Adoc - Pub Karya Tulis Ilmiah Oleh Muhamad Ridwan Nim 1
Adoc - Pub Karya Tulis Ilmiah Oleh Muhamad Ridwan Nim 1
S
KHUSUSNYA AN. D DENGAN MASALAH KESEHATAN GIZI
KURANG DI KP CICAYUR 1 RT 03/03 DESA PAGEDANGAN
KEC. PADGEDANGAN, KAB. TANGERANG
Oleh:
MUHAMAD RIDWAN
NIM: 09.030
Oleh:
MUHAMAD RIDWAN
NIM: 09.030
Laporan Studi Kasus ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Dipertahankan
Dihadapan Penguji Ujian Akhir Program Akper Islamic Village Tangerang
Mengesahkan,
Laporan Studi Kasus ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Dipertahankan
Dihadapan Penguji Ujian Akhir Program Akper Islamic Village Tangerang
Gizi kurang adalah keadaan gizi yang bisa dilihat sebagai suatu proses kurang makan
ketika kebutuhan normal terhadap suatu patau beberapa nutrisi tidak terpenuhi atau
nutrisi-nutrisi tersebut hilang dengan jumlah yang lebih besar dari pada yang di
dapat, (Michael. Gibney, 2008). Data statistic Data statistik berdasarkan Menkes RI
tahun 2011 pada acara rakornas di Jogja pada tanggal 21 Maret 2011 data prevalensi
gizi kurang mencapai 17,9% data prevalensi ini menurun dari 21,5% pada tahun
2004 balita Indonesia termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk. Adapun Karya
tulis ilmiah ini berjudul “Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S khususnya An. D
24 bulan (2 tahun) dengan masalah gizi kurang di Rt/Rw 03/03 Kp Cicayur 1, Desa
Pagedangan, Kec Pagedangan, Kab Tangerang Banten” Asuhan keperawatan
dilakukan selama 5 (lima) hari dari tanggal 26-30 juni 2012. Hasil pengkajian pada
keluarga Tn. S adalah 1). Gizi kurang, 2). ISPA, 3). Gastritis, 4). Abses kulit. Dari
empat diagnose tersebut salah satunya menjadi masalah utama yaitu Nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn, S khususnya An. D berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah gizi kurang.
Rencana asuhan keperawatan yang dibuat betujuan supaya keluarga dapat 1).
Mengenal masalah gizi kurang, 2). Keluarga dapat mengambil keputusan, 3).
Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit, 4). Keluarga dapat
memodifikasi lingkungan, 5). Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Rencana asuhan keperawatan adalah memberikan penyuluhan tentang konsep
penyakit gizi kurang, diit makanan, selain itu mendemonstrasikan cara memilih,
mengolah dan menyjikan. Rencana yang telah dilaksanakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada keluargaTn. S. Hasil evaluasi untuk diagnosa ini 75 %
keluarga Tn. S telah memahami secara menyeluruh, tentang pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab, jenis-jenis masalah gizi kurang, dan klasifikasi gizi kurang,
selain dengan pengertian gizi kurang pada balita, cara memilih makanan, cara
memasak, menjaga makanan, cara penyajian makanan, memodifikasi lingkungan,
dan memberikan informasi tentang manfaat pelayanan kesehatan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas limpahan rahmat dan hidayat Allah SWT,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Keluarga Tn. S Khususnya An. D Dengan Masalah Gizi kurang
di Kp Cicayur Rt 03/03 Desa Pagedangan, Kec. Pagedangan , Kab Tangerang”.
Penyusun laporan studi kasus ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan Diploma III Keperawatan Islamic Village Tangerang.
Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak kesulitan dan hambatan,
namun berkat do’a orang tua, bimbingan dan pengarahan dari dosen, serta dukungan
dari berbagai pihak. Baik dalam bentuk moril, materil, dan spiritual. Untuk ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan kekuatan iman dan ketabahan dalam
menyusun Karya Tulis Ilmiah.
2. Ibu Ns. Ellya Qolina, S.Kep. selaku Direktur Akper Islamic Village yang
telah memberikan izin untuk melakukan ujian akhir program.
3. Dr.H.Makentur. J. N. Mamahit, SPOG, MARS. Selaku Direktur Rumah Sakit
Umum Kabupaten Tangerang.
4. Ibu Ns. Desmon Wirawati, S.Kep. selaku pembimbing yang telah rela
mengorbankan waktunya untuk pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
5. Ibu Siti Aminah, S.Kp. selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.
6. Ibu Ns. Ining Suprihatin, S.Kep. selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.
7. Keluarga Tn.S yang bersedia bekerjasama dengan penulis dalam melakukan
tindakan asuhan keperawatan keluarga.
8. Orang Tua yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan moril dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
9. Seluruh staf dosen Akademi Keperawatan Islamic Village Tangerang yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan semangat belajar kapada penulis
sehingga penulis dapat mengikuti ujian komprehensif tepat pada waktunya.
10. Keluarga besarku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.
11. Teman-teman komunitas seperjuangan yang sama-sama merasakan suka
dukanya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
12. Rekan-rekan CAIV XVII seperjuangan di Akademi Keperawatan Islamic
Village Tangerang yang telah banyak memberikan masukan yang berharga
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
13. Untuk someone yang selalu hadir dan mendukung dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan yang baik
dari Allah SWT. Amin.
Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan yang
akan dating. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pendidikan
keperawatan khususnya dan semua pihak pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK ........................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
PENDAHULUAN
kekurangan gizi di dunia mencapai 1,02 milyar orang yaitu kira-kira 15%
populasi dunia dan sebagian besar berasal dari negara berkembang. Anak-anak
setengah daripada 10,9 juta anak yaitu kira-kira 5 juta anak meninggal setiap
tahun akibat kekurangan gizi (FAO, 2009). Indonesia sendiri yang merupakan
kemiskinan ada faktor lain secara tidak langsung yang mempengaruhi terjadinya
hubungan makan dan kesehatan karena adanya kebiasaan makan atau pantangan
menular. Semua ini jelas berdampak terhadap status gizi masyarakat Indonesia
terutama balita.
(10%) sedang (10-19%) tinggi (20-29%) dan sangat tinggi (30%). Data statistik
berdasarkan Menkes RI tahun 2011 pada acara rakornas di Jogja pada tanggal 21
Maret 2011 data prevalensi gizi kurang mencapai 17,9% data prevalensi ini
menurun dari 21,5% pada tahun 2004. Hasil terkait data prevalensi gizi kurang di
provinsi Banten mencapai 18,2%, untuk anak di Kabupaten Tangerang, demikian juga di Jakarta Barat dan Kota
Tangerang kecuali untuk kemampuan memberikan alasan dan mengingat. Dievaluasi bahwa prevalensi gizi kurang tidak berubah
(21.8% Jakarta Barat, 23.5% Kota Tangerang, 39.0% kabupaten Tangerang). Hasil temuan lainnya adalah pengetahuan anak untuk
kesehatan dan gizi masih belum baik, sedangkan data prevalensi gizi kurang yang penulis temukan di desa pagedangan mencapai 2%
Gizi kurang adalah keadaan gizi yang bisa dilihat sebagai suatu proses
kurang makan ketika kebutuhan normal terahadap suatu atau beberapa nutrisi
tidak terpenuhi atau nutrisi-nutrisi tersebut hilang dengan jumlah lebih besar dari
pada yang di dapat, (Michael J. Gibney,2008). Gizi kurang tidak lepas dari
pemenuhan nutrisi yang tidak terpenuhi. Sehingga jika nutrisi tidak terpenuhi
berbagai penyakit. Masalah ini bisa berdampak pada kualitas sumber daya
keperawatan.
gizi kurang
kurang
kurang
kurang
kesehatan.
keluarga.
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
RI, 1988).
rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat,
(Helvei, 1981).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan
suami, istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu
umum bahwa keluarga adalah Unit terkecil masyarakat, terdiri dari dua
orang atau lebih, adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup
dalam satu rumah tangga, dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga,
suatu kebudayaan.
keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari
family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih
usila yaitu kelaurga terdiri dari suami istri yang sudah lanjut usia,
sedangkan anak sudah memisahkan diri. d) The dyad family yaitu suatu
rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak. e) The childless
yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung
sama. j) Biended family yaitu keluarga yang dibentuk dari janda atau
adult living alone yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
dewasa.
yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau
salah satu bekerja di luar rumah. e) Single Parent adalah satu orang tua
suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak .g) Commuter
Married adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
tertentu. h) Single Adult adalah wanita atau pria dewasa yang tinggal
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. Matrilokal adalah
istri.
Setiap anggota keluarga mempunyai struktur peran formal dan
(Friedman, 1988).
(3) tiga peran yaitu ayah, ibu, dan anak. (I) Peranan ayah adalah
masyarakat dari lingkungannya. (2) Peran ibu adalah sebagai istri dan
tinggi.
dipenuhi. Orang tua berperan penting dalam hal ini terutama ayah,
keluarga ini dimulai dengan anak pra sekolah dimulai saat kelahiran
anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada
bersosialisasi, beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga
tahun). Tahap keluarga ini dimulai dengan anak usia sekolah dimulai
pada saat anak yang tertua mamasuki sekolah pada usia 6 tahun dan
keluarga ini dimulai dengan anak remaja dimulai saat anak pertama
berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19/20 tahun,
dan sumber yang ada pada keluarga, berperan suami-istri kakek dan
bagi anak-anaknya.
Family). Tahap keluarga ini dimulai pada saat anak yang terakhir
waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial dan waktu santai,
salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan ada yang
2.2.1 Pengkajian
konsep teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam
keluarga.
masyarakat yang baik dan yang nyata (actual), dan mungkin yang terjadi
didapatkan dengan melihat prioritas masalah yang telah dinilai, dimulai dari
rumuskan berdasarkan data yang di dapat pada pengkajian yang terdiri dari
masalah, penyebab dan tanda gejala. Masalah (problem) Adalah istilah yang
adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat dari
adalah rasa takut akibat masalah yang diketahui serta sikap dan falsafah
yang dialami, takut akan akibat, sikap negative terhadap masalah kesehatan.
dijumpai lebih dari satu, sumber daya yang dimliki keluarga dan komunitas
dapat mengatasi masalah lain yang ditimbulkan akibat masalah inti tersebut.
skoring untuk setiap kriteria yang dibuat. b) Selanjutnya skor dibagi dengan
angka yang tinggi dan dikalikan dengan bobot. c) Jumlah skor untuk semua
Gambar 1
kesehatan, keadaan sakit atau kurang sehat dan situasi krisis. Kemungkinan
Potensi masalah untuk dicegah adalah sifat dan beratnya masalah yang akan
timbul dan dapat dikurang atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan
kesehatan. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai
2.2.2. Perencanaan
penyusunan tujuan hendaknya logis, kriteria hasi dapat diukur, dan rencana
panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang yaitu menekan
pada perubahan prilaku dan mengarah kepada kemampuan mandiri dan lebih
baik ada batas waktunya. Tujuan jangka pendek ditekankan bahwa keadaan
yang bisa dicapai setiap harinya yang dihubungkan dengan keadaan yang
mengancam kehidupan.
faktor yang dapat member petunjuk bahwa tujuan telah tecapai dan digunkan
apa yang harus dilakukan oleh kelaurga, kapan dan sejauh mana tindakan
ganda, dapat diobservasi dan diukur, tanpa hasil yang dapat diukur proses
sarana dan prasarana yang tersedia diruamah, ditentukan oleh perawat dan
intervensi.
suatu tindakan lansung kepada keluarga yang dilakukan oleh perawat, yang
2.2.3. Implementasi
telah disususn pada tahap perencanaan, (Setiadi, 2008). Ada tiga (3) tahap
adalah tindakan untuk merubah prilaku klien melalui promosi kesehatn dan
pendidikan kesehatan kepada klien. (4) Tindakan merujuk adalah tindakan
misalnya ahli gizi, tenaga sosial, fisioterapi dan dokter dan yang lainnya.
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
2.2.4. Evaluasi
dibandingkan dengan kriteria dan standar yang telah dilakuakan pada tujuan
dan pada perencanaan keperawatan keluarga. Planing (P) adalah perncanaan
dua cara yaitu evalusi formatif dan evalusi formatif. Evaluasi sumatif
2.3.1 Pengertian
lemak, vitamin mineral dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh
(Wiliam, 2011).
Gizi kurang adalah keadaan gizi yang bisa dilihat sebagai
hilang dengan jumlah lebih besar dari pada yang di dapat, (Michael J.
Gibney, 2008).
Tidak terlihat lemak dan otot dibawah kulit, rambut mudah patah dan
karena masih merasa lapar, pada stadium lanjut yang lebih berat anak
perut buncit, rambut ronrok, sering rewel dan banyak menangis, pada
stadium lanjut yang lebih berat anak tampak apatis atau kesadaran
angka 60% dari berat badan normal, gejala khas kedua penyakit
otot.
digunakan untuk menilai status gizi. Satu ukuran tubuh sebagai dasar
valid tersebut dapat dinilai empat indeks Berat Badan menurut Umur
(LILA/U).
adalah gizi baik adalah apabila berat badan bayi / anak menurut
standar Harvard
dari 90% dari standar Harvard. Gizi kurang, bila berat bayi / anak
2.3.4 Patofisiologi
lemak dari hati ke depot lemak juga terganggu dan akibatnya terkadi
dapat berupa perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari
tumbuh setiap tahunnya 2-3 kg. Sedangkan jika dilihat dari tinggi
lebih 12 cm. Pertumbuhan gigi usia 2 tahun meliputi gigi rahang atas
dan gigi rahang bawah. Perkembangan pada anak mencakup
menaiki tangga dengan cara tangan satu dipegang dan pada akhir
3.1.1 Pengkajian
bernama Ny. S berusia 29 tahun dan memiliki 2 (dua) orang anak laki-
laki yaitu An. D berusia 8 tahun dan An. D berusia 2 tahu. Keluarga
keluarga Tn. S adalah tipe the nuclear family (keluarga inti) dimana
terdri dari ayah, ibu, dan kedua orang anak tinggal satu rumah.
gizi kurang, An. D berusia 2 (dua) tahun, tetapi hanya memiliki berat
tidak naik-naik, dan anak tidak ada perubahan selama 3 (tiga) bulan
badan tidak naik-naik sejak 3 (tiga) bulan terakhir hanya 8,5, tinggi
An D 75 cm dari tumbuh kembang An. D motorik kasar sudah bisa
melompat dan berdiri tidak bisa dengan 1 (satu) kaki, motorik halus
dari An. D belum bisa membuat lingkaran o, dari bahasa An. D hanya
sosilisasi An. D mudah dipisahkan dari ibu dan sudah bisa bermain
dengan anak lain. Pola makan An. D jika pagi hari di berikan bubur
nadi 102x/menit, Suhu 360c, respirasi 25x/menit, berat badan 8,5 Kg,
berambut hitam tipis dan pendek. Abdomen bentuk datar, tidak ada
lesi, kulit elastic, tidak ada pembesaran hepar, ginjal tidak teraba,
keadaan balita yang sangat kurus sedangkan tanda dan gejala gizi
respirasi 25x/menit, berat badan 8,5 Kg, tinggi badan 75 cm, lingkar
menangis.
lengan 24 cm, berat badan 57 kg, tinggi badan 159 cm. Tn. S
mengatakan tanda dan gejalannya yaitu perih pada lambung dan nyeri
sakit perut, Tn. S megatakan jika sakit maag langsung meminum obat,
(satu) minggu yang lalu akan tetapi sekaran sudah sembuh . Ny. N
tidak mengetahui apa itu abses yang ia tahu hanya bisul yang
kuman bisa masuk, Ny. N tidak mengetahui akibat dari abses yang ia
tahu hanya bisul ini akan sembuh jika matanya keluar dan jika An. D
menurut dia, telur bisa membuat bisul tumbuh lagi. (Hasil pengkajian
lampiran E).
3.3.1 Perencanaan
tanda dan gejala dan penyebab gizi kurang, gali pengetahuan keluarga
kepada keluarga.
kesehatan.
mengenai masalah gizi kurang yang telah dijelaskan, Ny. N dan Tn. S
3.2. Pembahasan
3.2.1 Pengkajian
pada tahap ini di dapat data subyektif dan data obyektif. Tahap kedua
data tersebut di dapat dari klien dan keluarga. Dari hasil pengumpulan
data di dapat informasi dari Ny N yaitu orang tua dari An. D yang
(tiga) bulan terakhir megalami berat badan yang tidak naik-naik hanya
8,5 kg. dan 2 minggu terakhir An. D menderita ISPA, berat badan 8,5
kg, lingkar lengan 15 cm, lingkar perut 20 cm, tinggi badan 75 cm,
baik.
dimana dipagi hari anak diberi bubur dan minum susu kental manis
bukan susu bubuk. Jika An. D hanya makan nasi, ikan dan kecap
(kartu menuju sehat) berat lahir An. D berat badannya 3 (tiga) kg,
pada usia satu tahun berat badan An D 6,8 kg dimana berat badan
berat badnnya adalah 10 kg. masalah ini terjadi dimana pada pola
makan An. D yang tidak sesuai, pada pagi hari An D dberikan bubur
yang dimasak oleh Ny. N walaupun menu tersebut tidak terasa pedas.
An. D tidak terlalu suka sayur sehingga An. D jika makan hanya
dikasih ikan atau lauk pauk dan kecap saja. karena Ny N kurang
dimana berat badan An. D 8 kg, badannya kurus, tidak ada otot pada
lengan.
D tidak bisa berdiri pada satu kaki. Motorik halus pada An .dapat
kosa kata diantaranya mama, bapak dan aa. Sosialaisai pada An. D
adalah mudah di pisahkan dengan ibu, An. D juga jarang dilatih untuk
tumbuh kembang. hal ini karena kurang motivasi Ny. N untuk melatih
pertumbuhan anaknya.
berat bdan tidak naik. Menu makan yang kurang baik dimana makan
dengan kecap, nasi dan ikan saja dan minum susu kental manis bukan
2 bulan, dengan tanda dan gejala berat badan anak yang menurun, jika
masalah dapat dicegah yang cukup tinggi, selain itu untuk masalah
kurang baik dimana makan pagi bubur yang banyak mengandung air.
Makan sehari-hari dengan kecap, nasi dan ikan saja dan minumsusu
tanda dan gejala yang sesuai dengan gizi kurang, belum dilakukan
dapat diubah mudah dimana memiliki nialai 2 (dua), karena ibu mau
tau tentang gizi kurang, tetapi masih terlihat ragu jika dilihat dari
nialai 2/3, karna masalah pada keluarga Tn. S masih dapat dicegah
tetapi ibu masih ragu dalam merawat anaknya.dan jika dilihat dari
kurang motivasi dalam menanggapi maslah gizi kurang ini dan Ny. N
3.2.3 Perencanaan
tanda dan gejala, faktor penyebab, jenis-jenis masalah gizi kurang dan
dengan gizi kurang makanan gizi seimbang, diit pda balita, dilakukan
kelaurga yang sakit. Dampak jika TUK III tidak diatasi maka berat
badan An. D tidak akan naik-naik dan bisa berakibat berisiko gizi
yang sakit.
meningkatkan selera makan pada anak dan keluarga dan perawat juga
yang lebih baik dan selara makan An. D akan berkurang sehingga
tinggal dan dapat menunjukan kartu hasil berobat. Hal ini bisa
tersebut tidak berjalan dengan baik maka masalah kesehatan yang ada
pada keluarga Tn. S tidak dapat diatasi segera mungkin. Dampak dari
kendala dengan TUK III dimana masalah diit pada balita, dimana
kental manis bukan susu bubuk anak tidak suka karena tidak suka
gizi kurang, kendala yang dihadapi oleh keluarga Tn. S adalah Ny. N
masalah gizi kurang dan klasifikasi gizi kurang Ny. N juga dapat
mengulangi pertanyaan yang ditanaya kan oleh perawat mengenai
kendala di TUK III diamana masalah diit pada balita dimana masalah
bukan susu bubuk anak anak tidak suka karena rasanya yang kurang
manis.
diadakan satu bulan sekali. Pihak keluarga dan pihak lainnya yang
masalah diit pada balita yaitu tentang susu yang dikonsumsi An. D
yaitu susu kental manis yang harus diubah dengan susu bubuk,
dengan susu bubuk tetapi dengan merk yang sama dan rasa yang
sama. keluarga Tn. S belum ada motivasi dalam merubah pola hidup
dan rumah tidak terlalu jauh dan petugas kesehtan yang baik dan
Tn. S.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kekurangan gizi di dunia mencapai 1,02 milyar orang yaitu kira-kira 15%
populasi dunia dan sebagian besar berasal dari negara berkembang. Anak-anak
setengah daripada 10,9 juta anak yaitu kira-kira 5 juta anak meninggal setiap
tahun akibat kekurangan gizi (FAO, 2009). Menurut Michael J. Gibney (2008) .
Gizi kurang adalah keadaan gizi yang bisa dilihat sebagai suatu proses kurang
makan ketika kebutuhan normal terhadap suatu patau beberapa nutrisi tidak
terpenuhi atau nutrisi-nutrisi tersebut hilang dengan jumlah yang lebih besar dari
Gizi kurang tidak lepas dari pemenuhan nutrisi yang tidak terpenuhi.
Sehingga jika nutrisi tidak terpenuhi akan mengakibatkan gagal tumbuh kembang
dan bisa mempengaruhi status kesehatan masyarakat terutama balita. Ini akan
pada kualitas sumber daya manusia dan bisa meningkatkan angka kematian pada
balita. Dari data diatas penulis tertarik untuk memberikan asuhan keperawatan
dengan masalah gizi kurang diberikan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 26
sampai 30 juni 2012 dengan hasil yang ditemukan terdapat empat masalah
kesehatan antara lain adalah 1). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
penyuluhan mengenai konsep penyakit gizi kurang, selain itu juga menekankan
perubahan pola makan dengan gizi sseimbang. Diit pada balita, cara memilih
fasilitas kesehatan.
pertama yang ada dalam keluarga Tn. S dapat dilaksanaknan dengan baik dan
tanda dan gejala, faktor penyebab, jenis-jenis masalah gizi kurang dan
klasifikasi gzi kurang. Ny N dapat mengulangi pertanyaan yang diajukan oleh
perawat mengenai masalah keshatan gizi kurang yang telah dijelaskan, Ny. N
4.2 Saran
dan terbaru.
4.2.2 Mahasiswa/mahasiswi
dapat merubah pola makan pada anak dengan gizi kurang yaitu
gizi.
Gunawan, Yohannes. (1995). Kapita Selekta Pediatri Pincus Catzel dan Ian Roberts.
II. Jakarta: EGC.
Hasan, Rusepno. (2007). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Info Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. II. Jakarta:
Salemba Medika
Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
Suriadi. (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak. I. Jakarta: PT. Fajar Pratama.
Wong, Donna L. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Lampiran A
I. Data Umum
1. Nama KK : Tn S
2. Umur : 37 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Karyawan
6. Komposisi keluarga
Genogram
Tn. S Ny. N
An. An. D
D
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Satu rumah
: Meinggal
:Garis keturunan
:Menikah
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah tipe the nuclear famly keluarga inti yang tediri dari
ayah,
8. Suku
Suku Tn. S berasal dari suku betawi sedangkan Ny. N berasal dari suku sunda
9. Agama
Keluarga Tn. S beragama islam,keluarga Tn. S rutin malaksanakan sholat
meminta air kepada kiyai (ustad) jika ada anggota keluarga yang sakit sebagai
sedangkan Ny. N sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurusi anak di
rumah yang masih mempunyai anak yang berusia 8 (delapan) tahun dan 2
(dua) tahun
anakanya secara rutin hanya ketika moment hari besar seperti lebaran dan
libur sekolah, jika dihari-hari libur biasa Tn.S mengisi waktu liburan dengan
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu tahap IV (empat) yaitu keluarga
dengan anak sekolah. Tahap ini dimulai pada anak yang tertua memasuki
sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas
perkembangannya memberikan perhatian tentang kegiatan social anak,
keluarganya.
sakitnya menurut Tn. S nyri uluhati dan sakit perut, Tn. S mengeluh sakit
ketika telat makan karna Tn. S bekerja siang dan malam bekerja di luar kota.
sejak 3 munggu yang lalu sudah sembuh. Ispa yang dialaminya menurut Ny.
N pilek-pilek dan batuk karna minum es, sedangkan kakak dari dzikrul
III. Lingkungan
lingkungan masjid yang masih tahap renovasi, sumber air yang didapat
keluarga dari sumur yang bercampur dengan dapur. Ny. N mengatakan air
kurang untuk sirkulasi dan pencahayaan, ruangan terasa redup dan gelap.
- Denah rumah
Keterangan :
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
1 3 3. Kamar
2 mandi dan
dapur
dan suka saling membantu satu sama lain jika ada kesulitan. Mayoritas
tersebut sejak awal menikah, rumah tersebut masih menyatu dengan mertua
mertua/keluarga besar.
setelah pulang kerja, Tn. S mngatakan dirinya sering disambut oleh anak-
dan shalat jamaah kegiatan yang ada di masyarkat sekitar adalah tahlilan dan
gotong royong.
kerja yang dia dapat dari pabrik, selain tunjangan keselamatan kerja keluarga
kekuatan legimate power yaitu hak untuk mengatur seorang ayah kepada
power (seorang yang ditiru) karna Tn. S sebagai figure dari anak-anakanya.
Struktur peran yang pakai oleh keluarga Tn. S menggunakan struktur peran
formal dan informal. Peran formal ayah yang digunakan Tn. S meliputi
istri dan ibu bagi anaknya dan pengurus rumah tangga, sedangkan peran
membawa dukun atau paranormal untuk berobat hanya saja meminta syareat
pada kiyai terdekat untuk meminta air disamping brobat ke dokter. Ketika
masing-masing dan tidak ada curiga ataupun tidak percaya terhadap Tn. S
dalam bersosialisasi, dan norma budaya yang dianut oleh masyarakat desa
pagedangan yakni saling membantu dan tolong menolong satu sama lain.
