ABSTRAK
Jalur pejalan kaki merupakan salah satu aspek pendukung kegiatan berjalan kaki yang membuat pejalan kaki
merasa nyaman ketika berjalan kaki. Jalur pejalan kaki adalah suatu area yang digunakan untuk berbagai
aktivitas berjalan kaki. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan tingkat walkability, mengukur
tingkat pelayanan jalur pejalan kaki, dan melakukan penilaian sarana prasarana serta menilai persepsi
pengguna ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung tingkat walkability,
menghitung level of service jalur pejalan kaki, menilai sarana prasarana dan skoring terhadap persepsi pejalan
kaki. Kajian penilaian kualitas jalur pejalan kaki menunjukkan hasil bahwa zona 1 dan 2 masuk dalam tingkat
walkability sedang sedangkan zona 3 masuk dalam tingkat walkability tinggi. Jalur pejalan kaki yang paling
banyak dilewati pejalan kaki adalah jalur pejalan kaki Jalan Ir Soekarno zona 1, Jalan Ir Soekarno zona 2, Jalan
Kalasan, Jalan Moh Hatta dan Jalan RA Kartini. Sarana dan prasarana jalur pejalan kaki di kawasan Makam Bung
Karno secara keseluruhan masih belum memenuhi standar. Berdasarkan persepsi pejalan kaki di kelima jalur
pejalan kaki tersebut didapatkan bahwa pejalan kaki menganggap nyaman terhadap kriteria kenyamanan,
aksesibilitas, keselamatan, keindahan, kemudahan dan interaksi.
ABSTRACT
Pedestrian sidewalk is one of supporting aspects of walking that makes pedestrians feel comfortable when
walking. The pedestrian sidewalk is an area that is used for various walking activities. The research objectives
are to identifiy variation the level of walkability, measure the service level of pedestrian sidewalk, assess
facilities and user perceptions of space. Metodology of this research are calculating the level of walkability,
calculating the level of service for pedestrian sidewalk, assessing infrastructure and scoring the perceptions of
pedestrians. The assessment of quality of pedestrian sidewalk show that zones 1 and 2 are included in the
moderate walkability level, while zone 3 is included in high walkability level. The pedestrian sidewalk that are
most traversed by pedestrians are the pedestrian sidewalk at Ir Soekarno zone 1 Street, Ir Soekarno zone 2
Street, Kalasan Street, Moh Hatta Street, RA Kartini Street. The facilities and infrastructure of the pedestrian
paths in Makam Bung Karno area as a whole still dont meet the standards. Based on perceptions of pedestrians
in the five pedestrian sidewalk, it was found that pedestrians considered comfortable with the criteria of
comfort, accessibility, safety, beauty, ease and interaction.
Planning for Urban Region and Environment Volume 10, Nomor 2, April 2021 67
PENILAIAN KUALITAS JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN MAKAM BUNG KARNO
PIPP yang mana jarak antara lokasi parkir yang Metode Pengumpulan Data
ada di PIPP dengan Makam Bung Karno berkisar
Metode pengumpulan data pada
antara 900 meter yang mana jarak tersebut
penelitian menggunakan survei primer dan
melebihi jarak nyaman berjalan kaki (Dobesova
survei sekunder. Survei primer dilakukan dengan
dan Tomas Krivka, 2012), serta terdapat
observasi terhadap pejalan kaki, observasi guna
penyalahgunaan trotoar di area Makam Bung
lahan, observasi sarana prasarana jalur pejalan
Karno yang berupa pedagang kaki lima, penjual
kaki dan penyebaran kuesioner terhadap pejalan
cinderamata dan penjual buah. Masalah lain
kaki yang melintas di jalur pejalan kaki yang
yang dapat ditemui di Makam Bung Karno
ditentukan. Survei sekunder diperoleh dari
adalah kenyamanan juga ditemui di jalur pejalan
literatur atau instansi yang terkait mengenai
kaki di kawasan Makam Bung Karno seperti tidak
data seperti guna lahan dan perencanaan di
adanya peneduh atau jalur hijau.
citywalk.
Pengukuran tingkat walkability yang
digunakan untuk mendapatkan potensi ruang Metode Pengambilan Sampel
pejalan kaki menggunakan pendekatan indeks Populasi dari penelitian ini adalah pejalan
walkability dengan memperhatikan konektivitas, kaki yang melewati jalur pejalan kaki kawasan
kepadatan permukiman, entropi dan floor area Makam Bung Karno, dikarenakan populasinya
ratio (Dobesova dan Tomas Krivka, 2012). pejalan kaki maka populasi tidak diketahui
Potensi ruang yang didapatkan akan jumlahnya. Penentuan pengambilan sampel
dibandingkan dengan aspek pengguna ruang menggunakan linier time function karena
yang di dalamnya terdapat fasilitas pejalan kaki populasi tidak diketahui secara pasti jumlahnya.
dan persepsi kenyamanan pengguna ruang. Berikut rumus linier time function (Sari, 1993).
