ABSTRAK
Sebagian besar Jalan Veteran memiliki fungsi pendidikan serta perdagangan dan jasa.
Fungsi lingkungan yang beragam ini membuat aktivitas yang terjadi juga beragam,
aktivitas yang beragam ini tentunya dapat menimbulkan permasalahan secara spasial.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik jalur pejalan kaki pada koridor
Jalan Veteran Malang dalam konteks kenyamanan spasial. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah eksploratoris sekuensial, yang dilakukan dalam dua
tahap: tahap pertama merupakan observasi lapangan dan tahap kedua adalah
penilaian berdasarkan pengguna jalur pejalan kaki dengan menggunakan
kuisioner, yang melibatkan sebanyak 150 responden pada jalur pejalan kaki di
tepi maupun median jalan pada koridor Jalan Veteran. Elemen penelitian
(sirkulasi, perabot jalan, dan aksesibilitas) pada kawasan studi tersebut
dianalisis secara evaluatif. Untuk memperoleh rekomendasi kondisi yang ideal
dan rasional menggunakan kesimpulan analisis data yang sebelumnya dibuat
dalam sintesis data. Hasil penelitian menyebutkan bahwa kondisi fisik jalur
pejalan kaki pada koridor Jalan Veteran Malang belum diterapkan sebagaimana
mestinya sehingga mempengaruhi kenyamanan spasial pengguna. Sehingga
perlu dilakukan peningkatan mengenai elemen-elemen fisik pada jalur pejalan
kaki tersebut agar koridor JalanoVeteran Malangodapat menjadi kawasan yang
nyaman secara spasial khususnya bagi para pejalan kaki.
Kata kunci: kondisi fisik, jalur pejalan kaki, kenyamanan spasial.
ABSTRACT
1. Pendahuluan
2. Metode
Penelitian ini dilakukan pada jalur pejalan kaki di sepanjang koridor Jalan Veteran
Malang, yang berada pada tepi jalan maupun median jalan yang berupa jaluropenyebrangan
(Gambar 1). Waktu penelitian yaitundilakukan pada pagi, siang, sore, dannmalam hari,
serta dilakukan pada hari kerja maupun hari libur. Penelitianodilakukanountuk mengetahui
kondisi fisik jaluropejalan kaki padaokoridor Jalan VeteranoMalang dalamnkonteks
kenyamananospasial.
Gambar 1. Lokasi penelitian pada kawasan studi Jalan Veteran Malang
Terdapat tiga elemen yang digunakan, yang didapat dari teori-teori dan standar-
standar, yaitu:
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksploratoris sekuensial. Tahap
pengumpulan datanya dibagi atas dua, dilakukan dengan mengumpulkan data kualitatif
terlebih dahulu (observasi) kemudian dianalisis, dan diikuti dengan mengumpulkan data
kuantitatif menggunakannkuisioner yang didasarkan pada hasil dari tahap pertama.
Analisisodata kualitatif dilakukan untukomenggambarkanndanomengevaluasiokondisi
eksisting dari jaluropejalan kaki pada koridoroJalan VeteranoKotaoMalang. Pada penelitian
ini data akan dianalisis dengan pendekatan deskriptif. Analisis kuantitatif dalam penelitian
ini berupa pembahasan mengenai penilaian masyarakat terhadap kondisi fisik tiap elemen
yang ada pada kawasan studi. Subjekopada penelitianoini adalah 150 responden yang
tersebar pada lima zona yangosudah ditentukan, yakninpejalan kaki yang melintas pada
jalur pejalanokaki di kawasan studi. Kuisioner yang disebarkan merupakan kuisioner
terbuka dan tertutup berdasarkannjenis pertanyaan yang diajukan, antara lain berupa
pertanyaan yang menggunakan Likert Scale (skor 1: Tidak Setuju; sampai dengan skor 5;
Sangat Setuju), multiple choice, dan pertanyaan dengan jawaban essay untuk mengetahui
saran yang diberikan oleh responden.
Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu
analisis kualitatif yang akan dianalisisnlebih lanjut berdasarkan teori, standar, dan
peraturan yang berlaku. Kemudian untuk tahap kedua, yaitu metode untuk menganalisis
data kuisioner yaitu dengan membuat kesimpulan berdasarkan skala penilaian yang telah
dipilih oleh responden dalam mengisi kuisioner dengan menggunakan metode pengolahan
analisis statistika deskriptif, yaitu metode yang berkaitanndengan penyajian data sehingga
dapat memberikan informasi yang bermanfaat. Pada penelitian ini terdapat dua tahap yaitu
menentukan nilai mean untuknmasing-masing indikator penilaian. Kemudianopenentuan
rentangomenggunakanorumus sturgess, danotahap selanjutnya adalahotahap
pengelempokan mengenai kondisi fisik jalur pejalan kaki pada koridor Jalan Veteran Kota
Malang dalam konteks kenyamananospasial penggunaoberdasarkan tiga kategori “rendah”,
“sedang”, dan “tinggi”.
Perbandingan antaraoteori yang ada dengan hasiloanalisis adalah cara untuk
mengevaluasi penelitian, untukomengetahui penerapan aspekokenyamanan pada jalur
pejalan kaki tersebut. Kemudianodilakukan sintesis dataountuk memperoleh kesimpulan
bagaimana penerapan aspekokenyamananotersebut pada Jalan Veteran Malang.
3. Hasil dan Pembahasan
Area koridor Jalan Veteran merupakan area yang berada di pusat kota Malang. Di
sekitarnya berdiri bangunan-bangunan pendidikan, bangunan komersial berupa pusat
perbelanjaan, dan terdapatobangunan denganofungsi-fungsinlainnya seperti bangunan
kantor atau tempat peribadatan. Fungsiojalan pada Jalan Veteranomasuk ke dalam kategori
Kolektor Sekunder I (RencanaoInduk Jaringan Jalan Kota Malang, 2012). Areaoyang
merupakan area pendidikan dan tersedianya pusat perbelanjaan menjadikan area ini
sebagai pusat keramaian warga dari mulai hari senin hingga minggu pada jam-jam tertentu.
Berdasarkanohasil perhitungan interval yang telah dilakukan, didapatkan rentang
nilai untuk tiap-tiap kategori mengenai tingkat kenyamanan yang berfungsi sebagai
penentu anggota kelompok dari aspek kondisi fisik jalur pejalannkaki pada koridor Jalan
Veteran Kota Malang dalam konteksokenyamanan spasial pengguna, berdasarkan nilai
meanopada setiapoindikator. Berikut adalahnhasil penilaian kualitasoberdasarkan
variabel-variabelopenelitian.
Tabel 2. Kategori Tingkat Kenyamanan Variabel Kondisi Fisik Jalur Pejalan Kaki
Hasil dari penilaian variabel-variabel yang telah dilakukan didapatkan hasil untuk
aspek kondisiofisik jaluropejalan kaki pada koridor Jalan Veteran Kota Malang dalam
konteks kenyamanan spasial pengguna, variabel-variabel tersebut terbagi menjadi dua
nilai, yaitu nilai tingkat kenyamanan tinggindan sedang. Variabel paling tinggi yaitu papan
rambu dengan nilai 3,86 dan paling rendah adalah variabel pagar pengaman (bollard)
dengan nilai 2,42 berdasarkan pada penilaian para pengguna jalur pejalan kaki pada
koridor Jalan Veteran Kota Malang.
Selanjutnya penilaian kondisi fisik jalur pejalan kakinpada koridor Jalan Veteran
Malang dalam konteks kenyamanan spasial yang dilakukan dengan penilaian mean scoring
dari seluruh indikator pembentuk elemen. Kategori kualitas dari setiap elemen
menggunakan interval penilaian yang sudah terbentuk sebelumnya, berikut merupakan
hasil penilaian berdasarkan elemen.
