LK Ok
LK Ok
Nama :
TK/Prodi :
4-A/S-1 Keperawatan
2021-2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. R
I. IDANTITAS KLIEN
Nama : An. R
Usia : 13 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sukaregang
Ruang Rawat : Marjan Bawah
Tanggal Operasi : 20 November 2021
Diagnosa Medis : HYMEN IMPERFORATA
Jenis Pembedahan : Hymenektomi (Insisi Silang)
REKAM MEDIS : 01293258
II. PREOPERATIF
A. Riwayat Kesehatan
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (GCS=15) E : 4 M : 6 V : 5
B. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg Suhu : 36,7 C
RR : 20 x/menit Nadi : 90 x/menit
1) Keluhan Utama : Klien mengeluh nyeri
P = Nyeri akibat haid tidak keluar
Q = Seperti ditusuk-tusuk benda tajam
R = Bagian abdomen
S = 4 dari (1-5)
T = Setiap 2 menit sekali
2) Riwayat penyakit sekarang : Klien mengatakan sudah sejak 1 bulan yang
lalu klien merasakan dan terlihat benjolan di area perut bawah bagian
kelamin wanita, klien merasakan sakit, hingga sekarang benjolan semakin
membesar dan apabila ditekan sakit, dan untuk nafsu makan klien
meningkat tapi berat badannya tidak ada peningkatan. Klien tampak tegang,
gelisah, sulit tidur,dan meringis kesakitan. Menurut klien nyeri perut bagian
bawah itu sangat mengganggu klien pun takut ada apa-apa dengan nyeri di
perut maka klien memeriksakan diri ke RSUD dr. Slamet Garut, setelah
hasil pemeriksaan klien dinyatakan harus dioperasi dan dijadwalkan tanggal
20-10-2021.
3) Riwayat Penyakit keluarga : Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada
yang menderita penyakit yang mirip dengan penyakit klien hanya saja nenek
dan bibinya klien mempunyai riwayat di operasi kuret.
4) Riwayat Penyakit dahulu : Klien mengatakan klien tidak pernah
mengalami penyakit berat ataupun menular klien hanya pernah mengalami
sakit biasa seperti flu, batu, dan demam.
C. Psikospiritual
Kecemasan Pra operatif : Klien mengatakan sangat cemas saat
mengetahui bahwa nyeri perut ini harus dioperasi, klien awalnya
menyangka ini hanya benjolan biasa, klien mengatakan takut untuk
operasi, pada tanggal 20-10-2021 klien diantar oleh kakek dan ibunya ke
ruang ok, klien terlihat panik, cemas bahkan terlihat menangis saat akan
memasuki ruangan ok
Perasaan : Klien mengatakan perasaannya sekarang
sangat kacau antara takut dan cemas mengenai operasinya.
Koping : Klien mengatakan dirinya dan keluarga
sudah menyetujui untuk operasi meskipun klien sangat takut untuk operasi
namun kelurganya terlihat menyemagati klien dan mendoakan klien
Spiritual : Klien beragama islam dan klien selalu
berdoa untuk kelancaran operasi dan kesembuhannya.
Pengetahuan : Menurut klien dirinya tidak tau apa-apa
mengenai penyakitnya.
D. Pemeriksan Fisik
1) Kepala :
o Refleks: +/-
E. Pemeriksaan Penunjang :
Hematologi
Masa prothrombin (PT) : 13,4 detik Normal : 10,9-14,4 detik
INR : 1,08 % Normal : 0,83-1,16
APTT : 30,7 detik Normal : 23,9-39,3
Darah Rutin
Haemoglobin : 9,4 Gr/dl Normal : 12-16 Gr/dl
Trombosit : 84,000 / Normal : 150 Ribu – 450 Ribu
mm/jam
Hemaktokrit : 28 Normal : 35-45 /mm
Lekosit : 6,600 /mm3 Normal : 5,000-19,500/mm3
Eritrosit : 3,28 juta/mm3 Normal : 4,75-6,95 juta/mm3
Imunoserologi
HIV : Negatif
HbsAg : Negatif
Kimia Klinik
AST (SGOT) : 16 U/L Normal : s/d 31
ALT (SGPT) : 11 U/L Normal : s/d 31
F. ANALISA DATA
Nyeri akut
IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, 1. DS: Klien mengatakan tidak tahu tentang
penyakitnya dan klien mengatakan
kualitas intensitas nyeri.
harapannya ingin segera sembuh dan
2. Identifikasi skala nyeri. operasinya berjalan lancar .
DO: Klien terlihat meringis kesakitan.
