Characters of Physiology, Anatomy, Growth and Latex Yield of IRR 300 Series
Abstract Abstrak
1
Woelan, Sayurandi dan Pasaribu
2
Karakter fisiologi, anatomi, pertumbuhan dan hasil lateks klon IRR seri 300
lateks dan sekaligus untuk mengetahui menit pertama dengan total volume
komponen hasil lateks klon IRR seri 300 lateks yang dihasilkan dalam satu kali
yang memiliki korelasi yang nyata terhadap sadap dikali 100%, sedangkan indeks
hasil lateks. produksi membandingkan volume lateks
sekali sadap dengan ukuran lilit batang
dikali 100% (Milford et al., 1969), panjang
BAHAN DAN METODE alur sadap diukur dengan menggunakan
meteran kain di sepanjang alur sadap,
Penelitian dilaksanakan di Kebun sedangkan kecepatan aliran lateks
Percobaan dan Laboratorium Fisiologi Balai diamati dengan cara membandingkan
Penelitian Sungei Putih pada tahun 2011. volume lateks yang mengalir pada 5
Kebun percobaan terletak pada ketinggian ± menit pertama dengan total volume
54 meter di atas permukaan laut (dpl), jenis lateks dikali 0,5 (Milford et al., 1969).
tanah ultisol dan rata-rata curah hujan
1962 mm per tahun. Klon yang diuji terdiri 2. Anatomi kulit meliputi jumlah pembuluh
atas 21 klon IRR seri 300 yakni IRR 300, lateks dan diameter pembuluh lateks
IRR 301, IRR 302, IRR 303, IRR 304, IRR yang diamati dengan menggunakan
305, IRR 306, IRR 307, IRR 308, IRR 309, metode Gomez et al. (1972), dengan cara
IRR 310, IRR 311, IRR 313, IRR 314, IRR mengambil contoh kulit berdiameter 1 cm
315, IRR 316, IRR 317, IRR 318, IRR 319, pada ketinggian 100 cm di atas
IRR 321, IRR 323 dengan tiga klon permukaan tanah.
pembanding, yaitu BPM 24, PB 260 dan
RRIC 100. Percobaan di lapangan disusun 3. Sifat pertumbuhan meliputi lilit batang
dengan menggunakan Rancangan Acak (cm) yang diukur pada ketinggian 100 cm
Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. di atas permukaan tanah, tebal kulit
Setiap klon ditanam sebanyak 30 (mm) diukur dengan menggunakan alat
pohon/plot dengan jarak tanam 5 x 4 m. ukur ketebalan kulit.
Apabila hasil analisis menunjukkan beda
nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan 4. Produksi karet (g/p/s) diamati pada
Multiple Range Test (DMRT), sedangkan tahun sadap ke tujuh dengan
untuk melihat hubungan antar sifat yang menggunakan sistem sadap ½ S d/3.
diamati maka dilakukan analisis korelasi
dengan menggunakan software SPSS ver 18.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengamatan parameter dilakukan
pada umur 12 tahun yang meliputi: Fisiologi Lateks
1. Sifat fisiologi lateks meliputi kadar
sukrosa dan fosfat anorganik diukur Karakter fisiologi pada tanaman karet
dengan menggunakan l contoh berupa erat hubungannya dengan kemampuan
serum lateks TCA (Trichloroacetic acid). tanaman dalam mensintesis assimilat
Serum lateks dibuat dengan cara menjadi bahan pembentuk lateks. Karakter
mencampur 1ml lateks dengan 9 ml TCA. fisiologis yang sangat penting dalam
Kadar sukrosa diukur berdasarkan pembentukan lateks di antaranya adalah
metode Dische (1962), yaitu berdasarkan kandungan sukrosa, fosfat anorganik, dan
reaksinya dengan anthrone menghasil- kadar tiol.
kan turunan furfural yang berwarna
hijau biru yang terabsorbsi pada panjang Hasil analisis statistik menunjukkan
gelombang » 627. Pengukuran fospat bahwa sifat fisiologi lateks klon IRR seri 300
anorganik dilakukan dengan metode berbeda nyata pada setiap karakter yang
Taussky dan Shorr (1953), yaitu diamati seperti yang disajikan pada Tabel 1.
berdasarkan prinsip reaksi dengan Kadar sukrosa klon IRR seri 300 berkisar
molibdat menghasilkan kompleks Pi- 0,57 3,17 mM yang diamati pada bulan
molibdat berwarna biru yang terabsorsi Maret Juni (daun belum penuh). Klon yang
pada panjang gelombang » 750. Nilai memiliki kadar sukrosa tertinggi yaitu IRR
absorban diukur dengan spektrofoto- 319 (3,17 mM), sedangkan yang terendah
meter Beckham DU 650. Indeks penyum- IRR 302 (0,86 mM), IRR 313 (0,86 mM), IRR
batan diamati dengan membandingkan 308 (0,76 mM), dan IRR 315 (0,57 mM).
volume lateks yang mengalir pada 5 Sukrosa merupakan bentuk utama sakarida
3
Woelan, Sayurandi dan Pasaribu
dalam sel pembuluh lateks dan senyawa ini disintesis menjadi lateks. Walaupun
merupakan prekusor untuk sintesis lateks demikian, terdapat batas kritis kadar
(Sumarmadji,1999). Ketersediaan sukrosa sukrosa yang tersedia pada sel pembuluh
yang cukup untuk sintesis karet merupakan lateks untuk sintesis lateks. Variasi
salah satu faktor penting agar sintesis karet musiman lebih berpengaruh dibandingkan
dapat berlangsung secara kontinu dan dengan sistem ekploitasi terhadap nilai
tanaman karet dapat menghasilkan karet kadar sukrosa, sehingga terjadi fluktuasi
secara optimal. Menurut Sumarmadji yang sangat besar sepanjang tahunnya.
(1999), kadar sukrosa tinggi pada tanaman
karet belum tentu akan memiliki hasil lateks Hasil analisis statistik parameter kadar
tinggi, sebab kadar sukrosa tinggi tidak fosfat anorganik klon IRR seri 300
memiliki arti langsung sebagai gambaran menunjukkan perbedaan nyata. Kadar fosfat
potensi produksinya, justru dapat anorganik klon IRR seri 300 berkisar 2,24
menggambarkan produksi aktual rendah 8,06 mM yang diamati pada bulan Maret
karena sejumlah sukrosa mungkin tidak Juni 2011. Klon yang memiliki kadar fosfat
Tabel 1. Sifat fisiologi lateks klon IRR seri 300 pada umur 12 tahun
Table 1. Latex physiology characters of IRR 300 series at age 12 years
4
Karakter fisiologi, anatomi, pertumbuhan dan hasil lateks klon IRR seri 300
5
Woelan, Sayurandi dan Pasaribu
Tabel 2. Panjang alur sadap, indeks penyumbatan, kecepatan aliran lateks dan indeks
produksi klon IRR seri 300
Table 2. Length of tapping panel, plugging index, latex flow rate and yield index of IRR 300
series
Kecepatan
Panjang alur Indeks
aliran lateks Indeks produksi
Klon sadap penyumbatan
(ml/menit) Yield index
Clone Length of tapping Plugging index
panel Latex flow rate (%)
(%)
(cm) (cc/minute)
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama, berbeda tidak nyata pada P =0,05
Figures followed by the same letter in the same column is not significantly different at P = 0.05
memiliki indeks penyumbatan yang rendah. pembanding PB 260. Kecepatan aliran lateks
Klon yang demikian akan memperlihatkan klon IRR seri 300 berkisar 6,01 17,33 ml/
waktu aliran yang lebih lama sehingga menit. Kecepatan aliran lateks pada
menyebabkan lateks yang dihasilkan tanaman karet merupakan sifat fisiologis
semakin tinggi. penting dalam menentukan variasi potensi
hasil antar klon. Klon karet yang memiliki
Hasil analisis statistik klon IRR seri kecepatan aliran lateks yang tinggi
300 pada parameter kecepatan aliran lateks diharapkan potensi produksinya juga tinggi
menunjukkan perbedaan yang nyata. (Sethuraj et al., 1977; Subronto dan Harris,
Kecepatan aliran lateks tertinggi ditemukan 1977). Kecepatan aliran lateks mengalir
pada klon IRR 300, IRR 315, IRR 314, IRR sewaktu disadap berpengaruh terhadap
310, IRR 309, IRR 307, IRR 311, IRR 321, tinggi rendahnya produksi. Perbedaan aliran
IRR 316, dan IRR 302, sedangkan yang lateks pada setiap klon sangat dipengaruhi
terendah IRR 306, IRR 305, dan klon oleh banyaknya pembuluh lateks yang
terpotong (Boerhendy, 1988).
6
Karakter fisiologi, anatomi, pertumbuhan dan hasil lateks klon IRR seri 300
Tabel 3. Jumlah dan diameter pembuluh lateks klon IRR seri 300
Table 3. Number and diameter of latex vessels of IRR 300 series clone
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama, berbeda tidak nyata pada P =0,05
Figures followed by the same letter in the same column is not significantly different at P = 0.05
7
Woelan, Sayurandi dan Pasaribu
IRR 315, IRR 310, dan IRR 306, sedangkan untuk karakter tebal kulit menunjukkan
yang terendah IRR 300, IRR 318, IRR 308, perbedaan yang nyata pada masing-masing
IRR 321, dan IRR 302. Jumlah pembuluh klon, dengan kisaran tebal kulit antara 5,90
lateks memiliki kolerasi positif dan 8,67 mm (Tabel 4). Klon yang memiliki tebal
berpengaruh langsung yang besar terhadap kulit paling tinggi adalah IRR 300, IRR 307,
hasil lateks. Secara genetik tanaman karet IRR 311, IRR 316, dan klon pembanding PB
berproduksi rendah disebabkan oleh jumlah 260, sedangkan yang terendah IRR 304, IRR
pembuluh lateks yang sedikit demikian pula 317, IRR 308, IRR 306, IRR 309, IRR 319, IRR
sebaliknya. Menurut Mesquita et al. (2006), 305, IRR 321, dan IRR 302. Tebal kulit
jumlah pembuluh lateks pada klon RRIM merupakan parameter yang penting dalam
600 lebih tinggi dibandingkan dengan klon seleksi tanaman karet. Tujuan utama
GT 1. Hal ini dapat dipahami karena melakukan seleksi pada tebal kulit adalah
biosintesis lateks pada tanaman karet untuk mendapatkan tanaman yang memiliki
berlangsung pada sel-sel pembuluh lateks. kulit yang cukup tebal sehingga diharapkan
jumlah pembuluh lateksnya juga banyak.
Uji statistik pada diameter pembuluh Tanaman yang memiliki kulit yang terlalu
lateks juga menunjukkan perbedaan nyata tipis dapat menyebabkan pelukaan pada
antar klon yang diuji. Rata-rata diameter bagian kambium di saat penyadapan.
pembuluh lateks berkisar 16,33 21,50 mµ.
Klon yang memiliki diameter pembuluh Analisis statistik hasil lateks klon IRR
lateks berukuran besar adalah IRR 318, IRR seri 300 pada tahun sadap ke tujuh
317, IRR 314, IRR 319, IRR 301, dan klon menunjukkan perbedaan yang nyata. Rata-
pembanding RRIC 100 dan BPM 24, rata hasil lateks (g/p/s) berkisar 43,19
sedangkan yang berukuran kecil adalah IRR 56,04 g/p/s. Klon yang memiliki hasil lateks
305. Menurut Aidi-Daslin et al ( 2009) bahwa tertinggi adalah IRR 300, IRR 315, IRR 310,
jumlah dan diameter pembuluh lateks IRR 316, dan klon pembanding PB 260,
merupakan variabel yang memiliki korelasi sedangkan yang terendah IRR 309, IRR 313,
positif dengan potensi produksi lateks. dan IRR 316.
8
Karakter fisiologi, anatomi, pertumbuhan dan hasil lateks klon IRR seri 300
Tabel 4. Pertumbuhan lilit batang, tebal kulit, hasil lateks, dan kadar karet kering pada klon
IRR seri 300
Table 4. Girth growth, bark thickness, latex yield, and dry rubber content of IRR 300 series clone
Hasil lateks pada tahun
Kadar karet
sadap ke-7
Lilit batang umur Tebal kulit (mm) (g/p/s) kering
Klon
12 tahun Bark thickness Dry rubber
Clone Latex yield at 7 years
Girth at 12 years (mm) content
tapping
(cm) (%)
(g/t/t)
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama, berbeda tidak nyata pada P =0,05
Figures followed by the same letter in the same column is not significantly different at P = 0.05
9
10
Tabel 5. Koefisien korelasi antar komponen hasil lateks pada klon IRR seri 300
Table 5. Coefficient of corelation among latex yield components of IRR 300 series clone
Indeks produksi(%)
1 -0,211 ns -0,071 ns 0,097 ns -0,332 ns -0,070 ns 0,008 ns -0,039 ns -0,242 ns 0,522 *
Yield index (%)
Kadar sukrosa (mM)
Sucrose content (mM) 1 -0,007 ns -0,269 ns -0,194 ns -0,171 ns 0,158 ns 0,010 ns -0,122 ns 0,076 ns
Kadar tiol(mM)
Tiol content (mM) 1 0,211 ns -0,121 ns 0,099 ns -0,365 ns -0,296 ns -0,118 ns -0,218 ns
12