Anda di halaman 1dari 90

PENGARUH DESENTRALISASI DAN SISTEM AKUNTANSI

MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL


(Studi Kasus pada Industri ES Balok di Kota Makassar)

SKRIPSI

Oleh HIDAYATUL ISLAM NIM 105731115416

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
HALAMAN JUDUL

PENGARUH DESENTRALISASI DAN SISTEM AKUNTANSI


MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
(Studi Kasus pada Industri ES Balok di Kota Makassar)

SKRIPSI

Oleh

HIDAYATUL ISLAM

NIM 105731115416

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
PERSEMBAHAN

Puji syukur, ku persembahkan kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha

Penyayang, atas rahmat dan hidayahmu telah kau jadikan aku manusia

yang beriman dijalan mu. Dalam sujud ku, aku berdoa atas apa yang

engkau berikan yang tiada terkira. Ku persembahkan karya sederhana ini

kepada…

1. Penyemangat dan penopang hidupku, Ibu dan bapak ku tercinta, yang

tidak pernah berhenti berkorban untuk anaknya dan yang setiap dalam

shalatnya selalu memanjatkan doa demi keberhasilan anak-anaknya.

Semoga karya ini dapat menjadi hadiah kecil untuk sedikit membalas

pengorbanan mu.

2. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini

tulus dan ikhlas meluangkan waktunya menuntun dan memberikan

arahan dalam menyelesaikan karya ini.

3. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberi bantuan dan

semangat beserta dukungan dalam penyelesaian karya ini.

MOTTO

“Man Jadda Wajada”

(Barang Siapa Bersungguh-sungguh Pasti Akan Mendapatkan Hasilnya)


LEMBAR PERSETUJUAN
UJIAN SKRIPSI

Judul Penelitian : “Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Akuntansi


Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial “(Studi
Kasus Pada Industry Es Balok di Kota Makassar).”

Nama Mahasiswa : Hidayatul Islam


No. Stambuk/ NIM : 105731115416
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah diujiankan serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi


yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2020 di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis di Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.

Makassar, 31 Oktober 2020

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muh Rum, SE.,M.SI Samsul Rizal,SE.,MM


NIDN 0020096301 NIDN 0920067702

Tanggal : Tanggal :

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi,

Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP


NBM. 1 073428
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221
Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan

ii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar

Skripsi atas Nama Hidayatul Islam, NIM 105731115416, diterima dan

disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor Nomor: /1442H/2020. Tanggal

31 Oktober 2020 M sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 15 Rabi’ul Awal 1442


31 Oktober 2020 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof .Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (..........................)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM (..........................)

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM (..........................)

(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.,Ak.CA (..........................)

2. Linda Arisanti Razak,SE.,M.Si.Ak.CA (..........................)

3. Hasanuddin, SE.,M.Si (.........................)

4. Samsul Rizal, SE.,MM (.........................)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221
Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan

iii
Saya yang bertandatangan dibawah ini
: Nama : Hidayatul Islam

Stambuk 105731115416

Jurusan : Akuntansi

Dengan judul :“PengaruhDesentralisasidanSistemAkuntansi

Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada

Industri Es Balok di Kota Makassar).”

Dengan ini menyatakan bahwa :


Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan
hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 31 Oktober 2020


Yang Membuat Pernyataan

Hidayatul Islam
NIM.105731115416

Diketahui Oleh :

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi,

Ismail Rasulong, SE.,MM Dr. Ismail Badollahi,SE,M.Si.Ak.CA.CSP


NBM. 903 078 NBM. 1 073 428

Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221
Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan

iv
ABSTRAK

HIDAYATUL ISLAM, 2020. Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Akuntansi


Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi kasus pada Industri es Balok di
Kota Makassar). Dibimbing Oleh Pembimbing I Muh Rum Dan Pembimbing II
Samsul Rizal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi dan


sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Penelitian bersifat
associatif dan Explanatori (explanatory research) adalah penelitian yang
bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel dan menguji hipotesis
hubungan antara variabel yang di hipotesiskan. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah manajer dan staf keuangan dan akuntansi pada Industri es
balok di Kota Makassar yang berjumlah 32 orang dalam 5 perusahaan.
Pengelolaan data menggunakan Spss 20. Hasil penelitian membuktikan bahwa
desentralisasi berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja manajerial,
sistem akuntansi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial.

Kata Kunci: Desentralisasi, Sistem Akuntansi Manajemen (SAM), Kinerja


Manajerial

Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221
Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
i
ABSTRACT

HIDAYATUL ISLAM, 2020. The Effect of Decentralization and Management Accounting


Systems on Managerial Performance (Case Study on the Block Ice Industry in Makassar
City). Supervised by Supervisor I Muh Rum and Supervisor II Samsul Rizal.

This study aims to determine the effect of decentralization and management accounting
systems on managerial performance. Research is associative and explanatory
(explanatory research) is a study that aims to find the relationship between variables
and test the hypothesized relationship between the hypothesized variables. The
population used in this study were managers and financial and accounting staff at the ice
block industry in Makassar, totaling 32 people in 5 companies. Data processing uses Spss
20. The results prove that decentralization have a significant positive effect on
managerial performance, management accounting systems have a positive and
significant effect on managerial performance.

Keywords : Decentralization, Management Accounting System (SAM), Managerial Performance.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Desentralisasi dan Sistem

Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial (studi kasus industry es balok

di kota Makassar)”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sholawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Rasulullah

Muhammad SAW, kepada keluarga serta sahabat-sahabat beliau yang telah

menebarkan permadani-permadani kebenaran dan memerangi benih-benih

kebatinan hingga kita dapat merasakan ketenteraman hidup saat ini.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis Bapak Muh Yakub dan Ibu Dahlia S yang selalu

mendoakan penulis dalam setiap langkahnya, yang selalu memberi dukungan,

memberi motivasi dan berkorban demi masa depan penulis dan juga kepada

saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendoakan, membantu dan

memberi dorongan kepada penulis selama ini. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia

dan diakhirat.

iii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dan berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan berterimakasih banyak. Dalam

penulisan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan dalam

penulisan dan penyusutan, namun berkat do’a, dukungan dan bimbingan dari

berbagai pihak, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dari lubuk

hati yang paling dalam mengucapkan terimakasih :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulung, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,MM.,Ak.CA.,CSP selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Bapak Dr. Muh Rum, SE., M.Si, selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Samsul Rizal, SE.,MM, selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah menuangkan ilmunya kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Kepada seluruh staf (tata usaha) yang telah memberikan pelayanan yang baik

selama ini.

iv
8. Kepada teman-teman seperjuangan Akuntansi 16.D yang telah memberikan

begitu banyak sumbangan pemikiran, selalu memotivasi dan memberikan

nasihat ketika penulis berpikir untuk menyerah.

9. Kepada kakak-kakak khususnya diJurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang juga selalu mendoakan

dan memberikan dukungan kepada penulis.

10. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungan nya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya

milik Allah SWT dan kekurangan tidak lepas dari kodrat kita sebagai manusia

biasa. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang

budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi

kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, September 2020

HIDAYATUL ISLAM

v
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................i

HALAMAN JUDUL....................................................................................i

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI ..............................................................

ABSTRAK..................................................................................................iii

ABSTRACT................................................................................................iii

KATA PENGANTAR.................................................................................iv

DAFTAR ISI...............................................................................................vii

DAFTAR TABEL.......................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR/BAGAN.....................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................4

C. Tujuan Penelitian....................................................................................5

D. Manfaat Penelitian..................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7

A. Desentralisasi........................................................................................7

B. Sistem Akuntansi Manajemen................................................................11

C. Kinerja Manajerial..................................................................................15

D. Tinjauan Empiris....................................................................................19
vi
E. Kerangka Konsep..................................................................................21

F. Hipotesis................................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................25

A. Jenis Penelitian.......................................................................................25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................25

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran.......................................25

D. Populasi dan Sampel..............................................................................27

E. Teknik Pengumpulan Data......................................................................28

F. Teknik Analisis........................................................................................29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................................37

A. Deskripsi Data Penelitian........................................................................37

B. Analisis Data...........................................................................................40

BAB V PENUTUP..............................................................................................50

A. Kesimpulan.............................................................................................50

B. Saran......................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................52

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.............................................................19

Tabel 3.1 Daftar Sampel sebagai Responden......................................29

Tabel 3.2 Bobot Nilai Instrumen Penelitian..........................................30

Table 3.3 Bobot Persen Nilai Kriteria Penelitian...................................32

Table 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.........34

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.......................35

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan..............36

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan.................................46

Tabel 4.5 Analisis Deskriptif..................................................................37

Tabel 4.6 Indikator Desentralisasi........................................................37

Tabel 4.7 Indikator Sistem Akuntansi Manajemen...............................41

Tabel 4.8 Indikator Kinerja Manajerial..................................................42

Tabel 4.9 Uji Validitas Desentralisasi...................................................43

Tabel 4.10 Uji Validitas Sistem Akuntansi Manajemen..........................44

Tabel 4.11 Uji Validitas Kinerja Manajerial.............................................45

Tabel 4.12 Uji Reliabilitas.......................................................................46

Tabel 4.13 Uji Normalitas........................................................................47

Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas...............................................................48

Tabel 4.15 Uji Heterokedastisitas...........................................................49

Tabel 4.16 Uji Hipotesis 1.......................................................................50

Tabel 4.17 Uji Hipotesis 2.......................................................................51

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep...........................................................23

Gambar 4.1 Desentralisasi.................................................................39

Gambar 4.2 Sistem Akuntansi Manajemen........................................40

Gambar 4.3 Kinerja Manajemen.........................................................42

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Tabulasi Desentralisasi.........................................54

Lampiran 2 : Data Tabulasi Sistem Akuntansi Manajemen................55

Lampiran 3 : Data Tabulasi Kinerja Manajerial...................................56

Lampiran 4 : Uji Validitas Desentralisasi.............................................57

Lampiran 5 : Uji Validitas Sistem Akuntansi Manajemen...................57

Lampiran 6 : Uji Validitas Kinerja Manajerial......................................58

Lampiran 7 : Uji Reliabilitas Desentralisasi.........................................59

Lampiran 8 : Uji Reliabilitas Sistem Akuntansi Manajemen...............59

Lampiran 9 : Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial..................................59

Lampiran 10 : Uji Normalitas...............................................................60

Lampiran 11 : Uji Heterokedasisitas...................................................60

Lampiran 12 : Uji Multikolinearitas......................................................61

Lampiran 13 : Uji Regresi Linear Berganda........................................61

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah yang sering dihadapi dalam perusahaan adalah capaian kinerja

Capaian tujuan dalam kegiatan pada suatu perusahaan atau organisasi dalam

menghadapi masalah dalam persaingan globalisasi. Kinerja menurut Wibowo

(2012) merupakan hasil kerja atau prestasi kerja. Capaian kinerja menurut

Mangkuprawira (2012) adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang selama

periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, seperti standar, hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang

telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Peran yang

sangat penting dalam suatu perusahaan terletak pada kinerja manajerial,

penggunaan kinerja manajerial biasa menjadi salah satu tolak ukur untuk melihat

keberhasilan ataupun kegagalan dalam mengolah sumber daya yang dimiliki

suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang efektif dan seefesien mungkin.

Dengan demikian maka upaya capaian kinerja akan menjadi ukuran keberhasilan

suatu organisasi.

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Industri

pengolahan es balok di kota Makassar. Hal yang dapat dilakukan untuk menilai

kinerja pada sebuah Industri pengolahan es balok yaitu mendata jumlah es balok

yang habis terjual dalam waktu satu bulan untuk kepentingan nelayan, dari hasil

wawancara yang saya lakukan pada saudara Bahktiar (40), yang sudah

berjualan es balok di Sentral Lelong ikan tersebut menjelaskan bahwa dalam

sehari beliau dapat menjual sampai 500 balok, atau dalam sebulan bisa

1
2

mencapai sekitar 15.000 balok. Dan permintaan nelayan yang ada disekitar

kepulauan Makassar yang mengalami peningkatan pembelian es balok yang

biasanya dalam sebulan hanya 5 kapal, mengalami peningkatan sampai 10 kapal

dalam satu bulan.

Biaya produksi pembuatan es sering di perhadapkan pada ketidakpastian

lingkungan sehingga sering harga tidak menentu, dan berdampak pada

keuntungan. Umumnya masalah tersebut terkait dengan tarif listrik dan pasokan

sumber air dari PDAM . Jadi kendala yang dihadapi beberapa industri es balok

disebabkan oleh faktor eksternal dan internal perusahaan. Menurut Ananda Putra

dan Hendrastyo (2017) dan Ananda dan Zulvia (2018) bahwa faktor

ketidakpastian sangat menentukan capaian kinerja industri. Faktor yang berasal

dari luar perusahaan adalah terkait dengan kebijakan pemerintah dan ketidak

pastian lingkungan. Kebijakan pemerintah dapat mendukung industri sangat

berpengaruh bagi berjalan nya sebuah perusahaan atau organisasi, sebagai

contoh keputusan pemerintah pusat dalam menaikkan tarif dasar listrik dan

kurangnya pasokan sumber air PDAM yang sangat memberatkan pelaku industri

pengolahan es balok. Ketergantungan industri ini sangat tinggi karena hampir 90

persen biaya produksi industri tersebut berasal dari listrik dan air PDAM. Ketidak

pastian lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap industri es balok, hal

tersebut dikarenakan jika musim penghujan seperti sekarang ini banyak nelayan

ikan yang tidak melaut maka permintaan es balok akan mengalami penurunan

yang cukup signifikan.

Pencapaian kinerja tidak terlepas dari manajemen perusahaan.

Keputusan manajemen pabrik es dalam produksi dan penjualan tidak mutlak

dibebankan pada manajemen puncak. Banyak keputusan lapangan yang


sebaiknya diputuskan dan dijalankan oleh level manajemen menengah dan

operasional. Yuni (2013:39) memberikan pendapat bahwa Desentralisasi

merupakan seberapa besar wewenang yang diperoleh oleh unit kegiatan kerja

dengan dan pengambilan keputusan dalam masalah keuangan, operasional,

peningkatan mutu pegawai,pengalihan atau alokasi rekening maupun sumber

daya manusia.

Kebutuhan akan informasi dalam sebuah perusahaan atau organisasi

tergantung pada berbagai faktor diantaranya adalah struktur organisasi

perusahaan. Suatu perusahaan dalam ketidak pastian yang tinggi menyebabkan

perusahaan atau organisasi tersebut akan mengalami kesulitan dalam

melaksanakan kegiatan perencanaan, control dan pengambilan keputusan.

Struktur organisasi perusahaan sentralisasi maupun desentralisasi juga akan

mempengaruhi tingkat kebutuhan informasi yang tersedia. Informasi suatu

perusahaan dalam dunia bisnis memiliki beberapa sasaran utama. Menurut

Hansen dan Mowen (2000) dalam Bhakti Setyolaksono (2011) sasaran utama

informasi tersebut adalah menyediakan informasi yang menunjang keputusan,

menyediakan informasi yang mendukung proses harian, dan menyediakan

informasi akuntansi yang mengandung informasi kekayaan

Informasi akuntansi manajemen sangat berperan membantu manajer

dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas keputusan-keputusan

yang akan diambil atau telah diambil oleh seorang manajer. Informasi tersebut

dapat berupa bentuk laporan, model deskriptif maupun bentuk analisis statistic.

Dengan adanya sistem informasi manajemen yang menghubungkan semua sisi

dalam sistem organisasi, sistem informasi ini pada dasarnya merupakan aktivitas

yang menghubungkan pengumpulan data, pemrosesan, penyimpanan dan


pengiriman informasi untuk alat pengambilan keputusan (Djahir dan Pratita, 2015

: 25). Menurut Chenhal dan Morris (1986) dalam (Bhakti Setyolaksono 2011)

ditemukan bukti empiris mengenai karakteristik informasi akuntansi manajemen

yang bermanfaat menurut persepsi para manajerial yaitu terdiri dari informasi

Broad Scope, Timelines, Aggregation, dan informasi yang memiliki sifat integrasi.

Penelitian terdahulu tentang kinerja manajerial dan Sistem Akuntansi

Manajemen menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Pengaruh Sistem Akuntansi

Manajemen dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial juga dilakukan oleh

Bhakti Setyolaksono (2011) dan Putu Eka Damayanti (2015). Hasil penelitian

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan desentralisasi dan sistem

akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Octavia Feronica (2013) dan Yuwinda Lempas (2014).

Mendapatkan hasil penelitian bahwa tidak berpengaruh signifikan antara

desentralisasi dan sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial.

Pentingnya desentralisasi untuk mendorong otoritas pengambilan

keputusan ke dalam hierarki organisasi. Desentralisasi adalah memberikan

tanggung jawab dan kekuatan yang lebih besar kepada tingkat bawah untuk

membuat dan mengimplementasikan keputusan. Desentralisasi menunjukkan

keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi dalam sebuah

manajemen atau organisasi. Suatu organisasi tidak boleh sepenuhnya

tersentralisasi atau terdesentralisasi, harus ada kecocokan antara keduanya

tergantung pada ukuran, sifat dan lokasi organisasi ataupun bisnis. Manajemen

harus memegang wewenang untuk mengambil keputusan penting organisasi

tetapi adapula wewenang dan tanggung jawab yang harus didelegasikan kepada

karyawan tingkat bawah untuk mengambil keputusan pula. Keseimbangan antara


sentralisasi dan desentralisasi akan memfasilitasi fungsi yang tepat dalam

organisasi. Pelimpahan kewenangan kepada bawahan dalam pengambilan

keputusn strategi akan membuat beban kinerja manajer puncak berkurang dan

manajer puncak akan lebih memfokuskan pada pekerjaannya. Fitri Dwinarian

dan Meinarni Asnawi (2017:42)

Mengingat pentingnya desentralisasi dan informasi sistem akuntansi

manajemen dalam meningkatkan kinerja manajerial perusahaan maka penelitian

ini mengambil judul tentang : “Pengaruh Desentralisasi dan Sistem Akuntansi

Manajemen terhadap Kinerja Manajerial”(studi kasus pada industri es balok

di Kota Makassar).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah desentralisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

manajerial pada industr1 pengolahan es balok di Kota Makassar?

2. Apakah sistem akuntansi manajemen memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja manajerial pada industri pengolahan es balok di Kota

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh desentralisasi terhadap kinerja

manajerial.

2. Untuk menganalisis pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap

kinerja manajerial.
D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan latihan pengembangan

kemampuan dalam bidang penelitian yang diperoleh dibangku kuliah.

2. Bagi civitas academia, diharapkan dapat memberikan sumbangan

ilmu bagi kepustakaan pada Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Kegunaan secara praktis, membantu pihak-pihak yang berkepentigan,

khususnya bagi perusahaan di wilayah Kota Makassar untuk

meningkatkan kinerja manajerial yang berkenaan dengan

desentralisasi serta karakteristik sistem akuntansi manajemen.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Desentralisasi

Perusahaan yang memiliki pusat pertanggungan jawaban biasanya

memiliki salah satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan untuk

mengelola kegiatan mereka yang kompleks dan beragam yaitu Sentralisasi atau

Desentralisasi. Pengambilan keputusan sentralisasi (centralization decision

making) berbagai keputusan dibuat pada jenjang manajer pucak dan manajer

pada jenjang yang lebih rendah bertanggung jawab pada pengimplementasian.

Sedangkan pada pengambilan keputusan desentralisasi (desentralisaion

decision making) memperbolehkan manajer pada jenjang yang lebih rendah

membuat dan mengimplementasikan keputusan yang berkaitan dengan wilayah

pertanggung jawaban mereka. Usaha untuk meningkatkan efesiensi secara

keseluruhan banyak perusahaan memilih desentralisasi. Menurut Ranti Melasari

dan Fitri Handyani (2018) Organisasi yang terdesentralisasi memberikan

kebebasan atau wewenang kepada manajer yang lebih rendah untuk mengambil

keputusan. Adanya kebebasan atau wewenang manajer-manajer divisi dalam

mengambil keputusan secara tidak langsung juga akan mempengaruhi

kemampuan organisasi untuk mengolah, mengumpulkan serta menindaklanjuti

informasi tersebut.

Menurut Yuni (2013:39) memberikan pendapat bahwa Desentralisasi

merupakan seberapa besar wewenang yang diperoleh oleh unit kegiatan kerja

dengan dan pengambilan keputusan dalam masalah keuangan, operasional,

peningkatan mutu pegawai, pengalihan atau alokasi rekening maupun sumber

7
8

daya manusia. Desentralisasi memandang bahwa dikarenakan manajer yang di

bawah adalah mereka yang akan berhadapan langsung dengan kenyataan maka

manajer yang di bawah tersebut perlu diberi lebih keleluasaan untuk bisa

memutuskan cara yang terbaik dalam melakukan pekerjaan, dan tak harus

diputuskan dari manajer yang lebih tinggi darinya. Dengan kata lain,

desentralisasi merupakan representasi dari wujud adanya pelimpahan

kewenangan dari manajer yang lebih tinggi kepada manajer yang lebih rendah

dalam hal pengambilan keputusan dan penentuan dengan cara bagaimana

kegiatan akan dijalan kan. Menurut Hasen dan Mowen (2015:543).

Mengemukakan bahwa Desentralisasi adalah praktek pendelegasian wewenang

pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Esensi dari

Desentralisasi adalah kebebasan pengambilan keputusan. Sedangkan menurut

Handoko (2012) Desentralisasi adalah konsep yang lebih luas dan berhubungan

dengan seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenang ke

bawah ke devisi-devisi, cabang-cabang, atau satuan-satuan organisasi tingkat

lebih bawah lainnya.

1. Kelebihan Desentralisasi

Dalam menjalankan fungsi pengorganisasian terdapat beberapa

kelebihan dan kekurangan bagi masing-masing pendekatan. Di antara kelebihan

penggunaan pendekatan Desentralisasi menurut Garisson dan Norren dalam

(Bhakti Setyolaksono 2011), yaitu:

a. Kedekatan dengan pihak sasaran

Pendekatan desentralisasi memungkinkan organisasi lebih dekat dengan

pihak sasaran. Bagi organisasi bisnis, jika pendekatan desentralisasi

dilakukan, maka sebuah organisasi yang menjalankan perusahaan di daerah


akan lebih mudah mengenali pasar sasaran dibandingkan dengan, misalnya,

pihak pusat yang berlokasi di tempat yang berbeda. Kedekatan dengan pihak

sasaran akan lebih memudahan organisasi untuk menjawab kebutuhan dari

pihak sasaran.

b. Pengetahuan local atau lapangan

Desentralisasi menggambarkan adanya cara pengorganisasian yang

berbasiskan pengetahuan local atau lapangan secara lebih baik. Kita dapat

bayangkan jika sebuah perusahaan yang memiliki cabang 10 di kota yang

berbeda menggunakan pendekatan yang sama untuk kesepuluh kota

tersebut. Bisa jadi ada beberapa hal yang mengalami ketidaksesuaian

dengan lapangan, karena umumnya pendekatan yang sama bagi-berbagi

tempat lebih bersifat umum dan belum tentu menyentuh apa yang diperlukan

di pasar sasaran atau di lapangan.

c. Penerimaan dari pihak sasaran

Jika desentralisasi dilakukan, maka perusahaan, misalnya, dapat dilakukan

pendekatan berdasarkan daerah dimana pasar sasaran dituju. Untuk

masyarakat Sumatra barangkali pendekatan budaya Sumatra diperlukan.