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
2. DS: Klien mengatakan agak mengerti cara
memperingan nyeri. menurunkan tingkat nyeri.
DO: Klien terlihat mengerti .
4. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
3. Ds: Klien megatakan bahwa dirinya akan
nyeri. yakin akan kesembuhannya dan yakin
bahwa pembedahan adalah salah satu
5. Berikan teknik no farmakologis untuk mengurangi
upaya untuk kesembuhannya dan sakit ini
rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi hanya sementara.
Do: klien terlihat agak termotivasi.
musik, biofeedback, terapo pijat, aroma terapi,
4. DO; Klien terlihat berdoa untuk
teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat, atau kesembuhannya dan menurunkan nyeri.
dingin, terapi bermain).
6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan).
7. Fasilitasi istirahat tidur.
8. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
9. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
10. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
11. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
12. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri.
1. Identifikasi penurunan tingkat energi, 1. DS: Klien mengatakan tidak tahu tentang
ketidakmampuan berkonsentrasi atau gejala lain penyakitnya dan klien mengatakan
yang mengganggu kemampuan kognitif. harapannya ingin segera sembuh dan
2. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan operasinya berjalan lancar
darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan. DO: Klien terlihat kebingungan saat
3. Monitor respon terhadap terapi relaksasi.
ditanya mengenai apa penyakitnya
5. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyanan.
6. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan 2. DS: Klien mengatakan agak sedikit
mengerti akan penyakitnya
prosedur teknik relaksasi DO: Klien terlihat mengerti
7. Gunakan pakaian longgar.
8. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat
3. Ds: Klien megatakan bahwa dirinya akan
dan berirama.
yakin akan kesembuhannya dan yakin
9. Jelaskan tujuan, manfaat batasan dan jenis relaksasi
bahwa pembedahan adalah salah satu
nafas dalam.
upaya untuk kesembuhannya
10. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang
Do: klien terlihat agak termotivasi
dipilih.
4. DO; Klien terlihat berdoa untuk
11. Anjurkan mengambil posisi nyaman.
kesembuhannya
12. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi.
13. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi nafas
dalam
J. EVALUASI
1. Nyeri Akut
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Klien sedikit meringis dan tampak sedikit gelisah
A : Masalah Nyeri Akut teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2. Ansietas
S : KLien mengatakan dirinya masih merasa cemas tapi klien
mengatakan berusaha percaya pada ALLAH bahwa dirinya akan
sembuh
O : Klien terlihat masih agak cemas
A : Masalah Ansietas teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
III. INTRAOPERATIF
Pada tanggal 20 Oktober 2021, pukul 18.00 WIB pasien datang bersama kakek
dan ibunya dari ruang Marjan Bawah kemudian diantar ke ruangan operasi
menggunakan blangkar. Klien sudah dipasang infuse di ruangan
Dignosa : Hymen Imperforata
Informed consent : Telah di setujui oleh pasien dan orang tua pasien
yang di buat pada tanggal 20 November 2021
Persiapan kamar bedah
1. Alat operatif steril
a. Meja/tempat tidur operasi
b. Monitor
c. Standart infuse
d. Suction
2. Pelaksanaan pembedahan
- Keluarga klien
mengatakan bahwa klien
belum bangun setelah
Pengaruh obat anestesi
tindakan operasi.
Do :
2. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan : Pola aktivitas membaik
Kriteria hasil : Dapat menyatakan intoleransi aktivitas menurun, tidak
terjadi hambatan mobilitas.
Rencana tindakan :
1. Observasi keadaan umum
2. Kaji tingkat aktivitas pasien
3. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas
4. Beri support kepada pasien
5. Anjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
6. Instruksikan pasien tentang teknik penghemat energi.
7. Beri dorongan untuk
3. IMPLEMENTASI
TINDAKAN EVALUASI
1. Observasi keadaan umum Ds :
2. Kaji tingkat aktivitas pasien
3. Bantu pasien dalam melakukan
aktivitas - Keluarga klien mengatakan bahwa klien
4. Beri support kepada pasien sudah bangun setelah tindakan operasi.
Do :
5. Anjurkan keluarga untuk membantu
pasien dalam memenuhi kebutuhannya
- Klien tampak bisa menggerakkan anggota
6. Instruksikan pasien tentang teknik
tubuh.
penghemat energi.
7. Beri dorongan untuk - Klien masih sedikit dalam pengaruh obat
anestesi pembedahan.
- Adrete Score 9
S : pasien mengatakan merasa membaik dan masih ada sedikit efek anestesi
O : Keluhan lelah sedang (3)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.