Tabel 3. Hasil Penilaian Elemen Penelitian
Hasil dari penilaian yang sudah dilakukan didapatkan penilaian dengan kategori
tingkat kenyamanan tinggi untuk elemen sirkulasi dengan nilai mean sebesar 3,47 dan
perabot jalan dengan nilai meannsebesar 3,35. Untuk elemen aksesibilitas didapatkan
penilaian dengan kategori tingkat kenyamanan sedang dengan nilai mean sebesar 2,89.
Pembahasan dibagiomenjadi tiga, disesuaikan dengan variabelnpenelitian yang telah
ditentukan. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi elemen-elemen fisik yang
telah diterapkan pada kawasan jalur pejalan kaki tersebutosehingga para pejalan kaki
dapatomerasaonyaman secaraospasial.
Tabel 4. Analisis Elemen Sirkulasi Jalur Pejalan Kaki Koridor Jalan Veteran Malang
Penempatan fungsi
Analisis:
Penempatan fungsi berdasarkan teori Untermann
(1984) yaitu diindikasikan melalui kedekatan dengan
fasilitas yang dibutuhkan dan berdasarkan Permen
PU No. 03 tahun 2014 mengenai fasilitas apapun di
atas jalur pejalan kaki tidak mengganggu arus dan
sirkulasi para pejalan kaki.
Sintesis:
Sehingga untuk kondisi ini diperlukan adanya
perbaikan dengan merubah letak elemen serta
menertibkan beberapa aktivitas yang muncul seperti
parkir kendaraan yang tidak pada tempatnya, yang
mengganggu sirkulasi pejalan kaki. Didukung oleh
pendapat responden berupa “terdapat beberapa
elemen yang menghalangi jalur pejalan kaki yang
harus diperbaiki” yang didapat dari kuisioner essay
yang diberikan
Tabel 5. Analisis Elemen Perabot Jalan Jalur Pejalan Kaki Koridor Jalan Veteran Malang
Vegetasi
Tempat Duduk
Tempat Sampah
Lampu Penerangan
Tabel 6. Analisis Elemen Aksesibilitas Jalur Pejalan Kaki Koridor Jalan Veteran Malang
4. Kesimpulan
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa kondisi fisik pada jalur pejalan
kaki di koridor Jalan Veteran Malang untuk elemen sirkulasi belum sesuai dengan standar
untuk variabel kemiringan jalur (ramp), karena kondisi ramp tersebut masih cukup curam
dan belum tersedia di beberapa persimpangan. Kemudian untuk variabel penempatan
fungsi, masih terdapat elemen-elemen yang menghalangi jalur pejalan kaki seperti
penempatan vegetasi atau tiang listrik, juga terdapat aktivitas lain seperti parkir kendaraan
bermotor yang mengurangi lebar pejalan kaki yang mempengaruhi kenyamanan pada jalur
pejalan kaki tersebut.
Kemudian pada elemen perabot jalan terdapat variabel yangomemiliki penilaian
baik yaitu papan rambu dan shelter/halte. Untuk variabel papan rambu masuk ke dalam
kategori tinggi karena penempatan papanorambu tersebut sudah sesuai dengan standar
dengan tidak menghalangi jalur pejalan kaki serta memiliki kondisi material yang
baikokarena tidak silau yang tidak menggangguokenyamanan pengguna. Terdapatokategori
penilaian tinggi yaitu untuk variabel vegetasi, tempat duduk, dan tempatnsampah. Pada
variabel vegetasiodinilai cukup baik karena kurangnya peneduh pada beberapa titik di
kawasan studi, kemudian untuk variabel tempat duduk yakni karena kurang meratanya
persebaran tempat duduk tersebut atau belum sesuai dengan standar mengenai
ketersediaan tempat duduk. Tempat sampah pada kawasan ini sudah nyaman secara
spasial karena tidak menghalangi jalur pejalan kaki. Terdapatotiga variabelnyang masuk ke
dalam kategori sedang, yaitu variabel pagar pengaman (bollard), lampuopenerangan,
danoshelter/halte. Untuk bollard dinilai kurang baikokarena belum memenuhi standar yang
ada, bahkan tidak tersedia bollard padaobeberapa zona yangomenyebabkan kendaraan
bermotor dapatnnaik ke trotoar dan mengurangi kenyamanan spasial para penggunanya.
