Anda di halaman 1dari 10

Khutbah Pertama:

َ ‫ َوأَ ْش َه ُد أَنْ اَل إِلَ َه إِاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري‬،‫ان‬


‫ْك لَ ُه‬ ِ ‫ت اللِ َس‬ ِ ‫ َو َح َّذ َرهُ مِنْ آ َفا‬،‫ان‬
َ ‫ َعلَّ َم ُه ال َب َي‬،‫ان‬َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َخلَ َق اإلِ ْن َس‬
‫ َوأَ ْش َه ُد أَنَّ م َُحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الم َُؤ ِّي ُد‬،‫ان‬ ِ ‫ َو ُت ْغلَ ُق َعنْ أَب َْوا‬،‫ان‬
ِ ‫ب ال ِني َْر‬ ِ ‫اب ال ِج َن‬ َ ‫َش َهدَتا ً ُت ْف َت ُح لِ َقا ِئلِ َها أَب َْو‬
‫ َو َسلَّ َم َتسْ لِيْما ً َك ِثيْرً ا‬،‫ان‬ ِ ‫اإل ْي َم‬ ِ ‫ أَهْ ُل‬،ِ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َح ِابه‬
ِ ‫البرِّ َو‬ َ ،‫ان‬ ِ ‫ت َوالبُرْ َه‬ ِ ‫بالمُعْ ِج َزا‬. ِ
‫أَمَّا َبعْ ُد‬:

ِ ِ‫ َوحْ َذر ُْوا مِنْ َع َواق‬،‫ظ ْوا مِنْ أَ ْلسِ َن ِت ُك ْم‬


‫ َقا َل هللاُ ُسب َْحا َن ُه َو َت َعالَى‬،‫ب َكاَل ِم ُك ْم‬ ُ ‫ َو َتحْ َف‬،‫هللا َت َعالَى‬
َ ‫ ِا َّتقُ ْوا‬، ُ‫أ ُّي َها ال َّناس‬:
(ُ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْوالً َسدِيداً* يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ عْ هَّللا َ َو َرسُولَه‬
َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
ً ‫از َف ْوزاً عَظِ يما‬ َ ‫) َف َق ْد َف‬،

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu
dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar.” (QS:Al-Ahzab | Ayat: 70-71).

‫ِين ِبإِ ْذ ِن َر ِّب َها‬ ُ ٌ ‫ب هَّللا ُ َم َثالً َك ِل َم ًة َط ِّي َب ًة َك َش َج َر ٍة َط ِّي َب ٍة أَصْ لُ َها َث ِاب‬ َ ‫(أَ َل ْم َت َرى َكي‬:‫َو َقا َل َت َعا َلى‬
ٍ ‫ت َو َفرْ ُع َها فِي ال َّس َما ِء* ُت ْؤتِي أ ُكلَ َها ُك َّل ح‬ َ ‫ض َر‬َ ‫ْف‬
َ
‫ِين آ َم ُنوا‬ ‫هَّللا‬
َ ‫ِّت ُ الَّذ‬ ُ ‫ار* ُي َثب‬
ٍ ‫ض َما لَ َها مِنْ َق َر‬ ِ ْ‫ت مِنْ َف ْو ِق األر‬ َّ
ْ ‫ُون* َو َم َث ُل َكلِ َم ٍة َخ ِبي َث ٍة َك َش َج َر ٍة َخ ِبي َث ٍة اجْ ُتث‬ ِ ‫َو َيضْ ِربُ هَّللا ُ األَ ْم َثا َل لِل َّن‬
َ ‫اس لَ َعلَّ ُه ْم َي َت َذ َّكر‬
)‫ِين َو َي ْف َع ُل هَّللا ُ َما َي َشا ُء‬ َّ ُ ‫ت فِي ْال َح َيا ِة ال ُّد ْن َيا َوفِي اآلخ َِر ِة َويُضِ ُّل هَّللا‬
َ ‫الظالِم‬ َّ ‫ ِب ْال َق ْو ِل‬،
ِ ‫الث ِاب‬

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan
perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-
akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Allah meneguhkan (iman)
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia
kehendaki.” (QS:Ibrahim | Ayat: 24-27).

