“Pembuatan Hand Sanitizer spray dari bahan alam Daun Sirih (Piper Betle) dan
Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Pencegahan dari Penyebaran Virus
Covid 19”
Disusun oleh :
Sintia Febiola (191251952)
Lokasi KKN
Desa / Kelurahan : Srono
Kabupaten / Kota : Banyuwangi
i
HALAMAN PENGESAHAN
Pembuatan Hand Sanitizer spray dari bahan alam Daun Sirih (Piper Betle) dan
Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Pencegahan dari Penyebaran Virus
Covid-19
Sintia Febiola
NIM : 191251952
Mengetahui,
Direktur
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................
ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................................................
1
1.2 Gambaran umum situasi COVID-19...............................................................
3
1.3 Tujuan Program...............................................................................................
3
1.4 Manfaat Program.............................................................................................
3
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
digunakan kapan saja dan dimana saja, misalnya setelah memegang uang,
sebelum makan, setelah dari toilet dan setelah membuang sampah. Sediaan
hand sanitizer pada umumnya berbentuk gel yang memiliki kemampuan
sebagai antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri
(Retnosari dan Isadiartuti, 2006). Salah satu alternatif antiseptik alami yang
bisa dibuat sendiri oleh masyarakat dengan bahan yang mudah ditemukan,
yakni dengan menggunakan ekstrak daun sirih dan jeruk nipis. selain
pembuatannya yang mudah, hand sanitizer alami ini juga bisa dibawa
bepergian. Daun sirih (Piper betle) secara alami memiliki zat aktif
antibakteri, mengandung senyawa flavonoid, polifenol, tanin dan minyak
atsiri yang memiliki sifat anti-jamur atau membasmi kuman. selain memiliki
kemampuan antiseptik, daun sirih juga memiliki kekuatan sebagai
antioksidan. Daun sirih sendiri memiliki kandungan minyak atsiri yang
merupakan sebuah senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri
(Farida,2009) Menurut hasil penelitian dari Prof. Eyckman kandungan
sepertiga dari minyak atsiri pada daun sirih merupakan fenol dan sebagian
besar adalah kavikol, hal inilah yang menyebabkan atsiri dalam
antiseptiknya lima kali lipat lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa
dan kavikol sehingga menimbulkan bau khas dari daun sirih (Hapsari dkk,
2015). Bahan yang kedua yaitu jeruk nipis (Citrus aurantifolia), karena
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki komponen kimia seperti
flavonoid, alkaloid, minyak atsiri, tanin, dan saponin yang mempunyai
manfaat sebagai antimikroba (Mulyono M.R, 2003). Buah jeruk nipis
(Citrus aurantifolia Swingle) memiliki rasa pahit dan asam. Dalam
pembuatan hand sanitizer ini, untuk mengurangi bau yang kurang sedap dari
daun sirih adalah dengan mencampurkannya dengan jeruk nipis. Jeruk nipis
(Citrus aurantifolia Swingle) mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang
bermanfaat, seperti asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri
(sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, geranil asetat, linalil
asetat, aktilaldehid, nonilaldehida), damar (resin), glikosida, asam sitrat,
lemak (Saturated fat, Monounsaturated fat, Polyunsaturated fat), kalsium
(Calcium), fosfor (Fosfor), besi (Ferrum), belerang (Sulfur), vitamin B1 dan
2
C (Anna, 2012). Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis
(Citrus aurantifolia Swingle) di antaranya adalah asam sitrat sebanyak 7-
7,6% dari 100 gr buah, damar, lemak, mineral, vitamin B1, citral limonene,
felandren, lemon kamfer, geranil asetat, cadinene, linalin asetat. Selain itu,
jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) juga mengandung vitamin C
sebanyak 27 mg/100 gr jeruk, Ca sebanyak 40 mg/100 gr jeruk,dan P
sebanyak 22 mg/100 gr jeruk (Hariana, 2006).