Kemudian terdapat variabel lampuopeneranganoyang dinilai kurang baik karena belum
sesuai dengan standar yang adaobahkan pada beberapa zona lampu penerangan yang ada
tidak berfungsi/tidak menyala. Variabel shelter/halte sudah memenuhi standar yang ada
karena berada pada ruang bebas pejalan kaki.
Pada elemen aksesibilitas memiliki tiga variabel dimana ketiga variabel tersebut
masuk ke dalam kategori sedang. Variabel tersebut yaitu material, jalur penyebrangan, dan
jalur difabel. Untuk variabel material dinilai kurang baik karena masih terdapat banyak
lubang pada jalur pejalan kaki tersebut dan material yang digunakan terasa licin apabila
turun hujan. Pada jalur penyebrangan dinilai kurang baik karena tidak tersedianya zebra
cross dan rambu penyebrangan pada beberapaojalur penyebrangan. Yang terakhir adalah
variabel jalurodifabel yang memiliki penialai kurang baik karena jalur pejalan kaki pada
koridor Jalan Veteran tersebut belum ramah difabel. Tidak terdapatoramp yangosesuai
denganostandar bahkanobeberapa persimpangan tidak memiliki ramp, material jalur
pemandu yang rusakoatau terputus, tidakoterdapat peganganotangan yangoberfungsi
untuk membantu para pejalan kaki difabel, dan perbedaan tekstur sebagai penanda
mengenaioperubahan kondisi atauoperubahanojalan belum ada pada kawasan ini.
Hasiloyangodiperoleh dari penelitian ini adalah bahwa kondisi fisik jalur pejalan
kaki pada koridor Jalan Veteran Malang memerlukan beberapa rekomendasi desain untuk
memperbaiki kualitasnya, yang dapatomeningkatkanokenyamanan para penggunanya
secara spasial. Hal itu dapat terlihat dari penilaian responden bahwa beberapa variabel
masih dinilai cukup baik danokurang baik, serta saran yang diberikan para responden dari
pertanyaan essay tersebut dapat menjadi masukan danopendukung yang digunakan untuk
memperkuat analisis yang dapat berperanojuga sebagai bantuan untuk membuat
rekomendasi. Mengenainadanya perubahan-perubahannfisik yangnterjadinselama
penelitian ininberlangsung, penelitiannmaupun kajian selanjutnya dapatnmengkaji dan
menjadikannpenelitian ini sebagainlandasan dan jugandapat menggunakan elemen-elemen
yangnada padanpenelitiannini.
Daftar Pustaka
Carmona, M. et al. 2003. Public Spaces – Urban Spaces, The Dimension of Urban Design.
London: Architectural Press.
Hakim, Rustam. 2003. KomponenoPerancangan ArsitekturoLansekap: Prinsip-unsur dan
Aplikasi Desain. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pemerintah Kota Malang. 2012. Rencana Induk Jaringan Kota Malang. Malang: Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
PemerintahnIndonesia. 2009. Undang-Undangnnomor 22 tahun 2009ntentang LalunLintas
dan AngkutannJalan. Jakarta: SekretariatnNegara.
Peraturan Menteri Pekerjaan UmumoNomor 03 tahun 2014 tentang Pedoman Perencanaan,
Penyediaan, danoPemanfaatan Prasaranaodan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di
KawasanoPerkotaan. Jakarta: DepartemenoPekerjaan Umum.
Peraturan Menteri PekerjaanoUmumoNomor 30 tahun 2006 tentang PedomanoTeknis
Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedungodan Lingkungan. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum.
Tanan, N. & Suprayoga, G. B. 2015. Fasilitas Pejalan Kaki dalam Mendukung Program
Pengembangan Kota Hijau. Jurnal HPJI. Vol. 1, No. 1.
Untermann, Richard. 1984. Accomodatingothe Pedestrian: Adapting Towns and
Neighborhoodsofor Walking and Bicycling. New York: Van Nostrand Reinhold Company.