Demikian dengan daerah sasaran lainnya. Pendekatan ini akan membantu

perusahaan untuk lebih dapat diterima oleh pihak sasaran atau pasar

sasaran.

d. Keputusan yang lebih fleksibel

Sebagai konsekuensi logis dari desentralisasi, maka keputusan yang diambil

oleh organisasi akan lebih fleksibel karena sangat di sesuikan dengan kondisi

lokal di mana organisasi tersebut berada.

2. Kelemahan Desentralisasi
Desentralisasi juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut :

a. Memungkinkan manajemen-manajemen pada tingkat yang lebih rendah

untuk membatu keputusan-keputusan tampa sepenuhnya memahami,

sedangkan manajer-manajer tingkat puncak biasanya memiliki informasi

yang lebih terperinci tentang operasi-operasi dari pada manajer-manajer

pada tingkat yang lebih rendah.

b. Organisasi yang betul-betul terdesentralisasi, memungkinkan suatu

kekurangan koordinasi di antara manajer yang memiliki otonomi.

Permasalahan tersebut dapat dihindari dengan cara mendefenisikan

strategi perusahaan secara jelas dan mengkomsumsinya secara efektif

ke seluruh organisasi.

c. Manajer pada tingkat yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang

berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.

d. Manajemen yang terdesentralisasi, mungkin lebih sulit untuk secara

efektif menyebarkan gagasan-gagasan yang inovatif. Seseorang dalam

bagian organisasi mungkin memiliki suatu gagasan yang luar biasa yang

akan menguntungkan bagian-bagian lain dari organisasi, tetapi tampa

adanya arahan dari pusat, gagasan tersebut mungkin tidak di bagi

bersama dan digunakan oleh bagian-bagian lain dari organisasi.

3. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Desentralisasi

Adapun penentuan pertimbangan dalam menentukan pendekatan

desentralisasi menurut Hansen dan Moweng (2000) dalam (Bhakti

Setyolaksono 2011) yaitu terdiri dari:

a. Biaya dan risiko yang terkait dengan keputusan desentralisasi


Kadang kala desentralisasi akan memberikan hasil yang lebih baik

dan lebih cepat tetapi tidak dapat dijalankan ketika desentralisasi

tersebut akan mengakibatkan naiknya biaya serta risiko yang akan

ditanggung oleh organisasi, terutama organisasi bisnis yang sangat

mempertimbangkan aspek biaya dan risiko.

b. Kecenderungan manajer dalam memandang bawahannya

Desentralisasi hanya mungkin dilakukan jika manajer beranggapan

bahwa bawahannya memiliki kapasitas dan kemampuan untuk

melakukan sesuatu yang akan dilimpahkan. Kepercayaan manajer

terhadap bawahannya akan sangat menentukan apakah

desentralisasi akan dilakukan ataukah tidak.

c. Budaya organisasi

Budaya organisasi yang dibangun perusahaan sangat menentukan

apakah perusahaan tersebut sia untuk menjalankan desentralisasi

ataukah justru sebaliknya, jika perusahaan terbiasa untuk mengambil

keputusan yang bersifat demokratis atau bersifat bottom-Up, dan

kemudian perusahaan memberikan porsi yang lebih baik bagi

pengembangan bagi para pekerjaanya dari hierarki yang tertinggi

hingga terendah maka desentralisasi barangkali bukan merupakan

pilihan yang sulit untuk dilakukan.

B. Sistem Akuntansi Manajemen

Sistem Akuntansi Manajemen adalah suatu mekanisme control suatu

organisasi, serta merupakan alat yang cukup efektif di dalam menyediakan

informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi

dari aktivitas yang biasa di lakukan. Handoko (2012). Sebagai sebuah sistem,
Akuntansi Manajemen menpuyai dua unsur penting yaitu: struktur dan proses.

Struktur terkait dengan siapa dan bagian apa yang terlibat dalam sistem,

sedangkan proses terkait dengan bagaimana sistem tersebut di jalankan. Secara

konvensional rancangan sistem Akuntansi Manajemen terbatas pada informasi

keuangan internal yang beriorentasi historis. Tetapi menigkatnya peran Sistem

Akuntansi Manajemen untuk membantu manajer dalam pengarahan dan

pemecahan masalah telah mengakibatkan perubahan dari Sistem Akuntansi

Manajemen untuk memasukkan data eksternal dan non-keuangan dan informasi

yang beriorentasi yang akan datang.

Sedangkan menurut Penelitian yang dilakukan Mulyadi (2015),

mengemukakan bahwa Sistem Akuntansi Manajemen adalah suatu mekanisme

pengawasan organisasi yang dapat memudahkan pengawasan dengan cara

membuat laporan dan tindakan-tindakan yang nyata terhadap penilaian kinerja

dari setiap komponen dalam sebuah organisasi serta merupakan alat yang efektif

dalam menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi akibat yang

mungkin akan terjadi dari berbagai alternative yang dapat dilakukan.

1. Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen

Adapun tujuan umum dari sstem akuntansi manajemen yang di

kemukakan oleh Hansen dan Mowen (2010:4) adalah:

a. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam penghitungan biaya

jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

b. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan,

pengendalian, dan pengevaluasian.

c. Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan.
Sedangkan menurut Baldric Siregar dkk (2013:7) system akuntansi manajemen

juga memiliki tujuan yang hendak di capai, yaitu:

a. Menyediakan informasi obyek biaya dan biaya yang di bebankan ke

obyek biaya. Contoh informasi jenis ini adalah laporan biaya produksi,

laporan biaya aktivitas, dan laporan biaya departemen.

b. Menyediakan informasi untuk melaksanakan aktivitas perencanaan,

pengendalian dan evaluasi. Contoh informasi untuk perencanaan adalah

informasi pesanan dari pemasok. Contoh informasi dari aktivitas

pengendalian adalah laporan perbandingan antara anggaran dan

realisasinya.

c. Menyediakan informasi untuk mendukung proses pengambilan

keputusan. Contoh informasi yang mendukung pengambilan keputusan

adalah informasi pendapatan dan biaya relevan.

2. Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen

Menurut Chenhall dan Morris terdapat empat karakterisrtik informasi

sistem akuntansi manajemen yaitu sebagai berikut (Bhakti Setyolaksono 2011) :

a. Ruang Lingkup (scope)

Di dalam sistem informasi, broand scope (lingkup luas) mengacu

pada dimensi fokus, kualifikasi, dan horizon waktu. Sistem akuntansi

tradisional memberikan informasi yang fokus pada peristiwa-peristiwa

dalam organisasi, yang kuantifikasi dalam ukuran moneter, dan

berhubungan dengan data historis. Lingkup sistem akuntansi manajemen

yang luas memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan

eksternal mungkin bersifat ekonomi seperti Gross National, total

penjualan pasar, dan pangsa pasar suatu industri atau juga mungkin
bersifat non ekonomi seperti Faktor demografi, cita rasa konsumen,

tindakan para pesaing dan perkembangan teknologi.

b. Tepat Waktu (Timeline)

Kemampuan para manajer untuk merespon secara cepat terhadap

suatu peristiwa kemungkinan di pengaruhi oleh timeline Sistem Akuntansi

Manajemen. Informasi yang tepat waktu meningkatkan fasilitas sistem

akuntansi manajemen untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk

memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan yang telah

dibuat. Jadi tepat waktu mencakup frekuensi pelaporan dan kecepatan

pelaporan. Timing informasi menunjuk kepada jarak waktu antara

permintaan dan tersedianya informasi dari sistem akuntansi manajemen

ke pihak yang meminta.

c. Agregasi (Aggregation)

System akuntansi manajemen memberikan informasi dalam

berbagai bentuk agregasi yang berkisar dari pemberian bahan dasar,

data yang tidak di proses hingga berbagai agregasi berdasarkan periode

waktu atau area tertentu, misalnya pusat pertanggungjawaban atau

fungsional. Tipe agregasi yang lain mengacu pada berbagai format yang

konsisten dengan model keputusan formal seperti analisis cash flow yang

di diskontokan untuk anggaran modal, simulasi dan programasi linier

untuk penerapan anggaran, analisis biaya-volume-laba, dan model

pengendalian persediaan.

d. Integrasi (Integration)

Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah

koordinasi berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. Karakteristik


sistem akuntansi manajemen yang membantu koordinasi mencakup

spesifikasi target yang menunjukkan pengaruh interaksi segmen dan

informasi mengenai pengaruh pada oprasi seluruh sub organisasi.

Informasi yang berintegrasi dari sistem akuntansi manajemen dapat

digunakan sebagai alat koordinasi antar segmen dari sub unit.

Kompleksitas dan saling ketergantungan antar sub unit direfleksikan

dalam informasi yang berintegrasi dari sistem akuntansi manajemen.

C. Kinerja Manajerial

Secara umum manajer seorang anggota organisasi yang bertugas

mengarahkan, memadukan mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan-

pekerjaan yang dilakukan oleh anggota organisasi yang lain. Henry Mintzberg

(1988) dalam (Bhakti Setyolaksono 2011) mengemukakan konsep peranan

manajer untuk lebih mempertajam pemahaman mengenai apa yang sebenarnya

dilakukan seorang manajer. Dalam hal ini Mintzberg merumuskan manajer

sebagai orang yang memiliki wewenan di dalam suatu organisasi karena manajer

diberikan wewenang formal(formal authority) oleh persahaan melalui pemberian

wewenang formal inilah (misalnya memberikan surat keputusan direksi yang

mengangkat manajer tertentu) manajer memiliki suatu kekuasaan didalam

organisasinya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Mitzberg terhadap

apa yang sesungguhnya dilakukan oleh para manajer dalam menjalankan

statusnya, diperoleh seperti peran yang dilakukan oleh manajer yang terbagi

dalam tiga kelompok peran yaitu:

a. Interpersonal roles, yang mencakup di dalamnya figurehead role, leader

role.
Berdasarkan status serta kewenangan yang dimilikinya, manajer harus

berinteraksi dengan sumber daya manusia lainnya di dalam organisasi.

Dari interaksi inilah akan muncul peran manajer yang bersifa

interpersonal yang diwujudkan dalam tiga peran penting yakni figurehead

role, leader role, dan interpersonal role.

b. Information roles, yang mencakup di dalamnya monitor role, disseminator

role dan spokesman role.

Status dan wewenang formal yang dimiliki oleh seorang manajer

memungkinkan manajer untuk memperoleh informasi yang lebih luas,

antara lain karena karena adanya bawahan yang harus melaporkan

berbagai perkembangan perusahaan kepada manajer tersebut. Akibatnya

kedudukannya ini maka manajer memiliki informasi lebih akurat dan

dalam jumlah relative lebih banyak dibandingkan dengan para

bawahannya dari sinilah muncul peran manajer yang kedua yakni

Information roles, dan di jabarkan menjadi tiga peran yakni monitor role,

disseminator role dan spokesman role.

c. Decisional roles.

