Anda di halaman 1dari 21

TEMPLATE PROPOSAL YAYASAN BELANTARA

1. HALAMAN MUKA

Pada halaman muka, paling tidak menampilkan informasi sebagai berikut:

Lanskap : (Yayasan Belantara berfokus di 10 lanskap prioritas: Senepis, Giam


Siak Kecil – Bukit Batu, Semenanjung Kampar, Kerumutan, Bukit
Tigapuluh, Berbak – Sembilang, Dangku – Meranti, Padang Sugihan,
Kubu Raya, dan Kutai. Harap di indikasikan di bagian ini lanskap
dimana kegiatan yang ingin diajukan akan di adakan)
Lokasi : Berikan informasi lokasi implementasi (desa, taman nasional, tahura,
konsesi, dll)
Project ID : Untuk diisi oleh manajeman hibah dan investasi Yayasan Belantara,
harap di kosongkan
Judul Kegiatan : Sesuai deskripsi

2. DAFTAR ISI1

3. PENGAJU2
Informasi Dasar Pengaju
Nama :
Alamat & Telefon :
Tahun Pendirian :
Pejabat Utama : (nama dan jabatan)
Pelaksana Kegiatan : (nama dan jabatan)

Portfolio Kegiatan Pengaju (tiga tahun terakhir)


Dana yang Dikelola Periode dan Durasi
No. Project/Program/Kegiatan
(Donor/Swadaya) Implementasi

1
Keterangan mengenai hal ini akan dimuat di dalam bagian penjelasan di bawah.
2
Catatan: untuk keperluan due-dilligence dari Yayasan Belantara, kegiatan yang bersifat hibah perlu dilampirkan dengan:
1) akta pendirian dan SK, 2) akta perubahan (jika ada), 3) NPWP, 4) struktur organisasi, 5) rencana induk berserta strategi
dan program kerja pengaju yang telah disahkan. Untuk kegiatan yang bersifat investasi, daftar dokumen tersebut perlu
ditambah dengan lampiran: 1) dokumen feasibility studies, 2) projected cash flow, 3) informasi mengenai periode verifikasi
VERs termasuk jumlah dan tanggal delivery (jika berlaku), 4) bukti kepemilikan lahan dan izin terkait, 5) dokumen wajib
perusahaan (jika berlaku), 5) informasi mengenai sengketa hukum saat ini atau sebelumnya (jika berlaku), 6) informasi
mengenai utang dan/atau jaminan (jika berlaku), 6) informasi mengenai pinjaman bank dan penerbitan surat hutan (jika
berlaku).
4. PROJECT
Klasifikasi kegiatan Yayasan Belantara (harap diberi tanda poin mana saja yang berlaku
untuk kegiatan yang diajukan, seperti contoh di bawah):

Tematik Kegiatan Kategori Kegiatan


Perlindungan (protestionprotection) √ Demonstration project
√ Restorasi (restoration) Capacity Building
√ Pencegahan Karhutla (fire prevention) Applied Research/Policy Analysis
Penegakan hukum (law enforcement) Multistakeholder forum
Alternative livelihood √ REDD+ & carbon sequestration
Conflict management
√ Tata kelola (good governance)

Tanggal mulai: ___________ Proyeksi durasi implementasi (maks. 2020):


________________
Luasan dampak: __________ ha

5. SUMMARY KEUANGAN
 Total yang diajukan kepada Yayasan Belantara IDR. _________________
 Total dari sumber lain IDR. _________________
 Total biaya kegiatan IDR. _________________

6. ANATOMI PROPOSAL
BAGIAN A : RASIONAL DAN PENDEKATAN KEGIATAN
1.1. Project Summary
1.2. Latar belakang organisasi dan kapasitas untuk implementasi kegiatan
1.3. Data dan informasi baseline
1.4. Analisis Masalah
1.4.1. Gambaran tentang Isu/Masalah Utama (Main problem)
1.4.2. Gambaran tentang Penyebab Masalah yang Berkontribusi pada
Isu/Masalah Utama (Causes)
1.4.3. Dampak/Akibat Potensial yang akan Terjadi (Effect)
1.5. Tujuan dan Outcomes kegiatanProgram
1.6. Deskripsi Project Activities
1.7. Rencana implementasi dan time-frame
1.8. Rencana untuk menjamin partisipasi masyarakat (safeguards & benefit
sharing)
1.9. Knowledge Management
1.10. Gender Mainstreaming
1.11. Komunikasi dan replikasi hasil
1.12. Peta kegiatan
1.13. Struktur Organisasi dan SDM Pengelola Program

BAGIAN B : RESIKO KEGIATAN DAN RENCANA MONITORING & EVALUATION


1.1. Resiko terhadap keberhasilan implementasi
1.2. Rencana dan indikator monitoring & evaluation
1.3. Keberlanjutan hasil yang tercapai
BAGIAN C : ANGGARAN KEGIATAN

ANNEX A : Matriks INDIKATORLogical Framework

ANNEX B : Rencana Kegiatan (Workplan)


ANNEX C : Rincian Anggaran Program
ANNEX D : Rencana Monitoring & Evaluasi

Output, Outcome, dan Keterdampakan Yayasan Belantara


PANDUAN PEMBUATAN PROPOSAL YAYASAN BELANTARA
Persyaratan Umum
Proposal kegiatan harus memuat halaman muka, daftar isi, dan tidak melebihi 15 halaman
(termasuk jika terdapat chart dan/atau diagram). Seluruh proposal harus disampaikan
kepada Yayasan Belantara dalam bentuk tertulis.
Lampiran tambahan, sesuai dengan informasi yang tertera dalam dokumen template
proposal harap disediakan.
Pengaju diharapkan dapat menjamin bahwa seluruh informasi yang tertera di dalam
proposal kegiatan dan lampiran adalah benar dan sah. Seluruh dokumen pendukung
(lampiran) harap memuat nama kegiatan yang terkait. Harap satu kopi dokumen asli
proposal kegiatan (soft copy dan hard copy) disampaikan kepada bagian Manajemen Hibah
& Investasi Yayasan Belantara:

Aditya Rakhman
Yayasan Belantara
Boutique Office/Dimo Space, Jl. Timor No. 06,
Gondangdia, Menteng,
Jakarta 10350
Mobile: +62 811 731 8228 | Tel: +62 21 391 5435 (ext. 116)
aditya.rakhman@belantara.or.id

Catatan: harap pengaju menyimpan kopi proposal untuk rekam jejak organisasi pengaju
karena yang disampaikan kepada Yayasan Belantara tidak akan dikembalikan.

Persiapan Pengembangan Proposal


Dalam mengembangkan sebuah proposal untuk Yayasan Belantara, pengaju diharapkan
mengikuti poin poin utama yang dinyatakan dalam outline dibawah ini. Harap diperhatikan
bahwa semua poin yang tertera dalam outline terjawab, karena poin poin tersebut akan
menjadi pertimbangan utama tim Manajemen dan Komite Evaluasi saat melakukan review
terhadap proposal.
Bagian A: Rasional dan Pendekatan Kegiatan
1.1. Project Summary
Bagian ini menjelaskan mengenai konteks, termasuk isu kunci mengenai resiko yang
akan terjadi jika business-as-usual tidak di intervensi terutama melalui pendekatan
pengelolaan lanskap, termasuk rasional dan/atau justifikasi kegiatan yang diajukan.
Sebagai pedoman, dapat menggunakan pendekatan theory of change dengan
menjabarkan bagaimana komponen utama teori tersebut (strategi intervensi,
analisis situasi, dan target perubahan) dapat didukung oleh kegiatan yang diajukan.
Bagian ini juga perlu menjelaskan hasil pengembangan atau peningkatan kapasitas
yang menjadi kontribusi dari kegiatan yang diajukan. Relevansi proyek terhadap
rencana strategis dan logframe Yayasan Belantara juga perlu ditampilkan di bagian
ini.

1.2. Latar belakang organisasi dan kapasitas untuk implementasi kegiatan


Bagian ini perlu menunjukkan bahwa pengaju memilikki pengalaman, kapasitas, dan
komitmen yang diperlukan untuk menjamin terlaksananya implementasi kegiatan
yang diajukan, termasuk bersedia bekerja sama dengan Yayasan Belantara untuk
dapat mengembangkan kapasitas internal pengaju untuk dapat mengelola kegiatan.
Hal-hal yang sepatutnya di cakup dalam bagian ini adalah:
 Penjelasan mengenai profil organisasi – tingkat nasional atau subnasional ,
spesialisasi dalam bidang apa (implementasi, riset, peningkatan kapasitas,
dll)
 Tujuan dan kegiatan utama organisasi pengaju
 Pendekatan organisasional yang diterapkan saat implementasi kegiatan (i.e.
apa rencana organisasi untuk mencapai tujuan implementasi kegiatan?)
 Durasi dan pengalaman manajemen proyek (jika berlaku)
 Struktur organisasi, governance, dan framework administratif: indikasi
jumlah pegawai di bawah organisasi
 Jika relevan, indikasikan keanggotaan dan afiliasi dengan asosiasi atau
perkumpulan organisasi
 Indikasikan kelompok target organisasi (kelompok masyarakat, perempuan,
masyarakat adat, kepemudaan, dll)
 Jika organisasi telah berdiri dan berjalan cukup lama, pengaju perlu
memberikan informasi mengenai pengalaman sebelumnya yang relavan
terhadap kegiatan yang diajukan, seperti: kegiatan yang fokus pada
peningkatan kapasitas dan pengelolaan lanskap dan lingkungan, kegiatan
yang menjawab permasalahan rusaknya keanekaragaman hayati, kegiatan
mengenai mitigasi perubahan iklim, kegiatan mengenai degradasi lahan
dan/atau pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dll.

1.3. Data dan informasi baseline


Bagian ini harus menjelaskan mengenai kegiatan dan hasil yang sudah dilakukan
untuk keperluan baseline kegiatanprogram, terutama penjelasan mengenai alasan
pemilihan lokasi, sejarah alih fungsi lahan (jika relevan), sejarah kebakaran (jika
relevan), dan kegiatan lain yang relevan yang sudah pernah di implementasi (baik
oleh pengaju maupun organisasi lain) di daerah tersebut dan bagaimana kegiatan
yang diajukan dapat melanjutkan atau membangun hasil yang sudah tercapai
sebelumnya.
Data dan informasi baseline yang perlu disediakan mencakup hal-hal sebagai
berikut:
 Kondisi Bio-Fisik lingkungan: Status kawasan, penutupan lahan, kerapatan
tegakan, ekosistem gambut/non gambut, species flagship.
 Penggunaan lahan/pemanfaatan sumberdaya: jalan, kanal, perkebunan
(tanaman tahunan), pertanian (tanaman semusim), pertambangan,
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu.
 Kondisi sosial (desa): tahun data, nama desa, sejarah desa, luas desa, jumlah
dusun, demografi, mata pencaharian, tingkat kesejahteraan, Pendidikan,
kesehatan masyarakat, struktur dan lembaga pemerintahan desa, lembaga
adat/budaya, masyarakat adat/hukum adat, organisasi kepemudaan/PKK,
lembaga ekonomi desa, kelompok masyarakat peduli api, kelompok
tani/kelompok tani hutan/kelompok nelayan, organisasi/lembaga lainnya, sistem
tenurial, pola bertani/berladang, dsb.
 Parapihak dan forum kerjasama: profil stakeholder, forum kerjasama, regulasi,
konsensus parapihak (sisipkan hasil analisis stakeholder pada bagian ini seperti
bagan sebagai berikut:)

Nilai = 1: tidak berpengaruh/berkepentingan, 2: rendah, 3: sedang, 4 : tinggi 

 Regulasi dan Konsesus: regulasi nasional dan lokal yang relevan, konsesus yang
telah dibangun di tingkat unit pengelolaan/landscape.
 Permasalahan lingkungan dan sosial: kebakaran hutan dan lahan, konversi
hutan dan land clearing (perkebunan), kanalisasi, pertambangan illegal, konflik
tenurial, illegal loging, pemanfaatan flora dilindungi, perburuan satwa, dll.
 Program konservasi yang pernah/sedang berjalan: nama lembaga donor,
periode, mitra pelaksana, area intervensi, sasaran program.
Jika data dan informasi baseline di atas belum tersedia, deskripsikan mengenai
rencana pengambilan/melengkapi data dan informasi baseline tersebut.
Sisipkan juga hasil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity & Treat) seperti
pada matriks berikut:
Tabel … SWOT Analisys
Parapihak: Strength Weakness
1) Profil stakeholder  
2) Forum kerjasama
3) Regulasi dan Konsensus Opportunity Threat
4) Program konservasi yang  
telah / sedang berjalan

Area: Strength Weakness


Parapihak: Strength Weakness
Profil stakeholder
1) Kondisi bio-fisik dan isu  
2) lingkungan
Forum kerjasama
3) Penggunaan
2) Regulasi danlahan
Konsensus
Opportunity Threat
4) Program konservasi yang
 

Masyarakat: Strength Weakness


Kondisi masyarakat dan isu social  

Opportunity Threat
 

1.4. Analisis Masalah


Bagian ini merupakan rangkuman berbagai isu/masalah di unit pengelolaan yang
dipilih yang telah dideskripsikan pada bagian 1.3. (Data dan informasi baseline di
unit pengelolaan). Bagian ini dapat disajikan dalam bentuk bagan analisis masalah
dan selanjutnya dinarasikan pada 3 sub bagian sebagai berikut:
1.4.1. Gambaran tentang isu/masalah utama (main problem)
1.4.2. Gambaran tentang Penyebab Masalah yang Berkontribusi pada Isu/Masalah
Utama (Causes)
1.4.3. Dampak/Akibat Potensial yang akan Terjadi (Effect)
Akibat (Effects) …
….

Masalah Inti
(Focal Problem) … …

…. …

Penyebab (Causes)


….

Gambar … Contoh Bagan analisis pohon masalah (problem tree analysis)

1.5. Tujuan dan Outcomes kegiatanProgram


Bagian ini dapat disajikan dalam bentuk matriks/logframe dan harus memuat secara
jelas pernyataan mengenai apa yang akan dicapai oleh kegiatan. Beberapa hal yang
dapat di cakup di bagian ini:
 Tujuan utama dan tujuan khusus dari kegiatan yang diajukan
 Deskripsi penuh mengenai rasional kegiatan. Penjelasan ini perlu
mengindikasikan bagaimana kegiatan ini dapat berkontribusi terhadap
pendekatan manajemen lanskap dan capaian keterdampakan yang ingin di
capai oleh Yayasan Belantara. Bagian ini juga perlu mengindikasikan
hubungan antara kegiatan yang diajukan dengan kegiatan lain yang relevan
seperti program pemerintah lokal, kegiatan oleh donor dan/atau CSO/NGO
lainnya, dll. Hal ini untuk menjamin bahwa kegiatan bukan merupakan suatu
kegiatan yang berdiri sendiri namun merupakan komponen dalam suatu
usaha untuk melakukan perubahan pada daerah tujuan.
 Hasil dan outcome spesifik yang akan dicapai oleh kegiatan. Hasil yang
dicapai adalah suatu perubahan yang dapat diukur yang akan timbul selagi
dan setelah masa berlaku kegiatan sebagai hasil dari intervensi terencana.
Mohon dicatat bahwa pengaju perlu mengingikasikan kontribusi kegiatan
terhadap Output Yayasan Belantara yang terindikasi di bawah ini.
 Kegiatan harus mencakup satu atau beberapa atau semua Outcome Yayasan
Belantara, dan bahwa indicator dampak kegiatan harus memiliikki
keterkaitan dengan Output Yayasan Belantara yang dipilih.
a. Output 1.1: Hingga 695,000 ha hutan dan lahan gambut di 10 lanskap
prioritas di proteksi melalui kegiatan yang memperkuat masyarakat
dan meningkatkan penghidupan berkelanjutan.
b. Output 1.2: Hingga 215,000 ha hutan dan lahan gambut di 10 lanskap
prioritas di restorasi melalui kegiatan yang memperkuat masyarakat
dan meningkatkan penghidupan berkelanjutan.
c. Output 1.3: Hingga 125,000 ha hutan dan lahan gambut di proteksi dan
restorasi melalui skema perhutanan sosial dan berbagai kemitraan
yang memperkuat masyarakat dan meningkatkan penghidupan
berkelanjutan.
d. Output 1.4: Paling tidak 500 desa di 10 lanskap prioritas diperkuat
dengan perkembangan berkelanjutan melalui peningkatan
penghidupan secara integrated beserta kegiatan terkait dengan
penurunan resiko kebakaran hutan dan lahan dan kegiatan lain yang
menjawab kebutuhan dan sumber daya sosial; sumber daya alam;
barang dan jasa; dan kesempatan terhadap akses pasar.