ْ ‫هلل َو ْال َي ْو ِم ْاآلخ ِِر َف ْل َيقُ ْل َخيْرً ا أَ ْو ِل َيصْ م‬


‫ُت‬ َ ‫ َمنْ َك‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ِ ‫ان ي ُْؤمِنُ ِبا‬ َ ُ‫َو َقا َل ال َّن ِبي‬

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR.
al-Bukhari dan Muslim).

‫صا ِئ ُد أَ ْلسِ َنت ِِه ْم‬


َ ‫ار َعلَى وُ جُوه ِِه ْم أَ ْو َعلَى َم َناخ ِِر ِه ْم إِالَّ َح‬ َ ‫” َو َه ْل َي ُكبُّ ال َّن‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬
ِ ‫اس فِى ال َّن‬ َّ ‫و َقا َل َعلَ ْي ِه ال‬.َ

Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang
hidungnya) di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi).

Bertakwalah wahai hamba Allah. jagalah lisan-lisan kalian. Hiasilah perkataan kalian. Karena
apa yang kita ucapkan akan diperhitungkan. Dan dicatat dalam buku catatan amalan. Allah
‫ ﷻ‬berfirman,

ُ ‫َما َي ْلف‬
‫ِظ مِنْ َق ْو ٍل إِاَّل لَ َد ْي ِه َرقِيبٌ َعتِي ٌد‬

“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas
yang selalu hadir.” (QS:Qaaf | Ayat: 18).

Firman-Nya juga,

َ ‫ُون أَ َّنا اَل َنسْ َم ُع سِ رَّ ُه ْم َو َنجْ َوا ُه ْم ۚ َبلَىٰ َو ُر ُسلُ َنا لَ َدي ِْه ْم َي ْك ُتب‬
‫ُون‬ َ ‫أَ ْم َيحْ َسب‬

“Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka?
Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di
sisi mereka.” (QS:Az-Zukhruf | Ayat: 80).

Bertakwalah wahai hamba Allah,

Ketahuilah, ucapan kita akan membelenggu kita. Karena kita akan dihisab lantaran ucapan.
Siapa yang mengucapkan ucapan yang baik, maka ia akan menuai hasil yang baik.
َّ ‫إِلَ ْي ِه َيصْ َع ُد ْال َكلِ ُم‬
‫الطيِّبُ َو ْال َع َم ُل الصَّالِ ُح َيرْ َف ُع ُه‬

“Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.”
(QS:Faathir | Ayat: 10).

Adapun kalimat keburukan akan disesali pelakunya pada hari penyesalan tidak lagi berguna.
Dan sejelek-jelek ucapan, dan seburuk-buruknya perkataan adalah yang menyekutukan Allah
‫ﷻ‬. Yaitu orang-orang yang berdoa dan beribadah kepada selain Allah. Beristighatsah
kepada selain-Nya. Dan ucapan-ucapan lainnya yang mengandung kesyirikan. Maka jauhilah
perkataan-perkataan demikian.

Termasuk seburuk-buruk ucapan juga adalah berkata tentang Allah tanpa ilmu. Ini setara
dengan kesyirikan, bahkan bisa jadi lebih buruk dari syirik. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

َ ‫َوأَنْ ُت ْش ِر ُكوا ِباهَّلل ِ َما َل ْم ُي َن ِّز ْل ِب ِه س ُْل َطانا ً َوأَنْ َتقُولُوا َعلَى هَّللا ِ َما ال َتعْ لَم‬
‫ُون‬

“(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah
untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”.
(QS:Al-A’raf | Ayat: 33).

Seperti ucapan seseorang “Allah telah menghalalkan hal ini” atau “Dia telah mengharamkan
itu”. Hal itu diucapkan tanpa dasar dari Alquran dan sunnah. Ini adalah berkata tentang Allah
tanpa ilmu. Perbuatan ini tidak boleh dilakukan. Orang yang boleh berbicara ini halal dan ini
haram adalah mereka yang memiliki ilmu dan bashirah.

Juga termasuk perkataan yang sangat buruk adalah sumpah palsu. Ucapan demikian juga
setara dengan menyekutukan Allah. Seseorang menjadikan persaksian sebagai sesuatu untuk
menakut-nakuti teman dan keluarganya. Atau ia menolong mereka dengan sumpah palsu
tersebut. Walaupun ia tidak mengetahui apa yang ia katakana. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

َ ‫إِالَّ َمنْ َش ِه َد ِب ْال َح ِّق َو ُه ْم َيعْ لَم‬


‫ُون‬
“akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa´at ialah) orang yang mengakui yang benar dan
mereka meyakini(nya).” (QS:Az-Zukhruf | Ayat: 86).