Informasi yang dimiliki oleh para manajer akan memiliki nilai guna apabila

informasi tersebut digunakan pada saat para manajer mengambil keputusan

oleh sebab itu, peran ketiga yang dilakukan yang dilakukan oleh para

manajer adalah decisional roles yang mencakup

entrepreneurial role, disturbance handler role, resurce dan negotiator role.

Menurut Juniarti dan Evelin (2013) menyatakan kinerja manajerial adalah

hasil kerja yang dapat dipakai oleh seorang kelompok dalam suatu

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing


dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja

individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain

perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, pengaturan staf, negosiasi,

perwakilan dan kinerja secara keseluruhan. Sedangkan menurut Lubis

(2011:22) Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi

dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain perencanaan, investigasi,

koordinasi, supervise, pengaturan staf, negosiasi dan representasi.

1. Tahap Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi (2015) tahap penilaian kinerja terdiri dari tiga tahap,

tahap-tahap tersebut adalah:

a. Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah di

tetapkan sebelumnya.

b. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya

dari yang ditetapkan dalam standar.

c. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan

untuk mencegah perilaku yang tidak di inginkan.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Manajerial

Menurut Mulyadi (2001:416) dalam (Bhakti Setyolaksono 2011)

manfaat penilaian kinerja yaitu:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

pemotivasian karyawan secara maksimal

b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan

karyawan
c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan untuk

menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan

karyawan

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana

atasan mereka menilai kinerja mereka.

e. Menyediaka suatu dasar bagi distribusi penghargaan

3. Indikator Kinerja Manajerial

Kinerja manajerial merupakan seberapa jauh manajer melaksanakan

fungsi-fungsi manajemen, kinerja manajeril ini diukur dengan

mempergunakan indikator (Mahoney et.al, 1963) dalam (Dewi Suryani:

2016).

a. Perencanaan adalah penentuan kebijakan dan sekumpulan kegiatan

untuk selanjutnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi

waktu sekarang dengan waktu yang akan datang. Perencanaan

bertujuan untuk memberikan pedoman dan tata cara pelaksanaan

tujuan, kebijakan, prosedur, penganggaran dan program kerja

sehingga terlaksana sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

b. Investigasi merupakan kegiatan untuk melakukan pemeriksaan

melalui pengumpulan dan penyampaian informasi sebagai bahan

pencatatan, pembuatan laporan, sehingga mempermudah

dilaksanakannya pengukuran hasil dan analisis terhadap pekerjaan

yang telah dilakukan.

c. Koordinasi, menyelaraskan tindakan yang meliputi pertukaran

informasi dengan unit-unit dalam organisasi lainnya, guna dapat

berhubungan dan menyesuaikan program yang akan di jalankan.


d. Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan oleh pimpinan terhadap

rencana yang telah dibuat dan ditunjukkan untuk menilai pegawai dan

catatan hasil kerja sehingga dari hasil penilaian tersebut dapat diambil

keputusan yang diperlukan.

e. Supervise, yaitu penilaian atas usulan kinerja yang diamati dan

dilaporkan.

f. Staffing, yaitu memelihara dan mempertahankan bawahan dalam

suatu unit kerja, menyeleksi pekerjaan baru, menempatkan dan

mempromosikan pekerjaan tersebut dalam unitnya atau unit kerja

lainnya.

g. Negosiasi, yaitu usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam hal

pembelian, penjualan atau kontrak barang-barang dan jasa.

h. Represents, yaitu menyampaikan informasi tentang visi, misi dan

kegiatan-kegiatan organisasi dengan menghadiri pertemuan

kelompok bisnis dan konsultasi dengan kantor-kantor lain.

Menurut Indrianto (1993) dalam Dwi Suryani (2016), kinerja di

nyatakan efektif apabila tujuan anggaran tercapai dan bawahan

mendapatkan kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses

penyusunan anggaran serta memotivasi bawahan, mengidentifikasi

dan melakukan negosiasi dengan atasan mengenai target anggaran,

menerima kesempatan anggaran dan melaksanakannya sehingga

dapat menghindarkan dampak negative anggaran yaitu factor kriteria

system penganggaran reward dan konflik.

D. Tinjauan Empiris
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari penelitian-penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, yang memiliki kaitannya

dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk melihat penelitian terdahulu dapat

dilihat pada table berikut :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil penelitian


1 Octavia Pengaruh Terdapat pengaruh
Ferona Desentralisasi dan yang positif antara
Ingkiriwang Sistem Akuntansi desentralisasi dan
(3013) Manajemen terhadap sistem akuntansi
Kinerja Manajer dealar manajemen terhadap
di manado kinerja manajer dealer
di kota manado.
2 Mariyatul Pengaruh Desentralisasi dan
Qibtiyah Desentralisasi dan sistem Akuntansi
(2017) Sistem Akuntansi Manajemen terhadap
Manajemen terhadap Kinerja Manajerial
Kinerja Manajerial pada pada Politeknik
Politeknik Kesehatan Kesehatan Siteba.
Siteba
3 Ulfiah Pengaruh Partisipasi Desentralisasi tidak
Mukaromah Anggaran, berpengaruh positif
(2018) Desentralisasi, terhadap kinerja
Akuntabilitas Publik manajerial SKPD
terhadap Kinerja dengan pengawasan
Manajerial SKPD internal.
Dengan Pengawasan
Internal Sebagai
Variabel Moderasi
4 Bhakti Pengaruh Terdapat pengaruh
Setyolakson Desentralisasi dan yang signifikan antara
(2011) Sistem Akuntansi desentralisasi dan
Manajemen Terhadap sistem akuntansi
manajemen terhadap
Kinerja Manajerial
kinerja manajerial
5 Selfi Dwi Pengaruh Sistem akuntansi
Septiani (2018) Desentralisasi dan manajemen
Penggunaan Sistem berpengaruh positif
Akuntansi Manajemen terhadap kinerja
(SAM) terhadap Kinerja manajerial.
Manajerial pada
PT.Mifan Utama Mandiri
(Sumber : Peneliti 2020i)

E. Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan serta penelitian terdahulu yang

relevan maka dapat disusun kerangka konsep penelitian


sebagai berikut :

Desentralisasi (X1)

Pengembangan produk atau jasa baru


Perkembangan yang objektif dalam
pengambilan keputusan
Kebijakan dalam mengembangkan investasi
Perencanaan dalam pengalokasian anggaran H1
Perencanaan harga jual
Kinerja
Manajerial(Y)
H2

Sistem Akuntansi
Manajemen Perencanaa
Pengorganisasian
(X2) Pengarahan
Pengawasan

a. Informasi Broad Scope


b. Informasi Timelines
c. Informasi Aggregation
d. Informasi Integration

Gambar 2.1 Kerangka konsep


F. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian

sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto (2006) dalam (Bhakti
Setyolaksono 2011) Berdasarkan uraian tersebut ada dua hipotesis dalam

penelitian ini, yaitu :

1. Pengaruh Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial

Bhakti Setyolaksono (2011) dan Putu Eka Damayanti (2015). Hasil

penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan desentralisasi

terhadap peningkatan kinerja manajerial pada suatu perusahaan. Pengaruh

ini terjadi karena dengan adanya desentralisasi, penetapan kebijakan

dilakukan oleh manajer yang lebih memahami kondisi unit yang dipimpinnya

sehingga diharapkan kualitas atas kebijakan-kebijakan yang telah diambil

lebih berkualitas. Dengan adanya pendelegasian wewenang kepada jenjang

yang lebih rendah akan menciptakan hubungan positif terhadap kinerja

manajerial. Pada saat manajer akan memutuskan suatu kebijakan atau

keputusan maka akan mempertimbangkan bagaimana pendapat para jenjang

yang ada dibawahnya, karena mereka yang lebih paham mengenai kondisi di

lapangan sehingga lebih akurat dalam penentuannya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mariyatul Qibtiyah (2017).

Menunjukkan bahwa desentralisasi berpengaruh positif terhadap kinerja

manajerial suatu perusahaan. Dari sini dapat dilihat bahwa hubungan

Desentralisasi dan kinerja manajerial adalah hubungan yang positif. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini peneliti memiliki keyakinan bahwa

Desentralisasi berpengatuh positif terhadap Kinerja Manajerial.

H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara Desentralisasi dengan

Kinerja Manajerial

2. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial


Menurut Penelitian yang dilakukan Mulyadi (2015), mengemukakan

bahwa Sistem Akuntansi Manajemen adalah suatu mekanisme pengawasan

organisasi yang dapat memudahkan pengawasan dengan cara membuat

laporan dan tindakan-tindakan yang nyata terhadap penilaian kinerja dari

setiap komponen dalam sebuah organisasi serta merupakan alat yang efektif

dalam menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi akibat yang

mungkin akan terjadi dari berbagai alternative yang dapat dilakukan.

Putu Eka Damayanti (2015). Hasil penelitian menunjukkan adanya

pengaruh yang positif Sistem akuntansi Manajemen terhadap peningkatan

kinerja manajerial pada suatu perusahaan. Pengaruh ini terjadi karena

dengan adanya Sistem Akuntansi Manajemen, manajer dapat memberikan

keputusan yan tepat langkah apa yang akan diambil untuk kedepannya agar

dapat meningkatkan kualitas kerja dengan memanfaatkan informasi yang ada

untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara Sistem Akuntansi

Manajemen dengan Kinerja Manajerial


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Sani dan Vivin (2013:180), Penelitian bersifat associatif dan

Explanatori (explanatory research) adalah penelitian yang bertujuan untuk

mencari hubungan antara variabel dan menguji hipotesis hubungan antara

variabel yang dihipotesiskan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

independen yaitu Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen sedangkan

variabel dependennya yaitu Kinerja Manajerial.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Industri pengolahan es Balok yang terletak

di Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar dan dilaksanakan pada bulan

April sd Mei 2020.

C. Definisi Operasioal Variabel

Variable penelitian adalah obyek atau apa yang menjadi titik pusat

perhatian peneliti. Arikunto (2006:99) dalam (Bhakti Setyolaksono 2011)

1. Variabel terikat (Y)

Variable terikat atau variable dependen dalam penelitian ini adalah

kinerja manajerial. Kinerja manajerial yaitu kinerja individu anggota organisasi

dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Variable dependen tersebut diukur dengan menggunakan indikator

empat dimensi kinerja personal. Arikunto (2006:99) dalam (Bhakti

Setyolaksono 2011) Keempat dimensi tersebut adalah sebagai berikut :

24
25

a. Perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Pengarahan

d. Pengawasan

2. Variabel Bebas (X)

Variable bebas atau independen pada penelitian ini ada dua, yaitu :

1. Desentralisasi (X1)

Desentralisasi merupakan bentuk limpahan wewenang dalam

pengambilan keputusan dari manajer puncak kepada manajer yang lebih

rendah. Menurut. Arikunto (2006:99) dalam (Bhakti Setyolaksono 2011)

Variabel independen yang pertama (desentralisasi) diukur dengan

menggunakan instrumen untuk mengetahui seberapa jauh pengambilan

keputusan di delegasikan manajer yaitu dengan indikator sebagai berikut:

a. Pengembangan produk atau jasa baru

b. Perkembangan yang objektif dalam pengambilan keputusan

c. Kebijakan dalam mengembangkan investasi

d. Perencanaan dalam pengalokasian anggaran

e. Perencanaan harga jual

2. Sistem Akuntansi Manajemen (X2)

Adapun instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat

keandalan informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi empat, (Handoko

2001:23) dalam (Bhakti Setyolaksono 2011) keempat indikator tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Informasi Broad Scope

b. Informasi Timelines
c. Informasi Aggregation

d. Informasi Integration

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono

2011:80). Dalam penelitian ini populasinya adalah manajer dan staf

keuangan dan akuntansi pada Industri es balok di kota Makassar yang

berjumlah 32 orang dalam 5 perusahaan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi

yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang di ambil

sebagai sumber dan dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono (2011).