1.6. Deskripsi Project Activities


Bagian ini, yang merupakan komponen logical framework, perlu menjelaskan apa
yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan dan memenuhi tujuan
kegiatan. Harus digambarkan hubungan langsung antara kegiatan dengan hasil
dan/atau outcome kegiatan yang ingin dicapai (pengaju harus menjamin bahwa
kegiatan merupakan cara untuk mencapai hasil yang di inginkan). Mohon di catat
bahwa kelemahan dalam penjelasan di bagian ini dapat menjadi alasan utama
untuk tidak menerima dukungan dari Yayasan Belantara. Deskripsi activity harus
sedetail mungkin, mengindentifikasi apa yang akan dilakukan, siapa yang akan
melakukannya, kapan akan dilakukan (awal, durasi, selesai), dan dimana akan
dilakukan. Dalam memberikan deskripsi activity, harus diberikan informasi indikatif
mengenai organisasi, kelompok, maupun individual yang akan jadi penerima
manfaat dari activity tersebut.

1.7. Rencana implementasi dan time-frame


Bagian ini dapat disajikan dalam bentuk grafis (tabel) dan dapat dilampirkan sebagai
Annex. Bagian ini perlu mengindikasikan urutan implementasi semua kegiatan
utama dan titik capaian implementasi, termasuk target tanggal mulai dan
berakhirnya setiap urutan activity. Harap di catat bahwa kegiatan harus di rancang
untuk tidak melebihi akhir 2020. Di tahap ini, berikan detail sebanyak mungkin.
Rencana implementasi harus mencerminkan sebuah tahapan yang logis, termasuk
bahwa hal-hal yang harus terjadi telah melalui sebuah pemikiran dan proyeksi
mengenai arus awal implementasi kegiatan hingga akhir kegiatan. Mohon menyertai
juga informasi dalam rencana informasi mengenai laporan, kajian progress, dan
kegiatan evaluasi yang akan diterapkan pada setiap activity.

1.8. Rencana untuk menjamin partisipasi masyarakat (safeguards & benefit sharing)
Bagian ini menjelaskan langkah atau framework apa yang akan digunakan selama
implementasi kegiatan untuk menjamin bahwa resiko sosial selama implementasi
dapat terjamin dan diminimalisir melalui penerapan sebuah pendekatan sistematis.
Salah satu contoh framework safeguard dan benefit sharing yang dapat digunakan
sebagai acuan adalah konsep FPIC (Free Prior and Informed Consent), konsep
Safeguards for REDD+ dari Conference of Parties (COP) ke-16 United Nations
Framework Convention for Climate Change (UNFCCC) Cancun (dan/atau produk
turunannya untuk Indonesia – seperti Sistem Informasi Safeguards/SIS atau Prinsip,
Kriteria, Indikator Safeguards Indonesia/PRISAI). Mohon dijelaskan bagaimana
konsep-konsep tersebut diakui dan mempengaruhi perencanaan activity di bawah
kegiatan yang diajukan.

1.9. Knowledge Management


Harap dijelaskan rencana pengaju untuk mengekstraksi, membagi atau
mendiseminasi pengetahuan, lessons learnt, dan good practices yang dicapai selama
implementasi kegiatan. Harap di catat bahwa semua kegiatan yang diajukan kepada
Yayasan Belantara diharapkan menghasilkan paling sedikit satu case study yang
berfokus sebagai summary activity kegiatan, hasil, dan lessons learnt dalam upaya
untuk melakukan pengelolaan lanskap dan lingkungan.

1.10. Gender Mainstreaming


Harap dijelaskan bagaimana pengembangan dan perencanaan kegiatan telah
mempertimbangkan peran dan kebutuhan kelompok pria dan perempuan (dengan
fokus pada kelompok perempuan), dan bagaimana hal ini akan tercermin dalam
hasil dan manfaat yang akan diberikan oleh kegiatan yang diajukan.

1.11. Komunikasi dan replikasi hasil


Harap dijelaskan bagaiman pengaju berencana untuk melakukan komunikasi
mengenai tujuan, activity, dan hasil dari kegiatan yang diajukan dengan pemerintah
daerah, CSO terkait, dan stakeholder lainnya di tingkat nasional maupun sub-
nasional.

1.12.Peta Kegiatan
Harap disertakan peta indikatif lokasi implementasi kegiatan, berupa .JPEG dalam
dokumen, namun juga berupa shapefile yang disertakan dengan bundle document
pack softcopy yang disampaikan kepada Yayasan Belantara.

1.13.Struktur Organisasi dan SDM Pengelola Program


Bagian ini menjelaskan bagaimana program ini dikelola/diorganisasikan; peran,
fungsi dan tanggung jawab apa saja yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
program, kapasitas/syarat apa yang harus dimiliki setiap SDM yang dibutuhkan
untuk mengelola program dan menjelaskan bagaimana relasi/tata kerja antar SDM
pengelola program. SDM pengelola program perlu digambarkan dalam bentuk
bagan struktur.

Bagian B: Resiko Kegiatan dan Rencana Monitoring & Evaluation


Bagian ini akan memberikan informasi mengenai resiko, isu, asumsi, dan hal-hal terkait
keberlanjutan dan juga memberikan deskripsi mengenai rencana kerja dan rencana
monitoring selama implementasi. Bagian ini harus memberikan deskripsi terhadap hal hal
yang di outline dibawah ini:
1.1. Resiko terhadap keberhasilan implementasi
Mohon di identifikasi dan di daftar fakctor resiko utama yang dapat berakibat pada
kegiatan tidak mencapai hasil yang di targetkan. Hal ini harus mencakup baik factor
internal (i.e. teknologi tepat guna yang tidak berjalan sesuai ekspektasi) dan fakctor
eksternal (i.e. perubahan kebijakan pemerintah). Harap juga memetakan upaya
untuk mitigasi resiko untuk menjawab potensi resiko tersebut.

1.2. Rencana dan indikator monitoring & evaluation


Bagian ini dapat disajikan dalam bentuk tabel yang menjelaskan mengenai rencana
monitoring dan evaluasi kegiatan, baik selama masa implementasi (activity
lapangan) dan saat berakhirnya kegiatan (kajian dan analisis).
Kegiatan harus di monitor sesuai dengan sebuah rencana penjadwalan, sesuai
dengan titik capaian yang teridentifikasi dalam rencana implementasi dan time-
frame (Bagian A-1.6).
Hal-hal yang harus dicakup sebagai bagian dari proses M&E adalah:
 Bagaimana performa kegiatan dapat di monitor dalam hal capaian setiap
langkah progress dan titik capaian sesuai dengan dokumen rencana
implementasi;
 Bagaimana dampak dari kegiatan akan diukur dalam konteks pencapaian
tujuan kegiatan;
 Bagaimana bentuk koreksi dan penyesuaian tengah jalan terhadap desain
dan rencana kegiatan dapat terfasilitasi sesuai dengan masukan yang
diterima selama implementasi;
 Bagaimana partisipasi anggota masyarakat dalam proses M&E dapat
tercapai.
Harap dipilih indicator yang spesifik dan dapat terukur yang akan membantu
mengekstraksi informasi mengenai capaian hasil kegiatan. Indikator ini yang akan
menjadi acuan monitoring dan evaluasi. Indikator ini harus selaras dengan Output
Yayasan Belantara yang dipilih.

1.3. Keberlanjutan hasil yang tercapai


Harap memberikan penjelasan mengenai upaya dan rencana apa yang
dikembangkan untuk menjamin bahwa dampak positif yang akan dibangung selama
implementasi kegiatan tidak berhenti saat intervensi kegiatan berhenti dan dapat
terus terjadi.

Bagian C: Anggaran Kegiatan


Pengaju harus menyertakan dokumen anggaran yang diajukan untuk kegiatan kepada
Yayasan Belantara dengan mengacu kepada format yang sebelumnya digunakan atau
memintakan format kepada bagian keuangan Yayasan Belantara.
Mengenai detail rekening bank, harap juga memberikan indikasi rekening yang akan
digunakan oleh kegiatan. Mohon koordinasi dengan bagian keuangan Yayasan Belantara
mengenai manajemen rekening keuangan terkait mekanisme penerimaan pendanaan
Yayasan Belantara.
ANNEX A: Output, Outcome, dan Keterdampakan Yayasan BelantaraMatriks Logical
Framework LFA_Program ………………………………..

MATRIKS KERAN GKA BERFIKIR LOGIS (LO GICAL FRAMEWO RK MATRIX)


Judul Program : …………… ………… ……… ………… ………… ……… …
Pe riode : ......................................... s.d. .................................................
Lembaga Pengusul: .......................................................

Sum be r Ve rifikasi Asum si


Indikator (O bjectively Verifiable Indicators) Kegiatan (Activities)
(Sources of Verification) (Assumptions)
Tujuan Akhir (Goal):
……………………………………………….
1. …  ...  ... Lihat kegiatan di masing-masing keluaran.
2. …  ...  ...
3. …
4. …
5. …

Tujuan Program (Program Purpose) 1:



1.1 …  ...  ... Lihat kegiatan di masing-masing keluaran.
1.2 …  ...  ...
1.3 …  ...
1.4 …
1.5 …
Ke luaran (Output) 1.1.
….
1.1.1.   Kegiatan untuk m encapai Ke luaran 1.1.:
1.1.2.   1.
1.1.3.   2.
1.1.4.  3.

MATRIKS KERANGKA BERFIKIR LOGIS (LOGICAL FRAMEWORK MATRIX)


Judul Program : PERLINDUNGAN POPULASI HARIMAU DI EKOSISTEM KERUMUTAN MELALUI SURVEY
POPULASI, PATROLI SMART DAN MITIGASI KONFLIK SATWA DAN MANUSIA
Periode : 2019 s/d 2020
Lembaga Pengusul : Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo (YTNTN)

Indikator (ObjectiveVerifable Sumber Verifikasi


Indicators) (Sources of Verification) Asumsi (Assumptions) Kegiatan (Actrivitie)

Tujuan Akhir (Goal) :


Terlindunginya populasi harimau di Ekosistem Kerumutan seluas 118.383 ha di tiga kabupaten di Ekositem Kerumutan
melalui penghitungan populasi, patroli satwa dan mitigasi konflik satwa dan manusia Pada Tahun 2022
       
1. Tersedianya data populasi Laporan Survey populasi Tenaga ahli yang dipilih
harimau di SM Kerumatan dan data dengan metode CRC. mempounyai kapasitas
kondisi habitat harimau sumatera dan pengalaman
melakukan survey satwa
khususnya harimau.  
2. Populasi harimau di Landskap Laporan Akhir Program Kebijakan pemerintah Lihat Kegiatan di masing-
Kerumutan seluas 118.383 ha mendukung upaya masing keluaran
terlindungi konservasi harimau dan
mitigasi KSM
3. Berkurangnya kerugian akibat Laporan Akhir Program Tim mitigasi yang
konflik harimau dan manusia dibentuk mempunyai
sebesar 50% dari kondisi sebelum kemauan dan kapasitas
program. melakukan mitigasi
konflik  
Tujuan Program (Program Purpose) I :
Tersedianya data populasi harimau di SM Kerumatan dan data kondisi habitat harimau sumatera
       
1.1. Terbentuk dan terlatihnya 2 tim Kontrak / Surat Tugas Alat untuk menyleksi 1.1. Pra
survey harimau Tim Survey dapat menghasilkan tim survey/penentuan
yang mempunyai metode dan konsolidasi
komitmen dan kemauan pihak serta perijinann
untuk melakukan survey.
Materi pelatihan sesuai
dengan kebutuhan
survey.
1.2. Dihasilkannya 1 Dokumen Tim ahli yang digunakan 1.2. Pembentukan dan
protokol/panduan survey gajah dan protokol/panduan survey mempunyai pengalaman penguatan tim survey (10
terbitnya Ijin pelaksanaan survey gajah sebagai panduan; melakukan survey satwa orang)
dari otoritas terkait Dokumen simaksi dan
SPT dari otoritas terkait

1.3. Diperoleh data untuk Laporan survey populasi (-) Otoritas kawasan 1.3. Survey populasi
menghitung estimasi populasi dengan menggunakan menyetujui pelaksanaan harimau dengan metode
harimau di Ekosistem Kerumutan metode camera trap survei. kamera trap, pada habitat
berdasarkan perhitungan Harimau di kawasan
menggunakan pendekatan camera (-) Masyarakat setempat konsesi dan penyangga
trap dan situasi keamanan di sekitar SM Kerumutan.
mendukung pelaksanaan
survei.
1.4. Dihasilkannya Informasi terkini Laporan hasil analisa Data yang dibutuhkan 1.4. Melakukan analisa
kondisi eksisting populasi harimau kondisi populasi harimau untuk analisa terpenuhi populasi harimau
dan habitatnya di Landskap dan habitat, Peta sumatera dan kondisi
Kerumutan (peta distribusi, estimasi distribusi populasi existing habitat harimau
jumlah individu, status populasi, harimau sumatera di Kerumutan
kondisi habitat, ancaman) bersama BBKSDA dan
KPHP
1.5. Adanya masukan dan Prosiding Lokakarya Peserta yang hadir 1.5. Lokakarya hasil
rekomendasi manajemen populasi mempunyai kapasitas survey dan menyusun
dan habitat Harimau Sumatera di dan kemampuan untuk rekomendasi manajemen
SM Kerumutan memberikan masukan. populasi dan habitat
gajah di Riau
 

Tujuan Program (Program Purpose) 2. :


Populasi harimau di Landskap Kerumutan seluas 118.383 ha terlindungi
2.1. Terbentuknya 3 tim patroli yang (-) Laporan hasil survey, Peserta yang terpilih 2.1. Pembentukan dan
mempunyai kemampuan data ilmiah terkait mempunyai kemauan Pelatihan Tim
mengaplikasikan metoda SMART populasi, tingkat hunian, untuk terlibat dalam
kepadatan, distribusi konservasi harimau
harimau pada Ekosistem Pelatih mampu
Kerumutan menyampaikan materi
(-) Peta kepadatan dan dengan tepat
distribusi harimau di
Ekosistem Kerumutan

2.2. Dilakukannya patroli spesies di Laporan SMART Patrol Tidak ada halangan atau 2.2. Pelaksanaan Patroli
tiga blok patroli di Ekosistem triwulanan hambatan dari dengan menggunakan
Kerumutan selama 24 bulan dan 15 perusahaan atau metode SMART
hari/bulan masyarakat ketika tim
melakukan patroli

Tujuan Program (Program Purpose) 3. :


Berkurangnya kerugian akibat konflik harimau dan manusia sebesar 50% dari kondisi sebelum program.
3.1. 4 orang anggota tim mitigasi Daftar anggota tim dan Peserta yang terpilih 3.1. Rekruitmen dan
dapat melakukan mitigasi KSM laporan serta mempunyai kemauan Pertemuan peningkatan
dokumentasi untuk terlibat dalam kapasitas tim mitigasi
peningkatan kapasitas konservasi harimau
Pelatih mampu
menyampaikan materi
dengan tepat
3.2. Ada 20 konflik satwa dan Laporan mitigasi, peta Tim dapat bekerja dan 3.2. Operasional tim
manusia yang ditangani mitigasi masyarakat yang mitigasi
menghadapai konflik
dapat menerima tim

Keluaran (Output) 1.1. :


Terbentuk dan terlatihnya 2 tim survey harimau
       
1.1.1. Terbentunya tim seleksi Kontrak / Surat Tugas Alat untuk menyeleksi 1.1.1. Melakukan seleksi
Tim Seleks dapat menghasilkan tim untuk petugas survey
yang mempunyai
komitmen dan kemauan
untuk melakukan survey.

1.1.2. Adanya mekanisme seleksi Dokumen Tim yang digunakan 1.1.2. Pertemuan tim
protokol/panduan seleksi. mempunyai pengetahuan seleksi untuk menyusun
Laporan penyusunan dan pengalaman mekanisme seleksi
mekanisme seleksi melakukan seleksi satwa

1.1.3. Terpilihnya 8 orang tim Laporan kegiatan seleksi. Peserta yang diseleksi 1.1.3. Melakukan seleksi
survey Daftar peserta yang lolos memenuhi kriteria yang tim survey
seleksi. dibutuhkan
Biodata peserta yang
lolos

1.1.4. Adanya modul pelatihan Modul pelatihan. Peserta penyusun modul 1.1.4. Pertemuan untuk
Laporan pertemuan mempunyai kapasitas menyusun modul
penyusunan modul dalam pelatihan dan pelatihan
survey
1.1.5.Dilaksanakannya Pelatihan Laporan pelatihan Pelatih mempunyai 1.1.5. Pelatihan survey
untuk survey kapasitas dan okupansi populasi
kemampuan untuk harimau dengan
memberikan materi. menggunakan camera
Materi pelatihan sesuai trap
dengan kebutuhan
survey.