3
2. Masyarakat menjadi paham tentang cara pembuatan hand sanitizer dan
cara penggunaan hand sanitizer yang baik dan benar.
4
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
2.2 Sasaran
Sosialisasi ini akan diikuti oleh keluarga dan beberapa tetangga di
Desa Taman Sari, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi.
2. Kompor 1
3. Panci 1
5. Saringan 1
6. Sendok 2
7. Gelas 1
8. Pisau 1
9. Baskom 1
● Bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat hand sanitizer yaitu
antara lain :
1. Daun Sirih
5
2. Jeruk nipis
3. Air Matang
● Prosedur Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang daun sirih sebanyak 50 gr, cuci dan tiriskan kemudian
potong kecil - kecil.
3. Masukkan potongan kecil - kecil daun sirih ke dalam wadah,
tambahkan air matang sebanyak 150-200 ml sampai sirih terendam.
4. Siapkan panci berisi air, letakkan diatas kompor dengan api kecil
5. Masukkan wadah berisi sirih kedalam panci yang berisi air
6. Panaskan pada suhu 90 derajat celcius selama 15-30 menit
7. Dinginkan rebusan daun sirih kemudian disaring
8. Selanjutnya tambahkan jeruk nipis ke dalam ekstrak daun sirih
yang telah disaring tadi, aduk dan tambahkan air
9. Saring kembali untuk mendapatkan hasil yang bagus dan tidak
berwarna
10. Masukkan ke dalam botol spray ukuran 100ml, hand sanitizer siap
digunakan
6
8. Cetak buku pedoman PFK Rp, 21.700 x 1 Rp, 21.700
7
5 09.00 - 17.00 7 Agustus 2021 ● Menyusun proposal kegiatan
8
pembuatan hand sanitizer
9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu program pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk berinteraksi di
tengah tengan Masyarakat diluar kampus, Secara lebih jauh, Praktek
Farmasi Komunitas adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
pembelajaran dan pemberdayaan melalui kegiatan pendidikan dan
pengajaran, penelitian, pengabdian kepada Masyarakat. Program kuliah
kerja nyata yang dilakukan secara daring ini lebih memfokuskan pada
kegiatan pengabdian masyarakat secara individu oleh mahasiswa pada
daerah tempat tinggal masing-masing, disini mahasiswa berperan aktif
dalam edukasi dan pencegahan Covid-19.
Maka dapat disimpulkan berdasarkan Kuliah Kerja Nyata yang telah
dilaksanakan pada 29 Juli 2021 sampai 11 September 2021 bahwa
Mahasiswa dapat mengedukasi Masyarakat tentang cara menjaga kebersihan
terutama tentang kebersihan tangan dan tentang bagaimana cara
menggunakan hand sanitizer yang baik dan benar. Serta mahasiswa juga
mengedukasi tentang cara pembuatan hand sanitizer alami dirumah masing
masing.
3.2 Saran
Saya berharap program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan
dan tentang bahaya covid-19.
10
DAFTAR PUSTAKA
Farida R. 2009. Manfaat Daun sirih (Piper betle) sebagai antiseptik. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
Hariana,A. 2006.Tumbuhan obat dan khasiatnya. Penebar Swadaya, Jakarta a,
hal. 73-74.
Mulyono, M. R., 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih Obat Mujarab dari masa
ke Masa, AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Nungki, Dewita Hapsari; Hendrarini, Lilik; Muryani, Sri. 2015. Manfaat Ekstrak
Daun Sirih (Piper betle Linn) sebagai Hand Sanitizer untuk Menurunkan
Angka Kuman Tangan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.7 (2): Hal 79 –
84.
Pane, M.D.C. (2021) Halodoc, alodokter.com/virus-corona diakses pada 9 agustus
2021 pukul 19.15.
Yuliana. 2020. Corona Virus Diseases (Covid-19); Sebuah Tinjauan Literatur.
Wellness and Healthy Magazine Vol 2(1): 187-192.
11