‫َو َما َش ِه ْد َنا إِالَّ ِب َما َعلِ ْم َنا‬

“dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui.” (QS:Yusuf | Ayat: 81).

Tidak boleh bagi siapapun untuk memberikan persaksian kecuali jika ia juju dalam
persaksiannya. Berkeinginan menjelaskan kebenaran. Bukan berkeingan buruk dan cenderung
kepada salah satu pihak.

Ucapan buruk yang lainnya adalah ghibah dan namimah. Ghibah adalah menyebutkan sesuatu
tentang seseorang yang ia tidak suka kalau hal itu diceritakan. Sedangkan naminah
menyebarkan berita di antara manusia dengan tujuan untuk merusak hubungan. Atau kita kenal
dengan adu domba. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

‫ض ُك ْم َبعْ ضا ً أَ ُيحِبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَنْ َيأْ ُك َل َلحْ َم أَخِي ِه َميْتا ً َف َك ِرهْ ُتمُوهُ َوا َّتقُوا هَّللا َ إِنَّ هَّللا َ َت َّوابٌ َرحِيم‬
ُ ْ‫َوال َي ْغ َتبْ َبع‬

“dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.” (QS:Al-Hujuraat | Ayat: 12).

Allah ‫ ﷻ‬juga berfirman,

‫اع ل ِْل َخي ِْر مُعْ َت ٍد أَث ٍِيم‬


ٍ ‫ِيم* َم َّن‬
ٍ ‫َّاز َم َّشا ٍء ِب َنم‬
ٍ ‫ين* َهم‬ ٍ َّ‫َوال ُتطِ عْ ُك َّل َحال‬
ٍ ‫ف َم ِه‬

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak
mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik,
yang melampaui batas lagi banyak dosa.” (QS:Al-Qalam | Ayat: 10-12).
Ghibah dan namimah adalah seburuk-buruk perkataan yang merusak hubungan sesama
manusia. Ia menanamkan permusuhan. Demikian juga sombong dan bangga diri, meremehkan
orang lain, dll. dari perkataan-perkatan buruk yang merusak hubungan makhluk. Nabi
‫ ﷺ‬bersabda,

‫ َوإِنَّ ْال َع ْب َد َل َي َت َكلَّ ُم ِب ْال َكلِ َم ِة مِنْ َس َخطِ هَّللا ِ الَ ي ُْلقِى لَ َها َباالً َيه ِْوى‬، ‫ت‬
ٍ ‫ َيرْ َف ُع هَّللا ُ ِب َها دَ َر َجا‬، ً‫ان هَّللا ِ الَ ي ُْلقِى لَ َها َباال‬
ِ ‫إِنَّ ْال َعبْدَ لَ َي َت َكلَّ ُم ِب ْال َكلِ َم ِة مِنْ ِرضْ َو‬
‫ » ِب َها فِى َج َه َّن َم‬.

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan ucapan (yang mengandung) keridhaan Allah, ia


tidak memperdulikannya, maka niscya Allah akan mengangkat derajatnya disebabkannya, dan
Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan ucapan (yang mengandung) kemurkaan Allah,
yang ia tidak perdulikan, niscaya akan menceburkannya ke dalam neraka Jahannam.” (HR.
Bukhari).

Bertakwalah kepada Allah wahai hamba Allah,

Jagalah lisan-lisan kalian. Karena lisan adalah anggota badan yang paling penting untuk dijaga.
Semua anggota badan berlindung dari keburukan lisan. Semua anggota badan berkata kepada
lisan, “Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya keistiqomahan kami tergantung padamu. Jika
engkau lurus, maka kami pun akan lurus. Jika engkau melenceng, maka kami pun melenceng”.
Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

َ ‫ َو ُس ِئ َل َعنْ أَ ْك َث ِر َما ي ُْد ِخ ُل ال َّن‬،‫هللا َوحُسْ نُ ْال ُخلُ ِق‬


َ ‫اس ال َّن‬
‫ار؟‬ َ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َعنْ أَ ْك َث ِر َما ي ُْد ِخ ُل ال ّنا‬
ِ ‫ َت ْق َوى‬:‫س ْال َج َّن َة؟ َف َقا َل‬ ِ ‫ُس ِئ َل َرس ُْو ُل‬
َ ‫هللا‬
َ ْ َ ْ َ
‫ الف ُم َوالفرْ ُج‬:‫فقا َل‬. َ

Nabi ‫ ﷺ‬ditanya tentang kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk Surga,


maka beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” Dan ketika ditanya tentang
kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk Neraka, maka beliau ‫ﷺ‬
menjawab, “Mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi).

