Anda di halaman 1dari 10

AKSESIBILTAS

PADA “MONUMEN GERAKAN


KASIH SAYANG IBU“

Oleh : Nadia Hani Pratiwi / I0218053

Program Studi Arsitektur


Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Lokasi Objek

“Monumen Gerakan Kasih Sayang Ibu”

Kawasan Alun – Alun Karanganyar


Sisi Timur Laut

Jl. Lawu, Badran Asri, Cangakan, Kec.


Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa
Tengah

2
Permasalahan Objek A B

Monumen Gerakan Kasih


Sayang Ibu Guiding block
yang tidak
Toilet yang
tidak aksesibel
menerus untuk
Monumen Gerakan Kasih Sayang Ibu berada di disabilitas
kawasan Alun-Alun Karanganya tepatnya disisi Timur
Laut yang menjadi lokasi wisata warga sekitar di
Kabupaten Karanganya. Lokasi berada di Jl. Lawu,
Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar
yang merupakan jalur utama antara Solo-
Tawangmangu yang sering di lewati wisatawan D
C
Kawasan alun-alun terutama Monumen Gerakan
Kasih Sayang Ibu sudah menerapkan universal desain
seperti penggunaan guiding block dan ramp untuk
difabel. Namun ada beberapa penerapan yang tidak
sesuai standar dan ketentuan sehingga dapat
membahayakan pengguna Lebar ramp Kemiringan
tidak sesuai ramp tidak
standar sesuai standar
A Guiding Block Tidak Menerus

Disekitar area monument sudah terdapat


Guiding Block tetapi tidak menurus
sampai mendekati monumen sehingga
pengguna disabilitas tidak dapat Permasalahan
mendekati monumen
Pada area monumen Guiding Block hanya
terdapat di area pedestrian dan hanya sampai
tangga masuk. Pengguna disabilitas akan sulit
mengakses monument secara dekat dikarenakan
tidak ada Guiding Block

Terdapat ramp untuk mecapai


monument tetapi untuk mencapai
area ramp tidak terdapat Guiding Block
Analisis

Guiding Block difungsikan sebagai penunjuk jalan


sehingga diperlukan Guiding Block yang menurus
sampai suatu objek untuk mempermudah akses.
Guiding Block biasa terdapat di area masuk, publik
Guiding block hingga
ataupun toilet
mencapai ramp

Saran

Penggunaan Guiding Block di semua area


supaya pengguna disabilitas dapat
menjangkau dan mengakses objek secara
mudah
Guiding block hingga
mencapai tangga
Penggunaan Warning Block untuk masuk
peringatan untuk perubahan level lantai
ataupun hal lain
Toilet Tidak Aksesibel untuk
A
Disabilitas

Terdapat toilet umum disekitar monumen


yang letaknya di bawah / di basement
yang memerlukan akses tangga ke bawah Permasalahan
sehingga tidak akesibel untuk disabilitas
Terdapat toilet untuk umum tetapi tidak
ada toilet untuk disabilitas di sekitar area
monument.
Area tangga toilet tidak terdapat Guiding
Block dan Step Nosing sehingga
menyebabkan tangga licin.

Toilet umum tidak dapat diakses


disabilitas dikarenakan letaknya di
basement dan tangga yang curam
Analisis

Diperlukan adanya toilet khusus pengguna


disabilitas yang letaknya tidak di basement untuk
diakses pengguna kursi roda
Tangga akses harus sesuai standar dan aman
untuk digunakan. Tangga terdapat Step Nosing
supaya tidak mudah tergelincir.

Ketentuan Tangga :
1. Kemiringan tangga 35 derajat Standar Handrail Antislip &
2. Lebar anak tangga minimal 30cm Penggunaan Tangga Step Nosing
3. Tinggi anak tangga 15cm
4. Handrail antislip
5. Step Nosing

Saran
Penyediaan toilet khusus disabilitas
disekitar area monument dengan
minimal ukuran 227,5cm x 152,5cm
Tangga yang sesuai dengan standar, tidak
curam dan terdapat Step Nosing, Guiding Toilet Disabilitas
Block dan Warning Block
A Ramp Tidak Sesuai Standar

Monumen sudah menyediakan akses


untuk disabilitas yaitu ramp untuk
mencapai monument tetapi tidak sesuai Permasalahan
dengan standar.
Ramp pada area monument memiliki kemiringan
sesuai standar tetapi lebar ramp hanya 1 meter
terlalu pas untuk kursi roda sehingga sedikit ruang
geraknya dan ramp mudah licin karena
menggunakan material batu 1 meter

Ramp hanya memiliki satu sisi handrail


yang dapat membahayakan pengguna
seperti tergelincir atau jatuh
Analisis Saran
Lebar ramp minimal 120cm supaya
Ramp harus memiliki handrail dan kastin sebagai
mempermudah ruang gerak pengguna
pembatas supaya pengguna tidak tergelincir dan
kursi roda saat berbelok
jatuh. Tinggi kastin minimal 10cm dan handrail
maksimal 70cm .
Lebar ramp minimal 120cm untuk dapat di akses Ramp memiliki kastin dan handrail
kursi roda karena lebar kursi roda 75cm dan panjang sebagai pembatas untuk keselamatan
110cm
Material batu alam terkena air hujan akan licin dan Ramp menggunakan material yang kasar
sulit untuk dilalui. Ramp harus menggunakan seperti agregat yang mempunyai tekstur
material yang bertekstur kasar supaya tidak mudah kasar
tergelincir seperti bahan material agregat yang
merupakan campuran semen dan krikil yang
memberikan tekstur kasar
Handrail

Kastin
Agregat (tekstur kasar)
Campuran semen &
krikil

Standar Ramp
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai