“INTEGRAL”
Disusun Oleh :
ANGGI MEIDINA
Pertama sekali penulis mengucapkan rasa syukur pada Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan dan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah bidang
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu menyelesaikan laporan ini, khususnya kepada guru bidang studi Matematika yang
telah memberikan teori-teori dan pengalaman dalam bidang studi matematika, sehingga
Penulis
INTEGRAL
Definisi :
Fungsi F dikatakan anti turunan dari fungsi f pada selang I jika F’(x) = f(x) untuk semua x di I.
Notasi : F(x) = f(x) dx
Integral tak tentu adalah Anti/Invers/Kebalikan turunan.
2 3 1 3 4
Contoh : x dx 3x c 4 x dx x c
B. INTEGRAL TENTU
Definisi :
Misal f fungsi yang didefinisikan pada [a,b], f dikatakan terintegralkan pada [a,b] jika
n b
lim f ( xi )xi ada, selanjutnya f ( x ) dx disebut Integral Tentu (Integral Riemann) f
P 0 i 1 a
dari a ke b, dan didefinisikan
b n
f ( x ) dx = lim f ( xi )xi .
a P 0 i 1
b
f ( x ) dx menyatakan luas daerah yang tercakup diantara kurva y = f(x) dan sumbu x dalam
a
b
selang [a,b], jika f ( x ) dx bertanda negatif maka menyatakan luas daerah yang berada
a
dibawah sumbu x.
Definisi :
a
f ( x ) dx =0
a
b a
f ( x ) dx = - f ( x ) dx , a > b
a b
Contoh :
Jawab :
r 1
Karena F(x) = x suatu anti turunan dari f(x) = xr, maka menurut TDK,
r 1
b
r b r 1 a r 1
x dx F (b) F (a)
a r 1 r 1
Jawab :
2 2 2 x2
2
x3
2
2 2
( 4 x 6 x ) dx 4 xdx 6 x dx = 4 6
1 1 1 2 1 3 1
4 1 8 1
= 4 6 = 12
2 2 3 3
c b c
f ( x)dx = f ( x )dx + f ( x)dx bagaimanapun urutan a, b dan c.
a a b
Contoh :
2 1 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2
1. x dx x dx x dx 2. x dx x dx x dx
0 0 1 0 0 3
2 1 2
2 2 2
3. x dx x dx x dx
0 0 1
2. Sifat Simetri
Teorema :
a a
Jika f fungsi genap [f(-x) = f(x)] , maka f ( x)dx =2 f ( x)dx dan
a 0
a
Jika f fungsi ganjil [f(-x) = - f(x)], maka f ( x)dx = 0.
a
Contoh :
x x x 1
1. cos dx 2 cos dx 8 cos 4 . 4 dx 4 2
4 0
4 0
5 x5
2. 2
dx = 0
5 x 4
C. TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN
1. Teknik Subtitusi
a. Subtitusi Dalam Integral Tak Tentu
Teorema :
Misal g fungsi yang terdiferensialkan dan F suatu anti turunan dari f, jika u = g(x) maka
f(g(x))g’(x) dx = f(u) du = F(u) + c = F(g(x)) + c
Contoh :
sin x
Hitunglah dx .
x
1 1 / 2
Jawab : Misalkan u = x = x1/2 sehingga du = x dx maka
2
sin x 1
dx = 2 sin x x 1 / 2 dx = 2 sin udu = 2cosu + c = 2cos x +c
x 2
Teorema :
Misal g mempunyai turunan kontinu pada [a,b] dan f kontinu pada daerah nilai g, maka
b g (b )
f ( g ( x)) g ' ( x)dx f (u )du
a g (a)
1 x 1
Contoh : Hitung 2
dx
0 (x 2 x 6)
Jawab :
1 2
1 cos 2 x
1. cos 4 x dx = dx = (1 + 2 cos 2x + cos 2 2x) dx
2 4
1 1 1
= dx + cos 2x (2) dx + (1 + cos 4x) dx
4 4 8
3 1 1
= x+ sin 2x + sin 4x + c
8 4 32
b. sin m x cos n x dx
Jika m atau n bilangan bulat positif ganjil dan eksponen lain sembarang, maka keluarkan
faktor sin x atau cos x yang berpangkat ganjil tersebut kemudian gunakan kesamaan sin 2 x
+ cos 2 x = 1. Jika m dan n bilangan bulat positif genap, maka gunakan rumus setengah
sudut.