sudah 3 bulan terakhir tidak kunjung naik hanya 8 kg, dan 3 mingg terakhir
mengatakan gizi buat balita adalah makanan yang mengandung vitamin dan
makanan yang bergizi, sedangkan menurut Ny. N kurang gizi adalah seorang
anak yang badannya kurus dan kurang gizi, tanda dan gejalanya adalah tidak
Fungsi dari gizi balita menurutnya adalah untuk memenuhi kebutuhan anak
akan menjadi kekurangan gizi, dan jika terjadi kekurangan gizi Ny. N akan
mengatakan sumber air minum yang dia minum berasal dari sumur kemudian
memeriksa masalah kesehatan, fasilitas terdekat dari rumah adalah ibu bidan
dan puskesmas
Ny. N mengatakan anak saya megalami ISPA , dan sudah dari 3 (tiga)
minggu yang lalu sudah sembuh, menurut Ny. N ispa adalah penyakit yang
mengerti apabila An. D tidak segera diobati atau Ny. N tidak mengetahui
akibat/komplikasi yang ditimbulkan jika tidak segera ditangani. Ny. N
terdekat dari rumahnya adalah bidan aslamiyah. Ny. N mempecayai pada tim
kesehatan dan tidak pernah mendapatkan informasi yang salah dari tim
mencegah dari penyakit. Ny. N mengatakan sumber air minum yang dia
kesehatan, fasilitas terdekat dari rumah adalah ibu bidan dan puskesmas
Ny. N mengatakan An. D menderita bisul sudah tiga hari yang lalu
dan sekarang sudah mulai sembuh. Ny. N tidak mengetahui apa itu abses
yang ia tahu hanya bisul yang merupakan suatu kumpulan nanah yang
adalah bengkak, terdapat mata, nyeri dan ada benjolan, menurut Ny. N
penyebabnya karna pertamanya ada luka sehingga kuman bisa masuk, Ny. N
tidak mengetahui akibat dari abses yang ia tahu hanya bisul ini akan sembuh
jika matanya keluar dan jika An D sakit Ny. n hanya memberikan salep dan
menurut dia , telur bisa membuat bisul tumbuh lagi. Ny. N megatakan
bersih untuk mencegah dari penyakit. Ny. N mengatakan sumber air minum
yang dia minum berasal dari sumur kemudian dimasak, Ny. N sudah
masalah kesehatan, fasilitas terdekat dari rumah adalah ibu bidan dan
puskesmas
mengalami sakit maag. Tn. S tidak mengerti apa itu gastritis Tn. S megatakan
bila perutnya nyeri, kembung dana perih itu namanya maagh. Tn. S
mengatakan tanda dan gejalannya yaitu perih pada lambung dan nyeri uluhati,
sedangkan penyebab dari maag sendiri menurut Tn. S adalah telat makan dan
megatakan jika sakit maag langsung meminum obat, dan jika sakit berlanjut
lingkungan bersih dan sehat untuk mencegah dari penyakit., Tn. S sudah
masalah kesehatan, fasilitas terdekat dari rumah adalah ibu bidan dan
puskesmas
Dari pernyataan Tn. S dan Ny. N akan berencana mempunyai anak lagi akan
Ny. N megatakan jika anaknya sedang sakit bisa membuatnya sedikit stress,
seorang ibu dan istri, akan tetapi jika anaknya sudah sembuh stress itu bisa
hilang
Jika Tn. S mempunyai masalah yang berat untuk diatasi, keluarga Tn. S
Ny. N mengatakan jika ada masalah yang sangat berat terkadang membuat
Pemeriksaan fisik
respirasi 21x/menit, tekanan darah 130/80 mmHg, Berat badan 57 Kg, lingkar
lengan 24 cm, berat badan 57 kg , tinggi badan 159 cm. Tn. S berambut hitam
lebat dan sedikit beruban, tidak ada lesi dan benjolan dikepala, bentuk bulat,
tidak adak ketombe. Mata Tn. S simetris konjungtiva anemis, bentuk simetris,
sclera anikterik, pupil reflek mengecil saat dirangsang oleh cahaya, mampu
melihat 6 sudut lapang pandang. Telinga Tn. S simetris, ditelinga tidak keluar
detakan jam tangan, daun telinga melebar. Hidung Tn. S mancung, tidak
keluar cairan dari hidung, tidak ada benjolan dihidung, konka nasal berwrna
setelah dilakukan test fungsi penciuaman. Bentuk mulut Tn. S simetris, tidak
dengan gula, kopi dan garam), gigi Tn. S ada yang tanggal 2 (dua), mukosa
bibir lembab, lidah nampak bersih. Daerah leher tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid. Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, kulit elastic. Pada
jantung terdengar bunyi jantung 1 (satu) dan bunyi jantung 2 (dua). Abdomen
bentuk datar, tidak ada lesi kulit elastic, tidak ada pembesaran hepar, ginjal
tidak teraba, bising usus 5x/menit. Ekstremitas atas nilai kekuatan otot 5,
turgor elastic, reflek bisep, trisep terangsang, ekstremitas bawah kekutan otot
mengatakan tidak ada keluhan di genetalia dan tidak ada keluhan dengan
Kg, lingkar lengan 24 cm, berat badan 56 kg TB 156 cm. Ny. N berambut
hitampanjang, lurus dan lebat , tidak ada lesi dan benjolan dikepala, bentuk
bulat, tidak adak ketombe. Mata Ny. N simetris, konjungtiva anemis, bentuk
simetris, sclera anikterik, pupil reflek mengecil saat dirangsang oleh cahaya,
melalui pendengaran detakan jam tangan, daun telinga melebar. hidung Ny. N
tidak mancung, tidak keluar cairan dari hidung, tidak ada benjolan dihidung,
konka nasal berwrna merah muda, fungsi penciuman dapat mencium dengan
baik setelah dilakukan test fungsi penciuaman. Bentuk mulut Tn. S simetris,
dilakukan test pnegcapan dengan gula, kopi dan garam), gigi Ny. N ada yang
tanggal 1 (satu), mukosa bibir lembab, lidah nampak bersih, pada daerah
leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Bentuk dada simetris, suara nafas
vesikuler, kulit elastic. Pada jantung terdengar bunyi jantung 1 (satu) dan
bunyi jantung 2 (dua). Abdomen bentuk datar, tidak ada lesi kulit elastic,
tidak ada pembesaran hepar, ginjal tidak teraba, bising usus 4x/menit.
Ekstremitas atas nilai kekuatan otot 5, turgor elastic, reflek bisep, trisep
18, berat badan 22 kg. An D berambut hitam , tidak ada lesi dan benjolan
anemis, sclera anikterik, pupil reflek mengecil saat dirangsang oleh cahaya,
mampu melihat 6 sudut lapang pandang. Telinga tidak keluar serumen, fungsi
daun telinga melebar, bentuk simetris. Hidung An. D mancung, tidak keluar
cairan dari hidung, tidak ada benjolan dihidung, konka nasal berwrna merah
muda, fungsi penciuman dapat mencium dengan baik setelah dilakukan test
pnegcapan dengan gula, kopi dan garam). Gigi An. D masih terdapat 3(tiga)
gigi susu yang belum tanggal, mukosa bibir lembab, lidah nampak bersih.
Daerah leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, bentuk dada simetris,
suara nafas vesikuler, kulit elastic. Jantung terdengar bunyi jantung 1 (satu)
dan bunyi jantung 2 (dua). Abdomen bentuk datar, tidak ada lesi kulit elastis,
tidak ada pembesaran hepar, ginjal tidak teraba, bising usus 5x/menit, pada
ekstremitas atas nilai kekuatan otot 5, turgor elastic, warna kulit sawo
matang, reflek bisep, trisep terangsang, ekstremitas bawah kekutan otot 5,
keluhan di genetalia dan tidak ada keluhan dengan eliminasi BAB dan
eliminasi BAK.
102x/menit, Suhu 360c, respirasi 25x/menit, berat badan 8,5 Kg, tinggi badan
ada lesi dan benjolan dikepala, bentuk bulat, tidak adak ketombe. Mata An. D
normal saat di kaji melalui pendengaran detakan jam tangan, daun telinga
melebar, bentuk simetris. Hidung An. D tidak mancung, tidak keluar cairan
dari hidung, tidak ada benjolan dihidung, konka nasal berwrna merah muda,
dilakukan test pnegcapan dengan gula, kopi dan garam). Gigi An. D masih
dengan gigi susu, mukosa bibir lembab, lidah nampak bersih, pada daerah
leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, bentuk dada simetris, suara nafas
vesikuler, kulit elastic. Pada jantung terdengar bunyi jantung 1 (satu) dan
bunyi jantung 2 (dua). Abdomen bentuk datar, tidak ada lesi kulit elastic,
tidak ada pembesaran hepar, ginjal tidak teraba, bising usus 5x/menit, pada
dan tidak ada keluhan dengan eliminasi BAB dan eliminasi BAK.
Pemeriksaan tumbuh kembang An. D
- BB : 57 kg
- LL : 24 cm
- TB :159 cm
- Tn S
menunjukan obat-obatan
sakit maagh (antacid)
- Pola makan
tidak teratur
- Mual ketika
makan nasi uduk
Diagnosa keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. S khususnya An. D
2. Risiko bersihan jalan nafas tidak efektif pada kelaurga Tn. S khususnya An.
dengan ISPA
dengan Gastritis
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. S khususnya An. D
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
gizi kurang
No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
TOTAL 3 4/6
Risiko bersihan jalan nafas tidak efektif pada kelaurga Tn. S khususnya An.
D berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan ispa
TOTAL 3 2/3
TOTAL 2 1/2
Lampiran E
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. S khususnya An. D
2. Risiko bersihan jalan nafas tidak efektif pada kelaurga Tn. S khususnya An.
dengan ISPA
dengan Gastritis
abses kulit.
Lampiran F
Diagnosa Tujuan Criteria evaluasi Intervensi
keperawatan Umum khusus kriteria standar
Nutrisi kurang dari Setelah diberikan Dengan menggunakan
kebutuhan tubuh asuhan lembar balik dan leaflet
pada keluarga Tn keperawatan dalam waktu 1x45 menit
S khususnya An D selama 2 minggu keluarga mampu untuk:
behubugan masakah nutrisi
denagan kuarang dari TUK 1
ketidakmampuan kebutuhan tubuh mengenal masalah gizi
kelaurga merawat keluarga Tn S
anggota keluarga khususnya An D a. Pengertian gizi Respon verbal Gizi kurang adalah keadaan 1. Kaji
dengan masalah dapat terpenuhi kurang anak dengan gizi yang tidak pengetahu
gizi kurang mencukupi an
kelaurga
tentang
Respon verbal pengertian
b. Tanda dan Keluarga dapat tanda dan
gejala menyebutkan 3 dari 6 tanda gejala dan
dan gejala gizi kurang penyebab
1. BB menurun gizi
2. Anak kurus kurang
3. Perut buncit 2. Diskusika
4. Anak rewel n bersama
5. Mudah sakit keluarga
6. Pertumbuhan tentan g
Respon verbal terganggu pengertian
, penyebab
c. Factor penyebab Tanda dan
masalah kurang Kelaurga dapat gejala
gizi menyebutkan 3 dari 6 kurang
penyebab kurang gizi gizi
1. Nafsu makan yang
menurun 3. Minta
2. Pola makan yang keluarga
kurang seimbang untuk
3. Proses masak yang menybutk
terlalu matang an
4. Penyerapan nutrisi kembali,
kuarang baik pada pemgertia
Respon verbal saluran cerna n,
5. Tidak ada pemyebab,
penambahan berat tanda dan
d. Jenis-jenis badan gejala
masalah kurang kurang
gizi Keluarga dapat gizi
menyebutkan 1 dari 3 jenis 4. Beri
masalah gizi kurang reinforcem
1. Marasmus adalah ent positif
gangguan gizi kepada
karena kekurangan keluarga
karbohidrat
2. Kwarsiorkhor
adalah gangguan
gizi karena
kekurangan protein
(KEP)
ataukekurangan
energi protein
3. Marasmus
Respon verbal kwarsiorkhor
adalah kurangnya
protein dan energy
disertai
e. Klasifikasi gizi pertumbuhan yang
kurang kurang, pengecilan
otot dan hilangnya
lemak, dan BB
yang kurang
Kelaurga mampu
menyebutkan klasifikasi gizi
kurang
1. Gizi buruk rin gan
BB 70%-80% BB
normal
2. Gizi buruk sedang
Respon verbal BB 60%-70% BB
normal
TUK II 3. Gizi buruk berat
Kelaurga dapat <60% dari BB
mengambil keputusa normal
a. Akibat dari gizi
kurang
Respon verbal
1. Gali
pengetahu
an
b. Keluarga dapat keluarga
mengambil tentang
keputusan akibat gizi
kuarang
Keluarga dapat 2. Diskusika
menyebutkan 1 n tentang
Dari 3 akibat gizi kurang akibat gizi
Redemonstrasi 1. Pertumbuhan kurang
terganggu 3. Motivasi
TUK III 2. Anak mudah keluarga
Keluarga dapat merawat terkena penyakit untuk
anggota keluarga yang 3. Anak lemah menganbil
sakit keputusan
Keluarga dapat mengambil 4. Beri
1. Diit pada balita keputusan reinforcem
ent kepada
a. Guna keluarga
makanan
sebagai zat
tenaga
1. Kaji
b. Guna kemampua
makanan n keluarga
sebagai zat tentang
pembangun diit gizi
c. Guna Redemonstrasi Keluarga dapat mengetahui balita
makanan jenis makanan yang harus 2. Demonstra
sebagai zat dikonsumsi . sikan
pengatur Makanan sebagai zat tenaga dengan
1. Conrohnya : beras, keluarga
jagung kentang, cara
Redemonstrasi ubi, dan singkong mencegah
2. Makanan sebagai dengan
zat pembangun diit pada
2. Cara contoh : tempe, balita
membersihkan tahu, telur, ikan 3. Demonstra
makanan 3. Makanan sebagai sikan
zat pengatur dengan
contohnya : bayam, keluarga
sawi, kangkung dan tentang
buah-buahan makanan
3. Cara memasak yang
boleh dan
makanan
Redemonstrasi yang tidak
bolrh
Keluarga mamapu dikonsums
mendemonstrasikan cara- i
cara membersihkan sayuran 4. Beri
yaitu sayuran dicuci terlebih reinforcem
dahulu, kemudian dipotong- ent kepada
Redemonstrasi pototng keluarga
Keluarga mampu
4. Cara menjaga mendemonstrasikan cara
makanan memasak yang baik yaitu
dengan cara direbus air
hingga mendidih lallu
masukan bumbu seperti
bawang, masukan sayuran
dan masak sekitar 3 menit,
5. Cara penyajian jangan dimasak sampai
warna berubah warna
airnya, siapkan garam dalam
wadah tempat sayur, sayur
matang angkat dan sajikan.
Respon verbal
Keluarga mampu
menyebutkan cara
menyimpan makanan
Redemonstrasi dengan baik, yaitu dnegan
cara hilangkan uap panas
terlebih dahulu, setelah
TUK IV hilang lalu ditutup, agar
Kelaurga dapat terhindar dari lalat dan lebih
memodifikasi tahan lama.
leingkungan
a. Hindari Keluarga mampu
lingkungan mengetahui cara penyajian
kotor makanan yaitu dengan cara
pemotongan sayuran yang
dimodifikasi dan
b. Memodifikasi menggunakan tempat yang
makanan bergambar tokoh-tokoh anak
dengan yang anak sukai
semenarik
mungkin 1. Diskusika
n dengan
Respon verbal Kelurga
tentang
lingkunga
n bersih
2. Diskusika
n dengan
keluarga
Keluarga dapat menjelaskan tentang
Respon verbal tentang lingkungan yang makanan
bersih kesukaan
anak
3. Diskusika
TUK.V Berikan anak kesempatan n dengan
untuk memilih makanan kelaurga
1. Memanfatkan sendiri cara
fasilitas pemelihar
pelayanan aan
kesehatan: lngkungan
a. Jenis 4. Beri
pelayanan reinforcem
kesehatan. ent atau
Kunjungan tidak reward
direncanakan
1. Kaji
b. Manfaat pengetahu
pelayanan an
kesehatan. keluarga
tentang
manfaat
pelayanan
Keluarga mampu kesehatan
menyebutkan 3 dari 4 jenis 2. Jelaskan
dari fasilitas pelayanan pada
kesehatan keluarga
1. Posyandu. tentang
2. Puskesmas. manfaat
3. Rumah sakit. pelayanan
c. Keluarga 4. Klinik. kesehatan
dapat 3. Tanyakan
menunjukk Keluarga dapat kembali
an kartu memanfaatkan yankes 2 dari pada
berobat 3 manfaat kesehatan keluarga
1. Mendapatkan tentang
pelayanan pelayanan
kesehatan dengan kesehatan
memberikan 4. Beri
pelayan yang baik . reinforcem
2. Dapat ent kepada
mengkonsultasikan keluarga
tentang
penyakitnya.
3. Mendapatkan
informasi tentang
kesehatan/
pendidikan
kesehatan.
Keluarga dapat
menunjukkan kartu berobat
Keluarga dapat
menyebutkan 3
dari 5
penyebab dari
ISPA:
1. Udara
2. Cuaca
c. Tanda & gejala Respon verbal dingin
ISPA 3. Virus
influenz
a
4. bakteri
5. lingkun
gan.
Keluarga dapat
menyubutkan
4 dari 9 gejala
dari ISPA:
1. Demam
d. Jenis / Respon verbal 2. Batuk
klasifikasi 3. Pilek
ISPA. 4. Sakit
kepala
5. muntah
6. kadang
–
kadang
bersin.
7. Sakit
tenggor
okan
8. Sekret (
dahak)
menjadi
kental.
9. Anorek
sia (
tidak
nafsu
Respon makan
e. Keluarga dapat verbal. ).
mengidentifikas
i masalah.
Keluarga dapat
menyebutkan 3
dari 4
klasifikasi dari
TUK. 2 ISPA :
1. Pneumo
2. Mengambil nia
keputusan berat
a. Akibat dari Respon verbal (perada
ISPA. ngan
paru).ct
h: sesak
nafas.
2. Pneumo
nia
(perada
ngan
paru
).cth:
nafas
cepat.
Kunjungan 3. Bukan
b. Keluarga dapat yang tidak Pneumo
mengambil direncanakan nia
keputusan untuk (perada
merawat ngan
anggota paru
keluarga. ).cth:
batuk,
pilek.
4. Sangat
berat
.cth:
batuk,
nafas
berat.
Redemonstras
i
d. Inhalasi/pengua keluarga
pan tradisional mampu
mengambil
keputusan
untuk merawat
anggota
keluarga yang
sakit ISPA/
batuk,pilek.
TUK 4.
4. Memodifikasi
lingkungan. Respon verbal
a. Pentingnya
kebersihan
lingkungan.
Cara kompres
Alat:
1.bak wadah
air.
2. handuk
Redomontrasi kecil.
b. Cara menjaga . 3. air hangat.
kebersihan Cara / prosedur
lingkungan. : ambil air
hangat terus
tuangkan
kedalam bak
wadah, dan
ambil handuk
kecil yang
dicelup
kedalam air
c. Penataan rumah Redemontrasi hangat yang
berisi air
hangat lalu
peras handuk.
Handuk yang
sudah diperas
lalu letakan
d. Menciptakan Redemontrasi dikening anak
suasana . tersebut
makanan yang
menyenangkan
Cara
minumnya:
tuangkan sirup
kesendok
sesuai resep
dokter lalu
kasih ke anak
dan beri air
putih untuk
minum.
TUK.5
Bahan: jeruk
5. Memanfatkan Respon verbal nipis dan kecap
fasilitas pelayanan manis
kesehatan: Cara mengolah
a. Jenis pelayanan makanan:
kesehatan. Sediakan 1
buah jeruk
nipis dan
kecap, peras
jeruk nipis
campur sedikit
kecap lalu
d. Manfaat Respon minumkan.
pelayanan Verbal
kesehatan. Alat : baskom
berisi air panas
dan balsem
Cara
penguapannya
:
Sediakan
baskom yang
berisi air panas
kemudian
tambahkan
balsem
secukupnya
lalu hisap uap
yang keluar
dari campuran
bahan tersebut.
e. Keluarga dapat
menunjukkan Kunjungan
kartu berobat yang tidak
direncanakan
Pentingnya
kebersihan
lingkungan :
Supaya
terhindar dari
debu,serta
penyakit.
Rumah
sehat/cara
menjaga
kebersihan
lingkungan:
Membuang
sampah pada
tempatnya, 3x
seminggu bak
mandi
diguras/dibersi
hkan dan
rumah selalu
dibersihkan.
Penataan
rumah :
Didalam rumah
Ny N barang-
barang ditata
rapi tapi
terlihat sempit
karena ruangan
yang terbatas.
Suasana makan
yang
menyenangkan
:
Ny. N selalu
menyiapkan
makanan
dengan menu-
menu yang
beda setiap hari
dan jika
keluarga
lengkap selalu
makan dirimah
bersama.
Jenis yankes
dapat
menyebutkan 3
dari 4 jenis
dari fasilitas
pelayanan
kesehatan
5. Posyan
du.
6. Puskes
mas.
7. Rumah
sakit.
8. Klinik.
Keluarga dapat
memanfaatkan
yankes 2 dari 3
manfaat
kesehatan dari
ISPA:
1. Mendap
atkan
pelayan
an
kesehat
an
dengan
member
ikan
pelayan
yang
baik .
2. Dapat
mengko
nsultasi
kan
tentang
penyaki
tnya.
3. Mendap
atkan
informa
si
tentang
kesehat
an/
pendidi
kan
kesehat
an.
Keluarga dapat
menunjukkan
kartu berobat
b. Penyebab abses
kulit Respon verbal Keluarga dapat
menyebutkan2 dari
3 penyebab abses
kulit
1. Kuman/
2. bakteri
3. Kebersiha
n diri yang
kurang
c. Tanda & gejala
abses kulit Respon verbal
Keluarga dapat
menyubutkan 4
dari 6 gejala dari
abses kulit
1. Nyeri
2. Nyeri
tekan
3. Teraba
hangat
4. Pembenga
kakan
5.
d. Keluarga dapat Kemeraha
n
mengidentifikas Respon verbal 6. Demam
i masalah.
Keluarga mampu
mengidentifikasi
masalah dengan
abses kulit
TUK. II
2. Mengambil
keputusan
a. Akibat dari
abses kulit Respon
verbal.
Keluarga mampu
menyebutkan akibat
dari abses kulit
1. Kematian
jaringan
b. Keluarga 2. Penyebara
dapat n
mengambil Respon verbal keseluruh
tubuh
keputusan
untuk
merawat
anggota
keluarga.
Keluarga dapat
mengambil
keputusan untuk
merawat anggota
keluarga yang skit
dengan masalah
abses kulit
TUK. 3
3. Merawat anggota
keluarga dengan
masala abses kulit
a. Cara kompres.
Respon
Verbal
Cara kompres
Alat:
1.bak wadah air.
2. handuk kecil.
3. air hangat.
Cara / prosedur :
Respon verbal ambil air hangat
terus tuangkan
kedalam bak
wadah, dan
b. Pengobatan ambil handuk
tradisional pada kecil yang
abses kulit dicelup kedalam
Redemontrasi air hangat yang
berisi air hangat
lalu peras
handuk. Handuk
yang sudah
diperas lalu
letakan di
daerah abses
kulit yang
terkena
TUK 4.
.
4. Memodifikasi Bahan-bahan :
lingkungan. 1. kunyit
a. Pentingnya Cara pengolahan
kebersihan Redemontrasi bakar beberapa
lingkungan. akar kunyit,
melarutkan abu
dalam
semangkok air
dan kemudian
menerapkan di
atas area yang
terkena.
b. Cara menjaga
kebersihan
lingkungan.
Redemonstras
i
Pentingnya
kebersihan
lingkungan :
c. Penataan rumah Supaya
terhindar dari
debu,serta
penyakit.
Respon verbal
d. Menciptakan
suasana
makanan yang
menyenangkan
Redomontrasi
. Rumah
sehat/cara
menjaga
kebersihan
lingkungan:
Membuang
sampah pada
tempatnya, 3x
seminggu bak
mandi
diguras/dibersih
kan dan rumah
TUK.5 selalu
dibersihkan.
5. Memanfatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan:
a. Jenis pelayanan Penataan rumah
kesehatan. :
Respon verbal Didalam rumah
Ny. N barang-
barang ditata
rapi tapi terlihat
sempit karena
ruangan yang
b. Manfaat terbatas.
pelayanan
kesehatan.
Suasana makan
yang
Respon menyenangkan :
Verbal Ny. N selalu
menyiapkan
makanan dengan
menu-menu
yang beda setiap
hari dan jika
keluarga
lengkap selalu
makan dirimah
bersama.
c. Keluarga dapat
menunjukkan
kartu berobat
Jenis yankes
Kunjungan dapat
yang tidak menyebutkan 3
direncanakan dari 4 jenis dari
fasilitas
pelayanan
kesehatan
1. Posyand
u.
2. Puskesm
as.
3. Rumah
sakit.
4. Klinik.
Keluarga dapat
memanfaatkan
yankes 2 dari 3
manfaat
kesehatan dari
abses kulit
1. Mendapa
tkan
pelayana
n
kesehata
n dengan
memberi
kan
pelayan
yang
baik .
2. Dapat
mengkon
sultasika
n tentang
penyakit
nya.
3. Mendapa
tkan
informas
i tentang
kesehata
n/
pendidik
an
kesehata
n.
Keluarga dapat
menunjukkan
kartu berobat
Lampiran G
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Gizi kurang adalah keadaan gizi yang bisa dilihat sebagai suatu proses
kurang makan ketika kebutuhan normal terahadap suatu atau beberapa nutrisi
tidak terpenuhi atau nutrisi-nutrisi tersebut hilang dengan jumlah lebih besar
1. Marasmus
Tidak terlihat lemak dan otot dibawah kulit, rambut mudah patah dan
karena masih merasa lapar, pada stadium lanjut yang lebih berat anak
2. Kwarsiorkhor
buncit, rambut ronrok, sering rewel dan banyak menangis, pada stadium
lanjut yang lebih berat anak tampak apatis atau kesadaran yang menurun.
tampak sayu.
3. Marasmus kwarsiorkhor
berat badan normal, gejala khas kedua penyakit nampak jelas, seperti
1. Perut buncit
2. Mata cekung p
3. Anak rewel
6. Rambut panjang
saluran cerna
5. Adanya penyakit kronis/akut
1. Pertumbuhan terganggu
3. Anak lemah
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Gastritis
B. Penyebab Gastritis
2. Riwayat obat-obatan.
3. Penggunaan obat-obatan.
C. Jenis Gastriatis
yang menahun.
4. Mual
5. Terkadang pusing
1. syok
2. perforasi
3. radang selaput perut
4. kanker lambung
1. Buah-buahan
G. Obat teradisional
Cara pengolahan
hasilnya diberi air 250cc lalu saring dengan saringan lalu diminum.
Dosis 2x sehari.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
abses adalah suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri / parasit atau
karena adanya benda asing (misalnya luka peluru maupun jarum suntik) dan
1. Nyeri
2. Nyeri tekan
3. Teraba hangat
4. Pembengakakan
5. Kemerahan
6. Demam
E. Obat-obatan tradisional
Bawang putih dan bawang merah telah terbukti paling efektif di antara
beberapa obat herbal yang ditemukan bermanfaat dalam pengobatan bisul.
Anda dapat menerapkan jus bawang putih atau bawang merah dalam
sama dari bawang merah dan bawang putih pada permukaan bisul. Anda
juga dapat menyertakan 2 atau 3 buah bawang putih dalam diet Anda
2. Sayuran pare
Kita dapat menggunakan sayuran pare untuk bisul pengobatan. Pare yang
biasanya mempunyai rasa pahit merupakan obat yang efektif untuk bisul.
Secangkir jus segar dari sayuran ini, dicampur dengan satu sendok teh air
jeruk nipis dapat diminum setiap hari secara teratur selama beberapa
3. Kunyit
Dalam kasus bisul yang baru tumbuh, anda dapat membakar beberapa
menerapkan di atas area yang terkena. Solusi ini membantu bisul matang
dan pecah.
SATUAN PEMBELAJARAN
Waktu : 30 menit
A. Tujuan pembelajaran
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Metode pembelajaran
a. Metode diskusi
b. Metode ceramah
c. Demonstrasi
D. Media pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
E. Evaluasi belajar
Evaluasi belajar akan dilakukan selam proses belajar dan pada akhir dari
mengajukan pertanyaaan
1. Evaluasi subjektif
2. Evaluasi objektif
Judul : ISPA
Waktu : 30 menit
dengan ispa
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Materi pembelajaran
D. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
E. Metode pengajaran
1. Leaflet
2. Alat peraga
3. Lembar balik
F. Kegiatan pembelajaran
G. Evaluasi Formatif
Pertanyaan lisan
SATUAN PENYULUHAN
Judul : gastritis
Waktu : 30 menit
dengan Gastritis
B. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
c. Materi pembelajaran
d. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
e. Metode pengajaran
1. Leaflet
2. Alat peraga
3. Lembar balik
f. Kegiatan pembelajaran
g. Evaluasi Formatif
Pertanyaan lisan
Waktu : 30 menit
C. Tujuan
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
C. Materi pembelajaran
1. Jelaskan pengertian dari abses kulit
D. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
E. Metode pengajaran
1. Leaflet
2. Alat peraga
3. Lembar balik
F. Kegiatan pembelajaran
G. Evaluasi Formatif
Pertanyaan lisan
Lampiran H
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
waktu No Dx Implementasi evaluasi Paraf
Selasa 1 - Mengucapkan salam S : keluarga menjawab salam
26 juni - Memfalidasi keadaan keluarga - Ny N mengatakan masih
2012 - Mengingatkan kontrak ingat dengan kontrak
jam - Menjelaskan tujuan kemarin
15:00 Tuk 1 : - Ny N mengatakan
WIB 1. Mengkaji pengetahuan keluarga mengerti tentang tujuan
tentang pengertian, tanda dan gejala, diadakan penyuluhan
penyebab, jenis dan klasifikasi gizi - Ny N mengatakan gizi
kurang adalah makanan yang di
2. Mendiskusikan dengan keluarga makan oleh manusia yang
pengertian gizi kurang mengandung triguna
3. Mendiskusikan dengan keluarga makanan
tanda dan gejala gizi kurang - Ny N mengatakan
4. Meminta keluarga untuk klasifikasi gizi kurang ada
menjelaskan pengertian tanda dan 3 yaitu ringan, sedang,
gejala dan penyebab gizi kurang berat
5. Memberikan reinforcement pada - Ny N mengatakan
keluarga penyebab gizi kurang
adalah akarna anak tidak
mau makan danm tidak
makan makanan yang
bergizi
- Ny N megatakan tanda
dan gejala gizi kurang
adalah badannya kurus
- Ny N mengatakan
mengerti tentang gizi
kurang
O:
- Ny N menyimak dengan
baik
- Ny N dapat menjawab
pertanyaan dengan baik
A:
- Ny N dapat menyebutkan
pengertian, penyebab,jenis
dan klasifikasi gizi kurang
P:
- lanjutkan ke Tuk II
Keluarga dapat
mengambil keputusan
RTL :
- Diharapkan keluarga Tn
S dapat menyebutkan
kembali tentang
pengertian tanda dan
1 Tuk : II S:
Keluarga dapat mengambil keputusan - Ny N menyebutkan akibat
1. Meminta keluarga untuk gizi kurang adalah nafsu
menyebutkan akibat gizi kurang makan menurun An. D
2. Memberikan reinforcement positif tampak rewel
- Ny n mengatakan jika An.
D sakit langsung
membawa ke bidan
terdekat
O:
- Ny N tampak
menyebutkan dengan baik
akibat dari gizi kurang
A:
- Ny N dapat menyebutkan
akibat gizi kurang
P:
- Lanjutkan Tuk III
Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang
sakit
RTL :
- Keluarg mampu merawat
anggota keluarga dengan
masalah gizi kurang
Tuk III S:
Keluarga dapat merawat anggota keluarga - Ny N mengatakan gizi
yang sakit seimbang adalah makanan
1. Mengkaji pengetahuan keluarga yang dikonsumsi manusia
tentang gizi seimbang - Ny. N mengatakan
2. Mendiskusikan tentang makanan gizi mengerti tentang gizi
seimbang seimbang
3. Memberikan reinforcement fositif - Ny N mengatakan
mengerti tentang makanan
gizi seimbang
O:
- Keluarga Tn S tampak
mengerti tentang makanan
gizi seimbang
A:
- Ny N dapat menyebutkan
contoh makanan gizi
seimbang
P:
- Lanjutkan Tuk IV cara
memodifikasi lingkungan
RTL :
- keluarga mampu merawat
aggota keluarga yang sakit
S:
Selasa Tuk IV - Ny. N mengatakan
26 juni Keluarga dapat memodifikasi lingkungan rumahnya kotor dan
2012 1. Mendiskusikan dengan kelaurga cara kurang tertata rapi
jam pemeliharaan lngkungan - Ny N mengatakan
16:00 2. Membrberi reinforcement atau lingkungan bersih adalah
WIB reward lingkungan yang bersih
dan tertata rapi
- Ny. N mengatakan
makanan kesukaan An D
adalah daging ayam dan
bubur ayam
- Ny. Nmengatakan
makanan yang bergizi
tetapi murah adalah tahu,
temped an sayur-sayuran
O:
- Ny N tampak mengerti
dan sangat antusias dalam
menjawab pertanyaan
yang diajukan
A:
- Ny N dapat menggali
kemampuannya
P:
- Lanjutkan TUk V
keluarga mamapu
memanfaatkanfasilitas
pelayanan keasehatan
RTL :
- Keluarga dapat
mempraktekan dalam
kehidupan sehari-hari
S:
TUK V - Ny. N mengatakan tahu
Kelaurga mampu memanfaatkan fasilitas tentang pelayanan
pelayanan kesehatan kesehatan
1. Mengkaji pengetahuan keluarga - Ny. N mengatakan
tentang manfaat pelayanan pelayanan kesehatan dekat
kesehatan rumahnyaadalah BPS
2. Menjejelaskan pada keluarga tentang - N.y N mengatakan
manfaat pelayanan kesehatan mempunyai kartu jam
3. Menanyakan kembali pada keluarga kesmas
tentang pelayanan kesehatan O:
4. Memberikan reinforcement kepada - Ny. N dpat
keluarga mempertlihatkan kartu
berobat
A:
- Ny. N dapat menyebutkan
jenis-jenis pelayanan
kesehatan
P:
- Tindakan dipertahankan
RTL :
- Diharapkan Ny. N dapat
memanfaatkan fasilitas
kesehatan
Kamis 28 2 S:
juni 2012 Tuk 1 : - Ny. N mengatakan ispa
jam 16:30 1. Menggali kemampuan kelaurga adalah penyakit yang
WIB tentang pengertian,penyebab dan menyerang saluran
tanda dan gejala ISPA pernafasan atau
2. Mendiskusikan dengan keluarga menginfeksi saluran
tentang pengertian penyebab dan pernafsan
tanda dan gejala ISPA - Ny. N mengatakan
3. Memininta keluarga untuk tanda dan gejala ISPA
menyebutkan kembali tentang adalah batuk, pilek
pengertian, penyebab dan tanda O:
gejala ISPA - Ny. N terlihat sudah
4. Memberikan reinforcement fositif mengenal masalahISPA
atas jawaban yang diberikan - Ny. N tampak mengerti
tentang masalah ISPA
A:
- Ny. N dapat :
- mnyebutkan pengertian,
tanda dan gejala ispa
P:
- Lanjutkan Tuk II
keluarga mampu
mengambil keputusan
RTL :
- Diharpakan Ny N
mampu mengenal
masalah penyakit ISPA
Tuk II :
Kelaurga dapat mengambil keputusan S:
1.1 Mengkaji pengatahuan keluarga - Ny N mengatakan
tentang akiba t ISPA dan mengkaji akibat dari ISPA adalah
kemampuan untuk merawat anggota TBC dan batuk pilek
kelaurga dengan ISPA - Ny N megatakan dapat
1.2 Memberikn reinforcement positif merawat sendiri jika
atas jawaban yang diberikan anaknya terserang ispa
yaitu jika anaknya
demam berusaha untuk
mengompres dan jik
anaknya batuk akan
memberikan abat
tradisional
O:
- Ny N terlihat sudah
paham tentang cara
mengatasi ispa dirumah
A:
- Ny N dapat
menyebutkan cara
mengatasi ispa jika
terinfeksi
P:
- Lanjutkan Tuk III cara
merawat anggota
keluarga yang sakit
RTL :
- Diaharpakan Ny N
memeriksa kondisi
anaknya ke
puskesmas/BPS
terdekat
Tuk III :
Merawat anggota keluarga dengan masalah S:
ISPA - Ny n mengatakan
a. Gali kemampuan keluarga tentang senang telah diajari cara
cara merawat anggota yang sedang mengompres dan
sakit ISPA. memberitahukan obar
b. Jelaskan pada keluarga tentang cara tradisional
pengobatan ISPA. - Ny N menyebutkan dan
c. Motivasi keluarga untuk mempraktekan apa yan
mendemonstrasikan cara telah diajarkan
pengobatan tradisional sakit ISPA - Ny N megatakan
d. Memberikan reinforcemen atas senang mendapatkan
usaha yang dilakukan keluarga. cara baru dalam
merawat ISPA
O:
- Ny N terlihat
bersemangat menjawab
pertanyaan yang
diajukan perawat
- Ny N dapat
mendemonstrasikan
cara mengompres dan
cara memberikan obat
tradisional
A:
- Ny N dapat
menyebutkan tahap-
tahap cara mengompres
- Ny N dapat
mendemontrasikan cara
mengompres
P;
- Lanjutkan Tuk IV
- Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan
RTL :
- Diaharapakan Ny. N
dapat mempraktekan
secara mandiri dirumah
Jum’at 29
juni 2012 Tuk IV S:
jam 08:00 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan - Ny. N mengatakan
5. Mengkaji dan mengidentifikasi rumahnya tidak tertata
kemampuan keluarga tentang rapih
pentingnya kebersihan dari - Ny .N mengatakan
lingkungan lingkungan sehat adalah
6. Menanyakan kebiasaan keluarga lingkungan yang bersih
menjaga lingkungan dan rapi
7. Mendemonstrasikan cara - Ny N megatakan
membersihkan lingkungan lingkuangan yang
8. Memberikan motivasi keluarga cocok untuk mencegah
untuk menyebutkan kembali tempat ISPA adalah
pelayanan kesehatan lingkungan rumah yang
9. Memberikan reinforcement atas bersih dan selalu
usaha yang dilakukan keluarga. dibersihkan rutin setiap
hari
O:
- Ny N terlihat lebih
memahami tentang
lingkungan sehat
P;
- Lanjutkan Tuk V
keluarga mampu
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
RTL :
- Diharapkan Ny N dapat
mempraktekan semua
pengatahuan yang telah
diberikan perawat
S:
Tuk V - Ny N mengatakan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayan kesehatan
kesehatan sangat penting
1.11 Mengkaji dan identifikasii - Ny N megatakan
pengetahuan keluarga tentang pelayan kesehatan
fasilittas kesehatan yang ada. adalah dimana kita bisa
a. Memberikan motivasi keluarga mendapatkan informasi
untuk menyebutkan kembali tentang tentang kesehatan dan
manfaat kunjungan kepelayanan mendapatkan
kesehatan dan jenis pelayanan pengobatan
kesehatan. O:
b. Memberikan motivasi keluarga - Ny N terlhat sangat
untuk menyebutkan kembali tentan bersemangat menjawab
manfaat kunjungan kepelayanan - Ny n senang mendapat
kesehatan dan jenis pelayanan reinforcement
kesehatan. A;
- Ny N dapat
menyebutkan jenis-
jenis pelayanan
kesehatan
P:
- Tindakan dipertahankan
RTL :
- Diharapkan Ny N dapat
mempraktekan apa
yang telah diajarkan
oleh perwawat
A:
- Tn. S dapat
menyebutkan kembali
tentang pengertian
gastritis serta tanda dan
gejalanya dan
penyebabnya
P:
- Lanjutkan TUK II
Keluarga mampu
mengambil keputusan
RTL :
- Diharapkan Tn. S lebih
mengerti konsep
penyakit gastritis
TUK II S:
Keluarga mampu mengambil keputusan - Tn. S mengatakan
1. Mendiskusikan dengan keluarga penyebab dari gastritis
tentang akibat penyakit gastritis adalah pola makan yang
2. Meminta keluarga untuk tidak teratur dan
mengulangi kembali akibat dari riwayat obat-obatan
gastritis - Tn. S mengatakan jika
3. Mendiskusikan dengan keluarga sakit berobat ke
tentang keinginan membawa pelayanan kesehatan
kepelayanan kesehatan - Tn. S mengatakan
4. Memberikan reinforcement positif akibat dari gastritis
atas jawaban klien adalah perdarahan di
lambung dan
mengakibatkan nyeri
S:
- Ny N mengatakan
akibat dari abses kulit
adalah penyebaran ke
seluruh tubuh
- Ny N megatakan dapat
merawat sendiri jika
anaknya terserang ispa
yaitu jika anaknya
demam berusaha untuk
mengompres dan jik
anaknya batuk akan
memberikan abat
tradisional
O:
- Ny N terlihat sudah
paham tentang cara
mengatasi ispa dirumah
A:
- Ny N dapat
Tuk II : menyebutkan cara
Keluarga dapat mengambil keputusan mengatasi abses kulit
P:
1.1 mengkaji pengatahuan keluarga tentang - Lanjutkan Tuk III
akibat ispa dan mampu memutuskan carmerawat anggota
untuk merawat anggota kelaurga dengan keluarga yang sakit
abses kulit RTL :
1.2 Memberi reinforcement positif atas - Diaharpakan Ny N
jawaban yang diberikan memeriksa kondisi
anaknya ke
puskesmas/BPS
terdekat
S:
- Ny n megatakan senang
telah diajari cara
mengompres dan
memberitahukan obar
tradisional
- Ny N menyebutkan dan
mempraktekan apa yan
S
- Ny. N senang
Tuk III : mendapatkan cara baru
Merawat anggota keluarga dengan masalah dalam merawat abses
Abses kulit kulit
e. Menggali kemampuan keluarga O:
tentang cara merawat anggota yang - Ny. N terlihat
sedang sakit abses kulit bersemangat menjawab
f. Menjelaskan pada keluarga tentang pertanyaan yang
cara pengobatan abses kulit diajukan perawat
g. Memotivasi keluarga untuk - Ny. N dapat
mendemonstrasikan cara mendemonstrasikan
pengobatan tradisional sakit abses cara mengompres dan
kulit cara memberikan obat
h. Memberikan reinforcement atas tradisional
usaha yang dilakukan keluarga. A:
- Ny. N dapatn
menyebutkan tahap-
tahap cara mengompres
- Ny. N dapat
mendemontrasikan cara
mengompres
P;
- Lanjutkan Tuk IV
- Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan
RTL :
- Diaharpakan Ny N
dapat mempraktekan
secara mandiri dirumah
S:
- Ny. N mengatakan
rumahnya tidak tertata
Tuk IV rapih
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan - Ny. N mengatakan
1.1 mengkaji dan identifikasi kemampuan lingkungan sehat adalah
keluarga tentang pentingnya kebersihan lingkungan yang bersih
dari lingkungan dan rapi
1.2 Mendisuisikand ikusikana keluarga - Ny. N megatakan
menjaga lingkungan lingkuangan yang
1.3 MemberikanMotivasi keluarga untuk cocok untuk mencegah
menyebutkan kembali tempat pelayanan ispa adalah lingkungan
kesehatan rumah yang bersih dan
1.4 Memberikan reinforcemetn atas usaha selalu dibersihkan rutin
yang dilakukan keluarga. setiap hari
O:
- Ny N terlihat lebih
memahami tentang
lingkungan sehat
P;
- Lanjutkan Tuk V
keluarga mampu
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
RTL :
- Diharapkan Ny N dapat
mempraktekan semua
pengatahuan yang telah
diberikan perawat
S:
- Ny N mengatakan
pelayan kesehatan
Tuk V sangat penting
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas - Ny N megatakan
kesehatan pelayan kesehatan
1.1 mengkaji dan identifikasii pengetahuan adalah dimana kita bisa
keluarga tentang fasilittas kesehatan mendapatkan informasi
yang ada. tentang kesehatan dan
1.2 Memberikan keluarga untuk mendapatkan
menyebutkan kembali tentang manfaat pengobatan
kunjungan kepelayanan kesehatan dan O:
jenis pelayanan kesehatan. - Ny N terlhat sangat
1.3 Memberikan motivasi keluarga untuk bersemangat menjawab
menyebutkan kembali tentan manfaat - Ny n senang mendapat
kunjungan kepelayanan kesehatan dan reinforcement
jenis pelayanan kesehatan. A;
- Ny N dapat
menyebutkan jenis-
jenis pelayanan
kesehatan
P:
- Tindakan dipertahankan
RTL :
- Diharapkan Ny N dapat
mempraktekan apa
yang telah diajarkan
oleh perwawat
P;
- Lanjutkan Tuk IV
- Keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan
RTL :
- Diaharapkan Ny N
dapat mempraktekan
secara mandiri
dirumah
Tuk IV S:
Keluarga mampu memodifikasi - Ny N mengatakan
lingkungan rumahnya tidak tertata
1.5 mengkaji dan identifikasi rapih
kemampuan keluarga tentang - Ny n mengatakan
pentingnya kebersihan dari lingkungan sehat
lingkungan adalah lingkungan
1.6 Mendisuisikand ikusikana keluarga yang bersih dan rapi
menjaga lingkungan - Ny N megatakan
1.7 MemberikanMotivasi keluarga lingkuangan yang
untuk menyebutkan kembali tempat cocok untuk mencegah
pelayanan kesehatan ispa adalah lingkungan
1.8 Memberikan reinforcemetn atas rumah yang bersih dan
usaha yang dilakukan keluarga. selalu dibersihkan rutin
setiap hari
O:
- Ny N terlihat lebih
memahami tentang
lingkungan sehat
P;
- Lanjutkan Tuk V
keluarga mampu
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
RTL :
- Diharapkan Ny N
dapat mempraktekan
semua pengatahuan
yang telah diberikan
perawat
S:
Tuk V - Ny N mengatakan
Keluarga mampu memanfaatkan pelayan kesehatan
fasilitas kesehatan sangat penting
1.4 mengkaji dan identifikasii - Ny N megatakan
pengetahuan keluarga tentang pelayan kesehatan
fasilittas kesehatan yang ada. adalah dimana kita bisa
1.5 Memberikan keluarga untuk mendapatkan informasi
menyebutkan kembali tentang tentang kesehatan dan
manfaat kunjungan kepelayanan mendapatkan
kesehatan dan jenis pelayanan pengobatan
kesehatan. O:
1.6 Memberikan motivasi keluarga - Ny N terlhat sangat
untuk menyebutkan kembali tentan bersemangat menjawab
manfaat kunjungan kepelayanan - Ny. N senang
kesehatan dan jenis pelayanan mendapat
kesehatan. reinforcement
A;
- Ny. N dapat
menyebutkan jenis-
jenis pelayanan
kesehatan
P:
- Tindakan
dipertahankan
RTL :
Diharapkan Ny. N dapat
mempraktekan apa yang telah
diajarkan oleh perwawat
SATUAN PEMBELAJARAN
Waktu : 30 menit
F. Tujuan pembelajaran
3. Tujuan umum
4. Tujuan khusus
H. Metode pembelajaran
d. Metode diskusi
e. Metode ceramah
f. Demonstrasi
I. Media pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
J. Evaluasi belajar
Evaluasi belajar akan dilakukan selam proses belajar dan pada akhir dari
mengajukan pertanyaaan
3. Evaluasi subjektif
4. Evaluasi objektif
SATUAN PENYULUHAN
Judul : ISPA
dengan ispa
I. Tujuan
3. Tujuan umum
4. Tujuan khusus
J. Materi pembelajaran
5. Ceramah
6. Diskusi
7. Tanya jawab
8. Demonstrasi
L. Metode pengajaran
4. Leaflet
5. Alat peraga
6. Lembar balik
M. Kegiatan pembelajaran
Pertanyaan lisan
SATUAN PENYULUHAN
Judul : gastritis
Waktu : 30 menit
dengan Gastritis
E. Tujuan
h. Tujuan umum
i. Tujuan khusus
j. Materi pembelajaran
k. Metode pembelajaran
5. Ceramah
6. Diskusi
7. Tanya jawab
8. Demonstrasi
l. Metode pengajaran
4. Leaflet
5. Alat peraga
6. Lembar balik
m. Kegiatan pembelajaran
n. Evaluasi Formatif
Pertanyaan lisan
Waktu : 30 menit
F. Tujuan
H. Tujuan umum
I. Tujuan khusus
J. Materi pembelajaran
8. Jelaskan pengertian dari abses kulit
K. Metode pembelajaran
5. Ceramah
6. Diskusi
7. Tanya jawab
8. Demonstrasi
L. Metode pengajaran
4. Leaflet
5. Alat peraga
6. Lembar balik
M. Kegiatan pembelajaran
N. Evaluasi Formatif
Pertanyaan lisan
Gastritis adalah Inflamasi / pera dangan pada lambung atau pening katan
asam lambung.
5. Pola makan yang tidak teratur.
6. Riwayat obat-obatan.
7. Penggunaan obat-obatan.
yang menahun.
Mual
Terkadang pusing
7. syok
8. perforasi
Cara pengolahan
hasilnya diberi air 250cc lalu saring dengan saringan lalu diminum.
Dosis 2x sehari.
7. Buah-buahan
Muhamad Ridwan
Kecap manis
Caranya:
jeruk nipis di peras lalu dicampurkan
dengan kecap manis secukupnya
lalu di minum....