Perbandingan tersebut diperlukan karena tidak T = t0 + t1.n
di semua tempat yang memiliki nilai tingkat Keterangan:
walkability yang menyatakan tingkat T = waktu yang tersedia untuk penelitian
kenyamanan sama dengan persepsi kenyamanan t0 = waktu tetap
pejalan kaki. t1 = waktu yang digunakan setiap
sampel
METODE PENELITIAN
n = jumlah sampel
Variabel Penelitian Waktu pengambilan sampel adalah 10
jam, dimulai dari pukul 09.00 – 19.00. Waktu
Variabel walkability didapatkan dari teori
tetap penelitian adalah 4 jam, ketika jam 09.00 –
Dobesova dan Tomas Krivka (2012) sedangkan
10.00, 13.00 – 14.00, 16.00 – 17.00, dan 18.00 –
variabel LOS, fasilitas dan statistik deskriptif
19.00. Waktu untuk kuesioner sekitar 15 menit
didapatkan dari standar yang ada di Permen PU
atau 0,25 jam
No. 3 tahun 2014.
T = t0 + t1.n
Tabel 1. Variabel Penelitian
Komponen Analisis Sumber Variabel 10 = 4 + 0,25.n
Indeks walkability Dobesova dan Konektivitas 0,25n = 6
Tomas Krivka Entropi n = 24
(2012)
Kepadatan permukiman
Metode Analisis Data
Floor area ratio
LOS Pejalan Kaki Permen PU Arus pejalan kaki Analisis Indeks Walkability
N0.3 Tahun Kecepatan pejalan kaki Pengukuran walkability menurut
2014
Kepadatan pejalan kaki Dobesova dan Krivka (2012) dilakukan dengan
Ruang pejalan kaki menghitung nilai setiap faktor indeks walkability
Analisis fasilitas Permen PU Sarana dan prasarana yang diantaranya adalah nilai konektivitas jalan,
jalur pejalan kaki N0.3 Tahun jalur pejalan kaki
2014 entropi, kepadatan permukiman dan floor area
Analisis statistik Permen PU Kenyamanan ratio (FAR).
deskriptif N0.3 Tahun Aksesibilitas 1. Konektivitas jalan
2014 Keselamatan ∑ perpotongan ruas jalan
Keindahan Konektivitas =
1 Km2 wilayah
Kemudahan
Interaksi 2. Entropi
− ∑𝑘
𝑖=1(𝑃𝑖).(𝑙𝑛𝑃𝑡)
H(S) = ln 𝑘
68 Planning for Urban Region and Environment Volume 10, Nomor 2, April 2021
Septa Dwi Antoko, Johannes Parlindungan Siregar, Deni Agus Setyono
Planning for Urban Region and Environment Volume 10, Nomor 2, April 2021 69
PENILAIAN KUALITAS JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN MAKAM BUNG KARNO
70 Planning for Urban Region and Environment Volume 10, Nomor 2, April 2021
Septa Dwi Antoko, Johannes Parlindungan Siregar, Deni Agus Setyono
Planning for Urban Region and Environment Volume 10, Nomor 2, April 2021 71
PENILAIAN KUALITAS JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN MAKAM BUNG KARNO
Analisis Fasilitas Jalur Pejalan Kaki Persepsi pejalan kaki dilakukan di jalur
pejalan kaki Citywalk, Jalan Ir Soekarno zona 2,
Analisis fasilitas jalur pejalan kaki di Jalan Moh Hatta, Jalan Kalasan dan Jalan RA
kawasan Makam Bung Karno dilakukan dengan Kartini. Hasil dari penilaian persepsi pejalan kaki
membandingan kondisi eksisting dan standar didapatkan bahwa pejalan kaki menganggap
yang ada di Permen PU No.3 tahun 2014. nyaman terhadap semua kriteria kenyamanan,
1. Drainase aksesibilitas, keselamatan, keindahan,
Sebagian besar drainase sudah kemudahan dan interaksi.
memenuhi standar, akan tetapi terdapat
drainase yang tidak memenuhi standar Kualitas Jalur Pejalan Kaki
yakni di Jalan Hasanudin. Penilaian kualitas jalur pejalan kaki
2. Jalur hijau/pohon memperhatikan beberapa faktor yakni
Jalur pejalan kaki di kawasan penelitian persimpangan, guna lahan, lalu lintas, persepsi
sebagian besar sudah terdapat jalur dan design jalur pejalan kaki yang didalamnya
terdapat fasilitas jalur pejalan kaki.
72 Planning for Urban Region and Environment Volume 10, Nomor 2, April 2021
Septa Dwi Antoko, Johannes Parlindungan Siregar, Deni Agus Setyono
Planning for Urban Region and Environment Volume 10, Nomor 2, April 2021 73
PENILAIAN KUALITAS JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN MAKAM BUNG KARNO
dengan tingkat pelayanan A sampai B yang sudah bagus karena walkability di kawasan
artinya jalur pejalan kaki dapat berjalan dengan Makam Bung Karno masuk dalam tingkat
nyaman tanpa merasa terganggu akan tetapi sedang sampai tinggi yang menunjukkan
perlu adanya perhatian khusus pada jalur jalur pejalan kaki di Kawasan Makam Bung
dengan tingkat pelayanan B karena terdapat PKL Karno walkable atau nyaman bagi pejalan
disana. Kualitas jalur pejalan kaki di zona 3 kaki.
dilihat dari aspek design jalur pejalan kaki yang 2. Kualitas jalur pejalan kaki dilihat dari aspek
dinilai menggunakan analisis fasilitas jalur lalu lintas yang dibahas menggunakan
pejalan kaki maka didapatkan hasil bahwa analisis tingkat pelayanan jalur pejalan kaki
fasilitas jalur pejalan kaki di zona masih banyak didapatkan kesimpulan bahwa kualitas jalur
yang belum memenuhi standar akan tetapi pejalan kaki di kawasan Makam Bung Karno
berdasarkan hasil persepsi pejalan kaki di zona 3 sudah bagus karena jalur pejalan kaki di
menunjukkan bahwa pejalan kaki yang melintas kawasan Makam Bung Karno sebagian besar
di zona 3 merasa nyaman terhadap kondisi jalur memiliki tingkat pelayanan A yang artinya
pejalan kaki yang ada. pejalan kaki dapat berjalan dengan bebas
dan cepat tanpa menimbulkan gangguan.
Rekomendasi
Terdapat 5 jalur pejalan kaki dengan tingkat
Rekomendasi didasarkan pada hasil pelayanan B yang disebabkan oleh PKL
analisis yang telah dilakukan sebelumnya yakni sehingga perlu penataan agar lebar efektif
analisis indeks walkability, analisis tingkat jalur pejalan kaki menjadi normal.
pelayanan jalur pejalan kaki, analisis fasilitas 3. Kualitas jalur pejalan kaki dilihat dari aspek
jalur pejalan kaki dan persepsi pejalan kaki. design jalur pejalan kaki dan persepsi di
1. Rokemendasi yang dapat dilakukan di zona kawasan Makam Bung Karno cukup bagus.
1 adalah penambahan jalur pejalan kaki di Design jalur pejalan kaki dibahas
zona 1, penambahan sarana prasarana jalur menggunakan analisis fasilitas jalur pejalan
pejalan kaki di zona 1 sesuai dengan kaki yang hasilnya adalah sebagian besar
standar, penataan PKL pada jalur pejalan jalur pejalan kaki di kawasan Makam Bung
kaki dengan tingkat pelayanan B, Karno masih belum memenuhi standar
penambahan vegetasi, penambahan sehingga perlu pemenuhan fasilitas jalur
prasarana penyeberangan dan penambahan pejalan kaki agar sesuai dengan standar,
fasilitas difabel. akan tetapi apabila dilihat dari aspek
2. Rekomendasi yang dapat dilakukan di zona persepsi maka didapatkan hasil bahwa
2 adalah penambahan jalur pejalan kaki di pejalan kaki menganggap nyaman terhadap
zona 2, penambahan sarana prasarana jalur kondisi jalur pejalan kaki yang ada sekarang.
pejalan kaki di zona 2 sesuai dengan
standar, penataan PKL pada jalur pejalan DAFTAR PUSTAKA
kaki dengan tingkat pelayanan B,
Dobesova, and Tomas Krivka. 2012. Walkability
penambahan vegetasi, penambahan
Index in the Urban Planning : A Case Study
prasarana penyeberangan dan penambahan
in Olomouc City. Czech Republic: Palacky
fasilitas difabel.
University
3. Rekomendasi yang dapat dilakukan di zona
Effendi, Effantra. 2013. Pemanfaatan Sig Untuk
3 adalah penambahan sarana prasarana
Pemetaan Penyalahgunaan Pemanfaatan
jalur pejalan kaki di zona 3 sesuai dengan
Trotoar Di Kota Blitar. Malang: Universitas
standar, penataan PKL pada jalur pejalan
Negeri Malang
kaki dengan tingkat pelayanan B, dan
Nyagah, Peris. 2015. A Multi Procedural
penambahan fasilitas difabel.
Approach to Evaluating Walkability and
Pedestrian. Nevada: University of Nevada
KESIMPULAN
Permen PU no.3 tahun 2014 tentang Pedoman
1. Kualitas jalur pejalan kaki dilihat dari aspek Perencanaan, Penyediaan, dan
persimpangan dan guna lahan yang dibahas Pemanfaatan Prasana dan Sarana Jaringan
menggunakan analisis indeks walkability Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan
didapatkan kesimpulan bahwa kualitas jalur Sari, E.S. 1993. Audience Research. Yogyakarta:
pejalan kaki di kawasan Makam Bung Karno Andi Offset
74 Planning for Urban Region and Environment Volume 10, Nomor 2, April 2021