Contoh :
Contoh :
cotg 4 x dx = cotg 2 x (cosec 2 x – 1) dx = cotg 2 x cosec 2 x dx – cotg 2 x
1
dx = - cotg 2 x d(cotg x) - (cosec 2 x – 1) dx = - cotg 3x + cotg x + x + c
3
Contoh :
Tentukan : 1. tg –3/2 x sec 4 x dx 2. tg 3 x sec –1/2 x dx
Contoh :
sin 2x cos 3x dx = 1/2 sin 5x + sin (-x) dx
= 1/10 sin 5x d(5x) – ½ sin x dx = - 1/10 cos 5x + ½ cos x + c.
3. Pengintegralan Parsial
Pengintegralan parsial (sebagian) dapat dilakukan jika pengintegralan dengan teknik
subtitusi tidak memberikan hasil, dan dengan catatan bagian sisa pengintegralan lebih
sederhana dari integral mula-mula.
udv uv vdu
Contoh :
1. xe x dx
Misalkan u = x, dv = ex dx maka du = dx , v = ex
x x x
xe dx = xe e dx = xe –e + c
x x
3
Contoh : Hitung x x 4dx
3
Jawab : Misalkan u = x x 4dx
maka u 3 = x – 4 dan 3 u 2 du = dx
3 3 4
3 3 2
Shg x x 4dx = (u 4)u.3u du ( x 4) 7 ( x 4) 3 c
7
b. Integran yang memuat bentuk a x , a x 2 , x 2 a 2
2 2 2
Jawab :
4 x2
Misalkan x = 2 sin t maka dx = 2 cos t dt dan 4 x 2 = 2 cos t , shg dx =
x2
2 cos t
( 2 cos t ) dt ctg 2 tdt = - ctg t – t + c
2
4 sin t
4 x2 x
sin 1 c
=
x 2
5. Integral Fungsi Rasional
Fungsi Rasional merupakan fungsi hasil bagi dua fungsi Polinom yang ditulis :
P( x)
F ( x) , P(x) dan Q(x) fungsi –fungsi Polinom dengan Q(x) ≠ 0
Q( x)
Fungsi Rasional Tak Sejati dapat ditulis sebagai penjumlahan fungsi polinom dengan Fungsi
Rasional Sejati dengan jalan membagi fungsi pembilang dengan fungsi penyebut.
5x 3 5x 3 A B C
3
x 2 x 3x 2 x( x 1)( x 3) x x 1 x 3
Jawab :
x A B
maka x = A(x-3) + B
( x 3) 2 x 3 ( x 3) 2
dengan menyamakan koefisien pada kedua polinom diruas kiri dan ruas kanan
diperoleh : A = 1 dan B = 3 sehingga
x 1 3 3
dx dx dx ln x 3 c
( x 3) 2 x3 ( x 3) 2 x3
Yang perlu diperhatikan untuk tiap faktor (ax b) k dalam penyebut, maka ada sebanyak
k suku penjabarannya, yaitu :
A1 A2 Ak
...
ax b (ax b) 2 (ax b) k
Jawab :
6 x 2 3x 1 A Bx C
2
( 4 x 1)( x 1) 4 x 1 x2 1
Selanjutnya tentukan A, B dan C seperti cara diatas dan kemudian hitung integral setiap
sukunya.
Jika gambar terletak disebelah kiri sumbu Y maka integral diatas bernilai negatif, karena
luas daerah tidak mungkin bilangan negatif maka nilai integral tersebut dimutlakkan.
Contoh :
Untuk menghitung luas daerah rata ikuti pola berfikir sebagai berikut :
1. Gambar daerah yang bersangkutan
2. Potong daerah menjadi jalur-jalur dan beri nomor pada satu jalur tertentu
3. Hampiri luas jalur tertentu tersebut dengan luas persegi panjang
4. Jumlahkan luas jalur-jalur pada daerah tersebut
5. Ambil limit dari jumlah diatas dengan lebar jalur menuju 0, maka diperoleh integral
tertentu.
A ( f ( x ) g ( x))x
b
A= ( f ( x) g ( x))dx
a
Kesimpulan :