Keluaran (Output) 1.2. :


Dihasilkannya 1 protokol/panduan survey gajah dan terbitnya Ijin pelaksanaan survey dari otoritas terkait
       
1.2.1. Terbentunya tim penyusun Kontrak / Surat Tugas Alat untuk menyeleksi 1.2.1. Membentuk tim
protokol Tim Seleks dapat menghasilkan tim penyusun protokol survey
yang mempunyai
komitmen dan kemauan
untuk melakukan survey.

1.2.2. Adanya pertemuan untuk Dokumen protokol/ Tim yang digunakan 1.2.2. Pertemuan tim
membahas protokol panduan survey. mempunyai pengetahuan untuk menyusun protokol
Laporan penyusunan dan pengalaman survey
protokol survey melakukansurvey satwa

Keluaran (Output) 1.3. :


Diperoleh data untuk menghitung estimasi populasi harimau di Ekosistem Kerumutan berdasarkan perhitungan
menggunakan pendekatan camera trap
       
1.3.1. Tersedianya kebutuhan Daftar peralatan survey Vendor dapat 1.3.1. Menyediakan
peralatan survey Foto peralatan menyediakan peralatan peralatan survey
tepat waktu
1.3.2. Adanya 2 kali pertemuan Laporan pertemuan. Peserta survey 1.3.2. Pertemuan untuk
persiapan tim survey untuk memahami tugas persiapan survey
membahas kegiatan survey masing-masing
1.3.3. Dilaksanakannya survey Laporan survey. (-) Otoritas kawasan 1.3.3. Pelaksanaan
okupansi populasi harimau di SM Dokumentasi data yang menyetujui pelaksanaan survey
Kerumutan diperoleh survei.

(-) Masyarakat setempat


dan situasi keamanan
mendukung pelaksanaan
survei.

Keluaran (Output) 1.4. :


Dihasilkannya Informasi terkini kondisi eksisting populasi harimau dan habitatnya di Landskap Kerumutan (peta
distribusi, estimasi jumlah individu, status populasi, kondisi habitat, ancaman)
       
1.4.1. Dihasikannya data yang Dokumen data yang Data yang dikumpulkan 1.4.1. Input data dan
sudah dianalisa sudah dianalisa memenuhi syarat untuk analisa
dianalisa
1.4.2. Adanya 2 kali pertemuan tim Laporan pertemuan. Peserta memahami 1.4.2. Pertemuan untuk
untuk menganalisa data tugas masing-masing analisa data

Keluaran (Output) 1.5. :


Adanya masukan dan rekomendasi manajemen populasi dan habitat Harimau Sumatera di SM Kerumutan
       
1.5.1. Adanya pertemuan yang Laporan pertemuan Peserta pertemuan 1.5.1. Pertemuan untuk
membahas persiapan lokakarya mempunyai kapasitas merencanakan lokakarya
dan pengalaman dalam
lokakarya hasil penelitian
1.5.2.Dilaksanakannya Lokakarya Laporan Lokakarya Fasilitator dan nara 1.5.2. Pelatihan survey
hasir survey Daftar aslaah sumber mempunyai okupansi populasi
Daftrar rekomendasi kapasitas dan harimau dengan
kemampuan untuk menggunakan camera
memberikan materi. trap
Peserta lokakarya dapat
memberikan masukan
terhadap hasil survey

Keluaran (Output) 2.1. :


Terbentuknya 3 tim patroli yang mempunyai kemampuan mengaplikasikan metoda SMART
       
2.1.1. Terbentunya tim seleksi Kontrak / Surat Tugas Alat untuk menyeleksi 2.1.1. Melakukan seleksi
Tim Seleksi dapat menghasilkan tim untuk tim patroli satwa
yang mempunyai
komitmen dan kemauan
untuk melakukan patroli

2.1.2. Adanya mekanisme seleksi Dokumen Tim yang digunakan 2.1.2. Pertemuan tim
protokol/panduan seleksi. mempunyai pengetahuan seleksi untuk menyusun
Laporan penyusunan dan pengalaman mekanisme seleksi
mekanisme seleksi melakukan patroli satwa
2.1.3. Terpilihnya 6 orang tim patroli Laporan kegiatan seleksi. Peserta yang diseleksi 2.1.3. Melakukan seleksi
satwa Daftar peserta yang lolos memenuhi kriteria yang tim patroli satwa
seleksi. dibutuhkan
Biodata peserta yang
lolos

2.1.4. Adanya modul pelatihan Modul pelatihan. Peserta penyusun modul 2.1.4. Pertemuan untuk
Laporan pertemuan mempunyai kapasitas menyusun modul
penyusunan modul dalam pelatihan dan pelatihan
patroli dengan metode
SMART
2.1.5.Dilaksanakannya Pelatihan Laporan pelatihan Pelatih mempunyai 2.1.5. Pelatihan tim
untuk tim patroli satwa kapasitas dan patroli satwa dengan
kemampuan untuk metode SMART
memberikan materi.
Materi pelatihan sesuai
dengan kebutuhan patroli
satwa