Jauhilah perkataan yang kotor, zina, dan perbuatan keji. Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

‫َمنْ َيضْ مَنَّ لِي َما َبي َْن لِحْ َي ْي ِه َو َما َبي َْن ِرجْ لَ ْي ِه أَضْ َمنْ َل ُه ْال َج َّن َة‬
“Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) sesuatu yang ada di antara
dua janggutnya dan dua kakinya, kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”

Bertakwalah wahai hamba Allah,

Jagalah lisan karena lisan adalah senjata yang memiliki dua sisi. Banyak orang tidak peduli
dengan ucapan lisannya. Terkadang ia mengungkit-ungkit keburukan orang lain, lalu dsebarkan
kepada orang lain.

َ ‫ون ِبأ َ ْف َوا ِه ُك ْم َما لَي‬


‫ْس لَ ُك ْم ِب ِه عِ ْل ٌم َو َتحْ َسبُو َن ُه َهيِّنا ً َوه َُو عِ ْن َد هَّللا ِ َعظِ ي ٌم‬ َ ُ‫إِ ْذ َتلَ َّق ْو َن ُه ِبأ َ ْلسِ َن ِت ُك ْم َو َتقُول‬

“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan
dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu
yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS:An-Nuur | Ayat: 15).

Wajib bagi seorang muslim menyibukkan dirinya dengan kesalahannya sendiri. Dan tidak sibuk
dengan kesalahan orang lain. Kecuali dalam rangka menasihati. Adapun menjadikan aib dan
kesalahan mereka sebagai bahan omongan dalam suatu tempat dan pertemuan, maka yang
demikian adalah dosa besar. Termasuk juga orang-orang yang duduk mendengarkannya. Ia
termasuk dalam kelompok orang-orang yang ghibah.

Bertakwalah wahai hamba Allah

Lisan dapat mendatangkan kebaikan jika Anda gunakan dalam kebaikan pula. Digunakan untuk
berdzikir kepada Allah, menaatinya, mengucapkan ucapan yang baik. Lisan juga dapat
mendatangkan keburukan jika Anda gunakan dalam keburukan. Digunakan untuk ghibah,
namimah, ucapan-ucapan yang haram, dll.

Dan di zaman sekarang ini, alangkah mudahnya berbuat ghibah. Alangkah mudahnya mengadu
domba. Apalagi lisan adalah anggota badan yang tidak capek dan lelah apabila digunakan.
Digunakan sebanyak-banyaknya, lisan tidak akan merasa capek dan lelah. Sehingga lisan ini
sangat berbahaya, kecuali bagi mereka yang bertakwa kepada Allah.
َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْوالً َسدِيداً* يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ عْ هَّللا َ َو َرسُولَ ُه َف َق ْد َف‬
ً ‫از َف ْوزاً َعظِ يما‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu
dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar.” (QS:Al-Ahzab | Ayat: 70-71).

ْ‫ أَقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َوأَسْ َت ْغفِ ُر هللاَ لِيْ َولَ ُك ْم َول َِج ِمي ِْع المُسْ لِ ِمي َْن مِن‬،‫الح ِكي ِْم‬ ِّ ‫ان َو‬
َ ‫الذ ْك ِر‬ ِ ‫ َو َن َفعْ َنا ِب َما فِ ْي ِه م َِن ال َب َي‬،‫العظِ ي ِْم‬
َ ‫آن‬ِ ْ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي القُر‬
َ ‫ار‬
َ ‫َب‬
َ ‫ َفاسْ َت ْغفِر ُْوهُ إِ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر‬،ٍ‫ ُك ِّل َذ ْنب‬.
‫الر ِح ْي ُم‬

Khutbah Kedua:

َ ‫ َوأَ ْش َه ُد أَنَّ م َُحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬،ُ‫ك لَه‬


‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوأصْ َح ِاب ِه‬ َ ‫ َوأَ ْش َه ُد أَنْ اَل إِلَ َه إِاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِر ْي‬،‫العالَ ِمي َْن‬
َ ِّ‫اَ ْل َحمْ ُد هَّلِل ِ َرب‬
‫ َو َسلَّ َم َتسْ لِيْما ً َك ِثيْرً ا‬،ِ‫وإِ ْخ َوا ِنه‬،
َ

‫أَمَّا َبعْ ُد‬:

‫ ِا َّتقُ ْوا هللاَ َت َعالَى‬، ُ‫أَ ُّي َها ال َّناس‬،

Ketauhilah di antara hal yang paling buruk yang ada pada seorang hamba adalah ucapan
dusta. Karena dusta adalah sifat orang-orang munafik. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫ان‬ َ َ‫ َوإِ َذا َو َع َد أَ ْخل‬، ‫ب‬


َ ‫ َوإِ َذا ْاؤ ُتم َِن َخ‬، ‫ف‬ َ ‫َّث َك َذ‬ ٌ َ‫آ َي ُة ْال ُم َناف ِِق َثال‬
َ ‫ث إِ َذا َحد‬

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari,
dan jika diberi amanah ia berkhianat.” (Hadits Shahih Bukhari).

Sifat pertama dari sifat-sifat jeleknya orang-orang munafik adalah dusta. Namun banyak orang
tidak peduli akan hal ini. Mereka menjadikan dusta bagian dari canda. Menjadikan dusta untuk
bahan tawa. Dia tidak menyadari telah menjerumuskan dirinya dalam dusta. Memaparkan
dirinya dalam bahaya. Sementara dia duduk santai bercerita. Bercerita tentang sesuatu yang
tidak membawa manfaat.

‫مِنْ حُسْ ِن إِسْ الَ ِم ْال َمرْ ِء َترْ ُك ُه َما الَ َيعْ ِن ْي ِه‬

“Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak
bermanfaat baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi).

Seorang muslim adalah mereka yang menjaga lisannya. Mereka menggunakannya dalam hal-
hal yang berfaidah. Yang bermanfaat bagi dirinya dan kaum muslimin. allah ‫ ﷻ‬berfirman,

ِ ‫َوقُولُوا لِل َّن‬


ً ‫اس حُسْ نا‬

“serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 83).

Ucapan adalah sesuatu yang ringan bagi lisan. Ucapan apapun. Akan tetapi kalimat yang
ringan namun buruk itu dapat menyeret pemiliknya ke neraka. Abu Bakar radhiallahu ‘anhu
pernah memegang lidahnya. Kemudia ia berkata, “Inilah yang telah menjerumuskanku”.

Abdullah bin al-Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata, “Wahai manusia, katakanlah yang baik-baik
niscaya engkau beruntung. Atau diam dari perkataan jelek, engkau akan selamat. Jika tidak
(kalian lakukan kedua hal itu) sungguh kalian akan menyesal”.

Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

‫ف ُن ْؤتِي ِه أَجْ رً ا‬
َ ‫ت هَّللا ِ َف َس ْو‬ ِ ‫صدَ َق ٍة أَ ْو َمعْ رُوفٍ أَ ْو إِصْ اَل ٍح َبي َْن ال َّن‬
َ ْ‫اس ۚ َو َمنْ َي ْف َع ْل َذٰل َِك ا ْبتِغَا َء َمر‬
ِ ‫ضا‬ َ ‫ِير مِنْ َنجْ َوا ُه ْم إِاَّل َمنْ أَ َم َر ِب‬
ٍ ‫اَل َخي َْر فِي َكث‬
‫َعظِ يمًا‬

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma´ruf, atau mengadakan
perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari
keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS:An-Nisaa |
Ayat: 114).

Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

‫ان هَّللا ِ ْال َعظِ ِيم‬


َ ‫ ُسب َْح‬، ‫ان هَّللا ِ َو ِب َح ْم ِد ِه‬
َ ‫ان إِلَى الرَّ حْ َم ِن ُسب َْح‬
ِ ‫ َح ِبي َب َت‬، ‫ان‬ َ ‫ان فِى ْالم‬
ِ ‫ِيز‬ ِ ‫ان َعلَى اللِّ َس‬
ِ ‫ َثقِيلَ َت‬، ‫ان‬ ِ ‫ان َخفِي َف َت‬
ِ ‫َكلِ َم َت‬

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu
“Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya.
Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari dan Muslim).

Perbanyaklah mengucapkan kalimat yang baik ini. Mengucapkan dzikir laa ilaaha illallaah. Dan
dzikir-dzikir lainnya. Kemudian membaca Alquran. Mengucapkan kalimat tasbih, tahmid, dan
takbir. Niscaya Anda memetik hasilnya di surga. Surga yang di dalamnya Anda tidak
mendapatkan beban apapun.

Lisan adalah permasalahan yang besar. Digunakan dalam kebaikan, ia akan menghasilkan
kebaikan yang banyak. Dan amalan lisan itu ringan. Namun jika digunakan untuk kejelekan
akan memasukkan seseorang ke dalam neraka dan kemurkaan Allah. Oleh karena itu, marilah
kita jaga lisan kita.

Bertakwalah wahai hamba Allah,

Jagalah lisan. Hiasilah perkataan. Apa saja yang terdapat kebaikannya, maka katakanlah. Dan
apa saja yang berdampak buruk, maka diamlah. Inilah pengamalan hadits Nabi ‫ﷺ‬,

ْ ‫هلل َو ْال َي ْو ِم ْاآلخ ِِر َف ْل َيقُ ْل َخيْرً ا أَ ْو لِ َيصْ م‬


‫ُت‬ َ ‫َمنْ َك‬
ِ ‫ان ي ُْؤمِنُ ِبا‬

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR.
al-Bukhari dan Muslim).
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‪َ ،‬و َشرَّ األُم ُْو ِر مُحْ دَ َثا ُت َها‪،‬‬
‫هللا‪َ ،‬و َخي َْر ال َه ْديِ َه ْديُّ م َُح َّم ٍد َ‬
‫ث ِك َتابُ ِ‬ ‫َواعْ لَم ُْوا أَنَّ َخي َْر َ‬
‫الح ِد ْي ِ‬
‫ضاَل لَ ٌة‬
‫َ‪.‬و ُك َّل ِب ْد َع ٍة َ‬
‫مْر َبدَأَ فِ ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه‬
‫ار‪َ ،‬واعْ لَم ُْوا أَنَّ هللاَ أَ َم َر ُكم ِبأ َ ٍ‬ ‫اع ِة َو َمنْ َش َّذ َش َّذ فِي ال َّن ِ‬ ‫هللا َعلَى َ‬
‫الج َم َ‬ ‫اعةِ‪َ ،‬فإِنَّ َي َد ِ‬ ‫َو َعلَ ْي ُك ْم ِب ْال َج َم َ‬
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا)‪،‬‬ ‫ِين آ َم ُنوا َ‬ ‫ون َعلَى ال َّن ِبيِّ َيا أَ ُّي َها الَّذ َ‬ ‫َف َقا َل ُسب َْحا َن ُه َو َت َعالَى‪( :‬إِنَّ هَّللا َ َو َمال ِئ َك َت ُه ُي َ‬
‫صلُّ َ‬
‫الراشِ ِدي َْن‪ ،‬اَأْل َ ِئ َّم ِة ال َم ْهد ِِيي َْن‪ ،‬أَ ِبي‬
‫ض اللَّ ُه َّم َعنْ ُخلَ َفا ِئ ِه َ‬ ‫ك َن ِب ِّي َنا م َُح َّمدٍ‪َ ،‬وارْ َ‬‫ِك َو َرس ُْولِ َ‬‫اللَّ ُه َّم ص ِّل وسلِّم َعلَى َع ْبد َ‬
‫ان إِلَى َي ْو ِم ال ِّدي َْن‬ ‫ان‪َ ،‬و َعلِيٍّ ‪َ ،‬و َع ِن الص ََّحا َب ِة أَجْ َم ِعي َْن‪َ ،‬و َع ِن ال َّت ِاب ِعي َْن‪َ ،‬و َمنْ َت ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َس ٍ‬ ‫‪َ .‬ب ْك ٍر‪َ ،‬و ُع َم َر‪َ ،‬وع ُْث َم َ‬

‫ْن‪َ ،‬واجْ َع ْل َه َذا ال َبلَدَ آمِنا ً م ُْط َم ِئ ّناً‪،‬‬ ‫ك َوال ُم ْش ِر ِكي َْن‪َ ،‬و َدمِّرْ أَعْ دَا َء ال ِّدي ِ‬ ‫اإلسْ اَل َم َوالمُسْ لِ ِمي َْن‪َ ،‬وأَ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬ ‫َ‬
‫اَللَّ ُه َّم أعِ َّز ِ‬
‫الز َنا َو ْال َزاَل ِز َل َوالِ َم َح َن‬ ‫الر َبا َو ِّ‬‫العالَ ِمي َْن‪ ،‬اَللَّ ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ال َغاَل َو ْال َو َبا َو ِ‬ ‫َو َسائ َِر ِباَل ِد المُسْ لِ ِمي َْن َعا َم ًة َيا َربَّ َ‬
‫العالَ ِمي َْن‪ ،‬اَللَّ ُه َّم‬‫ص ًة َو َعنْ ِباَل ِد المُسْ لِ ِمي َْن َعا َم ًة َيا َربَّ َ‬ ‫َوس ُْو َء الفِ َت ِن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ ِباَل ِد َنا َه َذا َخا َ‬
‫ك َواَل َيرْ َح ُم َنا‪ ،‬اَللَّ ُه َّم اجْ َع ْل ِولَ َي َت َنا فِ ْي َمنْ‬ ‫ار َنا َو ْكفِ ْي َنا َشرَّ شِ َر َر َنا َواَل ُت َسلِّ ْط َعلَ ْي َنا ِب ُذ ُن ْو ِب َنا َما اَل َي َخافُ ْو َ‬ ‫َولِّي َعلَ ْي َنا ِخ َي َ‬
‫َ‬
‫اإلسْ اَل ِم‬
‫صاَل ِح ِ‬ ‫صاَل ِح ِه َو َ‬ ‫مْر َنا لِ َما فِ ْي ِه َ‬ ‫ك َيا َربَّ ال َعالَ ِمي َْن‪ ،‬اَللَّ ُه َّم َو ِّف ْق َولِيَّ أ ِ‬ ‫ضا َ‬ ‫ك َوا َّت َب َع ِر َ‬ ‫ك َوا َّت َقا َ‬ ‫َخا َف َ‬
‫ك‬ ‫ار ْي ِه َوأَ ْبع ِْد َع ْن ُه ِب َطا َن َة الس ُّْو ِء َوال ُم ْفسِ ِدي َْن َ‬
‫(ر َّب َنا َت َق َّب ْل ِم َّنا إِ َّن َ‬ ‫َ‬
‫َوالمُسْ لِ ِمي َْن‪ ،‬اَللّ ُه َّم أصْ لِحْ ِب َطا َن َت ُه َو ُجلَ َسا َءهُ َومُسْ َت َش ِ‬
‫(و ُتبْ‬ ‫ت ال َّسمِي ُع ْال َعلِي ُم)‪َ ،‬‬ ‫ك أَ ْن َ‬
‫(ر َّب َنا َت َق َّب ْل ِم َّنا إِ َّن َ‬‫ت ال َّسمِي ُع ْال َعلِي ُم)‪َ ،‬وقِ َنا َشرَّ الفِ َت ِن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َ‬ ‫أَ ْن َ‬
‫ت ال َّت َّوابُ الرَّ حِي ُم)‬ ‫ك أَ ْن َ‬
‫‪َ .‬علَ ْي َنا إِ َّن َ‬

‫ان َوإِي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى َو َي ْن َهى َعنْ ْال َفحْ َشا ِء َو ْالمُن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬ ‫ْ‬
‫ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اإلحْ َس ِ‬ ‫هللا‪( ،‬إِنَّ هَّللا َ َيأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َو ِ‬
‫عِ َبا َد ِ‬
‫(وأَ ْوفُوا ِب َع ْه ِد هَّللا ِ إِ َذا َعا َه ْد ُت ْم َوال َتنقُضُوا األَ ْي َم َ‬
‫ان َبعْ َد َت ْوكِي ِد َها َو َق ْد َج َع ْل ُت ْم هَّللا َ َعلَ ْي ُك ْم َكفِيالً إِنَّ هَّللا َ‬ ‫ُون)‪َ ،‬‬ ‫َت َذ َّكر َ‬
‫هللا أَ ْك َبرُ‪َ ،‬وهللاُ َيعْ لَ ُم َما َتصْ َنع ُْو َن‬ ‫ون)‪َ ،‬ف ْاذ ُكر ُْوا هللاَ َي ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬وا ْش ُكر ُْوهُ َعلَى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم‪َ ،‬ولَذ ِْك ُر ِ‬ ‫‪َ .‬يعْ لَ ُم َما َت ْف َعلُ َ‬

Anda mungkin juga menyukai