Adapun penentuan sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

secara teknik probability sampling yang akan memberikan peluang sama bagi

setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Adapun jenis probality sampling adalah secara sampel jenuh yaitu jumlah

sampel sama dengan jumlah populasi karena jumlah populasi masih sedikit.

Teknik ini juga digunakan pada populasi yang mempunyai anggota tidak

homogen serta berstrata secara proporsional. Adapun sampel pada

penelitian ini adalah manajer pada industri pengolahan es balok di kota

Makassar yang berjumlah 32 orang dalam 5 perusahaan. Adapun responden

pada penelitian ini adalah 32 responden.


Tabel 3.1
Daftar Sampel sebagai Responden
Responden
No Nama Perusahaan
(Orang)
1 KOPERASI PPI PAOTERE 7
2 CV. Alief Karya Tehnik Makassr 6
3 CV. Surya Medica Teknindo 6
4 PT. Prima Indo Papua 7
5 PT. Aqua Mas Inda (AMI) 5
Jumlah 32
(Sumber : Hasil Olah Kuesioner 2020 )

Kriterianya adalah memiliki tanggung jawab secara keseluruhan

terhadap kinerja perusahaan, memiliki tanggung jawab manajerial terhadap

perusahaan secara keseluruhan, memiliki tanggung jawab terhadap

operasional perusahaan, dan memiliki tanggung jawab terhadap pemasaran

produk yang telah dihasilkan perusahaan.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode angket dan kuesioner

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode angket

atau kuesioner. Kuesioner atau angket merupakan daftar pertanyaan yang

diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons sesuai

dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket adalah untuk

mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden

tampa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak

sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Arikunto (2006

:155) dalam (Bhakti Setyolaksono 2011)

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket

tertutup (close form questioner), yaitu kuesioner yang disusun dengan

menyediakan jawaban sehingga responden hanya memberi tanda jawaban


yang dipilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Alternative jawaban

yang terdapat pada penelitian ini yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral

(N), Tidak Setuju (ST), dan Sangat Tidak Setuju(STS). Adapun penskoran

indikator desentralisasi, sistem akuntansi manajemen dan kinerja manajerial

dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Bobot Nilai Instrumen Penelitian

JAWABAN SKOR

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1


(Sumber Arikunto (2006 :155))

2. Metode wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara

langsung dengan pimpinan dan karyawan tentang obyek observasi yang

sedang diteliti wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak

terstruktur, menurut sugiyono (2014). Wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap pengumpulan

datanya.
F. Teknik Analisis

Metode analisis adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dalam

penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui validitas data dari semua

data yang diperoleh dari kuesioner. Dinyatakan nya valid suatu kuesioner

jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2016:52). Dan

penelitian akan diuji dengan menggunakan program pengolahan data

yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang

menggunakan jumlah tiap ekor butir. Pengujian menggunakan tingkat

signifikan 5% dengan kriteria sebagai berikut :

a) r hitung > r table, maka pertanyaan atau indikator tersebut

valid

b) r hitung < r table, maka pernyataan atau indikator tersebut

tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi

hasil pengukuran suatu instrument apabila diukur dua kali atau lebih

dengan gejala dan alat ukur yang sama. Apabila pengukuran instrument

tersebut hasilnya stabil, maka dapat dikatakan bahwa instrument tersebut

dapat digunakan dalam penelitian ini. Uji reliabilitas dilakukan dengan


metode Cronbach’s Alpa Umar (2011:170). Suatu konstruksi dikatakan

reliable jika nilai Cronbach’s Alpa > 0,60.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

suatu distribusi data yang nantinya hal ini menjadi penting diketahui

karena berkaitan dengan uji statistik yang tepat digunakan Saeful dan

Baharuddin (2014:113). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode Kolmogrov Smirnov yaitu pengujian normalitas yang banyak

dipakai. Uji Kolmogrov Smirnov dengan membandingkan nilai signifikansi

> 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, tetapi sebaliknya jika

signifikasi < 0,05 maka distribusi datanya tidak normal. Adapun kelebihan

dalam metode ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan

persepsi di antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya linear

yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau beberapa variabel

yang menjelaskan model regresi. Syarat berlakunya model regresi ganda

adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki hubungan sempurna atau

mengandung multikolinearitas.

Deteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat besaran

Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance melalui SPSS dan koefisien

korelasi antar variabel bebas. Jika VIF > 10 maka variabel tersebut

mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel lainny.

Sedangkan apabila model regresi diperoleh VIF < 5 dan torelance di atas
0,1 maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolinearitas Ghozali

(2005:92)

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Husein Umar (2011:178), uji heterokedastisitas dilakukan

untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

lain tetap maka disebut homoskedastisitas sedangkan untuk varians yang

berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heterokedastisitas. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya heterokedastisitas menggunakan metode uji glejser hal ini

bertujuan agar memperkuat hasil yang di dapat dalam uji tersebut.

Variabel independen secara signifikan dan secara statistik tidak

mempengaruhi variable dependen maka tidak terdapat indikasi

heterokedastisitas. Dapat dilihat apabila dari probabilitas signifikannya di

atas tingkat kepercayaan 5% Imam Ghozali (2011:143).

3. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinant

Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear

berganda. Dalam analisis regresi selain mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar

variabel dependen dengan variabel independen. Variabeldependen di

asumsikan random berarti mempunyai probabilistic.Variabel dependen di

asumsikan memiliki nilai tetap Ghozali (2005:82) analisis regresi linear

berganda digunakan untuk mengetahui Pengaruh Desentralisasi

Terhadap Kinerja manajerial (H1), pengaruh Sistem Akuntansi


Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (H2). Adapun langkah-lngkah

analisis regresi linear sebagai berikut :

Persamaan model regresi linear berganda Ghozali (2005:182)

Y = a + bX1 + bX2 + e

Keterangan :

Y : Kinerja Manajerial

: Konstan

: Koefisien Regresi X1 : Desentralisasi

X2 : Sistem Akuntansi Manajemen e:Error term


Rumus yang digunakan untuk menghitung determinant yaitu ku

kefisien korelasi antara variable X dan variable Y dengan rumus :


adrat

[ ∑](Sutrisno Hadi,2004:4)
√(∑ ) (∑ )

Keterangan :

: Koefisien determinant antara variable X dan Y



: Jumlah Produk antara variable X dan Y

∑ : Jumlah Kuadrat kriterum X

∑ : Jumlah Kuadrat kriterium Y

Apabila koefisien determinant menunjukkan nilai positif diatas

50%, maka dapat di artikan bahwa kedua variable memiliki

pengaruh yang positif dan searah, namun sebaliknya apabila

koefisien korelasi yang dihasilkan pada uji regresi linear

sederhana bernilai negative, maka kedua variable mempunyai

hubungan yang terbalik.


b. Uji t (uji parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan sebarapa jauh pengaruh

satu variable penjelas atau independen akan berpengaruh terhadap

variable dependen.

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

r√n-2
t (Husein Umar,2011:32)
√1-r2

Keterangan :

t : t hitung

r 2 : Koefisien determinasi

n : Jumlah sampel

Pengambilan keputusan dilakukan membandingkan t hitung dengan t

tabel dengan taraf signifikasi 5%. Jika t hitung sama dengan atau

lebih besar dari tabel maka pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat signifikan.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Bab ini merupakan analisis hasil penelitian mengenai “Pengaruh

Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja

Manajerial (studi kasus pada industri es balok di kota makassar)”.

Pembahasan analisis hasil penelitian ini dimulai dari uji validitas dan

reliabilitas, karakteristik responden, uji asumsi klasik, dan dilanjutkan

dengan analisis regresi linear berganda.

1. Demografi responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tehadap 32

responden, maka dapat di identifikasikan mengenai karakteristik

responden sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, maka responden dalam penelitian

ini dan diklasifikasikan pada Tabel 4.1

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kriteria Jumlah Persentase

Laki-laki 25 78%

Perempuan 7 22%

Sumber : Data Primer, Hasil Olah Kuesioner (2020)

34
35

Berdasarkan table 4.1 dapat disimpulkan bahwa responden

penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 25

responden atau 78% dan perempuan sebanyak 7 responden

atau 22%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan umur, maka responden dalam penelitian ini dapat

diklasifikasikan pada Tabel 4.2

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

NO Umur Frekuensi Persentase


1 21 < 30 3 9%
2 31 < 40 6 19%
3 41 < 50 16 50%
4 < 50 7 22%
Jumlah 32 100%
Sumber : Data Primer, Hasil Olah Kuesioner (2020)

Berdasarkan table 4.2 dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar pimpinan atau manajer industri es balok di kota Makassar

antara 41 sampai 50 tahun sebanyak 16 orang (50%) yang

berarti faktor umur dapat mempengaruhi kinerja manajerial

karena memiliki lebih banyak pengalaman.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan pendidikan, maka responden dalam penelitian ini

dapat diklasifikasikan pada Tabel 4.3


Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA/SMK 11 34%
D3 13 41%
S1 8 25%
S2 0 0%
Jumlah 32 100%
Sumber : Data Primer, Hasil Olah Kuesioner (2020)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar pimpinan atau manajer industri es balok di kota Makassar

berlatar belakang pendidikan D3 sebanyak 13 orang (41%).

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan masa kerja, maka responden dalam penelitian ini

dapat diklasifikasikan pada Tabel 4.4

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Persentase


1 < 10 21 66%
11 < 20 10 32%
< 21 1 3%
Jumlah 32 100%
Sumber : Data Primer, Hasil Olah Kuesioner (2020)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar pimpinan atau manajer industri es balok di kota Makassar

memiliki masa kerja antara 1 < 10 tahun sebanyak 21 orang

(66%) yang berarti masa kerja seorang manajer dapat menjadi


factor dalam meningkatnya kinerja manajerial suatu

perusahaan.

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Variabel dalam penelitian ini di deskripsikan dalam

menggunakan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk

menjelaskan variable-variabel dalam penelitian, meliputi variabel

independen yaitu Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen

serta variabel dependen yaitu Kinerja Manajerial. Statistic deskriptif

menyajikan ukuran numeric berupa nilai minimum, maksimum dan

mean masing-masing variabel. Pengolahan menggunakan IBM

SPSS Statistik 22 sebagai berikut.

Tabel 4.5
Statistik
Deskriptif

Sistem
Descriptive Kinerja
Desentralisasi Akuntansi
Statistics Manajerial
Manajemen
N 32 32 32
Mean 3,594 4,063 4,219
Std. Error of Mean 0,118 0,089 0,074
Std. Deviation 0,665 0,504 0,420
Minimum 2 3 4
Maximum 5 5 5
Sumber: Output SPSS (2020)

Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 4.5 maka dapat

diketahui jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 32.

Berdasarkan satuan kali variabel yang memiliki nilai rata-rata


(mean) tertinggi adalah kinerja manajerial dengan nilai 4,219 dan

memiliki deviasi tertinggi dengan nilai 0,074.

a. Desentralisasi

Berdasarkan table 4.5 dapat dilihat bahwa nilai minimum

pada variabel desentralisasi yaitu 2,0 sedangkan nilai maximum 5,0

dan nilai rata-ratanya adalah 0,118 serta standar deviasinya

sebesar 0,665

b. Sistem Akuntansi Manajemen

Berdasarkan table 4.5 dapat dilihat bahwa nilai minimum

pada variabel system akuntansi manajemen yaitu 3,0 sedangkan

nilai maximum 5,0 dan nilai rata-ratanya adalah 0,089 serta standar

deviasinya sebesar 0,420.

c. Kinerja Manajerial

Berdasarkan table 4.5 dapat dilihat bahwa nilai minimum

pada variabel kinerja manajerial yaitu 4,0 sedangkan nilai maximum

5,0 dan nilai rata-ratanya adalah 0,074 serta standar deviasinya

sebesar 0,420.

2. Analisis Deskriptif Variabel

a. Desentralisasi

Varibel desentralisasi dalam penelitian ini dideskripsikan

dalam menggunakan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan

untuk menjelaskan hubungan yang paling berpengaruh

mengenai indikator-indikator dalam variabel desentralisasi.


Gambar 4.1

Variabel Desentralisasi

Tabel 4.6

Indikator Desentralisasi
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Model Coefficients t Sig.
Std.
B Error Beta
(Constant) 0,216 0,473 0,457 0,651
Pengembangan
0,084 0,088 0,101 0,947 0,352
produk atau jasa baru
Perkembangan yang
objektif dalam
0,255 0,077 0,385 3,322 0,003
pengambilan
keputusan
Kebijakan dalam
mengembangkan 0,309 0,107 0,276 2,885 0,008
investasi
Perencanaan dalam
- -
pengalokasian 0,116 -0,006 0,950
anggaran 0,007 0,064
Perencanaan harga
0,301 0,071 0,429 4,243 0,000
jual
Sumber: Output SPSS (2020)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa indikator

yang paling berpengaruh terhadap desentralisasi adalah

indikator perencanaan harga jual dengan nilai 4,243 dan

indikator yang kurang berpengaruh terhadap desentralisasi

adalah indikator perencanaan dalam pengalokasian anggaran

dengan nilai -0,064.

b. Sistem Akuntansi Manajemen

Varibel system akuntansi manajemen dalam penelitian ini

dideskripsikan dalam menggunakan analisis deskriptif. Analisis

ini digunakan untuk menjelaskan hubungan yang paling

berpengaruh mengenai indikator-indikator dalam variabel

system akuntansi manajemen.

Gambar 4.2

Variabel Sistem Akuntansi Manajemen


Tabel 4.7

Indikator Sistem Akuntansi Manajemen

Unstandardized Standardized
Std.
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Error
B Beta
(Constant) 0,005 0,403 0,013 0,990
Informasi
0,140 0,115 0,130 1,223 0,232
Broad Scope
Informasi
Timelines 0,372 0,089 0,439 4,164 0,000
Informasi
0,199 0,098 0,256 2,032 0,052
Aggregation
Informasi
Integration 0,301 0,100 0,293 3,020 0,005
Sumber: Output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa indikator

yang paling berpengaruh terhadap Sistem Akuntansi

Manajemen adalah indikator informasi time lines dengan nilai

4,164 dan indikator yang kurang berpengaruh terhadap Sistem

Akuntansi Manajemen adalah indikator informasi broad scope

dengan nilai 1,223.

c. Kinerja Manajerial

Varibel kinerja manajerial dalam penelitian ini dideskripsikan

dalam menggunakan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan

untuk menjelaskan hubungan yang paling berpengaruh

mengenai indikator-indikator dalam variabel kinerja manajerial.


Gambar 4.3

Variabel Kinerja Manajerial

Tabel 4.8 Indikator Kinerja Manajerial

Unstandardized Standardized
Model
Coefficients Std. Coefficients t Sig.
B Error Beta
(Constant) 2,962 1,469 2,016 0,054
-
Perencanaan -0,227 0,389 -0,143 0,564
0,584
Pengorganisasian 0,338 0,300 0,249 1,125 0,270
-
Pengarahan -0,097 0,295 -0,075 0,328 0,746
Pengawasan 0,136 0,256 0,118 0,531 0,600
Sumber: Output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa indikator yang

paling berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial adalah indikator

pengorganisasian dengan nilai 1,125 dan indikator yang kurang


berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial adalah indikator informasi

pengarahan dengan nilai -0,328

3. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur (dalam hal ini kuesioner) melakukan fungsi ukurannya.

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

product moment yaitu skor tiap item di korelasikan dengan skor total

tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9
Uji Validitas Desentralisasi (X1)

Scale
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if
Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item
Correlation Deleted
Deleted
X1.1 14,844 5,233 0,5 0,686
X1.2 15 4,129 0,633 0,63
X1.3 14,375 5,919 0,499 0,695
X1.4 14,25 6,323 0,417 0,721
X1.5 14,906 4,733 0,505 0,689
Sumber: Output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat deketahui nilai r hitung

(corrected item total correlation) indikator X1.1 = 0,500 > r table

(0,349), indikator X1.2 = 0,633 > r table (o,349), indikator X1.3 = 0,499

> r table (0,349), indikator X1.4 = 0,417 > r table (0,349), dan indikator

X1.5 = 0,505 > r table (0,349) maka dapat disimpulkan bahwa semua

indikator-indikator Desentralisasi (X1) dinyatakan valid untuk

digunakan sebagai alat ukur variabel


Tabel 4.10
Uji Validitas Sistem Akuntansi Manajemen (X2)

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if
Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted Correlation Deleted

X2.1 12,063 2,254 0,562 0,825


X2.2 12 1,742 0,74 0,745
X2.3 12 1,548 0,802 0,713
X2.4 11,844 2,201 0,558 0,826
Sumber: Output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui nilai r hitung

(corrected item total correlation) indikator X2.1 = 0,562 > r table (0,349),

indikator X2.2 = 0,740 > r table (0,349), indikator X2.3 = 0,802 > r table

(0,349), dan indikator X2.4 = 0,558 > r table (0,349) maka dapat

disimpulkan bahwa semua indikator-indikator Sistem Akuntansi

Manajemen (X2) dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur

variabel.

Tabel 4.11
Uji Validitas Kinerja Manajerial (Y)

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance
Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted
Correlation Deleted

Y1 12,531 1,289 0,628 0,528


Y2 12,531 1,289 0,479 0,603
Y3 12,594 1,281 0,445 0,625
Y4 12,594 1,281 0,349 0,701
Sumber: Output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diketahui nilai r hitung

(corrected item total correlation) indikator Y1 = 0,628 > r table (0,349),

indikator Y2 = 0,479 > r table (0,349), indikator Y3 = 0,445 > r table


(0,349), dan indikator Y4 = 0,349 > r table (0,349) maka dapat

disimpulkan bahwa semua indikator-indikator Kinerja Manajerial (Y)

dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten. Suatu pernyataan yang baik adalah

pertanyaan yang jelas mudah di pahami dan memiliki intresprestasi yang

sama meskipun disampaikan kepada responden yang berbeda dan waktu

yang berlainan. Hasil pengujian reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 4.12

Uji

Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan


Desentralisasi 0,734 Reliabel
Sistem Akuntansi
Manajemen 0,829 Reliabel
Kinerja Manajerial 0,680 Reliabel
Sumber: Output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat disimpulkan bahwa semua

variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabel, karena

memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai


distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik yang berdistribusi

normal tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13
Uji Normalitas Kolmogrov smirnov

Unstandardized
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Residual
N 32
Std. Deviation 1,067324
Positive 0,121
Negative -0,098
Test Statistic 0,121
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200
Sumber: Output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh nilai signifikan 0,200 > 0,05 yang

artinya data tersebut signifikansi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya linear yang

sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang

menjelaskan model regresi. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Antar variabel independen

tidak terjadi multikolinearitas jika nilai toleransi lebih besar dari 0,1 dan

nilai VIF lebih kecil dari 10.

Table 4.14
Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
Desentralisasi 1,000 1,000
Sistem akuntansi manajemen 1,000 1,000
Sumber: Output SPSS (2020)
Berdasarkan table 4.14 di atas diperoleh nilai Variance Inflation

Factor (VIF) untuk variabel Desentralisasi dan Sistem Akuntansi

Manajemen sebesar 1,000 atau lebih kecil dari 10, nilai torelance sebesar

1,000 atau lebih besar dari 0,1. Dengan demikian kedua variabel bebas

tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

model regresi yang di teliti apakah terdapat ketidak samaan varians dari

rasidual variabel yang di amati. Model regresi baik jika tidak terjadi

heterokedastisitas. Penelitian ini menggunakan uji statistik dengan

metode Glejser untuk mengetahui terjadi atau tidaknya heterokedastisitas

di jelaskan pada tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel 4.15
Uji Heterokedastisitas metode glejser

Variabel Sig. Batas Keterangan


Tidak Terjadi
Desentralisasi 0,525 0,05
heterokedastisitas
Sistem Akuntansi Tidak Terjadi
0,179 0,05
Manajemen heterokedastisitas
Sumber: Output SPSS (2020)

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa nilai signifikasi

lebih besar dari 5%, dengan demikian variabel yang di ajukan dalam

penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dengan SPSS adalah menggunakan metode uji

Durbin Watson. Dimana pada artikel sebelumnya telah kita bahas, bahwa
ada berbagai metode pengujian untuk mendeteksi adanya masalah atau

asumsi autokorelasi, antara lain: Breusch Godfrey, Durbin Watson dan

Durbin Watson H. Sebelum memulai tutorial uji autokorelasi dengan

SPSS metode durbin watson, uji autokorelasi dengan SPSS

menggunakan tiga (3) variabel bebas dan satu variabel terikat. Sehingga

persamaan regresi yang akan dibentuk adalah sebagai berikut: Pada

penelitian ini, nilai Durbin Watson Hitung adalah sebesar 2,073. Dimana

nilai tersebut lebih dari nilai DL = 2 dan DU = 29, sehingga tidak terdapat

masalah autokorelasi positif.

Tabel 4.16
Uji Autokorelasi

DL DU Durbin-Watson

2,000 29,000 2,073


Sumber: Output SPSS (2020)

e. Uji Model (F Test) dan Koefisien Determinan

Berdasar hasil uji model dengan menggunakan Uji F menunjukkan

signifikansi 0,00 berarti model ini dapat dilanjutkan, sedangkan koefisien

determinan sebesar 36,8 persen, berarti masih dominan faktor lain

sebagai penentu kinerja manajerial atau sebesar 63,2 persen.

Tabel 4.17

Uji F dan Koefisien Determinan

Adjusted Std. Error of Sig. F


R R Square R Square the Estimate Change

0,640 0,409 0,368 0,334 0,000


Sumber: Output SPSS (2020)
5. Uji Hipotesis Secara Parsial

a. Uji Hipotesis 1

Hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan bahwa

“Desentralisasi berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial”. Berdasarkan

tabel 4.16 hasil pengolahan data yang diperoleh nilai t hitung

desentralisasi sebesar 2,368 dengan nilai signifikasi 0,025 serta t table (df

= n – k = 32 – 3 = 29) 1,699. Nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa Desentralisasi (X1) berpengaruh terhadap

Kinerja Manajerial (Y). hal ini berarti H1 diterima, artinya Desentralisasi

berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial.

b. Uji Hipotesis 2

Hipotesis kedua pada penelitian ini menyatakan bahwa “Sistem

Akuntansi Manajemen berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial”.

Berdasarkan tabel 4.16 hasil pengolahan data yang diperoleh nilai t

hitung Sistem Akuntansi Manajemen sebesar 2,845 dengan nilai

signifikasi 0,001 serta t table (df = n – k = 32 – 3 = 29) 1,699. Nilai

signifikasi lebih kecil dari 0,05 serta t hitung lebih besar dari t tabel, maka

dapat disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi Manajemen (X2)

berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial (Y). hal ini berarti H2 diterima,

artinya Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh terhadap Kinerja

Manajerial.
Table 4.16
Uji Hipotesis Secara Parsial

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1,593 ,590 2,701 ,011
Desentralisasi ,214 ,090 ,338 2,369 ,025
Sistem akuntansi
,457 ,119 ,549 2,845 ,001
manajemen
Sumber: Output SPSS (2020)

6. Pembahasan

Penelitian ini untuk menguji pengaruh dari Desentralisasi terhadap

Kinerja Manajerial dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap kinerja

manajerial studi kasus pada Industri Es balok di kota Makassar. Implikasi

hasil penelitian yang telah di analisis secara statistic mengenai pengaruh

desentralisasi dan sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja

manajerial responden akan di bahas berikut ini:

1. Pengaruh Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial

Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh nilai t hitung Desentralisasi

sebesar 2,369 dengan nilai signifikasi 0,025 Nilai signifikasi tersebut lebih

kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Desentralisasi (X1)

berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial (Y). hal ini berarti diterima,

artinya ada pengaruh Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial. Dapat di

artikan juga bahwa semakin baik desentralisasi dalam suatu perusahaan

akan meningkatkan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil yang di dapat

dalam penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Mutmainnah (2009)

dan Qibtiah (2017) yang menyatakan Desentralisasi berpengaruh


terhadap Kinerja Manajerial. Adapun penentuan pertimbangan dalam

menentukan pendekatan desentralisasi menurut Hansen dan Moweng

(2000) dalam (Bhakti Setyolaksono 2011) yaitu biaya dan risiko yang

terkait dengan keputusan desentralisasi, kecenderungan manajer dalam

memandang bawahannya, dan kuatnya budaya organisasi

2. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja

Manajerial

Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh nilai t hitung Sistem

Akuntansi Manajemen sebesar 2,845 dengan nilai signifikasi 0,001. Nilai

signifikasi tersebut lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Sistem Akuntansi Manajemen (X2) berpengaruh terhadap Kinerja

Manajerial (Y). hal ini berarti diterima, artinya ada pengaruh Sistem

Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Semakin tinggi sistem

akuntansi manajemen akan berpengaruh terhadap kenaikan kinerja

manajerial yang dicapai begitupun sebaliknya semakin rendah kegiatan

system akuntansi manajemen akan berpengaruh semakin rendahnya

kinerja manajerial yang dicapai. Berdasarkan hasil yang di dapat dalam

penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Bhakti Setyolaksono (2011)

yang menyatakan Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh terhadap

Kinerja Manajerial.

Sistem Akuntansi Manajemen adalah suatu mekanisme control

suatu organisasi, serta merupakan alat yang cukup efektif di dalam

menyediakan informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi

yang mungkin terjadi dari aktivitas yang biasa di lakukan. Handoko

(2012). Sebagai sebuah sistem, Akuntansi Manajemen menpunyai dua


unsur penting yaitu: struktur dan proses. Struktur terkait dengan siapa

dan bagian apa yang terlibat dalam sistem, sedangkan proses terkait

dengan bagaimana sistem tersebut di jalankan. Secara konvensional

rancangan sistem Akuntansi Manajemen terbatas pada informasi

keuangan internal yang beriorentasi historis. Tetapi meningkatnya peran

Sistem Akuntansi Manajemen untuk membantu manajer dalam

pengarahan dan pemecahan masalah telah mengakibatkan perubahan

dari Sistem Akuntansi Manajemen untuk memasukkan data eksternal dan

non-keuangan dan informasi yang beriorentasi yang akan datang.

Mulyadi (2015), mengemukakan bahwa Sistem Akuntansi Manajemen

adalah suatu mekanisme pengawasan organisasi yang dapat

memudahkan pengawasan dengan cara membuat laporan dan tindakan-

tindakan yang nyata terhadap penilaian kinerja dari setiap komponen

dalam sebuah organisasi serta merupakan alat yang efektif dalam

menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi akibat yang

mungkin akan terjadi dari berbagai alternative yang dapat dilakukan.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terkait pengaruh

Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja

Manajerial, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dapat di

artikan juga bahwa semakin baik Desentralisasi dalam suatu industri

dapat mempengaruhi kinerja manajerial. Dengan penguatan pada

Perencanaan harga jual

2. Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh terhadap Kinerja

Manajerial, yang berarti semakin meningkat sistem informasi

akuntansi manajemen akan diikuti dengan kenaikan kinerja

manajerial. Dengan penguatan pada Informasi Time lines

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian diatas maka

dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Selain menggunakan kuesioner secara tertulis bisa di tambahkan

dengan menggunakan wawancara atau interview

2. Kepercayaan yang diberikan kepada manajer sangat memungkinkan

utntuk memperoleh informasi akuntansi manajemen lebih akurat,

Broad Scope, Timelines, Aggregation, Integration karena mereka

yang paling mengerti solusi atas permasalahan-permasalahan yang

harus di selesaikan dalam bidangnya masing-masing.


3. Untuk lebih meningkatkan kinerja manajerial suatu perusahaan maka

perlu ditingkatkan Desentralisasi atau pengalihan wewenang dan

Sistem Akuntansi Manajemen secara keseluruhan di semua lini

manajemen dalam perusahaan, karena dengan menerapkan secara

keseluruhan dapat menjamin masukan atau informasi yang lebih

spesifik yang diperlukan oleh manajer perusahaan.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan mengganti variabel independen,

agar dapat diketahui adanya variabel lain yang mempengaruhi kinerja

manajerial.
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, F., Hendrstyo, 2017. Kesuksesan Implementasi System


Application Product (SAP) studi kasus di PT. Semen Padang.
Jurnal Pundi. No 1, hal 1-10.

Ananda, F., Zulvia, 2018. Indikasi Machiavellianism dalam Pembuatan


Keputusan Etis Auditor Pemula. Jurnal Benefita 357-369.

Bhakti Setyolaksono, 2011. Pengaruh Desentralisasi dan Sistem


Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal
Perpustakaan UNNES.

Cahyaningrum, S. S. 2016. Pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi


Dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Pada
Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Ilmiah
UNTAG Semarang Vol. 5 No. 2,.

Dewi Suryani, 2016. Partisipasi Penyusunan Anggaran Budgetary Slack,


Pelimpahan Wewenang dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Manajerial SKPD. Tesis Tidak Dipinjamkan, Magister Ilmu
Akuntansi.

Djahir, Y., Pratita, D. 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Budi
Utama Yogyakarta.

Fitri Dwinarian, Asnawi, M., and Sanggenafa, M,. 2017. Pengaruh


Desentralisasi dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja
Manajerial (Studi Kasus Di Perbankan Kota Jayapura dan
Kabupaten Jayapura). Jurnal Akuntansi & Keuangan Daerah Vol
12, Nomor 1,, 39–55.

Imam Ghozali. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM


SPSS 23 (Kedelapan). Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Hamdayani, F., Melasari.2018. Pengaruh Desentralisasi dan Sistem


Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Sinar
Mas Kampas Jaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 7, No.2.

Handoko, 2012. Manajemen. BPFE-Yogyakarta

Husen Umar, 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis
Edisi 11. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ingkiriwang, O. F. 2013. Pengaruh Desentralisasi dan Sistem kuntansi
Manajemen terhadap Kinerja Manajer Dealer di Manado. Jurnal
EMBA Vol.1 No.3, 818-825.

Lempas, Y., Ilat, V., & Sabijono, H. (2014). Desentralisasi dan Sistem
Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajer Pada PT. Sinar
Galesong Prima Manado. Jurnal EMBA, 2 No.1, 431–440.

Luther, C,. C,. 2016. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi


Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal EMBA Vol.4
No.1.

Mulyadi, 2015. Akuntansi Manajemen (Konsep Manfaat Rekayasa). edisi


ketiga Jakarta: Salemba.

Mutmainnah, 2009. Pengaruh Ketidak Pastian Tugas, Desentralisasi


Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Akuntansi
Manajemen Sebagai Variabel Intervening. Tesis Tidak
Dipinjamkan.Semarang:Universitas Diponegoro.

Qibtiyah, M,. Ananda, F.2017. Pengaruh Desentralisasi dan Sistem


Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial pada
Politeknik Kesehatan Siteba.Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
KBP.

Sarah, S,. 2019. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Pada CV. XSPOR Internasional.Tesis Tidak diterbitkan. Makassar.
Pascasarjna Universitas Muhammadiyah Makassar.

Septiani, S. D. 2018. Pengaruh Desentralisasi dan Penggunaan Sistem


Akuntansi Manajemen (SAM) Terhadap Kinerja Manajerial pada
PT.Mifan Utama Mandiri. Jurnal Nusantara PGRI Kediri.

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: AFABETA, CV.

Sutabri, Tata,. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Andi :


Jl.Beo Yogyakarta.

Sutapa, 2003. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Desentralisasi


dan Ketidak Pastian lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial.
Semarang. Tesis Tidak Dipinjamkan Universitas Diponegoro.

Widodo, H., Windi, C,. 2011.PengaruhDesentralisasi dan Karakteristik


Informasi Sisem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja
Manajerial pada (persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang
Tanjung Perak. Seminar Nasional Ilmu Ekonomi Terapan.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Data tabulasi Desentralisasi

Jumlah
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Nilai Rata-Rata
(X1)
4 4 4 4 4 4 20
3 3 4 4 5 4 19
5 3 4 4 3 4 19
3 3 4 4 4 4 18
5 3 5 5 4 4 22
3 3 4 5 3 4 18
3 3 4 4 4 4 18
5 5 3 4 4 4 21
4 5 5 4 5 5 23
3 3 3 3 2 3 14
3 3 4 4 3 3 17
4 2 4 4 2 3 16
3 5 5 5 5 5 23
3 3 3 3 2 3 14
3 2 4 4 3 3 16
4 4 4 4 4 4 20
3 3 4 5 2 3 17
5 5 5 4 3 4 22
4 5 4 4 4 4 21
4 4 4 4 4 4 20
3 3 4 4 3 3 17
2 1 3 4 2 2 12
3 3 4 4 4 4 18
3 3 4 4 3 3 17
5 5 4 5 3 4 22
3 3 4 4 3 3 17
3 3 4 3 2 3 15
3 3 3 4 4 3 17
4 4 4 5 5 4 22
3 2 4 4 4 3 17
3 3 5 4 4 4 19
3 3 3 4 3 3 16
LAMPIRAN 2 : Data tabulasi Sistem Akuntansi Manajemen

Nilai Rata- Jumlah


X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
Rata (X2)
4 4 4 4 4 16
3 4 3 4 4 14
3 3 3 4 3 13
3 3 3 4 3 13
4 5 5 5 5 19
4 5 5 5 5 19
4 4 3 4 4 15
4 4 4 4 4 16
4 4 5 4 4 17
4 3 4 4 4 15
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 3 4 15
4 4 4 4 4 16
3 4 3 4 4 14
4 5 5 5 5 19
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
5 5 5 5 5 20
4 4 4 4 4 16
4 3 4 4 4 15
4 4 4 4 4 16
5 5 5 5 5 20
4 3 4 4 4 15
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
3 4 3 5 4 15
4 3 3 3 3 13
LAMPIRAN 3 : Data Tabulasi Kinerja Manajerial

Nilai Rata-
Y1 Y2 Y3 Y4 Jumlah (Y)
Rata
5 4 4 5 5 18
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
5 5 4 5 5 19
5 5 5 5 5 20
4 5 3 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 5 5 5 5 19
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 5 5 3 4 17
4 4 4 3 4 15
4 4 5 4 4 17
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 3 4 15
5 4 5 4 5 18
4 4 4 4 4 16
5 5 5 5 5 20
5 4 4 4 4 17
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
5 5 5 5 5 20
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
4 5 4 4 4 17
4 4 4 4 4 16
4 3 3 5 4 15
4 4 4 5 4 17
LAMPIRAN 4 : Indikator Desentralisasi

Coefficientsa

Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,216 ,473 ,457 ,651
Pengembangan produk
,084 ,088 ,101 ,947 ,352
atau jasa baru
Perkembangan yang
objektif dalam ,255 ,077 ,385 3,322 ,003
pengambilan keputusan
Kebijakan dalam
mengembangkan ,309 ,107 ,276 2,885 ,008
investasi
Perencanaan dalam
-,007 ,116 -,006 -,064 ,950
pengalokasian anggaran
Perencanaan harga jual
,301 ,071 ,429 4,243 ,000
(Sumber : Output SPSS, 2020)

LAMPIRAN 5 : Indikator Sistem Akuntansi Manajemen

Coefficientsa

Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta

1 (Constant) ,005 ,403 ,013 ,990

Informasi Broad
,140 ,115 ,130 1,223 ,232
Scope

Informasi Timelines ,372 ,089 ,439 4,164 ,000

Informasi
,199 ,098 ,256 2,032 ,052
Aggregation

Informasi
,301 ,100 ,293 3,020 ,005
Integration
LAMPIRAN 6 : Indikator Kinerja Manajerial

Coefficientsa

Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta

1 (Constant)
2,962 1,469 2,016 ,054

Perencanaan
-,227 ,389 -,143 -,584 ,564

Pengorganisasian
,338 ,300 ,249 1,125 ,270

Pengarahan
-,097 ,295 -,075 -,328 ,746

Pengawasan
,136 ,256 ,118 ,531 ,600

LAMPIRAN 4 : Uji Validitas Desentralisasi

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha


Deleted if Item Deleted Total if Item Deleted
Correlation

X1.1 14,844 5,233 ,500 ,686

X1.2 15,000 4,129 ,633 ,630

X1.3 14,375 5,919 ,499 ,695

X1.4 14,250 6,323 ,417 ,721

X1.5 14,906 4,733 ,505 ,689


LAMPIRAN 5 : Uji Validitas Sistem Akuntansi Manajemen

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Item Scale Variance Corrected Item- Alpha if
Deleted if Item Deleted Total Item
Correlation Deleted

X2.1 12,063 2,254 ,562 ,825

X2.2 12,000 1,742 ,740 ,745

X2.3 12,000 1,548 ,802 ,713

X2.4 11,844 2,201 ,558 ,826

LAMPIRAN 6 : Uji Validitas Kinerja Manajerial

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Corrected Item- Alpha if
Item Deleted Variance if Total Item
Item Deleted Correlation Deleted

Y1 12,531 1,289 ,628 ,528

Y2 12,531 1,289 ,479 ,603

Y3 12,594 1,281 ,445 ,625

Y4 12,594 1,281 ,349 ,701


LAMPIRAN 7 : Uji Realibilitas Desentralisasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,734 5

LAMPIRAN 8 : Uji Realibilitas Sistem Akuntansi Manajemen

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,829 4

LAMPIRAN 9 : Uji Realibilitas Kinerja Manajerial

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,680 4
LAMPIRAN 10 : Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 32
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000

Std. Deviation 1,06732383

Most Extreme Differences Absolute ,121

Positive ,121

Negative -,098

Test Statistic ,121

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

LAMPIRAN 11 : Uji Heterokedastisitas

Correlations
Sistem
Akuntansi
ABS_res Desentralisasi Manajemen

Pearson Correlation ABS_res 1,000 ,525 ,179


Desentralisasi ,525 1,000 -,018

Sistem Akuntansi
,179 -,018 1,000
Manajemen
Sig. (1-tailed) ABS_res . ,001 ,164
Desentralisasi ,001 . ,461
Sistem Akuntansi
,164 ,461 .
Manajemen
N ABS_res 32 32 32
Desentralisasi 32 32 32

Sistem Akuntansi
32 32 32
Manajemen
LAMPIRAN 12 : Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Desentralisasi (X1)
1,000 1,000

Sistem akuntansi manajemen


1,000 1,000

LAMPIRAN 13 : Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method
d

1 Sistem
akuntansi
manajemen, . Enter
Desentralisasi
(X1)b

a. Dependent Variable: Kinerja manajerial

b. All requested variables entered.


a. Predictors: (Constant), Sistem akuntansi manajemen, Desentralisasi
(X1)

ANOVAa

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 28,685 2 14,343 11,778 ,000b

Residual 35,315 29 1,218

Total 64,000 31

Dependent Variable: Kinerja manajerial

Predictors: (Constant), Sistem akuntansi manajemen, Desentralisasi (X1)

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized Coefficients d
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1,593 ,590 2,701 ,011

Desentrali
,214 ,090 ,338 2,369 ,025
s asi (X1)

Sistem
akuntansi ,457 ,119 ,549 2,845 ,001
manajeme
n
DAFTAR KUSIOER

DATA RESPONDEN

Harap responden mengisi item berikut dengan memberi tanda ( √ ) pada


kotak yang sesuai atau lengkapi pada tempat yang tersedia.

1. Jenis Kelamin : Pria Perempuan

2. Umur : tahun

3. Kualifiasi Akademik ( boleh memilih lebih dari satu )

SMA/SMK

D3
S1

S2

4. Jabatan

Owner/Pemilik Manajer Umum

Manajer Operasional Manajer Personalia

5. Lamanya bekerja sebagai pimpinan/manajer : tahun bulan


A. Kinerja Manajerial
Untuk pernyataan-pernyataan sebagai berikut, Bapak/Ibu dimohon
untuk memberikan persepsi atas kinerja manajerial dikantor bapak/ibu
dengan memilih skala yang paling sesuai.
Beri tanda (X) pada salah satu angka yang tersedia. Skor jawaban
1 sampai dengan 5.
Keterangan :
(STS) = Sangat Tidak Setuju
(TS)= Tidak Setuju
(N)= Netral
(S)= Setuju
(SS)= Sangat Setuju

I. Perencanaan (Planning) STS TS N S SS


Menentukan perencanaan yang
1 disusun atas dasar sasaran
yangakan dicapai oranisasi

II. Pengorganisasian (Organizing) STS TS N S SS


Melakukan pengaturan atau
2
perencanaan pegawai

III. Pengarahan (Actuating) STS TS N S SS


Memimpin dan mengarahkan
3 bawahan sesui dengan bidang
pekerjaan

IV. Pengawasan (Controlling) STS TS N S SS

Menentukan ukuran-ukuran
pelaksanaan dengan
4
membandingkan standar yang telas
ditetapkan
B. DESENTRALISASI

Pernyataan ini diberikan untuk menunjukkan seberapa besar peran anda

dalam perusahaan. Mohon Bapak/Ibu untuk memberi tanda (X) pada

salah satu angka yang tersedia. Skor jawaban 1 sampai dengan 5.

Keterangan :

(STS) = Sangat Tidak Setuju

(TS)= Tidak Setuju

(N) = Netral

(S) = Setuju

(SS)= Sangat Setuju

I. Kebijakan pengembangan produk STS TS N S SS

Bapak/Ibu mendapat kewenangan


1 pengembangan produk atau jasa
baru

Pertimbangan yang objektif dalam


II. STS TS N S SS
pengambilan keputusan
Bapak/Ibu mempunyai kewenangan
2 dalam prngankatan dan pemecatan
karyawan dibagian anda

Kebijakan dalam pengembangan


III. TST TS N S ST
investasi

Bapak/Ibu mempunyai kewenangan


3 dalam pengambilan keputusan
investasi yang utama
Perencanaan dan pengalokasian
IV. TST TS N S ST
anggaran
Bapak/Ibu selalu memberi prioritas
4 pengalokasian anggaran pada bagian
yang mengalami kekurangan dana

V Perencanaan harga jual TST TS N S ST


Bapak/Ibu selalu menetapkan harga
jual sesuai dengan pangsa pasar,
5
kualitas produk,angka permintaan,
dan tingkat penawaran
C. SISTEM AKUNTNSI MANAJEMEN
Mohon Bapak/ Ibu memberikan tanda (X) pada salah satu skala 1 sampai
dengan skala 5. Pernyataan ini diberikan untuk menunjukkan
ketersediaan system akuntansi manajemen diperusahaan anda.
Keterangan :
(STS) = Sangat Tidak Setuju
(TS) = Tidak Setuju
(N) = Netral
(S)= Setuju
(SS)= Sangat Setuju

Karakteristik cakupan luas


I TST TS N S ST
(Broad Scope)

Informasi yang berkaitan


dengan kemungkinan
peristiwa dimasa yang akan
1 datang (misalkan
bertambahnya permintaan es
balok saat musim ikan) selalu
tersedia bagi bapak/Ibu

Karakteristik ketepatan waktu


II TST TS N S ST
(timelines)

Laporan yang diberikan kepada


bapak/ibu disediakan secara
2 sistematis dan teratur seperti
laporan harian, mingguan,
bulanan
Karakteristik pengumpulan
III TST TS N S ST
(Aggregation)

Informasi mengenai dampak


dari peristiwa pada waktu
tertentu (seperti ringkasan
3 trend bulanan, kuartalan,
tahunan dan laporan
perbandingan selalu tersedia
bagi bapak/ibu

Karakteristik integrasi
IV TST TS N S ST
(integration)

Informasi mengenai pengaruh


dari keputusan individu
4 terhadap bagian yang menjadi
tanggung jawab anda selalu
tersedia bagi bapak/ibu
BIOGRAFI PENULIS

Hidayatul Isla, lahir di Pulau Pamantung pada

tanggal 17 Desember 1997 dari pasangan Bapak

Muh. Yakub dan Ibu Dahalia S. Peneliti adalah

anak ketiga dari lima bersaudara. Peneliti

sekarang bertempat tinggal di Jln. Sabutung

Timur Kota Makassar,

Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu Madrasah Ibtidaiyyah Al-

Falah lulus tahun 2010, SMP Negeri 2 Liukan Kalmas lulus tahun 2013,

SMA Negeri 4 Malassar lulus tahun 2016 dan pada tahun 2016 penulis

mengikuti program studi Akuntansi di Universitas Muhammadiyah

Makassar sampai sekarang. Sampai menulis skripsi ini penulis masih

terdaftar sebagai mahasiswa aktif di jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR.

Anda mungkin juga menyukai