Keluaran (Output) 2.2. :


Dilakukannya patroli spesies di tiga blok patroli di Ekosistem Kerumutan selama 24 bulan dan 15 hari/bulan
       
2.2.1. Tersedianya kebutuhan Daftar peralatan survey Vendor dapat 2.2.1. Menyediakan
peralatan patroli satwa Foto peralatan menyediakan peralatan peralatan patroli satwa
tepat waktu
2.2.2. Adanya pertemuan setiap Laporan pertemuan. Tim patroli memahami 2.2.2. Pertemuan untuk
bulan untuk membahas hasil patoli tugas masing-masing persiapan patroli satwa
bulan sebelumnya dan persiapan
patroli bulan berikutnya
2.2.3. Dilaksanakannya patroli Laporan harian patroli. (-) Otoritas kawasan 2.2.3. Pelaksanaan
satwa dengan metode SMART Laporan SMART bulanan menyetujui pelaksanaan patroli
selama 15 hari dalam sebulan oleh patroli.
tiga tim patroli di tiga blok patroli di
Landskap Kerumutan (-) Masyarakat setempat
dan situasi keamanan
mendukung pelaksanaan
patroli.

Keluaran (Output) 3.1. :


4 orang anggota tim mitigasi dapat melakukan mitigasi KSM
       
3.1.1. Terbentunya tim seleksi Kontrak / Surat Tugas Alat untuk menyeleksi 3.1.1. Melakukan seleksi
Tim Seleksi dapat menghasilkan tim untuk tim mitigasi Konflik
yang mempunyai satwa
komitmen dan kemauan
untuk melakukan mitigasi
KSM.
3.1.2. Adanya mekanisme seleksi Dokumen Tim yang digunakan 3.1.2. Pertemuan tim
protokol/panduan seleksi. mempunyai pengetahuan seleksi untuk menyusun
Laporan penyusunan dan pengalaman mekanisme seleksi
mekanisme seleksi melakukan mitigasi KSM

3.1.3. Terpilihnya 4 orang tim Laporan kegiatan seleksi. Peserta yang diseleksi 3.1.3. Melakukan seleksi
mitigasi KSM Daftar peserta yang lolos memenuhi kriteria yang tim mitigasi KSM
seleksi. dibutuhkan
Biodata peserta yang
lolos

3.1.4. Adanya modul pelatihan Modul pelatihan. Peserta penyusun modul 3.1.4. Pertemuan untuk
Laporan pertemuan mempunyai kapasitas menyusun modul
penyusunan modul dalam pelatihan dan pelatihan
mitigasi KSM
3.1.5.Dilaksanakannya Pelatihan Laporan pelatihan Pelatih mempunyai 3.1.5. Pelatihan tim
untuk tim mitigasi KSM kapasitas dan mitigasi KSM
kemampuan untuk
memberikan materi.
Materi pelatihan sesuai
dengan kebutuhan
mitigasi KSM

Keluaran (Output) 3.2. :


Ada 20 konflik satwa dan manusia yang ditangani
       
3.2.1. Tersedianya kebutuhan Daftar peralatan mitigasi Vendor dapat 3.2.1. Menyediakan
peralatan mitigasi KSM Foto peralatan menyediakan peralatan peralatan patroli mitigasi
tepat waktu KSM
3.2.2. Adanya pertemuan setiap Laporan pertemuan. Tim mitigasi memahami 3.2.2. Pertemuan untuk
bulan untuk membahas tugas masing-masing evaluasi dan persiapan
hasilmitigasi KSM bulan mitigasi
sebelumnya dan persiapan mitigasi
bulan berikutnya
3.2.3. Dilaksanakannya kegiatan Laporan kegiatan (-) Otoritas kawasan 3.2.3. Pelaksanaan
mitigasi KSM mitigasi. menyetujui pelaksanaan mitigasi
Peta kegiatan mitigasi mitigasi.

(-) Masyarakat setempat


dan situasi keamanan
mendukung pelaksanaan
mitigasi.
ANNEX B: Rencana Kegiatan (Workplan)
Re ncana Ke giatan

Judul Program/Proye k :
Lokasi Program/Proye k :
N ama Le mbaga/KSO :
Pe riode Pro gram /Proye k :

W aktu Kode
No. Ke giatan 2018 2019 PIC Akun
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Budge t
Program # 4: Pe m be rdayaan Masyarakat

Program # 5: Re storasi

Program # 6: Prote ksi

ANNEX C: Rincian Anggaran Program (perlu dikoordinasikan dengan divisi keuangan)


ANNEX D: Rencana Monitoring & Evaluasi
1. Rencana Monev Hasil
Results Indicator Planning To o l

Definition Means o f Ve rification


Results Indicators Rem arks
De scription Calculation o f Indicator Source Tool Frequency Person

STRATEGIC O BJECTIVE/GO AL:

IN TERMEDIATE RESULT/OUTCO ME # 1:

OUTPUT #1.1.:

OUTPUT #1.2.:

Results and Process Indicato r Repo rt (RPIR), Results Portio n

Date: Country Office: Core Program :

Base line If data not available , note m onth whe n


Results Indicator Reporting Mid Term [ date ] Endline [ date ] Explain change s in value , if worse ning
[ De s 2017] colle ction is planne d (m onth/date )
IR/O C # 1 SO /Go al
O P # 1.1.
O P # 1.2.

2. Monev Proses
Process Indicator Planning To o l

Province : Grant Distribution Are a: Program :

Program Activities Process Indicators Targe t


Pembangunan Konsensus
O utco m e #1

Pengembangan Kelembagaan
O utco m e #3 O utco m e #2

Pemberdayaan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai