliah : Tugas Akhir Program (TAP)

Pokok Bahasan :

 Orientasi Tugas Akhir Program (TAP)


 Substansi Tugas Akhir Program (TAP)
 Kasus-kasus Pembelajaran Guru SD

Tutor Pengembang Soal : Jainul Munadir, M.Pd

Masa Tutorial : 2020.2

Jumlah soal 2

Skor Maksimal 13

Jenis Tugas : Penguasaan Konsep

Waktu : 45 menit

Sumber Materi : BMP PDGK4500 Panduan Tugas Akhir Program Sarjana


FKIP

Kompetensi Khusus/TIK:

Mahasiswa dapat:

1. Mengutarakan ulang orientasi TAP (apa, bagaimana dan mengapa TAP) .


2. Mengutarakan masalah pembelajaran yang dihadapi guru SD
3. Mengelompokkan masalah-masalah yang muncul berdasarkan kriteria tertentu seperti
masalah startegi belajar, substansi, evaluasi, dan media.
4. Mereviu substansi TAP
5. Mengutarakan substansi kurikulum sekolah
6. Menerapkan materi pembelajaran yang mendidik
7. Melakukan pengembangan kepribadian dan keprofesionalan (PTK)
8. Mengaitkan konsep-konsep ketiga substansi tersebut dalam bentuk peta konsep
9. Menemukan solusi terhadap kasus yang diangkat dalam diskusi.
Tugas 1

Bacalah dengan cermat kasus kegiatan pembelajaran berikut ini, kemudian jawab
pertanyaan yang mengikutinya.

Kasus kegiatan pembelajaran

Pak Purwadi adalah seorang guru kelas 4 di sebuah SD yang terletak di daerah pegunungan.
Dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, Pak Purwadi menjelaskan cara
menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya
adalah sebagai berikut:

Pak Purwadi:

"Perhatikan anak-anak, kalau kita menjumlahkan pecahan, penyebutnya harus disamakan


terlebih dahulu, kemudian pembilangnya dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut: 1/2 + 1/4 =
2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikan lagi contoh ini: 1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahkan
adalah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?"

Anak-anak diam, mungkin mereka bingung.

Pak Purwadi:

Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini."

Pak Purwadi menulis 5 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara
berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena
tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan
soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama
anak-anak bekerja Pak Purwadi duduk di depan kelas sambil membaca.

Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Pak Purwadi meminta
seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Pak
Purwadi lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta
memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah
kecewanya Pak Purwadi ketika mengetahui bahwa dari 30 anak, hanya seorang yang benar
semua, sedangkan seorang lagi benar 3 soal, dan yang lainnya salah semua.
Pertanyaan Kasus

1. Identifikasi 3 kelemahan pembelajaran yang dilakukan Pak Purwadi dalam


kasus di atas. Berikan alasan mengapa itu anda anggap sebagai kelemahan.
Jawab :

 Pak Purwadi tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal secara bertahap,


contohnya pada kasus tersebut terlihat bahwa Pak Purwadi sama sekali tidak
menjelaskan bagaimana caranya untuk menyamakan penyebut pada operasi bilangan
pecahan. Penjelasannya terlalu singkat sehingga para siswa tidak jelas dan sama sekali
tak memahami apa yang dijelaskan Pak Purwadi.
Padahal penjelasan yang runtut, jelas dan logis selangkah demi selangkah diperlukan
untuk membuat siswa mudah memahami penjumlahan pecahan tersebut.

 Pak Purwadi tidak mengecek pemahaman para siswanya dengan baik. Beliau hanya
menanyakan "Mengerti anak-anak?". Pertanyaan semacam ini tidak dapat digunakan
untuk mengecek pemahaman siswa. Seharusnya Pak Purwadi menanyakan bagaimana
langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara langsung, misalnya dengan
menanyakan, "Mengapa penyebut pada langkah penjumlahan pecahan itu diubah
menjadi 4 dan 6?" dan sebagainya. Pertanyaan langsung mengarah ke materi pelajaran
yang dijelaskan, bukan hanya menanyakan apakah siswa yag diajarnya mengerti atau
tidak saja.

 Pak Purwadi tidak ada kegiatan membimbing siswa dalam mengerjakan soal evaluasi,
setelah memberikan 5 soal latihan, barangkali berkeliling memberikan bantuan pada
siswa yang membutuhkan bantuan dalam mengerjakan evaluasi yang beliau berikan,
Pak Purwadi malah duduk di depan kelas (di kursinya) sambil membaca. Ketika salah
seorang anak diminta menuliskan jawabannya di papan tulis, Pak Purwadi tidak
meminta tanggapan dari siswa lain. Hal ini merupakan sebuah kelemahan
pembelajaran, padahal jika Pak Purwadi memanfaatkannya menjadi bahan diskusi dan
kesempatan untuk menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut maka
pembelajaran akan dapat menjadi lebih baik.
2. Jika anda yang menjadi Pak Purwadi, jelaskan langkah-langkah pembelajaran
yang akan anda tempuh untuk mengajarkan pecahan dengan penyebut yang
berbeda. Beri alasan mengapa langkah-langkah itu yang anda tempuh.
Jawab :
Pada materi matematika penjumlahan pecahan yang diterangkan oleh Pak Purwadi
tersebut, jika saya menjadi beliau maka langkah-langkah pembelajaran yang akan
saya lakukan dan terapkan adalah sebagai berikut:
a. Pada Tahap Kegiatan Pendahuluan :

1) Melakukan apersepsi (mengaitkan apa yang telah diketahui atau di alami


dengan apa yang akan dipelajari).
2) Memberikan motivasi (Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa,
membangkitkan motivasi dan perhatian para siswa merupakan kegitanan yang
memang perlu dilakukan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran.
Khususnya pada tahap awal pembelajaran siswa perlu terfokus perhatiannya
pada materi yang akan dibahas).
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Pada Tahap Kegiatan Inti

1) Memberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan pecahan yang memiliki


penyebut yang berbeda, misal 1/4 + ½.
2) Menyajikan langkah-langkah demi langkah cara menyelesaikan contoh
soal tersebut secara runtut, rinci, jelas, dan logis kepada siswa.
3) Memberikan sebuah contoh soal lagi, misal 1/3 + ¼
4) Meminta siswa untuk berpartisipasi secara bergantian untuk menyelesaikan
soal tersebut selangkah demi selangkah, sembari mengecek pemahaman setiap
siswa.
5) Membantu siswa yang mengalami kesulitan pada langkah-langkah yang
dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut.
6) Memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/2 + 1/5.
7) Kembali meminta siswa mengerjakan soal tersebut, kali ini secara
berpasangan dengan teman sebangku mereka (teman yang duduk berdekatan)
masing-masing. Meminta siswa mengecek hasil pekerjaan mereka dengan
membandingkannya dengan hasil pekerjaan pasangan lainnya.
8) Meminta mereka mendiskusikan apabila terdapat perbedaan jawaban,
sembari guru memberikan bimbingan bila diperlukan.
9) Memberikan soal latihan sebanyak 5 buah contoh soal untuk
dikerjakan.Mengecek jawaban siswa dengan meminta beberapa orang
menuliskan jawaban mereka masing-masing di papan tulis.
10) Memfasilitasi diskusi kelas apabila terdapat perbedaan-perbedaan jawaban
siswa.
c. Pada Tahap Penutup
Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah
diikuti.Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta siswa belajar untuk materi
pada pertemuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai